Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PUSKESMAS TIRTAYASA
Pokok Pembahasan
Hari / Tanggal
Tempat
Waktu Pelaksanaan
Penyuluh
Peserta / Sasaran

: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


:
:
:
:
:

1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan peserta dapat mengerti apa yang
dimaksud dengan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), serta mengetahui
cara pencegahan dan pengobatannya.
b. Tujuan Khusus
Peserta dapat mengetahui pengertian ISPA
Peserta dapat mengetahui gejala yang ditimbulkan
Peserta dapat mengetahui tanda-tanda bahaya
Peserta dapat mengetahui klasifikasi atau macam-macam ISPA
Peserta dapat mengetahui cara penularan ISPA
Peserta dapat mengetahui cara pencegahan ISPA
Peserta dapat mengetahui perawatan dirumah
Peserta dapat mengetahui pengobatan ISPA
2. SUB TOPIK
Pengertian ISPA
Gejala yang ditimbulkan
Tanda-tanda bahaya
Klasifikasi atau macam-macam ISPA
Cara penularan ISPA
Cara pencegahan ISPA
Perawatan dirumah
Pengobatan ISPA
3. METODE PENYAMPAIAN
Ceramah tanya jawab (CTJ) / Diskusi
4. MEDIA
Laptop
LCD / Power Point
Handout/leaflet

5. MATRIKS KEGIATAN
No
Jenis
Waktu

Deskripsi Kegiatan

Sasaran

Kegiatan

Pembukaan

5 menit

Proses
pelaksanaan

Evaluasi

15 menit

5 menit

6.

5 menit

Penyampaian materi
Menjelaskan tentang
Pengertian ISPA
Gejala yang
ditimbulkan
Tanda-tanda bahaya
Klasifikasi atau
macam-macam ISPA
Cara penularan ISPA
Cara pencegahan
ISPA
Perawatan dirumah
Pengobatan ISPA

Menjawab salam
Mendengarkan
dan menyimak
Menanyakan
mengenai
perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang jelas
Mendengarkan
dan menyimak

Bertanya mengenai
Tanya jawab
hal-hal yang belum
jelas dan dimengerti
Menyampaikan
Mendengar dan
kesimpulan materi
memperhatikan
Mengakhiri
pertemuan Menjawab salam
dan memberikan salam

EVALUASI
Seluruh peserta dapat mengerti mengenai penyakit dan gejala ISPA serta dapat mengetahui
cara pencegahan dan pengobatannya.

7.

8.

Penutup

Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menyampaikan tujuan
pertemuan
Menyampaikan pokok
pembahasan
Kontrak waktu

PENGORGANISASIAN KEGIATAN PENYULUHAN


Pembawa Acara :
Pemateri :
Notulensi :

MATERI
a. Pengertian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau
bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit yang
berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan
mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu.
ISPA didefinisikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen
infeksius yang ditularkan dari manusia ke manusia. Timbulnya gejala biasanya cepat,
yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang dimaksud
dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru,
beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan selaput paru.
Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan
yaitu

Pneumonia dan yang bukan pneumonia.


Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumonia berat dan
pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan
penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia.

b. Gejala yang di Timbulkan


Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorok, coryza (pilek), sesak
napas, mengi, atau kesulitan bernapas.
Contoh patogen yang menyebabkan ISPA yang dimasukkan dalam pedoman ini adalah
rhinovirus, respiratory syncytial virus, paraininfluenzaenza virus, severe acute respiratory
syndromeassociated coronavirus (SARS-CoV), dan virus Influenza.
c. Tanda-Tanda Bahaya
1) Tanda-tanda klinis
Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi
dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang,
grunting expiratoir dan wheezing.
Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan
cardiac arrest.
Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung,
papil bendung, kejang dan coma.
Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak.
2) Tanda-tanda laboratoris
Hypoxemia,
Hypercapnia dan
Acydosis (metabolik dan atau respiratorik)
3) Tanda dan Bahaya pada Anak
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah tidak
bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangkan tanda
bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum
(kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari setengah volume yang biasa
diminumnya), kejang, kesadaran menurun, stridor, Wheezing, demam dan dingin
d. Klasifikasi ISPA
Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:
1) Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam
(chest indrawing).
2) Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
3) Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa
tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan
tonsilitis tergolong bukan pneumonia
Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat dibuat suatu klasifikasi penyakit ISPA.
Klasifikasi ini dibedakan untuk golongan umur dibawah 2 bulan dan untuk golongan
umur 2 bulan sampai 5 tahun.

a) Untuk golongan umur kurang 2 bulan ada 2 klasifikasi penyakit yaitu :


Pneumonia berada: diisolasi dari cacing tanah oleh Ruiz dan kuat dinding pada
bagian bawah atau napas cepat. Batas napas cepat untuk golongan umur kurang
2 bulan yaitu 60 kali per menit atau lebih.
Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat
dinding dada bagian bawah atau napas cepat.
b) Untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun ada 3 klasifikasi penyakit yaitu :

Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada
bagian bawah kedalam pada waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa
anak harus dalam keadaan tenang tldak menangis atau meronta).
Pneumonia: bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah untuk usia 2 -12
bulan adalah 50 kali per menit atau lebih dan untuk usia 1 -4 tahun adalah 40
kali per menit atau lebih.
Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan dinding dada
bagian bawah dan tidak ada napas cepat.

e. Cara Penularan
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang
mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
f. Pencegahan
1) Pencegahan dapat dilakukan dengan :
Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
Immunisasi.
Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan.
Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.
2) Pemberantasan yang dilakukan adalah :
Penyuluhan kesehatan yang terutama di tuj ukan pada para ibu.
Pengelolaan kasus yang disempurnakan.
Immunisasi
g. Perawatan di Rumah
Beberapa hal yang perlu dikerjakan seorang ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita
ISPA.
1) Mengatasi panas (demam)
Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam diatasi dengan memberikan
parasetamol atau dengan kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera
dirujuk. Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara
pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan
diminumkan. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada
air (tidak perlu air es).
2) Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis
sendok teh dicampur dengan kecap atau madu sendok teh , diberikan tiga kali
sehari.
3) Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih
sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu
tetap diteruskan.
4) Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebih banyak dari
biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan
menambah parah sakit yang diderita.
5) Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebihlebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk
mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan
lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap.
Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk
membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang mendapat obat
antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan
dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik,

usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk
pemeriksaan ulang
h. Pengobatan
Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral, oksigendan
sebagainya.
Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin
diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita
menetap, dapat dipakai obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau
penisilin prokain.
Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah,
untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak
mengandung zat yang merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin.
Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala
batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah (eksudat)
disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai radang
tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik (penisilin) selama
10 hari.
DAFTAR PUSTAKA
WHO. 2007. Pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang
cenderung menjadi epidemi dan pandemi di fasilitas pelayanan kesehatan (Pedoman
Interim WHO)
http://www.who.int/iris/bitstream/10665/69707/14/WHO_CDS_EPR_2007.6_ind.pdf?
ua=1

Anda mungkin juga menyukai