Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
Kelompok 2
Imbalan Eksekutif: kontroversi yang terus berlangsung
Permasalahan belakangan ini yang sering menjadi pusat perhatian yaitu
mengenai pemberian gaji kepada eksekutif dalam hal ini pejabat tingkat tinggi.
Bahkan Selain itu banyaknya perusahaan-perusahaan yang bersifat global yang
berpindah-pindah antar negara, sebelumnya telah menanam investasi pada negara
yang ditinggalkan mengakibatkan masalah pemberian imbalan terhadap eksekutif
untuk para manajer yang menerima paket pembayaran ekspatriat makin meningkat.
EXPATRIATE PAY (PEMBAYARAN EKSPATRIAT)
Tidak banyak organisasi yang menggunakan tenaga kerja asing atau
ekspatriat untuk mengisi posisi dalam manajemen hingga ke posisi penting mereka
sendiri, hal ini akan mengganggu tenaga kerja yang ada di negara sendiri
Sistem kompensasi ekspatriat
Sebagian imbalan lahir dari negosiasi. Kesulitan pada pendekatan ini
terdapat pada tarif pasar tenaga kerja (labour market), pajak, biaya barang-barang
dan pelayanan pemerintah beserta imbalan yang sesuai keinginan. Pekerja dibujuk
menjadi ekspatriat dengan keuntungan-keuntungan atau nilai lebih seperti
pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan di negara asal, penyediaan fasilitas di
negara tempat ia bekerja seperti rumah, mobil dan sopir.
Pendekatan neraca
Adalah suatau pendekatan untuk mencapai suatu efek yang diinginkan.
Tujuan dari pendekatan ini ialah menjaga supaya ekspatriat atau tenaga kerja asing
ini tetap ada dengan cara pemberian hadiah-hadiah tambahan. Perhitungan neraca
dibagi jadi pajak-pajak pendapatan, perumahan, dan biaya-biaya terkait, barang,
jasa, bidang, serta tabungan keuntungan. Ekspatriat akan mendapakan keuntungan
dari kedua negara asal dan negara tempat ia ditugaskan..
Propil-propil ekspatriat
Kelompok 3
Pengembangan Kepemimpinan (Leadership Development)
Pengembangan kepemimpinan menurut
Para pemberi kerja harus jelas dan efektif serta efisien dalam merekrut
anggota staf tersebut
Kelompok 5
CONTRACT OF EMPYLOYMENT (KONTRAK PEKERJAAN)
Dalam kehidupan yang ada di muka bumi ini yang diperankan oleh seluruh
makhluk hidup, terutama manusia yang berperan penting untuk beradaptasi dengan
lingkungan di sekitarnya. Tujuan manusia di muka bumi ini adalah untuk bertahan
hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut manusia perlu adanya beberapa hal agar
mampu mencapai segalanya seperti halnya pekerjaan
Bagaimana pekerjaan itu mampu berjalan sesuai dengan visi dan misi yang
ada pada perusahaan atau badan usaha lainnya ? yaitu dengan adanya sebuah
kontrak pekerjaan. Yang mana kontrak pekerjaan disini adalah kesepakatan antara
para pekerja dengan perusahaan tersebut. Agar apa yang ingin dicapai daam
perusahaan tersebut bisa berjalan secara efisien dan efektif.
Pelatihan Manajemen Lintas Budaya
Dapat saya simpulkan dari ahli Black dan Mentenhall yang menyatakan
bahwa ada tiga aspek utama yang digunakan sebagai teori pembelajran sosial
sebagai dasar ilustrasi pembelajaran dan pelatihan diberbagai budaya yaitu :
1. Dimensi Diri Sendiri menjadi diri sendiri itu menjadi aspek yang sangat
penting dalam segi motivasi kecerdasan budaya
2. Dimensi Hubungan pelatihan tingkah laku atau hubungan iti tidak sama dengan
pelatihan bahasa atau tidak sama pada saat melakukan jabat tangan, begitu pula
dengan teknik-teknik meniru mimik
3. Pada akhirnya dimensi persepsi yang fungsinya menyadarkan para manajer
informasi mengenai pandangan dunia dan terdensi kongnitif dari anggota-anggota
budaya yang lain
Desain Program Metodologi dan Efektivitas Pelatihan Manajemen Lintas
Budaya
Banyaknya budaya-budaya nasional yang berbeda-beda dalam praktik
MSDM dapat terus hidup, bahasa merupakan faktor kuat didalam konteks berbagai
budaya maka sebab dari itu mendesain program-program pelatihan manajemen lintas
budaya seseorang itu harus memahami mengenai budaya-budaya nilai-nilai dan
bahasa-bahasa lokal karna akan dampak yang diakibatkan oleh faktor-faktor tersebut
terhadap gaya belajar para manajer yang bergabung dan pada akhirnya akan
mempengaruhi struktur dan kurikulum dari program, sama halnya metodogi
penyampaian
CULTURAL EMOTIONAL INTELLIGENCE ( KECERDASAN BUDAYA
DAN EMOSIONAL)
1. Motivasi dari kecerdasaan budaya
Diri senidir yang mengarahkan diri seseorang agar beradaptasi terhadap
lingkungan yang baru karna sumber daya tidak cukup memiliki kecerdasan
budaya yang tinggi karna disebabkan oleh kesadaran yang tidak mungkin adanya
fleksibilitas.
2. Perilaku Kecerdasan Budaya
Dapat dipahami kemampuan seseorang untuk mendapatkan tingkah laku yang
pantas bagi budaya karna perilaku kecerdasan budayanya
DEVELOPMENT (PENGEMBANGAN)
Pegembangan adalah proses yang dilakukan untuk mengembangkan
pengetahuan, keahlian, kemampuan perkerja serta kompetensi yang dikembangkan
melalui pelatihan dan pengembangan, pembelajaran organisasi, manajemen
kepemimpinan dan manajemen pengetahuan untuk kepentingan peningkatan
pekerjaan.
Penilaian kebutuhan merupakan tahap yang paling awal di dalam
pembelajaran, jika penilaian buruk pengembangan pekerjaan tidak akan berhasil
untuk mencapai hasil dan keuntungan bagi perusahaan. Berikut dibawah ini tahapantahapan penilaian kebutuhan yaitu :
1. Tahapan Penilaian
Tahapan ini mencankup tiga rangkaian analisis yaitu :
a. Analisis Organisasi adalah memahami dengan baik karakteristik organisasi
untuk menentukan usaha-usaha apa yang diperlukan dalam penenuhan
kebutuhan organisasi.
b. Analisis Pelatihan Pekerjaan dan tugas adalah memahami apa yang harus
dipelajari agar para pekerja dapat bekerja dengan efektif.
c. Analisi Personel adalah untuk menentukan kebutuhan pelatihan pekrjaan
untuk para pekerja.
2. Tahap Pengukuran
Dimana sebuah organisasi telah berhasil melakukan analisis terhadap infromasi
yang didapat untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan maupun tanpa pelatihan
bagi pengembangang Sumber Daya Manusia (SDM) yang secara umum
dibutuhkan oleh organiganisasi.
3. Tahap Evaluasi
Dimana dalam tahapan ini mencakup 2 proses yaitu: (1) untuk mengukur tingkat
keberhasilan dan (2) untuk mendesain dan menentukan perubahan apa yang
terjadi selama inisiatif penelitian dan pengembangan. Tahap evaluasi berfokus
kepada desain yang perlu ditaksir jika perubahan telah terjadi. Sebagai ringkasan
analisis, pengukuran, dan evaluasi kebutuhan pengembangan sumber daya
manusia dari sebuah perusahaan itu dapat menyediakan sebuah fondasi yang baik
untuk implementasi pada tahap berikutnya dari inisiatif pelatihan dan
pengembangan, program-program pengembangan kepemimpinan dan aktivitasaktivitas manajemen personel serta membangun perkembangan budaya
pembelajaran dari sebuah organisasi.