Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SUMBER DAN FUNGSI NORMA DALAM MASYARAKAT


Diusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Budi Pekerti
Semester V Prodi DIV Keperawatan

Disusun oleh :
Alfika Dewi Wijayanti

P07120213001

Amalia Pangesti

P07120213003

Desssy Intansari

P07120213009

Ichtiarfi Waryanuarita

P07120213020

Karunia Indriyati

P07120213025

Wanti Nurin Salasa

P07120213037

Putri Prastiti

P07120213042

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
KATA PENGANTAR
1

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Sumber dan Fungsi Norma dalam Masyarakat tanpa ada hambatan.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Budi
Pekerti dan menambah informasi bagi mahasiswa tentang adanya norma dalam
masyarakat. Dengan adanya makalah ini mahasiswa dapat mengetahui pengertian
norma, sumber norma, fungsi norma, contoh terapan norma dalam masyarakat dan
contoh masalah yang melanggar norma.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1
2

Budi Mulyono, M.Pd selaku dosen mata kuliah Budi Pekerti


Teman-teman yang telah bersedia membantu dalam penyusunan makalah ini.
Demikian kata pengantar yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf atas

kesalahan yang ada.


Sekian.

Sleman, 8 Januari 2016

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang
yang membentuk sebuah sistem, dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat merupakan
sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Setiap
manusia, baik sebagai individu atau anggota masyarakat selalu membutuhkan
bantuan orang lain. Dalam interaksi sosial tersebut, setiap individu bertindak
sesuai dengan kedudukan, status sosial, dan peran mereka masing - masing.
Tindakan manusia dalam interaksi sosial itu senantiasa didasari oleh nilai dan
norma yang berlaku di masyarakat. Norma dan nilai merupakan sesuatu yang
sangat penting serta tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat,
karena keduanya merupakan alat untuk mengarahkan dan mengontrol perilaku
warga masyarakat.
Norma merupakan suatu aturan yang berlaku di dalam masyarakat yang
berfungsi untuk mengatur masyarakat dan memiliki sanksi apabila seseorang
melanggarnya. Ada berbagai macam norma yang ada di masyarakat. Norma
sangat penting bagi masyarakat karena norma digunakan untuk mengatur segala
aktivitas manusia agar berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Norma
menjadi salah satu alat untuk mengendalikan perilaku-perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhan mereka. Di dalam norma itu sendiri tentunya terdapat sanksi
baik tertulis maupun tidak tertulis yang dapat memberikan pelajaran bagi
manusia. Dengan adanya sanksi tersebut setidaknya dapat mengurangi
penyimpangan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
Norma-norma yang ada dibentuk agar hubungan antar manusia di dunia ini
dapat terlaksana dengan baik, tentram dan damai. Apabila tidak ada norma
kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan lancar. Kehidupan bermasyarakat
tersebut akan banyak terjadi banyak konflik dan kericuan di berbagai tempat
karena tidak adaya alat yang digunakan sebagai pedoman prilaku.
3

Sebagai contoh tidak adanya larangan untuk mengambil barang orang lain
atau mencuri akan membuat konflik dalam masyarakat. Setiap orang akan
memilih mencuri daripada berusaha untuk bekerja, ini akan merugikan individu
lain. Contoh lain, tahun baru misalnya, malam yang terjadi hanya satu kali dalam
satu tahun, banyak dimanfaatkan oleh para anak muda untuk hura-hura dan
bersenang-senang baik dengan teman sebaya maupun lawan jenis. Berbagai
perilaku menyimpang seperti minum minuman keras, merokok, perilaku seks
mereka lakukan tanpa batas ketika saat berkumpul.
Melihat fakta di lapangan, masih banyak individu atau kelompok dalam
masyarakat yang melakukan perilaku yang tidak sesuai norma. Kurangnya
kesadaran menjadi penyebab utama dalam masalah ini. Padahal, pada teori
maupun prakteknya, masyarakat terikat oleh norma-norma yang berlaku agar bisa
melangsungkan hidup secara teratur. Tapi kenyataannya, masyarakat masih buta
akan pentingnya menaati norma-norma yang telah ditetapkan. Karena pada
dasarnya, norma itu ada untuk membentuk masyarakat kearah yang lebih baik
lagi.
Dari pemaparan diatas, penulis ingin menjelaskan tentang sumber dan
fungsi di dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari norma?
2. Apa saja jenis-jenis norma?
3. Dari mana saja sumber-sumber norma?
4. Apakah fungsi dari masing-masing norma?
5. Apa contoh masalah yang timbul sebagai pelanggaran norma?

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Norma
Secara umum, norma atau kaidah dibedakan antara norma etika dan norma
hukum. Norma etika meliputi norma usila, norma agama, dan norma kesopanan.
Pada dasarnya, norma etika datang dari dalam diri manusia sendiri, misalnya
menghormati orang yang lebh tua, berbuat baik pada orang tua, atau malu jika
berbuat salah. Walaupun demikian, tidak jarang norma etika merupakan norma
yang datang dari luar diri manusia, misalnya dari Tuhan YME.
Norma adalah suatu ukuran yang harus dipatuhi oleh seseorang dalam
hubungannya dengan sesamanya ataupun dengan lingkungannya. Istilah norma
berasal dari bahasa Latin, atau kaidah dalam bahasa Arab, dan sering juga disebut
dengan pedoman, patokan, atau aturan dalam bahasa Indonesia. Dalam
perkembangannya, norma itu diartikan sebagai ukuran atau patokan bagi
seseorang dalam bertindak atau bertingkahlaku dalam masyarakat. Jadi, inti suatu
norma adalah segala aturan yang harus dipatuhi (Abdulkarim, 2005).
Oleh karena norma-norma yang mengatur atau membatasi tingkah laku
manusia itu bermacam-macam jenisnya, maka kesemua norma itu kita sebut
dengan norma-norma sosial atau norma-norma masyarakat. Norma yang berlaku
bagi manusia itu sekurang-kurangnya ada empat jenis yaitu norma agama, norma
kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. Keempat norma tersebut saling
mengisi, saling mendorong, dan saling melengkapi, sehingga satu sama lain tidak
dapat dipisahkan. Maksut dari keempat norma tersebut sama, yaitu melindungi
kepentingan, baik perorangan maupun umum, sehingga tercipta tata tertib dalam
masyarakat.

Pengertian Norma Menurut Para Ahli


John J. Macionis
Norma merupakan segala aturan dan harapan masyarakat yang memandu segala
prilaku anggota masyarakat.

Richard T. Schaefer
Norma ialah standar dari perilaku yang lurus yang dipelihara oleh setiap
masyarakat.
Craig Calhoun
Norma merupakan pedoman dan aturan yang menyatakan mengenai bagaimana
cara seorang individu layaknya bertindak dalam situasi tertentu.
Antony Giddens
Norma ialah sebuah prinsip maupun aturan yang jelas, nyata atau konkret yang
harus diperhatikan oleh setiap masyarakat.
Robert P. Lamm
Norma ialah standar dari perilaku yang lurus yang dipelihara oleh setiap
masyarakat.
Broom & Selznic
Norma yaitu suatu rancangan yang ideal dari perilaku manusia yang memberikan
batasan bagi suatu anggota masyarakatnya untuk mencapai tujuan hidup yang
sejahtera.
Isworo Hadi Wiyono
Menyatakan bahwa norma ialah suatu bentuk peraturan ataupun petunjuk hidup
yang memberikan acuan terhdap apa yang baik untuk dilakukan dan apa yang
harus dihindari, dengan tujuan mewujudkan ketertiban dalam masyarakat.
Bagja Waluyo
Norma merupakan wujud atau bentuk nyata dari nilai yang merupakan acuan atau
pedoman berisikan tentang keharusan berperilaku bagi setiap manusia.
Robert M. Z. Lawang
Norma merupakan suatu patokan dalam berperilaku yang memungkinkan
seseorang menentukan apakah tindakannya itu akan dinilai oleh orang lain yang
juga merupakan ciri bagi orang lain untuk menolak atau mendukung dari
perilakunya.
Hans Kelsen
Norma yaitu sebuah perintah yang tidak personal dan anonim bagi setiap manusia.

E. Utrecht
Norma merupakan segala himpunan petunjuk hidup yang mengatur berbagai tata
tertib dalam suatu masyarakat atau bangsa yang mana peraturan itu diharuskan
untuk ditaati oleh setiap masyarakat, jika melanggar maka akan adanya tindakan
dari pemerintah.
Marvin E. Shaw
Norma merupakan peraturan segala tingkah laku manusia yang ditegakkan oleh
anggota masyarakat dan mengekalkannya keselarasan tingkah laku yang
seharusnya.
Soerjono Soekanto
Norma ialah sebuah perangkat dimana hal itu dibuat agar hubungan didalam suatu
masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan. Segala norma yang dibuat
akan mengalami proses dalam suatu masyarakat sehingga norma-norma tersebut
diakui, dihargai, dikenal dan ditaati oleh warga mayarakat dalam kehidupannya
sehari-hari.
Bellebaum
Norma yaitu sebuah alat untuk mengatur setiap indivudu dalam suatu masyarakat
agar bertindak dan berperilaku sesuai dengan sikap dan keyakinan tertentu yang
berlaku di masyarakat tersebut.
A. Ridwan Halim
Norma ialah segala peraturan baik tertulis maupun tidak yang pada intinya
merupakan suatu peraturan yang berlaku sebagai acuan atau pedoman yang harus
ditaati oleh setiap individu dalam masyarakat.
AA. Nurdiaman
Norma merupakan suatu bentuk tatanan hidup yang berisikan aturan-aturan dalam
bergaul di masyarakat.

B. Jenis-Jenis Norma
1. Norma Agama
Norma agama berpangkal pada kepercayaan dan keyakinan akan
danya Tuhan Yang Maha Esa. Norma agama berisi perintah dan larangan
yang berasal dari Tuhan. Norma agama ini terdapat dalam kitab suci
masing-masing seperti Al Quran, bagi agama Islam, Al kitab bagi agama
Kristen, Protestan, dan Katolik, Tripitaka bagi agama Budha, dan Weda bagi
agama Hindu (Ismail, 2007).
Pelanggaran terhadap norma agama berarti menentang perintah dan
larangan Tuhan. Akibatnya, si pelanggar akan mendapat hukuman dari
Tuhan diakhirat nanti. Contohnya sebagai berikut.
a. Dalam Al Quran, Surat An-Nisa ayat 10, sesungguhnya orang-orang
yang memakan harta anak yatim secara lazim, sebenarnya mereka itu
menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk dalam api
yang menyala-nyala (neraka).
b. Dalam Alkitab, kitab keluaran 20 ayat 1-7 memuat 10 Perintah Tuhan,
yang diantaranya berisi ... jangan membunuh (ayat13); jangan
berzinah (ayat 14); jangan mencuri (ayat 15); jangan mengucap saksi
dusta tentang sesamamu (ayat 16); jangan mengingini rumah
sesamamu, jangan mengingini istrinya, atau hambanya laki-laki, atau
hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun
yang dipunyai sesamamu (ayat 17).
c. Dalam UUD 1945 pasal 29 mengatakan setiap orang berhak memilih
agama sesuai kepercayaannya. Sanksinya jika tidak beragama, akan
dianggap sebagai orang yang tidak beragama oleh masyarakat dan
harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Tuhan YME.

Contoh penerapan norma agama dalam keperatawan, misalnya :


memberikan bimbingan spiritual pada pasien, mendatangkan spiritualis saat
pasien terminal (sakaratul maut). Sedangkan contoh pelanggaran norma

agam dalam keperawatan, misalya : keluarga dilarang masuk saat pasien


sakaratul maut padahal keluarga seharusnya membantu klien berdoa supaya
sakaratul mautnya dipermudah.

2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan ini merupakan norma yang paling tua dan
bersumber pada hati nurani manusia sebab manusia adalah makhluk yang
bermoral. Norma ini terdapat dalam jiwa setiap manusia tanpa mengenal
batas wilayah, bangsa, dan masyarakat. Barangsiapa yang melanggar norma
ini berarti dianggap sebagai orang yang asusila atau tidak bermoral
(Saputra, 2007)
Pelanggaran terhadap norma ini merupakan pelanggaran perasaan
sehingga akibat yang timbul adalah perasaan menyesal dan rasa bersalah
bagi si pelanggarnya. Contohnya, berbuat jujur dan hormatilah sesama
manusia, menolong orang yang membutuhkan pertolongan, dll.

Contoh penerapan norma kesusilaan dalam keperawatan misalnya :


Memasang infus pada pasien tetapi tidak langsung bisa sehingga tusukannya
berulang-ulang. Merokok di area rumah sakit.

3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan timbul dan diadakan oleh masyarakat sendiri untuk
mengatur pergaulan hidup masyarakat sehingga setiap anggota masyarakat
saling menghormati. Dengan demikian, setiap anggota masyarakat akan
merasa aman dan tentram menikmati hidup dan kehidupannya. Pelanggaran
terhadap norma kesopanan akan menimbulkan akibat berupa celaan. Si
pelanggar akan dicela oleh sesamanya atau bahkan diasingkan dari
pergaulan hidup masyarakat (Saputra, 2007).
Contohnya sebagai berikut:
a. Janganlah meludah disembarang tempat.
b. Janganlah membuang sampah disembarang tempat.
Norma kesopanan dapat menjelma menjadi norma kebiasaan yang
harus diindahkan karena pelanggaran terhadapnya dianggap salah atau tabu
oleh masyarakat yang bersangkutan. Norma kebiasaan ini disebut juga
dengan istilah adat istiadat, yang kemudian menjelma menjadi norma
adat.
Sedangkan contoh penerapan norma kesopanan dalam keperawatan,
misalnya : Sebelum melakukan tindakan ke pasien maka perawat harus
menyapa pasien terlebih dahulu. Perawat menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan yang akan dilakukan.
4. Norma Hukum

10

Norma hukum adalah aturan yang dibuat secara resmi oleh penguasa
negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh aparat
negara yang berwenang, sehingga berlakunya dapat dipertahankan. Namum,
norma hukum tidak hanya membebani seseorang dengan kewajiban semata,
melainkan memberinya juga seseorang hak (Efendi, 2009).
Norma hukum dapat dibentuk secara tertulis ataupun tidak tertulis
oleh lembaga-lembaga yang berwenang membentuknya. Sedangkan normanorma agama, kesusilaan, dan kesopanan terjadi secara tidak tertulis,
tumbuh dan berkembang dari kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam
masyarakat (Efendi, 2009).
Hukum bersifat memaksa, mengatur dan membatasi, serta berlaku
bagi siapa saja. Pelanggaran terhadap norma hukum akan menimbulkan
akibat berupa hukuman penjara, atau denda sejumlah uang atau sitaan
terhadap benda yang berkaitan dengan pelanggaran. Contohnya sebagai
berikut.
a. Barangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena
pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun
(Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana).
b. Tahap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugaian kepada
seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut (Pasal 1365 Kitab UndangUndang Hukum Perdana) (Efendi, 2009).
Contoh penerapan norma hokum dalam keperawatan misalnya :
Perawat yang memberikan inform consent pada pasien yang menolak
suatu tindakan keperawatan. Hal itu bertujuan sebagai bukti apabila
pasien complain dengan tindakan keperawatan yang ada.
BAB III
ANALISIS MASALAH
A. Masalah
Siti Fadilah Bantah Suaminya Terima Dana Alkes

11

Rakhmatulloh
Rabu, 9 September 2015 17:53 WIB
JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari
membantah suaminya, Almarhum Muhammad Supari menerima aliran dana kasus
dugaan pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Kementerian Kesehatan.
Siti mengungkapkan itu saat menjadi saksi dalam sidang perkara korupsi
pengadaan alkes dalam penanganan wabah flu burung tahun 2006 dengan
terdakwa Mulya A Hasjmy.
Ikhwal soal pemberian uang sebesar Rp118.365 juta yang diduga diterima
suami Suami Siti itu sempat ditanyakan Hakim Sofi Aldy. Sofi menanyakan soal
pemberian uang yang disebut-sebut diberikan oleh perwakilan PT Indofarma
Global Medika (IGM) Ary Gunawan. "Saya rasa itu tidak mungkin," ujar Siti
menjawab dengan tegas, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta,
Rabu (9/9/2015).
Mulya A Hasjmy merupakan mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik Departemen Kesehatan (saat ini Kementerian Kesehatan).
Dalam dakwaan Mulya disebutkan suami Siti Fadilah menerima uang dari
pengadaan alkes flu burung tahun 2016.
Uang itu diduga diberikan kepada suami Siti setelah pengerjaan proyek
selesai. Diduga uang tersebut dipakai untuk keperluan perjalanan ke luar negeri
bersama-sama dengan Ary Gunawan.
Siti Fadilah menyatakan, suaminya sama sekali tidak pernah menggunakan
fasilitas negara meski dirinya adalah seorang menteri. Bahkan, saat ikut
12

perjalanan dinas Siti ke Jenewa, Muhammad Supari lebih memilih tidak menetap
di KBRI bersama sang istri.
Dari situ, Fadilah mengaku baru mengenal Ary Gunawan yang ikut
rombongan suaminya. "Mendengar pernyataan Siti Fadilah, hakim pun balik
bertanya. "Ary Gunawan ikut suami, apa suami ikut rombongan IGM?" tanyanya.
"Enak saja. Almarhum suami saya itu sangat antik. Tidur pun enggak mau di
KBRI," katanya terlihat tidak terima.
Seperti diketahui, mantan Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pelayanan
Medik Departemen Kesehatan Mulya A Hasjmy yang didakwa bersama-sama Siti
Fadilah Supari melakukan tindak pidana korupsi pengadaan peralatan medik
dalam penanganan wabah flu burung tahun anggaran 2006.
Perbuatan keduanya menyebabkan kerugian negara hingga Rp28,4 miliar.
Dalam perkara ini, KPK juga telah menetapkan Siti Fadilah sebagai tersangka.
B. Analisis
Berita di atas membahas tentang penerimaan aliran dana kasus dugaan
pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Kementerian Kesehatan oleh Almarhum
Muhammad Supari dan sang istri Siti Fadila yang juga telah ditetapkan oleh KPK
sebagai tersangka. Kasus berita tersebut dapat dikaitkan dengan pelanggaran
norma-norma yang berlaku dimasyarakat, yaitu norma Norma Agama, Norma
Kesusilaan, Norma Kesopanan dan Norma Hukum.
Terkait kasus yang dibahas di atas, menggunakan dana negara untuk
kepentingan pribadi merupakan salah satu dari tindak pidana korupsi. Tindak
pidana korupsi yang dilakukan telah melanggar kaidah norma yang berlaku.
Tindak korupsi dapat dikaitkan dengan beberapa norma diantaranya norma agama,
kesusilaan, kesopanan dan norma hukum. Sebagi seorang manusia yang hidup
dengan manusia yang lain, memiliki kewajiban untuk hidup saling menghargai,
menghormati dan menyayangi. Dalam kehidupan manusia, terdapat beberapa
aturan atau kaidah yang harus ditaati agar dapat tercipta kehidupan yang serasi,
selaras dan harmonis. Kasus penyalahgunaan penggunaan dana yang dibahas di
atas merupakan kasus pelanggaran norma, sebab dana yang seharusnya digunakan
untuk kepentingan masyarakat banyak digunakan untuk kepentingan pribadi.

13

Pelanggaran yang dilakukan meliputi pelanggaran norma hukum sebab


penggunaan dana yang diperuntukkan untuk warga Negara telah diatur oleh
hukum dan tidak dipergunakan sesuai ketentuan hukum yang telah ada, norma
kesusilaan sebab apabila petinggi yang tega menyalahgunakan pengguanaan dana
yang seharusnya digunakan untuk menolong banyak orang sedangkan ia
pergunakan untuk kepentingan pribadi berarti tidak mempertimbangkan hati
nurani nya. Perbuatan menyalahgunakan pengguanaan alokasi dana untuk
kesehatan, sama halnya merebut nyawa orang lain sebab Pelanggaran terhadap
norma hukum diatur dalam Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,
barang siapa sengaja merampas nyawa orang lain,. .
Norma kesopanan sebab telah menggunakan dana Negara yang bukan
haknya berarti tidak menghormati hak-hak dan kpentingan orang lain terutama
saat sedang menjabat sebagai abdi Negara. Norma kesopanan yaitu norma yang
timbul dari masyarakat dan pelanggaran dari norma kesopanan akan timbul
suatu celaan.
Norma agama sebab berarti dirinya telah berbuat tidak jujur terhadap diri
sendiri dan semua pihak terkait pengadaan dana tersebut yang telah
disalahgunakan. Norma agama berpangkal pada kepercayaan dan keyakinan
kepada Tuhan. Di dalam norma agama berisi perintah dan larangan yang berasal
dari Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah diatur di dalam kitab suci masingmasing, seperti dalam agama Isla telah diatur di dalam Al-Quran. Pelanggaran
terhadap norma agama akan mendapatkan sanksi yaitu sebuah dosa dan hukuman
berasal dari Tuhan Yang Maha Esa dan beberapa celaan dari manusia dan
masyarakat.

14

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Norma atau kaidah dibedakan antara norma etika dan norma
hukum. Norma etika meliputi norma usila, norma agama, dan norma
kesopanan. Norma adalah suatu ukuran yang harus dipatuhi oleh seseorang
dalam hubungannya dengan sesamanya ataupun dengan lingkungannya
Berkaitan dengan norma, kami mengambil contoh masalah pada
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari membantah
suaminya, Almarhum Muhammad Supari menerima aliran dana kasus
dugaan pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Kementerian Kesehatan.
15

Kasus penyalahgunaan penggunaan dana yang dibahas merupakan kasus


pelanggaran norma, sebab dana yang seharusnya digunakan untuk
kepentingan masyarakat banyak digunakan untuk kepentingan pribadi.
Tindak korupsi tersebut dapat dikaitkan dengan beberapa norma
diantaranya norma agama, kesusilaan, kesopanan dan norma hokum..
Pelanggaran norma hukum sebab penggunaan dana yang diperuntukkan
untuk warga Negara malah dipergunakan sendiri. Pelanggaran norma
kesopanan berarti tidak menghormati hak-hak dan kpentingan orang lain.
norma agama sebab berarti dirinya telah berbuat tidak jujur terhadap diri
sendiri. Pelanggaran norma agama berarti dirinya telah berbuat tidak
jujur terhadap diri sendiri.

B. Saran
Dari analisa yang kami buat, kami menyimpulkan saran yaitu
a. Dalam melakukan tindakan, sebaiknya melakukan semua hal dengan
jujur
b. Sebaiknya menerima hak yang kita dapat, tidak mengambil hak milik
orang
c. Bersikap baik, dengan mementingkan kepentingan bersaa daripada
kepentingan pribadi.
d. Saling menghormati satu sama lain

16

DAFTAR PUSTAKA
Abdulkarim, Aim. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan, Membangun Warga
Negara yang Demokratis. Jakarta : Grafindo Media Pratama
Effendi, Ferry dan Mahfudh. 2009. Keperatawan Kesehatan Komunitan (Teori
Praktik Keperawatan). Jakarta : Salemba Medika
Simanjutak. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : PT.Grasindo
Sumaryomo,E. 1995. Etika Profesi Hukum. Yogyakarta : Kanisius

17

Anda mungkin juga menyukai