Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBELAJARAN
Kegiatan Belajar 1 : pengertian mastering
1. Tujuan
a. Siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian mastering dengan
baik dan jelas.
b. Siswa diharapkan mampu memahami prinsip pembuatan mastering
dengan baik dan benar.
2. Uraian Materi
Mastering adalah tahap akhir dalam proses sebuah music. Mastering
dalam bahasa yang sederhana dapat dikatakan sebagai proses polishing
music. Sama dengan furniture yang di polish biar kinclong, begitu juga
dengan music yang dikirim ke proses mastering biar kinclong.
Proses mastering yang sering disebut orang sebenarnya lebih tepat
dikatakan sebagai Pre mastering. Namun dalam kenyataannya orang
lebih cenderung mengatakannya sebagai Mastering daripada Pre
Mastering. Secara natural istilah Pre Mastering inipun berubah menjadi
Mastering.
Mastering ini merupakan proses terakhir yang secara keseluruhan,
meliputi peletakan track, penentuan marker, penataan fade in dan fade
out. Mastering juga bertanggung jawab perpindahan antar lagu agar
diantara lagu yang diproduksi terkesan satu produk.
Proses mastering ini juga dilakukan untuk melihat ada tidaknya
kesalahan, lalu menyiapkannya untuk disimpan ke dalam sebuah
perangkat penyimpanan data. Dalam persiapan mastering ini dapat
mencakup beberapa hal, tetapi biasanya melibatkan beberapa jenis

pengolahan tambahan dalam rangka untuk membuat lagu terdengar lebih


jelas dan lebih baik.
Dalam

proses

mastering,

sumber

materi

rekaman

dapat

menggunakan equalization, compression, limiting, noise reduction, dan


proses lainnya. Kemudian hasilnya dapat disimpan pada media, seperti
CD atau DVD. Sumber materi ini juga diletakkan dalam urutan yang
tepat pada tahap ini. Biasanya disebut juga dengan jalur perakitan atau
sequencing. Tugas lainnya seperti pengeditan, pre-gapping, leveling,
fading in and out, noise reduction, dan memulihkan sinyal lain, serta
peningkatan proses dapat diterapkan sebagai bagian dari mastering
stage. Medium spesifikasi bervariasi, bergantung pada rilis format
produk akhir. Untuk merilis audio digital, dapat dibuat mastering lebih
dari satu yang dipilih berdasarkan persyaratan pabrik rekaman atau
keamanan label rekaman.
Seorang ahli mastering mungkin dipelukan untuk mengambil
langkah-langkah lain, seperti penciptaan PMCD (Pre Mastered Compact
Disc), dimana kebutuhan material kohesif ini akan ditransfer ke master
disc untuk replikasi produksi. Sebuah arsitektur yang baik sangat
penting untuk menyukseskan transfer PMCD ke gelas master yang akan
menghasilkan stampers untuk reproduksi.
Proses mastering audio bervariasi, tergantung pada kebutuhan
khusus audio. Langkah-langkah dari proses tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Mentransfer track audio yang direkam ke dalam digital audio
workstation (DAW)
2) Urutan track lagu-lagu dibuat terpisah pada akhir produksi, misalnya
CD audio.
3) Proses media tertentu dilakukan proses mengedit dan mixing audio
agar menghasilkan kualitas suara yang maksimal.

4) Transfer audio ke format master terakhir, yaitu red book CD audio


yang compatible atau CD ROM, setengah inch reel tape, PCM Umatic 1630 tape, dan lain-lain.
Dalam rangka membuat proses determinasi, maka dalam suatu
proses mastering sangat membutuhkan suatu pendengaran yang kritis
dan tidak akan dapat tercapai tanpa adanya seorang Mastering
Engineer. Meskipun terdapat berbagai macam software mastering yang
dapat membantu kita dalam menyelesaikan proses mastering itu sendiri,
tetapi hasil akhirnya masih bergantung kepada kualitas monitor-speaker.
Disamping itu seorang mastering engineer wajib melakukan proses
pemerataan, perbaikan dinaminasi audio dan lain-lain, agar hasil proses
mastering audio ini dapat diperdengarkan diberbagai system pemutar
audio dengan baik.
Teknologi Digital
Sejak sekitar tahun 1990-an, segala proses elektro mekanis, sebagian
besar telah digantikan dengan proses teknologi digital, mulai dari proses
recording secara digital yang tersimpan dalam bentuk HDD atau Digital
Tape dan dipindahkan ke dalam Compact Disc (CD).
Proses digital audio workstation (DAW) menjadi suatu hal yang
umum

dalam

proses

mastering,

karena

memungkinkan

untuk

memanipulasi line-off audio yang direkam dalam suatu graphical user


interface (GUI).
Meskipun proses digital mastering telah banyak digunakan, namun
kenyataannya proses analog-mastering (dengan menggunakan alat-alat
analog) pun masih tetap dipertahankan dalam rangka menyelesaikan
proses mastering audio. Masih sering pula terjadi perdebatan mengenai
kelebihan dan kekurangan proses digital-masterinh ini, utamanya
diperbandingkan dengan hasil proses analog-mastering. Perdebatan ini
biasanya berkisar pada proses pengolahan sinyal audio. Namun

perdebatan ini tidak menampik proses digital dalam rangka menyimpan


audio hasil mastering.
Di dalam proses mastering ini tidak mengenal apa yang disebut
dengan optimum mix level for mastering, meskipun demikian para
master engineer sepakat bahwa -3dB sampai -6 dB headroom (pada saat
micing

audio)

adalah

merupakan

syarat

mutlak

untuk

dapat

menghasilkan mastering-audio yang baik, sehingga pada saat akhir


proses mastering dapat menghasilkan rata-rata level antara -12 dBFS
sampai -10 dBFS pada sisi kiri atau kanan.
Digital Mastering
Proses mastering audio ini selalu didahului dengan suatu proses
mixing-audio yang bertujuan mengedit, cutting, meratakan, panning dari
berbagai instrument music (termasuk vocal) yang telah selesai direkam.
Setelah selesai proses fix-mixing, barulah menginjak tahap mastering
audio atau digital mastering.
Dalam proses digital-mastering ini banyak metode yang berkembang
dan dipergunakan oleh para mastering engineer, diantaranya adalah
mastering dengan Wave-Lab, mastering dengan T-Rack, Har Ball
mastering tehnik, dan AMT mastering.
3. Rangkuman
Mastering adalah suatu proses penyusunan atau transfer audio (yang
direkam dalam suatu perangkat penyimpanan audio dan berisi hasil fixmixing audio) ke dalam suatu perangkat penyimpanan data (file). Hasil
mastering audio inilah yang nantinya merupakan bahan dasar untuk
sebuah produksi audio (audio production).
Adapun proses mastering audio ini biasanya merupakan kombinasi
dari beberapa proses semacam compressing, limiting, duplication, dan
leveling. Dewasa ini seiring dengan kemajuan teknologi format

mastering audio lebih cenderung mempergunakan format digital


mastering, walaupun beberapa kalangan masih tetap mempertahankan
format analog mastering.

4. Tugas
Jelaskan pengertian mastering dan sebutkan proses yang dilakukan
sebelum melakukan mastering!
5. Tes
1) Mastering ini merupakan proses terakhir yang secara keseluruhan.
Yang termasuk langkah pembuatan mastering adalah
a.
b.
c.
d.

peletakan track
penentuan marker
penataan fade in dan fade out
semua benar

2) Dalam rangka membuat proses determinasi, maka dalam suatu


proses mastering sangat membutuhkan suatu pendengaran yang
kritis. Orang yang mampu membuat mastering disebut
a.
b.
c.
d.

Mastering Engineer
Pengolah music
Produser
Musisi

3) Metode yang dipergunakan oleh para mastering engineer dalam


pembuatan mastering adalah
a. Wave-Lab
b. Signal Rack
c. Cutting
d. Mixing

4) Memanipulasi line-off audio yang direkam dalam suatu graphical


user interface (GUI) disebut

a.
b.
c.
d.

digital audio workstation (DAW)


analog mastering
digital mastering
AMT mastering

5) Dalam

proses

mastering,

menggunakan
a. Equalization
b. Compression
c. noise reduction
d. semua benar

sumber

materi

rekaman

dapat

Anda mungkin juga menyukai