Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

DI DESA GENTENG
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengembangan Masyarakat)

Disusun oleh:
M. Fahri Hasan Sidik

150610140087

Dinah Triayu

150610140087

Nabila Salma N.F.

150610140087

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2016

Permasalahan di Desa Genteng


Masalah yang dihadapi terkait pemasaran di desa Genteng ini merupakan permasalahan
klasik yang berkaitan dengan sosok bandar atau tengkulak. Menurut KBBI, bandar atau
tengkulak adalah pedagang perantara yang membeli hasil bumi dan sebagainya dari petani
atau pemilik pertama. Meskipun memiliki maksud yang cukup baik untuk membantu
memasarkan produk dari petani, pada kenyataannya ada beberapa masalah baru yang
ditimbulkan oleh keberadaan bandar tersebut.
Bandar berperan dalam memainkan harga jual suatu komoditas dari petani. Kurangnya
informasi yang didapatkan petani mengenai harga pasar menjadi salah satu penyebab masalah
tersebut muncul. Bandar akan menjual suatu komoditas sesuai dengan keadaan harga di
pasaran, namun karena bandar merupakan pemain tambahan dalam sebuah rantai pasok yang
juga akan mencari keuntungan, otomatis mereka akan berusaha menekan harga jual di petani.
Imbasnya, perbandingan harga jual di petani dengan harga jual di pasar akan cukup besar.
Sayangnya, para petani di desa Genteng terkesan tidak mau ribet mengingat produk
pertanian yang perishable sehingga harus cepat-cepat terjual. Inilah yang menyebabkan para
petani-petani di Desa Genteng sangat bergantung kepada bandar-bandar yang ada. Bahkan
dalam beberapa kasus, sebelum panen tiba para petani terkadang telah menjualnya kepada
bandar dengan harga yang rendah, agar mereka tidak perlu pusing-pusing memikirkan
kemana mereka harus menjual produk setelah panen.

Project
Integrated Farmers
Melihat kondisi saat ini, keberadaan dari bandar sejatinya tidak mungkin disingkirkan
begitu saja. Langkah yang paling memungkinkan adalah dengan meminimalisir hasil panen
yang akan dijual melalui bandar. Secara garis besar, projek tersebut dapat dijelaskan seperti
bagan di bawah ini.

Hasil Panen Petani Genteng


GRADE A

GRADE C

GRADE B
KWT

Kerjasama dengan Pasar Modern

Bandar

Produk Olahan

Seperti yang dapat kita lihat di bagan di atas, petani dapat melakukan grading
terhadap hasil panen mereka. Dimana nantinya mereka akan difasilitasi untuk menjalin kerja
sama dengan Pasar Modern dalam memasarkan produk Grade A. Sementara untuk produk
Grade C akan diolah oleh kelompok wanita tani atau kelompok PKK di desa Genteng
menjadi produk-produk olahan. Sehingga hanya hasil panen Grade C saja yang tetap
dipasarkan melalui bandar.
Menurut kami solusi ini merupakan solusi yang paling memungkinkan dilakukan
mengingat tanpa bandar akan sangat sulit untuk memasarkan seluruh hasil panen. Tetapi
mengurangi ketergantungan akan bandar akan dapat meminimalisir kerugian-kerugian yang
sebelumnya dikeluhkan oleh petani.

Metode
Dalam mendukung proyek yang kami sampaikan sebelumnya, kami menyadari bahwa
metode partisipasi aktif merupakan metode paling tepat guna mendukung program-program
yang akan berjalan. Menurut Nasdian (2014) terdapat tiga pendekatan pendampingan
masyarakat yaitu pendekatan menolong diri sendiri, pendampingan teknik, dan pendekatan
konflik. Pendekatan menolong diri sendiri menitikberatkan pada peran masyarakat sebagai
partisipan dalam melakukan kegiatan dan juga kontrol kegiatan, pendamping hanya sebatas
fasilitator. Pendekatan pendampingan teknik mendasarkan pada perkiraan kebutuhan oleh
para perencana yang dapat mengantarkan dan mengevaluasi proses pengembangan
masyarakat. Pendekatan konflik menekankan pada upaya-upaya untuk menyadarkan
masyarakat bahwa yang dilakukan oleh orang lain juga baik jika dilakukan oleh masyarakat
tersebut.
Nasdian (2014) membuat kriteria untuk pendampingan agar dapat dikatakan
pendampingan partisipatif. Kriteria tersebut adalah (1) mengandung unsur perencanaan,
implementasi, dan evaluasi; (2) dapat dipandang sebagai alat yang berdiri sendiri dengan
kekuatan dan kelemahannya; (3) merupakan alat yang bersifat parsitipatif. Beberapa alat
untuk melakukan pendampingan partisipatif kepada masyarakat diantaranya adalah
Technology of Participation (ToP), Environmental Scanning (ES), Logical Frame Approach
(LFA), Pariticipatory Impact Monitoring (PIM), Focus Group Discussion (FGD), dan
Zielobjective Orientierte Project Palnning (ZOPP).

Faktor Yang Perlu Diperhatikan


Melakukan proyek terpadu tersebut tentunya tidak akan semudah membalikan telapak
tangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tidak hanya oleh petani tetapi oleh seluruh
masyarakat desa Genteng
1. Kompetensi Petani di Desa Genteng
Memproduksi hasil pertanian untuk memenuhi grading tentunya bukanlah
hal yang mudah. Terlebih standar yang diterapkan oleh pasar modern sangatlah
ketat. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan teknik budidaya yang baik dari
para petani sehingga nantinya dapat menghasilkan produk sesuai dengan gradinggrading tersebut

2. Partisipasi Seluruh Pihak


Mengingat proyek yang dijalankan merupakan proyek terpadu,
tentunya diperlukan partisipasi dari seluruh elemen yang terlibat. Apabila
ditemukan adanya missing link, dapat dipastikan bahwa proyek ini tidak dapat
berjalan dengan semestinya.
Matriks Perencanaan

No
.

Program/Kegiata
n

Pelaksana

1.

Focus Group
Discussion

Universitas Padjadjaran
(Fasilitator)
dan
Masyarakat Desa Genteng

2.

Pelatihan dan
Penyuluhan

Universitas Padjadjaran
dan
Pihak Pasar Modern

3.

Tahap Ujicoba

4.

Evaluasi

5.

Pelaksanaan Proyek

6.

Pengawasan

Masyarakat Desa Genteng


Didampingi pihak
Fasilitator

Fasilitator

Sasaran
Adanya penyampaian masalah
dari masyarakat serta saran
solusi dari fasilitator
Membentuk kesatuan frame
antara masyarakat dan
fasilitator
Ditetapkannya program yang
dibuat atas keinginan sendiri
dari masyarakat
Meningkatkan kompetensi dari
masyarakat
Memberikan gambaran seperti
apa produk yang diinginkan
oleh pasar modern
Mempelajari cara-cara dalam
mengolah hasil panen suatu
komoditas yang diinginkan
Melakukan budidaya tanaman
hingga sesuai dengan grading
yang diinginkan
Memproduksi produk olahan
sebagai ujicoba produk
Menentukan kekurangankekurangan selama tahap
ujicoba, berikut dengan solusi
Melakukan budidaya tanaman
dan dilanjutkan dengan
grading
Memproduksi produk olahan
secara masif
Memasarkan produk sesuai
dengan rencana awal proyek
Proyek berjalan sesuai dengan

7.

Perluasan Program

Masyarakat Desa Genteng

track-nya
Adanya perluasan program
sesuai dengan apa yang
masyarakat desa Genteng
kehendaki sehingga
masyarakat menjadi mandiri
dan terus berkembang

Daftar Pustaka
Tonny, Fredian. 2014. Pengembangan Masyarakat. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
https://books.google.co.id/books?
id=7cdIDAAAQBAJ&pg=PA126&lpg=PA126&dq=metode+perencanaan+partisipasi+aktif&
source=bl&ots=bPeKarnF7U&sig=_02Mrno_OAld7RgC42EIfi2khkM&hl=en&sa=X&ved=
0ahUKEwivzY2apYXQAhUHvY8KHdraCygQ6AEIRTAF.%20Diakses%20tanggal
%2030%20oktober%202016#v=onepage&q=metode%20perencanaan%20partisipasi
%20aktif&f=false diakses 30 Oktober 2016
Burhan. Teknik Pemberdayaan Secara Partisipatif. 2011. Disampaikan pada: Pelatihan
Program Pengembangan Desa Binaan Bogor, 26 - 29 September 2002. Institut Pertanian
Bogor

Anda mungkin juga menyukai