Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Hasil Survey
Pada tanggal 30 Maret 2016 dilakukan survey pendahuluan
menggunakan kuesioner kepada rumah warga pengguna sumur
gali di wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin untuk mengetahui
kondisi sumur dan air bersih di wilayah tersebut. Kendala dalam
melakukan survey yaitu kondisi jalanan yang buruk sehingga
mempersulit akses ke rumah warga pengguna sumur gali.
Setelah dilakukan survey pada 20 KK yang menggunakan sumur gali
sebagai sumber air bersih, diketahui risiko pencemaran rendah sebanyak 2 KK
(10%), risiko sedang 7 KK (35%), risiko tinggi 7 KK (35%), dan risiko amat
tinggi 4 KK (20%). Hal ini juga tentunya berkaitan dengan banyak faktor yaitu,
jarak antara septik tank dan sumur terlalu dekat, jarak antara sumur gali, kamar
mandi, kandang ternak yang terlalu dekat, keadaan fisik sumur yang tidak
mendukung untuk air bersih,

kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai

indikator air bersih.


Dari hasil survei ada 10 indikator untuk sumur gali sesuai persyaratan
untuk sumber air bersih, indikator tersebut, yaitu dapat dilihat seperti pada
diagram berikut:
21

A. Lantai semen yang mengitari sumur gali < 1 m 19KK (95%)


B. Jarak antara jamban dengan sumur gali <10 m sebanyak 17 KK (85%)
C. Ada kerusakan lantai sekirar sumur yang merembes kedalam sumur 16 KK
(80%)
D. Ada dinding semen sepanjang ke dalam 3 m diatas permukaan tanah tidak
di plester cukup rapat/ sempurna 15 KK (75%)
E. Jarak antara sumber pencemaran lain dengan sumur gali <10 meter 13 KK
65%
F. Adakah bibir sumur yang tidak sempurna sehingga air bisa merembes
dalam sumur 12 KK (60%)
G. ada genangan air di atas lantai semen sekeliling sumur 12 KK (60%)
H. adakah ember atau tali timba yang sewaktu-waktu diletakkan sedemikian
rupa 11 KK (55%),
I. ada genangan air <2 m dari sumur gali 11 KK (55%)
J. ada saluran pembuangan air yang rusak 3 KK (15%)

22

DIAGRAM PERSENTASE INDIKATOR SUMUR SEHAT DI WILAYAH PUSKESMAS LANDASAN ULIN


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
A

Gambar 4.1 diagram persentase indikator sumur gali di


wilayah puskesmas landasan ulin tahun 2015
Dari hasil diatas didapatkan bahwa indikator yang paling besar berperan
menyebabkan sumber air bersih dari sumur gali tercemar adalah Lantai semen
yang mengitari sumur gali < 1 m 19KK (95%). Indikator tersebut menunjukkan
bahwa pencemaran masuk melalui rembesan sekitar mulut sumur gali.
Hasil data demografi yang dikumpulkan selama tahun 2015
menunjukkan bahwa sebagian besar warga Kelurahan Landasan
Ulin Tengah dan Utara memiliki tingkat pendidikan yang rendah
yakni sebesar 67,59% sehingga diduga tingginya angka kejadian
diare disebabkan oleh ketidaktahuan warga tentang syarat, cara
membuat dan pentingnya sumur gali sehat.

23

67.59%

32.41%

Pendidikan tinggi
Pendidikan rendah

Tingkat pendidikan warga Kelurahan Landasan Ulin Tengah dan Utara tahun 2015

Gambar 4.3 Tingkat pendidikan warga Kelurahan


Landasan Ulin Tengah dan Utara tahun 2015
Sumber: Data Demografi di wilayah kerja Puskesmas Landasan
Ulin tahun 2015.
2. Hasil Penyuluhan
Pada tanggal 2 April 2016 dilaksanakan Penyuluhan di
Langgar Babul Jannah di Kelurahan Landasan Ulin Tengah yang
termasuk wilayah kerja Puskemas Landasan Ulin dengan jumlah
peserta 32 warga yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga.
Materi yang diberikan berkaitan dengan sumur gali sehat seperti
syarat, cara membuat dan pentingnya sumur gali sehat. Sebelum
dilakukan ceramah dan diskusi, warga yang hadir diminta untuk
mengerjakan pretest yang terdiri dari 15 soal. Menurut Arikunto
24

hasil dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu baik, kurang dan


cukup. Hasil pretest pengetahuan warga 47% kurang, 25% cukup
dan 28% baik.

Sebelum Penyuluhan
Baik
Cukup
Kurang

28%
47%
25%

Gambar 4.4 Pengetahuan warga tentang sumur sehat


sebelum penyuluhan
Sumber: Hasil pretest warga 2 April 2016 di Langgar Babul
Jannah Kelurahan Landasan Ulin Tengah di wilayah kerja
Puskesmas Landasan Ulin
Setelah dilakukan Penyuluhan, warga yang sama diminta
kembali

mengerjakan

posttest.

Dan

hasil

posttest

yang

dilakukan, didapatkan peningkatan pengetahuan warga yang


bermakna yaitu 97% pada kategori baik, cukup 0% dan kurang
3%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan
Penyuluhan tentang syarat, cara membuat dan pentingnya
sumur gali sehat didapatkan perubahan yakni peningkatan
pengetahuan pada warga, hal tersebut diharapkan mampu
25

membantu

mengurangi

insidensi

diare

di

wilayah

kerja

Puskesmas Landasan Ulin.

Sesudah Penyuluhan
Baik
Cukup
Kurang

3%

97%

Gambar 4.5 Pengetahuan warga tentang sumur sehat


setelah penyuluhan

26

Sumber: Hasil posttest warga 2 April 2016 di Langgar Babul


Jannah Kelurahan Landasan Ulin Tengah di wilayah kerja
Puskesmas Landasan Ulin
B. PEMBAHASAN
1. Sumur Gali Sehat
a. Pengertian Sumur Gali
Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling
umum dan meluas dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi
masyarakat kecil dan rumah- rumah perorangan sebagai air
minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah.
Sumur gali ada yang memakai pompa dan yang tidak memakai
pompa.7,8
b. Syarat Sumur Gali Sehat
Sumur gali sehat harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut
1) Syarat Lokasi atau Jarak
Agar sumur terhindar

dari

pencemaran

maka

harus

diperhatikan adalah jarak sumur dengan jamban, lubang galian


untuk air limbah (cesspool, seepage pit), dan sumber-sumber
pengotoran lainnya. Jarak tersebut tergantung pada keadaan
serta kemiringan tanah. a) Lokasi sumur pada daerah yang bebas
banjir. b) Jarak sumur minimal 15 meter dan lebih tinggi dari
sumber pencemaran seperti kakus, kandang ternak, tempat
sampah, dan sebagainya.5,7,8
2) Dinding Sumur Gali
27

Jarak kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding


sumur gali harus terbuat dari tembok yang kedap air (disemen).
Hal

tersebut

dimaksudkan

agar

tidak

terjadi

perembesan

air/pencemaran oleh bakteri dengan karakteristik habitat hidup


pada jarak tersebut. Selanjutnya pada kedalaman 1,5 meter
dinding berikutnya terbuat dari pasangan batu bata tanpa
semen, sebagai bidang perembesan dan penguat dinding sumur
Kedalaman sumur gali dibuat sampai mencapai lapisan tanah
yang mengandung air cukup banyak walaupun pada musim
kemarau.9
3) Bibir sumur gali
Dinding parapet merupakan dinding yang membatasi
mulut sumur dan harus dibuat setinggi 70-75 cm dari permukaan
tanah. Dinding ini merupakan satu kesatuan dengan dinding
sumur.8,9
4) Lantai Sumur Gali
Lantai sumur dibuat dari tembok yang kedap air 1 meter
lebarnya dari dinding sumur. Dibuat agak miring dan ditinggikan
20 cm di atas permukaan tanah, bentuknya bulat atau segi
empat.6,8,9
5) Saluran Pembuangan Air Limbah
Saluran Pembuangan Air Limbah dari sekitar sumur dibuat
dari tembok yang kedap air dan panjangnya sekurang-kurangnya
10 m. Sedangkan pada sumur gali yang dilengkapi pompa, pada
dasarnya pembuatannya sama dengan sumur gali tanpa pompa,
tapi

air

sumur

diambil

dengan
28

mempergunakan

pompa.

Kelebihan jenis sumur ini adalah kemungkinan untuk terjadinya


pengotoran akan lebih sedikit disebabkan kondisi sumur selalu
tertutup.9
Dari segi kesehatan sebenarnya penggunaan sumur gali ini
kurang

baik

bila

cara

pembuatannya

tidak

benar-benar

diperhatikan, tetapi untuk memperkecil kemungkinan terjadinya


pencemaran dapat diupayakan pencegahannya. Pencegahan ini
dapat dipenuhi dengan memperhatikan syarat-syarat fisik dari
sumur tersebut yang didasarkan atas kesimpulan dari pendapat
beberapa pakar di bidang ini, diantaranya lokasi sumur tidak
kurang dari 10 meter dari sumber pencemar, lantai sumur
sekurang-kurang berdiameter 1 meter jaraknya dari dinding
sumur dan kedap air, saluran pembuangan air limbah (SPAL)
minimal 10 meter dan permanen, tinggi bibir sumur 0,8 meter,
memililki cincin (dinding) sumur minimal 3 meter dan memiliki
tutup sumur yang kuat dan rapat. Pendidikan warga sangat
penting dalam mengetahui pencegahan terjadinya pencemaran
di sumur gali mereka.8
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan

yang

dicakup

didalam

domain

kognitif

mempunyai enam tingkat, yakni:10,11


1. Tahu (Know)
Tahu

diartikan

sebagai
29

kemampuan

menghafal,

mengingat, mengulang informasi, yang pernah diberikan


sebelumnya, termasuk dalam

pengetahuan ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari


seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
2. Memahami (Comprehension)
Pemahaman

diartikan

sebagai

kemampuan

untuk

menginterpretasikan atau mengulang informasi dengan


bahasa sendiri secara benar tentang objek yang diketahui.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan
informasi, teori, situasi, dan mengenai bagian-bagian serta
hubungan dengan kondisi sebenarnya.
4. Analisis (Analysis)
Analisa diartikan sebagai kemampuan menjabarkan
materi yang didalam komponen-komponen tetapi masih di
dalam struktur organisasi tersebut dan ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat berdasarkan
penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan,
membedakan, memisahkan,dan mengelompokkan.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis diartikan sebagai kemampuan mengumpulkan
30

komponen guna membentuk suatu pola pemikiran baru.


6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi

diartikan

sebagai

kemampuan

membuat

pemikiran berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri


atau norma yang berlaku di masyarakat. Misalnya seorang
ibu dapat menilai dan menentukan seorang anak menderita
diare atau tidak.
Pengukuran

pengetahuan

dapat

dilakukan

dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi


yang

ingin

diukur

dari

subyek

penelitian.

Kedalaman

pengetahuan yang ingin diketahui disesuaikan dengan tingkatantingkatan diatas.


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Adapun faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah

:11

1. Usia
Semakin cukup usia, tingkat kematangan seseorang
akan lebih tinggi pada saat berfikir dan bekerja. Hal ini
sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwa.
2. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti
terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan
kearah lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri
31

individu, nokeluarga dan masyarakat. Makin tinggi tingkat


pendidikan seseorang, maka mudah menemukan informasi,
makin banyak pengetahuan sehingga makin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki oleh orang tersebut.
3. Persepsi
Persepsi yaitu mengenal dan memilih objek sehubungan
dengan tindakan yang akan diambil.
4. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan keinginan dan
tenaga penggerak yang berasal dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu dengan mengesampingkan hal-hal yang
kurang

bermanfaat.

Agar

motivasi

muncul

diperlukan

rangsangan dari dalam dan dari luar individu.


5. Sumber informasi
Paparan informasi mempengaruhi tingkat pengetahuan
wisatawan.

Paparan

informasi

yang

diperoleh

oleh

wisatawan dari berbagai sumber, antara lain : buku cerita,


media massa seperti Koran, majalah, ataupun televise, serta
saling bertukar informasi.
Informasi
tersedia

mengenai

ditempat-tempat

pelayanan
tujuan

kesehatan

wisata,

yang

sebaiknya
memberi

penjelasan tentang jenis-jenis akomodasi, fasilitas swasta, atraksi


dan panduan wisata dan sebagainya agar dapat mengantisipasi
32

masalah kesehatan yang timbul.

3. Sikap (Attitude)
1. Definisi Sikap
Sikap merupakan predisposisi untuk melakukan atau tidak
melakukan suatu perilaku tertentu, sikap lebih suatu proses
kesadaran yang sifatnya individual. Sikap yang positif akan
memicu sesorang untuk melakukan tindakan.
Allport

menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen

pokok, yaitu:10,11
1) Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu
objek, artinya bagaimana keyakinan, pendapat atau pemikiran
seseorang terhadap objek.
2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek,
artinya bagaimana penilaian (terkandung didalam faktor emosi)
orang tersebut terhadap objek.
3) Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya
sikap adalah komponen yang mendahului tindakan atau perilaku
terbuka. Sikap adalah ancang-ancang untuk bertindak atau
berperilaku terbuka (tindakan).
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap
yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh,
pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan
33

penting.
2. Tingkatan Sikap
Sikap terdiri dari empat tingkatan yaitu:11
1) Menerima (Receiving)
Bahwa

subjek

(orang)

mau

dan

memperhatikan

stimulus yang diberikan objek.


2) Merespon (Responding)
Memberikan jawaban bila ditanya. Mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi
dari sikap, karena dengan suatu usaha untuk menjawab
pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan terlepas
dari pekerjaan itu benar atau salah berarti orang menerima
ide itu.
3) Menghargai (Valuing)
Mengajak

orang

lain

untuk

mengerjakan

atau

mendiskusikan suatu masalah.


4) Bertanggung jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala resiko yang mungkin timbul.
3. Pengukuran Sikap
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung.

Secara

langsung

dapat
34

di

tanyakan

bagaimana

pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek.


Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataanpernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden.
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan beberapa tekhnik
pengukuran sikap,yakni:10
a. Skala Thrustone (Method of Equel-Appearing Interval )
b. Skala Likert (Method of Summateds Ratting)
c. Un obstructive Measure
d. Multidimensional Scaling
e.

Pengukuran

Involuntary

Behavior

(Pengukuran

terselubung)
Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negative.
Dalam

bersikap

mendekati,

positif

menyenangi,

kecenderungan
mengharapkan

tindakan
objek

adalah
tertentu.

Sedangkan dalam sikap negative terdapat kecenderungan untuk


menjauhi, menghindari, membenci dan tidak menyukai objek
tertentu.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap


Adapun faktor yang mempengaruhi sikap adalah:10
1) Jenis kelamin
35

Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari


cara berpakaian secara fisik dan melakukan pekerjaan
sehari-hari.

Umumnya

wanita

lebih

memperhatikan

penampilan dari pada pria.


2) Lingkungan
Lingkungan

merupakan

seluruh

kondisi

disekitar

manusia dan mempengaruhi perkembangan dan sikap


seseorang.

Melalui

mempengaruhi

interaksi

praktek

timbal

seseorang

balik

dalam

akan

melakukan

hygiene sanitasi disekitarnya.


3) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Makin cocok jenis pekerjaannya yang
diemban,

makin

tinggi

pula

tingkat

kepuasan

yang

diperoleh. Orang yang bekerja disektor formal memiliki


akses yang lebih baik terhadap berbagai informasi termasuk
kesehatan.
4) Kebudayaan
Pembentukan

sikap

tergantung

pada

kebudayaan

tempat individu tersebut dibesarkan, Contoh pada sikap


orang kota dan orang desa terhadap kebebasan dalam
pergaulan.

36

5) Faktor emosional
Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya
sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan
bentuk

mekanisme

pertahanan

ego.

Dapat

bersifat

sementara ataupun menetap. Contoh : Prasangka (sikap


tidak toleran).
4. Hasil Penyuluhan
Telah dilakukan kegiatan Penyuluhan tentang sumur sehat
pada 32 warga di Langgar Babul Jannah Landasan Ulin Tengah di
wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin Banjarmasin tanggal 2
April 2016.
Penyuluhan didefinisikan sebagai suatu metode dan teknik
dalam mengumpulkan data kualitatif di mana sekelompok orang
berdiskusi tentang suatu fokus masalah atau topik tertentu
dipandu oleh seorang fasilitator atau moderator. Keuntungan dari
Penyuluhan yaitu (1) suatu kelompok mampu menghasilkan
informasi, ide dan pandangan yang lebih luas, (2) komentar yang
didapat secara acak dari peserta dapat memacu reaksi berantai
respons yang beragam dan sangat mungkin menghasilkan ideide baru, (3) pengalaman diskusi kelompok sebagai sesuatu yang
menyenangkan

dan

lebih

mendorong

orang

berpartisipasi

mengeluarkan pendapat, (4) individu biasanya merasa lebih


37

aman,

bebas

pikirannya

dan

leluasa

dibandingkan

mengekspresikan

kalau

secara

perasaan

perseorangan

dan
yang

mungkin ia akan merasa khawatir, dan (5) individu dalam


kelompok lebih dapat diharapkan menyampaikan pendapat atau
sikap secara spontan dalam merenspons pertanyaan, hal yang
belum tentu mudah terjadi apabila perseorangan. Sementara
kelemahannya adalah (1) Penyuluhan sering digunakan karena
dapat dilakukan secara cepat dan murah, persoalannya adalah,
seberapa jauh Penyuluhan dilakukan sesuai prinsip dan prosedur
yang benar, (2) Penyuluhan terbatas untuk dapat memperoleh
informasi yang lebih mendalam dari seorang individu yang
mungkin dibutuhkan. Hal ini disebabkan Penyuluhan terbatas
waktu dan memberi kesempatan secara adil bagi semua peserta
untuk menyampaikan pendapatnya, (3) Penyuluhan memerlukan
fasilitator/moderator

(pemandu

diskusi)

yang

memiliki

keterampilan karena hal ini amat berpengaruh terhadap hasil.


(16)
Dari hasil pretest didapatkan warga
pengetahuan

kurang

sebanyak

47%,

yang memiliki

pengetahuan

cukup

sebanyak 25% dan pengetahuan baik sebanyak 28%. Setelah


dilakukan

penyuluhan,

warga

yang

sama

diminta

kembali

mengerjakan posttest. Hasil posttest yang dilakukan, didapatkan


peningkatan pengetahuan warga yaitu 85% pada kategori baik,
38

cukup 9% dan kurang 6%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan


bahwa dengan penyuluhan tentang syarat, cara membuat dan
pentingnya

sumur

gali

sehat

terjadi

perubahan

yakni

peningkatan pengetahuan pada warga, hal tersebut diharapkan


mampu membantu mengurangi insidensi diare pada warga di
wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin. Pengetahuan adalah
hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni: indera penglihatan,
pendengaran,

penciuman,

rasa

dan

raba.

Sebagian

besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.


Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pelaksanaan
kegiatan dilakukan tes terlebih dahulu yang melibatkan lebih dari
satu

panca

indera,

dilanjutkan

dengan

diskusi

termasuk

didalamnya penyampaian materi dan tanya jawab, juga dibantu


penyampaian materi berupa tulisan dan gambar dalam poster,
diharapkan dengan keterlibatan lebih dari satu panca indera,
peserta

lebih

memahami

isi

materi,

terjadi

peningkatan

pengetahuan dan tujuan dari kegiatan dapat tercapai.


Berpegang pada hasil survey, dimana warga didominasi
oleh tingkat pendidikan yang rendah, penyampaian materi
tentang syarat, cara membuat dan pentingnya sumur gali sehat
39

dibuat dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti,


baik

di

dalam

pretest-posttest,

poster,

maupun

saat

menyampaikan materi tersebut, sehingga diharapkan peserta


mengerti

dan

paham

dengan

materi

yang

disampaikan.

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti terjadi


proses perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih baik
dan lebih matan pada individu keluarga, dan masyarakat.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka mudah
menemukan

informasi

sehingga

semakin

banyak

pula

pengetahuan yang dimiliki orang tersebut.


Diharapkan

dengan

tambahan

pengetahuan

tersebut

peserta dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliki tentang


sumur gali sehat dengan memperbaiki kualitas kesehatan sumur
gali yang dimiliki besi. Selain itu, cara menjaga kesehatan sumur
gali sehat juga disampaikan, dimana peserta cukup antusias
bertanya tentang cara menjaga kualitas air dan ciri air tidak
sehat.

40

Anda mungkin juga menyukai