Anda di halaman 1dari 5

Majalah Ilmiah STTR Cepu

ISSN 1693 - 7066

Pengukuran Fraksi Hampa Aliran Dua Fase (Cair-Gas) Dengan Teknik Katup
Menutup Cepat
1)

Matheus M. Dwinanto 1) dan Sarjono 2)


Jurusan Teknik Mesin, FST, Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT
e-mail : theo67unc@yahoo.co.id
2)
Jurusan Teknik Mesin, STTR Cepu, Jawa Tengah
e-mail : jhon_dharmaputra@yahoo.co.id

Abstrak
Pengetahuan mengenai fraksi hampa penting dalam perhitungan gradien tekanan dan hubungannya untuk
perhitungan banyaknya likuid dan gas yang ada dalam sistem. Penelitian ini dilakukan pada pipa pleksigas sirkular
tunggal dengan diameter dalam 50 mm dan panjang 2000 mm. Kecepatan superfisial gas yang digunakan adalah
0,0067 m/s sampai dengan 0,1217 m/s, dan kecepatan superfisial cairan adalah 0,0616 m/s sampai dengan 0,8072
m/s. Hasil pengukuran ini akan dibandingkan dengan korelasi CISE. Dari hasil penelitian pada aliran cairan
konstan makin besar kecepatan superfisial gas maka fraksi hampa akan bertambah besar. Ini berlaku untuk semua
kecepatan superfisial cairan, sedangkan apada aliran gas konstan, semakin besar kecepatan superfisial cairan maka
fraksi hampa akan semakin berkurang. Ini berlaku untuk semua kecepatan superfisial gas. Dalam penelitian ini,
pengukuran fraksi hampa dengan menggunakan teknik katup menutup cepat lebih sesuai digunakan untuk
menghitung penurunan tekanan dengan model aliran homogen.
Kata kunci : Katup menutup cepat, fraksi hampa, aliran dua fase

1.

Pendahuluan
Pengukuran
fraksi
hampa
mempunyai arti penting dalam sistem dua
fase. Pengetahuan mengenai fraksi hampa
penting dalam perhitungan gradien tekanan
dan hubungannya untuk perhitungan
banyaknya banyaknya likuid dan gas yang
ada dalam sistem. Fraksi hampa penting
dalam reaktor nuklir karena absorpsi dan
moderasi dari netron yang terkait dengan
kepadatan dari campuran uap-likuid dalam
sistem. Telah banyak metode yang diusulkan
untuk mengukur fraksi hampa, tetapi dalam
penelitian ini hanya digunakan teknik katup
menutup cepat.
Prinsip operasinya, katup (yang
dapat dioperasikan dengan cepat dan
simultan) ditempatkan pada permulaan dan
akhir saluran dimana fraksi hampa itu
hendak ditentukan. Pada saat yang tepat,
katup dioperasikan dan fase likuid yang
terperangkap
dalam
saluran
diukur
volumenya.
Karena
volume
saluran
diketahui (atau dapat diperkirakan), maka
fraksi hampa saluran rata-rata dapat
ditentukan. Untuk sistem bertekanan tinggi,
dapat digunakan katup solenoid. Kecermatan
dan keluwesan teknik ini telah dibuktikan
dalam
serangkaian
eksperimen
di
Laboratorium CISE Italia oleh Agosti dan
Premoli tahun 1971.
2.

Tinjauan Pustaka
Pengetahuan
mengenai
fraksi
hampa penting dalam perhitungan gradien

SimetriS

tekanan dan dalam hubungannya untuk perhitungan


banyaknya cairan dan gas yang ada dalam sistem
(Hestroni, 1982). Pengukuran fraksi hampa dalam
aliran dua fase dapat juga bertujuan untuk
mengidentifikasi pola aliran secara lebih objektif
(Lowe dan Rezkallah, 1999). Teddy dan Indarto
(2002) menggunakan teknik katup menutup cepat
untuk mengukur fraksi hampa dari aliran dua fase
cair-gas searah ke atas pada pipa vertikal, dan hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan
fraksi hampa karena peningkatan aliran gas.
Keakuratan dapat diperbaiki, terutama pada
pengukuran fraksi hampa rendah, yaitu dengan
mengurangi panjang bagian uji (ruang antara kedua
katup), untuk mengurangi kompleksitas yang harus
ditutup dan dengan menambah jumlah data-data
pengukuran untuk memperoleh ketepatan yang
lebih tinggi.
Triplett,
dkk
(1999)
dari
hasil
penelitiannya menyatakan bahwa fraksi hampa dan
penurunan tekanan dapat diprediksi dengan baik
dengan menggunakan asumsi model alirannya
campuran homogen.
3. Pelaksanaan Penelitian
3.1. Bahan penelitian
a. Fluida Cair : Cairan dengan sifat-sifat fisik :
viskositas dinamik = 24,7E-03 kg/m.s,
rapat massa = 898,15 kg/m 3, dan tegangan
permukaan = 0,031 N/m.
b. Fluida Gas : Udara bertekanan dari
kompresor pada 1 kg/cm 2 dan T = 29 oC

Nomor : 8, Sept Des 2008

Majalah Ilmiah STTR Cepu

ISSN 1693 - 7066

mekanisme katup menutup cepat yang digunakan


untuk mengukur fraksi hampa dalam penelitian ini.

3.2. Alat penelitian


Alat penelitian seperti terlihat pada gambar
1 di bawah ini, dan gambar 2 menunjukkan
Udara

(1)

Cairan

(4)

(3)

(12)

(2)

(4)

= 50 mm

(1)
(7)

(5)
(6)
(10)

(9)

(11)

Gas dari
kompresor

Cairan

Keterangan Gambar :
1. Ball Handle Valve
2. Pipa Pleksiglas
3. Manometer U
4. Penjebak Tekanan
5. Flowmeter Cairan
6. Flowmeter Gas
7. Katup By Pass 1
8. Pompa Sirkulasi
9. Bak Penampung
10. Katup Pengatur Aliran Cairan
11. Katup By Pass 2
12. Katup menutup cepat

(8)

: Aliran Cairan
: Aliran Gas
: Aliran Cairan-Gas

Gambar 1. Alat Penelitian Aliran Dua Fase Searah Ke Atas

SimetriS

Nomor : 8, Sept Des 2008

Majalah Ilmiah STTR Cepu

ISSN 1693 - 7066

Katup

Batang
Penghubung

Jg

Jl
Katup

Gambar 2. Mekanisme katup menutup cepat


3.3. Jalan penelitian :
Cairan dialirkan ke atas dengan
menggunakan pompa sirkulasi dengan
melewati katup pengatur debit aliran dan
flowmeter. Udara bertekanan dari kompresor
dialirkan melewati regulator, katup pengatur
debit aliran, flowmeter, dan kemudian
diinjeksikan melalui injektor. Kecepatan
superfisial gas yang digunakan adalah
0,0067 m/s sampai dengan 0,1217 m/s, dan
kecepatan superfisial cairan adalah 0,0616
m/s sampai dengan 0,8072 m/s. Setelah
alirannya menjadi dua fase, dilakukan
pengukuran
fraksi
hampa
dengan
menggunakan metode katup menutup cepat,
yaitu dengan menutup secara bersamaan
katup 1, dimana katup 1 telah dihubungkan

SimetriS

dengan sebuah batang penghubung (seperti terlihat


pada gambar 2). Prosedur pengambilan data ini
dilakukan untuk tiap besar variasi kecepatan aliran
cairan dan aliran gas yang telah ditentukan. Hasil
pengukuran langsung fraksi hampa akan
dibandingkan dengan hasil perhitungan fraksi
hampa dengan asumsi model aliran adalah
campuran homogen.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Aliran cairan konstan
Gambar 1, menunjukkan hasil pengukuran
fraksi hampa pada aliran cairan konstan dengan
teknik katup menutup cepat, dimana hasil
pengukuran fraksi hampa ini yang digunakan dalam
perhitungan penurunan
tekanan model aliran
homogen pada aliran cairan konstan.

Nomor : 8, Sept Des 2008

Majalah Ilmiah STTR Cepu

ISSN 1693 - 7066

Gambar 2, menunjukkan hubungan fraksi


hampa hasil perhitungan dengan korelasi CISE
dengan kecepatan superfisial cairan dan kecepatan
superfisial gas, dimana hasil perhitungan dengan
menggunakan korelasi CISE menunjukkan bahwa
makin besar kecepatan superfisial gas, maka fraksi
hampa akan makin meningkat.

0.225
0.2

0.15
0.125
0.1
0.075
0.05
0.025
0
0

0.02

0.04

0.06

0.08

Jg (m/s)

Jl = 0.0616 m/s
Jl = 0.4855 m/s

0.1

0.12

0.14

Jl = 0.2075 m/s
Jl = 0.8072 m/s

Gambar 1. Fraksi hampa pengukuran pada


aliran cairan konstan
Dari gambar 1, terlihat bahwa
makin besar kecepatan superfisial gas maka
fraksi hampa akan bertambah besar. Ini
berlaku untuk semua kecepatan superfisial
cairan. Namun adanya garis yang saling
bersilangan pada gambar ini terutama pada
Jl = 0,4855 m/s dan Jl = 0,8072 m/s
kemungkinan besar diakibatkan oleh
timbulnya dua bentuk pola aliran sepanjang
pipa uji, yaitu pola aliran kantung kecil dan
pola aliran kantung besar, sehingga pada
saat penutupan katup, fraksi hampa yang
terukur sangat bergantung pada kestabilan
perubahan pola aliran dari aliran kantung
kecil ke aliran kantung besar dan jumlah
kantung udara yang terbentuk.
Jika
perubahan pola aliran ini berlangsung cepat
maka fraksi hampa yang diukur akan besar,
sedangkan bila perubahan pola aliran
berlangsung lambat maka fraksi hampa akan
lebih kecil. Ini tentunya sangat bergantung
dari besar viskositas cairan pada saat
pengukuran, karena semakin lama cairan
dipompakan maka temperatur cairan akan
meningkat yang berakibat pada penurunan
viskositas
cairan.
Hal
ini
yang
mengakibatkan
gelembung-gelembung
udara semakin cepat bergerak dan
bergabung satu sama lain sehingga
meningkatkan fraksi hampa.

4.2. Aliran gas konstan


Gambar 3, menunjukkan hasil pengukuran
fraksi hampa pada aliran gas konstan dengan teknik
katup menutup cepat, dimana hasil pengukuran
fraksi hampa ini yang digunakan dalam perhitungan
penurunan tekanan model aliran homogen. Dari
gambar 3 terlihat bahwa semakin besar kecepatan
superfisial cairan maka fraksi hampa akan semakin
berkurang. Ini berlaku untuk semua kecepatan
superfisial gas.
0.25
0.2
Fraksi hampa

Fraksi hampa

0.175

0.15
0.1
0.05
0
0

0.2

0.4

0.6

0.8

Jl (m/s)

Jg = 0.0067
Jg = 0.0500
Jg = 0.1095

Jg = 0.014
Jg = 0.0606
Jg = 0.1217

Gambar 3. Fraksi hampa pengukuran pada aliran


gas konstan
Gambar 4, menunjukkan hasil perhitungan
fraksi hampa dengan menggunakan korelasi CISE
pada kecepatan aliran gas konstan, dimana hasil
perhitungan dengan menggunakan korelasi CISE
menunjukkan bahwa makin besar kecepatan
superfisial cairan maka fraksi hampa semakin
berkurang.

0.4

Fraksi hampa

0.35
0.35

Fraksi hampa

0.3
0.25
0.2

0.3
0.25
0.2
0.15
0.1

0.15

0.05

0.1

0
0

0.05

0.2

0.4

0.6

0.8

Jl (m/s)

0
0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

0.14

Jg (m/s)

Jl = 0.0616 m/s
Jl = 0.4855 m/s

Jl = 0.2075 m/s
Jl = 0.8072 m/s

Gambar 2. Fraksi hampa dengan korelasi


CISE pada aliran cairan konstan

SimetriS

Jg = 0.0067
Jg = 0.0500
Jg = 0.1095

Jg = 0.014
Jg = 0.0606
Jg = 0.1217

Gambar 4. Fraksi hampa dengan korelasi CISE


pada aliran gas konstan

Nomor : 8, Sept Des 2008

Majalah Ilmiah STTR Cepu

ISSN 1693 - 7066

5.

Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini maka
diperoleh kesimpulan antara lain : pada
kondisi aliran cairan konstan, fraksi hampa
aliran akan bertambah besar dengan
meningkatnya kecepatan superfisial cairan.
Sedangkan pada kondisi aliran gas konstan,
fraksi hampa aliran akan berkurang dengan
meningkatnya kecepatan superfisial cairan.
Dalam penelitian ini, pengukuran fraksi
hampa dengan menggunakan teknik katup
menutup cepat lebih sesuai digunakan untuk
menghitung penurunan tekanan dengan
model aliran homogen.
6.

Daftar Pustaka

Hestroni, G., 1982, Handbook of


Multiphase System, McGraw-Hill
Book Com., New York.

SimetriS

Koestoer, R.A., 1994, Aliran Dua Fase dan Fluks


Kalor Kritis, Cetakan Pertama, Pradnya
Paramita, Jakarta.
Lowe, D.C., and Rezkallah, K.S., 1999, Flow
Regim Identification in Microgravity TwoPhase Flows Using Void Fraction Signals,
Int. Journal of Multiphase Flow, Vol. 25,
433 457.
Teddy dan Indarto, 2002, The Comparison of
Theoretical Models and Hand Operated
Quick Closing Valves Technique for Void
Fraction Measurement of Gas-Liquid TwoPhase Flow, Media Teknik No.1 Tahun
XXIV, 71-76.
Triplett, K.A., et al., 1999, Gas-Liquid Two-Phase
Flow in Microchannels., Part II : Void
Fraction and Pressure Drop., Int. Journal of
Multiphase Flow, Vol. 25, hal. 395 410.

Nomor : 8, Sept Des 2008

Anda mungkin juga menyukai