Anda di halaman 1dari 7

Limbah Padat

Pengertian Limbah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.18/1999 Jo. PP 85/199 , Limbah didefinisikan sebagai
sisa/buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. Hampir semua kegiatan manusia akan
menghasilkan limbah. Limbah tersebut sering dibuang manusia ke lingkungan. Jumlah limbah
yang dihasilkan manusia terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan kemajuan
teknologi serta perekonomian manusia. Ketika limbah mencapai jumlah atau konsentrasi tertentu
, limbah yang dibuang ke lingkungan dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Pengelompokkan Limbah
Limbah pada intinya adalah hasil samping dari aktivitas manusia atau alam , yang mengganggu
keseimbangan lingkungan hidup. Sumber limbah dari proses-proses alam , antara lain
pembusukan bahan organic secara alami , aktivitas gunung berapi , banjir , tanah longsor dan
berbagai aktivitas alam lainnya.
Sumber limbah dari aktivitas manusia , misalnya :
Hasil pembakaran bahan bakar yang terjadi pada industry dan kendaraan bermotor.
Pengelolahan bahan tambang mineral dan minyak bumi.
Proses pembakaran hutan untuk membuka lahan baru.
Diantara kedua sumber pencemaran lingkungan tersebut , yang relatif dapat dikendalikan adalah
limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Faktor-faktor pendorong aktivitas manusia yang
menghasilkan limbah antara lain :
Industrialisasi (Limbah pabrik , pertambangan , transportasi)
Modernlisasi dalam berbagai aspek kehidupan manusia
Urbanisasi (pembukaan hutan untuk pemungkiman , sarana transportasi dan penimbunan
sampah) ; dan
Pertambahan penduduk yang pesat (meningkatkan kebutuhan tempat tinggal)
Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia di alam dapat dibedakan menjadi limbah organik
dan limbah aroganik (berdasarkan jenis senyawa). Setiap limbah mempunyai karakter yang
berbeda. Berdasarkan bentuk atau wujudnya , limbah dapat dibedakan menjadi limbah padat ,
cair dan gas.

Pengertian Limbah Padat


Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang
berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari kegiatan domestik dan industri.
Limbah Domestik
Limbah domestik biasanya dalam bentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan
perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta tempat-tempat umum.
Limbah Industri
Sumber-sumber dari limbah industri meliputi pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, limbah
nuklir, pengawetan buah, ikan atau daging.
Penimbunan limbah padat mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya
karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu.
Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama , permukaan tanah menjadi rusak dan
air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi dengan bakteri tertentu yang mengakibatkan
turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau. Selain itu , timbunan limbah padat tersebut
akan mengering dan mengundang bahaya kebakaran.
Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok , yaitu :
1.)

Sampah organik mudah busuk (garbage) , yaitu limbah padat semi basah , berupa bahan-

bahan organik yang mudah busuk.


2.) Sampah anorganik dan organic tak membusuk (rubbish) , yaitu limbah padat anorganik atau
organic cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme , sehingga sulit membusuk ,
misalnya kertas , plastic , kaca dan logam.
3.) Sampah abu (ashes) , yaitu limbah padat yang berupa abu , biasanya hasil pembakaran.
4.) Sampah bingkai binatang (dead animal) , yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang.
5.) Sampah sampuan (street sweeping) , yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berbagai
sampah tersebar di jalanan
6.) Sampah industri (industrial waste) , semua limbah padat buangan industri.

Limbah padat di dalam air dapat bersifat organik, anorganik bahkan radioktif.
Menurut sifatnya, polutan jenis ini dapat berupa bahan yang dihancurkan oleh organisme hidup
(degradable compound) dan bahan yang tidak dapat dihancurkan (nondegradable compound).
Bahan-bahan yang tidak dapat dihancurkan oleh organisme ini biasanya mengalami akumulasi
dan komponen-komponen lingkungan dan akan menimbulkan gangguan kesehatan.
Limbah padat organik biasanya mengandung berbagai mikroorganisme yang mampu melakukan
proses pengomposan. Ketika limbah organik dipaparkan di udara dan kandungan airnya sesuai,
maka mikroorganisme mulai bekerja. Selain oksigen dari udara dan air, mikroorganisme
memerlukan pasokan makan yang mengandung karbon dan unsur hara seperti nitrogen, fosfor
dan kalium untuk pertumbuhan dan reproduksi mereka. Kebutuhan makanan tersebut disediakan
oleh limbah organik . Mikroorganisme kemudian melepaskan karbondioksida, air dan energi dan
berkembang biak.
Beberapa limbah padat antara lain logam, kaca, plastik, kayu, kertas, kain.
1.) Logam berat
Pencemaran lingkungan oleh logam berat telah banyak terjadi terutama setelah diketahui adanya
kasus keracunan raksa (Hg) yang dikenal dengan istilah Minamata disease yang menyebabkan
paralysis (hilangnya kemampuan utuk bergerak karena kerusakan saraf) pada nelayan-nelayan di
teluk Minamata dan sungai Jintsu di negara jepang. Dua penyebab utama sehingga logam berat
menjadi pencemar yang berbahaya yaitu, pertama logam berat yang tidak dapat dihancurkan
oleh organisme hidup di lingkungan dan yang ke dua logam berat diakumulasikan di komponenkomponen lingkungan, terutama pada dasar sedimen sungai dan danau dengan membentuk
komponen bersama bahan organik dan anorganik secara adsorbsi dan kombinasi.
Pada umumnya terdapat 5 sumber logam berat bagi perairan air tawar sebai berikut :
Geological weathering; sumber ini merupakan background level.
Industri logam; pada waktu penambangan logam, partikel logam yang terbentuk hanya sebagian
yang tersaring oleh system pemurnian sehingga sebagian besar logam dibuang ke lingkungan.
Pemakaian bahan logam; misalnya pemakaian garam kromium pada pabrik kulit, bahan tembaga
untuk alat proteksi dan tetraetillead (TEL) sebagian bahan antiletusan pada bahan bakar mesin.
Logam berat yang berasal dari buangan kotoran hewan dan manusia.
Pencucian bahan logam dari sampah; sumber ini banyak sekali memengaruhi kualitas air
terutama dari buangan padat.

Beberapa logam berat seperti tembaga (Cu), seng (Zn), besi (Fe), molibden (Mb), kromium (Cr)
dan kobalt (Co) adalah logam pencemar.
Raksa (Hg)
Raksa (Hg) dengan nama lain Hydrargyrum adalah logam alami satu-satunya yang pada suhu
kamar bewujud cair. Raksa dapat bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa organoraksa.
Organoraksa yang paling umum adalah metilraksa., terutama yang dihasilkan oleh
mikroorganisme (bakteri) di air dan di tanah. Apabila bakteri tersebut temakan oeh ikan, maka
konsentrasi raksa dalam tubuh ikan cenderung tinggi. Makhluk hidup dengan kadar raksayang
tinggi akan mengalami paralisa (kehilangan kemampuan bergerak karena kerusakan saraf).
Kejadian yang terkenal adalah bencana teluk Minamata, jepang dan kasus pencemaran merkuri
di sekitar telik buyut, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi utara yang telah meneteskan pro
dan kontra antara pemerintah dengan masyarakat pemerintah lingkungan.
Kadmium (Cd)
Kadmium banyak terdapat pada kerak bumi. Penyebab cadmium biasanya bersama dengan seng
(Zn) manusia dapat terkontaminasi oleh kadmium melalui pencemaran makanan dan
pernapasan. Gangguan kesehatan akibat kadmium bisa terjadi akut atau kronis. Ciri-ciri
keracunan kadmium adala sesak napas, sakit kepala, menggigil dan jika melalui pernapasan bisa
menyebabkan pleuneria. Kadmium berisiko tinggi terhadap pembuluh darah. Kadmium
berpengaruh pada manusia dalam jangka waktu yang panjang dan dapat terakumulasi dalam
tubuh, khususnya pada hati dan ginjal. Logam berat ini berat ini bergabung bersama timbale dan
raksa sebagai the big threeheavy metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan
manusia.
Timbal hitam (Pb)
Timbal hitam (plumbum) banyak terdapat di kerak bumi. Timpal dalam industri dugunakan
sebagai bahan pelapis untuk barang kerajinan dari tanah, sel bateri basah (accu), campuran BBM
dan sekarang banyak digunakan untuk pelapis pta-pita karena resisten terhadap bahan korosif.
Keracunan timbale dapat diakibatkan oleh pengisapan bagian kecil dari asap atau debu dari
kendaraan bermotor dan pabrik yang kemudian di serap oleh aliran darah dan terakumulasi di
sumsung tulang. Terkontaminasi bahan ini bisa menyebabkan sakit pada sendi, kepala, anemia
dan terjadi paralisis pada urat saraf.
Kromium (Cr)
Kromium berwarna putih perak, lembek (jika dalam keadaan murni) dengan titik leleh kurang
lebih dari 1900 0C dan titik didihnya 2690 0C . Logam ini sangat tahan terhadap korosi.
Manfaat utama dari logam ini adalah sebagai pelapis besi dan baja. Jika kintak dengan kulik,

senyawa kromium dapat mengakibatkan iritasi pada kulit (bisul bernanah) yang sukar sembuh.
Jika masuk kedalam tubuh melalui pernapasan bisa membuat iritasi dan gangguan saluran
pernapasan seperti melubangi tulang hidung, kanker paru-paru dan asma. Dalam air, kandungan
kromium yang masuk kedalam tubuh melalui jaringan makanan bisa menyerang ginja dan hati.
Efek lainnya adalah tulang kropos, anemia dan kanker prostat.
Seng (Zn)
Seng (zink) adalah logam lunak. Seng banyak digunakan untuk bahan pelapis besi dan kuningan,
media pembungkus produk industri. Seng tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi seng
klorida bila mengenai kulit atau mata dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan diare.
1.) Kaca
Kaca dibuat dari pasir kuarsa dan batu gamping. Dalam kehidupan sehari-hari kaca digunakan
dalam bentuk lembaran untuk arsitektur, botol dan berbagai peralatan rumah tangga, komponen
kendaraan, elektronik dan sanitasi. Kaca tidak dapat membusuk dan tidak berbahaya bagi
manusia. Kaca dapat didaur ulang menjadi stoples daur ulang dan barang-barang kerajinan
bernilai tinggi.
2.) Plastik
Plastik adalah bahan polimer sintetis yang murah, kuat, mudah di peroleh dan tahan lama.
Dalam kehidupan sehari-hari di buat dan digunakan dalam bentu botol, lembaran pembungkus
atau kemasan bahan arsitektur, komponen kendaraan, eletronik, furniture, peralatan rumah
tangga dan sanitasi. Secara kimia plastik sedikit berbahaya bagi manusia, karena plastik tidak
dapat membusuk tetapi dapat didaur ulang menjadi kursi taman, tiang pagar, sepatu boot atau
peralatan rumah tangga lainnya.
3.) Kertas
Dalam kehidupan sehari-hari kertas digunakan dalam bentuk karton, lembaran kertas untuk
stasionery ( media tulis menulis dan media cetak), pembungkus dan sanitasi. Kertas tidak
berbahaya bagi manusia, karena kertas dapat membusuk. Kertas dapat didaur ulang karena
terbuat dari pulp (bubur kertas) serat alami. Kertas daur ulang dapat dugunakan untuk berbagai
keperluan, misalnya kerajinan tangan yang memiliki nilai jual yang tinggi.

4.) Kain

Dalam kehidupan sehari-hari, kain digunakan dalam bentuk lembaran-lembaran untuk media
lukis, sanitasi, busana, mebel, tenda dan lain-lain. Kain ada dua macam, kain yang terbuat dari
benang alami (kapas, sutra, wool) dan kain yang terbuat dari benang sintetis (tetron). Kain dan
bahan alami bisa membusuk dan tidak berbahaya bagi manusia, sedangkan kain dari bahan
sintesis sulit bahkan tidak dapat membusuk dan tidak berbahaya bagi manusia, sedangkan kain
dari bahan sintetis sulit bahkan tidak dapat membusuk. Kain dapat didaur ulang menjadi kain
pel, atau diurai benangnya untuk bahan pengisi sofa, boneka, kursi dan sumbu kompor.
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada pengolahan yang
baik dan benar dengan adanya limbah padat dalam lingkungan hidup maka dapat menimbulkan
pencemeran sebagai berikut :
Timbulnya gas beracun seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan (CH4), CO2 dan
sebagainya gas ini akan timbul jika limbah ditimbun dan membusuk karna adanya
mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik
oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob atau anaerob.
Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara. Dalam sampah yang di tumpuk , akan terjadi
reaksi kimia seperti gas H2 S, NH3 dan methana yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas)
akan merugikan manusia. Gas H2S 50 ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
Penurunan kualitas air. Karena limbah padat biasanya langsung di buang dalam perairan atau
bersama-sama air limbah, maka akan menyebabkan air keruh dan rasa dari air pun berubah.
Kerusakan permukaan tanah.
Berdasarkan klasifikasi limbah padat serta akibat-akibat yang ditimbulkannya , system
pengelolahan dilakukan menurut :
Limbah padat yang dapat ditimbun tanpa membahayakan.
Limbah padat yang dapat ditimbun tetapi berbahaya.
Limbah padat yang tidak dapat ditimbun.
Secara garis besar , limbah padat dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Limbah padat yang mudah terbakar
Limbah padat yang sukar terbakar
Limbah padat yang mudah membusuk
Limbah padat yang berupa debu
Lumpur

Limbah padat yang dapat didaur ulang


Limbah radioaktif
Limbah padat yang dapat menimbulkan penyakit
Bongkaran bangunan
Cara pengolahan limbah padat
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik pemerintah,
pelaku industri, dan masyarakat luas. Hal ini menjadi lebih penting lagi mengingat Indonesia
sebagai negara yang perkembangan industrinya cukup tinggi dan saat ini dapat dikategorikan
sebagai negara semi industri (semi industrialized country).
Sebagaimana lazimnya negara yang masih berstatus semi industri, target yang lebih diutamakan
adalah peningkatan pertumbuhan output, sementara perhatian terhadap eksternalitas negatif dari
pertumbuhan industri tersebut sangat kurang. Beberapa kasus pencemaran terhadap lingkungan
telah menjadi topik hangat di berbagai media masa, misalnya pencemaran Teluk Buyat di
Sulawesi Utara yang berdampak terhadap timbulnya bermacam penyakit yang menyerang
penduduk yang tinggal di sekitar teluk tersebut.
Para pelaku industri kadang mengesampingkan pengelolaan lingkungan yang menghasilkan
berbagai jenis-jenis limbah dan sampah. Limbah bagi lingkungan hidup sangatlah tidak baik
untuk kesehatan maupun kelangsungan kehidupan bagi masyarakat umum, limbah padat yang di
hasilkan oleh industri-industri sangat merugikan bagi lingkungan umum jika limbah padat hasil
dari industri tersebut tidak diolah dengan baik untuk menjadikannya bermanfaat.
Pengolahan Limbah Padat
Menurut sifatnya pengolahan limbah padat dibagi menjadi 2 cara, yaitu :
Limbah padat tanpa pengolahan
Limbah padat yang tidak mengandung unsur kimia yang beracun & biasa langsung dibuang ke
tempat tertentu sebagai TPA berbahaya.
Limbah padat dengan pengolahan
Limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun & harus berbahaya diolah sebelum
dibuang ke tempat tertentu.

Anda mungkin juga menyukai