id
digilib.uns.ac.id
Disusun Oleh :
IMMANUEL TEGUH PRAYOGO
D 0107065
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Administrasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul
LINTAS
BERBASIS
INTELLIGENT
TRANSPORT
SYSTEM
(APILL-ITS). Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi di Program Studi Administrasi Negara, Jurusan Ilmu
Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sebelas
Maret (UNS), Surakarta.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak,
maka pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan khusus kepada:
1. Ibu Dra. Retno Suryawati, M.Si, selaku dosen pembimbing yang memberikan
arahan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs.Yosca Herman Soedradjad, MM selaku Kepala Dinas
Perhubungan Surakarta, Bapak Sri Baskoro, SH., M.si selaku Kepala
Bidang Lalu Lintas, Bapak Joko Pramono, SE., MM selaku Kasi
Manajemen
Rekayasa
Lalu
Lintas,
Bapak
Ari
Wibowo
selaku
semua
rekan-rekanku
angkatan
vii
2007
yang
telah
senasib
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses penyusunan
skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan dan kemampuan dalam
skripsi ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi semua pihak. Amin.
Immanuel Teguh P
D 0107065
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........
HALAMAN PERSETUJUAN.........
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......
vi
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran..... 32
BAB III METODE PENELITIAN... 34
A. Bentuk Penelitian...... 34
B. Lokasi Penelitian...... 35
C. Sumber Data..... 36
D. Teknik Pengumpulan Data...... 37
E. Teknik Pengumpulan Sampel............................... 38
F. Validitas Data....... 39
G. Tehnik Analisis Data........ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42
61
64
66
73
78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Konsep ITS ...
25
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran...
33
41
Gambar 4.1 Pusat Kontrol APILL ITS Kota Surakarta (CCRoom) ...
55
56
57
58
59
66
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 2.1
28
Tabel 2.2
29
Tabel 4.1
46
Tabel 4.2
47
Tabel 4.3
54
Tabel 4.4
73
Tabel 4.5
74
Tabel 4.6
75
Tabel 4.7
76
Tabel 4.8
82
Tabel 4.9
87
94
95
100
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
IMMANUEL TEGUH PRAYOGO. D0107065. Strategi Dinas Perhubungan
Kota Surakarta Dalam Optimalisasi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Berbasis Intellegent Transport System (APILL-ITS). Administrasi Negara.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
2011, 124 Halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi Dinas
Perhubungan Kota Surakarta dalam optimalisasi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
berbasis Intelligent Transport System (APILL-ITS) dan faktor yang
mempengaruhi yaitu faktor pendorong dan penghambat optimalisasi APILL-ITS.
Konsep strategi dalam penelitian ini adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan
di Kota Surakarta. Dengan teknik sampling bertujuan (purposive sampling),
penulis mengumpulkan data dengan wawancara mendalam dan dokumentasi.
Dalam hal uji validitas data penulis menggunakan teknik trianggulasi data
sehingga informasi dari nara sumber yang satu bisa dibandingkan dengan
informasi dari nara sumber yang lain. Sedangkan analisis data dilakukan dengan
teknik analisis interaktif.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat empat strategi yang
diterapkan strategi dalam optimalisasi APILL ITS yaitu sosialisasi dan layanan
informasi kepada masyarakat, pemeliharaan dan pengembangan APILL ITS,
pengembangan sumber daya manusia, serta monitoring dan kendali simpang.
Masing-masing strategi pada umumnya sudah dilaksanakan dengan baik akan
tetapi pada startegi sosialisasi masih belum maksimal karena lingkup sosialisasi
masih terbatas pada lokasi tertentu yakni sekolah-sekolah dan pada
pengembangan teknologi masih terbatas pada anggaran. Dalam penelitian ini,
peneliti menemukan adanya faktor-faktor yang memengaruhi strategi optimalisasi
tersebut. Faktor tersebut meliputi, faktor pendukung keberhasilan strategi yaitu
adanya komitmen baik dari pemerintah pusat dan daerah dalam penerapan APILL
ITS di Kota Surakarta. Sudah adanya prasarana lalu lintas yang modern juga
mendukung penerapan APILL ITS begitu pula adanya pengembangan sumber
daya manusia untuk mendukung operasionalisasi fasilitas APILL ITS.
Faktor penghambat yang ditemukan dalam strategi optimalisasi APILL
ITS yaitu masalah sumber dana yang terbatas untuk menunjang pemenuhan
prasarana pendukung. Perilaku masyarakat dalam berlalu lintas masih rendah,
begitu pula kualitas dan kuantitas sumber daya yang dimiliki masih kurang
menjadi faktor penghambat optimalisasi APILL ITS.
Kata kunci : Strategi, Optimalisasi, Manajemen Lalu Lintas, APILL, ITS.
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
IMMANUEL TEGUH PRAYOGO. D0107065. Strategy Optimization Traffic
Light Equipment Based Intelligent Transport System (APILL-ITS) at Surakarta
Department of Transportation. Public Administration. Faculty of Social and
Political Sciences. Sebelas Maret University. Surakarta. 2011, 124 page.
This study aims to determine how the strategy optimization Traffic
Signaling Equipment based Intelligent Transport System (APILL-ITS) at
Surakarta Department of Transportation and the factors that affect the factors
driving and inhibiting optimization APILL-ITS. The concept of strategy in this
study is an effort made to achieve certain goals.
This study is a qualitative descriptive study conducted in the city of
Surakarta. With the aim of sampling techniques (purposive sampling), the authors
collected data with in-depth interviews and documentation. In this test the validity
of the data the authors used data triangulation techniques so that information
from one resource that can be compared with information from other informants.
While the data analysis was done by using an interactive analysis.
From the research results can be seen that there are four strategies that
are applied in the optimization strategy APILL ITS namely socialization and
information services to the community, APILL ITS maintenance and development,
human resource development, and monitoring and control of intersections. Each
of these strategies generally have been implemented with good will but in strategy
socialization is still not optimal because the scope of socialization is still limited
to a specific location that is the schools and on technology development is still
limited to the budget. In this study, researchers found the factors that influence
the optimization strategy. These factors included, Factors supporting the success
of the strategy is a commitment from both central and local governments in the
implementation of APILL ITS in Surakarta. It's a modern traffic infrastructure
also supports the implementation of APILL ITS nor the development of human
resources to support the operation of APILL ITS facilities.
Obstacles found in the optimization strategy that is the problem of APILL
ITS limited financial resources to support the fulfillment of supporting
infrastructure. People's behavior in traffic is still low, so did the quality and
quantity of resources they have still not be a limiting factor optimization of APILL
ITS.
Key words : Strategy, Optimization, Traffic Management, Traffic Light, ITS.
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan transportasi merupakan masalah aktual di hampir semua kota
besar di dunia, terutama yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau
memadai, juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk.
Kota-kota metropolitan dengan jaringan pelayanan transportasi umum yang sudah
baik, seperti New York atau Berlin, juga masih tetap diliputi permasalahan
transportasi terutama kemacetan. (Kabar Indonesia, 2007).
Seperti
halnya
di
Indonesia.
Pertumbuhan
ekonomi
yang
tinggi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ini justru akan menyebabkan tundaan pada persimpangan lain yang masih
memiliki hubungan dengan persimpangan yang baru saja ditata ulang siklus
lampunya. Disatu sisi berhasil melancarkan arus di satu titik persimpangan, akan
tetapi arus yang keluar dari titik tersebut justru membuat kemacetan di titik
persimpangan yang lain.
Upaya dengan penerapan teknologi informasi juga sudah mulai diterapkan.
Penerapan program Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan menuju sebuah Sistem Transportasi Cerdas (Intelligent Transport System),
sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009, Kota Jakarta
mulai menerapkan NTMC (Nasional Traffic Management Center). Penerapan
Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ini seperti
halnya sistem pengaturan lalu lintas yang diterapkan negara-negara di Eropa,
yakni Intelligent Transport System (ITS). ITS ini merupakan sistem pengaturan
lalu lintas dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengelola penggunaan dan arah tempuh kendaraan, berat beban, dan pilihan rute.
Tujuannya untuk meningkatkan keselamatan, mengurangi pemakaian kendaraan,
meminimalisasikan waktu tempuh, dan mengurangi pemakaian bahan bakar.
Penggunaan ITS pada dasarnya adalah untuk mensinergikan faktor manusia
(people), faktor jalan (road), dan faktor kendaraan (vehicle). (Migley, 2011:3-8).
Seperti halnya di Surakarta, sebagai salah satu kota yang yang memiliki
tingkat pergerakan yang tinggi di Jawa Tengah, Kota Surakarta telah menerapkan
dan mengembangkan teknologi informasi dan telekomunikasi dalam pengendalian
lalu lintas. Penerapan teknologi informasi dan telekomunikasi dalam pengendalian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
informasi tentang keadaan lalu lintas secara real time. Penentuan waktu siklus
lampu persimpangan dapat diubah berkali-kali dalam satu hari sesuai kebutuhan
lalu lintas paling efisien yang mencakup keseluruhan wilayah tersebut. Dengan
integrasi teknologi dengan bus priority pada Batik Solo Trans (BST)
memungkinkan adanya kontrol green wave (lampu hijau) terhadap rute BST pada
setiap persimpangan sehingga tidak terkena lampu merah (pemberhentian) terlalu
lama. Hal ini sesuai hasil kegiatan pra survei berupa wawancara yang dilakukan
penulis dengan Koordinator CCRoom Dishub Surakarta, yang menyatakan bahwa:
APILL ITS hampir sama dengan NTMC yang diterapkan di Jakarta.
Bedanya NTMC berskala nasional yang dioperasikan oleh Kepolisian
sedangkan APILL ITS berskala lokal Surakarta dan dioperasikan oleh
Dishub Surakarta. Selain itu APILL ITS memiliki banyak keunggulan
dibanding NTMC. Sistem tersebut hanya memungkinkan untuk memantau,
mengawasi, kemudian melakukan tindakan ke lapangan. Sedangkan
APILL ITS sendiri selain dapat memantau dan mengawasi, sistem
memungkinkan kita (Dishub) melakukan intervensi secara langsung
terhadap kejadian yang sedang berlangsung. Misalnya, dapat mengganti
siklus pergantian tundaan di persimpangan (timer) berbeda-beda antara
waktu peak hour dan waktu biasa. Jika ada Presiden melintas,
memungkinkan rombongan tersebut melintas dengan lamp hijau terus.
Selain itu, sistem kita sudah mengintegrasikan sistem pengendalian lalu
lintas dan transportasi dengan adanya bus priority dan GPS. (sumber :
wawancara tanggal 6 Mei 2011).
Sistem pengendalian lalu lintas ini dikembangkan sebagai antisipasi
masalah lalu lintas perkotaan di kota Surakarta. Adanya pergerakan transportasi
orang dan barang yang tinggi di Kota Surakarta menyebabkan semakin tingginya
tingkat kecelakaan dan lokasi rawan kemacetan. Pergerakan lalu lintas yang tinggi
dikarenakan Kota Surakarta mempunyai lokasi yang sangat strategis terhadap lalu
lintas nasional terutama yang melewati jalur selatan Jawa Tengah. Selain itu, Kota
commit
user dari arah Semarang, Yogyakarta,
Surakarta juga merupakan titik simpul
lalutolintas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 1.1
Jumlah Kendaraan Bermotor di Kota Surakarta Tahun 2006-2010
No
Tahun
Jumlah Permintaan Kendaraan
Peningkatan
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
2010
277.644
19.891
7,72%
2.
2009
257.753
17.712
7,38%
3.
2008
240.041
19.500
8.84%
4.
2007
220.541
6.294
2,95%
5.
2006
210.264
Sumber : Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Surakarta
Menurut Ari Wibowo, Koordinator Central Control Room (CCRoom) Dishub
Kota Surakarta, mengatakan :
kenaikan jumlah kendaraan di wilayahnya rata-rata 7,5% pertahun.
Angka itu tergolong cukup tinggi dibanding kabupaten/ kota di sekitar
Solo yang rata- rata kenaikannya hanya 4-5%. Solo adalah kota besar
dengan penduduk sekitar 520.000 jiwa. Dengan kenaikan jumlah
kendaraan 7,5 persen, asumsinya seorang warga memiliki lebih dari satu
kendaraan. Potensi kemacetan lalu lintas menjadi poin penting untuk
diantisipasi. Pasalnya pertumbuhan kendaraan itu tidak seimbang dengan
ketersediaan ruang. (Sumber : Seputar Indonesia, 28 Maret 2011).
Dari data diatas dapat simpulkan bahwa kenaikan jumlah kendaraan ratarata 7,5 persen per tahun tidak sebanding dengan pertumbuhan jalan di kota
Surakarta. Pertumbuhan jalan di Kota Surakarta hanya 0,01 persen per tahun.
(harianjoglosemar.com). Kondisi ini semakin diperparah dengan tingginya tingkat
kepadatan penduduk yang mencapai 11.370 jiwa/km2. Berdasarkan data SP BPS
2010, dengan luas yang hanya sebesar 44,03 km2 membuat tingkat kepadatan
penduduk di Kota Surakarta sangat tinggi, yakni tertinggi di Jawa Tengah. Belum
lagi dengan adanya keberadaan kaum commuters (pendatang) yang jumlahnya
tidak kalah banyak dengan penduduk Kota Surakarta sendiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tetapi pada tahun 2010 lokasi rawan kemacetan terpantau 20 lokasi atau
bertambah 8 lokasi dari tahun 2009 yang meliputi Pasar Klewer, Pasar
Singosaren, Pasar Nusukan, Pasar Kembang dan Kadipolo, Pasar Legi, Pasar
Jongke, Solo Grand Mall (SGM), Solo Square, Pusat Grosir Solo (PGS), Simpang
lima Komplang, simpang empat pasar Nusukan dan Pasar Nongko, serta
perlintasan KA Joglo Kadipiro.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut : Bagaimana strategi
Dinas Perhubungan Kota Surakarta dalam optimalisasi Alat Pemberi Isyarat
Lalu Lintas berbasis Intelligent Transport System (APILL ITS) ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Operasional
Untuk mengetahui bagaimana strategi Dinas Perhubungan Kota Surakarta
dalam optimalisasi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas berbasis Intelligent
Transport System (APILL ITS)
2. Tujuan Fungsional
a. Hasil Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca dalam memahami Strategi Dinas Perhubungan Kota Surakarta
dalam optimalisasi APILL ITS.
b. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan manfaat kepada
Dinas Perhubungan Kota Surakarta dalam optimalisasi APILL ITS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Tujuan Individual
Untuk memenuhi Tugas Akhir sebagai salah satu persyaratan akademis
dalam usaha meraih gelar kesarjanaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Jurusan Ilmu Administrasi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan :
1. Masukan dan bantuan pemikiran kepada Dinas Perhubungan dalam
optimalisasi APILL ITS di Kota Surakarta.
2. Pengetahuan bagi kita tentang penerapan APILL ITS dan optimalisasinya
dalam mengatasi kemacetan di Kota Surakarta.
3. Memberikan tambahan pustaka bagi siapa saja yang ingin mengetahui,
mempelajari, dan meneliti lebih lanjut mengenai permasalahan ini.
4. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas
wawasan berkaitan dengan sistem pengaturan lalu lintas berteknologi
(APILL ITS) di Kota Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Setiap penelitian membutuhkan kejelasan dan titik tolak atau landasan
berfikir dalam memunculkan masalah atau menyoroti sebuah masalah. Oleh
karena itu perlu menyusun tinjauan pustaka yang memuat pokok-pokok pikiran
yang menggambarkan dari sudut pandang mana masalah penelitian akan disoroti.
Berkaitan dengan pernyataan tersebut, maka dalam hal ini akan dikemukakan
tentang:
1. Strategi
Strategi sesungguhnya merupakan pengertian dalam bidang militer.
Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategos atau strategus dengan kata
jamak strategi. Strategos berarti jenderal tetapi dalam Yunani kuno sering
berarti perwira negara (state officer) dengan fungsi yang luas (J. Salusu,
2005:85). Dalam artian yang sempit, menurut Matloff (dalam J. Salusu:85)
strategi berarti the art of the general (seni jenderal).
Menurut J. Salusu (2005:101) strategi ialah suatu seni menggunakan
kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya
melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang
paling menguntungkan.
Strategi menurut Chandler (dalam Michael Armstrong 2003:38) adalah
penetapan tujuan dasar jangka panjang dan sasaran perusahaan, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pedoman
untuk
mengkoordinasikan
aktivitas,
sehingga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Disini kata program mengacu pada peranan yang aktif, sadar, dan rasional
yang dimainkan oleh manajer dalam merumuskan strategi organisasi. Dan (2)
Apa yang sesungguhnya dilakukan oleh sebuah organisasi, baik tindakannya
sejak semula memang disengaja atau tidak. Startegi adalah pola tanggapan
organisasi yang dilakukan terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
Michael Armstrong (2003:39) dalam tulisannya menyimpulkan bahwa
strategi adalah pernyataan cita-cita organissasi, ke mana akan pergi dan
secara luas bagaimana mencapai arah yang dituju.
Pernyataan tersebut
dilengkapi dengan pernyataan Michael Allison dan Jude Kaye (2005:3) yang
menyatakan bahwa strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas
yang diambil oleh organisasi: strategi adalah pilihan-pilihan tentang
bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi organisasi.
Hadari Nawawi (2000:147) sendiri mengungkapkan strategi dalam
manajemen sebuah organisasi dapat diartikan sebagai kiat, cara, dan taktik
utama yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen,
Jarzabkowski
yang
terarah
pada
tujuan
strategik
organisasi.
Paula
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
diterapkan oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta dalam penerapan APILLITS untuk mengatasi tingkat kemacetan dan kecelakan berfokus pada strategi
kontijensi, dimana dalam pemecahan masalah Dinas Perhubungan Kota
commit to user
Surakarta akan memilih alternatif yang paling menguntungkan atau yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terbaik diantara yang terbaik, serta sesuai dengan petunjuk dan pedoman
organisasi atasan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Suatu strategi dituntut untuk dapat dilaksanakan dalam pencapaian
tujuan suatu organisasi. Menurut Hatten & Hatten (1988) dalam J. Salusu
(2003:108) memberi beberapa petunjuk bagaimana suatu strategi yang dibuat
bisa sukses yaitu:
1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya.
2. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi.
3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua
sumber daya dan tidak menceraiberaikan satu dengan yang lain.
4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan
kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru adalah kelemahannya.
5. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis.
6. Strategi hendaknya memperhitungakan risiko yang tidak terlalu besar.
7. Strategi hendaknya disusun diatas landasan keberhasilan yang telah
dicapai.
Dinas Perhubungan Kota Surakarta dapat memperhatikan beberapa
petunjuk yang diampaikan Hax dan Majluf (dalam J. Salusu, 2005:100) yang
menawarkan rumusan yang komprehensif tentang strategi yang dibuat dapat
berhasil, sebagai berikut:
a. Suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu, dan integral.
b. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran
jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya.
c. Menyeleksi bidang yang akan digeluti atau akan digeluti organisasi.
d. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama,
dengan memberikan respon yang tepat terhadap lingkungan internal dan
eksternal organisasi.
e. Melibatkan semua tingkat hirarki dari organisasi.
Strategi pada dasarnya disusun untuk merespons perubahan eksternal
yang relevan dari suatu organisasi. Perubahan eksternal akan direspon dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
memperlihatkan
digilib.uns.ac.id
kemampuan
internal
dari
organisasi
yang
dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bila
waktu
menunggu/tundaan
rata-rata
kendaraan
di
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
transportasi
digilib.uns.ac.id
dalam
bentuk
informasi-informasi
melalui
papan
Data Processing
- CCTV
Monitoring
- CCTV Detection
- Vehicle Detector
- Radio
Communication
Central
Processing
Dissemination
- Variable
Information
Board
- Internet
- Traffic report
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pemrosesan
transaksi
secara
eletronis
menggunakan
jalur
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lalu
No.
Klasifikasi
Kota
(1)
1.
(2)
Kecil
2.
Sedang
Jangka
Panjang
(5)
ATCS
Variable
Message Sign
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
koridor
3.
4.
Besar
ATCS
perparkiran
dan lalu-lintas
Traffic
survailance
Intelligent
vehicle,
advance
traveler
information,
pengendalian
angkutan
barang
Tabel 2.2
Skema ITS di Indonesia
No
Skema ITS
(1)
1
(2)
APILL
Diskripsi Strategi
(3)
APILL adalah singkatan dari alat pemberi isyarat lalulintas atau lebih dikenal dengan lampu lalu-lintas.
Dalam wujud paling sederhana pewaktuan APILL
dikendalikan dari local controller baik diatur secara
waktu tetap maupun actuated berdasarkan permintaan
lalu-lintas yang diketahui via detektor. Pengaturan
gelombang hijau (green wave) dapat dilakukan pada
suatu koridor atau jaringan dengan mengatur offset
pewaktuan sinyal berdasarkan kecepatan kendaraan
rata-rata dan jarak antar simpang. Area Traffic Control
System (ATCS) dapat mengkoordinasi APILL pada
suatu wilayah agar menghasilkan kinerja lalu-lintas
yang optimal.
Variable Message VMS dapat diaplikasikan pada lalu-lintas maupun
Sign (VMS)
perparkiran. Aplikasi untuk lalu-lintas meliputi sinyal/
rambu yang memberi informasi/ larangan/ perintah
kepada pengemudi baik secara keseluruhan atau per
lajur. Di dalam skema ini termasuk juga ramp
metering.
VMS
untuk
perparkiran
berguna
memberikan informasi dan arahan bagi pengguna
parker mengenai ketersediaan ruang parkir
Traffic
Upaya ini bertujuan mereduksi hambatan lalu-lintas
Surveillance
berupa insiden kecelakaan atau gangguan pada
commit
to user
kendaraan
dengan
cara mendeteksinya sedini mungkin
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Car Sharing/
Ride Matching
Congestion
Pricing
Electronic Toll
Collection
Manajemen
Operasi
Angkutan Umum
Intelligent
Vehicles
8
9
Advance Traveler
Information
10
Pengendalian
Angkutan Barang
Upaya
optimasi
vehicle
occupancy
dengan
memfasilitasi keinginan bepergian bersama antara
beberapa orang yang memiliki asal-tujuan dan waktu
perjalanan yang hampir sama.
Sistem pembatasan lalu-lintas dengan kewajiban
pengguna kendaraan bermotor membayar penggunaan
jaringan jalan saat periode jam puncak lalu-lintas.
Sistem pengumpulan tol secara otomatis dan
nirkontak; biasanya dengan menggunakan radio dan
kartu infra merah.
Menyangkut informasi jadwal, pengendalian operasi,
transaksi pembayaran secara elektronik dll.
Kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan
elektronik untuk menggantikan peran/ membantu
pengemudi, dengan dukungan sensor dan komputer
Informasi
pendahuluan
(pre-trip
information)
mengenai kondisi lalu-lintas saat ini dan yang akan
datang serta informasi langsung di lapangan (en route)
terhadap gangguan, hambatan lalu-lintas, kemacetan,
serta rute yang direkomendasikan oleh perjalanan
dengan asal-tujuan tertentu melalui media siaran
(broadcast), web (internet) dan telepon.
Pengendalian angkutan barang untuk mengetahui
kemajuan distribusi barang berbasis global positioning
system (GPS)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dinas
dengan
peraturan
perundang-undangan
tentang
LLAJ,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pertambahan Penduduk
& Commuter
Jalan tidak
bertambah
Tingginya tingkat
kemacetan & kecelakaan
Kurang efektifnya
penerapan APILL-ITS
Terciptanya kelancaran
dan ketertiban lalu lintas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Berdasarkan masalah yang diangkat dalam penelitian ini maka bentuk
penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif
dengan maksud memberikan gambaran masalah secara sistematis, cermat, rinci
dan mendalam mengenai strategi Dinas Perhubungan dalam optimalisasi APILLITS di Kota Surakarta. Menurut H.B Sutopo (2002: 48) penelitian kualitatif lebih
menekankan pada makna, lebih memfokuskan pada data kualitas dengan analisis
kualitatifnya. Dengan kata lain penelitiam kualitatif lebih mementingkan makna,
tidak ditentukan oleh kuantitasnya, tetapi lebih ditentukan oleh proses terjadinya
dan cara memandang atau perspektifnya.
Bentuk penelitian ini mengupayakan pencarian data yang berupa kata-kata
dalam susunan kalimat atau gambar yang berlanjut pada analisis data untuk
memberikan gambaran yang senyatanya tentang permasalahan yang ada. Studi
deskriptif berupaya untuk memperoleh informasi kualitatif dengan pendeskripsian
yang teliti, lengkap dan akurat dari suatu situasi. Penelitian ini terbatas pada usaha
mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya
sehingga bersifat sekedar mengungkapkan fakta. Hasil penelitian ditekankan pada
memberikan gambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari obyek
yang diselidiki yaitu tentang strategi optimalisasi APILL-ITS di Kota Surakarta
pada tahun 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Lokasi penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Surakarta, dengan pertimbangan
sebagai berikut :
1)
Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang
mempunyai tingkat kepadatan tertinggi. Tingkat kepadatan tertinggi ini
membuat lahan kosong di Surakarta semakin terbatas sehingga sangat sulit
menambah sarana jalan dalam upaya peningkatan pelayanan jalan.
Sehingga dibutuhkan cara lalin dalam upaya tersebut. Selain itu Kota
Surakarta menjadi pilot project sistem transportasi di Indonesia. Salah satu
pilot project sistem transportasi adalah pengembangan ITS yang tercantum
dalam Tatralok Kota Surakarta tahun 2009-2022. Penerapan sistem ini
terus dikembangkan menuju sebuah Sistem Transportasi Cerdas
(Intelligent Transport Syatem).
2)
3)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai pendukung
meliputi:
a.
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
lapangan. Sumber data primer adalah sumber data yang dapat memberikan
informasi secara langsung mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti, yang merupakan sejumlah data, fakta atau
keterangan yang diperoleh secara langsung dari pihak-pihak yang
berkaitan langsung dengan masalah yang menjadi obyek.
b.
Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui arsip, makalah, dokumen, dan buku-buku yang berkaitan dengan
masalah penelitian mengenai penerapan APILL-ITS. Data sekunder
tersebut berupa dokumen Study Tatralok Kota Surakarta 2009-2022,
Renstra Dinas Perhubungan Kota Surakarta tahun 2011-2015, Wahana
Tata Nugraha tahun 2009 dan 2011 untuk menjelaskan kondisi lalu lintas
di Kota Surakarta; buku Diklat Intelligent Transport System Materi:
Overview Intelligent Transport System untuk menjelaskan tentang ITS di
Indonesia, UU No 22 tahun 2009 dan PP 32 tahun 2011 sebagai dasar
hukum,
Kajian
Kinerja
Persimpangan
yang
dikendalikan
oleh
Light
Di
Kota
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi
melalui tanya-jawab secara langsung dengan nara sumber atau responden
yang diteliti untuk melengkapi data yang diperlukan.
Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung. Maksudnya ialah proses memperoleh data untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab tatap muka antara pewawancara
dengan
responden
(informan).
Pewawancara
disebut
interviewer
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Studi Kepustakaan.
Teknik pengumpulan data dan informasi yang didasarkan pada hasil
pengamatan pada buku-buku resensi dan literatur yang sesuai dengan isi
penelitian kali ini. Buku-buku yang diperoleh oleh kami berasal dari
perpustakaan dan buku-buku literatur dari para nara sumber.
c.
Observasi Lapangan.
Teknik observasi adalah suau proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2010: 145).
Teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan
langsung dilokasi penelitian mengenai kegiatan yang ada dan sedang
berlangsung. Dalam hal ini peneliti mengamati keadaan kawasan
persimpangan yang ber- APILL-ITS dan ruang kontrol (CCRoom)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Adapun pihak-pihak yang
dijadikan informan yaitu :
1) Bapak Drs.Yosca Herman Soedradjad, MM selaku Kepala Dinas
Perhubungan Kota Surakarta.
2) Bapak Sri Baskoro, SH.MSi selaku Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas
Perhubungan Kota Surakarta.
3) Bapak Joko Pramono selaku Kasi Manajemen dan Rekayasa Dinas
Perhubungan Kota Surakarta.
4) Bapak Ari selaku staff Dinas Perhubungan Kota Surakarta
5) Pengguna lalu lintas dan angkutan jalan.
F. Validitas Data
Ketepatan dan kemantapan data tidak hanya tergantung dari ketepatan
memilih sumber data dan tehnik pengumpulan data. Data yang berhasil digali,
dikumpulkan dan dicatat, perlu diuji dengan pengembangan dengan melakukan
validitas data agar membuktikan apakah sesuatu yang diamati sesuai dengan yang
senyatanya. Validitas data merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan
tafsir makna sebagai hasil penelitian (H.B.Sutopo, 2002: 78). Untuk menguji
kebenaran dari hasil yang diperoleh maka dalam penelitian ini dilakukan
triangulasi data.
Menurut H.B.Sutopo (2002:79) triangulasi data atau sumber memanfaatkan
jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis.
Triangulasi data digunakan untuk mengarahkan peneliti agar mengumpulkan data
commituntuk
to user
dari beragam sumber data yang berbeda
menggali data sejenis sehingga apa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang diperoleh dari sumber data yang satu dapat lebih teruji kebenarannya bila
digali dari sumber data yang berbeda. Penekanannya pada perbedaan sumber data,
bukan pada teknik pengumpulan data atau yang lain. Cara ini digunakan untuk
mengarahkan peneliti agar dalam pengumpulan data wajib menggunakan beragam
sumber data yang tersedia, artinya data yang sama/sejenis akan lebih mantap
kebenarannya apabila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Triangulasi data
digunakan dengan membandingkan antara data yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan data yang diperoleh dari hasil observasi dan telaah arsip,
dokumen, dan artikel dari berbagai sumber. Dalam penelitian ini triangulasi data
dilakukan melalui metode wawancara dengan berbagai informan baik dari pihak
kantor maupun masyarakat, observasi, dan telaah arsip, dokumen, dan artikel dari
berbagai sumber untuk memperoleh data yang valid.
G. Tehnik Analisis Data
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model
interaktif yaitu data yang telah terkumpul akan dianalisa melalui tiga tahap yaitu:
a.
b.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penyajian data, peneliti akan lebih mudah memahami apa yang sedang
terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisa / mengambil
tindakan berdasar atas pemahaman yang didapat dari penyajian data
tersebut. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang telah dipahami tersebut.
c.
Data display
Data reduction
commit to user
Conclusions :
drawing/verifying
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Kota Surakarta
a. Letak Geografi
Kota Surakarta sering disebut Kota Solo, secara astronomis terletak
antara 1104515-1104535 Bujur Timur dan 73600-75600 Lintang
Selatan, dengan luas daerah 4.404,0593 Ha. Secara geografis wilayah Kota
Solo terletak diantara Gunung Lawu disebelah timur dan Merapi sebelah
barat dengan ketinggian 92 m di atas permukaan laut dan berada pada
pertemuan Sungai Pepe, Jenes dan Bengawan Solo. Posisi Kota Solo sangat
strategis di jalur lalu lintas ekonomi perdagangan maupun kepariwisataan
diantara Yogyakarta Solo Semarang, Surabaya Bali.
Batas wilayah administratif Kota Surakarta meliputi sebelah utara
Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karanganyar, timur Kabupaten
Karangnyar, selatan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar,
sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan
Kabupaten Karanganyar. Luas wilayah administratifnya 4.404,06 ha sebagian
besar telah menjadi lahan permukiman seluas 2.672,21 ha dan sisanya
berturut-turut untuk jasa 428,06 ha, ekonomi industri dan perdagangan 383,51
ha, ruang terbuka 24 8,29 ha, pertanian 210,83 ha dan lain-lain 461,16 ha.
Kota Surakarta terbagi dalam lima kecamatan, yaitu Kecamatan Laweyan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Serengan, Pasar kliwon, Jebres dan Banjarsari. Terdiri dari 51 kelurahan, 592
RW, 2.645 RT dan 129.380 KK.
b. Kependudukan
Berdasarkan sensus penduduk Tahun 2010 jumlah penduduk Kota
Surakarta 500.642 jiwa, dimana jumlah perempuan lebih banyak dari pada
laki-laki, yaitu 257.279 perempuan dan 243.363 laki-laki. Kecamatan
Banjarsari merupakan kecamatan yang paling banyak jumlah penduduknya,
yaitu sebanyak 31,45% (157.438 jiwa). Kemudian disusul Kecamatan Jebres
sebanyak 27,9 persen dari total penduduk atau 138.624 jiwa. Jumlah
penduduk Kecamatan laweyan dan Pasar Kliwon berturut-turut yaitu 86.315
dan 74.145 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu
Serengan dengan persentase 8,81 persen (44.120 jiwa) dari jumlah
keseluruhan penduduk.
Dengan luas wilayah hanya sebesar 44,03 km 2 membuat tingkat
kepadatan penduduk sangat tinggi, bahkan tertinggi di Jawa tengah yaitu
11.370 jiwa/km2. Hal tersebut menuntut pemerintah dalam penyediaan sarana
dan prasarana yang memadai bagi penduduk Kota Surakarta, belum lagi
adanya kaum commuters yang jumlahnya tidak kalah banyak. Laju
pertumbuhan Kota Surakarta selama periode tahun 2000-2010 mengalami
penurunan yang signifikan yaitu 0,25 persen jauh dibawah angka laju
petumbuhan Jawa Tengah yaitu 0,46 persen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Potensi Wilayah
Kota Surakarta merupakan kota budaya di Jawa Tengah dengan
mengusung slogan Solo The Spirit Of Java yang menjadi trend setter kota /
kabupaten lain terutama di bidang ekonomi dan budaya. Meskipun luas
wilayahnya tidak begitu besar dan Sumber Daya Alamnya (SDM) tidak
melimpah namun Kota Solo mempunyai potensi yang luar biasa. Dengan
memanfaatkan semua kelebihan yang ada di dalamnya, Surakarta mampu
menyerap perhatian daerah lain bahkan mancanegara.
Keraton, batik dan Pasar Klewer adalah tiga hal yang menjadi simbol
identitas
Kota
Surakarta.
Eksistensi
Keraton
Kasunanan
Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bergerak dalam bidang pembuatan batik dan pakaian jadi yang hasilnya
mencapai pasar internasional.
d. Transportasi
Banyak pilihan alat transportasi yang tersedia menuju kota Surakarta.
Kota yang masih kental kebudayaan kejawen ini termasuk salah satu kota di
Jawa Tengah yang mempunyai akses transportasi udara dan darat. Dengan
adanya Bandara Internasional Adi Sumarmo membuat Surakarta lebih mudah
untuk disinggahi masyarakat dari luar kota maupun mancanegara, terlebih
Surakarta yang menjadi heritage city menjadikan banyak turis ingin berwisata
menjelajahi kota tersebut. Pemerintah Kota mau tidak mau harus menciptakan
sistem transportasi yang baik sebagai pendukung perekonomian daerahnya.
Transportasi darat terdapat kereta api yang melayani rute ke berbagai kota
baik di Jawa Tengah maupun di Luar Jawa Tengah, termasuk Kereta
Prambanan Ekspres (Prameks) yang menjadi alat transportasi andalan
masyarakat Solo menuju Kota Jogja. Apa lagi di dukung dengan tersedianya
stasiun kereta api yang jumlahnya lebih dari satu, yaitu Stasiun Balapan,
Jebres, Purwosari. Dari jalan raya terdapat Perusahaan Oto Bus (PO) yang
melayani penumpang antar kota dalam propinsi (AKDP) dan antar kota antar
propinsi (AKAP) yang bermuara di Terminal Bus Induk Tirtonadi. Posisi
Kota Surakarta yang strategis dan banyaknya pilihan moda transportasi yang
tersedia sangat memudahkan akses masyarakat yang ingin menuju Kota ini.
Dalam Kota Surakarta ketersediaan transportasi umum jalan raya antara lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terdapat Bus Kota, angkutan, Mobil Penumpang Umum (MPU), taxi, dan
Batik Solo Trans (BST) moda transportasi massal baru.
Peningkatan berbagai aspek ekonomi menuntut peningkatan di bidang
tranportasi, khususnya peningkatan jalan. Pada dasarnya jalan merupakan
akses pendukung utama untuk berjalannya alat transportasi darat, karena
bagaimanapun juga transportasi merupakan moda yang penting sebagai alat
mobilitas manusia maupun barang dan jasa.
Tabel 4.1
Panjang dan Lebar Jalan Menurut Status Jalan
di Kota Surakarta Tahun 2009 2011
(dalam km)
Tahun 2009
Panjang Lebar
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Jalan Nasional
16,33
11,3
2.
Jalan Provinsi
16,33
9,6
3.
Jalan Kabupaten 675,86
5,3
Jumlah
708,52
8,7
Sumber : DPU Surakarta dalam WTN
No.
Status
Tahun 2010
Panjang Lebar
(5)
(6)
16,33
11,3
16,33
9,6
675,86
5,3
708,52
8,7
Tahun 2011
Panjang Lebar
(7)
(8)
16,33
11,3
16,33
9,6
675,86
5,3
708,52
8,7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.2
Kondisi Jalan Kota Surakarta Tahun 2011
No
Status
Baik
(Km)
(%)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Jalan Nasional
3,5
26,62
2. Jalan Provinsi
8,599
55,55
3. Jalan Kabupaten 418,71 59,37
Jumlah
430,81
Sumber : DPU Surakarta dalam WTN
Kondisi
Sedang
(Km)
(%)
(5)
(6)
9,65
73,38
6,881
44,45
258,2
36,61
274,731
Rusak
(Km)
(%)
(7)
(8)
28,14 3,99
28,14 3,99
Jalan raya yang ada sebagian besar dalam kondisi baik sehingga yang
dapat dilalui kendaraan baik jalan negara, jalan provinsi, maupun jalan
Kabupaten/Kota. Kesemuanya itu diharapkan digunakan sebagai sarana
lintasan alat transportasi termasuk kendaraan umum yang mengantarkan
orang dari satu tempat ke tempat yang lain sesuai dengan tujuannya masingmasing.
e. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas berbasis Intelligent Transport System
(APILL ITS) Kota Surakarta
APILL ITS diterapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta berdasarkan
atas peningkatan kualitas layanan lalu lintas dan transportasi perkotaan di
Kota Surakarta. Peningkatan tersebut melalui peningkatan aspek keselamatan
dan kelancaran arus lalu lintas dengan menyediakan layanan informasi dan
intervensi terhadap pergerakan arus lalu lintas sesuai dengan amanat UU No
22 tahun 2009. Pada dasarnya APILL ITS merupakan salah satu program
Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Pemerintah Kota Surakarta dalam rangka
merealisasikan kebijakan Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan
commit to user
Angkutan Jalan.
Strategi Optimalisasi APILL ITS/Immanuel T.P./2011 | 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
prasarana
lalu
lintas
dan
transportasi
dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan
mempercepat
pemberian
informasi
kepada
masyarakat.
Konsep penerapan APILL ITS di Kota Surakarta adalah mengoleksi
data tentang lalu lintas Kota Surakarta secara real melalui CCTV (data
collection), memproses data yang diperoleh di CCRoom (data processing),
kemudian melakukan penyampaian informasi kepada masyarakat melalui
traffic report, VMS, dan internet/website (dissemination). Penerapan APILL
ITS Kota Surakarta berdasarkan teori Stephen Ezell tentang lingkup-lingkup
pengembangan ITS sudah mencakup tiga lingkup pengembangan. Tiga
lingkup pengembangan tersebut meliputi :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
1.
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melalui
CCRoom
sehingga
pengelola
dapat
rangka
menyediakan
keamanan,
kenyamanan
sekaligus
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.3
Titik Lokasi up-grade APILL ITS 2006 2010
No
Lokasi
(1)
(2)
Traffic Light (APILL)
Simpang 4 Kleco
Simpang Faroka
Simpang 3 Kerten
Simpang 4 Purwosari
Simpang 4 Gendengan
Simpang 3 Sriwedari
Simpang 4 Ngapeman
Simpang 4 Pasar Pon
Simpang 4 Nonongan
Simpang 4 Sudirman
Simpang 4 Panggung
Simpang 4 Pedaringan
Simpang 4 Sumber
Simpang 4 Tugu Wisnu
Simpang 4 Ngemplak
Simpang 5 Balapan
Simpang 4 Ketandan
Simpang 4 Gading
Simpang 4 Gemblegan
Simpang 4 Sraten
Simpang 4 Bengawan Sport
Simpang 3 Tipes
Simpang 4 Fajar Indah
Simpang 4 Mlipakan
Simpang 4 Sate Sumber
Simpang 4 Terminal Tirtonadi
Simpang 4 Mipitan
Simpang 4 Warung Pelem
Simpang 3 Lapangan Kota Barat
Simpang 4 Sangkrah
Simpang 5 Banjarsari
Simpang 3 Gilingan
Simpang 4 Kelurahan Mojosongo
Simpang 4 Genengan Mojosongo
Simpang 4 Pasar Kliwon commit to
Simpang 4 Panti Kosala/Dr Oen
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Tahun
Pemasangan
(3)
Tahun 2006
Tahun 2006
Tahun 2006
Tahun 2006
Tahun 2006
Tahun 2006
Tahun 2006
Tahun 2006
Tahun 2006
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2008
Tahun 2008
Tahun 2008
Tahun 2008
Tahun 2008
Tahun 2008
Tahun 2008
Tahun 2008
Tahun 2008
user
Tahun 2009
Kondisi
(4)
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
(ATCS)
perpustakaan.uns.ac.id
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
digilib.uns.ac.id
Tahun 2009
Tahun 2009
Tahun 2009
Tahun 2009
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2010
usulan prioritas 2
usulan prioritas 4
usulan prioritas 5
usulan prioritas 6
usulan prioritas 7
usulan prioritas 8
usulan prioritas 9
usulan prioritas 10
usulan prioritas 11
usulan prioritas 12
usulan prioritas 13
usulan prioritas 14
baik (ATCS)
baik (ATCS)
baik (ATCS)
baik (ATCS)
baik (ATCS)
baik (ATCS)
baik (ATCS)
baru/blm ada
2007-rusak
baru/blm ada
1997 (baik)
2003 (baik)
2005 (baik)
1986 (baik)
1992 (baik)
1986 (baik)
1988 (baik)
1991 (baik)
1989-rusak
perpustakaan.uns.ac.id
3.
digilib.uns.ac.id
Camera
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Public Announcer
Public Announcer adalah speaker untuk memberikan teguran jika
terjadi pelanggaran di lapangan serta dapat digunakan untuk himbauan
dan sosialisasi kepada masyarakat tentang tertib lalu lintas.
6.
Pasenger info
Massage
Sign
sering
disingkat
VMS,
adalah sebuah rambu lalu lintas elektronik yang sering digunakan pada
jalan raya untuk memberikan informasi bagi pengguna jalan mengenai
lalu lintas, kemacetan lalu lintas, kecelakaan, penutupan jalan, batas
kecepatan pada segmen jalan raya tertentu dan informasi lalu lintas lain.
VMS yang terpasang sebanyak dua unit dan ditempatkan pada pintu
masuk Kota Surakarta yakni persimpangan Kerten dan Panggung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Detector
Detector (sensor) adalah alat perhitungan lalu lintas secara
otomatis
yang memberikan
signal-signal
respon
pada
sebuah
penghitung bila kendaraan melewati suatu titik (batas atau tempat) yang
dipilih. Detector dalam APILL ITS kota Surakarta terpasang 2 unit.
9.
bus
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11. Ticketing
Ticketing merupakan fasilitas pembayaran biaya tranpsortasi
dengan menggunakan kartu smart card. Fasilitas ini sudah terintegrasi
antar moda, yaitu BST, KA Prameks, dan Trans Jogja. Smart card
terdiri dua jenis yakni singgle trip (sekali jalan) dan regular trip
(langganan). Selain sebagai fasilitas pembayaran, ticketing berfungsi
sebagai pendeteksi keberadaan BST di layar tracking system CCRoom.
12. GPS (Global Positioning System)
GPS adalah suatu sistem navigasi yang berdasarkan satelit yang
dapat memberikan posisi dari suatu lokasi user. Dalam hal ini, GPS
yang diterapkan dalam BST adalah GPS tracking, dimana alat ini
mempunyai fungsi mengetahui keberadaan BST diseluruh Kota
Surakarta. Keberadan dan kecepatan BST dapat selalu terpantau dalam
CCRoom melalui layar tracking system.
13. Pelican crossing
Tombol
Pelican
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perhubungan
sekarang
ini.
Organisasi
ini
menangani
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sektor
transportasi
yang berwawasan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adapun misi dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Surakarta
adalah :
1.
2.
3.
4.
tujuan organisasi dapat tercapai dan ber-outcome baik sesuai Visi yang telah
ditetapkan.
c. Tugas dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Walikota Kota Surakarta Nomor 14 Tahun
2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Perhubungan Kota Surakarta bagian 1 Pasal 2 menyebutkan bahwa Dinas
Perhubungan
mempunyai
tugas
pokok
menyelenggarakan
urusan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Penyelenggaraan sosialisasi;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Perhubungan Kota Surakarta berdasarkan
Peraturan Walikota Kota Surakarta, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
dibantu Kepala Sub Bagian untuk jelasnya dapat dilihat dalam gambar di
bawah ini:
Gambar 4.6
Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Surakarta
Kepala Dinas
Sekretariat
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Ka Sub Bagian
Perencanaan,
Evaluasi, dan
Pelaporan
Kepala Bidang
Lalu Lintas
Kepala Bidang
Angkutan
Ka Sub
Bagian
Keuangan
Ka Sie Bimbingan
Keselamatan &
Ketertiban
Ka Sie
Angkutan Barang
Ka Sie
Uji Kendaraan
Ka Sie Manajemen
dan Rekayasa Lalu
Lintas
Ka Sie
Angkutan Orang
Ka Sie Teknik
Kendaraan dan
Bengkel
Ka Sub Bag TU
Ka Sub
Bagian
Umum dan
Kepegawaian
commit to user
Ka Sub Bag TU
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sekretariat;
b.
c.
Bidang Angkutan;
d.
e.
f.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
evaluasi
dan
perencanaan,
pemantauan,
pelaporan,
evaluasi
meliputi: koordinasi
dan
pelaporan
serta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
lalu
lintas
serta
perencanaan,
pembangunan,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemakai jalan.
b. Seksi Bimbingan Keselamatan dan Ketertiban mempunyai tugas
melakukan
penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
Angkutan
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyiapan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dispensasi
melalui
jalan
kota
serta
pengawasan
penyelenggaraannya.
5. Bidang Teknis Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di
bidang teknik kendaraan dan bengkel serta uji kendaraan. Untuk
melaksanakan tugas pokok, Bidang Teknis Sarana dan Prasarana
mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang teknik kendaraan dan bengkel;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan di bidang uji kendaraan;
c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Keadaan Pegawai
Keadaan pegawai Dinas Perhubungan Kota Surakarta akan dibagi
dalam beberapa tingkatan, meliputi distribusi pegawai masing-masing
Bagian/Sub
Bagian
(Subbag)/UPTD,
jumlah
pegawai
berdasarkan
Bagian/Subbag/UPTD
Distribusi
pegawai
masing-masing
Jabatan
Kepala
Kasi/
Kasubbag
(4)
3
2
2
PNS
(5)
8
12
22
Staf
CPNS
(6)
-
(2)
(3)
Kepala Dinas
1
Sekretariat
1
Bidang Lalu Lintas
1
Bidang Angkutan
1
Bidang Teknis Sarana
1
2
14
dan Prasarana
UPTD
2
1
115
Jumlah
7
10
171
Sumber : Subag Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota Surakarta, 2011
Jumlah
(7)
1
12
15
25
17
118
188
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Golongan
Pria Wanita Jumlah
(2)
(3)
(4)
(5)
Gol. IV b
1
1
2
Gol. IV a
1
1
Gol. III d
9
2
11
Gol. III c
12
4
16
Gol. III b
41
3
44
Gol. III a
11
11
Gol. II d
3
3
Gol. II c
2
1
3
Gol. II b
62
2
65
Gol. II a
9
2
11
Gol. I d
13
13
Gol. I c
14
14
Gol. I b
9
9
Gol. Ia
Jumlah
173
15
188
Sumber : Subag Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota Surakarta, 2011
Berdasarkan tingkat golongan, golongan terendah adalah I D sebanyak
13 orang dan tertinggi adalah IV A sebanyak 1 orang. Dari tabel di atas juga
dapat diketahui jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin, dengan
to user daripada jumlah wanita yakni
perbandingan jumlah pria commit
lebih banyak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.7
Jumlah Tenaga Harian Lepas (THL) dan Pegawai Kontrak
No.
(1)
1
2
3
4
5
Bagian
Jumlah
(2)
(3)
Subbag Lalu Lintas
11
Subbag Teknik Sarana
1
Subbag Angkutan
25
UPTD Terminal
69
UPTD Perparkiran
10
Jumlah
130
Sumber : Subag Kepegawaian Dinas Perhubungan Kota Surakarta, 2011
Berdasarkan tabel di atas jumlah THL dan Pegawai Kontrak Dinas
Perhubungan Kota Surakarta cukup banyak. Jumlah keseluruhan sebanyak
130 orang, hampir sama dengan jumlah PNS yang berjumlah 188 orang.
Jam kerja pegawai Dinas Perhubungan Kota Surakarta sesuai dengan
tugasnya masing-masing. Adapun jam kerja pegawainya adalah :
1. Umum
Seluruh pegawai Dinas Perhubungan Kota Surakarta, kecuali bagian
UPTD terminal, petugas CC room, dan petugas TPR masuk 5 hari kerja
mulai pukul 07.15 sampai dengan 15.30 serta hari Sabtu Minggu libur.
2. Petugas terminal (UPTD Terminal)
Pegawai Dinas Perhubungan yang bertugas di UPTD terminal dibagi
menjadi 4 regu dimana masing-masing regu terdiri dari 13 personil.
Adapun jam kerja pegawainya dibagi menjadi 3 shif, yaitu :
1) Shif pertama masuk pukul 07.00 14.00 WIB.
2) Shif kedua masuk pukul 14.00 22.00 WIB.
3) Shif ketiga masuk pukul 22.00 07.00 WIB.
commit to user
Adapun ketentuan libur untuk pegawai Dinas Perhubungan yang
Strategi Optimalisasi APILL ITS/Immanuel T.P./2011 | 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan CCRoom sebagai ruang pusat kontrolnya, apa fungsi, manfaat dan cara
menggunakan dan mengaksesnya. Dari CCRoom terpantau kondisi lalu lintas
Kota Surakarta secara real time sehingga lalu lintas dapat diintervensi oleh
pengelola jalan. Masyarakat juga dapat mengakasesnya dengan mengunjungi
website
Dishub
Surakarta
(http://www.dishub-surakarta.com)
atau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melalui radio-radio di Kota Solo seperti radio Solopos FM Radio, dan Pro II
FM RRI serta kunjungan-kunjungan ke sekolah bahkan menerima kunjungan
dari sekolah dan pihak yang berkepentingan dalam pantauan langsung ke
CCRoom Dishub. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah satu Staff Dinas
Perhubungan Bagian Koordinator CCRoom, Bapak Ari:
dalam sosialisasinya, kita bekerjasama dengan berbagai media lokal
surakarta. Dan juga kita tahun 2008 sudah ada traffic report dengan
radio, dan traffic report dengan TATV mulai tahun 2009. (Wawancara
11 Agustus 2011).
Pernyataan tersebut di dukung oleh pernyataan Bapak Joko, selaku Kasi.
Manajemen Rekayasa Lalu Lintas, berikut :
sosialisasi selama ini dilakukan ketika Kepala Dinas ada di TATV
dan tulisan-tulisan di media cetak seperti solopos, pada saat
kunjungan pada saat ada acara kunjungan dari dari media-media pada
saat peliputan, seperti Solo Pos, Joglosemar, dan Suara Merdeka. Kita
menyisipkan berita tentang APILL ITS mengenai CCRoom.
Sosialisasipun kita lalukan pada saat ada kunjungan dari sekolahsekolah. Pada saat ada sosialisasi zoss kan juga ada paparan mengenai
CCRoom sehingga mereka biasanya ingin mengetahui lebih lanjut
dengan mengirimkan surat untuk mendatangai secara langsung pusat
kontrol ITS, nah dari situ kita mensosialisaskan lebih lagi tentang
APILL ITS. (wawancara, 15 Agustus 2011).
Hal tersebut di benarkan oleh Prasetya, pengguna jalan raya yang hendak
bepergian ke arah Kota Surakarta :
saya tahu ada penambahan kamera (CCTV) pada lalu lintas di Solo
dan dapat di kontrol dari teman-teman tongkrongan di Solo. Saya juga
tahu pada saat di jalan-jalan. Setiap saya ke Solo saya melihat adanya
tiang tinggi dengan ada benda diatasnya berbentuk kotak dan bunder.
Saya tahu itu CCTV dari nonton berita di metro tentang pantauan lalu
lintas, kok sama gitu.(wawancara, 05 Oktober 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ungakapan yang sama juga di sampaikan oleh Serly, siswa SMP Bintang
Laut, berikut :
kalau saya tahu adanya CCTV dari TATV pada saat acara
wawancara TATV dengan Pak Jokowi, yang katanya lalu lintas di
kota Solo sudah menggunakan CCTV dalam pengaturannya dan dapat
di kontrol. Selain itu juga dari temen-temen dan guru-guru di sekolah
yang katanya pernah di datangi Dinas Perhubungan. (wawancara, 05
Oktober 2011)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dwi, siswa SMP 14 Surakarta
yang menyeberang melalui pelican crossing di depan Moewardi :
nyeberang lewat alat ini aku tahunya dari itu, papan penunjuk
pemakaian...aku sering lewat sini mas, biasanya kan ada yang jaga,
dia yang mencet...pas aku lewat pertama kali gak ada yang jaga terus
tak baca aja tulisan diatas. (wawancara, 4 November 2011)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
adanya sosialisasi mengenai APILL ITS dan pentingnya partisipasi masyarakat
dalam mengakses fasilitas yang ada dalam APILL ITS dan mengetahui
informasi dan keadaan lalu lintas terkini. Meskipun tidak dilaksanakan secara
periodik sosialisasi dilaksanakan secara kontinyu kepada semua pihak yang
terkait dan masyarakat Surakarta.
Adapun jadwal sosialisasi kepada masyarakat maupun stakeholder yang
terjadwal dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.8
Jadwal Pelaksanaan Sosialisasi APILL ITS di Kota Surakarta
No
(1)
Tanggal
(2)
15 -7- 2010
SMA Al Islam 1
Pelaksana
(4)
Dishub
Surakarta
25 -7- 2010
UNS
Dishub
Surakarta
30 -7- 2010
commit to userDishub
Kegiatan
(5)
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Surakarta
4
30 -7- 2010
SDN Jayengan
Dishub
Surakarta
02 -8- 2010
SDN Purworejo
Dishub
Surakarta
03 -8- 2010
SD Islam Diponegoro
Dishub
Surakarta
04 -8- 2010
Kelurahan Joyontakan
Dishub
Surakarta
05 -8- 2010
Kelurahan Sumber
Dishub
Surakarta
06 -8- 2010
SD Joglo
Dishub
Surakarta
10
09 -8- 2010
SD Al Islam 3
Dishub
Surakarta
11
21 -9- 2010
SD Banyuagung 1
Dishub
Surakarta
12
22 -9- 2010
SDN Sekip 2
Dishub
Surakarta
13
23 -9-2010
SDN Kedunglumbu
Dishub
Surakarta
14
24 -9- 2010
Dishub
Surakarta
15
27 -9- 2010
16
04 -102010
SDN Cengklik
Dishub
Surakarta
17
05 -102010
SDN Bumi 1
Dishub
Surakarta
18
06 -102010
Dishub
Surakarta
19
07 -102010
SD Widyawacana
Dishub
Surakarta
20
08 -102010
Ponpes Al Muayyad
Dishub
Surakarta
21
01 -112010
SMP Warga
Dishub
Surakarta
22
02 -112010
23
03 -112010
SMAN 1
Dishub
Surakarta
Dishub
Surakarta
commit to userDishub
Surakarta
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
04 -112010
SMK Sahid
Dishub
Surakarta
25
05 -112010
SMPN 3
Dishub
Surakarta
26
13 -5-2011
TK Pembina
Dishub
Surakarta
27
18 -5-2011
SD Warga
Dishub
Surakarta
28
19 -5-2011
TK Al Islam Jamsaren
Dishub
Surakarta
29
20 -5-2011
Dishub
Surakarta
30
21 -5-2011
TK Aisiyah Kartopuran
Dishub
Surakarta
31
15 -6- 2011
TK Sinar Nyata
Dishub
Surakarta
32
16 -6- 2011
SD Bumi 2
Dishub
Surakarta
33
16 -6- 2011
SD Tegalsari
Dishub
Surakarta
34
17 -6- 2011
SD Kestalan
Dishub
Surakarta
35
21 -7- 2011
SD Kanisius Keprabon 1
Dishub
Surakarta
36
22 -7- 2011
SD Pajang 1,2
Dishub
Surakarta
37
23 -7- 2011
SD Serengan 1
Dishub
Surakarta
38
25 -7- 2011
SD Ksatriyan
Dishub
Surakarta
39
29 -7- 2011
SD Kemasan 1
Dishub
Surakarta
40
30 -7- 2011
Dishub
Surakarta
41
13 -9- 2011
SD Kristen Manahan
Dishub
Surakarta
42
14 -9- 2011
43
15 -9- 2011
commit
SD Muh 1 Prog
Khusus
Dishub
Surakarta
Dishub
to user
Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
16 -9- 2011
Dishub
Surakarta
45
17 -9- 2011
Dishub
Surakarta
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
Sosialisasi
memperkenalkan APILL
ITS dan Zoss
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.9
Jadwal Layanan Informasi kepada masyarakat
Media
Waktu
TATV
Pro II FM RRI
Solopos FM
Kegiatan
Live Report &
Streaming Pantauan
Lalu Lintas
Live Report
Pantauan Lalu Lintas
Live Report
Pantauan Lalu Lintas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2.1 Pemeliharaan
Pemeliharaaan fasilitas APILL ITS dilakukan untuk menjaga kondisi
alat-alat tersebut sehingga dapat selalu berfungsi optimal mengingat
keberadaan sarana dan prasarana ini sangat rentan akan kerusakan-kerusakan
baik software maupun hardware. Pemeliharan dibagi dua lingkup, meliputi :
1. Lingkup Dinas Perhubungan (CCRoom)
Pemeliharan di lingkup Dinas Perhubungan tepatnya di CCRoom dilakukan
secara rutin dan berkala. Secara rutin pemeliharaan dilakukan setiap hari
dengan melakukan pengecekan terhadap semua sistem komputerisasi yang
meliputi controller traffic ligth, tracking GPS BST, kamera, VMS, website,
server data base dan koneksifitas. Sedangkan pemeliharaan berkala
dilakukan setiap bulan sekali. Pemeliharaan tersebut dengan mematikan
seluruh sistem selama 24 jam. Selama proses off system (mematikan
seluruh sistem) ini pemeliharan dilakukan dengan pengecekan kabel-kabel
hub, pembersihan instrument, dan maintenance system.
2. Pemeliharaan lingkup lapangan
Pemeilharaan lingkup lapangan terkait dengan prasarana APILL ITS yang
terdapat di luar Dinas Perhubungan yang meliputi fasilitas APILL,
passengger info, down counter dan pelican crossing. Pemeliharaan ini
dilakukan dengan melakukan pengecekan instrument dan pemeliharaan
yang sifatnya on demand. Pengecekan dilakukan setiap hari dengan
melakukan patroli petugas dari Dinas Perhubungan untuk mengetahui
apakah fasilitas berfungsi dengan baik atau ada masalah. Pemeliharaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
wajah
utama
Dinas
Perhubungan.
Secara
keseluruhan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hal yang senada juga disampaikan Bapak Joko selaku Kasi Manajemen
Rekayasa Lalu lintas, berikut :
Pengembangan kita lakukan tiap tahun...disesuikan dengan anggaran
Idealnya kan semua 55 simpang langsung diganti ATCS tapi karena
ada keterbatasan dana kita ya lakukan prioritas-prioritas...apa dan
mana yang mau di kembangkan. (wawancara, 15 Agustus 2011)
Pernyataan tersebut didukung oleh Bapak Ari selaku Koordinator
CCRoom, berikut :
Pada intinya kan 2005, kita udah buat bahwa Solo butuh traffic ligth
baru sebanyak 55 simpang. Karena gak mungkin semua kita
alokasikan dalam satu tahun, satu tahun kita perkirakan 36 M, mau
kemana anggaran kesehatan, pendidikan dll. Otomatis kita termin, tiap
tahun, mulai 2006, 2007-2010 kan ada disitu berdasarkan komitmen
walikota dan DPR. Terus dalam perkembangannya teknologi juga
selalu berkembang. Kita juga harus menyesuiakan kedinamisan
teknologi misalnya sebelumnya dulu kabelnya itu tembaga sekarang
mulai 2008 karena dari tahun 2006 banyak gesekan dengn ranting
pohon, ada gangguan dalam pengiriman video itu mulai 2008 kita
ganti FO itu kan salah satu teknologi, dalam pengembangan kita harus
melihat. O..kita butuh ini, o...kita butuh itu...dulu kita belum berpikir
seperti ada bus priority, ada bus ticketing, VMS dsb. Tapi kan dalam
perkembangan ITS yang ada itu, dasar kita kan luar negeri. Diluar
negeri ada kenapa tidak?tapi kita seseuaikan dengan karakteristik dan
kebutuhan Kota Surakarta. (wawancara, 15 Agustus 2011)
Bapak Ari selaku Koordinator CCRoom Dinas Perhubungan Surakarta,
juga menambahkan berikut :
ditahun 2011, sesuai dengan anggaran yang tersedia....kita melakukan
pengembangan dengan melakukan pergantian APILL dengan APILL ber
ATCS di tiga lokasi, yakni simpang dawung, simpang timuran dan
simpang widuran. Kita pilih tiga lokasi ini berdasarkan prioritas simpang
yang harus segera diganti karena fungsinya sudah tidak sesuai dinamika
di lapangan. Berarti kan masih ada sembilan simpang lagi yang belum,
itu ya menunggu lagi...
Dari wawancara diatas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat dua
commit
user Surakarta yakni pengembangan
bentuk pengembangan APILL
ITS to
Kota
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kegiatan
(2)
Up-grade Simpang
(ATCS)
Pemasangan camera
Pemasangan Count
Down
VMS
Pelican crossing
Detektor Kendaraan
Bus Priority dan GPS
Public Announcer
Ticketing
Passenger info
Networking
2006
(3)
10
15
10
10
31
1
V
2
2
2
23/15
24
15
24
V
V
V
V
V
Sumber : Data Sekunder Dinas Perhubungan Kota Surakarta
12
CC-Room
2011
(8)
3
-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pada
prasarana
transportasi,
layanan
informasi
dan
No.
Tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Pengembangan
digilib.uns.ac.id
Sumber
Daya
Manusia
dalam
hal
ini
adalah
informasi
ini
dalam
rangka
mengoperasionalkan
dan
Pembelajaran teknologi
Pembelajaran teknologi merupakan tahap dimana perkenalan teknologi
dan alat-alat yang belum ada maupun yang sudah ada. Dalam
pembelajaran ini petugas CCRoom diajak mengunjungi pabrik Pihak
Ketiga (PT Marktel) untuk memperkenalkan komponen-komponen dalam
ITS, melihat bagaimana proses pembuatan barang yang belum ada
menjadi ada dan mengetahui apa saja teknologi yang sudah berkembang
dan sudah digunakan. Dalam pembelajaran teknologi hanya diambil
perwakilan dari beberapa petugas CCRoom Diselenggarakan setiap satu
tahun sekali atau menyesuaikan kebutuhan akan perkembangan teknologi.
2.
Pelatihan Teknis
Dalam tahap selanjutnya adalah melaksanakan pelatihan teknis kepada
petugas CCRoom. Pelatihan teknis ini membahas dan mengajarkan tentang
teknik penggunaan dan perawatan rambu, system, software, dan hardware.
Pelatihan diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Kota Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bekerjasama dengan Pihak Ketiga setiap satu tahun sekali atau sesuai
dengan kebutuhan akan perkembangan teknologi.
3.
Sharing
Sharing diselenggarakan dalam rangka saling bertukar informasi dan
pendapat jika terjadi kesulitan dan permasalahan penggunaan teknologi
yang ada. Dalam tahap ini juga diadakan evaluasi dan pelaporan tentang
kondisi riil yang terjadi dilapangan. Sharing dilaksanakan setiap satu bulan
sekali dengan melibatkan Pihak Dishub, Petugas CCRoom dan Pihak
Ketiga.
Pusat Kontrol APILL ITS (CCRoom) di Dinas Perhubungan Kota
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
manusia
karena
harus
memulai
dari
awal
dalam
proses
( ) pernah
No
Pendidikan
Status
(1)
1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
(2)
S1 STTD
S1 Teknik
D3 Mesin
SMA
SMA
STM
STM
STM
S1 Sastra
S1 Hukum
(3)
PNS
PNS
PNS
THL
THL
THL
THL
THL
THL
THL
Masa
kerja
(4)
3 th
3 th
1 th
3 th
3 th
3 th
3 th
3 th
1 th
1 th
Pembelajaran IT
(5)
Keterangan
bintek
(6)
Sharing
(7)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Petugas yang mempunyai masa tugas kurang dari sama dengan 1 tahun
diantara belum pernah mengikuti pelatihan teknis dan pembelajaran IT.
Adapun petugas yang sudah 3 tahun bertugas tapi belum pernah mengikuti
pelatihan serupa.
4. Monitoring dan Kendali Simpang
Strategi selanjutnya adalah monitoring dan kendali simpang yang
dilakukan dalam ruang pusat kontrol APILL ITS (CCRoom). Monitoring
merupakan kegiatan memantau status kontrol persimpangan, memantau arus
lalu lintas di jalan maupun persimpang yang terhubung dengan CCTV,
menghitung kendaraan yang masuk dan keluar Kota Surakarta, dan memantau
pergerakan BST dengan menggunakan tracking system dan ticketing system.
Sedangkan kendali simpang merupakan kegiatan mengintervensi pergerakan
lalu lintas dengan memperpanjang atau memperpendek waktu hijau; memflashing controller; update time, plan dan program; serta koordinasi antar
simpang. Seperti yang diungkapkan Bapak Ari selaku Koordinator CCRoom,
berikut :
Kita mantau tiap hari...pemantauan dari petugas piket disini
dilakukan dari jam 06.30 - 21.00...dengan dua shift, 06.30-15.00 shift
pertama terus 15.00 21.00. terus juga pemantauan kalo ini semua
direkam, semua ini kan direkam jadi sewaktu-waktu kalo kita
membutuhkanya kita bisa putar ulang...mungkin ada kejadian atau
kecelakaan diluar jam kerja. Kendali simpangnya kita lihat dari
pantauan tadi jika ada kemacetan ato kepadatan lalu lintas disimpang
tertentu kita lakukan operasionalisasi secara manual disini,
intervensi...kita lakukan intervensi jadi kita bisa hijaukan lama pada
saluran disimpang trus kita bisa lakukan pindah fase ato pergerakan.
(wawancara, 11 Agustus 2011).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terlebih dahulu.
Dalam UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
dalam Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan. Untuk melakukan monitoring dan kendali simpang dalam upaya
perekayasaan lalu lintas di pusat kendali informasi (CCRoom), dalam peraturan
tersebut dijelaskan bahwa perlunya koordinasi dengan dinas-dinas yang terkait
dalam upaya menciptakan sarana dan prasarana bahkan ketertiban dan
keamanan lalu lintas yang sesuai dinamika masyarakat. Dinas terkait tersebut
meliputi Kepolisian yang mempunyai tugas dalam hal optimalisasi operasional
rekayasa Lalu Lintas dalam rangka meningkatkan ketertiban, kelancaran, dan
efektivitas penegakan hukum; Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sebagai
penyedia sarana jalan raya, perbaikan geometrik ruas jalan dan/atau
persimpangan serta perlengkapan jalan yang tidak berkaitan langsung dengan
pengguna Jalan, dan Dinas Perhubungan sebagai penyedia prasarana lalu lintas
yan
meliputi
pengadaan,
pemasangan,
perbaikan,
dan
pemeliharaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
teknologi
di
bidang
transportasi
diharapkan
dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ITS
dengan
mengucurkan
dana
pemeliharaan
dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Faktor Penghambat
a. Kualitas dan Kuantitas SDM yang masih terbatas
Untuk melaksanakan kegiatan optimalisasi dibutuhkan kuantitas
aparat Dinas Perhubungan Kota Surakarta, khususnya petugas CCRoom
yang memadai. Karena dalam kegiatan optimalisasi APILL ITS aparat
Dinas Perhubungan dituntut untuk menguasai seluk beluk bidang lalu
lintas dan transportasi baik permasalahan yang dihadapi maupun solusi
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu juga dibutuhkan
jumlah aparat yang memadai. Hal ini karena tugas yang dipegang
CCRoom sangatlah kompleks mulai dari pusat data dan informasi,
manajemen lalu lintas dan manajemen transportasi.
Hal tersebut senada dengan hasil wawancara bersama Bapak Ari,
Koordinator CCRoom, yaitu :
SDM kita akui masih kurang, hanya sepuluh petugas...mengingat
tugas kita cukup banyak memantau lalu lintas dan transportasi
setiap hari, menerima call center dan lainnya...nanti masnya bisa
lihat-lihat pelayanan kita apa saja ada sekitar 15an tugas yang kita
miliki...kita hanya ada sepuluh petugas itupun di bagi dua
shift...selain itu kompetensinya juga masih perlu peningkatan
lagi...tapi semuanya itu menjadikan motivasi bagi kami, jumlah
kita sedikit dan kemampuan minim kita masih bisa melangkah
maju. (wawancara, 11 Agustus 2011)
Hal ini juga sesuai dengan penuturan Bapak Sri Baskoro selaku
Kepala Bidang Lalu lintas, yaitu
SDM...human resource kita masih terbatas pengetahuaannya dan
juga jumlahnya, saat ini petugas yang ada di CCRoom hanya
sekitar 10 petugas. Gak sesuai dengan tugasnya...hari libur kan juga
masuk petugasnya. (wawancara, 15 Agustus 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hal ini sesuai dengan penuturan Bapak Joko selaku Kasi Manajemen
Rekayasa lalu lintas, berikut :
perilaku masyarakat dalam berlalu lintas itu masih kurang
mas...jika kita menyediakan sistem yang sudah baik...APILL ITS
ini...tapi tanpa didukung perilaku masyarakat yang baik itu ya
menyebabkan masalah dijalan... (wawancara, 15 Agustus 2011)
Perilaku masyarakat yang tidak mengindahkan peraturan yang ada
menjadi kunci permasalahan lalu lintas di Kota Surakata. Meskipun
semakin membaik perilaku buruk masyarakat di bidang lalu lintas masih
memerlukan perhatian khusus. Perilaku masyarakat yang memarkir
kendaraan disembarang tempat menimbulkan adanya penyempitan jalan
yang mengakibatkan perlambatan laju kendaraan yang berjalan,
menumpuk, kemudian menimbulkan kemacetan. Ketidak disiplinan
masyarakat terhadap traffic lamp di persimpangan (APILL) dan non
persimpangan (pelican croosing) menjadikan kecelakaan di Kota
Surakarta masih tinggi dan cenderung meningkat.
Menurut Bapak Ari selaku Koordinator CCRoom mengungkapkan
bahwa :
perilaku masyarakat di bidang lalu lintas masih kurang mas,
meskipun sudah ada indikasi membaik tetapi ya itu masih banyak
kurangnya...dari pantauan CCTV kita lihat masih ada yang nyobrot
bangjo lha itu kan berbahaya...Maka kita adakan sosialisasi dan
himbauan-himbauan tentang tertib lalu lintas secara kontinyu dan
APILL ITS ini sebagai sarana pendukungnya....sosilasiasi kita
lakukan sejak dini mas mulai dari sekolah-sekolah terlebih
dahulu... (wawancara, 11 Agustus 2011)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menganalisa data
data, keterangan dan penjelasan yang diperoleh, dapat diambil kesimpulan
bahwa pelaksanaan strategi optimalisasi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
berbasis Intelligent Transport System (APILL ITS) adalah berdasarkan
Peraturan Walikota Surakata No. 14 tahun 2008 tentang uraian tugas pokok
dan fungsi jabatan struktural pada Dinas Perhubungan Kota Surakarta, maka
Dinas Perhubungan Kota Surakarta memiliki tugas membantu Walikota
dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang lalu lintas, angkutan
dan teknis sarana dan prasarana. Termasuk dalam optimalisasi perekayasaan
lalu lintas dengan sistem pengendalian lalu lintas dalam bentuk APILL ITS.
Dalam optimalisasi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas berbasis
Intelligent Transport System (APILL ITS) Dinas Perhubungan Kota Surakarta
memiliki empat strategi yang meliputi :
1. Sosialisasi dan Layanan Informasi ke Publik
Sosialisasi dilaksanakan dengan memperkenalkan kepada masyarakat
tentang apa saja fasilitas APILL ITS, apa fungsi dan manfaatnya, dan cara
menggunakan atau mengakses fasilitas tersebut. Sosialisasi tersebut
dilakukan dengan disisipkan ke Progam Sosialisasi Dinas Perhubungan
Kota Surakarta, seperti sosialisasi Zoss. Sosialisasi juga dilakukan melalui
commit
user
media elektronik dan cetak,
danto membuat
leaflet. Sedangkan layanan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(c) sharing.
Sharing diselenggarakan dalam rangka saling bertukar informasi dan
pendapat jika terjadi kesulitan dan permasalahan penggunaan
teknologi yang ada.
4. Monitoring dan kendali simpang.
Monitoring merupakan kegiatan memantau status kontrol (pengatur siklus
lampu lalu lintas) persimpangan, memantau arus lalu lintas di jalan
maupun persimpang yang terhubung dengan CCTV, menghitung
kendaraan yang masuk dan keluar Kota Surakarta, dan memantau
pergerakan BST dengan menggunakan tracking system dan ticketing
system. Sedangkan kendali simpang merupakan kegiatan mengintervensi
pergerakan lalu lintas dengan memperpanjang atau memperpendek waktu
hijau; mem-flashing controller; update time, plan dan program; serta
koordinasi antar simpang
Secara keseluruhan strategi yang sudah berjalan dengan baik akan tetapi
dalam strategi sosialisasi masih terbatas pada lingkungan tertentu belum
menyeluruh pada masyarakat umum khususnya pengguna jalan menyebabkan
belum banyak yang memahami penggunaan dan cara mengakses fasilitas
APILL ITS. Selain itu dengan terbatasnya anggaran dalam pengembangan
menyebabkan
pengembangan
APILL
ITS
tidak
dapat
langsung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
optimalisasi
APILL
ITS
yang dilakukan
oleh
Dinas
mensosialisasikan
penggunaan
alat
tersebut.
Hal
ini
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tidak hanya setahun sekali akan tetapi ditambah setahun 2-3 kali. Hal ini
supaya kemampuan setiap pegawai bertambah secara kontinyu
menyesuaikan perkembangan teknologi dan jika ada pegawai baru yang
masuk tidak tertinggal jauh soal pengalaman dan kemampuannya di
bidang teknologi dalam transportasi dan lalu lintas.
3. Perlu bekerjasama dengan pihak dan instansi lain yang berkepentingan
dibidang lalu lintas dan transportasi dalam rangka pengembangan
teknologi. Misalnya bekerjasama dengan Perusahaan Jasa transportasi di
Kota Surakarta yang sudah mengembangkan IT dalam kendaraan seperti
taksi dan Po. Rosalia Indah untuk mengembangkan sistem manajemen
transportasi di Kota Surakarta.
4. Menumbuhkan perilaku sadar dan tertib berlalu lintas serta kepada
generasi muda dan masyarakat pada umumnya melalui sosialisasi dan
kampanye tertib lalu lintas yang lebih intens dan lebih luas ke masyarakat
umum. Hal ini dapat dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat umum
dengan melalui kelompok, lembaga maupun forum yang ada di Kota
Surakarta seperti FAS (Forum Anak Surakarta) dan membentuk
kelompok sadar berlalu lintas dengan melibatkan masyarakat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Allison, M. & Kaye, J. 2005. Perencanaan Strategis : Bagi Organisasi Nirlaba.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Armstrong, Michael. 2003. Strategic Human Resource Management : A Guide To
Action (Terjemahan : Ati Cahayani). Jakarta : Buana Ilmu Populer.
Em Zul fajri dan Ratu Aprilia Senja. SA. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Difa
Publisers.
Ezell, Stephen. 2010. Explaining International IT Application Leadership :
Intelligent Transportation System. The Information
Technology &
Innovation Foundation (ITIF). (diakses pada 5 Mei 2011, 14:25,
http://www.itif.org)
H.B. Sutopo. 2002. Metode Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya
dalam Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
Juwita, Farida. 2009. Manajemen Lalu Lintas, Solusi Kemacetan di Kota Bandar
Lampung. Jurnal Sains dan Inovasi. Volume 5. Issue 1. pp 47-56. (diakses
pada 14 Mei 2011, 12:19)
J. Salusu. 2003. Pengambilan Keputusan Strategik : Untuk Organisasi Publik dan
Non Profit. Jakarta : PT. Grasindo
Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi : Bagaimana Meraih Keunggulan kompetitif?.
Jakarta : Erlangga.
Midgley, Peter. 2011. Pengantar tentang Mobilitas Perkotaan. Jurnal Prakarsa
Infrastruktur Indonesia. Edisi #6. April. Halaman 3-8. (diakses pada 14 Mei
2011, 13:46)
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Strategis Organisasi Non Profit di Bidang
Pemerintahan. Yogayakarta: Gajah Mada University Press.
Sayeg, Phil dan Charles, Phil. Suistainable Transport: A Sourcebook for Policymakers in Developing Cities, Module 4e Intelligent Transport Systems.
Division 44 Environment and Infrastructure Sector project Transport
Policy Advice GTZ. (diakses pada 18 Agustus 2011, 18:13,
http://www.gtz.de)
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Susanto. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Jurnal internsional:
Paula Jarzabkowski dan Andreas Paul Spee. 2009. Strategy-as-practice: A
review and future directions for the field. International Journal of
Management
Reviews.
Volume
11.
Issue
1.
pp
69-95.
(www.interscience.wiley.com). (diakses pada 11 Oktober 2011, 14:22)
Mahmood Samadi Largani, *Mohammad Taleghani, Azita Sherej Sharifi. 2011.
Industrial Strategic Planning and its Effects in Performance Improvement of
Industrial Enterprises and Economical Development. Journal of Basic and
Applied Scientific Research. Volume 7. Issue 1. pp 569- 578.
(www.textroad.com). (diakses pada 11 Oktober 2011, 12:41)
Penelitian :
Maimunah, Siti dan Kuswati, Atik S. 2010. Optimalisasi dan Pengembangan
Transportasi Perkotaan di DKI Jakarta. Warta Penelitian Perhubungan.
Volume 22. Nomor 10. Halaman 1064-1079.
Noviyanti. 2010. Kendala Program Pemindahan Pemanfaatan Sarana
Transportasi Pribadi ke Publik Transport (Transjakarta). Warta Penelitian
Perhubungan. Volume 22. Nomor 10. Halaman 1042 1052
Sumber lain :
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Keputusan Menteri Perhubungan No. 62 Tahun 1993 tentang Alat Pemberi
Isyarat Lalu Lintas
Badan Pusat Statistik. 2010. Hasil Sensus Penduduk Kota Surakarta
Renstra Dinas Perhubungan Kota Surakarta periode 2011-2015
Buku Wahana Tata Nugraha (WTN) periode 2009 dan 2011
Study Tatralok Kota Surakarta. 2009. Kondisi Transportasi Kota
Surakarta.
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No : 273/Hk.105/Djrd/96
tentang Pedoman Teknis Pengaturan Lalu Lintas di Persimpangan Berdiri
Sendiri dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user