Anda di halaman 1dari 2

PENDUGAAN CADANGAN KARBON HUTAN

Data petak 100 ha, pengukuran seluruh jenis pohon diameter 20 cm ke atas.
Petak 100 ha terbagi habis dalam jalur berukuran lebar 20 m x panjang 1000 m (2 ha) dengan
demikian akan mendapat 50 jalur dalam 1 petak.
Dalam setiap jalur terdapat petak ukur (PU) berukuran 20 m x 20 m sehingga dalam satu jalur
terdapat 50 buah petak ukur.
Tahapan penentuan cadangan karbon:
1. Lakukan sampling dengan intensitas 25 persen dari jumlah jalur seluruh petak yakni
13 jalu. Penentuan jalur terpilih secara acak.
2. Dari jalur yang terpilih, ambil setengah dari jalur sebagai jalur contoh (berukuran 20
m x 500 m).
3. Menghitung biomassa (AGB) setiap pohon dalam jalur. Gunakan persamaan biomassa
pohon Brown et al. (2011) dan Basuki et al. (2009).
Rumus AGB Brown et al. (2011) = EXP(-2.289+2.649*LN(dbh)-0.021*LN(dbh)^2)
Rumus AGB Basuki et al. (2009) = EXP(-1.145+2.196*LN(dbh))
4. Menghitung biomasa (AGB) total seluruh pohon dalam jalur (satuan ton B/hektar).
5. Menghitung biomassa (AGB) rata-rata per jalur (satuan ton B/hektar) dan simpangan
bakunya (satuan ton B/hektar).
6. Perbandingkan hasil dugaan rata-rata biomassa menurut Brown et al. (2011) dan
Basuki et al. (2009). (Gunakan uji beda berpasangan 2 nilai rata-rata)).
Uji Beda Berpasangan dua nilai rata-rata

ddo
t=
Sd
n
Rumus simpangan baku
d
2 /n

d
2
Sd 2=

Brown : exp(-2.289+2.659*ln(dbh)-0.021*ln(dbh)^2)
Basuki: exp(-1.145+2.196*ln(dbh)

Jalur terpilih : 32, 19, 37, 8, 26, 2, 45, 14, 5, 24, 48, 41, 11
2-5-8-11-14-19-24-26-32-37-41-45-48
Hipotesis
Dan bias (acak dan tidak)
Pengukuran yang baik harus teliti dan tidak berbias sehingga akurat (tepat).
Teliti dari std dev yang kecil
Tujuan pengajakan menghindari bias karena sensitivitas dhilangkan

Anda mungkin juga menyukai