Anda di halaman 1dari 41

TEMATIK INTEGRATIF

Dr. Budi Rahardjo, M.S.


NIP. 19580923 198601 1 002
Dosen S1 PG - Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pascasarjana Kependdikan
UNIVERSITAS MULAWARMAN

Tematik
integratif itu ?

SEJARAH : Bukan

Barang Baru ... !

Model pembelajaran tematik terpadu (PTP) atau


integrated thematic instruction (ITI) pertama kali
dikembangkan pada awal tahun 1970-an.
PTP diyakini sebagai salah satu model
pengajaran yang efektif (highly effective
teaching model).

Pembelajaran Tematik Terpadu mampu


mewadahi dan menyentuh secara terpadu
dimensi emosi, fisik, dan akademik.
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

Kenyataan di lapangan ...


Anak usia dini di KB, TK, TPA, SPS ataupun

peserta didik di SD utamanya kelas satu, dua, dan


tiga berada pada rentangan usia dini yang masih
melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan
(holistik) sehingga pembelajarannya masih
bergantung kepada objek-objek konkrit & pengalaman
yang dialaminya. BAGAIMANA DG DI SMP & SMA ?
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang terpisah

untuk setiap mata pelajaran/ bidang pengembangan,


akan menyebabkan KURANG mengembangkan anak
untuk berpikir secara holistik.
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

BATASAN TEMATIK INTEGRATIF


Peristilahan sejenis yang sering ditukarpakaikan:
- Integrated thematic
- Tematik terpadu
- Holistik Integratif
Pengertian:
- TEMATIK adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi
topik suatu pembelajaran.
- INTEGRATIF artinya keterpaduan / terintegrasi / satu kesatuan

Jadi TEMATIK INTEGRATIF adalah satu kesatuan pokok


pikiran yang digunakan sebagai pemersatu topik.
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

BASIS TEORI
PENGEMBANGAN TEMATIK

TEORI PERKEMBANGAN

TEORI BELAJAR
PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

TEORI PERKEMBANGAN
Pembelajaran tematik diterapkan pada anak didik

karena pada umumnya mereka masih melihat


segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistic).
Perkembangan siknya tidak pernah dapat

dipisahkan dengan perkembangan mental,


sosial, dan emosional sehingga dalam kegiatan
pembelajarannya pun kesemua aspek
perkembangan tersebut harus distimulasi secara
bersamaan atau terintegrasi satu sama lainnya.
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

TEORI BELAJAR
KONKRIT
Proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni
yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan
dimanipulasi (diotak atik).
INTEGRATIF
Anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu
keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep
dari berbagai disiplin ilmu.
HIERARKIS
Anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari halhal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks.
KONSTRUKTIVIS
Anak belajar untuk membangun pengetahuannya sendiri
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

PENDEKATAN QUANTUM LEARNING: MIND MAPPING

Mind Map mengembangkan cara pikir divergen, berpikir kreatif.


Mind Map adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak
dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya
untuk membentuk kesan. (Deporter dan Hernacki, 2000)

Sumber: http://www.mind-mapping.co.uk

PEMBELAJARAN TEMATIK
Pembelajaran yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa :
- mata pelajaran atau
- bidang pengembangan
sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada
peserta didik untuk memahami gejala
dan konsep yang akan dipelajari.
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK


Suatu strategi pembelajaran yang

melibatkan beberapa pokok bahasan /


bidang pengembangan untuk memberikan
pengalaman yang bermakna kepada anak.
Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat

dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek


kurikulum, dan aspek pembelajarannya.

SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

Mengapa TEMA ... ?


Anak membangun konsep pengetahuan

melalui pengalaman pertama mereka.


Kurikulum untuk anak didesain untuk

mengembangkan seluruh aspek


perkembangan maka pembelajaran tematik
menjadi suatu pilihan tepat.
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

LANDASAN FILOSOFIS
PENGEMBANGAN TEMA
o PROGRESIVISME

Proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan


kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang
alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa
o KONSTRUKTIVISME

Anak mengkonstruksi pengetahuannya melalui


interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan
lingkungannya.
o HUMANISME

melihat siswa dari segi keunikan/kekhasannya, potensi,


dan motivasi yang dimilikinya
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

LANDASAN PSIKOLOGIS & YURIDIS


LANDASAN PSIKOLOGIS

- Psikologi perkembangan untuk menentukan tingkat


keluasan dan kedalamannya isi sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik.
- Psikologi belajar untuk menentukan bagaimana isi/
materi pembelajaran disampaikan kepada siswa dan
bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.
LANDASAN YURIDIS
o UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
o UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
o INPRES N0. 1 Tahun 2010 tentang Peningkatan Mutu
Pendidikan
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

PERAN TEMA
Dalam PEMBELAJARAN

Tema berperan sebagai pemersatu


kegiatan pembelajaran yang
memadukan beberapa mata pelajaran.
Sekaligus dengan membuat/
mengangkat sebuah tema yang dapat
mempersatukan indikator dari mata
pelajaran / bidang pengembangan.
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

MODEL JARING LABA-LABA

(webbed model)
Model ini berangkat dari pendekatan

tematis sebagai acuan dasar bahan dan


kegiatan pembelajaran.
Tema yang dibuat dapat mengikat

kegiatan pembelajaran, baik dalam mata


pelajaran tertentu maupun antarmata
pelajaran.
(Fogarty, 1991)
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

Ciri Pembelajaran Tematik


Berpusat pada anak, cara anak bergerak, berpikir dan
belajar, serta bertindak.
Memberikan pengalaman langsung pada anak, nyata,
konkrit, dan sesuai konteksnya
Pemisahan bidang pengembangan tidak begitu jelas
atau terintegrasi satu dengan lainnya
Menyajikan konsep dari berbagai bidang
pengembangan dalam suatu proses pembelajaran.
Bersifat eksibel atau luwes, sesuai dengan kebutuhan
dan tahapan perkembangan anak.
Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan
minat dan kebutuhan anak.
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

INGAT !!! PRINSIP PEMILIHAN TEMA

Implikasi Pendekatan
Tematik Integratif
Dalam Pembelajaran

Implementasi Pengembangan Tematik


di TAMAN KANAK-KANAK

Kelompok
Tema
Proyek Tema

: TK B
: Makanan dan Minuman
: RESTORAN
KANTONG
PINTAR
ALAT
MAKANKU

BERNYANYI DAN
MENARI

DAFTAR
MENUKU
PROFESI DI
RESTORAN

KEGITAN DI
RESTORAN

PROYEK TEMA:

RESTORAN
TEBAK
PROFESI

BONEKA
TANGAN

ALAS
MAKANKU
MAKANAN DAN
MINUMAN

CAKE TO
MY MOM
GERAK
HURUF

TEBAK NAMA
BUAH

GERAKAN
KHAS
PROFESI

DRAWIN
G CARD

SUP BUAH
WARNAWARNI
MY ICE
CREAM

CELEMEK
FLANEL

Implementasi Pengembangan Tematik


di SD Kelas Rendah (SDR)
Kelas
Mata pelajaran
Pokok Bahasan

: 2 (dua)
: Matematika
: Mengenal unsur bangun datar sederhana.

Implementasi Pengembangan Tematik


di SD kelas Tinggi (SDT)
Kelas
Mata pelajaran
Pokok Bahasan

: 5 (lima)
: Bahasa Indonesia
: Menulis Karangan

Keterpaduan Tema
dan Pokok Bahasan

PENGEMBANGAN TEMA MENJADI SUB TEMA


Tema
: Mengenal Cuaca dan Musim
Kelas
: III SD
Alokasi Waktu
: 4 Minggu

M4.
Fenomena Alam

M1.
Cuaca dan Musim
di Indonesia
MENGENAL
CUACA DAN
MUSIM

M3.
Kesehatan

M2.
Pakaian dan atribut

PENGEMBANGAN SUB TEMA MENJADI POKOK BAHASAN


M4. H1.
1. Banjir
M4. H2.
2. Longsor
M2. H3
3. Kemarau panjang
M4. H4
4. Global Warming
(pemanasan global)
M4. H5
5. Angin topan dan
puting beliung

M3. H1.
1. Kesehatan Tubuh
M3. H2.
2. Kebersihan
Lingkungan
M3. H3
3. Penyakit
M3. H4
4. Menjaga suhu
M3. H5
5. Makanan dan
Minuman

Tema
: Mengenal Cuaca dan Musim
Kelas
: III SD
Alokasi Waktu : 4 Minggu

M1.
Cuaca dan Musim
di Indonesia

M4.
Fenomena Alam

MENGENAL
CUACA DAN
MUSIM

M3.
Menjaga Kesehatan

M2.
Pakaian dan
Atribut

M1. H1.
1. Mengenal Cuaca
dan Musim
M1. H2.
2. Musim hujan
M1. H3
3. Proses terjadinya
hujan
M1. H4
4. Musim Kemarau
M1. H5
5. Peristiwa yang
terjadi akibat
cuaca dan musim

M2. H1.
1. Pakaian Musim Hujan
M2. H2.
2. Atribut Musim hujan
M2. H3
3. Pakakaian dan atribut
musim kemarau/panas
M2. H4
4. Pakaian sesuai
aktivitas
M2. H5
5. Atribut sesuai aktivitas

PEMETAAN KOMPETENSI DASAR 1 dan 2


SUB TEMA 1

PPKn
1.2 Menghargai kebersamaan
dalam keberagaman sebagai
anugerah Tuhan Tuhan Yang
Maha Esa di lingkungan
rumah dan sekolah
2.3 Menunjukkan perilaku kerja
sama dalamkeberagaman di
rumah, sekolah dan
masyarakat sekitar

Matematia
2.5 Menunjukkan perilaku
cermat dan teliti dalam
mentabulasi hasil
pengukuran tinggi badan

Cuaca dan Musim


di Indonesia

SBDP
1.1 Memuji keunikan kemampuan manusia
dalam berkarya seni dan berkreativitas
sebagai anugrah Tuhan
2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam
mengamati alam di lingkungan sekitar
untuk mendapatkan ide dalam berkarya
seni

Bahasa Indonesia
1.2 Meresapi keagungan Tuhan Yang
Maha Esa atas penciptaan makhluk
hidup, hidup sehat, benda dan
sifatnya, energi dan perubahan, bumi
dan alam semesta
2. 1 Memiliki kepedulian dan rasa
tanggung jawab terhadap makhluk
hidup, energi dan perubahan iklim,
serta bumi dan alam semesta melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia
dan/atau bahasa daerah

PJOK
1.1 Menghargai tubuh dengan
seluruh perangkat gerak dan
kemampuannya sebagai
anugrah Tuhan yang tidak
ternilai

Tematik integratif
Dalam pendekatan saintifik
( implementasi kurikulum 2013 )

LANGKAH PEMBELAJARAN
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN

Observing
(mengamati)

Questioning
(menanya)

Collecting
(menumpulkan
informasi)

Asosiating
(mengasosia)

Communicating
(mengkomuni
kasikan)

31

MENGAMATI BENIH YANG DITANAM

Observing
(mengamati)

MENGAJUKAN PERTANYAAN

Questioning
(menanya)
33

melakukan eksperimen
mengamati objek/kejadian/
aktivitas
wawancara dengan nara sumber
3

Collecting
(mengumpulk
an informasi)

Kegiatan Mengamati Tanaman:


Mengumpulkan Informasi dari Hasil Pengamatannya

Mengolah informasi :
dari hasil pengamatan sebelumnya.
Asosiating
4
(mengasosiasi)

Komunikasi: Menyampaikan hasil pengamatan

Communicating
(mengkomunikasi)

Implikasi Pembelajaran Tematik


Implikasi bagi:
GURU : harus kreatif dalam menyiapkan
kegiatan/pengalaman belajar bagi peserta didik,
memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan
mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih
bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
PESERTA DIDIK: harus siap mengikuti kegiatan

pembelajaran baik secara individual, pasangan,


kelompok kecil ataupun klasikal dan mengikuti secara
aktif kegiatan pembelajaran yang bervariasi.
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

Implikasi Pembelajaran Tematik


(lanjutan)

Sarana Prasarana, Sumber Belajar & Media:


Memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
Memanfaatkan berbagai sumber belajar
Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran

yang bervariasi
Masih dapat menggunakan bahan ajar yang sudah ada
saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan
menggunakan buku suplemen khusus yang memuat
bahan ajar yang terintegrasi
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

Implikasi Pembelajaran Tematik


(lanjutan)

PENGATURAN RUANG KELAS:


Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang
dilaksanakan.
Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah
disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang
berlangsung
Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di
tikar/ karpet
Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya
peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga
memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan
menyimpannya kembali.
: pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan berbagai variasi metode (percobaan, bermain
peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap) baik di
dalam kelas maupun di luar kelas

PEMILIHAN

METODE

SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

DAFTAR PUSTAKA
Collin, Gillian, dan Dixon Hazel, Integrated Learning: Planned
Curriculum Unit. llinois: IRI / Skylight Publishing, Inc., 1991.
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. Quantum Learning:
Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.
terjemahan Alwiyah Abdurrahman. Jakarta : Kaifa, 2000.
Fogarty, Robin, How to Integrated the Curricula. Illinois: IRI / Skylight
Publishing, Inc., 1991.
Kostelknik, Marjorie J. (editor). Teaching Young Children Using
THEMES. Glenview, Ilinois: GoodYear Books, 1991.
Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar PAUD. Jakarta: Indeks, 2009.
Sujiono, Yuliani Nurani dan Bambang Sujiono. Bermain Kreatif
Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks, 2010.
Sujiono, Yuliani Nurani, Mengajar dengan Portofolio. Jakarta: Indeks,
2011.
Dokumen Naskah Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud, 2013.
SOSIALISASI
Sosialisasi KTSP& PELATIHAN KTSP 2009

Salam Tim Kreatif


Selamat Mencoba ... Semoga Sukses !
Apabila anda TERTARIK dan membutuhkan LAYANAN berupa seminar,
pelatihan,

atau

workshop

pengembangan

strategi

pembelajaran,

pengembangan gelaran sentra bermain ataupun pembuatan media serta


bahan belajar bermain, atau SEKEDAR ingin mencermati simulasi dan
praktek langsung dimasing-masing gelaran sentra bermain dan atau model
pembelajaran tematik lainnya, kami siap membantu.

Budi Rahardjo
081347028802(0541)743213
Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini &
Pascasarjana Kependidikan ~
UNMUL
Email:
rahardjobudi11@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai