BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
DASAR PEMIKIRAN
Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
1.2.
PENGERTIAN
Valuasi ekonomi dampak lingkungan adalah proses kuantifikasi dan
pemberian nilai (valuasi) ekonomi terhadap dampak lingkungan dalam
bentuk moneter, setelah dilakukan identifikasi dan penapisan dampak.
Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat
mendasar akibat suatu usaha dan/atau kegiatan.
1.3.
TUJUAN
Panduan umum valuasi ekonomi dampak lingkungan bertujuan untuk :
Sebagai panduan pelaksanaan valuasi ekonomi dampak lingkungan dalam
penyusunan AMDAL
Memperkenalkan konsep kuantifikasi nilai lingkungan
Memperkenalkan teknik dan pendekatan dalam memperkirakan nilai dampak
lingkungan
1.4.
(competent) di bidang valuasi ekonomi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
BAB 2
PENGANTAR VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN
2.1.
2.
3.
4.
Dapat digunakan sebagai salah satu dasar yang jelas dan beralasan
dalam menerima atau menolak suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
2.2.
PRINSIP
DASAR
PELAKSANAAN
VALUASI
EKONOMI
DAMPAK LINGKUNGAN
Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan valuasi ekonomi
dampak lingkungan adalah:
Dampak lingkungan yang dievalusi harus teridentifikasi dan
terkuantifikasi secara jelas.
Dampak lingkungan yang dievalusi harus dikuantifikasi sesuai
penggunaannya dalam analisis ekonomi maupun perhitungan.
Dampak lingkungan yang divaluasi harus memiliki hubungan yang
langsung dan jelas sebagai dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan
yang bersangkutan.
Dampak lingkungan yang divaluasi harus terpercaya (reliable).
2.3.
HAL-HAL
YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
DALAM
Nilai Ekonomi Total (NET/TEV = Total Economic Value) untuk memahami nilai
sumber daya alam dan fungsi lingkungan, walaupun tidak mencakup seluruh nilai
yang dimiliki oleh suatu lingkungan. NET dibentuk dari dua bagian, yaitu nilai
guna dan nilai non-guna (lihat penjelasan dalam KOTAK 1 dan KOTAK 2).
NET merupakan nilai konsep yang sesuai untuk memeperhitungkan
manfaat dari peningkatan kualitas sumber daya alam yang merupakan barang
publik (public goods) misalnya: upaya peningkatan kualitas air sungai atau
kerusakan yang ditimbulkan oleh proyek pembangunan sebagai dampak
lingkungan (seperti penurunan atau kerusakan ekosistem terumbu karang).
KOTAK 2.
Nilai guna dari sumber daya alam dapat diperkirakan langsung dari konsumsi atau produksi, yaitu penentuan harga
dalam transaksi pasar. Nilai guna ini dibayar oleh orang yang secara langsung menggunakan dan mendapatkan manmereka yang melihat dan menikmati pemandangan karang laut baik langsung maupun tidak langsung, seperti melalui
media cetak maupun media elektronik, dapat dianggap sedang menggunakan dan mendapatkan nilai guna darinya.
nilai guna tidak langsung adalah nilai guna fungsi pendukung terhadap nilai guna langsung dari fungsi plasma nutfah
dan fungsi asimilasi terhadap buangan manusia.
Nilai pilihan (masa datang) adalah nilai dari barang publik sebagai manfaat potensial yang dapat diambil. Hal ini
merupakan preferensi untuk melindungi barang publik dari kemungkinan pemanfaatannya untuk masa yang akan datang.
apabila terdapat ketidakpastian yang berhubungan dengan pemanfaatan yang akan datang berkaitan dengan
ketersediaan
adanya pasokan barang tersebut, maka nilai pilihan akan positip. Salah satu nilai spesifik berhubungan dengan nilai
dari
informasi mengenai masa yang akan
datang.
Nilai warisan, diperoleh dari dorongan untuk menjaga keberadaan sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan oleh
generasi berikutnya. Nilai warisan diperkirakan dari kepuasan memberikan sesuatu pada orang lain, dan harapan agar
generasi mendatang dapat menggunakan sumber daya alam yang diwariskan.
Nilai keberadaan adalah bagian dari nilai guna yang sebetulnya tidak berhubungan dengan penggunaan SDA oleh
manusia, baik masa kini maupun mendatang. Nilai ini termasuk kepedulian terhadap keberadaan suatu objek sebagai
makhluk. Contohnya adalah nilai yang diberikan terhadap keberadaan paus biru. Umumnya orang tidak akan memberikan nilai/harga terhadap paus biru ini dengan harapan akan melihatnya/memanfaatkannya (meski mereka mengetahui
keberadaan tersebut melalui foto/film), namun lebih karena keunikan keberadaannya.
Kegunaan merupakan salah satu alasan mengapa mereka mempunyai nilai keberadaan.orang bersedia untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk melindungi suatu habitat tanpa mempedulikan apa yang tinggal dalam habitat tersebut,baik
itu manusia, flora maupun fauna. Alasan kedua adalah adanya pemikiran bahwa makhluk hidup lain juga mempunyai
hak layak untuk hidup, sehingga manusia merasa bertanggung jawab untuk memelihara keberadaannya, karena tanpa
itu, sumber daya dapat habis/punah. Alasan ketiga adalah adanya kesadaran bahwa melindungi lingkungan hidup dan
bumi merupakan tanggung jawab manusia agar bumi tetap mendukung kehidupannya secara berkelanjutan.
Disadur dari : The United Nations University & The World Bank, 1995
2.5.
HAL-HAL
YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
TERHADAP
1.
2.
3.
mengembangkan isu-isu diatas, namun konsep NET masih tetap digunakan secara
luas dalam kaitannya dengan valuasi dampak lingkungan.
10
BAB 3
TATA CARA VALUASI EKONOMI DAMPAK LINGKUNGAN
3.1.
2.
3.
4.
perumusan
upaya-upaya
pengelolaan
lingkungan
melalui
Perumusan upaya-upaya pemantauan lingkungan terhadap upayaupaya pengelolaan yang akan dilaksanakan dalam Penyusunan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
11
ekonomi
juga
berperan
penting
dalam
memberikan
12
PROSES
STUDI ANDAL
Gambar 3.2. Penentuan Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Dalam Penyusunan ANDAL
3.2.
secara
kualitatif,
sementara
dampak
penting
lainnya
dapat
13
2.
3.
14
15
16
BAB 4
METODE-METODE VALUASI EKONOMI
4.1.
berbagai metode atau pendekatan beserta teknik-teknik yang telah dikenal, baik
dengan menggunakan data primer maupun data sekunder.
Data primer adalah data yang dihimpun langsung dari responden/
masyarakat melalui suatu penelitian/survey. Penggunaan data primer dalam
valuasi ekonomi dampak lingkungan biasanya terbentur pada keterbatasan dana,
sumber daya manusia dan waktu sehingga kerap digantikan dengan data sekunder.
Data sekunder adalah data valuasi yang lebih didasarkan pada data-data
dari penelitian primer sebelumnya yang disesuaikan nilainya dengan kondisi
dampak yang divalusi, lokasi, dan waktu. Pendekatan menggunakan data sekunder
lebih dikenal sebagai Transfer Manfaat (Benefit Transfer). Jadi Tansfer Manfaat
sebenarnya bukanlah suatu metodologi, tetapi lebih sebagai penggunaan hasilhasil penelitian yang telah ada. Apabila penggunaan data primer tidak bisa
digunakan, maka Transfer Manfaat menjadi pilihan strategis. Penjelasan lebih
lanjut akan diuraikan pada Sub-bab 4.3.
Beberapa pendekatan dan teknik yang umum digunakan untuk valuasi
sumber daya alam dan dampak lingkungan antara lain:
1.
merubah pendapatan dalam bentuk uang (monetary revenues) dan biaya berbagai
aktivitas. Perubahan biaya dan pendapatan ini dapat dipahami sebagai suatu nilai
akibat perubahan lingkungan.
a.
b.
17
d.
manfaat yang
2.
b.
c.
18
Saat upah untuk pekerjaan yang serupa dapat dikaitkan dengan suatu
lingkungan tertentu, maka perubahan kualitas lingkungan dapat dinilai
sebagai perbedaan arah.
d.
3.
pendapatan (revenues).
a.
b.
c.
d.
19
Teknik
Pendekatan nilai pasar
- perubahan produktivitas
- perubahan pendapatan
- biaya pergantian
- pengeluaran preventif
- biaya relokasi
Pendekatan pasar proksi
- biaya perjalanan
- nilai properti
- perbedaan upah
- barang proksi
Pendekatan pasar simulasi
- penilaian kontingensi
- permainan pertukaran
- ranking kontingensi
- evaluator prioritas
Polusi
Rekreasi
Fasilitas
Alam
Lingkungan
Kerja
Manfaat non
penggunaan
20
KOTAK 6.
Teknik
Pendekatan nilai pasar
- perubahan produktivitas
- perubahan pendapatan
- biaya pergantian
- pengeluaran preventif
- biaya relokasi
Pendekatan pasar proksi
- biaya perjalanan
- nilai properti
- perbedaan upah
- barang proksi
Pendekatan pasar simulasi
- penilaian kontingensi
- permainan pertukaran
- ranking kontingensi
- evaluator prioritas
Pemilihan Teknik
Validitas
Teori
Validitas
Pasar
Kebutuhan
Data
Dibutuhkan
Survey?
Dibutuhkan
Statistik Khusus
tinggi
rendah
rendah
tinggi
rendah
tinggi
tinggi
tinggi
tinggi
tinggi
rendah
rendah
rendah
sedang
rendah
tidak
tidak
tidak
ya
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
sedang
tinggi
tinggi
rendah
tinggi
tinggi
tinggi
rendah
sedang
sedang
tinggi
rendah
ya
ya
ya
tidak
ya
ya
ya
tidak
tinggi
tinggi
tinggi
tinggi
rendah
rendah
rendah
tinggi
tinggi
tinggi
tinggi
tinggi
ya
ya
ya
ya
tidak
tidak
tidak
ya
21
4.2.
hilangnya
suatu
habitat
dapat
divaluasi
dengan
beberapa
22
4.3.
23
24
tingkat dampak tertentu. Penyesuaian ini dapat dilakukan pada tahap kuantifikasi
dari analisis yang dilakukan.
Pada tahap valuasi, analisis melakukan penyesuaian terhadap nilai
moneter, untuk melihat adanya perbedaan antar proyek. Nilai moneter rata-rata
yang dilaporkan dalam studi penelitian pada umumnya harus disesuaikan, agar
dapat diaplikasikan pada area proyek yang sedang dianalisis. Hal ini dilakukan
melalui berbagai cara berikut:
Jika beberapa nilai digunakan hanya untuk satu studi, gunakan nilai
dari studi orisinil yang termasuk layak dan dapat diaplikasikan.
Gunakan rentang dari nilai yang dihasilkan beberapa studi terdahulu.
Gunakan transfer manfaat. Pada pendekatan ini, permintaan statistik
yang diestimasi secara statitstik atau persamaan kemauan untuk membayar
(Willingness To Pay, WTP) dari studi orisinil dapat digunakan untuk
menysuaikan manfaat dari area proyek yang sedang dianalisis.
Semakin banyak informasi yang tersedia dalam studi dan area yang
ditentukan semakin mudah menyesuaikan nilai area studi untuk mencerminkan
kondisi area.
Langkah 3. Menghitung Nilai Per Unit Waktu
Pada langkah ini nilai per unit waktu dikalikan dengan jumlah individu
yang terkena dampak, untuk memperoleh nilai total dari dampak per unit waktu.
Bila dampak tersebut berubah menurut waktu, maka harus diestimasi pada tiaptiap waktu di masa datang pada saat pengaruh tersebut diperkirakan akan
menyebar.
Langkah 4. Menghitung Nilai Total Diskonto
Pada langkah terdapat dua proses utama:
1.
25
Sebagai contoh: Tingkat suku bunga saat ini ~17% = SBI (Sertifikat Bank Indonesia) atau bunga
antar bank; ~13% untuk deposito perseorangan. Tingkat bunga ini merupakan tingkat bunga
perseorangan. Tingkat bunga ini merupakan tingkat bunga nominal. Untuk mendapatkan tingkat
bunga riil, tingkat bunga tersebut harus dikurangi tingkat inflasi, dimana berkisar antara 2-3% pada
awal tahun 2001. Dengan demikian tingkat suku bunga bagi konsumen saat ini adalah sekitar 10%
per tahun.
26
DAFTAR PUSTAKA
ADB, 1996: Economic Valuation of Environmental Impacts A Work-book, Parts
I-II, Asian Development Bank (ADB), Manila.
Anonim, 2001: Techniques to Values Environmental Resources An Introductory
Handbook.
BAPEDAL dan PAU Studi Ekonomi UGM, 1998; Pengembangan Metodologi
Valuasi Dalam Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Laporan Akhir,
PAU Studi Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
BAPEDAL dan PAU Studi Ekonomi UI, 1999; Pengembangan dan Penerapan
Penilaian Aspek Ekonomi (Valuasi) Dalam Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Laporan Akhir, PAU Studi Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta.
Environment Department The World Bank, 1998: Environmental Assesment
Source Book Update Economic Analysis and Environmental Assesment,
The World Bank.
Irham, 2001: Analisis Biaya Manfaat Dalam Proyek Pembangunan Berdampak
Lingkungan dalam Environmental Economics and Natural Resources
Accounting, Editors: Linda S & Peter W, CEPI, Canora (Asia)
Incorporated, Montreal, pp. 111-120.
The United Nations University and The World Bank, 1995: Defining and
Measuring Sustainability The Biogeophysical Foundation, Mohan
Munasinghe and Walter Shearer (ed.), Washington D.C., pp. 35-41.
27