Dokumen - Tips - Pedoman Teknik Jembatan Gantung PDF
Dokumen - Tips - Pedoman Teknik Jembatan Gantung PDF
No. 003/T/BM/1998
PEDOMAN
PEMASANGAN JEMBATAN GANTUNG
PRODUKSI PT. AMARTA KARYA
TIPE 30 M
FEBRUARI 1998
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
UMUM
PRAKATA
Dalam rangka mengembangkan jaringan jalan yang efisien dengan kualitas yang baik,
perlu diterbitkan buku-buku standar, pedoman, dan petunjuk mengenai perencanaan,
pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan jalan dan jembatan. Untuk maksud tersebut
Direktorat Jenderal Bina Marga, selaku pembina jalan di Indonesia telah berusaha
menyusun buku-buku dimaksud sesuai dengan prioritas dan kemampuan yang ada.
Khusus untuk mendukung peningkatan akses pemasaran dalam rangka penanggulangan
kemiskinan terutama di perdesaan, Direktorat Jenderal Bina Marga telah membuat desain
jembatan jembatan gantung sederhana yang kini telah diproduksi oleh PT. AMARTA
KARYA. Jembatan jembatan tersebut didesain untuk memungkinkan pelaksanaan
di tempat-tempat terpencil di mana peralatan sangat terbatas, dengan bentang-bentang
yang tersedia adalah 21 m, 30 m, 60 m, 92 m, dan 120 m.
Buku Pedoman Pemasangan Jembatan Gantung Produksi PT. Amarta Karya Tipe
60 M No. 002/TBM/1998 ini merupakan salah satu konsep dasar yang dihasilkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga bersama-sama PT. AMARTA KARYA yang masih
memerlukan pembahasan-pembahasan oleh Panitia Kerja (Panja) dan Panitia Tetap
(Pantap) Standardisasi untuk menjadi Rancangan SNI atau Pedoman Teknik Departemen.
Namun demikian sambil menunggu proses tersebut, buku pedoman ini sudah dapat
diterapkan dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan jembatan gantung sederhana.
Selanjutnya karni mengharapkan dari penerapan di lapangan dapat diperoleh masukanmasukan kembali berupa saran dan tanggapan guna penyempurnaan buku
tersebut.
Jakarta,
Februari 1998
I. Pendahuluan
Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk - petunjuk sehingga
mempermudah pelaksanaan pemasangan kompopen Jembatan Gantung Tipe 60
Meter yang di produksi oleh PT AMARTA KARYA berdasarkan desain Direktorat
Jenderal Bina Marga.
Satu paket Jembatan Gantung tipe 60 meter dikirim ke lapangan dalam beberapa
peti dengan daftar isi sesuai dengan yang tercantum dalam packing list yang
disertakan saat pengiriman .
Pembuatan komponen di workshop telah didasarkan atas beberapa pertimbangan sebagai
berikut :
x Sejauh mungkin komponen telah dirakit di workshop kecuali apabila perakitannya
akan menyulitkan packing ataupun pengangkutan.
x Semua pekerjaan las telah dilakukan di workshop, perakitan dilapangan hanya
menggunakan sistem mur baut.
x Bahan bahan yang karena pertimbangan pabrik dan ekonomisnya disediakan di
lapangan, antara lain semua bahan dan peralatan untuk membuat pondasi seperti, batu
kali, pasir, semen, dan bahan bantu lainnya.
x Metode yang dipergunakan dipilih yang sesederhana mungkin sehingga
memungkinkan untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan di tempat-tempat terpencil
dimana peralatan seperti, crane, mesin las dan lain lain susah didapat.
Pedoman pemasangan ini memberikan petunjuk pelaksanaan langkah demi langkah
dimana setiap langkah dijelaskan secara terperinci dengan sketsa termasuk
peralatan yang dipergunakan untuk langkah tersebut. Oleh karena itu membaca petunjuk
ini akan sangat membantu memperlancar jalannya pekerjaan pemasangan jembatan.
Sistem pemasangan yang di anjurkan dalam buku ini telah di uji coba dan diteliti melalui
percobaan pemasangan di workshop dan telah pula dilaksanakan di beberapa daerah
(lokasi ).
Bongkar peti-peti packing dan cocokan isi peti dengan packing list yang terlampir.
Periksa semua bahan yang perlu disediakan dilapangan.
Siapkan semua alat bantu yang diperlukan
Baca buku pedoman secara menyeluruh untuk mendapatkan gambaran cara
pemasangan
x Periksa mur baut sesuai ukurannya masing-masing, dan pisahkan menurut jenisnya.
Apabila segala sesuatunya telah siap, selanjutnya ikutilah prosedur berikut ini :
IV.PEMELIHARAAN
Pemeliharaan yang baik akan memperpanjang umur jembatan, menjaga tetap
berfungsinya jembatan sesuai dengan yang diharapkan. Pemeliharaan rutin juga
dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan akan terjadinya kerusakan yang dapat
menimbulkan bahaya. Pemeliharaan yang bersifat pencegahan adalah untuk menjaga agar
tidak dibebani diluar batas yang diijinkan, beban maksimum yang diijinkan pada jembatan
ini adalah 350 kg/m2 luas lantai. Walaupun kemungkinan terjadinya kecil, perlu diketahui
bahwa jembatan gantung tidak dapat menerima beban-beban hentakan secara bersamaan
dan terus menerus dengan irama tetap. Sebagai contoh tidak dibenarkan ada sekelompok
orang melakukan baris-berbaris diatas jembatan. Pemeliharaan rutin disarankan pada hal-hal
tersebut di bawah ini
1. Pencegahan kerusakan karat.
x Periksa secara rutin semua waltermur baik waltermur kabel utama, waltermur
hanger utama, waltermur kabel angin maupun waltermur ikatan angin, lumasilah
baut-bautnya dengan gemuk agar tidak berkarat. Pemberian gemuk pada sepanjang
kabel harus dilakukan sebelum gemuk terkelupas.
x Pengecatan kembali secara bertahap terhadap komponen yang perlu dicat, jangan
sampai ada permukaan yang tidak tertutup cat.
2. Pencegahan terlepasnya mur-mur sangat penting. Mur baut perlu diperiksa secara rutin
dan kecangkan bila ada yang kendor, bila mur sudah aus adakan pergantian mur baut.
3. Penggantian komponen yang rusak.
x Gantilah papan lantai yang rusak/lapuk
x Cepat ganti mur baut yang sudah kendor dratnya atau rusak.
4. Pemeliharaan tanah dan lingkungan jembatan .
x Periksa kondisi tanah pada pondasi, perubahan letak pondasi berarti tidak kuatnya
tanah dasar.
x Periksa kemungkinan tanah longsor atau erosi yang dapat mempengaruhi
kestabilan pondasi.
Masih banyak hal-hal detail yang bisa dilakukan untuk memperpanjang umur
jembatan dengan cara melihat kondisi setempat. Hanya dengan cara pemeliharaan
dan menjaga kondisi jembatan dengan baik maka umur jembatan gantung yang di
buat oleh PT AMARTA KARYA dan didesign oleh Direktorat Jenderal Bina Marga
akan tetap bertahan lama.
DAFTAR KOMPONEN
Proyek : JEMBATAN GANTUNG TIPE 30 Meter
NO
1
URAIAN
GAMBAR
KODE
POS
JMLH
PORTAL
* UNP
240 x
6000
C.1A
* UNP
240 x
1218
C.1B
* UNP
100 x
2760
C.2
* SIKU
80 x
2290
C.3
* SIKU
80 x
3320
S.1
* SIKU
80 x
1750
S.2
* SIKU
80 x
1450
S.2A
* SIKU
80 x
1530
S.3
* SIKU
80 x
1530
S.4
L.9
32
240 x 280
P.13A
* PLAT 10 MM
240 x 280
P.13B
* PLAT 10 MM
85 x 280
P.13C
16
* PLAT 10 MM
160 x 240
P.1
* PLAT 10 MM
280 x 350
P.2
* PLAT 10 MM
160 x 330
P.3
* PLAT 10 MM
150 x 200
P.4
* PLAT 10 MM
130 x 137
P.5
16
KET
DAFTAR KOMPONEN
Proyek : JEMBATAN GANTUNG TIPE 30 Meter
NO
URAIAN
GAMBAR
KODE
POS
JMLH
II GIRDER
* UNP
80 x
1800
L.1
* UNP
80 x
1800
L.1
39
* UNP
80 x
1445
L.2
80
* SIKU
40 x
1410
S.8
40
L.3
970
III SANDARAN
* FARME
1390 x 1125
S.7
80
* SIKU
40 x
237
S.10
160
* SIKU
40 x 5996
S.9
16
* SIKU
40 x 5996
S.9A
K.R
* KAWAT RAM
1000 x 30000
930
P.16A
160
1280
P.16
80
KET
DAFTAR KOMPONEN
Proyek : JEMBATAN GANTUNG TIPE 30 Meter
KODE
POS
JMLH
3000
C.5
1500
W.6
W.3
W.4
W.5
16
* KABEL 32 mm
K.U
* BULDOGGRIP 32 mm
B.G
20
* KUOS TEKUKAN 32 mm
K.T
W.5
C.4
W.S
A.8
K.A
* BULDOGGRIP 12 mm
B.G
70
* KUOS TEKUKAN 12 mm
K.T
20
NO
URAIAN
GAMBAR
IV ANGKUR UTAMA
* UNP
240 x
* BTG ULIR 2
* WARFEL MUR 3
* BTG ULIR 2
2250
x 100000
v ANGKUR ANGN
* UNP
240 x
500
x 1200
x 65000
KET
DAFTAR KOMPONEN
Proyek : JEMBATAN GANTUNG TIPE 30 Meter
KODE
POS
JMLH
D.R
* AS ROLLER 4
A.R
T.R
NO
URAIAN
GAMBAR
VI ROLLER
* DUDUKAN 240 x
150
VII HANGER
* Ass 5/8
6000
H.1
* Ass 5/8
5350
H.2
* Ass 5/8
5570
H.3
* Ass 5/8
5080
H.4
* Ass 5/8
4010
H.5
* Ass 5/8
4180
H.6
* Ass 5/8
3770
H.7
* Ass 5/8
3995
H.8
* Ass 5/8
3050
H.9
* Ass 5/8
2735
H.10
* Ass 5/8
2455
H.11
KET
DAFTAR KOMPONEN
Proyek : JEMBATAN GANTUNG TIPE 30 Meter
NO
URAIAN
GAMBAR
KODE
POS
JMLH
VII HANGER
* Ass 5/8
2195
H.12
* Ass 5/8
1970
H.13
* Ass 5/8
1755
H.14
* Ass 5/8
1610
H.15
* Ass 5/8
1475
H.16
* Ass 5/8
1370
H.17
* Ass 5/8
1295
H.18
* Ass 5/8
1250
H.19
* Ass 5/8
1235
H.20
* Ass 5/8
650
H.1
* Ass 5/8
710
H.2
MSH
P.8
156
MB
1008
MB
1008
KET
DAFTAR KOMPONEN
Proyek : JEMBATAN GANTUNG TIPE 30 Meter
NO
KODE
POS
JMLH
MB
344
1 3/4
MB
180
URAIAN
GAMBAR
3/8
* MUR BAUT
3/8 x
* MUR BAUT
3/8
MB
1008
* MUR BAUT
5/8
2 1/2
MB
230
* MUR BAUT
5/8
MB
240
* MUR BAUT
3/4
2 1/2
MB
18
* MUR
5/8
250
* RING
5/8
178
* RING
3/4
42
IX IKATAN ANGIN
* KABEL BAJA 12 x
6250
IKA. 1
* KABEL BAJA 12 x
3075
IKA. 2
* KABEL BAJA 12 x
1725
IKA. 3
* KABEL BAJA 12 x
1225
IKA. 4
P. 17
14
* WARFEL MUR 12
WMA
14
KET
PACKING LIST
Proyek : Jembatan Gantung Tipe 30 meter
Ukuran
No
No Pack
Pack
01-1/19/T.60 302 x 27 x 25
Berat
Isi Packing
Uraian
Ket
Kode
Jumlah
C.5
C.6
68.33
W.6
100.00
W.3
96.84
W.5
16
12.96
L.9
32
54.43
A.8
10.96
W.S
1.00
4.00
S.5
3.09
(Kg)
205.00 1 (satu) Peti
II
C.1A
III
03-1/19/T.60 123 x 55 x 22
C.1B
IV
C.2
C.3
42.90
S.1
128.36
S.2
67.68
S.2A
56.08
S.3
119.04
S.4
50.24
S.8
40
136.48
PACKING LIST
Proyek : Jembatan Gantung Tipe 30 meter
Ukuran
No
No Pack
Pack
VI
05-1/19/T.60 87 x 60 x 60
06-2/19/T.60 220x115x35
Berat
Isi Packing
Uraian
Ket
Kode
Jumlah
D.R
45.21
Ass Roller 4 x 92
A.R
T.R
5.49
P.1
26.16
P.2
39.09
P.3
17.08
P.4
9.00
P.5
16
21.12
P.13A
43.52
P.13B
58.08
P.13C
16
30.88
P.8
156
115.44
P.10
970
86.33
P.17
14
11.28
K.U
K.A
43.68
I.K.A.1
8.40
I.K.A.2
4.14
I.K.A.3
2.32
I.K.A.4
0.82
W.4
92.07
(Kg)
Kuos Tekukan 32 mm
K.T
1.00
Bulldog grip 32
B.G
10
15.00
Mur Konrak 2 x 45
W.5
9.60
PACKING LIST
Proyek : Jembatan Gantung Tipe 30 meter
Ukuran
No
No Pack
Pack
VII
VIII
06-1/19/T.60 610x25x20
07-1/19/T.60 18x70x44
Berat
Isi Packing
Uraian
Ket
Kode
Jumlah
H.1
H.2
33.81
H.3
35.20
H.4
32.10
H.5
25.34
H.6
26.42
H.7
23.82
H.8
21.54
H.9
19.27
H.10
17.28
H.11
15.51
H.12
13.87
H.13
12.45
H.14
11.09
H.15
10.17
H.16
9.32
H.17
8.66
H.18
8.18
H.19
7.90
H.20
6.90
H.1
4.10
H.2
4.48
MSH
1.58
S.9
16
232.00
S.9A
58.96
L.1
20
(Kg)
PACKING LIST
Proyek : Jembatan Gantung Tipe 30 meter
Ukuran
No
Uraian
Kode
Jumlah
L.1
19
L.1
Pack
VIII
08-1/19/T.60 18x70x44
Berat
Isi Packing
No Pack
Ket
(Kg)
672.40 1 (satu) Ikat
29.88
IX
09-1/19/T.60 147x900x40
L.2
80
10-2/19/T.60 144x114x93
S.7
40
S.10
80
49.28
P.16A
80
105.13
P.16
40
72.35
80.00 4 (empat) Roll
XI
11-4/19/T.60 100x60x60
K.R
XII
12-1/19/T.60 87x60x60
M.B
1008
13.25
M.B
1008
15.60
M.B
344
11.73
M.B
180
7.88
M.B
1008
225.68
M.B
230
49.00
M.B
240
43.65
M.B
18
6.25
Mur 5/8
250
13.35
Ring 5/8
178
2.08
Ring 3/4
42
0.40
Buldog grip 12 mm
B.G
70
21.50
Kuos Tekukan 12 mm
K.T
20
0.90
WMA
14
1.20
2. LANGKAH KERJA
1.
2.
3.
4
5.
6.
7.
8
9.
10.
11.
12.
13.
14.
2. Langkah kerja
x Tentukan As jembatan gantung yaitu dari pondasi portal ke pondasi portal yang
satunya lagi dengan ketentuan yang berlaku.
x Penentuan angkur block kabel utama yang perlu diperhatikan adalah jarak antara
pondasi kolom ke angkur block kabel utama tetapi ini tidaklah mutlak, karena yang
sangat menentukan dan perlu diperhatikan adalah sudut kemiringan kabel utama
yaitu 21,80 derajat.
x Menentukan pondasi kabel angin, yang perlu diperhatikan adalah jarak antara pondasi
kolom dengan pondasi kabel angin. Jika tidak memungkinkan sesuai dengan gambar
maka diperbolehkan untuk merubah posisi atau kedudukkan pondasi kabel angin
3. Gambar
Cangkul
Meteran
Gergaji
Palu
Papan kayu
Kayu kaso
Paku secukupnya
2. Langkah kerja
x Tentukan lokasi yang akan dipergunakan untuk mendirikan pondasi portal, dengan
ketentuan jarak pondasi dari tepi sungai 5.00 meter dari tepi sungai.
x Mulailah menggali sesuai dengan ukuran, bentuk dan struktur pondasi portal.
x Siapkan alat-alat bantu seperti , kayu, papan kayu, clan lain sebagainya untuk
persiapan pengecoran bagian bawah pondasi portal.
x Siapkan juga bahan-bahan pengecoran seperti, semen, pasir, kapur, batu kali, batu
kerikil,dan lain sebagainya.
x Tentukan perbandingan bahan-bahan adukan, sesuai dengan ketentuan yang benar.
3. Gambar
Cangkul
Meteran
Gergaji
Kayu kaso
Papan kayu
Palu
Paku secukupnya
2. Langkah kerja
x Tentukan lokasi atau tempat yang akan dipergunakan untuk mendirikan blok angkur
kabel utama.
x Mulailah menggali sesuai dengan ukuran dan bentuk serta setruktur bangunan blok
angkur kabel utama
x Siapkan dan pasang alat-alat bantu seperti, kayu kaso, papan kayu, dan lain
sebagainya untuk persiapan pengecoran
x Pasang angkur utama pada kedudukkannya
x Setelah angkur utama terpasang, pasanglah as waltermur sesuai dengan ketentuan,
agar nantinya bisa memudahkan dalam pemasangan kabel baja utama.
x Jika semua sudah terpasang dengan benar dan siap untuk dicor, langsung dicor
dengan adukan beton.
3. Gambar
1. Persiapan peralatan
x
x
x
x
x
x
Cangkul
Meteran
Gergaji
Kayu kaso, papan
Palu
Paku secukupnya
2. Langkah kerja
x Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan lokasi yang akan
digunakan untuk mendirikan blok angkur kabel angin sesuai dengan jarak yang
diperbolehkan
x Mulailah menggali sesuai dengan ukuran dan bentuk
x Kemudian pasanglah alat bantu untuk persiapan pengecoran
x Kemudian pasanglah angkur angin dan as warfel mur kabel angin
x Bila semua sudah siap maka angkur mulai kita cor
3. Gambar
Lier
Tacle 3 ton
Pipa (box bantu + 5,00 m )
Tambang
Seling
Mur angkur dia 7/8"
2. Langkah kerja
x Siapkan kaki portal dengan jumlah 8 batang dirikanlah pipa (box bantu yang telah
terpasang seling dan tacle 3 ton) yang gunanya untuk mendirikan kaki-kaki portal.
x Periksalah bahwa pipa (box bantu itu benar-benar aman, dan mampu untuk mendirikan
kaki portal, sehingga waktu pemasangan tidak mengalami kecelakaan.
x lkatlah seling (rantai tacle 3 ton) tersebut pada kaki portal.
x Mulailah pemasangan, paskan lubang kaki portal (plat yang telah terpasang) dengan
angkur kolom
x Jika sudah terpasang, pasanglah mur angkur dia 7/8" lalu kencangkan.
x Pasang kaki portal lainnya sate persatu, untuk mempersingkat waktu pasanglah kaki
portal untuk dua lokasi (dua pondasi) secara bersamaan.
3. Gambar
Kunci pass
Mur baut dia 3/4"
Ticle
tambang
2. Langkah kerja
x
x
x
x
x
3. Gambar
2. Langkah kerja
x Setelah roller terpasang di portal, mulailah persiapan untuk pemasangan kabel utama.
x Langkah pertama gulungan kabel utama harus dibuka terlebih dahulu, kemudian
kuncikan salah satu ujung kabel utama ke waltermur utama. .
x Dan untuk ujung yang satu lagi kita seberangkan dengan menggunakan alat
penyeberangan yang ada.
x Dalam melaksanakan pekerjaan ini jangan lupa menggunakan alat pengaman.
3. Gambar
1. Persiapan peralatan
x
x
x
x
2. Langkah kerja
x Jika ujung salah satu kabel telah terkunci diblok angkur dan ujung satunya lagi telah
diseberangkan maka kita bersiap untuk menaikkan kabel utama ke roller.
x Terlebih dahulu kita ukur panjang kabel utama antara blok angkur ke as portal
x Untuk memudahkan dalam menaikkan kabel utama, terlebih dahulu kabel
dilengkungkan dan diikat dengan tambang, kemudian ditarik keatas dengan
menggunakan tacle yang sudah disiapkan sebelumnya.
x Setelah kabel berada di atas, masukkan kabel ke roller atau dudukan kabel,
kemudian lepaskan ikatan lengkungan kabel tadi dan roller pun dipasang tutupnya.
3. Gambar
2. Langkah kerja
x Putar warfel mur
x Apabila setelah kita putar warfel mur kabel utama ternyata masih kurang juga maka,
kita kendorkan buldoggrip lalu tekukan kabel agak di majukan lebih ke depan.
3. Gambar
2. Langkah kerja
x Setelah kabel utama terpasang dan sesuai dengan aturan lay outnya, siapkanlah
batang-batang hanger.
x Langkah pertama ialah dengan cara memasang hanger yang lebih panjang atau
hanger yang paling ujung dengan menggunakan tangga yang terbuat dari tambang
atau seling.
3. Gambar
2. Langkah kerja
x Pertama sekali persiapkan rangkaian pertama yang terdiri dari batang melintang dan
batang memanjang yang telah dirangkai menjadi satu.
x Setelah itu diangkat atau dipasang dengan menggunakan tali atau tambang.
x Pemasangan girder ini sebaiknya dimulai dari kedua ujung jembatan.
x Dalam pelaksanaan pemasangan jangan lupa menggunakan alat pengaman.
3. Gambar
2. Langkah kerja
x Pemeriksaan ini dilakukan setelah semua konstruksi atas selain papan lantai sudah
terpasang
x Pemeriksaan di mulai dari salah satu ujung jembatan dengan menggunakan theodolit
atau water pass
3. Gambar
2. Langkah kerja
x Setelah girder terpasang dan chamber telah kita periksa maka pekerjaan selanjutnya
adalah memasang sandaran (frame) telah dirakit sebelumnya, tetapi belum
terpasang sandaran penutup.
x Setelah sandaran (frame) terpasang semua maka kita pasang sandaran penutup dan
kawat ram.
3. Gambar
2. Langkah kerja
x Siapkan papan lantai yang sudah diserut atau di haluskan dengan standart ukuran
tebal = 50 mm, lebar = 250 mm, panjang 1700 mm
x Dalam pemasangan papan lantai sebaiknya dilakukan dari kedua belah ujung
jembatan yang nantinya akan bertemu ditengah jembatan. Hal ini dimaksudkan agar
beban jembatan selama pemasangan lantai dapat seimbang,sehingga memudahkan
dalam pemasangan dan menghemat waktu.
3. Gambar
2. Langkah lerja
x Setelah sandaran dan papan lantai terpasang maka sebaikmya kita adakan
pemeriksaan terhadap camber kembali dengan cara yang sama dengan cara
pemeriksaan camber pertama tadi
3. Gambar
2. Langkah kerja
x Setelah sandaran terpasang dan kawat ram serta papan lantai jembatan juga telah
terpasang maka kita bersiap untuk memasang kabel angin
x Langkah pertama yaitu kita buka gulungan kabel terlebih dahulu, kemudian kita
bentangkan sejajar dengan bentangan jembatan
x Kemudain salah satu ujungnya kita kuncikan pada waltermur kabel angin lalu kita
pasang ikatan kabel angin dengan catatan buldoggrip sudah terpasang tetapi mur
baut nya jangan dikencangkan dahulu
x Setelah semua ikatan kabel angin terpasang maka ujung kabel angin yang belum
terkunci kita tank dan kita kuncikan pada waltermur ujung satunya.
x Untuk mempercepat waktu pemasangan, stel kedua kabel angin secara bersamaan
Setelah semua kabel angin terpasang periksa kelurusan dan goyangan jembatan
dengan cara :
x Melihat as pondasi ke as jembatan (untuk
kelurusan jembatan)
x Merasakan ayunan jembatan pada saat dilalui
(untuk goyangan )
x Apabila kondisi jembatan tidak lurus, berarti
kabel angin mempunyai kekencangan yang tidak
sama.
3. Gambar
2. Langkah kerja
x Setelah kabel angin dan ikatan kabel angin terpasang, dan bentangan jembatan
gantung telah lurus maka selanjutnya kita bisa melakukan pengecoran plat injak
yang berada di ujung jembatan.
3. Gambar
2. Langkah kerja
x Setelah segalanya telah terpasang dan bentangan jembatan gantung telah lurus
maka yang harus kita lakukan adalah mengadakan pemeriksaan menyeluruh
atau pemeriksaan akhir.
x Pertama yang hares selalu kita periksa adalah kekencangan mur baut
x Kemudian ketepatan camber
x Kemudian kita periksa kelendutan dan goyangan jembatan serta kelurusan jembatan.
3. Gambar