Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak orang menghubungkan bakteri dengan penyakit atau kerusakan
bahan makanan dan mengira bahwa mikroorganisme sebagai jasad harus dihindari
dan dikendalikan karena dapat merugikan keberlangsungan hidup manusia.
Sebenarnya mikroorganisme yang merugikan hanya beberapa saja dari
keseluruhannya, karena ternyata banyak mikroorganisme yang berperan penting
dalam kehidupan di bumi.
Dalam makalah ini akan disajikan peranan-peranan mikroorganisme yang
terlibat dalam siklus-siklus unsur.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaiamana peran mikroorgsnisme dalam siklus nitrogen?
b. Bagaiamana peran mikroorgsnisme dalam siklus carbon?
c. Bagaimana perbedaan antara siklus nitrogen siklus carbon?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui peran mikroorgsnisme dalam siklus nitrogen?
b. Untuk mengetahui peran mikroorgsnisme dalam siklus carbon?
c. Untuk mengetahui perbedaan antara siklus nitrogen siklus carbon?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Siklus Nitrogen
a. Pengertian Nitrogen
Nitrogen adalah salah satu unsur yang diperlukan oleh semua jasad hidup
untuk sintesis protein ,asam nukleat dan senyawa-senyawa lain yang
mengandung nitrogen. Atmosfer bumi mengandung 80 % N2. Atmosfer di atas
setiap acre tanah- tanah subur diperkirakan mengandung lebih dari 30.000 ton N.
Pengaruh pengaruh kimia dan fisik yang terjadi didalam tanah, air dan udara
bersama sama dengan kegiatan mikroorganisme tertentu adalah faktor-faktor
penting dalam pengubahan nitrogen menjadi bentuk yang siap pakai.
Nitrogen hadir dalam berbagai bentuk dalam lingkungan seperti nitrogen
organik, amonium, nitrogen oksida, nitrat, oksida nitrat, nitrit atau gas nitrogen
anorganik. Nitrogen dalam bentuk organik dapat hadir sebagai sel hidup atau
organisme hidup atau humus atau dalam bentuk produk antara dalam
dekomposisi bahan organik. Proses siklus nitrogen akan mengubah nitrogen dari
satu bentuk ke yang lain. Sebagian besar proses transformasi ini dilakukan oleh
mikroorganisme.
b. Proses Siklus Nitrogen

1) Fiksasi nitrogen

Proses fiksasi nitrogen adalah proses konversi nitrogen di atmosfer


menjad Fiksasi nitrogen dapat dilakukan oleh 2 tipe jasad hidup yaitu
nonsimbiotik dan simbiotik . Bakteri mengikat nitrogen yang nonsimbiosis
terutama terdapat dalam rizosfir yaitu suatu daerah atau area dimana tanah dan
akar-akar tumbuhan berhubungan seperti pada rumput. Mikrorganisme yang
melakukan fiksasi nitrogen yang nonsimbiosis antara lain: Cyanobacteria,
Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia. Jasad-jasad yang aerob
ini dapat melindungi enzim-enzim nitrogenese terhadap oksigen. Sedangkan
jasad hidup yang membentuk asosiasi (simbiosis) dengan diazotrof antara lain:
ganggang biru hijau, beberapa tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa hewan
(rayap). Reaksi untuk fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :
N2 + 8 H+ + 8 e- 2 NH3 + H2
Selain dilakukan oleh mikroorganisme, fiksasi nitrogen juga
terjadi pada proses non-biologis, contohnya sambaran petir. Lebih jauh,
ada empat cara yang dapat mengkonversi unsur nitrogen di atmosfer
menjadi bentuk yang lebih reaktif:
a) Fiksasi biologis: dengan melibatkan jasad hidup nonsimbiosis dan
simbiosis.
b) Industri fiksasi nitrogen: Di bawah tekanan besar, pada suhu 600 C,
dan dengan penggunaan katalis besi, nitrogen atmosfer dan hidrogen
(biasanya berasal dari gas alam atau minyak bumi) dapat
dikombinasikan untuk membentuk amonia (NH 3). Dalam proses
Haber-Bosch, N2 adalah diubah bersamaan dengan gas hidrogen (H2)
menjadi amonia (NH3), yang digunakan untuk membuat pupuk dan
bahan peledak.
c) Pembakaran bahan bakar fosil: mesin mobil dan pembangkit listrik
termal, yang melepaskan berbagai nitrogen oksida (NOx).
d) Proses lain: Selain itu, pembentukan NO dari N2 dan O2 karena foton
dan terutama petir, dapat memfiksasi nitrogen.

2) Amonifikasi
Amonifikasi adalah tahap dalam siklus nitrogen di mana sisa-sisa
tanaman dan produk-produk limbah terurai oleh mikroorganisme untuk
menghasilkan amonia. Mikroorganisme dalam tanah memakan bahan organik
mati menjadi energi dan menghasilkan amonia serta senyawa dasar lainnya
yang merupakan produk sampingan dari metabolisme mikroorganisme.
Amonia ini dipertahankan dalam tanah dalam bentuk ion amonium.

3) Nitrifikasi
Nitrifikasi adalah suatu proses oksidasi enzimatik yakni
perubahan senyawa ammonium menjadi senyawa nitrat yang
dilakukan oleh bakteri-bakteri tertentu. Bakteri nitrifikasi
adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa
nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung
secara aerob di dalam tanah.
Bakteri

nitrifikasi

tersebar

luas

di

lingkungan,

dan

ditemukan dalam jumlah tertinggi di mana sejumlah besar


amonia yang hadir (daerah dengan dekomposisi protein yang
luas, dan instalasi pengolahan limbah). Kelompok bakteri ini
bersifat kemolitotrof karena menggunakan senyawa nitrogen
anorganik sebagai dalam siklus hidupnya.
Pada umumnya, bakteri nitrifikasi bersifat nonmotil (tidak
dapat bergerak) sehingga cenderung untuk melekat pada
permukaan benda yang ada di sekelilingnya. Bakteri nitrifikasi
berkembang biak dengan cara membelah diri, tetapi tidak
dapat membentuk spora. Bakteri nitrifikasi berkembang di
danau dan sungai air limbah karena kandungan amonia yang
tinggi. Bakteri nitrifikasi sangat peka terhadap lingkungan,

karenanya nitrifikasi merupakan hubungan lemah dalam


peredaran nitrogen.
Proses nitrifikasi terdiri berlangsung dalam dua tahapan
besar

yang

masing-masing

diperankan

oleh

kelompok

organisme yang berbeda:


a) Nitritasi
Nitritasi yaitu oksidasi amonia menjadi nitrit oleh bakteri
pengoksidasi ammonium (AOB). Proses ini dilakukan oleh
kelompok bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus. Reaksi

nitritasi:
Atau dapat ditulis sebagai berikut:
NH3 + CO2 + 1.5 O2 + Nitrosomonas NO2 + H2O + H+
Pada reaksi ini di perlukan penghambat nitrifikasi yang
berguna

untuk

membatasi

penindian

nitrat,

N-Serve

(nitrapyrin) karena bersifat meracun bagi Nitrosomonas.


b) Nitratasi
Nitratasi yaitu oksidasi senyawa nitrit (NO2-) menjadi nitrat
oleh bakteri pengoksidasi nitrit ( NOB). Proses ini dilakukan
oleh kelompok bakteri Nitrobacter. Reaksi nitratasi.

Atau dapat ditulis sebagai berikut:


NO2 + CO2 + 0.5 O2 + Nitrobacter NO3

Nitrit

sifatnya

beracun,

umumnya

tidak

sampai

mengumpul, karena reaksi nitrit menjadi nitrat jauh lebih


besar dibanding perubahan ammonium menjadi nitrit. Ada
dua

jenis

bakteri

outotrof

yang

menonjol,

mereka

mendapatkan energi dari oksidasi N, sedangkan C diambil


dari CO2.
Manfaat nitrifikasi:

Kelompok bakteri nitrifikasi banyak ditemukan di tanah


dan di lingkungan perairan, terutama bila terdapat banyak
tersedia senyawa amonia. Senyawa amoniak dan asam
nitrit yang meracuni tanaman oleh bakteri nitrit dan nitrat
diubah menjadi asam nitrat yang tidak lagi berbahaya

Menguntungkan di bidang pertanian karena senyawa nitrat


sangat diperlukan oleh tanaman, bahkan penambahan
nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.

4) Asimilasi
Asimilasi nitrogen adalah pembentukan senyawa nitrogen organik
seperti asam amino dari senyawa nitrogen anorganik yang hadir di lingkungan.
Setelah proses nitrifikasi oleh bakteri, tanaman menyerap nitrogen dalam
bentuk nitrat. Nitrat diserap ke tumbuhan oleh gradien proton transporter
nitrat. Nitrat diangkut dari akar ke tunas melalui xilem. Reduksi nitrogen
dilakukan di tunas dalam dua langkah. itrit direduksi menjadi amonia di dalam
kloroplas oleh reduktase nitrit yang tergantung ferredoxin.
Proses keseluruhan reduksi NO3- menjadi NH4 yaitu:
a) Reduksi Nitrat
Nitrit
Reaksi reduksi nitrat: NO3- + NADH NO2+ + NAD + H2O
Reaksi ini berlangsung di sitosol, enzim yang mengkatalis adalah nitrat
reduktase, enzim yang memindahkan dua elektron dari NADPH2,

hasilnya adalah nitrit, NAD (NADP) dan H 2O. Nitrat reduktase adalah
suatu enzim besar dan kompleks yang terdiri dari FAD, satu sitokrom dan
Molibdenum (Mo) yang semuanya akan tereduksi dan teroksidasi pada
waktu elektron diangkut dari NADH2 ke atom nitrogen dalm NO3.
b) Reduksi Nitrit
Ammonia
Reaksi reduksi nitarit:
NO2 + 3 H2O + 6 Fd +2 H+ + cahaya NH4+ + 1,5O2 +3 H2O + 6 Fd
Reaksi ini berlangsung di kloroplas (pada daun) atau pada proplastida (pada
akar), dengan enzim Nitrit reduktase. Meskipun Fd tereduksi merupakan
donor elektron yang khas bagi nitrit reduktase di daun.

5) Denitrifikasi
Denitrifikasi adalah
kembali

menjadi gas

proses

reduksi nitrat untuk

nitrogen

(N2),

untuk

menyelesaikan siklus nitrogen. Proses ini dilakukan oleh


spesies bakteri seperti Pseudomonas dan Clostridium dalam
kondisi

anaerob.

Mikroorganisme

ini

menggunakan nitrat sebagai akseptor elektron di tempat


oksigen selama respirasi. Fakultatif anaerob bakteri ini juga
dapat hidup dalam kondisi aerobik. Denitrifikasi umumnya
berlangsung

melalui

beberapa

kombinasi

dari

bentuk

peralihan sebagai berikut:


NO3 NO2 NO + N2O N2 (g)
Proses denitrifikasi lengkap dapat dinyatakan sebagai reaksi redoks:
2 NO3 + 10 e + 12 H+ N2 + 6 H2O
Dalam

proses

biologis,

nitrit dan amonium dikonversi

langsung

ke

elemen gas nitrogen (N2). Proses ini membentuk sebagian besar dari konversi
nitrogen unsur di lautan. Reduksi dalam kondisi anoxic juga dapat terjadi
melalui proses yang disebut oksidasi amonia anaerobik

NH4+ + NO2 N2 + 2 H2O

c. Peranan Siklus Nitrogen


1) Siklus nitrogen penting karena nitrogen merupakan salah satu nutrisi yang
paling penting untuk pertumbuhan tanaman.
2) Nitrogen dalam berbagai bentuk melewati sekitar siklus alam dan
ekosistem pertanian.
3) Kandungan nitrogen dan pasokan ke tanah dan hilangnya nitrogen dari
tanah menentukan produksi dan keberlanjutan tanaman.
4) Pada tumbuhan, nitrogen merupakan salah satu unsur utama yang
diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dan reproduksi.
5) Klorofil menyerap nitrogen dan karena itu sangat penting untuk
fotosintesis.
2.2 Siklus Karbon
a. Pengertian Siklus Nitrogen
Terjadinya proses timbal balik antara daur ulang respirasi dan
fotosintesis yang bertanggung jawab atas terjadinya perubahan dan pergerakan
utama karbon. Menurunnya fotosintesis dapat mempengaruhi naik atau
turunnya suatu gas CO2 dan O2 yang ada di atmosfer secara musiman. Silkus
karbon sangat dipengaruhi oleh oksigen dan fotosintesis. Daur karbon berada
di empat tempat yaitu geosfer atau di dalam bumi, hidrosfer atau di air,
atmosfer atau di udara, dan biosfer atau di dalam makhluk hidup.
Pada siklus karbon, mikroorganisme mengubah sisa-sisa jasad
tumbuhan dan hewan menjadi karbon dioksida dan bahan organik tanah yang
disebut humus. Humus meningkatkan kapasitas tanah untuk menampung air,
menyediakan nutrisi bagi tumbuhan, dan mendukung pembentukan tanah.
b. Proses Siklus Karbon

1) Secara umum, karbon akan diambil darui udara oleh organisme


fotoautotrof
melaksanakan

(tumbuhan,
fotosintesis.

gangang,

dan

Organisme

lain-lain

fotoautotrof

yang

mampu

tersebut

akan

memproses karbon menjadi bahan makanan yang disebut karbohidrat,

2)

dengan proses kimia sebagai berikut :


6CO2 + 6H2O (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil) C6H12O6 + 6O2
Hasil sintesa karbohidrat itu dimakan para makhluk hidup heterotrof
sebagai makanan dan oksigen untuk bernafas. Karbon di dalam sistem
respirasi akan dilepas kembali dalam bentuk CO2 yang nantinya
dilepaskan saat ekspirasi. Selain pelepasan CO2 ke udara saat pernafasan,
para detrivor (pembusuk) juga melepaskan CO2 ke udara dalam proses
pembusukan. Manusia juga tidak kalah peran dalam proses ini. Hasil
segala pembakaran, mulai dari pembakaran sampah, pembakaran bahan
bakar minyak di dalam kendaraan bermotor, asap pabrik, dan lain-lain juga

3)

melepaskan CO2 ke udara.


CO2 di udara nantinya akan ditangkap oleh tumbuhan lagi dan siklus mulai
dari awal lagi.

2.3 Perbedaan Siklus Nitrogen dan Siklus Carbon


a. Siklus Nitrogen menunjukkan bagaimana nitrogen berputar di lingkungan
sedangkan siklus karbon menunjukkan perputaran karbon.
b. Reservoir untuk siklus nitrogen adalah nitrogen atmosfer sedangkan untuk
karbon itu adalah gas karbon dioksida.
c. Reservoir Nitrogen jauh lebih besar dibandingkan dengan cadangan
karbon.
d. Gangguan dalam siklus karbon bisa jauh lebih berpengaruh terhadap
manusia dan hewan dengan cepat dibandingkan dengan gangguan pada
siklus nitrogen.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Anonimus.2011.(online) http://mawarmawar.wordpress.com/2009/03/15/kehidupanmikroorganisme-dalam-air/
Tohari Yusuf.2010.(online) http://tohariyusuf.blogspot.com/2012/08/peranan-mikroorganisme-tanah.html
Handayanto, prof. Biologi Tanah dkk 2007: Landasan Pengelolaan Tanah Sehat. p 196.
Pustaka Adipura Yogyakarta.
Kiemas AH. dkk 2005. Biologi Tanah: Ekologi & Makrobiologi Tanah.
Rajawali Pers
Nurhajati, H dkk 1996. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Page 488. Universitas
Lampung
Soepardi, G. 1989. Sifat dan Ciri Tanah. Saduran dari The Nature and Properties of Soils. By
Brady 1975.
Taringan,Jeneng.1988.Pengantar Mikrobiologi.jakarta : Columbus

http://bagassidik.blogspot.co.id/2015/11/makalah-mikrobiologi-tanah-dan-air.html
https://roiyanali98.wordpress.com/tag/amonifikasi/
http://mydolping.blogspot.co.id/2013/05/nitrifikasi.html
http://bkv315a.blogspot.co.id/2012/09/makalah-nitrogen.html
https://rizkyrahman.wordpress.com/2013/03/28/makalah-tentang-mikrobiologitanah/

Anda mungkin juga menyukai