Pengertian Frustasi
Frustasi berasal dai bahasa latin yaitu frustasio yan artinya perasaan
kecewa atau jengkel akibat terhalang dalam pencapaian tujuan. Frustasi
dapat diartikan juga sebagai keadaan terhambat dalam mencapai suatu
tujuan.
Frustasi
merupakan
suatu
keadaan
ketegangan
yang
tak
benar-benar
ahli
dari
orang
yang
diremehkan
keahliannya.
c. Terlalu sibuk mengurusi urusan orang lain hingga lupa untuk
meningkatkan dirinya sesuai dengan kesibukannya.
d. Terlalu mengasihi diri sendiri sehingga tidak pernah ada jalan
keluar dari semua masalah yang menimpanya.
Faktor Penyebab Frustasi;
a. Frustasi lingkungan
Frustasi yang disebabkan oleh halangan atau rintangan yang
terdapat dalam lingkungan.
b. Frustasi pribadi
Frustasi yang tumbuh dari
ketidakpuasan
seseorang
dalam
Frustasi yang disebabkan oleh konflik dari berbagai motif dalam diri
seseorang dengan adanya motif saling bertentangan, maka
pemuasan dari salah satu motif yang menyebabkan frustasi bagi
motif yang lain. Diantaranya motif tersebut adalah:
1) Konflik mendekat-mendekat (memilih satu dari dua pilihan)
2) Konflik mendekat menjauh
3) Konflik menjauh-jauh
Cara Mengatasi Frustasi :
a. Bertindak secara eksplosif, yaitu semua energi yang terdapat
dalam diri individu diledakkan atau dihabiskan dengan jalan
melakukan perbuatan atau ucapan yang bersifat eksplosif.
b. Melakukan pembelaan (rationalisasi), yaitu usaha yang dilakukan
untuk mencari alasan yang masuk akal bagi tindakan yang
sesungguhnya tidak masuk akal.
c. Dengan cara introversi, yaitu menempuh jalan dengan menarik
diri dan masuk kedalam dunia khayal.
d. Melakukan proyeksi, yaitu menimpakan sesuatu yang terasa
dalam dirinya kepada orang lain.
e. Substitusi, yaitu cara pembelaan diri yang paling baik diantara
cara-cara yang tidak disadari dalam menghadapi kesukaran.
f. Reaksi Psikopatis, yaitu golongan individu yang cenderung
melanggar aturan dalam mengatasi frustasi.
Cara Mencegah Frustasi:
1. Berbagi Masalah dengan Orang Terdekat. Orang tua misalnya, karena seberat apapun masalah
yang kita hadapi pasti ada jalan keluarnya
2. Berusahalah untuk mejauhkan pikiran anda dari sifat-sifat yang negative yang bisa membuat
anda nantinya akan menjadi khilaf sehingga akan menimbulkan suatu masalah
3. Janganlah anda sering menyendiri, karena dengan seringnya anda menyendiri semua itu akan
bisa mengganggu pikiran anda.
4. Jangan pernah anda mencoba untuk menyelesaikan suatu masalah jika pikiran anda sedang
tidak labil.
5. Anda harus yakin pada diri anda bahwa seberat apapun masalah anda pasti bisa anda
selesaikan
6. Ingat impian andalah yang akan menolong anda dimasa depan, didalam kehidupan haruslah
mempunyai target supaya nanti anda akan bersemangat untuk melangkah dalam menjalani
kehidupan di masa mendatang.
2. Pengertian Stress
Bentuk
ketegangan
ini
mempengaruhi
kinerja
keseharian
biasanya, rasa tidak berdaya dipagi hari dan bergerak lebih lamban
h. Pusing atau sakit perut
i. Mempunyai keinginan atau harapan untuk mati, bahkan bunuh diri.
Faktor Penyebab Stres :
Faktor biologis. Faktor ini juga terbagi kedalaman beberapa tipe:
a. Gen. Keadaan individu pada masa konsepsi dipengaruhi oleh sikap
dan perilaku ibu. Bagaimana ibu berperilaku ketika sedang hamil, dan
asupan gizinya apakah sudah terpenuhi atau malah defisiensi. Ketika
seorang ibu stres, otomatis bayi yang dikandungnyapun akan ikut stres
pula. Dan kebanyakan hal ini tidak disadari oleh si ibu sehingga pada saat
melahirkan ibu malah menyalahkan proses persalinan ketika anaknya
cacat fisik atau cacat mental.
b. Penyakit. Karena mempunyai penyakit langka, sulit disembuhkan
bahkan tidak ada obatnya, seseorang bisa saja mengakhiri hidupnya pada
tali gantungan atau meminum racun. Penyakit yang membuat seseorang
merasa tidak berguna dan tidak mungkin sembuh, bisa menjadi sebuah
stressor.
c. Tidur. Obat capek yang paling manjur adalah tidur. Ketika porsi tidur
seseorang tidak terpenuhi, maka akan terjadi tekanan dalam diri orang
tersebut ditandai dengan sensitivitas yang lebih tinggi dari biasa, pusing,
DAFTAR PUSTAKA
Daradjat zakiah, Kesehatan Mental. Jakarta. PT. Gunung Agung, 1968)
1
[2] http://fmd08.blogspot.com/2008/11/ringkasan-frustasi-stress.html
2
[3] Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta: Kencana, 2009)
3
[4] Slamet, Suprapti I.S. , Sumarmo Markam, Pengantar Psikologi Klinis, (Jakarta: UI
Press, 2003)
1
2
3
[12] Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta: Kencana, 2009)
141-176
11
4
5
6
7
8
9
10
11