OLEH :
I GEDE DIAN OKA SUARJANA
0805031012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa, atas Asung Kerta Wara NugrahaNya kepada penulis
dalam proses penyelesaian Tugas Akhir dengan judul Perancangan dan
Pembuatan Pengisian Penampung Air Otomatis Berbasis Mikrokontroller
Atmega16. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan program Diploma III pada jurusan Teknik Elektronika Universitas
Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Singaraja.
Pada penyusunan Tugas Akhir ini penulis menerima bantuan informasi dan
kerjasama dari berbagai pihak baik selama pembuatan alat ini maupun selama
penyusunan laporan. Untuk itu penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani, M.Pd., selaku Dekan Fakultas
Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha.
2. Bapak Nyoman Santiyadnya, S,Si., M,T., selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektroika Univeritas Pendidikan Ganesha.
3. Bapak Made Santo Gitakarma, S.T.,M.T. selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bantuan, arahan, bimbingan dalam proses penyelesaian Tugas
Akhir ini.
4. Bapak Gede Widayana ,S.T.,M.T , selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bantuan, arahan, bimbingan dalam proses penyelesaian Tugas
Akhir ini.
5. Bapak Siden , Mbok Kadek beserta Seluruh Staf Dosen Jurusan Teknik
Elektronika yang telah banyak membantu dalam penyusunan Tugas Akhir
6. Terimakasih kepada Bapak saya I ketut Suartana , ibu saya Ni Wayan
Murjani, nenek dan adik saya yang selalu memberikan dukungan dana dan
doanya. Superman is dead (Bobby,Eka,Jrx) yang sudah menemani saya
saat sedang jenuh mengetik laporan di rumah.
7. Semua sahabat saya yg tidak bisa saya sebutkan satu per satu terima kasih
atas kebersamaannya dan segala bantuannya.
8. Teman-teman saya Jurusan Teknik Elektronika angkatan ke-8 terimakasih
atas dukungannya dan segala macam bantuan yang telah diberikan.
Penulis menyadari laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak kekurangan. Untuk itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Singaraja,
Juli 2011
Penulis
ABSTRAK
Perkembangan teknologi elektronika semakin hari semakin bertambah maju. Seiring
dengan lajunya percepatan teknologi, membuat banyak orang menjadi termotivasi untuk membuat
sesuatu hal yang baru atau sesuatu yang dapat dikendalikan seperti dalam hal pengaturan level air.
Dalam perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, sudah ada yang menerapkan alat water
level control system berbasis PC. Dimana sistem ini masih memiliki kelemahan dari segi
penggunaan listrik lebih boros dan kesalahan pembacaan level air sebesar 6,72% untuk batas atas
dan 1,3% untuk batas bawah. Kekurangan tersebut dapat diatasi dengan membuat suatu alat atau
sistem pengisian penampung air berbasis mikrokontroler atmega 16 dengan menggunakan sensor
ping ultrasonic untuk mendeteksi volume level air, dimana sensor ping dapat membaca jarak
dengan akurat dari 3cm sampai 3m. Hasil data dari pembacaan sensor ping akan ditampilkan pada
LCD dan dibandingkan dengan data setingan yang nilai datanya dapat diatur dengan potensio.
Nilai yang didapat untuk 1 liter air diwakili oleh 3 cm ketinggian air pada bak penampungan
dengan debit air 0,09 liter/detik.
Kata kunci: level air, mikrokontroler atmega 16, sensor ping ultrasonic, LCD.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
ABSTRAK..........................................................................................................iii
ABSTRACT.........................................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................v
DARTAR GAMBAR..........................................................................................vii
DAFTAR TABEL...............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah............................................................................. 2
1.4 Tujuan............................................................................................. 3
1.5 Manfaat........................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan..................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI
2.1 Mikrokontroler ATMega 16............................................................ 5
2.1.1 Konfigurasi Pin ATMega 16.................................................. 6
2.1.2 Port Sebagai Input/Output Digital......................................... 7
2.1.3 Timer...................................................................................... 9
2.2 Sensor Ultrasonik (Ultrasonic Ring FinderI)................................. 10
2.3 Relay............................................................................................... 14
2.3.1 Prinsip Kerja dan Simbol....................................................... 15
2.4 Pompa Air....................................................................................... 17
2.5 Liquid Cristal Display (LCD)......................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Alat............................................................................... 20
3.2 Blok Diagram.................................................................................. 23
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pin-pin ATMega 16 kemasan 40-pin............................................. 7
Gambar 2.2 Blok diagram timer/counter...................................................... 10
Gambar 2.3 Sensor Ping.................................................................................. 11
Gambar 2.4 Pengukuran lebar pulsa................................................................ 12
Gambar 2.5 Lebar pulsa................................................................................. 14
Gambar 2.6 Relay yang tersedia di pasaran................................................. 15
Gambar 2.7 Skema relay elektromagnetik................................................... 16
Gambar 2.8 Rangkaian dan symbol logika relay........................................ 16
Gambar 2.9 Pompa air................................................................................... 17
Gambar 2.10 Diagram blok LCD M1632.................................................... 18
Gambar 3.1 Diagram alir metodologi penelitian......................................... 20
Gambar 3.2 Blok diagram............................................................................. 23
Gambar 3.3 Rancangan kontruksi alat......................................................... 24
Gambar 3.4 Rangkaian pembagian port mikrokontroler ATMega 16....... 25
Gambar 3.5 Rangkaian ping ultrasonic ke mikrokontroler........................ 27
Gambar 3.6 Driver pompa pendingin........................................................... 28
Gambar 3.7 Rangkaian driver pompa ke mikrokontroler........................... 29
Gambar 3.8 Rangkaian LCD 2x16............................................................... 30
Gambar 3.9 Rangkaian pengatur level air dan tombol start....................... 31
Gambar 3.10 Rangkaian keseluruhan........................................................... 32
Gambar 3.11 Algoritma program keseluruhan............................................ 33
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Konfigurasi pin port.......................................................................... 9
Tabel 2.2 Fungsi pin-pin LCD M1632.......................................................... 19
Tabel 4.1 Hasil pengujian rangkaian power supply..................................... 38
Tabel 4.2 Hasil pengujian driver pompa air................................................. 38
Tabel 4.3 Perbandingan level air dalam tangki dengan jarak........................... 41
Tabel 4.4 Perbandingan level air dalam tangki dengan level air yang terukur................................................................................................. 42
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan teknologi elektronika semakin hari semakin bertambah
maju. Dalam dunia industri, elektronika memegang peranan penting dalam proses
produksi. Seiring dengan lajunya percepatan teknologi, membuat banyak orang
menjadi termotivasi untuk membuat sesuatu hal yang baru, sesuatu yang dapat
dikendalikan secara otomatis dengan menggunakan suatu sistem yang mudah
dioperasikan. Pada kenyataannya, elektronika juga dapat mengurangi beban
pemerintah dalam hal penghematan energi listrik, dengan alat-alat yang dapat
menghemat listrik ataupun sumber daya lainnya seperti penghematan air bila
dipadukan dengan sedikit rangkaian elektronika.
Dalam perkembangan teknologi yang pesat ini, sudah ada yang
menerapkan alat serupa berbasis PC. Diberi nama water level control system (I
Made Dwipayana,2010). Kelemahan dari sistem ini adalah masih menggunakan
PC sehingga dari segi penggunaan listrik lebih boros. Dalam penggunaan sensor
optocoupler juga masih memiliki error dalam pembacaannya yaitu sebesar 6.72%
untuk batas atas dan 1.3% untuk batas bawah.
Kekurangan dari sistem diatas dapat diatasi dengan merancang suatu
sistem pengisian penampung air otomatis berbasis mikrokontroler ATmega16.
Sistem ini menggunakan sensor ping yang mampu membaca jarak lebih tepat dari
sensor lainnya. Terbukti dalam alat ukur jarak pada kendaraan (Putu Timor
Hartawan, 2010), sensor ping yang digunakan hanya memiliki persentase
kesalahan pada pembacaan nilai jarak rata-rata 1,2% untuk pembacaan objek
berupa benda, dan 1,5% untuk objek manusia. Penggunaan mikrokontroler
bertujuan untuk mengefisienkan energi listrik. Data yang diperoleh keluaran
sensor tersebut akan diinput ke mikrokontroller untuk diproses dan digunakan
untuk mengontrol ketinggian air melalui pengoperasian pompa dan menampilkan
nilai level air ke LCD. Sehingga alat yang dirancang dan dibuat ini mampu
membaca ketinggian air lebih optimal dari alat sebelumnya yang masih memiliki
error dan saat beroperasi lebih efisien dalam penggunaan listrik karena tidak lagi
menggunakan PC.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan bagaimanakah cara
Batasan Masalah
Agar tidak meluasnya pokok pembahasan dalam tugas akhir ini, adapun
Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan dan pembuatan
1.5
Manfaat
Adapun manfaat dari perancangan dan pembuatan pengisian penampung
1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang penulis gunakan dalam penyusunan tugas
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Mikrokontroler ATmega16
AVR merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Comparator Analog
8)
9)
10)
11)
2.1.1
2.1.2
PortC, dan PortD. Keempat port tersebut merupakan jalur bidirectional dengan
pilihan internal pull-up. Tiap port mempunyai tiga buah register bit, yaitu DDxn,
PORTxn, dan PINxn. Huruf xmewakili nama huruf dari port sedangkan huruf
n mewakili nomor bit. Bit DDxn terdapat pada I/O address DDRx, bit PORTxn
terdapat padaI/O address PORTx, dan bit PINxn terdapat pada I/O address PINx.
2.1.3
Timer
Timer/counter adalah fasilitas dari ATMega16 yang digunakan untuk
perhitungan pewaktuan. Beberapa fasilitas chanel dari timer counter antara lain:
counter channel tunggal, pengosongan data timer sesuai dengan data pembanding,
bebas -glitch, tahap yang tepat Pulse Width Modulation (PWM), pembangkit
frekuensi, event counter external..
Gambar diagram block timer/counter 8 bit ditunjukan pada gambar 2.2.
Untuk penempatan pin I/O telah di jelaskan pada bagian I/O di atas. CPU dapat
diakses register I/O, termasuk dalam pin-pin I/O dan bit I/O. Device khusus
register I/O dan lokasi bit terdaftar pada deskripsi timer/counter 8 bit.
2.2
mana untuk jenis suara ini diatas batas suara yang bisa didengar oleh manusia.
Seperti diketahui, telinga manusia hanya bisa mendengar suara dengan frekuensi
20Hz sampai 20KHz. Lebih dari itu hanya beberapa jenis binatang yang mampu
mendengarnya, seperti kelelawar dan lumba-lumba. Lumba- lumba bahkan
memanfaatkan ultrasonic untuk mengindera benda-benda di laut. Prinsip ini
kemudian ditiru oleh system pengindera kapal selam. Dengan cara mengirimkan
sebuah suara dan menghitung lamanya pantulan suara tersebut maka dapat
diketahui jarak kapal selam dengan benda tersebut. Mula- mula suara
dibunyikan, kemudian dihitung lama waktu sampai terdengar suara pantulan.
Jarak dapat dihitung dengan mengalikan kecepatan suara dengan waktu pantulan
kemudian hasilnya dibagi 2.
Ada beberapa hewan lainnya yang mampu mendengar frekuensi ini
dengan baik. Contohnya anjing, hewan ini mampu mendengar sampai 25.000Hz
dan kucing mampu mendengar sampai 65.000Hz.
Ping terdiri dari sebuah chip pembangkit sinyal 40KHz, sebuah speaker
ultrasonic dan sebuah mikrofon ultrasonic. Speaker ultrasonic mengubah sinyal
40 KHz menjadi suara sementara mikrofon berfungsi untuk mendeteksi pantulan
suaranya. Pada modul ping terdapat 3 pin yang digunakan untuk jalur power
supply (+5V), ground dan signal. Pin signal digunakan sebagai input dan output
dapat langsung dihubungkan dengan mikrokontroler tanpa tambahan komponen
apapun. Ping mendeteksi objek dengan cara mengirimkan suara ultrasonic dan
kemudian
mendengarkan
pantulan
suara
tersebut.
Ping
hanya
akan
mengirimkan suara ultrasonic ketika ada pulsa trigger dari mikrokontroler (Pulsa
High Selama 5uS). Suara ultrasonic dengan frekuensi sebesar 40KHz akan
dipancarkan selama 200uS. Suara ini kan merambat di udara dengan kecepatan
344.424m/detik (atau 1 cm setiap 29.034uS), mengenai objek untuk kemudian
terpantul kembali ke Ping. Selama menunggu pantulan, Ping akan menghasilkan
sebuah pulsa. Pulsa ini akan berhenti (Low) ketika suara pantulan terdeteksi oleh
Ping. Data pulsa high sebelum sensor ping menerima pantulan frekuensi yang
dipancarkan akan dicacah dan dibandingkan dengan pulsa trigger. Oleh karena
itulah lebar pulsa tersebut dapat merepresentasikan jarak antara Ping dengan
objek. Selanjutnya mikrokontroler cukup mengukur lebar pulsa tersebut dan
mengkonversinya dalam bentuk jarak seperti pada Gambar 2.4.
Sehingga dari persamaan diatas kita juga bisa menentukan waktu yang
diperlukan gelombang ultrasonic untuk mencapai suatu jarak.
Gambar 2.5. dibawah merupakan gambar lebar pulsa dari Ping Ultrasonic
Range Finder.
2.3
Relay
Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh
2.3.1
Relay terdiri dari koil dan kontak. Perhatikan gambar 2.7, koil adalah
gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang kontak adalah sejenis saklar
yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di koil. Contact ada
2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan Normally
Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).
Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika koil mendapat
energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik
armature yang berpegas, dan kontak akan menutup.
Pompa Air
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk menaikkan cairan dari
2.5
M1632. Modul LCD ini membutuhkan daya yang kecil dan dilengkapi dengan
panel LCD dengan tingkat kontras yang cukup tinggi serta pengendali LCD
CMOS yang terpasang dalam modul tersebut. Pengendali mempunyai pembangkit
karakter ROM/RAM dan display data RAM. Semua fungsi display diatur oleh
instruksi-instruksi, sehingga modul LCD ini dapat dengan mudah dihubungkan
dengan unit mikroprosesor. LCD tipe ini tersusun sebanyak dua baris dengan 16
karakter.
Masukan yang diperlukan untuk mengendalikan modul berupa data bus
yang masih tergabung dengan bus alamat serta 3 bit sinyal kontrol. Sementara
pengendalian LCD dilakukan secara internal oleh kontroler yang terpasang dalam
modul LCD. Diagram blok LCD dapat dilihat pada gambar 2.10.
LCD M1632 mempunyai 16 pin atau penyemat yang mempunyai fungsifungsi seperti ditunjukkan dalam tabel 2.2.
Nama penyemat
Vss
Vcc
Vee
RS
Fungsi
Terminal ground
Tegangan catu +5 volt
Drive LCD
Sinyal pemilih register
0: Instruksi register (tulis)
1: Data Register (tulis dan baca)
Sinyal seleksi tulis atau baca
R/W
0: Tulis
1: Baca
Sinyal operasi awal, sinyal ini mengaktifkan data
E
tulis dan baca
Merupakan saluran data, berisi perintah dan data
7 14
DB0-DB7
yang akan ditampilkan
Pengendali kecerahan latar belakang LCD 4 -
15
V+ BL
16
V-BL
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Memasukkan
program pada
mikrokontroler
Ya
Pengumpulan
dasar teori
Desain rangkaian
beserta nilai-nilai
komponennya
Ya
Membuat rangkaian
per blok
Pengujian
keseluruhan
berjalan
sesuai yang
diinginkan?
Tidak
Ya
\
Rangkaian
berjalan
sesuai yang
diinginkan?
Ya
Pengumpulan data
pengukuran
Tidak
Analisa data
Pembuatan Laporan
A
Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian
Gambar 3.1 merupakan gambar alur pembuatan dalam tugas akhir ini.
adapun beberapa tahapan dalam perancangan dan pembuatan Pengisian
Penampung Air Otomatis Berbasis Mikrokontoler ATmega16 sesuai dengan datadata yang telah dikumpulkan baik dari buku-buku maupun dari perencanaan
sendiri.
1.
3.
4.
5.
6.
8.
Pada tahap kedelapan dilakukan uji coba rangkaian kembali pada papan
PCB tersebut. Apabila dalam uji coba mengalami permasalahan, maka
dilakukan analisa kegagalan atau kesalahan dalam mendesain rangkaian
beserta nilai-nilai komponennya. Jika rangkaian pada papan PCB sudah
bekerja sesuai harapan, maka proses pembuatan rangkaian alat pengisian
penampung air otomatis berbasis mikrokontroler sudah selesai.
3.2
Blok Diagram
alat
ini
menggunakan
mikrokontroler
sebagai
liter oleh
selesai.
Untuk
menghidupkan
dan
mematikan
pompa
air
Potensio 1 dalam alat ini digunakan untuk mengatur kecerahan pada LCD,
untuk menyeting banyaknya air yang diinginkan dalam satuan liter digunakan
potensio 2. Pompa digunakan untuk menyedot air dari bak sumber ke bak
penampungan. Data banyaknya air yang dibaca oleh sensor ping akan ditampilkan
pada LCD yang nantinya akan dibandingkan dengan data setingan. Proses
pengisian akan berhenti apabila data pembacaan sensor ping sama dengan data
setingan awal level air yang dimasukkan menggunakan pengaturan potensio.
3.4.2
PING ultrasonic yang memiliki jarak 3 cm s/d 3 Meter. Pada modul PING ini
memiliki tiga buah terminal. Terminal pertama merupakan input untuk GND,
terminal kedua merupakan input tegangan + 5 volt dan terminal ke tiga
merupakan terminal untuk mengirim dan menerima sinyal ultrasonic. Gambar 3.5
menunjukkan rangkaian modul PING ultrasonic ke mikrokontroler ATMega 16.
3.4.3
transistor sebagai saklar. Transistor ini akan mengaktifkan dan mematikan relay
JZC-20F. Relay ini yang akan mengatur hubungan motor dengan terminal sumber
tegangan AC, sehingga akan mengakibatkan motor ON. Rancangan rangkaian
driver motor ini ditunjukkan pada Gambar 3.6.
Bila nilai resistansi yang terukur pada relay adalah 400 dan nilai
transistor adalah 80, maka besarnya nilai tahanan pada basis transistor (Rb) yang
digunakan adalah:
Ic
12Volt
=30 mA
400
Ib
Ic 30mA
= 0,375 mA
80
Jika Vin adalah tegangan keluaran dari mikrokontroler saat logika tinggi
Rb
Vin Vbe 5V 0, 6V
= 11,73K 10K
Ib
0,375mA
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai resistansi di basis transistor
mikrokontroler.
3.5
LCD 2x16. LCD berfungsi untuk menampilkan data setingan level air dan level
air yang sudah terukur didalam tangki. Rangkaian LCD mengeluarkan atau
menerima data melalui D0 D7 yang di hubungkan ke portd Perancangan LCD di
tunjukan dalam Gambar 3.8.
3.6
potensio digunakan untuk menghasilkan tegangan yang memiliki ring dari 0-5Volt
3.7
3.8
Perancangan Software
Secara umum algoritma dari program Pengisian Penampung Air Otomatis
Start
Baca pantulan
Ping
Counter ON
Ping=
1
Counter OFF
Gambar 3.11 Algoritma Program Keseluruhan
Jarak=Counter*0,034442
Level=(27-jarak)/3
End
Tidak
Ya
1.
2.
Metode Observasi
Metode ini adalah melakukan pengamatan langsung terhadap objek
penelitian atau percobaan. Adapun tujuan penggunaan metode ini adalah
untuk membuktikan studi literatur dengan melihat kenyataan yang muncul
pada suatu percobaan atau penelitian.
3.
Metode Diskusi
Metode ini digunakan untuk memecahkan masalah, mencari solusi
terhadap objek yang diteliti, dengan cara mencari alternatif jawaban
terhadap permasalahan yang dihadapi kepada pakar ataupun seseorang
yang mengerti terhadap protipe yang kita buat.
3.10
Analisa Data
Dalam pembuatan analisa data, akan didapatkan dari perbandingan antara
kajian teori dengan hasil pengujian. Jika terdapat perbedaan diantara keduanya,
maka akan didapat data yang nantinya dari data tersebut akan dapat kita pelajari
untuk menentukan penyebab terjadinya perbedaan tersebut. Apabila terjadi
kesamaan berarti hasil yang kita dapatkan sesuai dengan yang terdapat dalam
kajian teori.
BAB IV
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengujian
Untuk mengetahui bahwa sistem yang dibuat telah berjalan dengan baik
atau tidak maka dilakukan pengujian. Yang mana pengujian ini dilakukan dalam
beberapa tahapan. Pada bab ini akan dibahas secara keseluruhan tahap-tahap dari
pengujian hardware yang telah terintegrasi menjadi satu sistem kontrol.
1.
2.
3.
4.
Pengujian
Pengujian
Pengujian
Pengujian
catu daya
driver relay
mikrokontroler dan LCD
keseluruhan
IC regulator
7805
7812
Tegangan keluaran
Tegangan keluaran
yang diharapkan
5
12
yang terukur
4,85
11,80
Dari tabel pengujian rangkaian catu daya didapat hasil tegangan output
dari masing - masing IC regulator tidak seperti yang diharapkan. Hal ini
disebabkan adanya rugi-rugi tegangan pada komponen yang digunakan.
4.1.2 Pengujian Driver Relay
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kerja rangkaian
transistor sebagai saklar dalam mengendalikan kerja relay yang
memutus dan menyambung tegangan masukan. Kerja rangkaian
adalah untuk mengaktifkan dan mematikan pompa air untuk pengisian
air ke tangki yang menggunakan sumber 220 V AC, dengan trigger dari
keluaran portd.7 mikrokontroler ATMega16. Data hasil pengujian
rangkaian driver pompa air ini ditunjukkan pada tabel 4.2.
Table 4.2 Hasil Pengujian Driver Pompa Air
Kondisi masukan
di basis Transistor
Kondisi Pompa
Input 5 Volt
Input 0 Volt
11,47 Volt
0
ON
OFF
pengujian ini.
pada
Gambar
4.2
menunjukkan
tampilan
LCD
pada
pengujian ini.
tangki
(liter)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
27
24
21
18
15
12
9
6
3
0
4.1.4.2
Setingan level
air
(Liter)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LITER
LITER
LITER
LITER
LITER
LITER
LITER
LITER
LITER
Waktu pengisian
(Detik)
Terukur
1
2
3
4
5
6
7
8
9
LITER
LITER
LITER
LITER
LITER
LITER
LITER
LITER
LITER
9.2
19.5
29.0
40.2
52.1
61.3
70.3
81.5
92.1
Dari hasil pengujian ini diperoleh data bahwa alat akan bekerja
menghidupkan pompa air saat tombol start ditekan dan ada nilai seting
level air yang dimasukkan melalui pemutaran potensio. Data yang
diperoleh juga menunjukkan bahwa apabila nilai setingan dan level air
yang terukur dan ditampilkan pada LCD sama maka proses pengisian
air ke tangki akan berakhir atau pompa akan of. Proses pengisian
untuk setiap
4.2
Pembahasan
Berdasarkan data-data hasil pengujian, catu daya dapat menyuplai
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Dari rangkaian kegiatan proyek akhir yang telah dilakukan dan dari data-data yang
Mikrokontroler dan sensor ping ultrasonic yang digunakan pada alat pengisian
penampung air dapat bekerja dengan baik mengatur proses pengisian air menggunakan
pompa air dari sumber air ke tangki penampungan.
2.
Pompa air akan mulai memompa air dari sumber air ke tangki penampungan saat
tombol start ditekan berdasarkan setingan level air yang dimasukkan menggunakan
potensio dan pompa air akan mati apabila nilai level air hasil pembacaan sensor ping
sama dengan setingan level air menggunakan potensio.
3.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh data bahwa alat pengisian penampung air
otomatis ini bekerja lebih baik dibandingkan dengan alat pada penelitian sebelumnya.
Sensor ping mampu mendeteksi volume level air berdasarkan jarak pembacaan sensor
ping dengan nilai 1 liter diwakili oleh ketinggian air 3 cm dan debit air sebesar 0,09
liter/detik serta persentase kesalahan pengukuran sebesar 0% sedangkan pada penelitian
sebelumnya sensor optocoupler yang digunakan untuk mendeteksi volume level air
memiliki tingkat kesalahan sebesar 6,75% untuk batas atas dan 1,3% untuk batas bawah.
5.2.
Saran
Untuk
pengembangan
kedepannya
diharapkan
bagi
yang
akan
dapat ditambahkan program agar pada saat alat sudah dimatikan dan dihidupkan
kembali dapat menampilkan pembacaan level air yang terukur sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2007.Ultrasonik.http://id.wikipedia.org/wiki/Ultrasonik.
Budiarto, Widodo. 2005. Perancangan Sistem Dan Aplikasi Mikrokontroler.
Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Dwipayana, I Made Budhi.2010.Perancangan Dan Pembuatan Simulasi Water
Level Control System Berbasis PC. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.
Hartawan, Putu Timor. 2010.Perancangan Dan Pembuatan Alat Ukur Jarak Pada
Kendaraan Berbasis Mikrokontroler ATmega8535. Singaraja : Universitas
Pendidikan Ganesha.
Heryanto, M.Ary,ST & Ir.Wisnu Adi P.2008.Pemrograman Bahasa C untuk
Mikrokontroler ATMega 8535.Yogyakarta : ANDI.
Sanjaya, Juliana.2011.Perancangan Dan Pembuatan Alat Pengukur Tinggi Badan
Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Dengan Display Led Seven Segment.
LAMPIRAN A
Listing Program
/*********************************************
Chip type
: ATmega32
Program type
: Application
Clock frequency : 11.059200 MHz
Memory model
: Small
External SRAM size : 0
Data Stack size : 512
*********************************************/
//inisialisasi mikrokontroler
#include <mega32.h>
//inisialisasi penggunaan perintah matematika
#include <stdio.h>
//inisialisasi penggunaan perintah delay
#include <delay.h>
//inisialisasi LCD di portd
#asm
.equ __lcd_port=0x12
#endasm
#include <lcd.h>
//inisialisasi ADC 8 bit
#define ADC_VREF_TYPE 0x60
unsigned char read_adc(unsigned char adc_input)
{
ADMUX=adc_input|ADC_VREF_TYPE;
// Start the AD conversion
ADCSRA|=0x40;
// Wait for the AD conversion to complete
while ((ADCSRA & 0x10)==0);
ADCSRA|=0x10;
return ADCH;
}
// deklarasi variable yang digunakan
#define SigOut PORTB.0
TCNT2=0x00;
OCR2=0x00;
// inisialisasi External Interrupt(s)
MCUCR=0x00;
MCUCSR=0x00;
// inisialisasi Timer(s)/Counter(s) Interrupt(s)
TIMSK=0x00;
//portc.0=1/pompa=on
//jika data seting volume
lebih dari 0
{
time++;
counter=0;
DirSig=1;
SigOut=1;
delay_us(5);
SigOut=0;
DirSig=0;
//waktu pengisian=ON
//Initial value
//Set as output
//seting as input
//tunda waktu 5ms
//input =0
//Set as input
SigOut=1;
//Pullup activated
while (SigIn==0){} //jika input=0
while (SigIn==1){counter++;}
jika input=1,
conter =counter+1
distance=((counter*0.03442)/2)*10;
//menghitung
jarak (atas=0-bawah=28)
distance=28-distance; //mengenolkan jarak sesuai tangki
(atas=28-bawah=0)
distance=distance/3;
// menhitung liter(dibagi3)
lcd_gotoxy(0,0);
baris1,kolom1
sprintf(t,"time= %d ms",time);
lcd_puts(t);
// menampilkan waktu
//tampilkan data
waktu ke LCD
lcd_gotoxy(0,1);
baris2 kolom1
sprintf(Baris1,"V= %d Liter",distance); //menampilkan
nilai volume air
lcd_puts(Baris1);
//tampilkan volume
air ke LCD
//tunda
waktu 500ms
goto ulang;
//kembali ke
label ulang
}
delay_ms(10);
}
};
};
}
//tunda waktu 10 ms
LAMPIRAN B
Dokumentasi
Gambar Alat