Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Dalam kehidupannya, manusia tidak akan pernah bisa lepas untuk
mencari

nilai-nilai

kebenaran

manusia

dihadapkan

berbagai

yang

sebenarnya

macam

karena

persoalan

yang

kesehariannya,
membutuhkan

penyelesaian. Dengan perkembangan iptek yang pesat ini persoalan hidup


mendadi lebih kompleks dan manusia semakin sulit mengatasi persoalan
hidupnya. Di saat kita manusia tidak dapat menyelesaikan atau mengatasi
persoalan hidup. Kita pasti lari dari masalah tersebut dan melakukan hal-hal
yang sebenarnya menambah masalah hidup, seperti hura-hura, mabuk, dan
narkoba.
Di sinilah Iman mengambil perannya sebagai jalan keluar atau solusi
untuk menyelesaikan masalah kehidupan itu. Bagi pemeluk agama islam
Iman sangat dibutuhkan. Sekiranya dapat dipaparkan dengan jelas di
makalah ini.

2. Rumusan masalah
Tafsir Quran Surah Al-Baqoroh ayat 165 dan Surah Al-Anfal ayat 2-4.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tafsir Surah Al-Baqoroh ayat 165





dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingantandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya
kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa
kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat
siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
Imam Mujahid mengatakan: setelah Allah SWT memberitahukan
kepada ayat sebelumnya tentang dalil atau tanda keEsaan, kekuasaan,
dan keagungan Nya, lalu Allah SWT juga memberitahukan bahwa
walaupun dengan sebegitu banyaknya tanda namun orang-orang yang
berakal masih tetap saja menyembah tandingan (yang tidak sebanding
sama sekali dengan) Allah SWT walaupun berhala atau apapun bentuknya
sesembahan mereka itu tidak dapat memberikan apa-apa dan tidak
bermanfaat bagi mereka sama sekali
Sedangkan Ibnu Abbas dan As-Suddi mengatakan bahwa makna
dari tandingan pada ayat inni adalah para pemimpin yang mereka ikuti.
Mereka menaati para pemimpin tersebut untuk melakukan maksiat
kepada Allah SWT.
Jika demikian, maka dhamir (kata ganti) yang ada pada kata
menjadi seperti hukum aslinya, adapun jika yang digunakan adalah makna
pertama tadi maka kembali dhamir tersebut adalah pada berhala, yang
bukan kembali pada hukum aslinya. Karena berhala bukanlah sesuatu
yang berfikir, sedangkan kata adalah kata ganti untuk sesuatu yang
berfikir.
2

Adapun pendapat Ibnu Kasian dan juga Az-Zujaj mengatakan:


makna firman Allah SWT : adalah: mereka menyamakan
antara berhala yang mereka sembah dengan Allah SWT dalam hal
kecintaan.
Para ulama ini hanya berbeda pendapat tentang maknanya saja,
lain lagi dengan Abu Raja yang berbeda tentang cara membacanya. Ia
mengganti bacaan dengan bacaan dengan menggunakan
harokat fathah pada huruf yaa. Bacaan ini ada dalam bahasa arab, dan
digunakan pada selain Al-Quran.
B. Tafsir surah Al-Anfal ayat 2-4



2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal.

3.

(yaitu)

orang-orang

yang

mendirikan

shalat

dan

yang

menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. 4. Itulah
orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat)
yang mulia.

Apabila

disebutkan

nama

Allah

bergetarlah

hatinya

karena

ingat

keagungan dan kekuasaan Nya. Pada saat itu timbul dalam jiwanya perasaann
penuh haru mengingat besar nikmat dan karunia Nya. Mereka merasa takut
apabila mereka tidak memenuhi tugas kewajiban sebagai hamba Allah dan
merasa berdosa apabila melanggar larangan-larangan Nya.
Bergetarnya hati sebagai perumpamaan dari perasaan takut, adalah sifat
mental

yang

bersifat

abstrak,

yang

hanya

dapat

dirasakan

oleh

yang

bersangkutan dan hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Sedang orang lain
3

dapat mengetahui dengan memperhatikan tanda-tanda lahiriah dari orang yang


merasakannnya, yang tertulis dalam perkataan atau gerak gerak perbuatannya.
Sikap mental itu adakalanya tampak dalam perkataan, sebagaimana
tergambar dalam firman Allah:


dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati
yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali
kepada Tuhan mereka. (Al-Muminun 60).
Dan adakalanya tampak pada gerak-gerak dalam perbuatan, firman Allah:


ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salaam".
berkata Ibrahim: "Sesungguhnya Kami merasa takut kepadamu".

Apabila dibacakan ayat-ayat Allah, makan akan bertambah iman mereka,


karena ayat-ayat itu mengandung dalil-dalil yang kuat, yang mempengaruhi
jiwanya sedemikian rupa, sehingga mereka bertambah yakin dan antap serta
dapat memahami kandungan isinya, sedang anggota badannya tergerak untuk
melaksanakannya
Dalam ayat ini terdapat petunjuk bahwa iman seseorang dapat bertambah
dan dapat berkurang sesuai dengan ilmu dan amalnya, Rasulullah bersabda:

),
(

Iman itu lebih dari 70 cabang, yang tertinnggi adalah pengakuan bahwa tiada
Tuhan selain Allah dan yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari
jalah (Riwayat al-Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah).
Dengan demikian bertambahnya iman pada seseorang dapat diketahui
apabila ia lebih giat beramal. Iman dan amal adalah merupakan satu kesatuan
yang bulat yang tak dapat dipisahkan.
Firman Allah SWT:



(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada
orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan
pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka
Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah
Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung"..

Bertaqwa hanya kepada Allah Yang Maha Esa, tidak berserah diri kepada yang
lain Nya. Tawakal merupakan senjata terakhir seseorang dalam mewujudkan
serangkaian amal setelah berbagai sarana dan syarat-syarat yang diperlukan itu
dipersiapkan. Hal ini dapat dipahami, karenna pada hakikatnya segala macam
aktifitas dan perbuatan, hanya terwujud menurut hukum-hukum yang berlaku
yang tunduk dibawah kekuasaan Allah. Maka tidak benar apabila seseorang itu
berserah diri kepada selain Allah.
Allah

menjelaskan

sifat-sifat

lahiriyah

orang-orang

mukmin

sebagai

kelanjutan dari sifat-sifat yang telah lalu.


1. Selalu mendirikan sholat lima waktu dengan sempurna syarat-syarat dan
rukun-rukunnya, serta tepat pada waktunya, sedang jiwanya khusyu
mengikuti gerak lahiriyah dan tunduk semata kepada Allah.
2. Menginfakan sebagian dari harta yang diberikan kepadanya. Yang
dimaksud dengan membelanjakann harta dalam ayat ini adalah meliputi
penngeluaran zakat, memberi nafkah kepada keluarga dekat atau jauh,

atau

membantu

kegiatan

sosial

dan

kepentingan

agama

serta

kemaslahatan umat.1
Allah menegaskan bahwa orang-orang yang menghiasi dirinya dengan sifat-sifat
tersebut adalah orang-orang mukmin yang sejati. Ibnu Hazm menjelaskan sifatsifat yang dapat diketahui orang lain darinya, maka apabila seseorang
mengetahui bahwa dirinya telah beriman kepada Allah, kepada Rasul Nya
Muhammad SAW dan meyakinni bahwa apa yang dibawa Nabi itu benar, sedang
orang itu mengikrarkan semua pengakuannya itu dengan lisan, maka ia wajib
megatakan bahwa ia telah menjadi orang mukmin yang benar.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tanda tanda iman sebagai
berikut:
1. Hatinya bergetar jika mendengar kata Allah Swt.
2. Hatinya bergetar jika mendengar bacaan Quran
3. Selalu mengerjakan perintah Allah SWT

1 Tafsir Quran dan Terjemahannya.Perpustakaan RI.2015.hal:470


6

DAFTAR PUSTAKA

Shihab,Quraish.2009.Al-Misbah Jakarta:Lentera Hati


Kementrian Agama Islam.2015.Alquran dan Tafsir.Jakarta:Ikrar
Mandiriabadi

Anda mungkin juga menyukai