Anda di halaman 1dari 4

USULAN PENELITIAN TUGAS AKHIR

Judul Penelitian : Studi Alur Fungsional Ruangan


Penyimpanan
Dalam Siklus Pasokan Steril Salah Satu
Rumah Sakit di Kota Bandung
Nama/NPM

: Jasdeep Kaur Gill / 260110132013

Pembimbing

: 1. Insan Sunan K., S.Si., M.KM., Apt


2. Yedi Herdiana, M.Si., Apt.

I.

Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang mempunyai
peranan penting untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan diselenggarkan
dengan pendekatan, pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitative),

yang

dilaksanakan

secara

menyeluruh,

terpadu

dan

berkesinambungan (Depkes R.I, 1992; Siregar, 2004).


Setiap ruang di rumah sakit perlu mengikuti pedoman Indeks Angka Kuman
(IAK) untuk memastikan konsentrasi maksimum mikroorganisme di ruangan
tersebut berada dalam batas yang ditetapkan. Di ruang Perawatan Penyakit Dalam
(PPD) batas konsentrasi maksimum mikroorganisme per m2 udara adalah
sebanyak 200-500 (CFU/m3), batas standar suhu adalah sebanyak 22-24C, dan
kelembaban 45-60% dengan tekanan udara seimbang. Di ruang Instalasi Bedah
Sentral batas konsentrasi maksimum mikroorganisme per m2 udara adalah
sebanyak 10 (CFU/m3), batas standar suhu adalah sebanyak 19-24C, dan
kelembaban 45-60% dengan tekanan udara positif. Di ruang Intensive Care Unit
(ICU) batas konsentrasi maksimum mikrooragnisme per m2 udara adalah

sebanyak 200 (CFU/m3), batas standar suhu adalah sebanyak 22-23C, dan
kelembaban dalam rentang 35-60% dengan tekanan udara positif. Untuk
memastikan sterilitas ruang terjamin, maka harus dijaga batas konsentrasi
maksimum mikroorganisme, standar suhu, dan kelembaban di ruangan (Dirjen
PPMPL, 2004).
Hasil penelitian di rumah sakit yang bersangkutan menunjukkan di ruang
penyimpanan Perawatan Penyakit Dalam (PPD) memenuhi persyaratan jumlah
bakteri yaitu <200 cfu/m3 (Dirjen PPMPL, 2004). Setelah pemeriksaan suhu dan
kelembaban ruang penyimpnan PPD, hasil dari suhu adalah 23C dan kelembaban
adalah 51% dan jumlah koloni yang diperoleh dari uji cemaran ruangan adalah di
bawah 200 cfu/m3. Namun, pada hari pertama dan ketiga penyimpanan peralatan
pakai ulang di ruang ini semua peralatan pakai ulang masing-masing 4 set masih
steril, sedangkan mulai hari kelima, 1 dari 4 sampel tidak steril dan sedangkan
pada hari keenam dan ketujuh semuanya tidak steril. Di ruang penyimpanan
Instalasi Bedah Sentral masih memenuhi persyaratan, dimana rata-rata jumlah
koloni yaitu 9,3 cfu/m3. Jumlah koloni tersebut masih memenuhi persyaratan
ruang penyimpanan instrumen pakai ulang instalasi bedah sentral yaitu <10
cfu/m3. Namun, pada hari pertama hingga hari kedelapan penyimpanan tidak
terdapat instrumen pakai ulang ang tidak steril, pada hari penyimpanan kedua
belas terdapat 1 instrumen pakai ulang yang tidak steril dari 5 instrumen yang
diuji, dan sedangkan pada hari penyimpanan keenam belas terdapat 3 instrumen
pakai ulang yang tidak steril dari 5 instrumen yang diuji, dan pada hari ketujuh
belas terdapat 4 instrumen pakai ulang yang tidak steril dari 5 instrumen yang
diuji. Di ruang penyimpanan Intensive Care Unit (ICU) jumlah koloni adalah 20
cfu/m3. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah koloni pada ruangan tersebut
memenuhi persyaratan lingkungan rumah sakit dimana batas jumlah koloni
kuman untuk ruangan steril adalah dibawah 200 cfu/m3 (Dirjen PPMPL, 2004).
Setelah pemeriksaan suhu dan kelembaban ruang penyimpanan ICU, hasil dari
suhu adalah 22C dan kelembaban adalah 62% dan jumlah koloni yang diperoleh
hasil uji cemaran ruangan di udara adalah di bawah 200 cfu/m3. Namun, hasil uji
sterilitas peralatan pakai ulang di ruang penyimpanan ICU, pada hari pertama dan

ketiga semua peralatan yang diuji masih steril, pada hari kelima penyimpanan, 3
peralatan dari 4 sampel peralatan tidak steril, pada hari keenam dan ketujuh semua
sampel peralatan pakai ulang yang diuji tidak steril.
Bedasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, akan dilaksanakan
penelitian untuk mengetahui alur fungsional penyimpanan dalam siklus pasokan
steril yang diterapkan di ruang perawatan penyakit dalam (PPD), instalasi bedah
sentral dan Intensive Care Unit (ICU).
II.

Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang dan masalah yang telah dikemukakan, maka

dapat di identifikasikan permasalahan yaitu bagaimana alur fungsional


penyimpanan dalam siklus pasokan steril yang diterapakan di ruang penyimpanan
Perawatan Penyakit Dalam (PPD), Instalasi Bedah Sentral dan Intensive Care
Unit (ICU) salah satu rumah sakit di Kota Bandung.
III.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alur fungsional

penyimpanan dalam siklus pasokan steril yang diterapkan di ruang penyimpanan


Perawatan Penyakit Dalam (PPD), Instalasi Bedah Sentral dan Intensive Care
Unit (ICU) salah satu rumah sakit di Kota Bandung.
IV.

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai data informasi mengenai alur

fungsional penyimpanan dalam siklus pasokan steril yang diterapakan di ruang


penyimpanan Perawatan Penyakit Dalam (PPD), Instalasi Bedah Sentral dan
Intensive Care Unit (ICU) salah satu rumah sakit di Kota Bandung. Penelitian ini
juga dapat dijadikan referensi dalam penyusunan kebijakan untuk penanganan
ruang penyimpanan steril, sehingga memberikan jaminan sterilitas dan keamanan
bagi pasien.

V.

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode observasional

dan wawancara untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan


data secara metode observasional dilakukan dengan menggunakkan lembar
observasi dengan membuat daftar check list tentang persyaratan ruang
penyimpanan bedasarkan persyartan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
RI, tentang Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di Rumah Sakit dan Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Wawancara merupakan teknik pengumpulan
data baik langsung atau tidak langsung yang dilakukan dengan sesi Tanya jawab
secara lisan dengan sumber data responden.
VI.

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2016 hingga Desember

2016 bertempat di ruang penyimpanan Perawatan Penyakit Dalam (PPD),


Instalasi Bedah Sentral, dan Intensive Care Unit (ICU) di salah satu rumah sakit di
Kota Bandung.

Anda mungkin juga menyukai