Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A.Penelitian Terdahulu
Haryanto (2015) Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, yaitu pertumbuhan
yang

memenuhi

kebutuhan

generasi

saat

ini

tanpa

mengurangi

kemampuan generasi mendatang, terdistribusi di berbagai wilayah, dan


dapat mengurangi ketidaksetaraan pendapatan. Pembangunan yang
berkelanjutan menjadi syarat perlu bagi keberhasilan suatu negara;
namun demikian, belum cukup apabila tidak diikuti dengan pembangunan
yang inklusif. Pembangunan yang inklusif dimaknai sebagai pertumbuhan
yang tidak hanya menciptakan peluang ekonomi baru, tetapi juga
menjamin aksesibilitas yang sama terhadap peluang yang tercipta untuk
semua

segmen

masyarakat,

khususnya

bagi

masyarakat

miskin.

Perkembangan perekonomian Indonesia selama 13 tahun terakhir


menunjukan hal yang membanggakan, laju pertumbuhan perekonomian
terus meningkat dari 4,4 persen pada tahun 2002 menjadi lebih dari 4,9
persen di tahun 2015. Selain itu, perubahan angka kemiskinan yang
ditunjukan oleh besarnya tingkat penduduk miskin di Indonesia juga
menunjukan hal yang positif. Sepanjang tahun 2002-2015 persentase
jumlah penduduk miskin di Indonesia terus berkurang dari 20,2 persen
menjadi 11,1 persen (BPS, 2016). Sementara itu, pada saat yang sama

pertumbuhan ekonomi di Indonesia ternyata menimbulkan kesenjangan


pendapatan yang tinggi. Angka rasio Gini tahun 2002 sebesar 0,33 dan
meningkat menjadi 0,408 pada tahun 2015.
Putri Aprilia R (2011) Pendapatan usahatani padi sawah diperoleh
dari selisih antara penerimaan dengan biaya produksi selama satu kali
musim tanam dengan perhitungan pendapatan per musim tanam sebesar
Rp. 201.300.000,- dengan rata-rata Rp. 5.651.189,30 dengan pendapatan
per bulan Rp. 1.412.972,82. Adapun persamaan sama-sama meneliti
tentang komunditi padi sawah, sedangkan perbedaannya terletak pada
tempat penelitiannya sebelumya di lakukan di Kelurahan Mangkurawang
Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara. Sedangkan
penelitian yang akan saya laksanakan di Desa Jonggon Jaya Kecamatan
Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara.

B.Tinjaun Tentang Pendapatan Pertanian


Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan para
petani , yakni sebagai berikut :
1. Produksi Pertanian , Menurut Sukirno (2003 :193) secara
umum konsep produksi digunakan sebagai pendekatan
terhadap aktivitas dalam proses produksi yang menjelaskan
hubungan antar faktor faktor produksi (input) dengan
proses produksi itu sendiri (output).Sedangkan menurut

Suratiyah (dalam, Suzana, 2007: 65) jika permintaan akan


produksi tinggi maka harga ditingkat petani akan tinggi pula
sehingga dengan biaya yang sama petani akan memperoleh
pendapatan yang lebih tinggi. Sebaliknya jika petani telah
berhasil meningkatkan produksi tetapi harga turun maka
pendapatan petani akan turun pula.
2. Tingkat Pendidikan , Pendidikan yang didapat seseorang
akan mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya.
Seseorang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi
memungkinkan

dirinya

untuk

bekerja

lebih

produktif

dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Hal ini


disebabkan karena tenaga kerja mempunyai pendidikan
tinggi

akan

mempunyai

wawasan,

pengalaman

dan

kematangan dalam berfikir dalam bekerja lebih baik


(Melati,2008:40).Menurut Yusuf dalam Suzana (2007:11)
tingkat

pendidikan

seseorang

akan

mempengaruhi

seseorang dalam mencapai keberhasilan, maka semakin


tinggi

pendidikan

seseorang

maka

akan

tinggi

pula

keberhasilannya dalam menyelesaikan tugasnya. Begitu


juga sebaliknya jika semakin rendah tingkat pendidikan
seseorang maka akan rendah pula keberhasilannya dalam
menyelesaikan tugasnya.
3. Biaya Usaha Tani , Menurut Sadono Sukirno (2006 :208)
biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan

oleh perusahaan untuk memperoleh faktor faktor produksi


dan bahan bahan mentah yang akan untuk menciptakan
barang barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Menurut Suherman Rosyidi dalam buku Pendekatan Kepada
Teori Ekonomi Mikro dan Makro (2009) biaya produksi
adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk
dapat menghasilkan output, seorang pengusaha yang ingin
melakukan produksi tentu harus terlebih menyediakan faktor
faktor produksi itu.
4. Jenis Bibit , Menurut Hastuti (2007: 39) bibit menentukan
keunggulan dari suatu komoditas. Bibit yang unggul
biasanya tahan terhadap penyakit, hasil komoditasnya
berkualitas tinggi dibandingkan dengan komoditas lain
sehingga harganya dapat bersaing di pasar. Penggunaan
bibit

unggul

dapat

meningkatkan

produksi

perhektar

sekaligus meningkatkan produksi total, oleh karena itu bibit


unggul perlu disebar kepada petani yang bersangkutan
melalui penyuluhan atau penyampaian informasi yang tepat
serta

memberikan

kemudahan

kepada

petani

untuk

memperoleh bibit unggul sehingga dengan penggunaan bibit


unggul

tersebut

dapat

ditingkatkan

produksi

keseluruhan sesuai dengan apa yang diharapkan.

secara

C.Dekskripsi Mengenai Pertumbuhan Ekonomi


Faktor Faktor yang memperngaruhi pertumbuhan ekonomi adalah
sebagai berikut :
1. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses
pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM.
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses
pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung
kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek
pembangunan

memiliki

kompetensi

yang

memadai

untuk

melaksanakan proses pembangunan.


2. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang
bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses
pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila
tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam
mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral,
tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong
adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja
yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh

mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas


dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang
dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju
pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri
terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat
berfungsi

sebagai

pembangunan

tetapi

pembangkit
dapat

atau
juga

pendorong
menjadi

proses

penghambat

pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan


diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses
pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan
sebagainya.
5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia
untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber
daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

D.Kerangka Pikir
Produksi Pertanian
Tingkat Pendidikan

Pertanian

Biaya Usaha Tani

Pertumbuhan
Ekonomi

Jenis Bibit

E.Hipotesis
1. Diduga bahwa kontribusi pertanian terhadap pertumbuhan
ekonomi adalah sebesar 45% .
2. Diduga bahwa bahwa iklim merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi lancarnya sektor pertanian .
3. Diduga pertumbuhan ekonomi dipicu oleh besarnya hasil
pertanian yang merupakan bahan pangan yang pokok bagi
masyarakat .
4. Diduga ada 4 faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
yakni produksi pertanian , tingkat pendidikan , biaya usaha
tani , dan jenis bibit yang digunakan .
5. Diduga yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah
SDM , SDA , Sumber daya Modal ,Teknologi dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai