Anda di halaman 1dari 14

Tibalah Sukarno (bung karno) yang perankan oleh Baim Wong dan istrinya Inggit

Garnasih yang diperankan oleh Paramitha Rusandy serta keluarga lainnya di pelabuhan
Ende. Sebuah pulau kecil dan tepencil di Flores, Nusa Tenggara Timur. Beliau layaknya
para tahanan politik lain, mengalami pengasingan karena di anggap berbahaya bagi
rezim yang tengah berkuasa. Saat itu rezim kolonial belanda lah yang menganggap
bung Karno adalah tokoh sekaligus motor penggerak perlawanan terhadap belanda.
Mereka mengalami fase-fase yang cukup sulit di awal keberaaan mereka di Ende.
Lebih-lebih sebelum kedatangannya, pihak kolonial sudah melakukan propaganda
bahwa bung Karno adalah seorang yang sangat berbahaya. Meskipun itu, di asingkan
bahkan dipenjara seperti ini bukanlah hal pertama kali di alami oleh bapak pendiri
bangsa ini. Di bandung yang merupakan tempat terakhir sebelum ke Ende, beliau juga
telah pernah di penjara. Ruang gerak dibatasi dan selalu mendapat pengawalan dari
pihak kolonial. Beliau harus wajib melaporkan dirinya setiap hari pada pihak kolonial.
Untuk berjalan keliling kampung pun harus di awasi. Hal itu adalah bagian dari
ketakutan kolonial atas sosok bung Karno. Pasalnya, sebelum di asing ke Ende, beliau
selalu terlibat dalam penggalangan massa dan gerakan-gerakan pemberontakan.
Karnanya sangat di antisipasi, jangan sampai hal itu terjadi di pulau yang kecil dan asing
ini. Awal kehidupan di endeAwal-awal kehidupan di Ende, beliau cukup frustasi.
Biasanya sebelum di asingkan beliau selalu kedatangan tamu-tamu penting yang terlibat
dalam gerakan-gerakan kemerdekaan, kini sangat jarang bahkan rumahnya pun selalu
di pantau. Kebiasaannya membaca mendapat sedikit hambatan karena tidak semua
buku-bukunya ikut serta di bawa. Buku-buku diseleksi oleh kolonial. Jika ada buku yang
bernuansa politik apalagi yang dapat membangkitkan spirit perlawanan harus di
tanggalkan. Istri dan mertua yang menemaninya, cukup iba terhadapnya. Mertua dan
istrinya serta anaknya adalah bagian dari harta berharga yang selalu memberikan
semangat dan membantu perjuangan hingga pada akhirnya sang mertua meninggal di
Ende. Beliau menyadari, pengasingan ke pulau membuatnya akan sulit menggalang
kekuatan untuk mengancam keberadaan kolonial. Untuk mempermudah aktivitas
kesehariannya terutama dalam bekeliling melihat aktivitas keseharian masyarakat di
Ende, beliau menggaji seorang bocah pribumi. Suatu ketika beliau berkeliling pasar
tradisional. Di pasar beliau bertemu dengan salah seorang pejuang yang berhasil
selamat dari pertempuran, yang kapalnya dihancurkan oleh bom-bom kolonial. Pihak
kolonial menggapanya sudah meninggal bersama hancurnya kapal itu tapi ternyata dia
berhasil selamat. Dia merupakan salah satu pembaca marxisme. Dia bercerita tentang
sebab pemicu pemberontakan mereka pecah. Kolonial waktu itu menurunkan upah
buruh di salah satu pabrik di Surabaya tempat dirinya bekerja. Dia dan kawan-kawanya
memprotes hingga terjadilah respon fisik dari pihak Belanda yang membuat banyak

kematian terjadi. Meskipun massa yang bisa di ajak berjuang di Ende, cukup sedikit tapi
dia tetap membantu bung Karno dalam proses-proses perjuangan. Misalnya membantu
lalu lintas surat menyurat antara bung Karno dengan beberapa tokoh kemerdekaan di
jawa dan keperluan lainnya. Membuat pengajian hingga teater Bung Karno tidak habis
akal untuk berjuang. Salah satu cara untuk mengumpulkan masyarakat pribumi adalah
dengan mengadakan pengajian. Bung karno mengundang masayarakat untuk
mengadkan pengajian tiap malam selasa dan jumat. Banyak hal yang didapatkan dari
pengajian ini, selain menjadi ajang siltaurahmi dan menjalankan perintah agama (islam).
Juga sebagai cara untuk mengonsolidasi masayarakat pribumi. Meskipun di curigai oleh
pihak kolonial tapi acara ini tetap berlangsung. Dari sinilah bung karno membuat drama
(teater) sebagai sarana untuk berjuang.
saya membaca buku tentang sukarno, sesaat sblum film diputar. #auditorium_Unhas

Sama halnya dengan para wali songo ketika menyebarkan islam di nusantara. Bung
Karno menggunakan drama untuk membangkitkan semangat perlawanan masyakat
pribumi. Para anggota teater ini datang dari masyakat pribumi yang berlatarbelakang
berbeda baik suku maupun agama, bahkan ada di antara mereka berketuruan Tionghoa.
Kepiawaian bung Karno, sang maestro drama, mampu menuliskan naskah drama
secara halus memuat semangat-semangat perlawanan untuk tidak secara frontal
menunjukan perlawanan. Ini bukan karena kelemahan, tapi ini persolan strategi dan
taktik. Dalam menjalankan aktivitas-aktivitasnya, bung karno sangat berterimakasih
pada keterlibatan pastor belanda yang di tugaskan di ende. Sang pastor mengaku, dia
sebenarnya tidak sepakat dengan eksploitasi terhadap sesama manusia dan bangsa
tertentu. Sang pastorlah yang mempersilahkan bung Karno untuk datang membaca
buku-buku di perpustakaan gereja, juga tak lupa selalu menemani diskusinya. Suatu
ketika bung Karno meminta izin kepada salah satu pastor yang paling akrab dengannya
untuk mengadakan latihan hingga pementasan di lingkugan gereja. Mulanya
menimbulkan kontroversi di kalangan gereja karena ketakutan terhadap otoritas kolinial
saat itu. Tapi sang pastor tetap mendukung bung Karno bahkan ketika bung karno akan
ditangkap karna membangkang terhadap colonial atas tidak diberilkannya izin
manggung, sang pastorlah yang menyelamatkannya dan menjamin dirinya. Kirim
mengirim surat Pulau yang asing ternyata tidak membuat perjuangan surut begitu saja.
beliau mencari cara agar bisa berkomunikasi dengan para pejuang lain di tanah jawa.
Maka beliau memanfaatkan pedagang pribumi yang melalu lintas dengan kapal mereka,
dengan rute jawa-ende. Beberapa pedagang itu adalah kawan-kawan bung Karno yang
menjadi anggota teater sehingga mereka juga dengan senang hati membantu.
Beberapa di antaranya adalah etnis Tionghoa. Beliau mengirim surat ke tanah jawa
menceritakan tentang keadaannya di Ende dan keperluan lainnya. Setiap kali ada
balasan surat, harus di sampaikan secara rahasia pada bung Karno. Karna setiap
barang yang masuk di pelabuhan ende, mendapatkan pemeriksaan dari petugas
kolonial. Sehingga kadang tanpa di sadari ada kiriman yang tak di ketahui dari mana
asalnya untuk bung Karno. Begitu juga dengan surat-surat dari pejuang-pejuang di

tanah Jawa, kadang harus dimasukan dalam buah labu agar tidak ketahuan oleh pihak
kolonial. Kemudian ada seorang penjual labu keliling yang sengaja menjajakan buah
labunya di depan rumah pengasingan bung Karno. Buah labu itu kemudian di beli.
Setelah buah labu itu di buka, disitulah didapatkan surat. Menjelang meninggalkan
ende Bung Karno tak henti-hentinya membuat naska drama untuk di panggungkan.
Suatu ketika bung Karno menulis naskah dengan judul (smoga redaksi judulnya tidak
salah) Indonesia tahun 1945. Beliau berkeyakinan pada tahun ini, Indonesia akan
meraih kemerdekaan. Perjuangannya beserta rakyat Indonesia lain akan menemukan
hasilnya. Saat itu akan terjadi perang besar di pasifik yang melibatkan banyak negara.
Saat itulah Indonesia adalah salah satu negara yang akan meraih kemenangan dan
kemerdekaan. Demikian yang dijelaskan kepada seorang kawan dari Filipina yang
menemaninya diskusi di pengasingan, tatkala bertanya tetang naskah yang ditulisnya
dengan judul tersebut. Kawan dari Filipina, yang kurang dijelaskan asal usulnya tapi
kemungkinan dia adalah korban pembuangan oleh kolonial ke pulau Ende ini. Sama
halnya dengan pejuang-pejuang atau rakyat nusantara lain yang dibuang ke berbagai
negara di luar wilayah nusantara, semisal Afrika hingga Amerika. Para loyalis bung
Karno di Ende begitu menghargainya. Di sebuah radio yang merupakan media saat itu
yang dapat di akses oleh masyarkat pribumi, terdengar kabar menganai bung Karno.
Ada desakan para pelajar Indonesia di luar negeri agar bung karno di pindahkan dari
pulau ende. Para pejuang itu mengharuskan pihak kolonial untuk segera membebaskan
bung karno dari pengasingan. Kabar itu segera terdengar di radio oleh kawan-kawan
pribumi di Ende dan segera di sampaikan kepada bung Karno. Kabar ini membuat bung
karno legah. Tapi ada perasaan yang sedikit mengganggunya, demikian juga Inggit,
istrinya yang setia menemaninya berjuang. Selama empat tahun di Ende pasti
meninggalkan kesan yang mendalam di pulai ini. Ada Perasaan sedih yang
menghinggapi mereka. Terutama dengan persaudaraan yang telah lama dibangun
dengan masayarakat pribumi yang sebentar lagi akan mereka tinggalkan. Tapi inilah
perjuangan, mau tidak mau mereka harus mau. Senja sudah hadir. Mentari sudah di
ufuk barat. Langit sudah menampakan kuning kemerah-merahan yang begitu indah.
Itulah pemandangan pelabuhan Ende ketika bung Karno akan menaiki kapal
meninggalkan pulau ini. Ketika bung karno di tanya perihal kesan yang didapatkan di
Ende. Dengan tegas beliau menjawab: Di ende saya semakin kukuh menemukan
landasan untuk falsafah bangsa ini ~Makassar, 7 Desember 2013

Resume dari film


Ketika Bung di Ende
Film ini menceritakan tentang kehidupan sang proklamator,
sang orator ulung di Indonesia yang diasingkan oleh Belanda di Ende
dia adalah BUNG KARNO. Bung Karno di asingkan di Ende Flores
tidaklah sendirian melainnya bersamaan dengan Mertua, Istri, Anak
dan juga 2 orang pembantunya. Ketika itu istri yang menemani Bung
Karno di Ende ialah Inggit Karnasih.

Pada awal kehidupan Bung Karno di Ende, Bung Karno tinggal


di asrama kantor Belanda menjelang beberapa hari hingga
mendapatkan tempat tinggal sewaan. Awalnya Bung Protes kepada
menir Belanda bahwa dia bukan tahanan kriminal namun Bung
adalah tahanan politik dan tidak sewajarnya di tahan di asrama
Belanda oleh karena itu Bung meminta tinggal bersama-sama
masyarakat di Ende. Menir Belanda pun menyetujui permintaan
Bung Karno tetapi dengan syarat setiap pagi jam tujuh Bung Harus
melapor ke kantor Belanda dan Bung Karno juga mendapatkan
imbalan setiap bulannya dari Belanda. Meskipun Bung Karno dapat
tinggal bersama masyarakat Ende tetapi juga di kawal 24 jam oleh
polisi Belanda.
Bung Karno amat lah sedih karena dia tidak bisa bersamasama berjuang untuk membuat negara Indonesia ini merdeka
dengan teman-teman seperjuangan Bung Karno di Bandung.
Selang beberapa hari Bung Karno tinggal di asrama Belanda
dia pun mendapatkan tempat tinggal sewaan di antara masyarakat
Ende. Meskipun Bung Karno telah tinggal bersama-sama rakyat
Ende namun rakyat Ende tidak berani beramah tamah dengan Bung
Karno karena takut ketahuan oleh polisi Belanda yang mengawali
Bung Karno kemana pun Bung Karno pergi. Ini merupakan masamasa sulit Bung Karno ketika di Ende.

Setelah beberapa hari tinggal bersama masyarakat Ende Bung


Karno pun mengakat seorang anak asli Ende untuk menjadi
pembantu bung karno yang akan menemani Bung Karno ketika
berjalan-jalan keliling Ende, serta seorang perempuan asli Ende
yang di angkat menjadi pembatu rumah tanggal pula.
Hari demi hari Bung Karno dengan ramah nya menyapa
masyarakat Ende meskipun tiada satu pun yang di temui Bung
membalas sapaan Bung Karno, namun ketika melewati buruh buruh
pekerjaan jalan Bung pun menyapa mandor dari buruh-buruh itu,
dan mandor buruh pun membalas sapaan Bung Karno, namun
mandor itu mendapat teguran dari polisi Belanda. Sesampai di tepi
pantai Bung Karno mencoba untuk menyapa salah satu pemancing
yang ada di tepi pantai itu, namun hanya satu yang menyambut

dengan ramah sapaan Bung Karno itu. Dan dari situ lah gairah Bung
hidup kembali.
Bung karno dan keluarga ketika hidup di Ende harus banyak
penyesuaain, ketika di Bandung dulu Bung Karno selalu di banjiri
tamu yang datang kerumahnnya sedangkan di Ende beliau tidak
mempunyai tamu, sejak dari itu lah Bung Karno kepikiran kalau dia
akan mengadakan pengajian rutin di rumah Bung Karno. Pengajian
rutin di rumah Bung Karno membuat rumah Bung Karno menjadi
ramai lagi dan masyarakat Ende sudah mulai bisa berbaur dengan
Bung Karno. Bukan hanya dengan yang beragama islam saja bung
karno juga bisa berbaur dengan pendeta atau pastor asli Belanda
yang ada di Ende tersebut, dengan kepintaraan dan kecerdasan
serta ketulusan Bung untuk membebaskan Indonesia dari pengaruh
Imperialisme, Kolonoalisme, Bung pun mendapat tempat di Hati
Pendeta atau Pastor itu, karena menurut agama yang di ajari pastor
itu bahwa sebuah bangsa tidak boleh menindas bangsa lain.
Setelah dapat mengambil hati rakyat Ende akhirnya Bung
Karno membuat kelompok teater atau drama hal ini bertujuan untuk
agar komunikasi Bung dengan rakyat Ende semakin dekat.
Masyarakat Ende tidak ada satu pun yang tau apa itu terater atau
drama dan soekarno pun menjelaskan dan memberi contoh seperti
apa itu terater atau drama.
Banyak masyarakat yang tidak bisa membaca menjadi sedikit
kendala Bung untuk melatihnya bermain teater atau pun drama,
namun kendala itu dapat di atasi Bung sehingga jadilah sebuah
kelompok drama yang siap tampil di hadapan masyarakat umujm
serta menir-menir Belanda.
Tema dari teater yang akan di tampilkan Bung ialah tentang
Legenda Danau Kalimutu, dalam teater ini Bung Karno berharap
agar masyarakat Ende tidak boleh percaya setan, roh halus dan lain
sebagainya sebab masyarakat Ende tidak akan bisa maju jika masih
percaya akan hal-hal yang seperti itu.
Beberapa minggu sebelum pementasan drama Bung Karno
meminta izin kepada menir Belanda, tetapi menir Belanda tidak

menyetujuinya, dan disinilah terjadi perdebadatan antara Bung


Karno dengan menir Belanda, menir Belanda khawatir kalau ada
unsur-unsur yang dapat mempengaruhi masyarakat Ende.
Perdebatan pun semakin tegang dan Bung pun mau di tangkap
namun ketika itu Pastor atau Pendeta datang dan membatu Bung
akhir nya pertunjukan teater itu pun bisa di laksanakan aas izin
pastor tersebut.
Beberapa hari setelah pementasan drama selesai Bung Karno
pun mendapat kan musibah yaitu meninggalnya mertua nya karena
sakit, Bung Karno dan keluarga amat lah sedih. Setelah meninggal
nya mertua Bung, Bung pun mulai memikirkan kosep-konsep negara
yaitu PANCASILA, berhari-hari, berminggu-minggu Bung menyendiri
di bawah pohon yang dari daun nya Bung Karno menetapkan 5 poin
penting dari pancasila, akhirnya pun Bung Karno di serang penyakit
malaria karena sering nya di gigit nyamuk ketika sedang menyendiri
di bawah pohon.

BAB VIII
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup tiap tiap manusia amatlah berbeda
tergantung kepada apa agamannya dimana dia tinggal dan di berah
kan dan tergantung apa perannya dalam kehidupan ini, ya ini lah
sebuah kisah yang menceritakan tentang kehidupan Bung Karno
ketika di Ende sebagai tahanan politik. Pandangan hidup itu sendiri
adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup bersifat
kodrati. Dalam film ini sangat jelas sekali dapat kita lihat pandangan
hidup Bung Karno yaitu adalah setiap negara berhak mendapatkan
kemerdekaan dan bebas dari penganiayaan dari bangsa-bangsa lain.
Karena pandangan hidup ini lah Bung Karno memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia.
Sumber pandangan hidup bisa di dapatkan dari agama,
lingkungan sosial dan hasil renungan, hasil renungan ini sangat

membuahkan hasil untuk mendirikan suatu negara yaitu adalah


adanya pancasila. Pancasila yang terlahir merupakan gagasan Bung
Karno melalui renungan nya ketika di Ende tersebut.
Dalam cerita Bung Karno di Ende, Bung Karno mempunyai
cita-cita yang mulia yaitu membuat Indonesia terbebas dai
Imperialisme, Kolonialisma, dari penjajahan. Cita-cita merupakan
keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Dengan
cita-cita maka manusia sia itu hidup nya selalu dipenuhi dengan
gairah dan semangat.
Kebajikan dan makna kebajikan di dalam film ini ialah niat
mulia nya Bung Karno dan sifat nya yang amat ramah tamah
terhadap penduduk di Ende, karena setiap orang yang mempunyai
tujuan baik maka di manapun ia berada maka pasti lah akan ada
orang yang peduli kepada nya. Namun ketika masih baru Bung
Karno di asing kan di Ende setiap masyarakat yang di temui Bung
akan membuang muka, karena takut orang polisi belanda kala itu.
Namun Bung sabar dan tidak marah dan bahkan ia berusaha
mendekatkan diri kepada rakyat sekitar.

Banyak hal yang menentukan sikap atau pun tingkah laku


diantaranya adalah lingkungan keluarga, linkungan sekitar dan
agama, setiap orang yang beragama dan menjalankan perintah
tuhannya maka dapat kita ketahui pastilah sikap nya pun penuh
dengan saling menghormati dan saling menghargai. Begitu pula
dengan lingkungan keluarga, orang yang dilingkungan keluarga
mendapatkan contoh dan tauladan yang baik dari keluarganya maka
jelas kelas setelah dia besar pastilah tidak akan jauh dari hal-hal
yang telah diajarkan ketika masih balita dulu.

Makna perjuangan dan usaha, sudah tidak diragukan lagi


dalam film ini sangat jelas diceritakan perjuangan dan usaha Bung
Karno dan juga rakyat indonesia untuk memperjuangakan
kemerdekaan negara Indonesia bukan hanya harga namun nyawa
mereka sekalipun sanggup di korbankan untuk memperoleh
kemerdekaan itu. Bung Karno yang menjadi tahanan politik oleh

Belandan dan diasingkan ke Ende namun meskipun diasingkan di


Ende Bung Karno tetap berjuang dan berusaha di sana salah satu
nya ialah dengan mengadakan atau memperkenalkan masyarakat
Ende terhadap sini pertunjukkan teater. Melalui teater Bung Karno
mengajarkan semangat kepada masyarakat Ende ialah semangat
persatuan, meskipun berbeda beda namun tetap satu juga.

BAB IX
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab mempunyai makna yang sangat luas,
tanggung jawab berdasarkan film diatas ialah ketika kita melakukan
sesuatu atau mengerjakan sesuatu hendak nya harus didasari oleh
rasa tanggung jawab yang kuat agar hasil yang kita kerjakan tadi
dapat menjadi pekerjaan yang terbaik dan menguntungkan bagi
orang banyak. Dalam film Bung Karno ini terdapat sebuah tanggung
jawab Bung Karno yang sangat besar dalam memperjuangkan
kemerdekaan Republik Indonesia meskipin diasaing kan di Ende,
namun beliau tetap tak putus semangat dan tetap memperjuang
kan apa sebenarnya hak-hak bangsa Indoensia.

Macam-macam tanggung jawab adalah :

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan


kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya
sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai
manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan
masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya
sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk
bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena
merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai
pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan
sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan
dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak.
Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan,
kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri
dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang
lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga.
Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga.
Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan,
keselamatan dan kehidupan.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai
dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia
lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan
demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat
melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala
tingkah

laku

dan

perbuatannya

harus

dipertanggung

jawabkan

kepada

masyarakat.

4. Tanggung jawab kepada Bangsa / negara


Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap
individu adalah warga negara suatu negara. Dalam
berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia
tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan

itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada


negara.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah
tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa
kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab
lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia
tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang
dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai
macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum
tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan
juka dengan peringatan yang keraspun manusia masih
juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan
kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah
Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab
yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan
sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi
tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.
Makna pengabdian dalam film ini sangat lah jelas yaitu
adalah pengabdian seorang putar fajar yaitu Bung Karno
pengabdiannya kepada nusa bangsa dan negara sangatlah
menonjolkan sekali, Bung Karno bahkan siap menjadi tahanan politik
dan di asingkan ke Ende dari pada harus menghianati bangsa nya
sendiri yaitu bangsa Indonesia. Bagi nya Jiwa dan Raga nya hanya
lah untuk ibu pertiwi tercinta, kecintaan Bung Karno kepada ibu
pertiwi tidaklah dapat di ukirkan melalui kata kata saja.

BAB X
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Kegelisahan adalah perasaan di mana kita merasa rasa khawatir,
tidak tentram hatinya, tidak senang, tidak sabar, dan tidak tentram
hatinya. Dalam film tersebut kegelisahan dapat di temukan dalam
hati Bung Karno yang ketika diangsingkan di Ende Flores beliau
sangat lah tidak nyaman karena beliau dipisahkan dari teman teman
seperjuangan mereka. Awal-awal di Ende Bung sempat hampir
kehilangan semangat nya untuk memerdekaan negara Indonesia,
namun itu semua tidak lah bertahan lama.

1.

Macam-macam kecemasan adalah


Kecemasan Neoritis (syaraf)
Kecemasan ini timbil kareana pengamatan tentang bahaya dari
naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam,
yakni :
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri,
atau akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah,
yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk
khusus dari phobia adalah bentuk intensitet ketakutan melebihi
proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya, misal
seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia
tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis,
ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet ayahnya, satu
untuk dia dan satu untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia
memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat hukuman yang

keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan


bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
Rasa takut lain aialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini
munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi
gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk
membebaskan seseorang dari kecemasan neoritis yang sangat
menyakitkan dengan jalan sesuatu yang dikehendaki oleh id
meskipun ego dan superego melarangnya
2.

Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi
memiliki bermacam-macam emosi antara lain : iri, benci, dendam,
dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dendam, itu merupakan sebagaian dari pernyataan
individu secara keseluruhan berdasarkan konsep kurang sehat. Oleh
karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat
dipahami.
Sifat-sifat seperti ini adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan
mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas,
gelisah dan putus asa. Misal seseorang yang merasa dirinya kurang
cantik, maka pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan
sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan,
sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidak
mampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan
kecemasan moril.

Makna keterasingan dan makna kesepian, didalam film ini


jelas sekali kalau Bung Karno diasingkan oleh orang-orang Belanda
di Ende sebagai Tahanan politik dengan di asingkannya Bung Karno
di Ende Belanda berharap dapat mematahkan semangat perjuangan
Bung Karno, namun tidak malah sebaliknya semangat bung Karno
tidaklah pernah padam dan selalu membara demi mengalah kan
dan mengusir bangsa-bangsa penjajah dan membebeskan Indonesia
dari Kolonialisme, Impereialisme.

BAB XI
MANUSIA DAN HARAPAN
Dalam film Bung Karno juga terdapat sebauh harapan besar
bukan hanya harapan Bung Karno saja tetapi juga harapan seluruh
rakyat
Indonesia
dari
sabang
sampai
merauke
ialah
memperjuangkan kemerdekaan dan membebaskan seluruh rakyat
Indonesia dari Kolonialisme, imperialisme. Ini merupakan harapan
yang sangat besar dan di idam-idam kan oleh rakyat Indonesia
sudah sejak lama.
Persamaan antara harapan dan cita-cita adalah cita-cita dan
harapan merupakan sama-sama keinginan untuk mendapatkan
sesuatu yang belum terjadi. Cita-cita dan harapan merupan
keinganan dari hati kecil yang harus di wujudkan.
Sebab-sebab kamunculan harapan adalah diantaranya merasa
adanya tekanan dan merasa bahwa negara nya tidak mendapatkan
penghomatan dari negara lain. Oleh sebab itu lah maka munculah
harapa untuk menghilangkan tekanan dan menjadi negara merdeka
dan terbebas dari penjajahan.
Makna kepercayaan adalah pada film ketika sukarno di Ende
adalah dengan rasa percaya yang tinggi baik itu kepada diri sendiri,
percaya kepada Agama, Sahabat dan visi serta misi maka dapat

dipastikan kalau kita akan mampu mencapai apa yang kita inginkan
nantinya dan tentupula tidak lupa dengan usaha yang keras dan
ketekunan yang tinggi.
Dalam memperjuangkan sesuatu hendaknya harus lah didasari
oleh rasa perjuangan serta demi menegakkan kebenaran, kebenaran
itu memang pahit tetapi seorang kesatrian pasti akan membela
kebenaran dengan kepentinggan orang banyak. Sesungguh nya
dimana pun kita berada pastilah kemenangan itu akan berpihak
kepada keberanan dan keburukan itu pastilah akan kalah.

Anda mungkin juga menyukai