Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian Frustasi

Frustasi berasal dai bahasa latin yaitu frustasio yan artinya perasaan
kecewa atau jengkel akibat terhalang dalam pencapaian tujuan. Frustasi
dapat diartikan juga sebagai keadaan terhambat dalam mencapai suatu
tujuan.

Frustasi

merupakan

suatu

keadaan

ketegangan

yang

tak

menyenangkan dipenuhi perasaan dan aktifitas simpatetis yang semakin


meninggi yang disebabkan oleh rintangan dan hambatan. Frustasi dapat
berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang yang
mengalaminya. Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan
diri sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada
situasi sosial yang menghalangi pencapaian tujuan.
Gejala Frustasi:
a.

Meremehkan pekerjaan orang lain tanpa bisa membuktikan

memang bisa dari pkerjaan yang diremehkan tersebut.


b. Meremehkan keahlian orang lain tanpa bisa membuktikan
memang

benar-benar

ahli

dari

orang

yang

diremehkan

keahliannya.
c. Terlalu sibuk mengurusi urusan orang lain hingga lupa untuk
meningkatkan dirinya sesuai dengan kesibukannya.
d. Terlalu mengasihi diri sendiri sehingga tidak pernah ada jalan
keluar dari semua masalah yang menimpanya.
Faktor Penyebab Frustasi;
a. Frustasi lingkungan
Frustasi yang disebabkan oleh halangan atau rintangan yang
terdapat dalam lingkungan.
b. Frustasi pribadi
Frustasi yang tumbuh dari

ketidakpuasan

seseorang

dalam

mencapai tujuan dengan perkataan lain frustasi pribadi ini terjadi


karena adanya perbedaan antara tingkatan aspirasi dengan
tingkatan kemampuannya.
c. Frustasi konflik

Frustasi yang disebabkan oleh konflik dari berbagai motif dalam diri
seseorang dengan adanya motif saling bertentangan, maka
pemuasan dari salah satu motif yang menyebabkan frustasi bagi
motif yang lain. Diantaranya motif tersebut adalah:
1) Konflik mendekat-mendekat (memilih satu dari dua pilihan)
2) Konflik mendekat menjauh
3) Konflik menjauh-jauh
Cara Mengatasi Frustasi :
a. Bertindak secara eksplosif, yaitu semua energi yang terdapat
dalam diri individu diledakkan atau dihabiskan dengan jalan
melakukan perbuatan atau ucapan yang bersifat eksplosif.
b. Melakukan pembelaan (rationalisasi), yaitu usaha yang dilakukan
untuk mencari alasan yang masuk akal bagi tindakan yang
sesungguhnya tidak masuk akal.
c. Dengan cara introversi, yaitu menempuh jalan dengan menarik
diri dan masuk kedalam dunia khayal.
d. Melakukan proyeksi, yaitu menimpakan sesuatu yang terasa
dalam dirinya kepada orang lain.
e. Substitusi, yaitu cara pembelaan diri yang paling baik diantara
cara-cara yang tidak disadari dalam menghadapi kesukaran.
f. Reaksi Psikopatis, yaitu golongan individu yang cenderung
melanggar aturan dalam mengatasi frustasi.
Cara Mencegah Frustasi:
1. Berbagi Masalah dengan Orang Terdekat. Orang tua misalnya, karena seberat apapun masalah
yang kita hadapi pasti ada jalan keluarnya
2. Berusahalah untuk mejauhkan pikiran anda dari sifat-sifat yang negative yang bisa membuat
anda nantinya akan menjadi khilaf sehingga akan menimbulkan suatu masalah
3. Janganlah anda sering menyendiri, karena dengan seringnya anda menyendiri semua itu akan
bisa mengganggu pikiran anda.
4. Jangan pernah anda mencoba untuk menyelesaikan suatu masalah jika pikiran anda sedang
tidak labil.
5. Anda harus yakin pada diri anda bahwa seberat apapun masalah anda pasti bisa anda
selesaikan
6. Ingat impian andalah yang akan menolong anda dimasa depan, didalam kehidupan haruslah
mempunyai target supaya nanti anda akan bersemangat untuk melangkah dalam menjalani
kehidupan di masa mendatang.

2. Pengertian Stress

Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun


mental.

Bentuk

ketegangan

ini

mempengaruhi

kinerja

keseharian

seseorang. Bahkan stres dapat membuat produktivitas menurun, rasa


sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stres adalah
sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stres
disebut dengan stresor dan ketegangan yang diakibatkan karena stres,
disebut strain.
Gejala Stres :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Hilang minat terhadap kegiatan yang disenangi.


Hilang selera makan, yang berujung pada penurunan berat badan
Terlihat lelah, atau kekurangan energi.
Memiliki perasaan tidak berharga dan tidak memiliki harapan
Rasa bersalah yang tidak pada tempatnya
Tidak mampu berkonsentrasi dan berpikir jernih
Melankolik yang biasanya disertai bangun pagi terlambat dua jam dari

biasanya, rasa tidak berdaya dipagi hari dan bergerak lebih lamban
h. Pusing atau sakit perut
i. Mempunyai keinginan atau harapan untuk mati, bahkan bunuh diri.
Faktor Penyebab Stres :
Faktor biologis. Faktor ini juga terbagi kedalaman beberapa tipe:
a. Gen. Keadaan individu pada masa konsepsi dipengaruhi oleh sikap
dan perilaku ibu. Bagaimana ibu berperilaku ketika sedang hamil, dan
asupan gizinya apakah sudah terpenuhi atau malah defisiensi. Ketika
seorang ibu stres, otomatis bayi yang dikandungnyapun akan ikut stres
pula. Dan kebanyakan hal ini tidak disadari oleh si ibu sehingga pada saat
melahirkan ibu malah menyalahkan proses persalinan ketika anaknya
cacat fisik atau cacat mental.
b. Penyakit. Karena mempunyai penyakit langka, sulit disembuhkan
bahkan tidak ada obatnya, seseorang bisa saja mengakhiri hidupnya pada
tali gantungan atau meminum racun. Penyakit yang membuat seseorang
merasa tidak berguna dan tidak mungkin sembuh, bisa menjadi sebuah
stressor.
c. Tidur. Obat capek yang paling manjur adalah tidur. Ketika porsi tidur
seseorang tidak terpenuhi, maka akan terjadi tekanan dalam diri orang
tersebut ditandai dengan sensitivitas yang lebih tinggi dari biasa, pusing,

sulit beradaptasi dengan lingkungan dan belum menyadari dimana


berada. Hal tersebut akan menimbulkan stres baik pada tingkat ringan
atau tinggi.
d. Postur tubuh. Kebanyakan stressor ini menyebabkan perempuan ingin
melakukan apa saja untuk mendapatkan postur tubuh yang diinginkan.
e. Kelelahan. Faktor ini tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu faktor
penyebab stres yang paling utama. Ketika seseorang merasa kelelahan,
maka hal yang ingin segera dipenuhi adalah deristirahat.
Faktor psikologis
a.
Frustasi. Sudah sangat jelas bahwasannya frustasi adalah penyebab
seseorang mengalami sters.
b.
Perasaan dan emosi. Marah, mudah tersinggung, merasa tidak
nyaman, merasa tidak aman, sedih, merasa bersalah dan lain-lain.
c.
Pengalaman hidup. Perpisahan dengan orang yang dicintai adalah
stressor dari psikologis yang paling banyak mempengaruhi tingkat
kesadaran seseorang.
d.
Keputusan prilaku. Salah mengambil keputusan membuat orang
merasa takut dan tidak mau lagi menjalani hidupnya.
e.
Respon perlawanan. Ketika seseorang melawan hal yang terjadi
namun dia tetap tidak merubah keadaan. Di saat itu, seseorang akan
merasa down dan tidak berguna. Stres akan datang pada orang-orang
seperti itu.
Faktor Sosial
a.
Keluarga. Misalnya adalah terjadi kesalahan pada pola asuh yang
diberikan, broken home, keadaan sosial ekonomi.
b.
Lingkungan. Peristiwa alam sepeti gempa bumi, tsunami, banjir dan
tanah longsor secara langsung membuat orang mempunyai tegangan
tinggi.
c.
Dunia Kerja. Tugas yang menumpuk yang harus dikumpulan besok,
tugas sedikit yang jumlahnya sedikit namun tingkat kesulitan tinggi.

Cara Mengatasi Stres :


a. Jangan hanya bergantung pada diri sendiri
b. Ciptakan tujuan yang terukur dan bisa tercapai
c. Jangan menuntut kesempurnaan
d. Bedakan antara stres yang nyata dan tidak nyata
e. Tahu apa yang bisa diharapkan dari anda
f. Jangan menipu diri-sendiri
g. Jangan biarkan satu kegagalan menghancurkan anda

h. Belajar mengelola waktu


Cara Mencegah Stres:
1.
2.
3.
4.

Pola Hidup Teratur


Memiliki Sikaf Hidup Positive
Meluangkan Waktu Untuk Diri Sendiri
Mengembangkan Kehidupan Spritulal

DAFTAR PUSTAKA
Daradjat zakiah, Kesehatan Mental. Jakarta. PT. Gunung Agung, 1968)
1
[2] http://fmd08.blogspot.com/2008/11/ringkasan-frustasi-stress.html
2
[3] Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta: Kencana, 2009)
3
[4] Slamet, Suprapti I.S. , Sumarmo Markam, Pengantar Psikologi Klinis, (Jakarta: UI
Press, 2003)
1
2
3

[5] Makmun Khairani, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo) 172


[6] Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta: Kencana, 2009) 2225
6
[7] Makmun Khairani, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo) 162
7
[8] Makmun Khairani, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo) 170
8
[9] Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta: Kencana, 2009) 6284
9
[10] Makmun Khairani, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo) 165-167
10
[11] http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemology-pulic-health/1934696pengelolaan-stress
4
5

[12] Namora Lumangga lubis, Depresi Tinjauan Psikologis, (Jakarta: Kencana, 2009)
141-176
11

4
5
6
7
8
9
10
11

Anda mungkin juga menyukai