Pembimbing
I.
Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang mempunyai
peranan penting untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan diselenggarkan
dengan pendekatan, pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan
(rehabilitative),
yang
dilaksanakan
secara
menyeluruh,
terpadu
dan
sebanyak 200 (CFU/m3), batas standar suhu adalah sebanyak 22-23C, dan
kelembaban dalam rentang 35-60% dengan tekanan udara positif. Untuk
memastikan sterilitas ruang terjamin, maka harus dijaga batas konsentrasi
maksimum mikroorganisme, standar suhu, dan kelembaban di ruangan (Dirjen
PPMPL, 2004).
Hasil penelitian di rumah sakit yang bersangkutan menunjukkan di ruang
penyimpanan Perawatan Penyakit Dalam (PPD) memenuhi persyaratan jumlah
bakteri yaitu <200 cfu/m3 (Dirjen PPMPL, 2004). Setelah pemeriksaan suhu dan
kelembaban ruang penyimpnan PPD, hasil dari suhu adalah 23C dan kelembaban
adalah 51% dan jumlah koloni yang diperoleh dari uji cemaran ruangan adalah di
bawah 200 cfu/m3. Namun, pada hari pertama dan ketiga penyimpanan peralatan
pakai ulang di ruang ini semua peralatan pakai ulang masing-masing 4 set masih
steril, sedangkan mulai hari kelima, 1 dari 4 sampel tidak steril dan sedangkan
pada hari keenam dan ketujuh semuanya tidak steril. Di ruang penyimpanan
Instalasi Bedah Sentral masih memenuhi persyaratan, dimana rata-rata jumlah
koloni yaitu 9,3 cfu/m3. Jumlah koloni tersebut masih memenuhi persyaratan
ruang penyimpanan instrumen pakai ulang instalasi bedah sentral yaitu <10
cfu/m3. Namun, pada hari pertama hingga hari kedelapan penyimpanan tidak
terdapat instrumen pakai ulang ang tidak steril, pada hari penyimpanan kedua
belas terdapat 1 instrumen pakai ulang yang tidak steril dari 5 instrumen yang
diuji, dan sedangkan pada hari penyimpanan keenam belas terdapat 3 instrumen
pakai ulang yang tidak steril dari 5 instrumen yang diuji, dan pada hari ketujuh
belas terdapat 4 instrumen pakai ulang yang tidak steril dari 5 instrumen yang
diuji. Di ruang penyimpanan Intensive Care Unit (ICU) jumlah koloni adalah 20
cfu/m3. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah koloni pada ruangan tersebut
memenuhi persyaratan lingkungan rumah sakit dimana batas jumlah koloni
kuman untuk ruangan steril adalah dibawah 200 cfu/m3 (Dirjen PPMPL, 2004).
Setelah pemeriksaan suhu dan kelembaban ruang penyimpanan ICU, hasil dari
suhu adalah 22C dan kelembaban adalah 62% dan jumlah koloni yang diperoleh
hasil uji cemaran ruangan di udara adalah di bawah 200 cfu/m3. Namun, hasil uji
sterilitas peralatan pakai ulang di ruang penyimpanan ICU, pada hari pertama dan
ketiga semua peralatan yang diuji masih steril, pada hari kelima penyimpanan, 3
peralatan dari 4 sampel peralatan tidak steril, pada hari keenam dan ketujuh semua
sampel peralatan pakai ulang yang diuji tidak steril.
Bedasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, akan dilaksanakan
penelitian untuk mengetahui alur fungsional penyimpanan dalam siklus pasokan
steril yang diterapkan di ruang perawatan penyakit dalam (PPD), instalasi bedah
sentral dan Intensive Care Unit (ICU).
II.
Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang dan masalah yang telah dikemukakan, maka
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alur fungsional
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai data informasi mengenai alur
V.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode observasional