Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BISNIS
Alamat Usaha/Outlet
Jenis Usaha
Psikografik
2. Penawaran
Prospek Penawaran
semakin ketat, maka UD. Bambu Jaya harus menawarkan produk yang lebih
kreatif dan inovatif. Pelayanan juga harus semakin ditingkatkan, mungkin juga
harus menyediakan pelayanan purna jual seperti service kursi bambu. UD. Bambu
Jaya tetntunya juga harus membuka outlet cabang yang baru untuk memperluas
pasar.
3. Permintaan
Prospek Permintaan : Permintaan yang paling potensial adalah Pengusaha,
Kantor-Kantor Pemerintahan/Swasta.
4. Analisis Kelayakan Pemasaran
UD. Bambu Jaya mempunyai jaringan perseorangan untuk memenuhi stok bahan
baku (bamboo). UD. BAmbu Jaya juga harus membuka mitra seluas-luasnya
kepada pengusaha, kontraktor, instansi-instansi yang sering membutuhkan kursi
bamboo. UD. Bambu Jaya juga selayaknya harus membuka outlet cabang di luar
daerah agar pasarnya semakin luas.
5. Analisis Persaingan
a.
Kursi Bambu mempunyai nilai seni yang tinggi, sehingga mempunyai nilai jual
yang cukup tinggi pula.
b. Di daerah Desa Bener merupakan sentra produk kursi bamboo (penjualan), jadi
persaingan usaha pun juga sangat tinggi.
c.
UD. Bambu Jaya harus mempunyai differensiasi dan diversifikasi produknya agar
memiliki inovasi yang tinggi, sehingga menjadi strategi usahanya dalam
persaingan yang ketat.
6. Program Pemasaran
a.
b. Penetapan harga
Kegiatan Promosi
: Pamflet
Banner
Penggunaan Blog pada internet
Diskon jika membeli dalam jumlah banyak
Mencari mitra dengan pengusaha.
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
Lokasi pembuatan berada sama dengan outletnya, atau lebih dikenal dengan
Sanggar Bambu. Jadi, konsumen dapat melihat langsung proses cara
membuat/produksinya. Alanmatnya adalah di Jalan Magelang Km. 15 desa Bener
Purworejo.
7. Lay out
Ket.
A = Ruang Produksi
B = Ruang Bazar /Bagian depan
C = Meja Kasir/Manager
8. Perkembangan Teknologi
Teknologi yang digunakan masih menggunakan teknologi sederhana, hanya
beberapa alat yang menggunakan teknologi kekinian. Produk ini memang lebih
didominasi dengan kreatifitas seni tangan, sehingga teknologi kekinian pun jarang
digunakan. Namun, perlu dikembangkan pula dalam pemasaran produk
menggunakan teknologi. Misalnya saja, iklannya menggunakan internet, sehingga
pasarnya bisa lebih luas.
ASPEK MANAJEMEN
UD. Bambu Jaya merupakan usaha dagang menengah, tapi dalam
prakteknya, nilai-nilai manajemen pun juga diterapkan walaupun sederhana.
Perencanaan / Planning :
Dalam perencanaan bisnis, pemilik UD. Bambu Jaya melakukan observasi
sederhana ke masyarakat tentang kebutuhan kursi bamboo. Dengan demikian,
akan tau seberapa besar prospek bisnis kerajinan bambu (kursi bambu) ke depan.
Tidak hanya itu, strategi bisnis pun juga bisa disiapkan yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi persaingan bisnis yang ada.
Organizing :
Dalam pengelolaan ini, ada pengelompokan tugas-tugas dari tiap unit. Bagian
Produksi, UD. Bambu Jaya merekrut karyawan, pemasaran, keuangan dan
penjualan ditangani oleh pemilik UD. Bambu Jaya sendiri karena dirasa sangat
sederhana dan mudah.
Pelaksanaan / Actuating :
Dalam pelaksanaan, pemilik UD. Bambu Jaya mempuyai peran penting, karena
berperan multi fungsi yang juga sebagai pemimpin. Pemilik harus memberikan
motivasi, menggerakkan, member arahan kepada karyawannya.
Pengawasan / Controlling :
Pengawasan dilakukan secara kontinyu dan setiap saat oleh pemimpin, termasuk
pengawasan produk.
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Tenaga Kerja
Bambu Jaya memiliki tenaga kerja/karyawan 4 orang sebagai staf
produksi. Keempat karyawan tersebut hanya bertugas sebagai perakit kursi
bambu. Di dalam perekrutan karyawan, tentu UD. BAmbu Jaya harus memilih
tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus dalam perakitan kerajinan bamboo
(kursi bambu). Jadi, penyeleksiannya (secara sederhana) bisa dicek secara
langsung dari hasil kerajinan kursi bambunya. Tenaga kerja mempunyai status
karyawan tetap dengan syarat 3 bulan menjalani masa training atau masa uji coba.
Dalam pemeliharaan karyawan, UD. Bambu Jaya menerapkan system
bonus tambahan gaji sebagai reward prestasi kerja dan ketercapaian target
penjualan produk.
ASPEK FINANSIAL
Kebutuhan dan Sumber Dana
Sumber Dana dari internal dan eksternal.
Internal
: Tabungan
Eksternal
Kebutuhan Biaya Modal untuk Bahan Baku untuk 1 set Kursi Bambu
No.
1
2
3
4
5
Bahan Baku
Bambu (Wulung)
Rotan
Paku dan Lem kayu
Tenaga Kerja
Biaya Lain-lain
Banyak
Harga Satuan
(Rp)
12
gulung
5.000
100.000
2 hari
50.000
TOTAL
Jumlah Harga
(Rp)
60.000
50.000
30.000
100.000
50.000
290.000
Bahan Baku
Banyak
Sanggar Bambu
Rotan
5 gulung
Paku
Lem Kayu
2 bungkus
Ijuk
Promosi
Peralatan
(Gergaji,
Harga Satuan
(Rp)
100.000
30.000
Jumlah Harga
(Rp)
15.000.000
500.000
500.000
60.000
500.000
500.000
2.500.000
dll)
TOTAL
19.560.000
: Rp. 300.000,00
: Rp. 500.000,00
: Rp. 200.000,00
UD. Bambu Jaya dapat menyerap tenaga kerja desa setempat untuk membuat
aneka kursi bambu. Jadi, secara tidak langsung mampu mengurangi tingkat
pengangguran di desa Bener dan meningkatkan kesejahteraan rakyat secara
umum.
2. Aspek Sosial
a.
b. Menjadi salah satu sumber donatur, ketika ada kegiatan social di desa setempat.
3. Aspek Politik
a.
b.
Ijin usaha UD. Bambu Jaya secara yuridis belum ada, terkait dengan ijin usaha
dengan tetangga sekitar, UD. Bambu Jaya cukup mengundang mereka untuk
mengadakan syukura.
b.
c.
Limbah indutri bamboo dapat mudah diatasi, karena bersifat mudah dibakar.
Misalnya potongan bamboo, rotan dan kayu. Jadi tidak menjadi masalah besar
bagi industry kerajinan bamboo pada UD. Bambu Jaya ini.
b.
ASPEK HUKUM
a.
Karena bahan baku dari alam, maka sangat tergantung pada iklim dan cuaca yang
mempengaruhi kualitas bahan baku yakni bambu. Jadi, produk kursi bamboo pun
mempunyai kualitas yang rendah.
b.
Oleh karena ketergantungan iklim dan cuaca sebagai factor pengaruh kualitas
bahan baku, maka harga bahan baku bamboo pun menjadi tidak menentu.
KESIMPULAN
Dalam aspek pasar dan pemasran, usaha kerajinan kurssi bamboo ini
cukup menjanjikan. Pasalnya, kursi bamboo saat ini justru menjadi trend dan
model yang banyak dicari oleh masyarakat umum bahkan instansi swasta dan
pemerintahan pun banyak yang berminat. Hal ini, dikarenakan oleh kursi bamboo
mempunyai nilai seni yang tinggi serta mempunyai harga yang cukup ekonomis.
Kemudian, dalam praktek pengelolaannya, UD. Bambu Jaya menerapkan
fungsi-fungsi manajemen perusahaan walaupun masih sabgat sederhana. Begitu
juga dengan Sumber Daya Manusianya, yang masih sedikit karena dibutuhkan
seleksi yang mempunyai keahlian khusus dalam merakit kerajinan kursi bambu.
UD. Bambu Jaya pun juga harus mempunyai uang yang cukup besar untuk
modal investasinya dalam bidang kerajinan kursi bambu. Akan tetapi, jika strategi
yang dipakai tepat, dalam jangka waktu 2 tahun, sudah bisa menikati kembali
modal.
UD
Bambu
Jaya
masih
menggunakan
teknik
sederhana
dalam