: Deni Setiawan
( 0661 14 187 )
( 0661 11 115 )
Mira Amalia
( 0661 14 177 )
Marita Suzia L
( 0661 14 196 )
Vicri Syihabudin
( 0661 14 204 )
DOSEN :
1. Dra. Moerfiah, M.Si
2. Ir. EMulyati Effendi, M.Si
3. Rouland Ibnudarda, M.Si
ASISTEN DOSEN :
1. Fani Anggraeni
2. Marybet Tri Retno Handayani
3. Nurul Karima Rahmahuda
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2015
ABSTRAK
Darah merupakan cairan yang terdapat dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk
mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel sel di seluruh tubuh. Darah juga
menuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat zat sisa metabolisme dan
mengandung berbagai bahan penyusun system imum yang bertujuan mempertahankan
tubuh dari berbagai penyakit. Eritrosit merupakan sel darah merah dengan komposisi
99%, leukosit adalah sel darah putih dengan jumlah 0,2% dan trombosit atau keeping
darah sekitar 0,6 1,0%. Praktikum kali ini mengenal bentuk sel darah, menentukan
waktu lisis darah, serta menentukan larutan isotonik, hipotonik dan hipertonik dalam
darah. Untuk mengetahui bentuk sel darah dapat dilakukan dengan cara meneteskan
larutan Na fisiologis pada cairan darah kemudian diamati dengan mikroskop. Untuk
menentukan waktu lisis darah mencampurkan cairan darah dengan larutan NaCl 5%,
2%, 0,9%, 0,6%, 0,4%, 0,2%, aquadest dan larutan sabun. Sedangkan untuk menentukan
larutan isotonik, hipotonik dan hipertonik dalam darah dengan mengamati cairan darah
yang sudah dicampurkan larutan NaCl dibawah mikroskop. Hasil praktikum ini
menghasilkan bentuk sel yang terlihat eritrosit dan leukosit yang berada di dalam, pada
waktu lisis paling cepat pada konsentrasi NaCl 0,2 % dan yang paling lama lisis cairan
sabun, pada lauran hipertonik darah menjadi mengkerut, sehingga konsentrasi semakin
tinggi dan semakin pekat kekeruhannya.
Kata Kunci
TUJUAN PERCOBAAN
untuk
tubuh.
3. Menentukan
larutan
isotonik,
mengangkut
Leukosit
(sel
oksigen
darah
yang
putih)
lisis
darah,
semakin
tinggi
HIPOTESIS
semakin
hipertonik
lama.
Dan
darah
pada
akan
larutan
menjadi
mengkerut,
sehingga
konsentrasi
membran
plasma
semipermeable dan
kekeruhannya.
mencegah
yang
bersifat
berfungsi
untuk
koloid
yang
agar
merah
globulus
lemak,
substansi
kimia
agar
terdapat
merah
dioksida).
Sedangkan
plasma
darah
dimasukkan
keseimbangan.
darah
dapat
(platelet).
dinamakan
merah
dalam
larutan
menggembung
sampai
Peristiwa
tersebut
pecah.
hemolisis
yang
ditandai
merah
menunjukkan
dari
sisanya
bahwa
berbentuk
lebih
substansi
padat.
dapat
mengalami
dan
merupakan
yang
sel,
substansi
koloidal
sebagainya.
kerusakan,
juga
Membran
memelihara
plasma
perbedaan-
Kerusakan
eritrosit
untuk
melawan
membran
eritrosit
dapat
hipotonis,
hipertonis
dalam
membran
diketahui
eritrosit
sekitar
eritrosit
(karena
penambahan
inilah
fragilitas
sama.
eritrosit menggembung.
dengan
yang
Bila
menaruh
menunjukkan
membran
tidak
kuat
eritrosit,
zat/unsur
menjadi
1. Cover glass
2. Mikroskop
3. Objek glass
4. Tabung reaksi
Bahan :
1. Darah kelinci
(krenasi).
dapat
2. Darah praktikan
cara
3. NaCl fisiologis
dikembalikan
Keriput
ini
dengan
hipotonis
larutan
lagi
kimia
NaCl
1. Dibersihkan
objek
glass
dan
kertas
saring.
Diteteskan
tetes.
3.3. Menetapkan
larutan
isotonik,
cara
mengambil
3. Diamati
sedikit
dibawah
darah
mikroskop,
nama
larutan
yang
2.
1.
4.
3.
3.
dalam tabung.
4. DATA PENGAMATAN
1. Mengenal bentuk sel
Eritrosit
Leukosit
pada
darah
mamalia
maka
darah
Konsentrasi
Waktu
(%)
(detik)
0,2
bening
Lisis
0,4
bening
Lisis
0,6
bening
Lisis
0,9
8,1
bening
Lisis
bening
Lisis
11
bening
Lisis
Aquadest
14,23
bening
Lisis
mamalia
18
kehita
Lisis
3. Menetapkan larutan isotonik,
hipotonik dan hipertonik
Larutan
NaCl.
Alasan
mengetahui
peristiwa
isotonis
pada
Hipertonik 5%
termasuk
kedalam
larutam
Isotonis
5. PEMBAHASAN
darah
merah
Konsentrasi
Hipotonik 0,4%
pada
Isotonik 0,4%
sedangkan
Isotonis,
man
6.
ke-adaan
Hijau
Sabun
dalam
ke
sel,
menyebabkan
kolaps
orang.
yang normal.
pembuluh
pasien
Larutan
Hipotonis
sel
darah
mengalami
pada
hipovolemi
mamalia
Larutan
darah
yang
Bermanfaat
darah.
hipotonik : osmo-
mengurangi
edema
Penggunaannya
kontradiktif
dalam
cairan hipotonik.
serum,
osmolaritas
dan
serum.
menurunkan
Maka
bengkak.
dengan
cairan
6. KESIMPULAN
7.
pada
keadaan
dehidrasi.
sel
mengalami
Komplikasi
yang
sedangkan
pada
sel
darah
merah
tinggi.
mempunyai
tekanan
Larutan
osmotic
yang
sama
yang
mempunyai
tekanan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Campbell. 2012. Biologi. Jakarta:
Erlangga.
[2] Cunningham JG,BG klein. 2007.
th
Textbook of Veterinary Physiology 4
Edition. St. Louist, Missouri: Saunders
Elsevier.
[3] Effendi, Mulyati. 2015. Penuntun
Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia.
Bogor : UNPAK.
[4] Ganong, William F. 1995. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran Edisi 14, Jakarta :
EGC.
[5] Guyton, Arthur C. 2008. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta:
EGC.
Krenasi
adalah
kontraksi
atau
air)
menyebabkan
volume
yang
membuat
sel
mengkerut.
Hemolisa
adalah
keluarnya