Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN BASIC SIX

Pengobatan Dasar

Pengobatan Dasar Kasus Vulnus Laceratum

dr. ANANGGA ARISTANYO


SIP 446.4.16.09.040.1.2.0

PUSKESMAS MUNJUL JAYA


PURWAKARTA
2016

I.

LATAR BELAKANG
Vulnus laceratum adalah terjadinya gangguan kontinuitas suatu jaringan sehingga

terjadipemisahan jaringan yang semula normal, luka robek terjadi akibat kekerasan yang
hebatsehingga memutuskan jaringan.Secara umum luka dapar dibagi menjadi :
1. Simple, bila hanya melibatkan kulit
2. Kompukatum, bila melibatkan kulit dan jaringan dibawahnya. Trauma arteri umumnya
dapat disebabkan oleh trauma benda tajam ( 50 % ) misalnyakarena tembakan, luka-luka
tusuk, trauma kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu lintas,
Trauma arteri dibedakan berdasarkan beratnya cidera :
1) Derajat I adalah robekan adviticia dan media, tanpa menembus dinding.
2) Derajat II adalah robekan varsial sehingga dinding arteri juga terluka dan biasanya
menimbulkanpendarahan yang hebat.
3) Derajat III adalah pembuluh darah putus total, gambaran klinis menunjukan pendarahan
yangtidak besar, arteri akan mengalami vasokontriksi dan retraksi sehingga masuk ke
jaringan karena elastisitasnya.
Penyembuhan luka yang normal memerlukan suatu rangkaian peristiwa
yang kompleks yang terjadi secara simultan pada jaringan epidermis, dermis dan
subkutis, itu suatu yang mudah membedakan penyembuhan pada epidermis
dengan penyembuhan pada dermis dan perlu diingat bahwa peristiwa itu terjadi
pada saat yang bersamaan. Proses yang kemudian terjadi pada jaringan yang
rusak ini ialah penyembuhan luka yang dibagi dalam tiga fase yaitu fase
inflamasi, fase proliferasi dan fase remodelling jaringan yang bertujuan untuk
menggabungkan bagian luka dan mengembalikan fungsinya. Peran perawat
tentunya sangat penting dalam memberikan perawatan luka robek agar proses
penyembuhan luka dapat lebih cepat dan pulih.

II.

PERMASALAHAN
Identitas pasien
o Nama
o Umur
o Jenis kelamin
o Pekerjaan
o Alamat

: An. F
: 9 tahun
: Laki laki
: Pelajar
: Munjul jaya

Anamnesis : alloanamnesis dengan guru pasien


o Keluhan Utama : luka robek di kaki kiri bawah post kecelakaan
lalu lintas
o RPS

: post kecelakaan lalu lintas 5 menit yang lalu

sebelum masuk Puskesmas (masuk UGD tanggal 4-10-2016 jam


10.30 WIB)
o RPD
: Tidak ada riwayat trauma sebelumnya
o RPK
:o RSE
: Pemeriksaan Fisik :
o Keadan umum
: Tampak sakit berat
o Kesadaran
: Composmentis
o Vital sign
:
Suhu : 36,5C
Nadi : irama teratur dengan frekuensi 80x/menit
Pernafasan : irama teratur dengan frekuensi nafas 20 x/menit,
BB: 35 kg
o Status generalis:
Kepala :
Mata : conjungtiva anemis +/+, sklera tidak ikterik, air mata

(+)
Hidung : t.a.k
Telinga : t.a.k
Mulut : t.a.k
Leher : KGB tidak teraba membesar, trauma (-)
Thoraks : pergerakan simetris, retraksi (-)
Paru : Rhonchi -/-, wheezing -/Jantung : S1,S2, murmur (-)
Abdomen : cembung, BU (+) normal
Ekstremitas :

Ekstremitas atas
Ekstremitas Bawah

: tidak ada gangguan batas gerak


: didapatkan luka robek region cruris

anterior sinistra
STATUS LOKALIS
Regio
: Regio cruris anterior sinistra
Inspeksi

: luka robek dengan panjang 7cm dengan dasar


luka subkutis, debris (+)

III.

Palpasi

: nyeri +

Movement

: sulit digerakan karena nyeri

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI


-

Pengobatan medikamentosa : rencana pembersihan luka dan penjahitan

luka, pemberian antibiotik spektrum luas, dan analgetik


Pengobatan nonmedikamentosa : - Konseling tentang penyakit yang
diderita, perawatan luka, pengobatan, hygiene, rencana kontrol

IV.

PELAKSANAAN
Dilakukan pembersihan dan pejahitan luka untuk menutup luka dan

menghentikan perdarahan, pada pasien diberikan antibiotic amoxicillin 3x500mg


dan analgetic paracetamol 3 x tab, dan juga pemberian konseling mengenai

perawatan luka dan immobilisasi agar jahitan tidak terbuka, dan rencana kontrol 3
hari.
V.

EVALUASI
Pasien datang 3 hari kemudian dengan jahitan masih tertutup rapat, luka

kering, oedem (+), pus (-), nyeri (+), obat yang diberikan diminum sesuai anjuran,
pada pasien dilakukan wound toilet, pemberian antibiotik amoxicilin 3x500mg
dan analgetik paracetamol 3 x tab dan konseling perawatan luka dan kontrol
lepas jahitan secara bertahap 3 hari lagi.
3 hari kemudian pasien datang untuk kontrol oedem (+), pus (+) karena ,
nyeri (+), dilakukan wound toilet, aff hecting 3 jahitan, pemberian antibiotik
amoxicilin 3x500mg dan analgetik paracetamol 3xtab dan konseling perawatan
luka, kontrol 3 hari kemudian.
1 minggu kemudian pasien kontrol, perawatan luka baik pasien sudah bisa
berjalan, luka kering, oedem (-), pus (-), nyeri (-), dan dilakukan aff hecting,
wound toilet dan konseling perawatan luka menyatakan bahwa pengobatan telah
selesai

. ., .. .. ..

PESERTA

PENDAMPING

dr. Anangga Aristantyo

feedback pendamping :

dr. Rein Firstiana

Anda mungkin juga menyukai