KATA SULIT
1. IQ
2. Retardasi Mental
3. LSM
4. SLB
PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
JAWABAN
1. - Organik
HIPOTESIS
SASARAN BELAJAR
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Retardasi Mental
LO 1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Retardasi Mental
LO 1.2 Memahami dan Menjelaskan Epidemiologi Retardasi Mental
LO 1.3 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Retardasi Mental
LO 1.4 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi dan Manifestasi Retardasi Mental
LO 1.5 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Retardasi Mental
LO 1.6 Memahami dan Menjelaskan Diagnosis Banding Retardasi Mental
LO 1.7 Memahami dan Menjelaskan Tatalaksana Retardasi Mental
LO 1.8 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Retardasi Mental
LO 1.9 Memahami dan Menjelaskan Prognosis Retardasi Mental
LI 2 Memahami dan Menjelaskan Peran Gizi pada Pertumbuhan Anak dan Remaja
LO 2.1 Memahami dan Menjelaskan Periode Pertumbuhan Anak dan Remaja
LO 2.2 Memahami dan Menjelaskan Jenis-Jenis Zat Gizi yang Dibutuhkan untuk
Pertumbuhan Anak dan Remaja
LO 2.3 Memahami dan Menjelaskan Kebutuhan Zat Gizi untuk Pertumbuhan
Anak dan Remaja
LI 3 Memahami dan Menjelaskan Tanggungjawab dan Kewajiban Orangtua pada Anak
dalam Pandangan Islam
retardasi
mental.
Keadaan
dapat
diperbaiki
dengan
memperbaiki gizi sebelum umur 6 tahun, sesudah ini biarpun anak itu
dibanjiri dengan makanan bergizi, intelegensi yang rendah itu sudah sukar
ditingkatkan.
Beberapa penyebab retardasi mental yang dapat dicegah atau diobati Selain
penyebab di atas, masih banyak penyebab retardasi mental yang dapat
dicegah dan diobati dan cukup banyak pula yang penyebabnya sampai saat
ini belum dapat diobati. Di antara penyebab yang dapat dicegah yaitu
asfiksia lahir dan trauma lahir, infeksi, malnutrisi berat dan defisiensi
yodium.
Faktor Resiko terjadinya Retardasi Mental :
Faktor Prenatal
Penggunaan berat alkohol pada perempuan hamil dapat menimbulkan
gangguan pada anak yang mereka lahirkan yang disebut dengan fetal
alcohol syndrome. Faktor-faktor prenatal lain yang memproduksi retardasi
mental adalah ibu hamil yang menggunakan bahan-bahan kimia, dan nutrisi
yang buruk. (Durand, 2007).
Penyakit ibu yang juga menyebabkan retardasi mental adalah sifilis,
cytomegalovirus,
dan
herpes
genital.
Komplikasi
kelahiran,
seperti
kekurangan oksigen dan cidera kepala, menempatkan anak pada resiko lebih
besar terhadap gangguan retardasi mental. Kelahiran premature juga
menimbulkan resiko retardasi mental dan gangguan perkembangan lainnya.
Infeksi otak, seperti encephalitis dan meningitis juga dapat menyebabkan
retardasi
mental.
Anak-anak
yang
terkena
racun,
seperti
cat
yang
Faktor Psikososial
Seperti lingkungan rumah atau sosial yang miskin, yaitu yang tidak
memberikan stimulasi intelektual, penelantaran, atau kekerasan dari orang
tua dapat menjadi penyebab atau memberi kontribusi dalam perkembangan
retardasi mental. (Nevid, 2002)
Anak-anak dalam keluarga yang miskin mungkin kekurangan mainan, buku,
atau kesempatan untuk berinteraksi dengan orang dewasa melalui cara-cara
yang
menstimulasi
secara
intelektual
akibatnya
mereka
gagal
memberikan
kontribusi
terhadap
Pengaruh cultural
gangguan
ini
yang
termasuk
1. Pengaruh genetik
Kebanyakan
peneliti
percaya
bahwa
di
samping
pengaruh-pengaruh
menyebabkan
kerusakan
pada
sistem
saraf
pusat
yang
2. Pengaruh kromosomal
Jumlah kromosom dalam sel-sel manusia yang berjumlah 46 baru diketahui
50 tahun yang lalu. Tiga tahun berikutnya, para peneliti menemukan bahwa
penderita Sindroma Down memiliki sebuah kromosom kecil tambahan.
Semenjak itu sejumlah penyimpangan kromosom lain menimbulkan retardasi
mental telah teridentifikasi yaitu Down syndrome dan Fragile X syndrome.
a. Down syndrome
Sindroma down, merupakan bentuk retardasi mental kromosomal yang
paling sering dijumpai, di identifikasi untuk pertama kalinya oleh Langdon
Down pada tahun 1866. Gangguan ini disebabkan oleh adanya sebuah kromosom
ke 21 ekstra dan oleh karenanya sering disebut dengan trisomi 21. (Durand,
2007). Anak retardasi mental yang lahir disebabkan oleh faktor ini pada
umumnya adalah Sindroma Down atau Sindroma mongol (mongolism) dengan
IQ antar 20 60, dan rata-rata mereka memliki IQ 30 50. Abnormalitas
kromosom yang paling umum menyebabkan retardasi mental adalah sindrom
down yang ditandai oleh adanya kelebihan kromosom atau kromosom ketiga
pada pasangan kromosom ke 21, sehingga mengakibatkan jumlah kromosom
menjadi 47. Anak dengan sindrom down dapat dikenali berdasarkan ciri-ciri fisik
tertentu, seperti wajah bulat, lebar, hidung datar, dan adanya lipatan kecil yang
mengarah ke bawah pada kulit dibagian ujung mata yang memberikan kesan
sipit. Lidah yang menonjol, tangan yang kecil, dan berbentuk segi empat dengan
jari-jari pendek, jari kelima yang melengkung, dan ukuran tangan dan kaki yang
kecil serta tidak proporsional dibandingkan keseluruhan tubuh juga merupakan
ciri-ciri anak dengan sindrom down. Hampir semua anak ini mengalami retardasi
mental dan banyak diantara mereka mengalami masalah fisik seperti gangguan
pada pembentukan jantung dan kesulitan pernafasan. (Nevid, 2003)
b. Fragile X syndrome
Fragile X syndrome merupakan tipe umum dari retardasi mental yang
diwariskan. Gangguan ini merupakan bentuk retardasi mental paling sering
muncul setelah sindrom down (Plomin, dkk, 1994, dalam Nevid, 2003). Gen
yang rusak berada pada area kromosom yang tampak rapuh, sehingga disebut
Fragile X syndrome. Sindrom ini mempengaruhi laki-laki karena mereka tidak
memiliki kromosom X kedua dengan sebuah gen normal untuk mengimbangi
mutasinya. Laki-laki dengan sindrom ini biasanya memperlihatkan retardasi
mental sedang sampai berat dan memiliki angka hiperaktifitas yang tinggi.
Estimasinya adalah 1 dari setiap 2.000 laki-laki lahir dengan sindrom ini .
Menurut PedomanPenggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa Ke-1 faktor-faktor
penyebab retardasi mental adalah sebagai berikut:
f. Kelainan kromosom
Kelainan kromosom mungkin terjadi pada aspek jumlah maupun bentuknya.
Kelainan pada jumlah kromosom menyebabkan sindroma down yang dulu sering
disebut mongoloid.
g. Prematuritas
Retardasi mental yang termasuk ini termasuk retrdasi mental yang berhubungan
dengan keadaan bayi yang pada waktu lahir berat badannya kurang dari 2500
gram dan/atau dengan masa kehamilan kurang dari 38 minggu.
h. Akibat gangguan jiwa yang berat
Retardasi mental juga dapat terjadi karena adanya gangguan jiwa yang berat pada
masa kanak-kanak.
i. Deprivasi psikososial
Devripasi artinya tidak terpenuhinya kebutuhan. Tidak terpenuhinya kebutuhan
psikososial awal-awal perkembangan ternyata juga dapat menyebabkan terjadinya
retardasi mental pada anak.
LO 1.4 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi dan Manifestasi Retardasi Mental
Klasifikasi retardasi mental menurut Pedoman Penggolonganm Diagnosa Gangguan
Jiwa (PPDGJ/DSM II 1968) adalah
1
Tidak mengenal bahaya, tak dapat menjaga diri terhadap ancaman fisik.
Perkembangan fisik (duduk, jalan) dan bicara terlambat. Sering tak dapat diajar
berbicara, bicara hanya 1 suku katabsaja (ma,pa).
Dapat dilatih merawat dirinya sendiri; makan, mandi dan berpakaian sendiri.
kadang-kadang masih dapat mengenal bahaya dan menjaga dirinya.
Dapat dilatih merawat dirinya sendiri misalnya : makan, mandi dan berpakaian
sendiri.
Dapat dilatih pekerjaan yang sederhana dan rutin misalnya : menyapu, mencuci
piring, membersihkan rumah dsb.
Dalam keadaan cocok dapat mencari nafkah - tetapi tak dapat bersaing dengan
orang lain dan tak dapat mengurus pekerjaannya dengan bijaksana, sehingga
bila ada penghematan tenaga kerja, penderita diberhentikan lebih dahulu.
Tidak dapat dididik di sekolah biasa tetapi harus di lembaga istimewa atau
Sekolah Luar Biasa.
Tak dapat berfikir secara abstrak, hanya hal-hal konkrit yang dapat difahami.
Kurang dapat membedakan hal-hal yang penting dan remeh atau hal-hal yang
baik dan buruk, sehingga mudah tersangkut perkara kriminil. Oleh karena itu
perlu pengawasan orang tua dalam melakukan aktivitasnya.
Retardasi mental berat sekali IQ dibawah 20 atau 25. Sekitar 1 sampai 2 % dari
orang yang terkena retardasi mental.
Retardasi mental berat IQ sekitar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4 % dari orang
yang terkena retardasi mental.
Retardasi mental sedang IQ sekitar 35-40 sampai 50-55. Sekitar 10 % dari orang
yang terkena retardasi mental.
Retardasi mental ringan IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85 % dari orang
yang terkena retardasi mental. Pada umunya anak-anak dengan retardasi mental
ringan tidak dikenali sampai anak tersebut menginjak tingkat pertama atau kedua
disekolah.
( Depkes, 2009)
Ada 4 taraf Retardasi mental berdasarkan kriteria psikometrik menurut skala inteligensi
Wechsler (Kirk dan Gallagher, 1979, dalam B3PTKSM, p. 26), yaitu:
1
Nilai IQ
Sangat superior
superior
120-129
Rata-rata
110-119
Diatas rata-rata
90-190
Dibawah rata-rata
80-89
70-79
52-69
36-51
20-35
Dibawah 20
Ditinjau dari gejalanya, maka Melly Budhiman membagi Retardasi Mental menjadi:
a
Tipe klinik
Tipe ini mudah dideteksi sejak dini, karena kelainan fisis maupun mentalnya
cukup berat. Penyebab sering kelainan organik. Kebanyakan anak ini perlu
perawatan yang terus menerus da kelainan ini dapat terjadi pada kelas sosial
tinggi ataupun rendah. Orang tua dar si anak yang menderiita retardasi mental
tipe ini cepat mencari pertolongan karena mereka melihat sendiri kelainan pada
anaknya.
Gejala klinis retardasi mental terutama yang berat sering disertai beberapa kelainan
fisik yang merupakan stigmata kongenital, yang kadang-kadang gambaran stigmata
mengarah ke suatu sindrom penyakit tertentu. Di bawah ini beberapa kelainan fisik dan
gejala yang sering disertai retardasi mental, yaitu :
1
Katarak
-
Sindrom Cockayne
Sindrom Down
Sindrom Lowe
Kretin
Galactosemia
Mukolipidosis
Penyakit Tay-Sachs
Penyakit Niemann-Pick
Korioretinitis
-
Lues kongenital
Rubela pranatal
Kornea keruh
-
Lues kongenital
Sindrom Hurler
Sindrom Hunter
Kejang
1
Hiperlisinemia
Phenyl ketonuria
Arginosuccinic asiduria
Hiperammonemia I dan II
Kelainan kulit
Bintik cafe-au-lait
-
Ataksia-telengiektasia
Sindrom Bloom
Neurofibromatosis
Tuberous sclerosis
Kelainan rambut
1
Rambut rontok
-
Ataksia telangiektasia
Rambut halus
-
Hipotiroid
Malnutrisi
Kepala
-
Mikrosefali
Makrosefali
Hidrosefalus
Mucopolisakaridase
Efusi subdural
Perawakan pendek
-
Kretin
Sindrom Prader-Willi
Distonia
-
Sindrom Hallervorden-Spaz
Sedangkan gejala dari retardasi mental tergantung dari tipenya, adalah sebagai berikut :
1
orang dewasa yang normal. Tetapi pada umumnya mereka ini kurang mampu
menghadapi stres, sehingga tetap membutuhkan bimbingan dari keluarganya.
2
Untuk menegakkan diagnosis, anamnesis yang baik sangat diperlukan, yaitu untuk
mengetahui penyebab kelainan ini organik atau non organik, apakah kelainannya dapat
diobati/tidak dan apakah ada faktor genetik/tidak. Dengan melakukan skrining secara
rutin misalnya dengan menggunakan DDST (Denver Developmental Screening Test),
maka diagnosis dini dapat segera dibuat. Demikian pula anamnesis yang baik dari orang
tuanya, pengasuh atau gurunya, sangat membantu dalam diagnosis kelainan ini. Setelah
anak berumur enam tahun dapat dilakukan tes IQ. Sering kali hasil evaluasi medis tidak
khas dan tidak dapat diambil kesimpulan. Pada kasus seperti ini, apabila tidak ada
kelainan pada system susunan saraf pusat, perlu anamnesis yang teliti apakah ada
keluarga yang cacat, mencari masalah lingkungan/faktor non organik lainnya dimana
diperkirakan mempengaruhi kelainan pada otak anak.
Gejala klinis retardasi mental terutama yang berat sering disertai beberapa kelainan fisik
yang merupakan stigmata congenital yang kadang-kadang gambaran stigmata mengarah
kesuatu sindrom penyakit tertentu. (Depkes, 2005)
Untuk mendiagnosa retardasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesa dari orang
tua dengan teliti mengenai kehamilan, persalinan dan perkembangan anak. Bila mungkin
dilakukan juga pemeriksaan psikologik, bila perlu diperiksa juga di laboratorium,
diadakan evaluasi pendengaran dan bicara. Observasi psikiatrik dikerjakan untuk
mengetahui adanya gangguan psikiatrik disamping retardasi mental.1
Tingkat kecerdasan intelegensia bukan satu-satunya karakteristik, melainkan harus
dinilai berdasarkan sejumlah besar keterampilan spesifik yang berbeda. Penilaian tingkat
kecerdasan harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis,
prilaku adaptif dan hasil tes psikometrik. Untuk diagnosis yang pasti harus ada
penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi
terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik pasien
dengan retardasi mental dapat ditemukan berbagai macam perubahan bentuk fisik,
misalnya perubahan bentuk kepala: mikrosefali, hidrosefali, dan sindrom down. Wajah
pasien dengan retardasi mental sangat mudah dikenali seperti hipertelorisme, lidah yang
menjulur keluar, gangguan pertumbuhan gigi dan ekspresi wajah tampak tumpul.
Kriteria diagnostik retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu :
Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata-rata. IQ kira-kira 70 atau
dibawahnya pada individu yang dilakukan test IQ.
Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya komunikasi,
kemampuan menolong diri sendiri, berumah tangga, sosial, pekerjaan, kesehatan
dan keamanan.
Onsetnya sebelum berusia 18 tahun.
ANAMNESIS
Seperti pada gangguan perkembangan lainnya, kesulitan utama dalam diagnosis adalah
membedakannya dari variasi perkembangan yang normal. Anak normal mempunyai
variasi besar pada usia saat mereka belajar berbicara dan terampil berbahasa.
Keterlambatan berbahasa sering diikuti kesulitan dalam membaca dan mengeja, kelainan
dalam hubungan interpersonal, serta gangguan emosional dan perilaku.
Anamnesis pada gangguan bahasa dan bicara mencakup perkembangan bahasa anak.
Beberapa pertanyaan yang dapat ditanyakan antara lain :
Pada usia berapa bayi mulai mengetahui adanya suara, misalnya berkedip,
terkejut, atau menggerakkan bagian tubuh.
Pada usia berapa bayi mulai tersenyum (senyum komunikatif), misalnya saat
berbicara padanya.
Kapan bayi mulai mengeluarkan suara aaaggh
Orientasi terhadap suara, misalnya bila ada suara apakah bayi memaling atau
mencari ke arah suara
Kapan bayi memberi isyarat daag dan bermain cikkebum
Mengikuti perintah satu langkah, seperti beri ayah sepatu atau ambil koran
Berapa banyak bagian tubuh yang dapat ditunjukkan oleh anak, seperti mata,
hidung, telinga.
(Depkes, 2009)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengungkapkan penyebab lain dari gangguan
bahasa dan bicara. Perlu diperhatikan ada tidaknya mikrosefali, anomali telinga luar,
otitis media yang berulang, sindrom William (facies Elfin, perawakan pendek, kelainan
jantung, langkah yang tidak mantap), celah palatum, dan lain-lain. Gangguan oromotor
dapat diperiksa dengan menyuruh anak menirukan gerakan mengunyah, menjulurkan
lidah, dan mengulang suku kata pa, ta, pata, pataka. (Depkes, 2007)
Cara Pengukuran Pertumbuhan
Parameter yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pertumbuhan,
maka dilakukan pengukuran tertentu yang hasilnya kemudian dibandingkan dengan
parameter yang sudah terstandardisasikan, yaitu meliputi:
A Tinggi badan
B Berat badan
C Lingkar lengan
D Lingkar kepala
E Lingkar dada
F Lingkar abdomen
A Pengukuran Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan dapat dilakukan sambil berbaring atau dalam posisi tubuh
berdiri. Pengukuran pada posisi tubuh berbaring lebih tepat untuk anak-anak di bawah 5
tahun. Panjang badan berbaring diukur ketika anak berbaring di atas sebuah meja yang
kokoh yang memiliki tongkat pengukur. Telapak kaki dipegang kuat-kuat pada sebilah
papan vertikal yang dipasang pada tanda nol. Kemudian anak diukur panjang padannya
baik dengan tongkat pengukur ataupun menggunakan meteran untuk menjahit.
Pengukuran panjang/tinggi badan sambil berdiri dilakukan saat berdiri tegak lurus,
dengan tumit, bokong, bagian atas punggung dan oksiput (belakang kepala) pada suatu
bidang vertikal (misal dinding tembok). Saat melakukan pengukuran, kedua tumit harus
dirapatkan. Kemudian ukurlah tinggi/panjang badan dengan alat ukur meteran.
Memprediksikan tinggi akhir anak sesuai potensi genetik berdasarkan tinggi badan
orang tua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai potensinya. Rumus
yang digunakan:
TB anak perempuan = ( TB ayah 13 cm ) + TB ibu
8,5 cm
5.5 Tahun
6 Tahun
48.75 - 53.75
49 54
48 - 53
48 - 53
Pemeriksaan audiometric
a Pemeriksaan audiometri diindikasikan untuk anak-anak yang sangat kecil dan
untuk anak-anak yang ketajaman pendengarannya tampak terganggu. Ada 4
kategori pengukuran dengan audiometri :
b Audiometri tingkah laku, merupakan pemeriksaan pada anak yang dilakukan
dengan melihat respon dari anak jika diberi stimulus bunyi. Respon yang
diberikan dapat berupa menoleh ke arah sumber bunyi atau mencari sumber
bunyi. Pemeriksaan dilakukan di ruangan yang tenang atau kedap suara dan
menggunakan mainan yang berfrekuensi tinggi. Penilaian dilakukan terhadap
respon yang diperlihatkan anak.
c Audiometri bermain, merupakan pemeriksaan pada anak yang dilakukan
sambil bermain, misalnya anak diajarkan untuk meletakkan suatu objek pada
tempat tertentu bila dia mendengar bunyi.
d Audiometri bicara. Pada tes ini dipakai kata-kata yang sudah disusun dalam
silabus dalam daftar yang disebut : phonetically balance word LBT (PB List).
Anak diminta untuk mengulangi kata-kata yang didengar melalui kaset tape
recorder. Pada tes ini dilihat apakah anak dapat membedakan bunyi s, r, n, c,
h, ch. Guna pemeriksaan ini adalah untuk menilai kemampuan anak dalam
pembicaraan seharihari dan untuk menilai pemberian alat bantu dengar
(hearing aid).
e Audiometri objektif, biasanya memerlukan teknologi khusus. (Toback, 2003)
Timpanometri
Digunakan untuk mengukur kelenturan membrana timpani dan system osikular.
Selain tes audiometri, bisa juga digunakan tes intelegensi. Paling dikenal yaitu
skala Wechsler, yang menyajikan 3 skor intelegen, yaitu IQ verbal, IQ
performance, dan IQ gabungan.
Skala intelegensi Wechsler untuk anak II: penyelesaian susunan gambar. Tes
ini terdiri dari satu set gambar-gambar objek yang umum, seperti gambar
pemandangan. Salah satu bagian yang penting dihilangkan dan anak diminta
untuk mengidentifikasi. Respon dinilai sebagai benar atau salah.
Skala intelegensi Wechsler untuk anakIII: mendesain balok. Anak diberikan
pola bangunan dua dimensi dan kemudian diminta untuk membuat replikanya
menggunakan kubus dua warna. Respon dinilai sebagai benar atau salah.
(Depkes, 2005)
Tes Laboratorium
Pada tes laboratorium retardasi mental yang digunakan adalah pemeriksaan urin
dan darah untuk mencari gangguan actorti. Kelainan enzim pada gangguan
kromosom, terutama sindrom down.
Amniosentesis yaitu pengambilan cairan actort dari ruang amnion secara transabdominal antara usia kehamilan 14 dan 16 minggu, digunakan untuk kelainan
kromosom bayi terutama sindrom Down. Sel cairan amnion, yang terbanyak
berasal dari janin, dibiakkan untuk pemeriksaan sitogenetik dan biokimiawi.
Amniosentesis dianjurkan untuk semua wanita hamil di atas usia 35 tahun.
Pengambilan sampel vili korionik (CVS;chorionic villi sampling) adalah tehnik
skrining yang baru untuk menentukan kelainan janin. Cara ini dilakukakn pada
usia kehamilan 8 dan 10 minggu, yang 6 minggu lebih awal dibandingkan
Pemeriksaan Psikologis
Dilakukan oleh ahli psikologi yang berpengalaman. Tes Gesell, Bayley, dan
Cattell adalah tes yang sering digunakan untuk bayi. Tes Bender Gestalt dan
Benton Visual Retention test juga digunakan untuk anak retardasi mental.
Disamping itu, pemeriksaan psikologi harus menilai kemampuan actortic,
motorik, actortic, dan kognitif. Informasi tentang actor motivasional, emosional,
dan interpersonal juga penting.
Pemeriksaan lainnya:
1
Kromosomal kariotipe
-
Genital abnormal
Tuberous sklerosis
Kejang lokal
Neonatal hepatosplenomegali
Chorioretinitis
Mikroptalmia
Kalsifikasi intrakranial
Mikrosefali
Choreoatetosis
Gout
Sering mengamuk
Asidosis metabolik
Kejang mioklonik
Ataksia
Degenerasi retina
Ophtalmoplegia
Hepatomegali
Tuli
Degenerasi retina
Ophtalmoplegia
Acrodermatitis
Anemia
Gerakan involunter
Sirosis
Cincin Kayser-fleischer
Gagal tumbuh
Mikrosefali
12 Plasma amonia
-
Atrofi N. Optikus
Degenerasi retina
Mioklonus
Hepatosplenomegali
Kejang
14 Urin mukopolisakarida
Kiposis
Hepatosplenomegali
Kornea keruh
Gangguan pendengaran
Katarak
Hepatomegali
Kejang
16 Urin ketoacid
-
Kejang
Muntah-muntah
Afasia dan Afonia Afasia timbul sebagai akibat manifestasi lesi serebral di
area brocca dan atau wernicke. Afonia adalah bisu tidak dapat mengeluarkan katakata karena anak ini tuli sebelum ia belajar berbahasa. Afasia motorik akibat lesi
di area brocca dengan gejala tidak mampu mengeluarkan kata-kata untuk
mengutarakan pikirannya dan afasia sensoris akibat lesi di area wernicke dengan
gejala tidak mampu untuk mengerti bahasa lisan atau tulisan.
pada aspek kuratif dan rehanilitasi. Namun seperti kita ketahui, sekali terjadi
kerusakan sel pada otak, tidak mungkin fungsinya akan kembali normal. Itulah
sebabnya mengapa kita harus lebih menekankan pada aspek preventif terutama
prevensi primer dan sekunder. Makin dini ditemukan ciri dari retardasi mental, makin
dini stimulasi pengobatan, makin besar kesmpatan anak untuk mengejar
ketertinggalannya.
Medikamentosa
Psikoterapi
Diberikan pada anak dengan retardasi mental serta orang tuanya. Tetapi,
psikoterapi tidak bersifat menyembuhkan, melainkan mengusahakan adanya
perubahan sikap, tingkah laku dan adaptasi social.
Konseling
Tujuan konseling adalah menentukan ada atau tidak nya retardasi mental dan
derajat retardasi mentalnya.
Pendidikan
Terdapat empat macam tipe pendidikan untuk retardasi mental :
a. Kelas khusus sebagai tambahan dari sekolah biasa
b. Sekolah luar biasa C
c. Panti khusus
d. Pusat latatihan kerja (sheltered workshop)
Pembagian Jenis SLB :
a
SLB-G : untuk anak tuna ganda yakni anak yang memiliki kombinasi
kelainan (baik dua atau lebih) yang menyebabkan adanya masalah
pendidikan yang serius.
SLB-C
Asas pengajaran yang selama ini telah diterapkan di sekolah luar biasa bagian C
yaitu :
a. Asas Keperagaan
Karena anak tuna grahita sangat lambat daya tangkapnya maka penggunaan alat
bantu mengajar sangat bermanfaat. Manfaat penggunaan alat peraga bagi anak tuna
grahita yaitu untuk menarik minat anak untuk belajar agar anak tidak cepat bosan
karena anak tuna grahita cepat sekali bosan dalam menerima pelajaran, mencegah
verbalisme yaitu anak hanyatahu kata-kata tanpa mengerti maksudnya anak tuna
grahita sering menirukan apa yang didengar atau dikatakan oleh temannya padahal
mereka tidak tahu maksud yang dikatakan tersebut, dengan alat peraga pengalaman
anak akan diberikan secara baik yaitu dari yang paling kongkret menuju ke hal yang
kongkret akhirnya ke hal-hal yang abstrak, anak akan mendapat pengertian yang
mendalam. Untuk anak tuna grahita penggunaan alat peraga ini lebih banyak karena
berguna membantu proses berpikir anak, meskipun pengertian materi-materi tersebut
sangat sederhana.
b. Asas Kehidupan Konkret
Di dalam penerapan asas ini anak diperlihatkan dengan benda atau dengan situasi
yang sesungguhnya, kemudian dijelaskan pula penggunaan atau kenyataan yang
sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari.
Suatu contoh anak diajak kepasar, dikenalkan alat-alat atau kebutuhan makanan
sehari-hari. Misal: panci, sendok, piring, garpu dan lain-lain beserta penggunaan atau
bahan makan missal beras, sayuran, gula, dan sebagainya. Atau contoh lain anak
dikenalkan alat-alat yang dipergunakan untuk membersihkan gigi, dijelaskan
bagaimana cara menggunakan sekaligus diberi pengertian dengan menggosok gigi
secara rutin dapat terjaga kesehatan giginya.
c. Asas Sosialisasi
Bersosialisasi penting sekali bagi anak tuna grahita. anak tuna grahita harus
belajar mewujudkan dirinya sendiri dan diharapkan anak merasa bahwa dirinya
punya pribadi yang ada persamaan dan perbedaan dengan pribadi yang lain. Dengan
penerapan asas ini diharapkan anak terbelakang dapat menemukan tempat tertentu
dalam masyarakat yang sesuai dengan kemampuannya dan dapat mengembangkan
tingkah laku yang sesuai serta dapat diterima dalam masyarakat.
d. Asas Skala Perkembangan Mental
Mengingat bahwa anak tuna grahita mempunyai keterbelakangan dalam
kemampuan berpikir, akibatnya ada anak yang mempunyai umur kalender lebih
banyak, sedang umur mentalnya dibawah umur kalendernya. Oleh sebab itu dalam
pengajaran diterapkan asas skala perkembangan mental. Asas ini berhubungan
dengan penempatan anak di dalam kelas-kelas. Pengajaran akan berhasil apabila di
dalam suatu kelas perkembangan mental anak sama atau hamper sama, sehingga
memudahkan dalam memberikan materi pelajaran. Meskipun demikian dalam
menyampaikan pelajaran guru harus menyesuaikan dengan kemampuan masingmasing anak.
e. Asas Individual
Maksud asas individual yaitu pemberian bantuan atau bimbingan kepada
seseorang sesuai dengan kemampuannya agar dapat belajar dengan baik. Asas ini
penting sekali bagi anak tuna grahita dikarenakan kemampuannya yang terbatas
sehingga menghambat perkembangan kepribadian. Oleh karena itulah perlu
pengajaran individual. Karena selain kemampuan yang terbatas, anak tuna grahita
cenderung terganggu emosinya/ emosi tidak stabil dimana hal ini merupakan
penghambat, maka perlu pengajaran individual guna mencari sebab dan cara
mengurangi gangguan tersebut.
LO 1.8 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Retardasi Mental
1 Pencegahan primer
Pencegahan primer merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau
menurunkan kondisi yang menyebabkan perkembangan gangguan yang disertai
dengan retardasi mental. Tindakan tersebut termasuk (1) pendidikan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum tentang retardasi
mental, (2) usaha terus menerus dari profesional bidang kesehatan untuk menjaga
dan memperbaharui kebijaksanaan kesehatan masyarakat (3) aturan yang
memberikan pelayanan kesehatan maternal dan anak yang optimal 4) eradikasi
gangguan yang diketahui disertai dengan kerusakan system saraf pusat. Konseling
keluarga dan genetik membantu menurunkan insidensi retardasi mental dalam
keluarga dengan riwayat gangguan genetik retardasi mental. (Kaplan, 2008)
Pencegahan primer juga dapat di lakukan dengan perbaikan sosio ekonomi dan
tindakan kedokteran (umpamanya perawatan prenatal yang baik, pertolongan
persalinan yang baik, kehamilan pada wanita adolesen dan di atas 40 tahun dikurangi
dan pencegahan peradangan otak pada anak anak )
2 Pencegahan sekunder
Meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak, perdarahan subdural,
kraniostenosis (sutura tengkorak menutup terlalu cepat, dapat dibuka dengan
kraniotomi; pada mikrosefali yang kogenital, operasi tidak menolong). Penyakit
metabolik dan endokrin yang menurun seperti Phenil Keton Uria (PKU),
hipertiroidisme bisa diobati secara efektif pada stadium dini.
3 Pencegahan tersier
Meliputi pendidikan pasien atau latihan khusus, disalurkan ke Sekolah Luar Biasa
(SLB) yang sesuai. Bagi yang gelisah, hiperaktif atau destruktif dapat diberi:
Methylphenidate diberi pagi hari dengan dosis tergantung berat badan dan dimulai
dengan dosis yang rendah sampai mencapai dosis maksimum 20mg/hari (1x per
hari). Bila ada gejala kejang, diberi obat anti kejang. Konseling untuk orang tua.
(Soetjiningsih, 1995)
Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan tujuan
antara lain membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena mempunyai
anak dengan retardasi mental. Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh
karena itu dapat diberi penerangan bahwa sampai sekarang belum ada obat yang
dapat membuat anak menjadi pandai, hanya ada obat yang dapat membantu
pertukaran zat (metabolisme) sel-sel otak.
Konsultasi iasic akan memberikan pengetahuan dan pengertian kepada orang tua dari
anak retardasi mental mengenai penyebab terjadinya retardasi mental. Vaksinasi
MMR secara dramatis telah menurunkan angka kejadian rubella sebagai salah satu
penyebab retardasi mental.
Setiap wanita hamil yang berumur >35 tahun dianjurkan untuk menjalankan
amniosentesis dan pemeriksaan vili korion, karena mereka memiliki risiko
melahirkan bayi yang menderita Sindrom Down. USG juga dapat membantu
menemukan adanya kelainan otak. Untuk mendeteksi Sindrom Down dan spina
bifida juga bias dilakukan pengukuran kadar alfa-protein serum.
Tindakan pencegahan lainnya yang dapat di lakukan untuk mencegah retardasi
mental :
1 Genetik. Penyaringan prenatal (sebelum lahir) untuk kelainan genetik dan
konsultasi genetik untuk keluarga- keluarga yang memiliki resiko dapat
mengurangi angka kejadian retardasi mental yang penyebabnya adalah factor
genetik.
2 Sosial. Program sosial pemerintah untuk memberantas kemiskinan dan
menyelenggarakan pendidikan yang baik dapat mengurangi angka kejadian
retardasi mental ringan akibat kemiskinan dan status ekonomi yang rendah.
3 Keracunan. Program lingkungan untuk mengurangi timah hitam dan merkuri
serta racun lainnya akan mengurangi retardasi mental akibat keracunan.
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan efek dari pemakaian alkohol dan obatobatan selama kehamilan dapat mengurangi angka kejadian retardasi mental.
4 Infeksi. Pencegahan rubella merupakan contoh yang baik dari program yang
berhasil untuk mencegah salah satu bentuk retardasi mental. Kewaspadaan yang
5
6
Faktor genetik
Faktor genetik ini yang menentukan sifat bawaan anak tersebut.
Kemampuan anak merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan dari
orang tuanya (Kania, 2006).
Faktor lingkungan
Yang dimaksud lingkungan yaitu suasana di mana anak itu berada. Dalam
hal ini lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk
tumbuh kembang sejak dalam kandungan sampai dewasa. Lingkungan
yang baik akan menunjang tumbuh kembang anak, sebaliknya lingkungan
yang kurang baik akan menghambat tumbuh kembangnya (Kania, 2006).
Faktor lingkungan pranatal
Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih dalam
kandungan. Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh pada tumbuh
kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir. Antara lain gizi ibu
pada waktu hamil, mekanis, toksik atau zat kimia, endokrin, radiasi,
infeksi, stres, imunitas dan anoksia embrio (Soetjiningsih, 2000).
Faktor lingkungan posnatal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem
yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya,
ke suatu sistem yang tergantung pada kemampuan genetik dan
mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Lingkungan post natal yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan
menjadi (Soetjiningsih, 2000):
Lingkungan biologis.
Lingkungan fisik
Faktor psikososial
1 Pertumbuhan Anak
Tumbuh adalah bertambah besarnya ukuran sel atau organ tubuh sedangkan
perkembangan adalah bertambahnya fungsi organ tubuh. Pertumbuhan dan
perkembangan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Artinya untuk perkembangan
yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan dengan kematangan
fungsi. Sebuah organ yang tumbuh atau menjadi besar karena sel-sel jaringan yang
mengalami proliferasi atau hiperplasia dan hipertrofi. Pada awalnya organ ini masih
sederhana dan fungsinya pun belum sempurna. Dengan bertambahnya umur atau
waktu, organ tersebut berikut fungsinya akan tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan seorang anak memberikan gambaran tentang perkembangan keadaan
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi seorang anak untuk berbagai
proses biologis termasuk untuk tumbuh (Harahap, 2004).
Periode pertumbuhan dan perkembangan anak mulai di dalam kandungan ibu
sampai umur 2 tahun disebut masa kritis tumbuh-kembang. Bila anak gagal melalui
periode kritis ini maka anak tersebut sudah terjebak dalam kondisi point of no
return, artinya walaupun anak dapat dipertahankan hidup tetapi kapasitas tumbuhkembangnya tidak bisa dikembalikan ke kondisi potensialnya (Buku saku gizi,
2010).
Pertumbuhan linier
Ukuran yang berhubungan dengan tinggi (panjang) atau stature dan
merefleksikan pertumbuhan skeletal. Contoh ukuran linier adalah panjang
badan, lingkar dada dan lingkar kepala. Ukuran linier yang rendah biasanya
menunjukkan keadaan gizi kurang akibat kekurangan energi dan protein yang
diderita waktu lampau. Ukuran linier yang paling sering digunakan adalah
tinggi atau panjang badan (Supariasa dkk, 2002; Yayuk H dan Tryanti, 2008).
Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik.
Perkembangan Anak
Perkembnagan (development) adalah bertambahnya kemapuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya
proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem
organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya (Soetjiningsih, 2000).
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat
kuntitatif, melainkan kualitatif. Jadi perkembangan itu adalah proses terjadinya
perubahan pada manusia baik secara fisik maupun secara mental sejak berada di
dalam kandungan sampai manusia tersebut meninggal. Proses perkembangan pada
manusia terjadi dikarenakan manusia mengalami kematangan dan proses belajar
dari waktu ke waktu. Kematangan adalah perubahan yang terjadi pada individu
Kepribadian/tingkah
lingkungannya).
laku
(bersosialisasi
dan
berinteraksi
dengan
Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik pada masa ini lambat dan relatif seimbang.
Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang
badannya. Peningkatan berat badan anak terjadi terutama karena
bertambahnya ukuran sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ
tubuh lainnya (Administrator, 2010)
merangkak
berdiri dan
langkah
berjalan
Motorik Halus
beberapa
berjalan cepat
merangkak di tangga
melempar bola
Motorik Halus
melompat-lompat
menendang bola
memegang pensil
belajar menggunting
mengancingkan baju
tangga terakhir
Motorik Halus
mengendarai sepeda
menggambar manusia
Motorik Halus
melipat amplop
melompati rintangan
membawa
gelas
menumpahkan isinya
melambungkan bola
tanpa
3
4
5
6
7
Motorik
yang
Perkembangan Kognitif
Dalam keadaan normal, pada periode ini pikiran anak berkembang
secara berangsur angsur. Jika pada periode sebelumnya, daya pikir
anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada periode ini
daya pikir anak sudah berkembang ke arah yang lebih konkrit, rasional
dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benarbenar berada pada stadium belajar (Administrator, 2010).
Menurut teori Piaget, pemikiran anak anak usia sekolah dasar
disebut pemikiran Operasional Konkrit (Concret Operational Thought),
artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek objek peristiwa
nyata atau konkrit. Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka
tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari
pancaindera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk
membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan
sesungguhnya (Administrator, 2010).
3
4
5
Sumber :
repository.unhas.ac.id/bitstream/123456789/400/3/BAB%20II.docx
http://idai.or.id/downloads/CDC/Kurva-pertumbuhan-CDC-2000-lengkap.pdf
Skala Yaumil-mimi
Perkembangan Mental Anak
(Gerakan-gerakan Kasar&Halus,Emosi,Sosial,Perilaku,Bicara).
Perkembangan anak balita:
Sangat penting sebagai dasar untuk perkembangan selanjutnya yakni
prasekolah, sekolah, akil balig dan remaja
Untuk perkembangan yang baik dibutuhkan:1. Kesehatan & gizi yang baik
dari ibu hamil, bayi dan anak prasekolah2. Stimulasi/ rangsangan yang cukup
dalam kualitas dan kuantitas
Keluarga dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) mempunyai peran yang penting
dalam pembinaan fisik, mental sosial anak balita
Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar
jangkauannya.
Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/ lain
Menirukan suara
Menyusun 6 kotak
Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil/ kencing
Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih
besar
Menggambar lingkaran
Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di
luar keluarganya
Banyak bertanya
Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, dan sisi belakang
Mendengarkan cerita-cerita
Pandai bicara
Mengenal 4 warna
Menyanyi, menggambar
Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan, menyampaikan berita
Menggambar
Aktivitas sehari-hari: makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air besar
(BAB), kontrol buang air kecil (BAK).
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan
gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak,
masa remaja, hingga usia lanjut. Zat besi merupakan salah satu komponen gizi mikro
yang memiliki peranan penting dalam proses tumbuh kembang khususnya pada anak.
(Soekirman, 2000)
Fungsi zat-zat gizi
Jenis-jenis zat gizi penunjang perkembangan otak dan kecerdasan anak adalah:
1
Protein, baik hewani maupun nabati, terdiri daru 25 jenis asam amino yang
berperan penting bagi terbentuknya neutrotransmitter, yaitu senyawa
pengantar pesan dari sel otak satu ke sel otak yang lain.
Lemak, terutama dalam bentuk asam lemak, sebagai bahan baku pembentuk
sel-sel otak baru. Sebanyak 60% dari otak terbentuk dari lemak. Jenis asam
lemak yang paling utama adalah asam lemak tidak jenuh rantai panjang,
contohnya omega-3, EPA, dan DHA. Asam lemak omega-3 ini paling banyak
ditemukan dalam ikan laut, seperti ikan kod.
Vitamin dan mineral, sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi kerja otak,
menunjang kerja sistem imun dan sistem saraf pusat.
Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh.
Vitamin D menjaga kesehatan tulang dan gigi.
DHA 224 mg/5 ml membantu perkembangan sel-sel otak.
Kedua asam lemak ini terdapat dalam ASI. Setelah mendapat asupan makanan, asam
lemak ini bisa diperoleh dari ikan tenggiri atau tuna, bayam, minyak kedelai, dan
minyak bunga matahari. (Moersintowati, 2008)
2
Kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan otak anak tidak tumbuh optimal
dan akan mengakibatkan gangguan motorik dan kecerdasan. Kalori dibutuhkan
dalam proses metabolisme otak, sementara protein berperan dalam pembentukan sel-
sel saraf baru, termasuk otak. Sumber-sumber kedua zat gizi ini adalah daging sapi,
ayam, ikan, telur, susu dan produk olahannya, minyak ikan, tempe, tahu, dan kedelai.
3
Zat besi
Zat besi berperan besar dalam pembentukan sel-sel baru, termasuk otak, di mana
mengangkut dan mendistribusikan O2 paru-paru ke seluruh tubuh. Serta berperan
dalam pembentukan eritrosit di dalam sumsum tulang belakang. Sistem imun yang
berfungsi dengan baik adalah tanda cukupnya zat besi dalam tubuh. Sumbersumbernya adalah hati, daging merah, ikan, telur, serealia, dan sayuran berwarna
hijau tua.
Kelompok vitamin B
Berbagai jenis vitamin B sangat besar peranannya dalam perkembangan otak anak,
yaitu B1, B3, B6, dan B12.
Vitamin B1 melindungi sel-sel saraf dalam jaringan sel pusat, B3 menjaga
keseimbangan kerja sel-sel saraf, B6 berperan dalam proses pembentukan eritrosit,
serta membantu tubuh dalam proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak;
B12 berperan dalam membentuk senyawa kimia yang mendukung pertumbuhan dan
fungsi sel saraf dan pertumbuhan tulang belakang, serta mencegah kerusakan saraf
dan meningkatkan daya ingat. Bersama zat besi, vitamin B12 jga membantu
pembentukan eritrosit. Sumber vitamin B adalah serealia, kacang-kacangan, bijibijian, ikan, ayam, daging tanpa lemak, produk olahan susu, dan sayuran berwarna
hijau.
5
Seng (Zn)
Seng berfungsi membantu otak dalam mengantar informasi genetik dalam sel. Selain
itu, seng juga bertugas membantu proses pembentukan sel-sel tubuh, termasuk otak.
Kekurangan seng dapat berpengaruh terhadap perkembangan kecedasan anak dan
gangguan fungsi otak. Seng banyak terdapat dalam daging, hati, ayam, seafood, susu,
biji-bijian, dan kacang-kacangan. (Hurlock, 2007)
Jenis Nutrisi
Fungsi
Sumber
Air
Air, makanan
Karbohidrat
Susu,
padi-padian,
buah, sirup, tepung,
sayuran
(Nelson, 1999)
Jenis Vitamin
Vitamin A
Fungsi
Sumber
Penglihatan
Vitamin B
Thiamine
Riboflavin
Sebagai
koenzim
karbohidrat
dalam
metabolisme Padi-padian,
jeroan
ragi,
Asam
Pantothenat
Piridoksin
Asam Folat
Kobalamin
Sebagai antioksidan yang mempengaruhi redoks Kacang-kacangan,
potensial tubuh
sayuran hijau, buahbuahan
Integritas epitel melalui kesehatan kolagen
Vitamin C
Mekanisme imunitas
Mempercepat absorbsi besi
Sintesis hormon norepinefrin dan reseptor
neurotransmitter asetilkolin
Homeostasis kalsium dalam plasma
Vitamin D
Mengatur sintesis
transpor Ca
protein
yang
mengatur
Minyak ikan
kuning telur
laut,
Vitamin K
Minyak
biji-bijian,
buah, sayur, lemak
Sayuran hijau, sereal,
susu, telur
(Nelson, 1999)
Jenis Mineral
Fungsi
Sumber
Kalsium
Susu, sayur
salmon, kerang
hijau,
Ragi
Kobalt
Tembaga
Fluorin
Iodium
Besi
Magnesium
kacang,
Kation intraseluler
Mangan
Molibdenum
Sayuran
bijian
hijau,
biji-
Sayuran
Kalium
Sayuran, daging
Sulfur
Makanan berprotein
(Nelson, 1999)
Makanan yang Mempengaruhi Kecerdasan
Mempunyai anak dengan tingkat kecerdasan yang tinggi merupakan dambaan setiap
orang tua. Untuk mendapatkan kecerdasan anak yang optimal sebaiknya orangtua
memperhatikan beberapa hal, yang pertama yaitu pemberian Asi eksklusif, kemudian
kecukupan zat gizi, lingkungan yang sehat dan nyaman serta suasana keluarga yang
harmonis. Berikut ini adalah 7 makanan yang baik untuk kecerdasan anak :
1
Ikan salmon yaitu sumber asam lemak omega-3-DHA and EPA- yang
keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak anak.
Telur, kuning telur padat kandungan kolin yaitu zat yang membantu
perkembangan daya ingat.
Kacang tanah, merupakan sumber vitamin E. Vitamin ini membantu otak dan
sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.
Susu dan yoghurt, protein dan vitamin B tinggi yang terkandung di dalamnya
sangat penting untuk pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim.
Daging sapi tanpa lemak, selain mengandung zat besi daging sapi juga dapat
memelihara daya ingat dan kecerdasan anak.
(Hurlock, 2007)
Peranan dan Pengaruh Gizi dalam Perkembangan Inteligensi
Periode emas. Proses perkembangan otak anak terdiri dari serangkaian tahapan yang
telah dimulai sejak di dalam kandungan. Tepatnya, ketika kehamilan memasuki
trimester ke-3. Tahapan itu berlanjut setelah anak lahir dan perkembangan yang
berlangsung hingga usia 2 tahun merupakan periode emas atau periode pacu tumbuh
otak.
1 Pada usia 6 bulan, perkembangan otak anak mencapai 50%.
2 Pada umur 2 tahun melonjak hingga 75%.
3 Pada umur 5 tahun perkembangan otak mencapai 90%.
4 Pada umur 10 tahun mencapai 99%.
dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham
energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung
cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai
energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57
g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging,
jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada
kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan
lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu
diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak
melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak
goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga
mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak
menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe
dan Zn juga rendah.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B
yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam
metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu
asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka
tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka
kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan
darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah
sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik
dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
Adapun kebutuhan gizi pada bayi antara lain:
Energi
Kebutuhan energi bayi yang cukup selama tahun pertama kehidupan sangat
bervariasi menurut usia dan berat badan. Taksiran kebutuhan energi selama 2
bulan pertama, yaitu pada masa pertumbuhan cepat adalah 120 kkal/ kg BB/
bulan pertama. Secara umum selama 6 bulan pertama kehidupan, bayi
memrlukan energi sebesar kira-kira 115-120 kkal/BB/hari pada 6 bulan
sesudahnya.
Energi dipasok terutama oleh karbohidrat dan lemak. Protein juga bisa
digunakansebagai sumber energi jika sumber lain sangat terbatas. Cara terbaik
untuk menghitung taksiran kebutuhan energi bayi adalah dengan mengamati pola
pertumbuhan yang meliputi BB, TB, linkar kepala, kesehatan dan kepuasan bayi.
Asupan energi juga dapat diperkirakan dengan jalan menghitung besaran energi
yang dikeluarkan. Jumlah tersebut secara sederhana dapat ditentukan bsarkan
berat badan. Bayi seberat 0 - 10 kg memerlukan 100 kkal/kg BB, mereka yang
seberat 11 - 20 kg membutuhkan 1000 kkal/ kgBB ditambah dengan 50 kkal/
kgBB di atas 10kg untuk kelebihan berat di atas 10 kg.
Cairan
Kebutuhan bayi akan cairan berkaitan dengan asupan kalori, suhu
lingkungan,kegiatan fisik, kecepatan pertumbuhan, dan berat jenis air seni. Air
menyusun kira-kira 70% berat badan pada saat lahir yang kemudian menurun sampai
60%menjelang bayi berusia 12 bulan. Jumlah air yang dibutuhkan oleh bayi lebih
besar 50% dibandingkan kebutuhan orang dewasa. Rasio cairan:kalori adalah 1,5
cc/1kkal (rasio orang dewasa = 1 cc/kkal.
Lemak
Air susu ibu memasok sekitar 40 50% energi sebagai lemak (3 4 g/
100cc).Lemak minimal harus menyediakan 30% energi yang dibutuhkan bukan saja
untuk mencukupi kebutuhan energi, tetapi juga untuk memudahkan penyerapan asam
lemak esensial, vitamin yang terlarut dalam lemak, kalsium, serta mineral lain, dan
juga untuk menyeimbangkan diet agar zat gizi lain tidak terpakai sebagai sumber
lain. Setidaknya 10% asam lemak sebaiknya dalam bentuk tak jenuh ganda yang
biasanya dalam bentuk asam linoleat. Asam linoleat juga merupakan asam lemak
esensial. Dari ASI, bayi menyerap sekitar 85 90% lemak. Enzim lipase di
dalammulut (lingual lipase) mencerna zat lemak sebesar 50 70%.
Karbohidrat
Kebutuhan akan karbohidrat bergantung pada besarnya kebutuhan akan
kalori.Belum ada anjuran berapa jumlah karbohidrat yang harus dikonsumsi dalam
satuhari. Namun, sebaiknya 60 70% energi dipasok oleh karbohidrat.
Jeniskarbohidrat yang sebaiknya diberikan adalah laktosa, bukan sukrosa, karena
laktosa bermanfaat untuk saluran pencernaan bayi. Manfaat ini berupa pembentukan
florayang bersifat asam dalam usus besar sehingga penyerapan kalsium meningkat
dan penyerapan fenol dapat dikurangi. Pada ASI dan sebagian besar susu
formula,laktosa memang menjadi sumber karbohidrat utama. Sumber kalori
pasokankarbohidrat diperkirakan sebesar 40 50% yang sebagian besar dalam
bentuk laktosa.
Protein
Besaran pasokan protein dihitung berdasarkan kebutuhan untuk
bertumbuhkembang dan jumlah nitrogen yang hilang lewat air seni, tinja, dan kulit.
Mutu protein bergantung pada kemudahannya untuk dicerna dan diserap
(digestibility danabsorpability) serta komposisi asam amino di dalamnya. Jika asupan
asam amino kurang, pertumbuhan jaringan dan organ, berat dan tinggi badan, serta
lingkar kepala akan terpengaruh. Sedangkan bila asupan protein berlebihan, terutama
pada bayi kecil akan menyebabkan kelebihan asam amino yang harus dimetabolisme
dandieliminasi sehingga menimbulkan stress berat pada hati dan ginjal.
dan asam amino, serta 0,3 0,4 g nitrogen yang bukan asam amino per kilogram
berat badan perhari. Nilai biologi protein ASI lebih tinggi ketimbang protein lain.
Kebanyakan susuformula dirancang untuk memenuhi kebutuhan sebesar 2,3 gram/
100 kkal(bandingkan dengan 1,6/ 100 kkal). Takaran yang dianjurkan adalah sebesar
1,8/100 kkal dengan PER setara dengan casein (takaran minimum).Koefisien
pemakaian protein ASI dianggap 100%.
Berdasarkan koefisien tersebut, kebutuhan akan protein kemudian dihitung menjadi
sebesar:
1,6 g/ 100 kkal untuk bayi dari usia 0 4 bulan
1,4 g/ 100 kkal untuk bayi usia 4 12 bulan
1,2 g/ 100 kkal untuk bayi usia 12 36 bulan
Jika bahan pangan yang digunakan tidak bernilai biologi tinggi (misalnya
susuformula), besarnya protein yang harus diberikan adalah:
1,9 g/ 100 kkal untuk bayi dari usia 0 4 bulan
1,7 g/ 100 kkal untuk bayi usia 4 12 bulan
makan 3 kali sehari dengan menu giziyang tinggi, yaitu : sarapan, makan siang,
dan makan malam. Anak juga perlu untuk diajarisarapan pagi agar dapat berfikir
dengan baik di sekolah.
LI 3 Memahami dan Menjelaskan Tanggungjawab dan Kewajiban Orangtua pada
Anak dalam Pandangan Islam
Rasulullah s.a.w. bersabda: Setiap bayi itu dilahirkan dalam keadaan fitrah (tauhid,
iman). Orang tuanyalah yang (potensial) menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau
Majusi.
Oleh karena itu tanggung jawab orang tua terhadap anak-anak mereka amat besar.
Mereka dituntut untuk bersungguh-sungguh mendidik, mengasuh, dan mengajar,
serta memperhatikan anak-anak mereka sejak usia dini, baik dari segi agama (ibadah
dan akidah), intelektualitas, mental, akhlak, maupun jasmani. Juga sikap istiqamah
(konsistensi) terhadap kebenaran dan petunjuk agama yang lurus.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim
[66]: 6)
Tanggung jawab para bapak terhadap anak-anak mereka besar, tetapi tanggung jawab
para ibu lebih lebih berat dan penting. Sungguh indah kata mutiara Ahmad Syauqi:
Ibu adalah sekolah (utama). Jika engkau persiapkan dia dengan sungguh-sungguh,
engkau telah mempersiapkan (lahirnya) sebuah generasi bangsa yang harum
namanya.
Bukan saja sang anak, orang tua pun mempunyai kewajiban terhadap anak yang
harus ditunaikan. Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah sebuah wujud
aktualitas hak-hak anak yang harus dipenuhi oleh orang tua
1 Anak mempunyai hak untuk hidup
Allah berfirman:
Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan
memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka. ( QS. Al-Anam: 151)
Dari ayat tersebut sangat jelas bahwa orang tua mempunyai kewajiban agar
anak tetap bisa hidup betapapun susahnya kondisi ekonomi orang tua. Ayat
itu juga memberi jaminan kepada kita bahwa Allah pasti akan memberikan
rizqi baik kepada orang tua maupun sang anak, asalkan tentu saja berusaha.
2 Menyusui
Wajib atas seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana
firman Allah yang artinya: Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya
selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan. (QS AI Baqarah: 233)
Allah berfirman, yang artinya:
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang
tuanya. lbunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkanya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan. (QS Al Ahqaf 15).
Al Allamah Siddiq Hasan Khan berkata,
Mendidik anak
Pada suatu kesempatan, Amirul Mukminin Umar bin Khaththab kehadiran
seorang tamu lelaki yang mengadukan kenakalan anaknya, Anakku ini
sangat bandel. tuturnya kesal. Amirul Mukminin berkata, Hai Fulan,
apakah kamu tidak takut kepada Allah karena berani melawan ayahmu dan
tidak memenuhi hak ayahmu? Anak yang pintar ini menyela. Hai Amirul
Mukminin, apakah orang tua tidak punya kewajiban memenuhi hak anak?
Umar ra menjawab, Ada tiga, yakni: pertama, memilihkan ibu yang baik,
jangan sampai kelak terhina akibat ibunya. Kedua, memilihkan nama yang
baik. Ketiga, mendidik mereka dengan al-Quran.
Mendengar uraian dari Khalifah Umar ra anak tersebut menjawab, Demi
Allah, ayahku tidak memilihkan ibu yang baik bagiku, akupun diberi nama
Kelelawar Jantan, sedang dia juga mengabaikan pendidikan Islam padaku.
Bahkan walau satu ayatpun aku tidak pernah diajari olehnya. Lalu Umar
menoleh kepada ayahnya seraya berkata, Kau telah berbuat durhaka kepada
anakmu, sebelum ia berani kepadamu.
Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu
muslimah. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik,
yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak
bukanlah (sekedar) kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan
tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang
ibu.
Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara
lainnya, seperti (misalnya) mencucikan pakaiannya atau membersihkan
badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas,
mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita
yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini
dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan.
Berikut beberapa perkara yang wajib diperhatikan oleh ibu dalam mendidik
anak-anaknya: Menanamkan aqidah yang bersih, yang bersumber dari Kitab
dan Sunnah yang shahih.
Allah berfirman yang artinya:
Maka ketahuilah bahwa sesugguhnya tidak ada sesembahan yang haq
melainkan Allah. (QS Muhammad: 19)
Rasulullah bersabda, yang artinya:
Dari Abul Abbas Abdullah bln Abbas, dia berkata: Pada suatu hari aku
membonceng di belakang Nabi, kemudian beliau berkata, Wahai anak,
Sesungguhnya aku mengajarimu beberapa kalimat, yaitu: jagalah Allah,
niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau mendapatiNya
di hadpanmu. Apablla engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan
apabila engkau mohon pertotongan, maka mohonlah pertotongan kepada
Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberimu
satu manfaat, niscaya mereka tidak akan dapat memberimu manfaat, kecuali
dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan jika mereka
berkumpul untuk memberimu satu bahaya, niscaya mereka tidak akan bisa
membahayakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu.
Pena-pena telah diangkat dan tinta telah kering.
DAFTAR PUSTAKA
Harold Kaplan & Benyamin Sadock. (2008). Synopsis Psikiatri jilid 2. Jakarta.
Karisma.
Pedoman penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa edisi ke 5 (PPDGJ-V). 2005.
Departemen Kesehatan RI.
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. EGC.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Pedoman Pelaksanaan
Manajemen Sekolah Khusus Tunanigra (SLB-C). (2008). Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Pemeriksaan Kemampuan
Fungsional Penyandang Cacat untuk Sekolah dan Melamar Kerja. (2009).
Jakarta.
Nelson, Behrman, Kliegman, Arvin (1999). Ilmu Kesehatan Anak
jilid 1 Edisi 15. Jakarta. EGC.
Moersintowati. B, Narendra. (2008). Buku Ajar Tumbuh Kembang
Anak dan Remaja edisi 1. Jakarta. Sagung Seto.