DEFINISI
Sifilis ialah infeksi penyakit yang disebabkan oleh Treponema pallidum yang pada
perjalanannya dapat menyerang semua alat tubuh. Mempunyai masa laten dan
dapat di tularkan dari ibuke bayi.
SINONIM
Sifilis/ lues venera/ disebut juga raja singa.
EPIDEMIOLOGI
Penularan sifilis melalui senggama. Insiden sifilis seluruh dunia pada tahun 1996
berkisar antara 0,004 0,52 % dengan angka tertinggi di Amwerika Selatan dan
terendah di China. Sedangakan di Indonesia insidennya 0,61%.
ETIOLOGI
Treponema
pallidum
merupakan
ordo
dari
Spirochaetales,
familia
1. Stadium dini menular (dalam satu tahun sejak infeksi) terdiri atas stadium
1 dan stadium II, stadium rekuren, dan stadium laten dini.
2. Stadium lanjut tak menular (satu tahun setelah infeksi), terdiri atas stadium
lanjut dan S III.
PATOGENESIS
Stadium Dini
T. pallidum masuk kedalam kulit melalui mikrolesi atau selaput lendir, biasanya
melalui senggama. Kuman tersebut berkembangbiak , jaringan bereaksi dengan
membentuk infiltrat yang terdiri atas sel sel limfosit dan sel sel plasma,
terutama diperivaskuler. Treponema tersebut terletak di antara endotelim kapiler
dan jaringan perivaskuler di sekutarnya.
Sebelum S 1 terlihat, kuman telah mencapai kelenjar getah bening regoinal secara
limfogen dan membiak. Pada saat itu terjadi pula penjalaran hematogen dan
menyebar ke semua jaringan di badan. S 1 terjadi pada 2 4 minggu dan S II
terjadi pada minggu ke -6 sampai minggu 8.
S 1 akan sembuh secara perlahan lahan kemudian terbentuk fibroblast dan
akhirnya sembuh berupa sikatrik. S II juga akan mengalami regresi dan perlahan
menghilang.
Tibalah stadum laten yang tidak disertai gejala, biasanya pada stadium ini seorang
ibu dapat melahiran bayi dengan sifilis kongenital.
GEJALA KLINIS
Stadium 1: masa tunas 2 4 inggu masuk ke dalam selaput ledir, kemudian
penyebaran secara limfogen dan hematogen. Kelainan kulit berupa papul
lentikular yang permukaannya segera menjadi erosi, umumnya menjadi ulkus,
ulkus tersebut biasanya bulat, soliter, dasarnya ialah jaringan graulasi warna
meran dan bersih, tidak bergaung. Pada pria sei=ring dikenal ulkus ialah sulkus
koronarius, sedangkan pada wanita di labia mayor atau labia minor.
dan
pergerakannya
dengan
mikroskop
lapangan
gelap.
Pemeriksaan dilakukan 3 hari berturut turut jika hasil H-1 dan H-2
negatif. Treponema nampak warna putih dngan latar warna hitam.
2. TSS (Serologic Test for Syphilis) untuk evaluasi tes serologik ialah
sinsitivitas dan spisifitas.
a. Nontreponemal:
(1) Wasserman. Kolmer
(2) Tes flokulasi: VRDL (Venereal Disease Reaserc Laboratoies), dan
RPR(Rapi Search Laboratory)
Tes VRDL sering dipakai karena: lebih mudah, lebih cepat, lebih
sensitif, baik untuk menilai terapi. VRDL di gunakan sebagai
screening yang baik dalam menilai terapi.
b. Tes trponemal
Tes imobilisasi: TIP (Treponemal Pallidum Imobilitatoin Test)
Referensi: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 3. FKIU. Hal : 371-391