1 Tahun 1967 tentang Penanaman modal asing, namun setelah itu dirubahlah
pengaturan mengenai Daftar Negatif Investasi yaitu bahwa semua bidang usaha
itu terbuka bagi penanam modal kecuali yang tertutup dan terbuka dengan
persyaratan. Perubahan ini menyiratkan bahwa pemerintahan terlihat hati-hati
dalam menentukan bidang usaha yang terbuka. Sehingga keterbukaan bidang
usaha untuk asing itu masih dipersyaratkan dengan pertimbangan sumber daya
alam,
UMKMK
dan
tekhnologi.
Pemerintah
seakan
belum
mampu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemberlakukan
Kebijakan
Daftar
Negatif
Investasi
Dilihat
dari
dirubah lagi dengan Keppres Nomor 118 Tahun 2000. Dan pada tahun 2007
Daftar Negatif Investasi diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun
2007 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang
Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal (Perppres Nomor
77 Tahun 2007) dan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007 tentang
Perubahan Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang
Terbuka dengan Persyaratan (Perpres No. 111 Tahun 2007). Pada Tahun 2010
Daftar Negatif Investasi dirubah dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 dan
Pada Tahun 2014 yaitu Perpres Nomor 39 Tahun 2014.
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia tidak mengenal Investasi asing,
dan semua perusaan asing pada masa penjajahan dilakukan nasionalisasi, lalu
kemudian pada masa Orde baru asing diizinkan menanamkan modalnya di
Indonesia dan diberikan begitu banyak kelonggaran dan kepemilikan 100%
saham dalam bidang bidang tertentu sesuai dengan bidang usaha yang diatur
dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal
Asing. Keterbukaan sangat terlihat dengan sedikitnya daftar bidang usaha
yang tertutup untuk umum dan banyaknya bidang usaha yang terbuka.
Kemudian pada perkembangannya setelah masa krisis ekonomi Indonesia
mengalami defisit Investasi dan harus mengatur kembali pengaturan mengenai
DNI dan akhirnya keterbukaan semakin terlihat dan investasi asing kembali
masuk ke Indonesia. Akan tetapi seiring berjalannya waktu nampak terlihatnya
stabilitas negara dan keinginan yang kuat untuk berdaulat akhirnya pemerintah
mulai melakukan penyempurnaan-penyempurnaan pengendalian investasi
asing. Dapat dilihat dalam Perpres Nomor 77 Tahun 2010 dan Perppres Nomor
36 Tahun 2014 dimana terdapat suatu syarat bagi keterbukaan seperti
kemitraan dengan usaha dalam negeri dan usaha mikro kecil menengah dan
koprasi serta penutupan beberapa bidang usaha untuk investor asing. Ada
sekitar 216 Bidang usaha terbuka dengan persyaratan. 4 Dan pada tahun 2016
dibuatlah sebuah Perpres terbaru Nomor 44 Tahun 2016 dengan kembali
membuka kemudahan pada dengan dibukanya kembali bidang usaha sebanyak
4 Riyatno, Hand Out Gambaran Perubahan Daftar Investasi, Kuliah
Rutin Hukum Bisnis UGM.
politik
diletakan
sebagai
independent
variable
(variable
kemitraan, prosentase
Bidang usaha yang terbuka dengan kepemilikan modal adalah terkait dengan
pemeberian batas kepemilikan modal bagi penanam modal asing. Bidang
usaha yang terbuka berdasarkan persyaratan lokasi tertentu adalah bidang
usaha di suatu daerah dengan pembatasan wilayah tertentu yang memiliki
beberapa potensi usaha unggulan dan bahkan dibebaskan dari DNI,cotoh
adalah KEK. Bidang usaha yang terbuka berdasarkan persayaratan perizinan
khusus berupa rekomendasi dari instansi atau lembaga pemerintah ataupun
non pemerintah yang memilikikewenanangan pengawasan terhadap suatu
bidang usaha termasuk merujuk ketentuan perundang-undangan yang
menetapkan monopoli atau harus bekerjasama dengan BUMN.
Salah satu persyaratan dalam bidang usaha terbuka adalah mengenai
perlindungan dan pengembangan Usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi.
Dimana Pihak asing atau dalam negeri harus melakukan suatu kemitraan dan
mengadaakan pelatihan-pelatihan dan pendidikan bagi usaha-usaha kecil ini.
Penanam modal asing diaharapkan akan melakukan kerjasama dan melakukan
pelatihan-pelatihan beserta pendidikan bagi pekerja di Indonesia. Penanam
modal
asing
harus
menggunakan
perinsip
saling
memperkuat
dan
BAB III
KESIMPULAN
1. Pembentukan Daftar Negatif Investasi (DNI) dalam hukum Investasi
sebenarnya adalah sebagai suatu kontrol dan penyeimbang bagi semua
peraturan hukum tentang investasi. Daftar Negatif Investasi ini