PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium adalah salah satu sarana pendidikan yang dapat
digunakan sebagai tempat berlatih dimana mahasiswa dapat mengadakan
kontak dengan obyek yang dipelajari secara langsung baik melalui
pengamatan maupun dengan melakukan percobaan. Dari laboratorium
itulah akan selalu mengalir informasi -informasi ilmiah baru yang berasal
dari hasil - hasil penemuan para peneliti di laboratorium. Laboratorium
tempat melakukan riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan
ilmiah dimana laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan - kegiatan tersebut secara terkendali. Guna
mendukung
terlaksananya
kegiatan
di
laboratorium
maka
setiap
laboratorium harus dilengkapi dengan fasilitas berupa alat dan bahan yang
mendukung. Ketersediaan alat dan bahan di laboratorium harus dikelola
dengan
baik
demi
terlaksananya
kegiatan
di
laboratoium
yang
berkesinambungan.
Fungsi laboratorium dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu
fungsi yang memberikan peningkatan pengetahuan (knowledge), fungsi
yang memberikan peningkatan keterampilan (psychomotoric), dan fungsi
yang memberikan penumbuhan sikap (attitude). Kegiatan laboratorium
akan memberikan peran yang sangat besar terutaman dalam membangun
pemahaman
konsep,
verifikasi
(pembuktian)
kebenaran
konsep,
laboratorium Quantum
Mengetahui infrastruktur laboratorium Quantum
Mengetahui jenis/macam laboratorium di Laboratorium Quantum
Mengetahui contoh desain tata ruang / layout laboratorium
Quantum
C. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah metode
observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung di Laboratorium Quantum Sarana Medik , metode wawancara
yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan penanggung jawab
Laboratorium Quantum Sarana Mdik, dan metode studi pustaka yaitu
mencari bahan dari sumber-sumber terpercaya seperti buku dan internet.
BAB II
HASIL PENGAMATAN
1. Laboratorim Mikrobiologi
a. Ruang Kultur
Ruang kultur merupakan ruangan khusus yang digunakan untuk melakukan
kultur bakteri.
Alat Kultur
Bakteri
menghilangkan
mikroba
yang
tidak
kaca
penyimpanan
yang
berfungsi
reagen
yang
laboratorium mikrobiologi.
sebagai
tempat
digunakan
dalam
5. Tempat Pengecatan
Tempat pengecatan berfungsi sebagai tempat untuk
melakukan pengecatan preparat.
6. Tempat Limbah
Terbagi menjadi 2, yaitu:
7. Filter Air
Filter air berfungsi untuk membuat aquadest.
8. UV Skala Kecil
Lampu UV dalam laboratorium mikrobiologi
biasanya digunakan untuk melihat terjadinya
fluoresensi pada media mikrobiologi
c. Ruang Pembuatan BTA
1. Kulkas
Kulkas berfungsi sebagai tempat penyimpanan
media pertumbuhan bakteri dalam suhu rendah.
penyimpanan
media
berfungsi
untuk
4. Mikroskop
Mikroskop berfungsi untuk mengamati bendabenda
yang
berukuran
sangat
kecil
preparat
berfungsi
untuk
menyimpan
6. Bio Merieux
Alat yang digunakan untuk uji biokimia
7. Inkubator
Inkubator berfungsi untuk menginkubasi atau
menyimpan sampel pada temperatur tertentu
3. Inkubator
Inkubator berfungsi untuk menginkubasi atau
menyimpan sampel pada temperatur tertentu.
Namun dalam hal ini, pada laboratorium kimia air,
inkubator yang tersedia dapat digunakan sebagai
ove yang berfungsi dalam sterilisasi kering.
4. Rak Kaca
Rak kaca berfungsi sebagai tempat penyimpanan
alat- alat gelas yang digunakan dalam pemeriksaan
kimia air
5. Spectroquant Pharo 300
Spectroquant pharo 300 merupakan instrumen
yang
mengkombinasikan
semua
manfaat
7. Auto Selector
Alat yang digunakan untuk mensetting jenis
pemeriksaan
yang
akan
dilakukan
pada
9. Jadwal Kesmas
Jadwal
kesmas
berfungsi
dalam
mengatur
peringatan
pembagian
tugas
dan
3. Laboratorium Klinik
Wastafle
Kotak P3K
a. Bagian Hematologi
Alat sysmex
Alat roller 20
Alat siemens
Alat TMS
c. Immunoserologi
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Singkat PT. Quantum Sarana Medik
PT. Quantum Sarana Medik didirikan pada tanggal 11 juni 1986 dengan akte
No.16 Notaris I Putu Candra, SH dengna nama PT. Pra Usadhi Utama dan
selanjutnya disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No. C2.5269.HT.01.01.TH.96 tanggal 6 maret 1996.
Pada tanggal 8 februari 1995, dengan akte jual beli saham No. 106 Notaris I
Putu Candra,SH perusahaan diambil alih oleh Bapak I.D.G.S Putra . Pada tanggal
19 April 1997 dengan akte No. 175 dan No. 176 Notaris J.S. Wibisono,SH
sebagian saham perusahaan diambil alih oleh PT. Wadantera Multifinance. Pada
tanggal 19 April 1997, dengan akte No.179 Notaris J.S. Wibisono,SH dilakukan
perubahan anggaran dasar perusahaan, dan dilakukan perubahan nama menjadi
PT. Quantum Sarana Medik dan selanjutnya disebut Quantum Sarana
Medik
Dalam praktikum kali ini, dilakukan pengamatan ke PT.Quantum Sarana
Medik, dimana dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai seluruh komponen
manajemen PT.Quantum Sarana Medik.
3.2 Organisasi
Organisasi adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam suatu pola
koordinasi yang dipersatukan untuk mencapai suatu hasil yang telah ditetapkan.
Organisasi merupakan suatu sistem dengan struktur yang teratur menggunakan
semua sumber yang ada dalam suatu pekerjaan dan menentukan mekanisme untuk
menjalankannya melalui kerja sama dan koordinasi. Laboratorium Klinik harus
mempunyai struktur organisasi yang terpampang serta terlihat dengan jelas.
Struktur organisasi adalah alat untuk memusatkan perhatian dan daya pada
pencapaian sasaran dan tujuan melalui pendekatan yang teratur dan sesuai
prosedur. Struktur Organisasi menyediakan kerangka kerja untuk menjabarkan
kebijaksanaan dan rencana menjadi kegiatan dengan memperhitungkan sejumlah
tenaga atau pekerjaan terkait dengan tujuan organisasi yang dapat dibagi secara
sistematik menjadi unit-unit.
Adapun Struktur Organisasi di PT.Quantum Sarana Medik adalah sebagai
berikut:
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kegiatan pelayanan.
Buku register penerimaan spesimen terdapat di loket berisi data
pasien dan pemeriksaan.
Buku register besar/induk berisi data-data pasien beserta hasil
pemeriksaan.
Buku register besar/induk berisi data pasien secara lengkap dan
hasil pemeriksaannya.
Buku register besar/catatan kerja harian tiap tenaga
Keuangan.
Logistik.
Kepegawaian.
Pemantapan Mutu
3
4
2
3
4
5
6
Adapun tata ruang yang dimiliki oleh laboratorium quantum yaitu 2 buah
ruang tunggu, 1 buah ruang ganti, 3 buah ruang pengambilan specimen, 4 buah
ruang adminstrasi, 5 buah ruang toilet pasien , 1 buah ruang sterilisasi dan 2 buah
ruang toilet pegawai. Pada setiap ruangan di Laboratorium Quantum ini memiliki
pengatur suhu dan kelembaban yang telah terkalibrasi, sehingga suhu dan
kelembaban ruangan atau laboratorium selalu terjaga. Semua persyaratan tersebut
telah dipenuhi oleh laboratorium Quantum hanya saja meja yang digunakan belum
terstandar karena tingginya kurang dari syarat yang telah ditetapkan yaitu dengan
tinggi 0,80-1,00 m.
Mempermudah pengawasan.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan dan
perabotan laboratorium adalah:
mudah dilihat
mudah dijangkau
aman untuk alat
aman untuk pemakai
a. Pembagian Ruangan Dalam Laboratorium Mikrobiologi
1 Ruangan Persiapan
Ruang ini dipergunakan untuk mempersiapkan media kultur dan bahan
tanaman yang akan dipergunakan, sebagai tempat mencuci alat-alat
laboratorium, dan tempat untuk menyimpan alat-alat gelas. Serta
digunakan dalam pembuatan preparat dan pengecatan guna
mempersiapkan bahan untuk pemeriksaan.
a Desikator
b Autoclave
c Tempat Pengecatan
d Rak Reagen dan Cat
e Filter Air
f UV Skala Kecil
2 Ruangan Inkubasi atau penyimpanan hasil Kulturdan ruang tanam
Merupakan ruang yang harus paling steril dibanding dengan ruangan yang
lain. Ruangan ini harus dijaga kebersihannya dan sedapat mungkin
dihindari terlalu banyak keluar masuknya orang-orang yang tidak
berkepentingan. Suhu pada ruang kultur juga harus dilengkapi dengan AC,
untuk menginkubasi bahan dan pada ruangan ini disediakan sebuah
inkubator.
Ruang Tanam atau Ruang transfer merupakan ruang di mana
pekerjaan aseptik dilakukan. Dalam ruangan ini dilakukan kegiatan isolasi
tanaman, sterilisasi dan penanaman eksplan dalam media. Ruangan ini
sedapat mungkin bebas dari debu dan hewan kecil, serta terpisah dan
tersekat dengan ruangan lain. Penggunaan AC sangat dianjurkan dalam
ruangan ini.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Laboratorium Hematologi
Dalam laboratorium hematologi, terdapat beberapa parameter pemeriksaan
yaitu :
Parameter
Spesimen
Alat
Darah Lengkap
Faal Hemostasis
Plasma- Na Citrate
Sysmex CA 50
Malaria
Hapusan
Hapusan
darah,
terdapat
beberapa
parameter
pemeriksaan yaitu :
Parameter
Spesimen
Faal Hati :
Serum/Plasma/ Urine
SGOT, SGPT, ALP, GGT,
Bilirubin Direk, Bilirubin
total,
total
protein,
Albumin, Globulin.
Faal Ginjal :
BUN, Creatinin, UA
Lipid Profile:
Kolesterol total, TG, HDL,
LDL, Apo B.
Alat
Cobas Integra 400 plus
HITAC HI 912
Lain :
Glukosa,
HbA1C,
Laboratorium Imunoserologi
No
Jenis Pemeriksaan
Parameter
Penyakit Infeksi
Cobas
VIDAS PC
HIV,
Pylori,
Spesimen
HBeAg,
IgG
IgG
H,
Alat
e411,
Semikuantitatif
Toxo,IgM
Widal,
Serologi
DHF,
ASTO,
VDRL,
TPHA
2
Hormon
Cobas
FSH,
VIDAS PC
Testosteron,
Prolactin,
e411,
Progesteron,
Estradiol, beta-HCG
3
Tumor Marker
Serum
Cobas
e411,
VIDAS PC
4
Lain-lain
Serum
Cobas
e411,
VIDAS PC
alat terbuat dari besi, atau sebagian pelengkap alat terbuat dari besi,
maka tidak boleh disimpan berdekatan dengan zat-zat kimia, terutama
yang bersifat korosif. Bahan besi dengan asam akan cepat berkarat.
2 Berat alat.
Di laboratorium terdapat alat yang ringan, ada yang berat. Untuk
alat-alat berat jangan disimpan di tempat yang tinggi, sehingga sewaktu
mau menyimpan atau mengambil tidak sulit diangkat atau dipindahkan.
3 Kepekaan alat terhadap pengaruh lingkungan.
Berbagai alat yang peka terhadap lingkungan, misalnya terhadap
kelembaban kemungkinan besar akan ditumbuhi jamur. Lensa harus
dijaga jangan sampai berjamur. Lensa obyektif dan okuler cepat
berjamur di daerah lembab. Salah satu cara mencegah pengaruh
kelembaban di lemari penyimpanan dipasang lampu listrik, sehingga
udara dalam lemari menjadi lebih kering. Mikroskop harus disimpan
dalam kotaknya dan diberi zat absorpsi (silika).
4 Pengaruh bahan kimia.
Dalam laboratorium terdapat zat-zat kimia. Beberapa zat kimia
terutama yang korosif dapat mempengaruhi atau merusak alat. Oleh
karena itu zat-zat kimia harus disimpan berjauhan dari alat-alat,
terutama alat-alat yang terbuat dari logam.
5 Pengaruh alat yang satu dengan yang lain.
Dalam penyimpanan alat perlu diperhatikan bahwa alat yang terbuat
dari logam harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas. Beberapa
alat yang diset dan terdiri dari alat logam dan kaca, misalnya Respirator
Ganong, Kalorimeter.
6 Nilai/harga dari alat
Nilai atau harga alat harus diketahui oleh petugas laboratorium, atau
setidaknya petugas laboratorium harus dapat menilai mana barang yang
mahal, dan mana barang yang murah. Ditinjau dari segi harganya alatalat berharga harus disimpan pada tempat yang aman atau lemari yang
pakai kunci. Barang yang nilainya tidak begitu mahal dapat disimpan
pada rak atau tempat terbuka lainnya. Akan tetapi bila ada
tempat/lemari tertutup sebaiknya semua alat disimpan dalam lemari
tersebut.
7 Bentuk dalam set
Jenis alat dalam bentuk set misalnya set electromagnet,
semimicroapparatus. Untuk menjaga keawetan alat, bila telah selesai
digunakan hendaknya disusun kembali pada tempat semula dengan
susunan aturan yang telah ditentukan.
Berdasarkan pengamatan, alat-alat laboratorium Quantum lengkap dan
juga terawat kebersihannya, rutin mengalami maintenance dan kalibrasi
alat.Perawatan alat secara rutin dapat dilakukan. Sebelum alat digunakan
hendaknya diperiksa dulu kelengkapannya dan harus dibersihkan terlebih
dahulu. Setelah selesai dipergunakan semua alat harus dibersihkan kembali
dan jangan disimpan dalam keadaan kotor. Demikian juga kelengkapan alat
tersebut harus dicek terlebih dahulusebelum disimpan. Lemari untuk
menyimpan alat seringkali terkena rayap, untuk mencegah rayap yang dapat
merusak berbagai jenis alat, maka secara periodik perlu disemprot dengan
antihama atau sejenisnya atau dengan memasukkan kapur barus pada lemari
penyimpanan. Setiap alat yang agak rumit selalu mempunyai buku petunjuk
atau keterangan penggunaan. Maka sebelum alat digunakan hendaknya kita
membaca terlebih dahulu petunjuk penggunaan alat dan petunjuk
pemeliharaan atau perawatannya.
B. Manajemen Bahan pada Laboratorium Quantum
Pemakaian bahan dan reagen yang terdapat di Laboratorium Quantum,
menggunakan tanda-tanda yang terdapat pada setiap box bahan atau reagen.
Tanda tersebut berupa kertas warna yang ditempelkan di setiap box reagen.
Warnanya terdiri dari warna kuning, merah dan biru yang masing-masing
warna memiliki arti penggunaannya masing-masing. Reagen atau bahan yang
berlabel merah harus digunakan terlebih dahulu, selanjutnya digunakan reagen
atau bahan yang berlabel kuning jika yang berlabel merah telah habis, dan
yang terakhir digunakan adalah yang berlabel biru. Label ini di pasang
berdasarkan teori FIFO (First In First Out) atau FEFO (First Expired First
Out) agar memudahkan laboran dalam bekerja, sehingga tidak memerlukan
waktu yang lama dalam mencari informasi reagen atau bahan yang ada.
Teknik ini juga meminimalkan adanya reagen atau bahan yang terbuang akibat
terlalu lama disimpan atau kadaluwarsa sebelum digunakan sehingga tidak
terjadi pemborosan.
3.6 Cara Penanganan Spesimen pada Laboratorium Quantum
Spesimen adalah bahan pemeriksaan laboratorium yang dapat berupa darah,
urin, feses, maupun cairan tubuh lainnya. Pengambilan spesimen merupakan salah
satu dari serangkaian proses yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksan
laboratorium. Supaya spesimen memenuhi syarat untuk diperiksa, maka proses
pengambilan spesimen harus dilakukan dengan mengikuti kaidah yang benar.
Spesimen yang memenuhi syarat adalah : jenisnya sesuai dengan pemeriksaan
yang akan dilakukan, volumenya mencukupi untuk tiap jenis pemeriksaan,
kondisinya layak untuk diperiksa (segar/tidak kadaluwarsa, tidak berubah warna,
steril, tidak menggumpal), antikoagulan yang digunakan sesuai, dan ditampung
dalam wadah yang memenuhi syarat.
Kesalahan dalam prosedur pengambilan spesimen di laboratorium meliputi
tiga tahap yaitu, tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Pada umumnya
yang sering diawasi dalam pengendalian mutu hanya tahap analitik dan pasca
analitik, sedangkan proses pra analitik kurang mendapat perhatian. Kesalahan
pada proses pra-analitik dapat memberikan kontribusi paling sering terjadi,
dengan frekuensi 46-68,2% diikuti oleh postanalitik, 18,5-47% dan, analitik 713,3%. Tahap pra analitik adalah semua proses yang terjadi sebelum sampel
diproses dalam autoanalyzer. Termasuk permintaan tes-tes yang tidak tepat,
tulisan tangan tidak terbaca pada form permintaan, mempersiapkan pasien,
menerima spesimen, memberi identitas spesimen pengambilan sampel yang tidak
benar, penundaan transportasi, dan kesalahan pengolahan sampel. Tahap analitik
yaitu tahap mulai kalibrasi peralatan laboratorium, sampai dengan menguji
ketelitian-ketepatan dan uji spesimen. Tahap pasca analitik yaitu tahap mulai dari
mencatat hasil pemeriksaan, interpretasi hasil sampai dengan pelaporan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan diantaranya Konsumsi
Obat-obatan atau alkohol, Aktivitas Fisik, Usia, Jenis Kelamin ataupun
kehamilan.Syarat-syarat yang diperhatikan saat pengambilan spesimen,
diantaranya :
1 Alat
Alat yang digunakan untuk pengambilan spesimen disesuaikan dengan
jenis spesimen yang akan dianalisis. Peralatan yang digunakan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
bersih dan kering
tidak mengandung deterjen atau bahan kimia
sekali pakai buang (disposable)
steril (terutama untuk kultur kuman)
2 Wadah
Wadah untuk menampung spesimen sebaiknya terbuat dari bahan yang
tidak mengubah zat-zat dalam spesimen, tidak retak/pecah, mudah dibuka
dan ditutup rapat, serta ukurannya sesuai dengan volume spesimen.
3 Pengawet
Pengawet adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam spesimen sehingga
dapat diperiksa dalam waktu tertentu. Misalnya, pada pemeriksaan darah
lengkap yang harus ditunda, maka sampel darah ditambahkan
antikoagulan yang sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan agar darah
tidak membeku.
4 Waktu
Penentuan waktu pengambilan spesimen penting untuk diperhatikan.
Umumnya pengambilan dilakukan pada waktu pagi (ideal)
Spesimen untuk kultur kuman diambil sebelum pemberian antibiotik
Spesimen untuk pemeriksaan GO diambil 2 jam setelah buang air
yang terakhir
Spesimen untuk malaria diambil pada waktu demam
Spesimen untuk mikrofilaria diambil pada tengah malam
Spesimen dahak untuk pemeriksaan BTA diambil pagi hari setelah
bangun tidur
5 Lokasi
2. Limbah gas
Limbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah kecil, sehingga relatif
masih aman untuk dibuang langsung di udara.
3. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud
cair.
Pengelolaan limbah pada laboratorium Quantum Sarana Medik memiliki
cara pengelolaan limbah sendiri khususnya limbah cair dan limbah non
infeksius. Quantum memiliki tempat pengelolaan limbah non infeksius yang
lumayan besar yang diletakkan di belakang gedung dari Quantum itu sendiri.
Kemudian untuk limbah cairnya berada dekat dengan tempat pembuangan
limbah non-infeksius. Limbah cair tersebut dibuang dan akan diolah atau di
daur ulang sendiri pada laboratorium tersebut.Tetapi untuk pengelolaan
limbah padat laboratorium ini masih bekerjasama dengan pihak luar dari
Jakarta yang setiap 6 bulan akan dibawa dan diinsenerasi pada insenerator.
3.11 Fasilitas Pendukung Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium
Kimia Air
1. Penerangan
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapat
diubah-ubah sesuai kebutuhan. Sumber cahaya berasal dari dari lampu
yang dipasang disetiap ruangan.
2. Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium mikrobiologi.
Pasokan air ke dalam laboratorium tersebut harus cukup. Kualitas air
juga harus baik, kualitas air yang kurang baik dapat mempercepat
kerusakan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam.
3. Bak cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak cuci
yang terbuat dari porcelain tidak mudah ternoda apabila kena bahanbahan kimia. Bak cuci harus dilengkapi dengan saringan untuk mencegah
masuknya limbah sisa-sisa pemeriksaan yang berupa bahan padat.
4. Listrik
Pada laboratoium biologi, besarnya daya yang terpasang harus
mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium, terutama alat-alat
laboratorium yang membutuhkan daya besar, seperti oven, furnace,
autoclave dan lain-lain. Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil
atau tidak.Tegangan listrik yang tidak stabil dapat merusak alat-alat.
5. Ventilasi
Laboratorium mikrobiologi membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih
untuk laboratorium biologi yang sering menggunakan bahan-bahan mudah
menguap. Kadang- kadang ventilasi tidak dapat dicukup dari jendela,
sehingga dibutuhkan alat perotasi udara seperti kipas penyedot (ceiling
fans).
6. Mebel
Yang dimaksud dengan fasilitas mebeler adalah peralatan mebel seperti
meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya. Pada prinsipnya semua mebeler
adalah sama, namun karena fungsi dan tujuan pemakaiannya, maka
mebeler laboratorium biasanya memiliki bentuk, ukuran, dan jenis bahan
tertentu yang dapat berbeda dengan mebeler lainnya. Sesuai dengan tujuan
pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler laboratorium dapat terdiri dari
bermacam-macam meja, kursi, lemari, rak dan loker.
7. Tempat Pembuangan Limbah
Pada lab. Mikrobiologi quantum, limbah disteril kemudian ditampung dan
dibuang secara berkala dengan bekerjasama dengan RS. Tabanan, karena
laboratorium quantum belum memiliki fasilitas pembasmian limbah
sendiri.
3.12 Inventarisasi Alat dan Bahan Laboratorium Mikrobiologi dan
Laboratorium Kimia Air
Untuk memudahkan pemeriksaan alat dan bahan laboratorium perlu
dilakukan inventarisasi yang sistematik. Inventarisasi ini dapat dibuat pada suatu
buku atau secara komputasi sebagai daftar induk. Hal-hal yang umum diperlukan
pada inventarisasai mencakup:
1. Kode Alat/bahan
2. Nama alat/bahan
3. Spesifikasi alat/bahan (Merk, tipe, dan pabrik pembuat alat)
4. Sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya
5. Tahun penggunaan
6. Jumlah atau kuantitas
7. Kondisi alat, baik atau rusak
Setiap alat / barang /bahan / zat yang masuk atau diterima di Madrasah, baik yang
berasal dari permintaan sekolah melalui usulan mapun yang berasal dari bantuan
(dropping) harus dicatat dalam daftar penerimaan alat/bahan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Adapun simpulan yang dapat dibuat dari laporan diatas, antara lain:
1. Penataan peralatan laboratorium pada laboratorium Quantum dilihat dari
jenis pemeriksaannya. Peralatan kimia klinik diletakan bersama dengan
peralatan imunologi dalam satu ruangan. Sedangkan peralatan hematologi
rutin dan mikrobiologi diletakan dalam satu ruangan.Semua alat-alat ini
Kimia
Klinik
yaitu
Vidas
digunakan
untuk
pemeriksaan
darah,Advia
untuk
pemeriksaan
darah
lengkap,
pipet
yang
yang
2015.
Laporan
Hasil
Observasi
Laboratorium.[online].
tersedia:http://lailamscdr.blogspot.co.id/2015/03/laporanobservasi.html. [ diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]
Sulis.2010.Pengelolaan
dan
Penataan
Laboratorium.[online].tersedia:
http://sulistyok.blogspot.co.id/2010/12/pengelolaan-dan-penataanlaboratorium.html.[ diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]
Salafudin,Rifqi.2012.Data Inventaris Laboratorium Biologi.[online].tersedia:
https://rifqisalafuddin.wordpress.com/2012/03/01/data-inventarislaboratorium-biologi/.[ diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]
Hariyati.2013.Laporan
Pengenalan
Alat.[online],tersedia:
http://hariyatitanggahma.blogspot.co.id/2013/04/laporan-lengkappengenalan-alat.html.[ diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]
Fenta.2012.Penanganan
Limbah
Laboratorium.[Online].tersedia:
http://fentafellana.wordpress.com/penanganan-limbahlaboratorium/.[ diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]
Riswanto.2009.PengambilanSpesimen.
[Online].tersedia:http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/penga
mbilan-spesimen.html .[diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]
C.
Budi