Anda di halaman 1dari 15

7.

4 NERACA ENERGI UNTUK SISTEM REAKSI KIMIA


Pemahaman neraca energi untuk sistem ada reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh
konsep panas reaksi dan perhitungannya.
Konsep Panas Reaksi
HR= Hproduk- Hreaktan

........................................ (7.16)

HR negatif, maka reaksi disebut eksotermik, dan sebaliknya


HR positif, reaksi adalah endotermik.
Perlu diketahui bahwa, panas reaksi tidak hanya bergantung pada
stoikiometri reaksi, temperatur dan tekanan, tapi juga bergantung pada fasa
reaktan dan produknya. Oleh karena itu, dalam penulisan persamaan reaksi harus
dilengkapi dengan fasa masing-masing senyawa yang terlibat dalam reaksi.
Sebagai contoh, panas reaksi untuk sistim berikut ini:
C(s) + H2O (g) <-> CO(g) +H2(g)
Akan berbeda dengan sistim reaksi yang dibawah ini:
C(s) + H2O (l) <-> CO(g) +H2(g)
Perhitungan Panas Reaksi
Panas reaksi (HR) merupakan fungsi stoikiometri, fasa komponen,
temperatur dan tekanan. Fungsi temperatur,tekanan dan fasa dapat dihilangkan
dengan menetapkan harga HR pada temperatur, tekanan dan fasa tertentu. HR
pada T, P dan fasa yang lain dapat dihitung dengan mengupdate entalpi-entalpi
komponen menggunakan korelasi kapasitas panas, panas perubahan fasa, dan
entalpi pada tekanan terkoreksi. Panas reaksi untung suatu reaksi pada temperatur
T0, tekanan P0, dan fasa 0:
S

sH
HR (T0, P0, 0) =

S 1

T0, P0, s0)

.................... (7.17)

Di mana:
= fasa komponen
= Koefisien stoikiometri
untuk T, P, dan S yang lain, maka:
S

sH
HR (T, P, ) =

S 1

(T, P, s)

Jika P= P0 dan s0 semua cair, sementara s semua uap, maka:


T ( pO )
T

Cps , vdT VL, s P CpS , LdT

S 1
T ( pO )

To

HR (T, P0) = HR (T0, P0) +


(7.19)

.....

Jika P P0, maka hal ini dapat diabaikan, karena:

( HP )

Kecil sekali.

Contoh 7.19
Diketahui panas reaksi untuk reaksi berikut :
4NH3 (g) + 5O2 (g) 4NO(g) + 6H2O
Pada 1 atm dan 298 K adalah -279,33 kkal/gmol. Hitung panas reaksi pada 920 oC,
1 atm dan H2O dalam fasa uap.
Penyelesaian:
Dalam Persoalan ini, P tidak berubah, temperatur dan fasa berubah.
HR (920oC, 1 atm) = HR (25oC, 1 atm) + (-4) { HNH3(920oC, 1 atm,g)
-

HNH3 (25oC, 1 atm,g)} + (-5){HO2(920oC, 1 atm, g)


HO2 (25oC, 1 atm, g)} + 4 { HNO (920oC, 1 atm,g )
HNO (25oC, 1 atm,g)} + 6 {HH2O(920oC, 1 atm, g)
HH2O (25oC, 1 atm,1)
920 C

= -279, 33 kkal/gmol + (-4)

920 C

CpNO dT

25 C

920 C

+ (-5)

25 C

100 C

CpH 2 O , v dT + HvL ( 100 C ) +

100 C

25 C

pH 2 O , L dT

CpO 2 dT

+6

= -279,33 3,3368 + 58,180 +8,100


= -216,42 kkal/gmol
Panas pembentukan= panas rekasi standar untuk reaksi pembentukan suatu
komponen/ senyawa dari unsur-unsurnya.
Contoh 7.20.
Hitung panas reaksi untuk reaksi berikut:
CO (g) +

1
2 O2 (g) CO2 (g)

Jika diketahui panas pembentukan CO (g) dan CO2 (g) menurut reaksi berikut:
C(s) + O2 (g)CO2 (g)
CO (g) +

1
2 O2 (g) CO (g)

H f o = -94,051,8 kal/gmol
H f o = -24, 415, 7 kal/gmol

Penyelesaian :
C(s) + O2 (g)
CO (g) +

CO2 (g)

H f o = -94,051,8 kal/gmol

1
2 O2 (g) CO (g)

H f o = -24, 415, 7 kal/gmol

1
2 O2 (g) CO2 (g) - CO (g)

H f o = -67.636.1 kal/gmol

1
2 O2 (g) CO2 (g)

H f o = -67.636.1 kal/gmol

Atau:
CO (g) +

Panas pembakaran: Panas reaksi standar untuk reaksi pembakaran standar suatu
komponen/senyawa
Contoh 7.21
Hitung panas pembentukan CH4 (g) jika diketahui panas pembakaran standarnya
-191,76 kkal/gmol.
Penyelesaian:
Reaksi pembakaran standar untuk CH4 adalah
CH4 (g) + 2O2 (g) CO2(g) + 2H2O (g)
HoC,CH4 =HoR=Hof,CO2+ 2Hof,H20(g)- Hof, CH4- 2Hof, O2
Dari tabel reaksi pembakaran Lampiran(reklaitis) diperoleh:
Ho f,CO2 (g) = 94,0518 kkal/gmol
Hof H2O (g) = -57, 7979 kkal/gmol
Hof O2 = 0
Maka:
Hof,CH4= Hof,CO2 - 2Hof ,H2O(g)- HoC,CH4

= -17,9976 kkal/gmol.

7.4.1

Neraca Energi untuk Reaksi Tunggal


dQ
dt

Ns1
T1
P1
1

Ns2
T2
P2
2
Koefisien stoikiometri, s
Laju reaksi, r

Persamaan neraca energi total :


dQ
2
2
r
1
1
r
rH R (T R ) N s ( H s H s ) N s ( H s H s )
dt

(7.20)
Tr = temperatur referensi.
Contoh 7.22
Metanol pada 675C dan 1 bar diumpankan ke suatu reaktor adiabatik, 25% dari
Metanol terhidrogenasi menjadi formaldehid menurut reaksi :
CH3OH (g)

HCHO (g) + H2 (g)

Hitung temperatur gas yang meninggalkan reaktor dengan asumsi bahwa kapasitas
panas untuk CH3OH, HCHO dan H2 adalah konstan untu interval temperatur
tersebut, masing-masing sebesar 17, 12 dan 7 kal/gmolC
Penyelesaian :

Ns1
T1
P1
1

dQ
=0
dt

HCHO
CH3OH

CH3OH

675C

H2

Basis perhitungan 1000 mol/jam CH3OH :


r

in
XN CH
3OH

CH 3OH

0,25 x 1000 mol / jam


250 mol / jam
1

Oleh karena itu :


out
N CH
1000 r 750mol / jam
3OH
out
N HCHO
0 r 250mol / jam

N Hout2 0 r 250mol / jam


Kondisi referensi yang digunakan adalah sama dengan kondisi masuk: temperatur
675C, tekanan 1 bar, dan semua komponen berada dalam fasa gas:
T

dQ
rH R (675C) N sout Cps dT
dt
s
675C
Panas reaksi standar:
HR (25C)

= Hf,HCHO (g) - Hf,CH3OH (g)


= -27,70 (-48,08) = 20,38 kkal/gmol

Maka panas reaksi pada 675C dapat dihitung dengan :

H R (675C) H R (25C) s

675C

Cp dT
s

25C

T=?

20,38

kkal
kal
(12 7 17)( 650)
gmol
gmol

=
21,68

kkal
gmol

=
Neraca energi total menjadi :
0

= 250 (21,68) + {(750 x 17) + (250 x 12) + (250 x 7)} (T-675)


250 mol / jam (21.680 kal / mol )
175.000 kal / jamC

T-675 =
T

H R

= 675 309,7 = 365,3 C


> 0, reaksi endotermik.

Contoh 2.73.
Gas NO dapat dibuat dengan oksidasi parsial NH 3 dengan udara. NH3 pada 25C
dan udara panas pada 750C direaksikan dalam sebuah reaktor pada tekanan 1 bar.
Konversi NH3 adalah 90%. Jika produk keluar reaktor tidak boleh melebihi
920C, hitung laju pengambilan panas per 1 mol umpan NH 3. Asumsi
perbandingan umpan O2/NH3 adalah 2,4/1.
dQ
dT =
O2 21%

N2 79%
750oC
NH3

25oC

Penyelesaian:
Reaksi :

NH3
O2
NO
H2O
N2

920oC

4NH3 (g) + 5O2 4NO (g) + 6H20 (g)


Basis 1 mol/jam NH3:
r=

0,9(1)
=0,225 mol / jam
4

Jika ditetapkan 920oC sebagai temperatur referensi, maka suhu aliran produk
keluar reaktor akan hilang dari persamaan neraca energi:
920C

920 C

920C

dQ
rHR(920C) N inO2 CpO 2 dT N inN 2 CpN 2 dT N inNH 3 CpNH 3dT
dt
750 C
750C
750 C
HR (920C) - 216,42 kkal/gmol

Dari contoh sebelumnya;


in
N O 2 2,4mol / jam

0,79
in
mol / jam
N N 2 2,4
0,21
Dengan memasukkan harga-hargayang diketahui ini dalam persamaan neraca
energi:
920C
dQ
kal
0,79
0,225(216,42)
2,4 CpO2dT 2,4

dt
jam
0,21
750C

920C

920C

dT

pN2

750C

dT

pNH3

750C

=-22,53 kkal/jam
Atau
dQ / dt 22,53kkal / molNH 3

Contoh 7.24.
Contoh soal 7.23 diselesaikan dengan menggunakan formula neraca entalpi total.
Penyelesaian:
dQ
H j Hk
dt outlets
inlets

Tj

H N H f, s CpsdT

S 1
T

j
S

tidak ada komponen yang berubah fasa

Untuk aliran udara masuk:


H

in
air

1023
1023

gmol
0 CpN 2 dTkal / gmol
2,4 gmol / jam 0 Cpo 2 dTkal / gmol 9,03

jam
298
298

= 13.656 + 48.060 kal/jam


Umpan NH3 Masuk:
H

in
NH 3

298

1mol / jam 10.920kal / gmol CpNH 3dTkal / gmol


298

= -10,920 kal/jam
Neraca massa aliran keluar reaktor (r= 0,225)
out
N NH 3 1 4(0,225) 0,1gmol / jam
out
N NO 0 4(0,225) 0,9 gmol / jam
out
N O 2 2,4 5(0,225) 1,275 gmol / jam
out
N N 2 9,03 gmol / jam
out
N H 2O 0 6(0,225) 1,335 gmol / jam

1193
1193

Cp
NH 3dT 0,9 21.600
Cp
NOdT 1,275 0
Cp
O 2dT

298
298
298

1193

1,35 57,800 CpH 2 OdT


298

1193

out

0,1(10,920

1193

9,03 0 CpN 2dT


298

= -41,6 + 25.728 + 9.085 +60.280+ 66.989 Kal/Jam


=28,07 kkal/jam
dQ
H out H inair H inNH 3 22,73kkal / jam
dt
7.4.2 Neraca Energi untuk Reaksi Kimia Jamak
R

r 1

r 1

Rs Rsr srrr

Neraca energi menjadi:

neraca massa untuk reaksi kimia jamak

s
dQ R

r
r

Rr

dt i 1
s 1

j
s

outlets

H T N

H s T

inlets

k
s

k
r
T

H
H
s
s T

.....

(7.20)

riRi ri si H s T r
R

i 1

i 1

s 1

......................

(7.21)
Contoh 7.25
Asam asetat dicracking dalam sebuah furnace untuk menghasilkan produk
intermediate keten melalui reaksi:
CH3COOH(g)CH2CO(g)+H2O(g)
Disamping reaksi diatas, ada reaksi samping yang perlu juga diperhitungkan:
CH3COOH(g)CH4 (g)+CO2(g)
Reaksi cracking dilangsungkan pada 700oC dengan konversi 80% fraksional yield
keten 0,0722. Hitung laju pemanasan Furnace yang diperlukan untuk laju umpan
asam asetat 100 kgmol/jam. Umpan masuk berada pada 300oC

Penyelesaian:
CH3CO
OH
300oC

Furnace
7000C

CH3CO
OH
CH2CO
H 2O
CH4
CO2

Sistim ini adalah single input dan single output dengan melibatkan 2 reaksi kimia.
Dengan memilih temperatur referensi 700oC, neraca energi menjadi:

300C

dQ
in
r 1R 2(700C) r2 R2(700C) - NAC CpACdT
dt
700C
Panas Reaksi standar untuk reaksi kimia keten:
R1 f, CH2CO f, H2O - f, CH3COOH
= -14,60-57,80+103,93=31,53 kkal/gmol
Panas reaksi standar untuk reaksi metana:
R2 f, CH4 f, CO2 - f, CH3COOH
= -17,89-94,05+103,93=-8,01 kkal/gmol
Kedua panas reaksi standar diatas harus dikoreksi ke temperatur 700 oC dengan
korelasi berikut:
973K

R1(700C) R1

Cp

CH 2 CO

CpH 2 O CpCH 3COOH dT

298K

973K

R 2(700 C) R2

Cp

CH 4

CpCO 2 CpCH 3COOH dT

298K

Dengan menggunakan persamaan Cp untuk masing-masing komponeng diatas,


maka:
R1(700C) 31,26 kkal/gmol
R 2(700C) -8,96 kkal/gmol

Entalpi asan asetat untuk Furnace:


700C

Cp

dT 11,55kkal / gmol

CH 3COOH

300C

Neraca Massa asam asetat dan keten:


out
N CH 3COOH 100 r 1 r 2
Kgmol/Jam
out
N CH 3CO 0 r 1
Kgmol/Jam
Karena konversi asam asetat 80%, maka:
r1+r2=80 kgmol/Jam
dari definisi fraksiol yield:
r1
r 1 5,776kgmol / jam
80
0,0722=
r2=74,224 Kgmol/jam

dQ
5,776(31,26) 74,224(8,96) 100(11,55) 670,5 x10
dt

kkal/jam

7.4.3 Neraca Energi untuk Reaksi Kimia Unknown stoichiometry


Biasanya berlaku untuk reaksi pembakaran bahan-bahan organik, bahan bakar
fosil, dan lain-lain:
Reaktannya tidak diketahui strukturnya dengan jelas,
Komplesitasnya reaksi yang terjadi.
Oleh karena itu pengembangan neraca massa komponen tidak mungkin dilakukan,
dalam beberapa kasus digunakan neraca atom.
Pembakaran bahan-bahan tersebut akan menghasilkan gross calorific value atau
high heating value (HHV).
HHV panas yang dilepaskan per unit massa bahan ketika direaksikan dengan
oksigen untuk menghasilkan solid residue(ash), liquid water, komponenkomponen gas seperti CO2,SO2 dan N2n pada 25oC dan 1 atm (keadaan standar)
HHV bahan bakar fosil, terutama batubara atau arang batubara (coalchar) biasanya
dilaporkan bersamaan dengan proksi dan elemental data. Jika data HHV tidak
bersedia, korelasi berikut dapat digunakan untuk memprediksinya
( dikembangkan oleh Institute of Gas Technology):
HHV= 14658 wC+ 56878 wH + 2940wS 658 wash-5153 (wO +wN)....... (8.8)
HHV dalam Btu/lbm; wC, wH,wS,wash, wO dan wN adalah fraksi berat C, H, S Ash,
O dan N
Contoh 7.26
Suatu gasifier oksigen-kukus diumpankan dengan 106 lb/jam devolatilized char
pada 1700oF. Data analisi elemen untuk char C 78%, H 0,9% , N 1,3%, S0,7%,
Ash 19,1% dan 0 dapat diabaikan. Char tersebut direaksikan dengan kukus yang
masuk pada 1000oF dan oksigen yang masuk pada 400oF untuk menghasilkan gas
sintesis dengan komposisi: CH4 5%, CO 26,5%, CO2 14,5%, H2 26,5% dan H2O
27,5%. Komposisi gas tersebut dalam basis bebas H2S dan NH3.
Asumsi:
1. N dan S akan bereaksi dalam porsi yang sama dengan C yang bereaksi
distribusi N dan S dalam gas tidak diketahui dengan pasti.
2. Buangan char sisa tidak mengandung H dan dalam keadaan kering.
3. Gasifier beroperasi secara adiabatik pada 70 bar dan temperature semua
aliran keluar sama.
lajuH 20
1,2
lajuCdalamumpan
Hitung Konsumsi O2 dan temperature aliran keluar gasifier

CH4
CO
CO2
H2
H2O
H 2S
NH3

Penyelesaian:
Gas
sintesis

5
1
Umpan
Char
1700oC
Gasif
er
70 bar

Kukus
1000oC

Buangan
Char
C
N
S
Ash

Oksigen
400oC

Untuk memudahkan perhitungan, maka ditambahkan satu aliran baru(aliran6)


yang mengandung H2S dan NH3 saja.
Neraca atom untuk sistim di atas:
N H 2S F s
6

Sulfur: 0,007.10 = 32,06


N NH 3 F N
6

Nitrogen : 0,013.10 = 14,007


Karbon : 0,78.106 = 12,01 (0,05 + 0,265 + 0,145) N5 +Fc4
Hidrogen:

0,009.10 6
6
2 N 2 2 N H6 2 S 3 N NH
2 0,265 2 0,275 4 0,05 N 5
3
1,008

Oksigen :

N 2 2 N 3 0,265 2 0,145 0,275 N 5


4
FAsh

Ash: 0,191.106=
Kondisi-kondisi yang diketahui:

0,78.10 6
N 2 1,2 N c1 1,2
12,01

77.935lbmol / jam

FN4 FN1 1,3 Fs4 Fs1 0,7

FC4 FC1 78 FC4 Fs1 78


Fs4

Neraca S dan N2 dapat dinyatakan dalam

N H6 2 S

6
NH 3

FN4

dan

7.10 3 Fs4 7.10 3 (0,7 FC4 ) / 78

32,06
32,06

13.10 3 FN4 13.10 3 (1,3FC4 ) / 78

14,007
14,007

Neraca H2 dapat disederhanakan menjadi:


8,3643.104=1,28 N5 - 4,1295.10-3 Fc4
Persamaan ini dapat diselesaikan secara simultan dengan neraca karbon:
N5=1,2649.105lbmol/jam
Fc4= 8,1169.104 lbmol/jam
Dengan demikian neraca-neraca yang lain juga dapat diselesaikan:
N H6 2 S 195,62lbmol / jam
6
N NH
831,50lbmol / jam
3

mol 02
molcampuran
N3=13.528 lbmol/jam atau 0,208
4
FASH
1,91.10 5 lb / jam

FS4 0,7284.10 3 lb / jam


FN4 1,353.10 3 lb / jam

Dengan menggunakan korelasi IGT, maka:


H C1 11.775.0

HHV 1 11.755,0
Btu/lb

H C4 3.862,3

HHV 3.862,3
1

Btu/lb

Btu
lb

Btu
lb

Maka:
1f 11.775

=203,4 Btu/lb
2f 3.862,3

0,296
0,00266
169,29.10 3
127,71.10 3
12,01
32,06

= -320,6 Btu/lb
Entalpi umpan masuk dan buangan Char:
lb
10
203,4
jam
1

Cp
ChardT Btu / jam

77o F

1700o F

274,251 320,6 CpChardT Btu / jam

77o F

Untuk aliran 1
1700o F

Cp

1700o F

dT 0.191

Char

770 F

Cp

1700o F

dT 0,809

Ash

77o F

Cp dT
Fc

77o F

=(0,191)(404,33)+(0,809)(592,05)
H1 =7,5977.108 Btu/jam
Untuk aliran 4

0,78
1 0,009
0,007
169,29.10 3
127,71.10 3
122,97.10 3
12,01
2 1,008
32,06

Btu
lb

CpChardT 0.696

77 F

CpAshdT 0,304

77 F

Cp dT
Fc

77 F

Neraca energi Total(dalam fungsi entalpi):

dQ
H 4 H 5 H 6 ) (H 1 H 2 H 3
dt

T
T
T

5
o
274.25 320,6 0,696 CpAshdT 0,304 CpFcdT N S f , s CpsdT

77o F
77o F
77o F

0
T

6
o

f
,
s

S
o CpsdT
77 F

400o F

1000 0 F

CpH 2 OdT 13.528 0 CpO 2dT


7,5977.10 77.935 f , H 2 O

77o F

77 o F

Dengan memasukan harga Cp yang dalam lampiran 3, maka:

6,5182.10 9 (T 6 77 5 ) 2,1448.10 5 (T 4 77 4 ) 3,9079(T 3 77 3 )


150,63(T 2 77 2 ) 9,9490.10 5 (T 77) 1,9281.10 9
T=1688,2oF

Anda mungkin juga menyukai