Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium adalah salah satu sarana pendidikan yang dapat
digunakan sebagai tempat berlatih dimana mahasiswa dapat mengadakan
kontak dengan obyek yang dipelajari secara langsung baik melalui
pengamatan maupun dengan melakukan percobaan. Dari laboratorium
itulah akan selalu mengalir informasi -informasi ilmiah baru yang berasal
dari hasil - hasil penemuan para peneliti di laboratorium. Laboratorium
tempat melakukan riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan
ilmiah dimana laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan - kegiatan tersebut secara terkendali. Guna
mendukung

terlaksananya

kegiatan

di

laboratorium

maka

setiap

laboratorium harus dilengkapi dengan fasilitas berupa alat dan bahan yang
mendukung. Ketersediaan alat dan bahan di laboratorium harus dikelola
dengan

baik

demi

terlaksananya

kegiatan

di

laboratoium

yang

berkesinambungan.
Fungsi laboratorium dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu
fungsi yang memberikan peningkatan pengetahuan (knowledge), fungsi
yang memberikan peningkatan keterampilan (psychomotoric), dan fungsi
yang memberikan penumbuhan sikap (attitude). Kegiatan laboratorium
akan memberikan peran yang sangat besar terutaman dalam membangun
pemahaman

konsep,

verifikasi

(pembuktian)

kebenaran

konsep,

menumbuhkan keterampilan proses (keterampilan dasar bekerja ilmiah)


serta afektif siswa, menumbuhkan rasa suka dan motivasi terhadap
pelajaran yang dipelajari, dan melatih kemampuan psikomotor (Depag,
2007). Laboratorium selain berperan dalam pembelajaran, juga berperan
sebagai tempat sumber belajar, karena di laboratorium juga tersedia buku,
media pembelajaran, specimen dari benda atau objek yang telah diawetkan
sebagai pengganti jika pengamatan/pengambilan objek secara langsung
tidak bisa dilakukan (Sundari, 2008).

Fasilitas laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai


fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan
aktivitasnya.Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas
khusus.Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh
semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak
cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan
mable, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan
tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan
P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain.
B. Tujuan
1 Mengetahui pengertian, fungsi, dan tujuan pengelolaan
2
3
4

laboratorium Quantum
Mengetahui infrastruktur laboratorium Quantum
Mengetahui jenis/macam laboratorium di Laboratorium Quantum
Mengetahui contoh desain tata ruang / layout laboratorium

Quantum
C. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah metode
observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung di Laboratorium Quantum Sarana Medik , metode wawancara
yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan penanggung jawab
Laboratorium Quantum Sarana Mdik, dan metode studi pustaka yaitu
mencari bahan dari sumber-sumber terpercaya seperti buku dan internet.
BAB II
HASIL PENGAMATAN
1. Laboratorim Mikrobiologi
a. Ruang Kultur
Ruang kultur merupakan ruangan khusus yang digunakan untuk melakukan
kultur bakteri.

Alat Kultur
Bakteri

b. Ruang Preparasi Sampel dan Pengecatan


1. Desikator
Berfungsi untuk menghilangkan kadar air dari suatu
bahan, dan sebagai tempat pengeringan baik
menggunakan senyawa higroskopis maupun tidak.
2. Autoclave
Autoclave berfungsi untuk sterilisasi basah atau
untuk

menghilangkan

mikroba

yang

tidak

diinginkan pada bahan yang akan digunakan dalam


praktikum.

3. Rak Penyimpanan Reagen


Rak

kaca

penyimpanan

yang

berfungsi

reagen

yang

laboratorium mikrobiologi.

sebagai

tempat

digunakan

dalam

4. Reagen dan Cat


Reagen dan cat yang digunakan dalam pewarnaan
preparat.

5. Tempat Pengecatan
Tempat pengecatan berfungsi sebagai tempat untuk
melakukan pengecatan preparat.
6. Tempat Limbah
Terbagi menjadi 2, yaitu:

Warna hitam menandakan limbah non medis


Warna kuning menandakan limbah medis

7. Filter Air
Filter air berfungsi untuk membuat aquadest.

8. UV Skala Kecil
Lampu UV dalam laboratorium mikrobiologi
biasanya digunakan untuk melihat terjadinya
fluoresensi pada media mikrobiologi
c. Ruang Pembuatan BTA

1. Kulkas
Kulkas berfungsi sebagai tempat penyimpanan
media pertumbuhan bakteri dalam suhu rendah.

2. Rak Penyimpanan Media


Rak

penyimpanan

media

berfungsi

untuk

menyimpan serbuk media yang digunakan dalam


pembuatan media pertumbuhan bakteri
3. Ruang Pembuatan Apusan
Ruang pembuatan apusan merupakan suatu ruang
khusus dalam pembuatan apusan seperti BTA, dll
untuk menghindari terjadinya kontaminasi

4. Mikroskop
Mikroskop berfungsi untuk mengamati bendabenda

yang

berukuran

sangat

kecil

(mikroskopis)yang tidak mampu dilihat secara


kasat mata
5. Kotak Preparat
Kotak

preparat

berfungsi

preparat agar tersusun rapi

untuk

menyimpan

6. Bio Merieux
Alat yang digunakan untuk uji biokimia

7. Inkubator
Inkubator berfungsi untuk menginkubasi atau
menyimpan sampel pada temperatur tertentu

2. Laboratorium Kimia Air


1. Reagen Pemeriksaan Kimia Air
Reagen pemeriksaan kimia air merupakan reagenreagen tertentu yang digunakan dalam pemeriksaan
kimia air
2. Stirrer dan Buret
Dalam hal ini stirrer berfungsi sebagai pengaduk
sedangkan buret berfungsi untuk titrasi. Perpaduan
antara stirrer dan buret dapat mempermudah proses
titrasi dan pengadukan (penggoyangan) dalam
titrasi

3. Inkubator
Inkubator berfungsi untuk menginkubasi atau
menyimpan sampel pada temperatur tertentu.
Namun dalam hal ini, pada laboratorium kimia air,
inkubator yang tersedia dapat digunakan sebagai
ove yang berfungsi dalam sterilisasi kering.
4. Rak Kaca
Rak kaca berfungsi sebagai tempat penyimpanan
alat- alat gelas yang digunakan dalam pemeriksaan
kimia air
5. Spectroquant Pharo 300
Spectroquant pharo 300 merupakan instrumen
yang

mengkombinasikan

semua

manfaat

fotometer sistem seperti pembacaan barcode


untuk semua uji, pengenalan ukuran sel otomatis,
dan AQA (Analytical Quality Assurance).
6. Thermo Reactor
Thermo Reactor berfungsi untuk menstabilkan
suhu konstan pada pengukuran COD

7. Auto Selector
Alat yang digunakan untuk mensetting jenis
pemeriksaan

yang

akan

dilakukan

pada

spectroquant Pharo 300 seperti pemeriksaan Ni,


NO3-, dll. Alat ini dilengkapi dengan barcode
khusus untuk pemeriksaan tertentu.

8. Botol dan Jerigen


Botol dan jerigen bersih yang biasa digunakan
dalam menampung sampel air.

9. Jadwal Kesmas
Jadwal

kesmas

berfungsi

dalam

mengatur

pembagian jam kerja pada laboratorium kimia air


10. Internal Memo
Internal memo merupakan sebuah memo yang
berisikan

peringatan

pembagian

tugas

dan

tanggung jawab pemeriksaan bagi staff kesmas


11. Papan Identitas Sampel
Papan Identitas Smapel merupakan papan yang
berisikan identitas sampel yang diperiksa seperti
tanggal, asal sampel, dan jenis sampel

3. Laboratorium Klinik

Bagian pengecekan hasil

Bagian penerimaan sampel

Kumpulan sertifikat di laboratorium


klinik

Form maintenance alat

Wastafle

Emergency sower dan eye wash

Kotak P3K

Kulkas penyimpanan reagen

Penampungan limbah medis cair

a. Bagian Hematologi

Preparasi sampel hematologi

Alat sysmex

Alat roller 20

Alat siemens

b. Bagian Kimia Klinik

Alat untuk pemeriksaan urine

Alat untuk pemeriksaan PT APTT

Alat TMS

Alat untuk kimia klinik

Alat untuk pemeriksaan elektrolit

c. Immunoserologi

Alat untuk pemeriksaan


imunoserologi

Alat vidas untuk imunoserologi

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Singkat PT. Quantum Sarana Medik
PT. Quantum Sarana Medik didirikan pada tanggal 11 juni 1986 dengan akte
No.16 Notaris I Putu Candra, SH dengna nama PT. Pra Usadhi Utama dan
selanjutnya disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No. C2.5269.HT.01.01.TH.96 tanggal 6 maret 1996.
Pada tanggal 8 februari 1995, dengan akte jual beli saham No. 106 Notaris I
Putu Candra,SH perusahaan diambil alih oleh Bapak I.D.G.S Putra . Pada tanggal
19 April 1997 dengan akte No. 175 dan No. 176 Notaris J.S. Wibisono,SH
sebagian saham perusahaan diambil alih oleh PT. Wadantera Multifinance. Pada
tanggal 19 April 1997, dengan akte No.179 Notaris J.S. Wibisono,SH dilakukan
perubahan anggaran dasar perusahaan, dan dilakukan perubahan nama menjadi
PT. Quantum Sarana Medik dan selanjutnya disebut Quantum Sarana
Medik
Dalam praktikum kali ini, dilakukan pengamatan ke PT.Quantum Sarana
Medik, dimana dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai seluruh komponen
manajemen PT.Quantum Sarana Medik.
3.2 Organisasi

Organisasi adalah kerja sama antara dua orang atau lebih dalam suatu pola
koordinasi yang dipersatukan untuk mencapai suatu hasil yang telah ditetapkan.
Organisasi merupakan suatu sistem dengan struktur yang teratur menggunakan
semua sumber yang ada dalam suatu pekerjaan dan menentukan mekanisme untuk
menjalankannya melalui kerja sama dan koordinasi. Laboratorium Klinik harus
mempunyai struktur organisasi yang terpampang serta terlihat dengan jelas.
Struktur organisasi adalah alat untuk memusatkan perhatian dan daya pada
pencapaian sasaran dan tujuan melalui pendekatan yang teratur dan sesuai
prosedur. Struktur Organisasi menyediakan kerangka kerja untuk menjabarkan
kebijaksanaan dan rencana menjadi kegiatan dengan memperhitungkan sejumlah
tenaga atau pekerjaan terkait dengan tujuan organisasi yang dapat dibagi secara
sistematik menjadi unit-unit.
Adapun Struktur Organisasi di PT.Quantum Sarana Medik adalah sebagai
berikut:

Berikut ini merupakan masing-masing tugas terkait struktur organisasi PT.


Quantum Sarana Medika :
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi
dalam Perseroan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan
kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS sebagai organ perusahaan
merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan
penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan,
dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada
kepentingan usaha Perseroan dalam jangka panjang.
Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota
Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris
dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan
tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Komisaris dan Direksi serta mengambil keputusan terkait tindakan


korporasi atau keputusan strategis lainnya yang diajukan Direksi.
Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan
Perseroan. Tanpa mengurangi kekuasaan dan wewenang yang dimiliki
oleh RUPS, RUPS atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi
terhadap pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan
Direksi untuk menjalankan kewajiban dan haknya sesuai dengan Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan.
Komisaris Utama/CEO
Umumnya, komisaris Utama/CEO bertugas sebagai seorang komunikator,
pengambil keputusan, pemimpin, pengelola (manajer), dan eksekutor.
Peran komunikator melibatkan pers dan seisi dunia luar, serta manajemen
dan karyawan organisasi; peran pengambil keputusan mencakup keputusan
tingkat tinggi tserkait kebijakan dan strategi. Sebagai pemimpin, CEO/MD
memberi saran kepada dewan direktur, memotivasi karyawan, dan
menggerakkan perubahan dalam organisasi. Sebagai manajer, CEO/MD
mengawasi operasi organisasi setiap hari, bulan, dan tahun.
Komisaris aktif
Komisaris aktif adalah sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada direktur Perseroan terbatas
(PT). Di Indonesia Dewan Komisaris ditunjuk oleh RUPS dan di dalam
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dijabarkan fungsi,
wewenang, dan tanggung jawab dari dewan komisaris.
Direktur
Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan
terbatas (PT). Pada umumnya direktur memiliki tugas antara lain:
memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan
perusahaan, memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan
kepala bagian (manajer), menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan
menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.
Klinik Utama
Klinik Utama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik. Sifat pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan bisa berupa rawat jalan, one day care,
rawat inap dan/atau home care. Pada PT Quantum sarana medika klinik
utama terdiri atas poliklinik, CSG & caridiodiagnostik, radiologi, apotek
dan praktek bersama dokter spesialis.
Departemen Pemeriksaan
Mengendalikan seluruh kegiatan bagian pemeriksaan yang terdiri
dari laboratorium klinik, laboratorium kesehatan masyarakat dan
sampling, serta meliputi
kegiatan
perencanaan
operasional,
organizing, actuating dan evaluasi kinerja
Departemen Keuangan

Membuat perencanaan keuangan perusahaan dalam jangka pendek dan


jangka panjang dan mengelola aktivitas keuanganperusahaan untuk dapat
memenuhi segala kebutuhan finansial perusahaan dan terciptanya efisiensi
operasional
8. Departemen SDM & Umum
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber
daya manusia. Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses
menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai,
buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas
organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
9. Departemen Komersil
Membuat perencanaan keuangan perusahaan dalam jangka pendek dan
jangka panjang dalam mengelola aktivitas keuangsn perusahaan untuk
dapat memenuhi segala kebutuhan fiansial perusahaan dan terciptanya
efisiensi operasional
3.3 Pencatatan dan Pelaporan pada laboratorium Quantum.
Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas
dalam bentuk tulisan. Pencatatan dilakukan diatas kertas,disket, pita nama dan pita
film. Bentuk catatan dapat berupa tulisan, grafik, gambar dan suara (syahlan :
253).
Sedangkan setiap kegiatan yang dilakukan diakhiri dengan pembuatan
laporan. Laporan adalah catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan
tertentu dan hasilnya yang disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan
dengan kegiatan tersebut (syahlan : 256).
Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa
ada pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan
tidak akan terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah
sebuah data dan informasi yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode
yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi merupakan sebuah unsur terpenting
dalam sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara tentang
keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.
Manfaat pencatatan adalah sebagai berikut :
1 Memberi informasi tentang keadaan masalah atau kegiatan
2 Sebagai bukti dari suatu kegiatan atau peristiwa
3 Bahan proses belajar dan bahan penelitian
4 Sebagai pertanggungjawaban
5 Bahan pembuatan laporan
6 Perencanaan, pelaksaan, dan evaluasi
7 Bukti hukum
8 Alat komunikasi dalam penyampaian pesan serta mengingatkan
kegiatan peristiwa khusus.
a

Pencatatan yang dilakukan di laboratorium Quantum antara lain :

Kegiatan pelayanan.
Buku register penerimaan spesimen terdapat di loket berisi data
pasien dan pemeriksaan.
Buku register besar/induk berisi data-data pasien beserta hasil
pemeriksaan.
Buku register besar/induk berisi data pasien secara lengkap dan
hasil pemeriksaannya.
Buku register besar/catatan kerja harian tiap tenaga

Keuangan.

Logistik.

Kepegawaian.

Pemantapan Mutu

b. Pelaporan yang dilakukan di laboratorium Quantum meliputi :


1) Laporan kegiatan rutin harian/bulanan/triwulan/tahunan.
2) Laporan khusus
Laporan Kejadian Luar Biasa
3 Laporan hasil pemeriksaan.
Di laboratorium Quantum, ada dokumen yang wajib disimpan dimana
nantinya dapat dimusnahkan yang tentunya memiliki persyaratan tertentu.
Dokumen yang wajib disimpan antara lain :
Surat Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Surat Permintaan dan Hasil Rujukan
Dokumen-dokumen ini dapat dimusnahkan setelah berumur 5 tahun, disertai
dengan berita acara pemusnahan, berisi waktu pemusnahan, dan
penanggungjawabnya.
3.4 Tata Ruangan Laboratorium Quantum
Luas ruangan setiap kegiatan harus cukup menampung peralatan yang
dipergunakan, aktifitas dan jumlah petugas yang berhubungan dengan
spesimen/pasien untuk kebutuhan pemeriksaan laboratorium. Semua ruangan
harus mempunyai tata ruang yang baik sesuai alur pelayanan dan memperoleh
sinar matahari/cahaya dalam jumlah yang cukup.
Secara umum, dalam suatu laboratorium harus tersedia ruang terpisah untuk:

Ruang penerimaan terdiri dari ruang tunggu pasien dan ruang


pengambilan
spesimen.
Masing-masing
sekurang-kurangnya
mempunyai luas 6 m2.
Ruang pemeriksaan/teknis: luas ruangan tergantung jumlah dan jenis
pemeriksaan yang dilakukan (beban kerja), jumlah, jenis dan ukuran
peralatan, jumlah karyawan, faktor keselamatan dan keamanan kerja
serta kelancaran lalu lintas spesimen, pasien, pengunjung dan
karyawan, sekurang-kurangnya mempunyai luas 15 m2.
Untuk bank darah, pemeriksaan mikrobiologi dan molekuler sebaiknya
masing-masing memiliki ruangan terpisah.
Ruang administrasi/pengolahan hasil sekurang-kurangnya mempunyai
luas 6 m2.

3
4

Persyaratan umum konstruksi ruang laboratorium sebagai berikut:


1

2
3
4
5
6

Dinding terbuat dari tembok permanen warna terang, menggunakan cat


yang tidak luntur. Permukaan dinding harus rata agar mudah
dibersihkan, tidak tembus cairan serta tahan terhadap desinfektan.
Langit-langit tingginya antara 2,70-3,30 m dari lantai, terbuat dari
bahan yang kuat, warna terang dan mudah dibersihkan.
Pintu harus kuat rapat dapat mencegah masuknya serangga dan
binatang lainnya, lebar minimal ,20 m dan tinggi minimal 2,10 m.
Jendela tinggi minimal 1,00 m dari lantai.
Semua stop kontak dan saklar dipasang minimal 1,40 m dari lantai.
Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, berwarna
terang dan tahan terhadap perusakan oleh bahan kimia, kedap air,
permukaan rata dan tidak licin. Bagian yang selalu kontak dengan air
harus mempunyai kemiringan yang cukup kearah saluran pembuanga
air limbah. Antara lantai dengan dinding harus berbentuk lengkung agar
mudah dibersihkan.
Meja terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata dan
mudah dibersihkan dengan tinggi 0,80-1,00 m. Meja untuk instrumen
elektronik harus tahan getaran.

Adapun tata ruang yang dimiliki oleh laboratorium quantum yaitu 2 buah
ruang tunggu, 1 buah ruang ganti, 3 buah ruang pengambilan specimen, 4 buah
ruang adminstrasi, 5 buah ruang toilet pasien , 1 buah ruang sterilisasi dan 2 buah
ruang toilet pegawai. Pada setiap ruangan di Laboratorium Quantum ini memiliki
pengatur suhu dan kelembaban yang telah terkalibrasi, sehingga suhu dan
kelembaban ruangan atau laboratorium selalu terjaga. Semua persyaratan tersebut
telah dipenuhi oleh laboratorium Quantum hanya saja meja yang digunakan belum
terstandar karena tingginya kurang dari syarat yang telah ditetapkan yaitu dengan
tinggi 0,80-1,00 m.

Tujuan Tata Letak laboratorium


1 Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya.
2

memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna/pekerja/operato.

Memaksimalkan penggunaan peralatan.

Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal

Mempermudah pengawasan.
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan dan
perabotan laboratorium adalah:

mudah dilihat
mudah dijangkau
aman untuk alat
aman untuk pemakai
a. Pembagian Ruangan Dalam Laboratorium Mikrobiologi
1 Ruangan Persiapan
Ruang ini dipergunakan untuk mempersiapkan media kultur dan bahan
tanaman yang akan dipergunakan, sebagai tempat mencuci alat-alat
laboratorium, dan tempat untuk menyimpan alat-alat gelas. Serta
digunakan dalam pembuatan preparat dan pengecatan guna
mempersiapkan bahan untuk pemeriksaan.
a Desikator
b Autoclave
c Tempat Pengecatan
d Rak Reagen dan Cat
e Filter Air
f UV Skala Kecil
2 Ruangan Inkubasi atau penyimpanan hasil Kulturdan ruang tanam
Merupakan ruang yang harus paling steril dibanding dengan ruangan yang
lain. Ruangan ini harus dijaga kebersihannya dan sedapat mungkin
dihindari terlalu banyak keluar masuknya orang-orang yang tidak
berkepentingan. Suhu pada ruang kultur juga harus dilengkapi dengan AC,
untuk menginkubasi bahan dan pada ruangan ini disediakan sebuah
inkubator.
Ruang Tanam atau Ruang transfer merupakan ruang di mana
pekerjaan aseptik dilakukan. Dalam ruangan ini dilakukan kegiatan isolasi
tanaman, sterilisasi dan penanaman eksplan dalam media. Ruangan ini
sedapat mungkin bebas dari debu dan hewan kecil, serta terpisah dan
tersekat dengan ruangan lain. Penggunaan AC sangat dianjurkan dalam
ruangan ini.

Di laboratorium utama Quantum ruang persiapan dan ruang tanam


menjadi satu ruangan. Dimana ruangan ini terdapat beberapa fasilitas
utama, seperti :
Fasilitas utama yang ada
a Inkubator
Inkubator berfungsi untuk menginkubasi atau menyimpan sampel
pada temperatur tertentu.
b UV Skala Kecil
Lampu UV dalam laboratorium mikrobiologi biasanya digunakan
untuk melihat terjadinya fluoresensi pada media mikrobiologi
3

Ruang pemeriksaan dan penyimpanan bahan


Ruangan ini merupakan ruangan untuk melakukan pemeriksaaan di
ruangan ini juga terdapat kulkas yang berfungsi untuk menyimpan media
tanam. Ruang stok sebaiknya dingin dan gelap, serta kebersihannya harus
dijaga. Namun di lab utama quantum ruangan penyimpanan dan
pemeriksaan ini dijadikan satu. Suhu pda ruangan ini harus selalu dijaga
agar bahan yang disimpan tidak cepat rusak serta memeprtahankan
kestabilan hasil pemeriksaan. Fasilitas yang ada pada laboratorium ini
antara lain :
a Kulkas
b Kotak Pembuatan Apusan
c Rak Penyimpanan Media
d Mikroskop
e Kotak Preparat
f Bio Merieux
g Inkubator

b. Pembagian Ruangan Dalam Laboratorium Klinik


1 Penerimaan sampel
Ruang penerimaan sampel terpisah dengan ruang pengambilan sampel.
Pengambilan sampel merupakan salah satu dari serangkaian proses yang
dilakukan sebelum melakukan pemeriksan laboratorium. Supaya sampel
memenuhi syarat untuk diperiksa, maka proses pengambilan sampel harus
dilakukan dengan mengikuti kaidah yang benar. Sampel yang memenuhi
syarat adalah :
1. Jenisnya sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan
2. Volumenya mencukupi untuk tiap jenis pemeriksaan
3. Kondisinya layak untuk diperiksa (segar/tidak kadaluwarsa, tidak
berubah warna, steril, tidak menggumpal)
4. Antikoagulan yang digunakan sesuai, dan ditampung dalam wadah
yang memenuhi syarat.
Pengambilan spesimen atau sampel di Quantum Saran Medic dilakukan
secara terpisah dengan laboratorium agar pekerjaan di laboratorium dapat terfokus

pada pemeriksaan. Pengambilan sampel dilakukan di lantai satu dekat dengan


customer service sehingga mudah dijangkau oleh pasien. Pengambilan sampel
dilakukan oleh tenaga ahli di bidang analis kesehatan dan perawat.
Adapun sistematis penanganan sampel untuk Laboratorium Kimia Klinik di
Quantum Saran Medic yaitu,
1. Sampel seperti darah, urine atau feses yang telah diambil dari pasien di
beri label kemudian ditampung dalam sebuah wadah berupa ember
beserta dengan formulir penerimaan sampel.
2. Setelah diletakkan di wadah tersebut, sampel di tarik ke atas (lantai 2)
dengan menggunakan tali ke laboratorium Kimia Klinik.
3. Setelah sampai laboratorium Kimia Klinik petugas sampling kemudian
akan membunyikan bel tanda sampel telah di tarik ke atas.
4. Petugas laboratorium kemudian akan menerima sampel lalu mengisi
formulir penerimaan sampel yang diberikan oleh petugas sampling
bahwa sampel telah diterima. Kemudian formulir penerimaan sampel
beserta wadah akan di tarik kebawah lagi.
5. Petugas laboratorium akan melakukan pengadministrasian sampel di
dalam sebuah buku dan di dalam computer. Lalu dilihat jenis
pemeriksaan apa saja yang diinginkan.
6. Setelah proses pengadministrasian selesai kemudia sampel akan di
running (mulai diproses untuk diperiksa sesuai permintaan).
Sistematis penanganan sampel di Laboratorium Mikrobiologi di Quantum
Sarana Medic sama dengan di Laboratorium Kimia Klinik. Hanya saja untuk
sampel sputum tempat pengambilan sampelnya berada di
luar area
laboratorium yaitu di belakang tempat pengelolaan limbah cair. Tempat
pengambilan sampel sputum ini tertutup. Dan untuk sampel-sampel seperti
swab alat makan , air dan sebagainya dijemput langsung di lokasi
pengambilan sampel oleh petugas laboratorium.
Bagian-bagian serta alat yang terdapat pada Laboratorium Kimia Air
sebagai berikut :
a. Reagen Pemeriksaan Kimia Air
Reagen pemeriksaan kimia air merupakan reagen- reagen tertentu
yang digunakan dalam pemeriksaan kimia air. Pada laboratorium
Kimia Air semua media diletakkan berjejer diatas sebuah rak.
b. Stirrer dan Buret
Di laboratorium Kimia Air terdapat 1 buah alat stirrer dan buret yang
dirangkai menjadi 1 alat. Dalam hal ini buret berfungsi untuk titrasi
sedangkan stirrer berfungsi sebagai pengaduk. Perpaduan antara stirrer

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

dan buret dapat mempermudah proses titrasi dan pengadukan


(penggoyangan) dalam titrasi
Inkubator
Inkubator berfungsi untuk menginkubasi atau menyimpan sampel
pada temperatur tertentu. Namun dalam hal ini, pada laboratorium
kimia air, inkubator yang tersedia dapat digunakan sebagai ove yang
berfungsi dalam sterilisasi kering.
Rak Kaca
Rak kaca berfungsi sebagai tempat penyimpanan alat- alat gelas yang
digunakan dalam pemeriksaan kimia air. Semua alat yang terbuat dari
gelas dilettakkan pada rak kaca ini.
Spectroquant Pharo 300
Spectroquant
pharo
300
merupakan
instrumen
yang
mengkombinasikan semua manfaat fotometer sistem seperti
pembacaan barcode untuk semua uji, pengenalan ukuran sel otomatis,
dan AQA (Analytical Quality Assurance).
Thermo Reactor
Thermo Reactor berfungsi untuk menstabilkan suhu konstan pada
pengukuran COD.
Auto Selector
Alat yang digunakan untuk mensetting jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan pada spectroquant Pharo 300 seperti pemeriksaan Ni, NO 3-,
dll. Alat ini dilengkapi dengan barcode khusus untuk pemeriksaan
tertentu.
Botol dan Jerigen
Laboratorium Kimia Air menggunakan Botol dan jerigen bersih untuk
menampung sampel air. Biasanya jika suatu seseorang ingin
memeriksakan sampel air,akan membawa sampel menggunakan botol
dan jerigen. Namun di Laboratorium Kimia Air juga menyiapkan
botol dan jerigen yang nantinya akan digunakan untuk menampung
sampel yang akan diperiksa di Laboratorium.
Jadwal Kesmas
Jadwal kesmas berfungsi dalam mengatur pembagian jam kerja pada
laboratorium kesmas yang terdiri dari Laboratorium Mikrobiologi dan
Laboratorium Kimia Air.
Internal Memo
Internal memo merupakan sebuah memo yang berisikan peringatan
pembagian tugas dan tanggung jawab pemeriksaan bagi staff kesmas
Papan Identitas Sampel
Papan Identitas Smapel merupakan papan yang berisikan identitas
sampel yang diperiksa seperti tanggal, asal sampel, dan jenis sampel.

Laboratorium Hematologi
Dalam laboratorium hematologi, terdapat beberapa parameter pemeriksaan

yaitu :
Parameter

Spesimen

Alat

Darah Lengkap

Whole Blood- EDTA

Sysmex XT 1800i , ADVIA


2120

Faal Hemostasis

Plasma- Na Citrate

Sysmex CA 50

Malaria

Whole Blood- EDTA

Hapusan

Laju Endap Darah

Whole Blood- EDTA

Manual, Roller Manual

Hapusan Darah Tepi

Whole Blood- EDTA

Hapusan

Laboratorium Kimia Darah


Dalam Laboratorium kimia

darah,

terdapat

beberapa

parameter

pemeriksaan yaitu :
Parameter

Spesimen

Faal Hati :
Serum/Plasma/ Urine
SGOT, SGPT, ALP, GGT,
Bilirubin Direk, Bilirubin
total,

total

protein,

Albumin, Globulin.
Faal Ginjal :
BUN, Creatinin, UA
Lipid Profile:
Kolesterol total, TG, HDL,
LDL, Apo B.

Alat
Cobas Integra 400 plus
HITAC HI 912

Lain :
Glukosa,

HbA1C,

Amylase, LDH, SI/TIBC,


CRP

Laboratorium Imunoserologi

No

Jenis Pemeriksaan

Parameter

Penyakit Infeksi

HBsAg, Anti HBs, Anti Serum

Cobas

HCV, IgM , Anti HAV, Anti

VIDAS PC

HIV,
Pylori,

Spesimen

HBeAg,
IgG

IgG

H,

Alat
e411,

Semikuantitatif

Toxo,IgM

Toxo, IgG Rubella, IgM


Rubella, IgG CMV, IgM
CMV,

Widal,

Serologi

DHF,

ASTO,

VDRL,

TPHA
2

Hormon

TSH, T3, T4, FT4, LH, Serum

Cobas

FSH,

VIDAS PC

Testosteron,

Prolactin,

e411,

Progesteron,

Estradiol, beta-HCG
3

Tumor Marker

AFP, CEA, PSA

Serum

Cobas

e411,

VIDAS PC
4

Lain-lain

IgE, Ferritin, anti CCP

Serum

Cobas

e411,

VIDAS PC

Ruang untuk pengelolaan hasil sebelum diberikan pada pasien


Pada Laboratorium Quantum dalam ruangan ini terdapat 1 orang perugas
yang bertugas mengklarifikasi kembali hasil-hasil yang dikeluarkan pada
masing-masing laboratorium kemudian di input data. Tugasnya untuk
mengecek kembali parameter yang harus diperiksa yang tertera pada form
pemeriksaan dengan hasil yang diperoleh, dapat di crosscheck kembali apakah
semua identitas telah benar.
3.5 Manajemen Alat dan Bahan Pada Laboratorium Quantum
A. Peralatan di Laboratorium Quantum
Alat laboratorium adalah alat-alat yang digunakan untuk keperluan
kegiatan di laboratorium, baik laboratorium di sekolah, universitas, pusat
penelitian, rumah sakit, klinik atau laboratorium lainnya. Alat
laboratorium biasanya dibuat dengan bahan atau material yang khusus sesuai
dengan tujuan penggunaaan alat tersebut, karena alat laboratorium
memerlukan daya tahan yang baik serta hasil yang baik pula.
Alat laboratorium ada yang terbuat dari bahan kaca atau glass, metal,
plastik dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan, bahkan ada yang
merupakan gabungan dari berbagai material. Memilih alat laboratorium yang
hendak digunakan harus sesuai dengan kebutuhan, karena setiap alat
laboratorium telah dibuat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat
laboratorium sangat banyak jenisnya, sehingga di dalam sebuah laboratorium
akan sangat banyak ditemukan alat-alat sesuai dengan fungsinya masingmasing.
Beberapa peralatan yang tersedia di laboratorium Quantum yang
digunakan untuk menunjang pemeriksaan terdapat alat-alat seperti pipet,
mikropipet, sentrifuge hingga alat-alat otomatis seperti Cobas Integra, Sysmex
dan masih banyak peralatan lain. Setiap alat yang dimiliki oleh Laboratorium
Quantum sendiri telah tersertifikat termasuk alat lab yang kecil seperti
thermometer ruang hingga alat yang otomatis.
Alat laboratorium juga memerlukan perawatan yang khusus, disimpan
ditempat yang khusus pula, biasanya produsen alat laboratorium sudah
menyediakan tempat untuk penyimpanan alat yang mereka jual sehingga
pengguna tidak kesulitan mencari tempat khusus untuk menyimpan alat
tersebut.
Dalam pemeliharaan alat perlu diketahui sifat-sifat dasar alat, antara lain:
1 Zat atau bahan dasar pembuatan.
Bahan dasar alat harus diketahui agar penyimpanan dan
penggunaannya dapat dikontrol. Misalnya alat gelas yang akan dipakai
untuk pemanasan harus dipilih dari bahan yang tahan panas. Bila suatu

alat terbuat dari besi, atau sebagian pelengkap alat terbuat dari besi,
maka tidak boleh disimpan berdekatan dengan zat-zat kimia, terutama
yang bersifat korosif. Bahan besi dengan asam akan cepat berkarat.
2 Berat alat.
Di laboratorium terdapat alat yang ringan, ada yang berat. Untuk
alat-alat berat jangan disimpan di tempat yang tinggi, sehingga sewaktu
mau menyimpan atau mengambil tidak sulit diangkat atau dipindahkan.
3 Kepekaan alat terhadap pengaruh lingkungan.
Berbagai alat yang peka terhadap lingkungan, misalnya terhadap
kelembaban kemungkinan besar akan ditumbuhi jamur. Lensa harus
dijaga jangan sampai berjamur. Lensa obyektif dan okuler cepat
berjamur di daerah lembab. Salah satu cara mencegah pengaruh
kelembaban di lemari penyimpanan dipasang lampu listrik, sehingga
udara dalam lemari menjadi lebih kering. Mikroskop harus disimpan
dalam kotaknya dan diberi zat absorpsi (silika).
4 Pengaruh bahan kimia.
Dalam laboratorium terdapat zat-zat kimia. Beberapa zat kimia
terutama yang korosif dapat mempengaruhi atau merusak alat. Oleh
karena itu zat-zat kimia harus disimpan berjauhan dari alat-alat,
terutama alat-alat yang terbuat dari logam.
5 Pengaruh alat yang satu dengan yang lain.
Dalam penyimpanan alat perlu diperhatikan bahwa alat yang terbuat
dari logam harus dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas. Beberapa
alat yang diset dan terdiri dari alat logam dan kaca, misalnya Respirator
Ganong, Kalorimeter.
6 Nilai/harga dari alat
Nilai atau harga alat harus diketahui oleh petugas laboratorium, atau
setidaknya petugas laboratorium harus dapat menilai mana barang yang
mahal, dan mana barang yang murah. Ditinjau dari segi harganya alatalat berharga harus disimpan pada tempat yang aman atau lemari yang
pakai kunci. Barang yang nilainya tidak begitu mahal dapat disimpan
pada rak atau tempat terbuka lainnya. Akan tetapi bila ada
tempat/lemari tertutup sebaiknya semua alat disimpan dalam lemari
tersebut.
7 Bentuk dalam set
Jenis alat dalam bentuk set misalnya set electromagnet,
semimicroapparatus. Untuk menjaga keawetan alat, bila telah selesai
digunakan hendaknya disusun kembali pada tempat semula dengan
susunan aturan yang telah ditentukan.
Berdasarkan pengamatan, alat-alat laboratorium Quantum lengkap dan
juga terawat kebersihannya, rutin mengalami maintenance dan kalibrasi
alat.Perawatan alat secara rutin dapat dilakukan. Sebelum alat digunakan
hendaknya diperiksa dulu kelengkapannya dan harus dibersihkan terlebih
dahulu. Setelah selesai dipergunakan semua alat harus dibersihkan kembali

dan jangan disimpan dalam keadaan kotor. Demikian juga kelengkapan alat
tersebut harus dicek terlebih dahulusebelum disimpan. Lemari untuk
menyimpan alat seringkali terkena rayap, untuk mencegah rayap yang dapat
merusak berbagai jenis alat, maka secara periodik perlu disemprot dengan
antihama atau sejenisnya atau dengan memasukkan kapur barus pada lemari
penyimpanan. Setiap alat yang agak rumit selalu mempunyai buku petunjuk
atau keterangan penggunaan. Maka sebelum alat digunakan hendaknya kita
membaca terlebih dahulu petunjuk penggunaan alat dan petunjuk
pemeliharaan atau perawatannya.
B. Manajemen Bahan pada Laboratorium Quantum
Pemakaian bahan dan reagen yang terdapat di Laboratorium Quantum,
menggunakan tanda-tanda yang terdapat pada setiap box bahan atau reagen.
Tanda tersebut berupa kertas warna yang ditempelkan di setiap box reagen.
Warnanya terdiri dari warna kuning, merah dan biru yang masing-masing
warna memiliki arti penggunaannya masing-masing. Reagen atau bahan yang
berlabel merah harus digunakan terlebih dahulu, selanjutnya digunakan reagen
atau bahan yang berlabel kuning jika yang berlabel merah telah habis, dan
yang terakhir digunakan adalah yang berlabel biru. Label ini di pasang
berdasarkan teori FIFO (First In First Out) atau FEFO (First Expired First
Out) agar memudahkan laboran dalam bekerja, sehingga tidak memerlukan
waktu yang lama dalam mencari informasi reagen atau bahan yang ada.
Teknik ini juga meminimalkan adanya reagen atau bahan yang terbuang akibat
terlalu lama disimpan atau kadaluwarsa sebelum digunakan sehingga tidak
terjadi pemborosan.
3.6 Cara Penanganan Spesimen pada Laboratorium Quantum
Spesimen adalah bahan pemeriksaan laboratorium yang dapat berupa darah,
urin, feses, maupun cairan tubuh lainnya. Pengambilan spesimen merupakan salah
satu dari serangkaian proses yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksan
laboratorium. Supaya spesimen memenuhi syarat untuk diperiksa, maka proses
pengambilan spesimen harus dilakukan dengan mengikuti kaidah yang benar.
Spesimen yang memenuhi syarat adalah : jenisnya sesuai dengan pemeriksaan
yang akan dilakukan, volumenya mencukupi untuk tiap jenis pemeriksaan,
kondisinya layak untuk diperiksa (segar/tidak kadaluwarsa, tidak berubah warna,
steril, tidak menggumpal), antikoagulan yang digunakan sesuai, dan ditampung
dalam wadah yang memenuhi syarat.
Kesalahan dalam prosedur pengambilan spesimen di laboratorium meliputi
tiga tahap yaitu, tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Pada umumnya
yang sering diawasi dalam pengendalian mutu hanya tahap analitik dan pasca
analitik, sedangkan proses pra analitik kurang mendapat perhatian. Kesalahan
pada proses pra-analitik dapat memberikan kontribusi paling sering terjadi,

dengan frekuensi 46-68,2% diikuti oleh postanalitik, 18,5-47% dan, analitik 713,3%. Tahap pra analitik adalah semua proses yang terjadi sebelum sampel
diproses dalam autoanalyzer. Termasuk permintaan tes-tes yang tidak tepat,
tulisan tangan tidak terbaca pada form permintaan, mempersiapkan pasien,
menerima spesimen, memberi identitas spesimen pengambilan sampel yang tidak
benar, penundaan transportasi, dan kesalahan pengolahan sampel. Tahap analitik
yaitu tahap mulai kalibrasi peralatan laboratorium, sampai dengan menguji
ketelitian-ketepatan dan uji spesimen. Tahap pasca analitik yaitu tahap mulai dari
mencatat hasil pemeriksaan, interpretasi hasil sampai dengan pelaporan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan diantaranya Konsumsi
Obat-obatan atau alkohol, Aktivitas Fisik, Usia, Jenis Kelamin ataupun
kehamilan.Syarat-syarat yang diperhatikan saat pengambilan spesimen,
diantaranya :
1 Alat
Alat yang digunakan untuk pengambilan spesimen disesuaikan dengan
jenis spesimen yang akan dianalisis. Peralatan yang digunakan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
bersih dan kering
tidak mengandung deterjen atau bahan kimia
sekali pakai buang (disposable)
steril (terutama untuk kultur kuman)
2 Wadah
Wadah untuk menampung spesimen sebaiknya terbuat dari bahan yang
tidak mengubah zat-zat dalam spesimen, tidak retak/pecah, mudah dibuka
dan ditutup rapat, serta ukurannya sesuai dengan volume spesimen.
3 Pengawet
Pengawet adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam spesimen sehingga
dapat diperiksa dalam waktu tertentu. Misalnya, pada pemeriksaan darah
lengkap yang harus ditunda, maka sampel darah ditambahkan
antikoagulan yang sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan agar darah
tidak membeku.
4 Waktu
Penentuan waktu pengambilan spesimen penting untuk diperhatikan.
Umumnya pengambilan dilakukan pada waktu pagi (ideal)
Spesimen untuk kultur kuman diambil sebelum pemberian antibiotik
Spesimen untuk pemeriksaan GO diambil 2 jam setelah buang air
yang terakhir
Spesimen untuk malaria diambil pada waktu demam
Spesimen untuk mikrofilaria diambil pada tengah malam
Spesimen dahak untuk pemeriksaan BTA diambil pagi hari setelah
bangun tidur
5 Lokasi

Tentukan lokasi pengambilan spesimen sesuai dengan jenis spesimen yang


diperlukan, seperti :
Darah vena umumnya diambil dari vena lengan (median cubiti,
vena cephalic, atau vena basilic). Tempat pengambilan tidak boleh
pada jalur infus atau transfusi, bekas luka, hematoma, oedema,
canula, fistula
Darah arteri umumnya diambil dari arteri radialis (pergelangan
tangan), arteri brachialis (lengan), atau arteri femoralis (lipat paha).
Darah kapiler umumnya diambil dari ujung jari tengah atau jari
manis tangan bagian tepi atau pada daerah tumit 1/3 bagian tepi
telapak kaki pada bayi.
Spesimen untuk pemeriksaan biakan kuman diambil dari tempat
yang sedang mengalami infeksi, kecuali darah dan cairan otak.
Volume
Volume spesimen yang diambil disesuaikan dengan jenis pemeriksaan dan
metode yang digunakan untuk menganalisis sampel.
Teknik pengambilan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada pengambilan spesimen adalah :
Teknik atau cara pengambilan. Pengambilan spesimen harus
dilakukan dengan benar sesuai dengan standard operating
procedure (SOP) yang ada.
Cara menampung spesimen dalam wadah/penampung.
Pemberian identitas
Pemberian identitas pasien dan atau spesimen merupakan hal yang penting
baik pada saat pengisian surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan,
pendaftaran, pengisian label wadah spesimen. Label wadah spesimen yang
akan dikirim atau diambil ke laboratorium harus memuat :
1). Tanggal pengambilan spesimen
2). Nama dan nomor pasien
3). Jenis spesimen
Suhu Penyimpanan
Beberapa spesimen disimpan pada suhu yang sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan misalnya, sampel serum untuk
pemeriksaan imunoserologi sebaiknya disimpan dalam lemari es suhu 28C, atau dibekukan pada suhu -20C.

3.7 Pemantapan Mutu


Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium adalah semua kegiatan
yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan
laboratorium. Kegiatan ini terdiri atas empat komponen penting, yaitu :
pemantapan mutu internal (PMI), pemantapan mutu eksternal (PME), verifikasi,
validasi, audit, dan pendidikan dan pelatihan.
a Pemantapan Mutu Internal

Adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh


masing-masing lab oratorium secara rutin, teratur, dan terus menerus,
terhadap setiap tahap pemeriksaan (pre analitik, analitik, dan post analitik),
agar memperoleh hasil yang tepat dan teliti.Kegiatan pemantapan mutu
internal dapat berupa : Kalibrasi peralatan, uji kualitas air, uji kualitas
reagen, uji kualitas media, uji kualitas antigen-antisera, pemeliharaan
strain kuman, uji ketelitian dan ketepatan, pencatatan dan pelaporan hasil,
dll.
b Pemantapan Mutu Eksternal
Adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di
luar lab untuk menilai penampilan suatu lab dalam bidang pemeriksaan
tertentu.Penyelenggaraan PME dilaksanakan oleh pihak pemerintah,
swasta atau internasional dan diikuti oleh semua laboratorium, baik milik
pemerintah maupun swasta dan dikaitkan dengan akreditasi laboratorium
kesehatan serta perizinan laboratorium kesehatan swasta.
Pemantapan mutu yang dilakukan di laboratorium Quantum juga meliputi:
1. Audit Mutu Internal
Audit internal dilakukan oleh tenaga laboratorium yang sudah senior.
Penilaian yang dilakukan haruslah dapat mengukur berbagai indikator
penampilan laboratorium, misalnya kecepatan pelayanan, ketelitian
laporan hasil pemeriksaan laboratorium dan mengidentifikasi titik lemah
dalam kegiatan laboratorium yang menyebabkan kesalahan sering terjadi.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga laboratorium sangat penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan laboratorium melalui pendidikan formal,
pelatihan teknis, seminar, workshop, simposium, dsb. Kegiatan ini harus
dilaksanakan secara berkelanjutan dan dipantau pelaksanaannya.
3. Validasi Hasil
Validasi hasil pemeriksaan merupakan upaya untuk memantapkan kualitas
hasil pemeriksaan yang telah diperoleh melalui pemeriksaan ulang oleh
laboratorium rujukan. Validasi dapat mencegah keragu-raguan atas hasil
laboratorium yang dikeluarkan.
4. Akreditasi, dengan melakukan proses kredensial.
Kredensial juga merupakan proses memverifikasi pendidikan, surat ijin,
registrasi, kompetensi, pelatihan, dan pengalaman dengan sumber yang
mengeluarkan kredensial sebelum individu tersebut mulai memberikan
pelayanan kepada pasien.
Pada Laboratorium Quantum pemantapan mutu telah berjalan dengan
baik, panduan mutu telah didasarkan pada ISO 9001. 2008, berdasarkan hasil
wawancara diperoleh informasi bahwa tenaga laboratorium memang rutin
mengikuti seminar-seminar atau workshop untuk pengembngan ilmu
pengetahuan.

3.8 Keamanan Laboratorium


Keselamatan dan keamanan Kerja (P3K) di laboratorium memerlukan
perhatian dan upaya yang terus menerus, sejalan dan melekat dengan pelaksanaan
pekerjaan laboratorium itu sendiri baik dibidang pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat. Perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dilaboratorium dengan membina dan mengembangkan kesadaran akan
pentingnya keamanan dan keselamatan di laboratorium, antara lain dengan
diberikannya serta adanya informasi yang cukup dan relevan untuk dapat mengerti
dan mengetahui bahaya-bahaya di laboratorium serta akibat-akibat yang
diakibatkan oleh bahan kimia dan bahan berbahaya lainnya.
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di laboratorium
antara lain:
1 Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan-bahan kimia dan
proses serta perlengkapan yang digunakan dalam melakukan kegiatan di
laboratorium.
2 Kurang jelasnya petunjuk kegiatan laboratorium dan juga kurangnya
pengawasan yang dilakukan selama melakukan kegiatan di laboratorium.
3 Kurangnya atau tidak tersedianya perlengkapan pelindung kegiatan
laboratorium.
4 Kurang atau tidak mengikuti petunjuk yang semestinya harus ditaati.
5 Tidak bersikap hati-hati saat bekerja di laboratorium.
Peralatan Keamanan yang terdapat pada laboratorium Quantum yakni:
1 Apar, berfungsi memadamkan api saat terjadi kebakaran. Apar terdapat
disetiap sudut ruangan pada laboratorium ini.
2 Shower Mata dan Kepala, berfungsi untuk mngatasi kecelakaan atau
terpapar zat kimia berbahaya yang mengenai mata karena penangannya
memerlukan air mengalir maka dari itu disetiap laboratorium terdapat alat
ini.
3 Kotak P3K, sebagai sarana obat-obatan sebagai penanggulangan pertama
pada kecelakaan kerja di laboratorium. Kotak P3K terdapat pada masingmasing laboratorium.
3.9

Metodepenerimaanalat yang barumasukdanpengolahanalat yang


rusakpadalaboratorium Quantum
Pengelolaan alat dan bahan laboratorium merupakan bagian dari manajemen
laboratorium. Bagaimana suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yang sangat berkaitan satu dengan lainnya.
Beberapa peralatan laboratorium yang canggih dengan staf profesional yang
terampil, belum tentu dapat beroperasi dengan baik , jika tidak didukung oleh
adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen
laboratorium adalah suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari kegiatan
laboratorium sehari-hari. Terutama dalam manajemen alat-alat yang ada di dalam
laboratorium tersebut.

Di laboratorium QUANTUM Sarana Medik alat-alat yang dimiliki bukan


milik dari laboratorium QUANTUM sendiri, tetapi merupakan milik perusahaan
lain yang bekerjasama dengan laboratorium QUANTUM. Untuk penerimaan alat
atau pembelian alat-alat baru pada laboratorium QUANTUM pertama dilakukan
pengecekan pada alat yang akan dibeli apakah tidak ada kerusakan pada alat dan
bagaimana kualitas serta kondisi dari alat tersebut. Pengecekan dilakukan oleh
Qualiti Control dan para petugas yang ada di dalam laboratorium tersebut. Selain
itu dilakukan juga pengecekan pada harga dan membandingkannya dengan alat
apakah sesuai dengan kondisi dari alat yang akan dibeli. Setelah selesai
melakukan pengecekan kondisi serta harga dari alat, apabila dirasa sudah cocok
maka akan diminta persetujuan dari direktur. Setelah direktur menyetujui baru
dilakukan pembelian alat.
Di laboratorium QUANTUM alat-alat yang dimiliki sebelum digunakan pasti
selalu dilakukan pengecekan oleh Qualiti Control. Pengecekan ini dilakukan
untuk memastikan apakah alat tersebut masih bekerja dengan baik sehingga tidak
terjadi kesalahan pada saat pemeriksaan. Sedangkan untuk pengelolaan alat-alat
yang rusak, di laboratorium QUANTUM tidak dilakukan perbaikan sendiri. Tetapi
apabila ada kerusakan alat maka pihak dari laboratorium QUANTUM akan
melaporkan pada perusahaan yang memproduksi alat-alat tersebut sehingga akan
dikirimkan teknisi untuk memperbaiki alat-alat yang rusak tersebut. Dan apabila
alat yang rusak tersebut tidak dapat diperbaiki maka akan dilakukan penggantian
pada alat tersebut.
Maka dari itu untuk menghindari terjadinya penumpukan sampel pada
laboratorium Quantum akibat kerusakan alat, di laboratorium ini alat pada
masing-masing parameter disediakan dua jenis alat. Namun ada beberapa
parameter yang hanya memiliki 1 jenis alat, karena itu perlu diinformasikan pada
pasien bahwa ada penundaan pemeriksaan sehingga hasil yang diperoleh akan
diundur sampai beberapa hari hingga alat telah selesai diperbaiki.
3.10 Metodepengolahanlimbah yang dihasilkandarilaboratorium Quantum
Limbah laboratorium adalah limbah yang berasal dari kegiatan
laboratorium. Sumber limbah laboratorium dapat berasal diantaranya dari :
1. Bahan baku yang telah kadaluarsa
2. Bahan habis pakai (misal medium biakan/ perbenihan yang tidak terpakai)
3. Produk proses di laboratorium (misal : sisa spesimen)
4. Produk upaya penanganan limbah (misal jarum suntik sekali pakai)
Macam-macam limbah yang biasanya ada pada laboratorium adalah :
1. Limbah padat
Limbah padat dibagi lagi menjadi dua yaitu :
a. Limbah padat infeksius seperti jarum suntik, objek glass, cover
glass, tabung vakum dll.
b. Limbah padat non infeksius seperti kertas saring, aluminium foil dll.

2. Limbah gas
Limbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah kecil, sehingga relatif
masih aman untuk dibuang langsung di udara.
3. Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud
cair.
Pengelolaan limbah pada laboratorium Quantum Sarana Medik memiliki
cara pengelolaan limbah sendiri khususnya limbah cair dan limbah non
infeksius. Quantum memiliki tempat pengelolaan limbah non infeksius yang
lumayan besar yang diletakkan di belakang gedung dari Quantum itu sendiri.
Kemudian untuk limbah cairnya berada dekat dengan tempat pembuangan
limbah non-infeksius. Limbah cair tersebut dibuang dan akan diolah atau di
daur ulang sendiri pada laboratorium tersebut.Tetapi untuk pengelolaan
limbah padat laboratorium ini masih bekerjasama dengan pihak luar dari
Jakarta yang setiap 6 bulan akan dibawa dan diinsenerasi pada insenerator.
3.11 Fasilitas Pendukung Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium
Kimia Air
1. Penerangan
Ruang laboratorium harus memiliki pengatur penerangan yang dapat
diubah-ubah sesuai kebutuhan. Sumber cahaya berasal dari dari lampu
yang dipasang disetiap ruangan.
2. Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium mikrobiologi.
Pasokan air ke dalam laboratorium tersebut harus cukup. Kualitas air
juga harus baik, kualitas air yang kurang baik dapat mempercepat
kerusakan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari logam.
3. Bak cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak cuci
yang terbuat dari porcelain tidak mudah ternoda apabila kena bahanbahan kimia. Bak cuci harus dilengkapi dengan saringan untuk mencegah
masuknya limbah sisa-sisa pemeriksaan yang berupa bahan padat.
4. Listrik
Pada laboratoium biologi, besarnya daya yang terpasang harus
mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium, terutama alat-alat
laboratorium yang membutuhkan daya besar, seperti oven, furnace,
autoclave dan lain-lain. Tegangan listrik harus selalu dicek apakah stabil
atau tidak.Tegangan listrik yang tidak stabil dapat merusak alat-alat.
5. Ventilasi
Laboratorium mikrobiologi membutuhkan ventilasi yang baik, lebih-lebih
untuk laboratorium biologi yang sering menggunakan bahan-bahan mudah
menguap. Kadang- kadang ventilasi tidak dapat dicukup dari jendela,
sehingga dibutuhkan alat perotasi udara seperti kipas penyedot (ceiling
fans).

6. Mebel
Yang dimaksud dengan fasilitas mebeler adalah peralatan mebel seperti
meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya. Pada prinsipnya semua mebeler
adalah sama, namun karena fungsi dan tujuan pemakaiannya, maka
mebeler laboratorium biasanya memiliki bentuk, ukuran, dan jenis bahan
tertentu yang dapat berbeda dengan mebeler lainnya. Sesuai dengan tujuan
pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler laboratorium dapat terdiri dari
bermacam-macam meja, kursi, lemari, rak dan loker.
7. Tempat Pembuangan Limbah
Pada lab. Mikrobiologi quantum, limbah disteril kemudian ditampung dan
dibuang secara berkala dengan bekerjasama dengan RS. Tabanan, karena
laboratorium quantum belum memiliki fasilitas pembasmian limbah
sendiri.
3.12 Inventarisasi Alat dan Bahan Laboratorium Mikrobiologi dan
Laboratorium Kimia Air
Untuk memudahkan pemeriksaan alat dan bahan laboratorium perlu
dilakukan inventarisasi yang sistematik. Inventarisasi ini dapat dibuat pada suatu
buku atau secara komputasi sebagai daftar induk. Hal-hal yang umum diperlukan
pada inventarisasai mencakup:
1. Kode Alat/bahan
2. Nama alat/bahan
3. Spesifikasi alat/bahan (Merk, tipe, dan pabrik pembuat alat)
4. Sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya
5. Tahun penggunaan
6. Jumlah atau kuantitas
7. Kondisi alat, baik atau rusak
Setiap alat / barang /bahan / zat yang masuk atau diterima di Madrasah, baik yang
berasal dari permintaan sekolah melalui usulan mapun yang berasal dari bantuan
(dropping) harus dicatat dalam daftar penerimaan alat/bahan.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Adapun simpulan yang dapat dibuat dari laporan diatas, antara lain:
1. Penataan peralatan laboratorium pada laboratorium Quantum dilihat dari
jenis pemeriksaannya. Peralatan kimia klinik diletakan bersama dengan
peralatan imunologi dalam satu ruangan. Sedangkan peralatan hematologi
rutin dan mikrobiologi diletakan dalam satu ruangan.Semua alat-alat ini

diletakan pada meja beton, sedangkan pemeriksaan yang memerlukan


pengecatan diletakkan di dekat wastafel.Untuk bahan - bahan yang
digunakan diletakkan di almari khusus, dimana penyimpanan bahannya
disesuaikan dengan wujud bahan.
2. Sistematis penanganan sampel yang baru diterima laboratorium Quantum
sama dengan di Laboratorium Kimia Klinik. Hanya saja untuk sampel
sputum tempat pengambilan sampelnya berada di luar area laboratorium
yaitu di belakang tempat pengelolaan limbah cair dengan tempat tertutup
sedangkan sampel seperti swab alat makan , air dan sebagainya dijemput
langsung di lokasi pengambilan sampel oleh petugas laboratorium.
3. Jenis-jenis alat yang dimiliki oleh laboratorium Quantum diantaranya pada
Lab

Kimia

Klinik

yaitu

Vidas

digunakan

untuk

pemeriksaan

imunologi,lemari es sebagai tempat penyimpanan reagen dan sampel,


electrolit analyzer, yang digunakan untuk mencari elektrolit-elektrolit
dalam

darah,Advia

untuk

pemeriksaan

darah

lengkap,

pipet

westergreenuntuk pemeriksaan Laju Endap Darah secara manual,


centrifuge otomatis untuk mencentrifuge sampel, Roller 20 untuk
pemeriksaan kimia klinik,Mikroskop ini untuk pemeriksaan sedimen urine
dan sperma. Alat-alat di Lab Kesmas diantaranya Koloni Conter, alat ini
digunakan untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada plate,
Neraca O-haus, neraca ini digunakan untuk menimbang bahan,lemari yang
digunakan untuk menanam bakteri pada plate, tabung atau tempay lainnya,
Oven yang digunakan untuk mengeringkan bahan atau juga untuk
mensterilkan alat, lemari es
autoclave.
4. Metodepenerimaanalat

yang

untuk menyimpan media-media dan


barumasukdanpengelolaanalat

yang

rusakpadalaboratorium Quantum yaitu untuk penerimaan alat atau


pembelian alat-alat baru pada laboratorium QUANTUM pertama
dilakukan pengecekan pada alat yang akan dibeli untuk mengetahui
kualitas serta kondisi dari alat tersebut. Selain itu, dialkukan pengecekan
oleh Quality Control. Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan apakah
alat tersebut masih bekerja dengan baik. Sedangkan untuk pengelolaan
alat-alat yang rusak, di laboratorium QUANTUM tidak dilakukan

perbaikan sendiri. Tetapi akan dilaporkan pada perusahaan yang


memproduksi alat-alat tersebut sehingga akan dikirimkan teknisi untuk
memperbaiki alat-alat yang rusak tersebut. Namu, jika alat rusak tersebut
tidak dapat diperbaiki maka akan dilakukan penggantian pada alat
tersebut.
5. Metode pengolahan limbah yang dihasilkan dari laboratorium Quantum
laboratorium Quantum Sarana Medik memiliki cara pengelolaan limbah
sendiri khususnya limbah cair dan limbah non infeksius. Quantum
memiliki tempat pengelolaan limbah non infeksius yang lumayan besar
yang diletakkan di belakang gedung dari Quantum itu sendiri sedangkan
limbah cairnya berada dekat dengan tempat pembuangan limbah noninfeksius. Tetapi untuk pengelolaan limbah padat laboratorium ini masih
bekerjasama dengan pihak Rumah Sakit Sanglah Denpasar yang setiap 6
bulan akan dibawa dan diinsenerasi pada insenerator.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan.
[online].tersedia:http://kumpulankimia.blogspot.co.id/2011/10/siste
m-keselamatan-kerja-di.html (Diakses: 11 Mei 2016 ; 15:29)
Laila.

2015.
Laporan
Hasil
Observasi
Laboratorium.[online].
tersedia:http://lailamscdr.blogspot.co.id/2015/03/laporanobservasi.html. [ diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]

Sulis.2010.Pengelolaan
dan
Penataan
Laboratorium.[online].tersedia:
http://sulistyok.blogspot.co.id/2010/12/pengelolaan-dan-penataanlaboratorium.html.[ diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]
Salafudin,Rifqi.2012.Data Inventaris Laboratorium Biologi.[online].tersedia:
https://rifqisalafuddin.wordpress.com/2012/03/01/data-inventarislaboratorium-biologi/.[ diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]
Hariyati.2013.Laporan
Pengenalan
Alat.[online],tersedia:
http://hariyatitanggahma.blogspot.co.id/2013/04/laporan-lengkappengenalan-alat.html.[ diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]
Fenta.2012.Penanganan
Limbah
Laboratorium.[Online].tersedia:
http://fentafellana.wordpress.com/penanganan-limbahlaboratorium/.[ diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]

Riswanto.2009.PengambilanSpesimen.
[Online].tersedia:http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/penga
mbilan-spesimen.html .[diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]
C.

Budi

Marwanti. 2013. file:///C:/Users/USER/Downloads/66036433Pengelolaan-Alat-Dan-Bahan-Di-Laboratorium-Kimia.pdf.


[diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]

Suteja, miki.2015. BAB II. (online).tersedia:http://dokumen.tips/documents/babii-559795c5b7136.html.[diakses: 30 Mei 2016, 13.29 wita]


Moenir,Rahman.2013. Organisasi dan Manajemen Laboratorium Klinik.
(online).tersedia:http://www.academia.edu/7171842/Organisasi_da
n_Manajemen_Laboratorium_Klinik.[diakses: 30 Mei 2016, 13.29
wita]

Anda mungkin juga menyukai