Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ORGANISASI KARANGAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing:
Resdianto Permata Raharja,S.Pd

Disusun Oleh :
Nama : Didik Prasetyo (SI)
NIM

: 1595124006

Nama : Irkham Nasrulloh (TI)


NIM

: 1595114031

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI


UNIVERSITAS HASYIM ASYARI JOMBANG TEBUIRENG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

KATA PENGATAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, saya bisa menyusun dan menyajikan
Makalah Organisasi karangan ini yang berisi tentang penentuan tema,topik dan
penulisan bagian ilmiah sebagai salah satu tugas kuliah. Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan
dorongan dan motivasi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah
Sistem Informasi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan
dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya.Penulis juga
memohon maaf apabila dalam penulisan Sakalah Sistem Informasi ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam
memahami maksud penulis.

Jombang 23 oktober 2015

Penulis

ii

DAFTAR ISI
Halaman
Judul .......................................................................................................... i
Kata
Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar
Isi ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Karangan .............................................................................. 2
2.1.A Pengertian Tema, Topik, dan Judul ................................................ 2
2.1.B Perbandingan antara Topik,Tema dan Judul ................................... 4
2.1.C Perbedaan Topik, Tema, dan Judul ................................................. 5

2.2 Penulisan Bagian Karya Ilmiah ................................................................. 7


2.2.A Tujuan Penulisan ............................................................................. 7
2.2.B Bahan Penulisan .............................................................................. 8
2.2.C Bentuk Kerangka ............................................................................ 9
2.2.D Pengembangan Kerangka ............................................................... 9
2.2.E Revisi .............................................................................................. 10
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .................................................................................................... 11
3.2 Saran .......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya
pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari
bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut topik,
tema, judul, dan bagian kerangka ilmiah.
Tema, topik, judul, dan bagian kerangka ilmiah merupakan salah satu unsur
terpenting dalam membuat karya ilmiah. Antara tema, topik, judul, dan kerangka
karya ilmiah itu berbeda.
Banyak orang mengetahui kalau ketiga hal tersebut itu berbeda tapi kebanyakan
orang juga kurang dapat menjelaskan perbedaannya dimana. Seorang
mahasiswa harus mengetahui perbedaannya agara dapat menulis karya ilmiah
maupun penulisan skripsi dengan baik. Karena dengan penulisan yang baik
dapat melancarkan persyaratan persyaratan sidang nanti.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu perancanaan karangan?
2. Pengertian tema, topik, dan judul?
3. Perbandingan antara topik, tema dan judul?
4. Perbedaan topik, tema dan judul?
5. Penulisan bagian karya ilmiah?

1.3Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perancanaan karangan
2. Untuk memahami pengertian tema, topik, dan judul
3. Untuk mengetahui perbandingan antara topik, tema dan judul
4. Untuk mengetahui perbedaan topik, tema dan judul
5. Untuk mengetahui penulisan bagian karya ilmiah

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Karangan
Perencanaan karangan adalah proses awal dalam membuat karangan sampai
dengan akhir penulisan. Penulisan sebuah karangan harus memenuhi
persyaratan.Persyaratan ini menyangkut isi, bahasa, dan teknik penyajian, Oleh
sebab itu untuk membuat sebuah karangan perlu direncanakan dan tentunya
sesuai dengan pengelompokkan karangannya, baik menurut bentuk, ragam,
jenis, rumpun, ataupun macam karangannya. Secara teoritis, perencanaan
karangan terdiri atas tiga tahapan: prapenulisan, penulisan, dan
pascapenulisan (revisi). Pada tahap prapenulisan, seorang penulis dituntut
untuk mempersiapkan bahan-bahan yang akan dijadikan tulisan pada tahap
berikutnya. Pada tahap selanjutnya, penulis dituntut untuk mengembangkan
kerangka yang sudah dibuat tadi. Dengan kalimat, ungkapan, frare, dan katakata, penulis mengembangkan kerangka tersebutmenjadi paragraph, subbab,
bab, wacana, akhirnya menjadi sebuah karya tulis yang utuh. Tahap
pascapenulisan (revisi) merupakan tahap akhir penulisan. Pada tahap ini, penulis
mengurangi segala kekeliruan dan kekurangan yang mungkin timbul.
2.1.A Pengertian Tema, Topik, dan Judul
Sebelum melakukan penulisan, setiap orang pasti sudah memikirkan apa yang
ingin ditulisnya. Tentu hal-hal yang akan ditulis berhubungan dengan segala
yang telah diketahui. Jika hal tersebut merupakan hal yang baru, maka
setidaknya ia akan mengaitkan hal yang ingin ditulis dan hal yang telah
diketahuinya atau ia akan mengumpulkan bahan-bahan informasi yang
berhubungan dengan sesuatu yang ingin ditulis.

A. Topik:
Topik adalah berasal dari bahasa Yunani topoi yang berarti tempat, dalam
tulis menulis berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan
penulisan suatu artikel.
B.Tema:
Tema berasal dari bahasa Yunani thithenai, berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama
yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang,
tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam
tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan.
Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel
itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya yang akan
ditulis atau diuraikan oleh penulis.
Sumber Tema dapat berupa:
1.

Pengalaman

2.

Penelitian atau pengamatan

3.

Pendapatan atau keyakinan

4.

Daya khayal atau imajinasi (khusus karangan fiksi)

2
Cara mencari Tema (dalam suatu bacaan)
1. Jika pilihan jawaban berupa kalimat luas
Maka:
- Tentukan objek yang dibicarakan
- Pilih kalimat yang paling luas yang memuat objek tersebut atau pikirkan
objek tersebu
merupakan bagian atau persempitan dari objek yang lebih luas.
2. Jika pilihan jawaban berupa kalimat sempit atau langsung pada isi bacaan
Maka :
- pilih satu kalimat yang dibicarakan dalam setiap paragraf yang ada.
C. Judul :
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita,
dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat
menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan
wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang
mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga

miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan
menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup
menggambarkan isi bahasan.
Syarat-syarat pembuatan judul :
1. Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada
pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2.
Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga
menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
3.
Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frase yang
panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat.
Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.
Judul terbagi menjadi dua, yaitu :
1.
Judul langsung : Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita,
sehingga hubungannya dengan bagian utama nampak jelas.
2.
Judul tak langsung : Judul yang tidak langsung hubungannya dengan
bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
Fungsi Judul
1.

Merupakan identitas/cermin dari jiwa seluruh karya tulis.

2.
Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk
membacanya atau untuk mempelajari isinya.
3.
Merupakan gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang
lingkupnya.
4.

Relevan dengan isi seluruh naskah, masalah maksud,dan tujuannya.

Judul yang dibuat atau dipilih harus memiliki daya tarik untuk mendorong
orang membaca karangan tersebut. Judul dapat berbentuk pertanyaan atau
seruan, misalnya:
- Sudah Sukseskah Anda?
- Narkoba? No Way!
dan sebagainya

Penulisan judul harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).


Huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan atau kata
tugas yang berada di tengah. Kata tugas yang berada di awal kalimat judul
ditulis dengan huruf kapital.
Contoh hubungan antara tema, topik, tujuan, dan judul dalam perencanaan
membuat karangan:
Tema : Perpustakaan sekolah

Topik : - Perpustakaan sekolah


- Sebagai sumber belajar
- Memanfaatkan perpustakaan sekolah
- Perpustakaan sekolah sarana berkumpul.
2.1.B Perbandingan antara Topik,Tema dan Judul
Topik, tema, dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok
pembicaraan dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan nama
yang digunakan untuk makalah atau buku atau bahan sajak. Untuk jelasnya,
marilah kita kutip apa yang dikemukakan oleh Pusat Bahasa lewat Kamus Besar
Bahasa Indonesia, sebagai berikut :
A. Topik:
Pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan sebagainya ;
bahan diskusi. Hal yang menarik perhatian umum waktu akhir-akhir ini ; bahan
pembicaraan.
B. Tema:
Pokok pikiran, dasar cerita ( yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar
mengarang, mengubah sajak, dan sebagainya ).
C. Judul:
Nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat
menyiratkan secara pendek isi buku atau bab itu. Kepala karangan (cerita,
drama; tajuk). Berjudul berarti berkepala karangan; bertajuk.
Jelas terlihat bahwa apa yang dikemukakan Kamus Besar Bahasa Indonesia
menyiratkan bahwa arti ketiga kata yang kita bicarakan ini sama adanya. Jika
kita berdialog dengan seseorang, biasanya kita memperbincangkan satu
masalah tertentu, misalnya tentang banjir, tentang narkoba, tentang sepak bola,
dan lain sebagainya. Kalau yang kita bicarakan hanya satu masalah saja, maka
hal semacam itu topik tunggal. Akan tetapi, kadangkala kita mula-mula
membicarakan satu masalah saja, kemudian berkembang kepada masalah lain,
maka topiknya menjadi banyak. Topik semacam itu kita sebut multitopik atau
topik ganda.
Tidak saja topik yang dapat dipecahan menjadi subtopik, tema dapat pula
menjadi subtema, judul menjadi subjudul. Dialog dengan subtopik seperti contoh
tadi, merupakan komunikasi yang efektif. Hal semacam itu harus diahindari
dengan empathy, yaitu merasakan apa yang dirasakan lawan bicara kita. Sebuah
dialog bisa berhasil baik, jika keduanya berada dalam mood (suasana hati) yang
sama.

4
Judul dapat dikatakan sebagai jabaran topik atau tema. Karena itu judul harus
mempu mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang dari intinya.
Itulah sebabnya memilih judul tidak selalu gampang. Dalam percakapan seharihari yang kurang penting, tidak biasa ditentukan topiknya. Namun, dalam
pembicaraan atau dialog khusus bisa saja ditentukan topiknya supaya pihakpihak bisa mempersiapkan diri.

2.1.C Perbedaan Topik, Tema, dan Judul


A. Topik
Topik berasal dari bahasa Yunani yaitu Topoi yang berati tempat dalam
tulis menulis, pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan. Maka
dari itu topik dalam wacana merupakan salah satu unsur yang penting dalam
percakapan. Menurut Howe, topik itu merupakan syarat terbentuknya wacana
percakapan.
Syarat topik bisa ditinjau dari 2 segi, yaitu topik yang baik bagi penulis dan topik
yang baik bagi pembaca.
Bagi penulis, topik yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu
- Bidang keahlian.
- Bidang studi yang didalami.
- Bidang kerja atau profesi.
- Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
- Temuan yang pernah diteliti.
- Kualifikasi pengalaman: nasional, internasional.
- Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
- Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
- Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan
pembacanya.
Sedangkan bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut
dapat mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan:
- Tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan.
- Upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan
akademik
dan profesi.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya.
- Pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya.
- Upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan.

- Upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya.


- Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan, dan sebagainya.
Namun, jika ditinjau secara umum syarat topik yang baik yaitu:
1. Menarik untuk ditulis dan dibaca. Topik yang menarik bagi penulis akan
meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi
pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.

5
2. Dikuasai dengan baik oleh penulis minimal prinsip-prinsip ilmiah. Untuk
menghasilkan tulisan yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data
sekunder), data di lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus
menguasai waktu, biaya, metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan
bidang ilmu.
Contoh Penentuan Topik, Tema dan judul dalam membuat suatu karangan adalah
:
Topik : Banjir di Bandung Selatan.
Tema : Apakah sebab-sebab terjadinya banjir dan bagaimanakah cara
mengatasi akibat
banjir tersebut.
Judul : Penanggulangan akibat banjir di Bandung Selatan.
Pembatasan Topik
Menurut Sabarti Akhadiah (1994:211), ada lima hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih topik:
1)

Ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi

2)

Cukup menarik untuk dibahas

3)

Dikenal dengan baik

4)

Bahannya mudah diperoleh

5)

Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit

Keraf (1979: 113) merumuskan kiat pembatasan topik adalah dengan langkah
sebagai berikut :
Pertama, tetapkan topik yang ingin dibahas dalam suatu kedudukan
sentral.

Kedua, ajukanlah pertanyaan, apakah yang berada dalam kedudukan


sentral itu masih dapat diperinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah perincian
itu di sekitar lingkaran topik yang pertama tadi.
-

Ketiga, tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih.

Keempat, ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi masih perlu diperinci


lebih lanjut?
-

Demikian dilakukan berulang sampai diperoleh topik yang sangat khusus.

Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi


atau lembaga dan waktu pengumpulan data. Topik yang terlalu luas
menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu,
pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca.
Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik
yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi
pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik
untuk dibahas atau pun dibaca. Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan
secara cermat, sesuai dengan kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan
kelayakan yang dapat terima oleh pembacanya. Contoh pembatasan topik:
Upaya mengembangkan kualitas perawatan yang bermutu bagi pelayanan
pasien di Rumah Sakit. Jadi, kualitas perawatan ini dikembangkan terbatas bagi
pelayanan pasien di Rumah Sakit.

6
B. Tema
Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui
karangannya atau dalam karang mengarang, tema juga adalah pokok pikiran
yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah
pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Tema ini yang akan
menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan artikel itu. Menentukan tema
berarti menentukan apa masalah sebenarnya yang akan ditulis atau diuraikan.
Syarat-syarat tema Berikut ini beberapa syarat tema yaitu :
1.

Tema harus menarik perhatian penulis.

2.

Tema harus diketahui/dipahami penulis.

3.

Tema harus Bermanfaat.

4.

Tema yang dipilih harus berada disekitar kita.

5.

Tema yang dipilih harus yang menarik.

6.

Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.

7.

Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.

8.

Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.

C.Judul
Judul adalah sebuah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, atau
kepala berita. Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada yang
mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga
miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan
menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup
menggambarkan isi bahasan.
Ada beberapa Syarat-syarat judul yaitu:
-

Harus berbentuk frase,

Tanpa ada singkatan atau akronim,

Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,

Tanpa tanda baca di akhir judul karangan

Menarik perhatian,

Logis,

Sesuai dengan isi

Judul harus: asli, relevan, provakitif, dan singkat

2.2 Penulisan Bagian Karya Ilmiah


2.2.A Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ialah gambaran atau perencanaan menyeluruh yang
akan mengarahkan penulis dalam melakukan tindakan menyelesaikan
tulisannya. Dengan mengetahui tujuan, penulis akan dapat menentukan bahan
(materi) tulisan, organisasi karangan, dan sudut pandang (point of view).

7
Ada dua cara untuk menyatakan tujuan penulisan, yaitu : tesis dan pernyataan
maksud.
1. Tesis
Tesis adalah rumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah
karangan bila ada sebuah tema karangan yang dominan. Tesis sama dengan

sebuah kalimat utama dalam paragraf. Oleh sebab itu, tesis tidak diperkenankan
lebih dari satu kalimat.[6]
2. Pengungkapan Maksud
Pengungkapan maksud dilakukan tidak bermaksud untuk mengembangkan ide
sentral.
Contoh tujuan pada karangan berbentuk narasi:
Tema : Kisah usaha seorang kakak untuk membelikan adiknya boneka dari
hasil menyemir sepatu.
Tujuan : Menggugah simpati pembaca untuk ikut memikirkan betapa
susahnya hidup orang tak mampu tapi tetap menyayangi saudaranya.
Contoh tujuan pada karangan argumentasi:
-

Tema : Bahaya kecanduan rokok

Tujuan : Menggugah orang yang terbiasa merokok agar mengurangi


kebiasaan merokok.
2.2.B Bahan Penulisan
Langkah yang terpenting dalam penulisan ialah menentukan tujuannya.
Jika tujuan tersebut sudah diketahui, penulis akan mudah mencari bahan
penulisan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Semua informasi atau data
yang diperlukan itulah yang disebut bahan penulisan. Bahan tersebut berupa
kutipan, pengalaman pribadi, data, contoh, perbandingan, kasus, fakta, gagasan,
hasil observasi, aksioma, dalil, dan sebagainya.
Dalam menulis karangan fiktif, sumber bahan yang utama adalah hasil imajinasi.
Bahan utama karya ilmiah ialah fakta dan data. Untuk mendapatkan itu, yang
harus dilakukan oleh seorang penulis nonfiksi adalah penelitian (research), baik
penelitian perpustakaan (library research), maupun penelitian lapangan (field
research). Dengan demikian, jika dibandingkan dengan karangan fiktif tadi,
sebuah tulisan ilmiah tidak dapat dihasilkan hanya dengan melamun atau
mengkhayal. Dengan adanya fakta dan data, karya ilmiah harus mencukupi
syarat-syarat ilmiah misalnya: empiris, sistematis, objektif, dan rasional.
1. Bahan Pustaka
Ada dua macam bahan pustaka yang harus penulis kumpulkan. Yang
pertama, bahan bahan sumber yang bersifat teori. Ini biasanya digunakan untuk
mencari definisi, pengertian, atau terminologi dan lain-lain dari bahan penelitian.
Bahan teori ini biasanya merupakan sumber dari bab dua baik penelitian
kualitatif maupun kuantitatif. Yang kedua, bahan sumber asli yang berasal dari
seorang tokoh. Ini biasanya digunakan untuk studi tokoh atau pendapat seorang
tokoh. Sumber seperti ini biasanya digunakan untuk studi literatur.

8
2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah salah satu cara mengumpulkan data
dengan mengajukan pertanyaan kepada seseorang yang dianggap berkompeten
(berotoritas) tentang yang ditulis. Wawancara biasanya digunakan untuk
mendapatkan data secara lisan.
3. Angket
Angket (quetioner) adalah pertanyaan yang digunakan untuk menjaring
pendapat (opini) orang tentang sesuatu. Jawaban pertanyaan sudah disediakan.
Responden tinggal melingkari atau menyilangnya.
Menyusun kerangka karangan merupakan tahap terakhir dari
prapenulisan. Yang mempengaruhi kerangka karangan ini ialah tujuan dan tahap
penulisan. Menyusun kerangka pada hakikatnya membagi topic ke dalam
subtopic dan selanjutnya ke dalam sub-subtopik yang lebih kecil.
2.2.C Bentuk Kerangka
I. PENDAHULUAN
I.A. Latar Belakang: Isinya bahasan kesenjangan konsep ideal dan fakta, kajian
pustaka, dan penalaran yang menimbulkan masalah.
I.B. Perumusan Masalah: Isinya rumusan masalah dalam kalimat tanya yang
akan dibahas dan akhirnya akan dijawab dalam kesimpulan.
I.C. Tujuan Penulisan: Isinya target yang ingin dicapai.
I.D. Pembatasan Masalah: Isinya perincian ruang lingkup pembahasan, tempat
penelitian, dan waktunya.
I.E. Metode Pembahasan: Isinya metode yang digunakan dalam penelitian
tersebut.
I.F. Sistematika Penulisan: Isinya adalah urutan-urutan dan system pembahasan.
II. LANDASAN TEORI:
Rumusan teori yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas, misalnya:
pengertian, bagian-bagian, dan lain-lain yang sifatnya teoritis.
III. HASIL PENELITIAN
Isinya inti pembahasan. Biasanya merupakan aplikasi teori, hasil dari seluruh
penelitian.
IV. PENUTUP
Biasanya berisi kesimpulan (jawaban masalah) dan saran-saran jika ada.
V. DAFTAR PUSTAKA
Yang memuat referensi tentang tulisan tersebut.
2.2.D Pengembangan Kerangka

Setelah kerangka selesai, tahap selanjutnya adalah mengembangkan


kerangka tersebut menjadi kalimat, wacana, dan bab. Kalimat, wacana, dan bab
tidak langsung menjadi tulisan yang benar dan utuh, namun masih dapat
diperbaiki dan direvisi. Dengan kata lain, jarang sekali ada tulisan yang langsung
menjadi sebuah artikel, tanpa adanya tahap revisi.
9
2.2.E Revisi
Ini merupakan tahap pascapenulisan. Sebagaimana dinyatakan di atas,
tulisan berupa kalimat, wacana, dan bab yang merupakan hasil pengembangan
kerangka kemungkinan akan salah. Kesalahan yang mungkin timbul misalnya
pengetikan, penemuan data baru sehingga data lama perlu diganti, penemuan
pendapat baru, dan sebagainya. Dengan adanya tahap revisi, semua kesalahan
dan kekurangan itu dapat diantisipasi.

Anda mungkin juga menyukai