Anda di halaman 1dari 22

HUKUM AGRARIA

(TKD 318K)
Tim Dosen
1. Ir. Onang Onang F. W., MM.
2. Fauzi Janu Amarrohman, S. T., M. Eng.
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
2016

Dasar hukum pendaftaran tanah, antara lain :


1. Undang Undang Pokok Agraria pasal 19, Pasal 23, Pasal 32, dan Pasal 38;

2. Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;


3. Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun
1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP 24 Tahun 1997;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat
Pembuat Akta Tanah;

5. Peraturan Menteri agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun


1999 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP 37 Tahun 1998.

Dalam PP No. 24/1997, pengertian pendaftaran tanah yaitu dijelaskan dalam


Pasal 1 ayat 1 :

Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh


Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan
data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidangbidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat
tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak
milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.

1. Kata-kata rangkaian kegiatan menunjuk kepada adanya


berbagai kegiatan dalam penyelenggaraan pendaftaran
tanah yang berkaitan 1 (satu) dengan yang lain, berurutan
menjadi satu kesatuan rangkaian yang bermuara pada

tersedianya data yang diperlukan dalam rangka memberikan


jaminan kepastian hukum di bidang pertanahan bagi rakyat.

Kegiatan Pendaftaran Tanah terdiri atas :


1.

Pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian data fisik


bidang-bidang tanah tertentu;

2.

Pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian data yuridis

tertentu;
3.

Penerbitan surat tanda bukti haknya;

4.

Pencatatan perubahan-perubahan pada data fisik dan data yuridis yang


terjadi kemudian.

2. Kata terus menerus menunjuk kepada pelaksanaan


kegiatan yang sekali dimulai tidak akan ada akhirnya. Data
yang sudah terkumpul dan tersedia harus selalu dipelihara,
dalam arti disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang

terjadi kemudian hingga tetap sesuai dengan keadaan yang


terakhir.

3. Kata teratur menunjukkan bahwa semua kegiatan harus


berlandaskan peraturan perundang-undangan yang sesuai
karena hasilnya merupakan data bukti menurut hukum,
biarpun daya kekuatan pembuktiannya tidak selalu sama

dalam hukum negara-negara yang menyelenggarakan


pendaftaran tanah.

Tujuan Pendaftaran Tanah


a) Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum
kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah
susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat
membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan,
b) Untuk

menyediakan

informasi

kepada

pihak-pihak

yang

berkepentingan termasuk Pemerintah agar dengan mudah dapat


memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan
hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah
susun yang sudah terdaftar;
c) Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.

Adapun asas dalam pendaftaran tanah, yaitu sebagai berikut :


1. Asas Sederhana, ketentuan pokok dan prosedurnya mudah dipahami oleh pihakpihak yang berkepentingan, terutama para pemegang hak atas tanah.
2. Asas Aman, dalam pendaftaran tanah perlu diselenggarakan secara teliti dan
cermat, sehingga hasilnya dapat lebih memberikan kepastian hukum sesuai
dengan tujuannya.
3. Asas Terjangkau, hal ini agar pihak-pihak yang memerlukan terutama golongan
ekonomi lemah agar dapat terjangkau dalam pemberian pelayanan pendaftaran
tanah.
4. Asas Mutakhir, yang mana data yang tersedia harus menunjukkan keadaan
mutakhir, sehingga data yang tersimpan selalu up to date, sesuai dengan
kenyataan di lapangan.
5. Asas Terbuka, hal ini agar masyarakat dapat memperoleh keterangan dalam hal
penyelenggaraan pendaftaran tanah mengenai data yang benar setiap saat di
Kantor Pertanahan.

Objek Pendaftaran Tanah


1.

Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna usaha,
hak guna bangunan, dan hak pakai;

2.

Tanah hak pengelolaan;

3.

Tanah wakaf;

4.

Hak milik atas satuan rumah susun;

5.

Hak Tanggungan;

6.

Tanah negara (yang hanya dibukukan dalam daftar tanah dan tidak

diterbitkan sertifikat).

Pelaksanaan Pendaftaran Tanah


Pelaksanaan Pendaftaran Tanah dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1. INITIAL REGRISTRATION (Pendaftaran Tanah untuk Pertama Kali)

Pada Initial Regristration Pendaftaran Tanah dilakukan untuk tanah yang belum
disertai dengan Sertifikat Hak Atas Tanah.
Pada Initial Regristration ini dibedakan menjadi dua sistem Pendaftaran Atas
Tanah, yaitu :
1)

Pendaftaran Tanah secara SISTEMATIK


=

2)

Pendaftarn Tanah secara SPORADIK


=

2. MAINTANANCE REGRISTRATION (Pendaftaran Tanah Perubahan)


Pendaftaran Tanah yang sudah disertai dengan sertifikat Hak Atas Tanah.

Pendaftaran ini dilakukan karena adanya Perbuatan Hukum tertentu terhadap


tanah. Pendaftaran ini juga berfungsi untuk Pemeliharaan Data Tanah.
Kegiatan pemelihaan data pendaftaran tanah meliputi :
A. pendaftaran peralihan dan pembebanan hak;
B. pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah lain-nya.

Pendaftaran Tanah untuk Pertama Kali


Kegiatan pendaftaran tanah pertama kali, meliputi ;
1. Pengumpulan dan pengolahan data fisik;
2. Pembuktian hak dan pembukuannya;
3. Penerbitan sertifikat;
4. Penyajian data fisik dan data yuridis; dan

5. Penyimpanan daftar umum dan dokumen.

1. Pengumpulan dan Pengolahan Data Fisik


Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas, dan luas bidang tanah dan
satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan

di atasnya.
Kegiatan :
1.

Pembuatan peta dasar pendaftaran;

2.

Penetapan batas bidang-bidang tanah;

3.

Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan pembuatan peta

pendaftaran;
4.

Pembuatan daftar tanah;

5.

Pembuatan surat ukur.

2. Pembuktian Hak dan Pembukuannya


a)

Pembuktian Hak Baru


Pembuktian hak baru untuk keperluan pendaftaran hak meliputi :
1) Hak atas tanah baru harus dibuktikan dengan :
a. Penetapan pemberian hak apabila berasal dari tanah negara atau tanah hak
pengelolaan.
b. Akta asli PPAT apabila mengenai hak guna bangunan dan hak pakai atas tanah hak

milik.
2) Hak pengelolaan dibuktikan dengan penetapan pemberian hak pengelolaan oleh pejabat
yang berwenang.

3) Tanah wakaf dibuktikan dengan akta ikrar wakaf.


4) Hak milik atas satuan rumah susun dibuktikan dengan akta pemisahan.
5) Pemberian hak tanggungan dibuktikan dengan akta pemberian hak tanggungan.

b)

Pembuktian hak lama


Hak atas tanah yang berasal dari konversi hak-hak lama, dibuktikan dengan :
Bukti tertulis, keterangan saksi, pernyataan panitia ajudikasi (sistematik) atau
kepala kantor pertanahan (sporadik), dianggap cukup mendaftar hak, pemegang
hak, dan hak dari pihak lain yang bersangkutan.

c)

Pembukuan hak
Pembukuan hak dilakukan berdasarkan alat bukti dan berita acara pengesahan.

3. Penerbitan Sertifikat Tanah


Sertifikat (PP No. 10 Tahun 1961) adalah salinan buku tanah dan surat
ukur yang dijahit menjadi satu bersama-sama dengan kertas sampul yang

bentuknya ditetapkan oleh Menteri Agraria.


Data fisik dan data yuridis yang termuat dalam sertifikat sesuai dengan
data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan.
Dengan demikian, sertifikat tanah merupakan surat tanda bukti hak yang
berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat.

4. Penyajian Data Fisik dan Data Yuridis


Dalam rangka penyajian data fisik dan data yuridis, Kantor Pertanahan
menyelenggarakan tata usaha pendaftaran tanah dalam daftar umum.
a)

Peta pendaftaran
= peta yang menggambarkan bidang tanah untuk keperluan pembukuan.

b)

Daftar tanah
= dokumen dalam bentuk daftar yang memuat identitas bidang tanah dengan
suatu sistem penomoran.

c)

Surat ukur
= dokumen yang memuat data fisik suatu bidang tanah dalam bentuk peta dan
uraian.

d)

Buku tanah
= dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis dan data fisik suatu
objek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya.

e)

Daftar nama
= dokumen dalam bentuk daftar yang memuat keterangan mengenai penguasaan

tanah dengan sesuatu hak, hak atas tanah, atau hak pengelolaan dan
mengenai pemilikan hak milik atas satuan rumah susun oleh orang atau badan
hukum.

5. Penyimpanan Daftar Umum dan Dokumen


Dokumen yang merupakan alat pembuktian, diberi tanda pengenal dan disimpan
di kantor pertanahan yang bersangkutan atau di tempat lain yang ditetapkan oleh
menteri agraria.

Peta pendaftaran

Daftar tanah

Surat ukur

Buku tanah

Daftar nama

PELAYANAN SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH


A.
B.
C.
D.
E.

Konversi, pengakuan, dan penegasan hak.


Pemberian hak milik.
Pemberian hak guna bangunan.
Pemberian hak pakai.
Pemberian hak guna usaha.

1. PERSYARATAN
2. WAKTU
3. BIAYA
4. PROSEDUR
Waktu Pengerjaan
Sifat
Format
Pengumpulan

= 1 minggu
= Kelompok
= Laporan/Makalah
= Compact Disc

Anda mungkin juga menyukai