Anda di halaman 1dari 8

NAMA

: IKFRAN YUDA ARUMAN

NIM

: H1A014001

MATA KULIAH

: KROMATOGRAFI

PT. Indesso Aroma


1.Sejarah PT. Indesso
Indesso merupakan perusahaan manufaktur yang didirikan oleh Robertus Hartanto
Gunawan pada tahun 1968.Beliau memulai perjalanannya dari bisnis penyulingan minyak
daun cengkeh sederhana, Indesso didirikan didekat Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia yang
saat ini dikenal sebagai pemasok utama bahan kimia, mulai dengan hanya penyulingan
minyak daun cengkeh dari pohon cengkeh hangat yang ditemukan di daerah pegunungan
yang subur dekat Purwokerto. Selama bertahun-tahun, Indesso tumbuh dari sebuah
perusahaan multi-juta dolar yang sekarang menawarkan berbagai ekstrak alami, minyak
esensial, dan bahan kimia aromatik menggunakan teknologi ekstraksi canggih.
Indesso telah berkembang menjadi produsen terkemuka di bidang Aroma Chemical,
Essential Oil, Natural Extract, Natural Sweetener Blends, dan Savoury Ingredients untuk
bahan baku makanan, perisa dan fragrans. Di Indonesia, Indesso juga menjadi distributor
utama untuk produk-produk Firmenich, Pure Circle,Nexira, Kraft Food, IFF, Indofood,
Garuda Food, ADM ingredients,dan masih banyak lagi.
Dengan dua fasilitas produksi yang berlokasi di Baturaden, Purwokerto, Jawa
Tengah, dan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, serta didukung oleh karyawan yang profesional
dan handal di bidangnya,Indesso berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan
kualitas produk dan pelayanan terbaik kepada pelanggan.Sejak tahun 2009, Indesso telah
lima kali berturut-turut mendapatkan penghargaan Primaniyarta sebagai Eksportir berkinerja
dari Kementrian Perdagangan Republik indonesia.
Visi
Menjadi pemimpin regional dalam bahan industri makanan, rasa dan aroma
melalui inovasi,efisiensi, dan praktek bisnis yang berkelanjutan.

Misi
Mendorong pengembangan bahan berbasis alami di Indonesia dan Asia
Tenggara untuk menciptakan produk-produk baru di industri makanan, rasa dan
aroma.
Moto
1.Kekeluargaan (Hormat,Berbudi,Berkebangsaan)
2.Profesionalisme (Visioner,Gigih,Kompeten)
3.Integritas (Berkomitmen,Terpercaya,Bertanggung Jawab)
Culinaroma dikembangkan bersama oleh PT. Indesso Aroma dan PT. Firmenich
Indonesia yang dibuat sesuai dengan seni kuliner dan penuh rasa yang terkonsentrasi yang
banyak digunakan untuk menghasilkan rasa gurih, seperti camilan, snack ringan, mie
instan,kaldu, bumbu masak, tepung-tepungan, daging olahan, dan sambal.
Culinaroma menyediakan berbagai produk yang dikategorikan ke alam produk
savoury atau powder, yang fleksibel dalam kreasi produk dan banyak pilihan untuk
memenuhi beragam kebutuhan dan persyaratan dari industri makanan & minuman, untuk
menghasilkan produk yang dapat diterima dan dicintai untuk pasar.

2.Alat alat Laboratorium PT. Indesso


a. GCMS (Gas Cromatografy Mass Spectrometry)
GCMS merupakan metode pemisahan senyawa organik yang menggunakan dua
metode analisis senyawa yaitu kromatografi gas (GC) untuk menganalisis jumlah senyawa
secara kuantitatif dan spektrometri massa (MS) untuk menganalisis struktur molekul senyawa
analit.
Kromatografi gas merupakan salah satu teknik spektroskopi yang menggunakan
prinsip pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen
komponen penyusunnya. Kromatografi gas biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu
senyawa yang terdapat pada campuran gas dan juga menentukan konsentrasi suatu senyawa
dalam fase gas.

Spektrometri massa adalah suatu metode untuk mendapatkan berat molekul dengan
cara mencari perbandingan massa terhadap muatan dari ion yang muatannya diketahui
dengan mengukur jari-jari orbit melingkarnya dalam medan magnetik seragam.
Penggunaan kromatografi gas dapat dipadukan dengan spektroskopi massa. Paduan
keduanya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dalam pengidentifikasian senyawa yang
dilengkapi dengan struktur molekulnya.
Kromatografi gas ini juga mirip dengan destilasi fraksional, karena kedua proses
memisahkan komponen dari campuran terutama berdasarkan pada perbedaan titik didih (atau
tekanan uap). Namun, destilasi fraksional biasanya digunakan untuk memisahkan komponenkomponen dari campuran pada skala besar, sedangkan GC dapat digunakan pada skala yang
lebih kecil.
b. Polarimeter
Polarimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya putaran optik
yang dihasilkan oleh suatu zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan. Jadi
polarimeter ini merupakan alat yang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatu
senyawa optis aktif.
Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi,
sedangkan yang dimaksud dengan polarisasi adalah pembatasan arah getaran (vibrasi) dalam
sinar atau radiasi elektromagnetik yang lain. Untuk mengetahui besarnya polarisasi cahaya
oleh suatu senyawa optis aktif, maka besarnya perputaran itu bergantung pada beberapa
faktor yakni struktur molekul, temperatur, panjang gelombang, banyaknya molekul pada jalan
cahaya, jenis zat, ketebalan, konsentrasi dan juga pelarut.
1.Polarimeter Otomatis
Merupakan polarimeter yang paling modern yang sepenuhnya otomatis dan
hanya memerlukan user untuk menekan tombol dan menunggu pembacaan digital.
Polarimeter dapat dikalibrasi atau setidaknya diverifikasi dengan mengukur
piring kuarsa, yang dibangun untuk selalu membaca disudut rotasi tertentu (biasanya
34, tetapi +17 dan 8,5 adalah juga populer tergantung pada sampel). Piring Quartz
yang disukai oleh banyak pengguna karena contoh padat jauh lebih sedikit

dipengaruhi oleh variasi suhu, dan tidak perlu dicampur on-demand seperti solusi
sukrosa.
c. Viskometer Digital
Viskometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu
cairan, dimana viskositas sendiri yaitu tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara
molekul-molekul yang satu dengan yang lainnya.
d. Tintometer
Tintometer adalah alat ukur yang digunakan dalam analisis kolorimetri untuk
menentukan jumlah zat dari warna yang dihasilkan dengan reagen tertentu.
e. Automatic buret
Automatic buret merupakan nama rangkaian buret yang dilengkapi dengan reservoir
bottle dan bulp.

3.Metode Pengolahan Limbah PT. Indesso


A. Klasifikasi pengolahan air limbah
Pengolahan air limbah domestik di PT. Indesso Baturaden menggunakan proses
pengolahan secara fisika biologi dan tidak menggunakan proses secara kimia, maka
pengolahan air limbah di PT. Indesso Baturaden dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Pengolahan pendahuluan (Pretreatment)
Pengolahan pendahuluan yang digunakan meliputi saringan jeriji, saringan kasar, bak
equalisasi dan pengendap pasir (grift chamber).
2. Pengolahan pertama (Primary treatment)
Pengolahan pertama adalah pengolahan yang bertujuan untuk menghilangkan zat padat
tercampur di dalam air limbah melalui pengendapan atau pengapungan.
3. Pengolahan kedua (Secondary treatment)
Pengolahan kedua yang digunakan dalam pengolahan air limbah domestik di PT.
Indesso Baturaden adalah aerasi dan pertumbuhan bakteri.

4. Pengolahan lanjut (Ultimate/tertiery treatment)


Pengolahan lanjut yang digunakan dalam pengolahan air limbah domestik di PT.
Indesso Baturaden adalah pengolahan lumpur agar dimanfaatkan kembali.

B. Unit pengolahan air limbah


Unit pengolahan air limbah yang digunakan dalam PT. Indesso Baturaden meliputi :
1. Saluran pembawa
Air limbah yang dialirkan sebelum masuk PT. Indesso Baturaden, Purwokerto melewati
saluran pembawa. Saluran pembawa berbentuk lingkaran terbuat dari beton.
2. Saringan Jeriji
Saringan jeriji terletak sebelum pompa angkat. Berfungsi untuk memisahkan kotorankotoran seperti tas-tas plastik dan bahan terapung lainnya dalam aliran masuk. Kotorankotoran tersebut dipisahkan secara manual dengan penggaruk aluminium dari ayakan jeriji
dan dibuang minimal sehari sekali.
3. Oil Separator
Oil Separator adalah alat pemisah minyak yang terbawa oleh air limbah. Minyak yang
berada diatas bak oil separator diambil secara manual. Air limbah yang sudah keluar dari bak
oil separator sudah tidak mengandung minyak dan bahan-bahan seperti ranting-ranting
tanaman dan plastik.
4. Bak equalisasi (equalition pond)
Tujuan bak equalisasi dalam PT. Indesso Baturaden, Purwokerto :
a. Untuk menjaga sistem biologis dari pembebanan bahan organik yang berfluktuasi.
b. Untuk mengawasi derajat pH.
c. Untuk meredam aliran yang masuk bagi sistem pengolahan fisik.
d. Untuk memberikan aliran yang kontinyu pada sistem pengolahan biologis saat PT.
Indesso Baturaden, Purwokerto yang tidak dioperasikan.
e. Untuk memberikan kontrol kapasitas aliran air limbah yang lebih merata.

f. Mencegah masuknya konsentrasi zat beracun yang tinggi dalam sistem pengolahan
biologis.
Bak equalisasi di dalam PT. Indesso Baturaden, Purwokerto dirancang secara khusus sebagai
bagian dari rumah pompa, sehingga dari luar fungsinya tidak terlihat begitu jelas.
5. Water Indicator Level
Water indicator level berfungsi menunjukan ketinggian air limbah yang akan diolah dan
jenis pengoprasian pompa. Ada dua jenis pengoprasian pompa berdasarkan ketinggian air :
a.Operasi pompa otomatis
b.Operasi pompa manual
Jika ada peningkatan air limbah yang terjadi saat hujan deras maka air limbah secara
langsung dibuang ke sungai menggunakan bay pass, karena kualitas air limbah telah
memenuhi effluen standar yang dapat diterima oleh badan air penerima.
6. Pompa Angkat
Pompa angkat jenis ulir (screw) berjumlah tiga buah dengan kapasitas 10,7 m3/menit.
Dimana dua unit sebagai cadangan. Keuntungan menggunakan pompa ulir :
Saluran air limbah lanjutan tidak tersumbat oleh kotoran-kotoran tas-tas plastik dan
bahan-bahan terapung lainnya.
Mampu menurunkan bahan BOD air limbah sampai dengan 30%.
Menghilangkan buih-buih tidak masuk ke dalam kolam fakultatif.
7. Laguna Aerasi Fakultatif
Laguna Aerasi Fakultatif merupakan salah satu jenis pengolahan air limbah secara
biologis dengan memanfaatkan tiga jenis bakteri, yaitu bakteri aerob, anaerob dan fakultatif
(aerob-anaerob) untuk mendegradasi kandungan bahan pencemar yang terdapat dalam air
limbah. Laguna aerasi fakultatif dirangkai dalam dua kolam paralel dan tiap kolam terdiri dari
dua buah kolam atau laguna, dengan demikian semuanya berjumlah empat kolam. Tiap kolam
dilengkapi dengan aerator berjenis surface aeration dan waktu tinggal air limbah di laguna
aerasi fakultatif 5,5 hari.
Laguna aerasi fakultatif juga dilengkapi dengan :

a.Aerator
Aerator yang digunakan berjumlah empat buah, type surface aeration dengan spesifikasi alat
diameter 2000 48 rpm 30 kw. Aerator dioperasikan berdasarkan laju alir masukan
kotoran, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel :
Tabel 1. Standar operasi aerator untuk setiap laju aliran masukan kotoran
Laju aliran masukan dari

3,874

7,750

kotoran (m3/hari)
Laju alir masukan dari

25

50

kotoran (%)
Jumlah aerator yang

No 1-1

No 1-1

No 2-1

No 1-1

beroperasi
Aerator yang dioperasikan
(Sumber: Luqman Hakim,2000)

Meskipun laju alir masukan dari kotoran lebih kecil dari laju alir rancangan, kotoran harus
tetap diumpan ke saluran laguna. Jika laju alir masukan dari kotoran 80 % lebih kecil dari
harga rancangan, maka dapat dioperasikan hanya satu kolam saja (No. 1-1 / 1-2 atau No. 2-1 /
2-2). Pada kasus ini aerator No. 1-1 / 1-2 atau 2-1 / 2-2 harus diopersikan
b.Indikator ikan
Ikan digunakan sebagai bioindikator terhadap tingkat pemulihan kualitas air melalui proses
pengolahan. Jika ikan yang dijadikan indikator mati, maka hal itu menunjukan bahwa kualitas
air limbah masih jelek.
8. Kolam Pematangan
Air limbah yang telah diolah di kolam fakultatif dialirkan ke kolam pematangan
dengan maksud untuk menstabilkan air limbah sebelum dibuang ke badan air. Kolam
pematangan terdiri dari dua sistem yang dirangkai secara paralel dengan kolam fakultatif.
Setelah penghilangan kotoran organik dan bakteri collon bacilli, limbah olahan selanjutnya
dialirkan ke dalam sungai melalui pipa beton dan saluran terbuka.

9.Tempat Pengeringan Lumpur (Sludge Drying Bed)/Kolam Sedimentasi.

Lumpur yang terkumpul dari dalam laguna aerasi fakultatif di buang ke tempat
pengeringan dengan menggunakan unit pembuangan lumpur setahun sekali. Kapasitas efektif
dari satu kolam sekitar 240 m3. Jika konsentrasi lumpur 20% maka kapasitas unit
pembuangan lumpur adalah 20 m3/jam. Sehingga satu kolam pengering akan penuh dalam
dua hari jika waktu operasi 6 jam/hari. Lumpur yang berada pada tempat pengeringan lumpur
terbagi menjadi lapisan atas yang jernih dan lumpur yang kental pada bagian bawah. Batang
penutup dipindahkan untuk mengeluarkan lapisan atas yang jernih dari tempat pengeringan.
Operasi seperti ini diulangi untuk mengentalkan lumpur hingga cairan tidak dapat dipisahkan
lagi. Setelah lumpur dikeringkan dengan panas matahari sampai bisa dikeluarkan dengan
pengeruk /sekop. Setelah dikeringkan di terik matahari 2-3 bulan, lumpur kering dibawa
dengan sebuah lori dan dibuang di tempat pembuangan lumpur.

Anda mungkin juga menyukai