Anda di halaman 1dari 4

Anatomi kulit

Epidermis
Epidermis terutama terdiri atas epitel berlapis gepeng berkeratin disebut keratinosit.
Tiga sel epidermis yang jumlahnya lebih sedikit juga ditemukan yaitu melanosit, sel
langerhans penyaji antigen, dan sel merkel atau sel taktil epitelial.
Epidermis menimbulkan perbedaan utama antara kulit tebal yang terdapat pada
telapak tangan dan kaki, dengan kulit tipis yang terdapat pada bagian tubuh lainnya.
Pemakaian kata tebal dan tipis merujuk pada ketebalan lapisan epidermis, yang
bervariasi antara 75 sampai 150 m untuk kulit tipis dan 400 samapi 1400 m(1,4mm) untuk
kulit tebal. Ketebalan total kulit(epidermis ditambah dermis) juga bervariasi menurut
tempatnya. Contohnya,kulit punggung memiliki tebal sekitar 4 mm, sedangkan pada kulit
kepala kurang lebih setebal 1,5 mm.
Dari dermis ke atas, epidermis terdiri atas lima lapisan yaitu:
1. Lapisan basal(stratum basale) terdiri atas selapis sel kuboid atau kolumnar basofilik
yang terletak di atas membran basal pada perbatasan epidermis-dermis.
Hemidesmosom, yang terdapat di plasmalema basal membantu mengikat sel-sel ini
pada lamina basal dan desmosom mengikat sel-sel di lapisan ini bersama-sama
dipermukaan atas dan lateralnya. Stratum basale ditandai dengan tingginya aktivitas
miosis dan bertanggung jawab, bersama dengan bagian awal lapisan berikutnya atas
produksi sel-sel epidermis secara berkesinambungan. Meskipun sel punca untuk
keratinosit ditemukan di lapisan basal, lokus untuk sel tersebut juga ditemukan di
tonjolan khusus selubung folikel rambut yang berhubung dengaqn eppidermis.
Epidermis manusia diperbaharui setiap 10-15 hari, bergantung pada usia, bagian
tubuh, dan faktor lain. Semua keratonosit dalam stratum basale mengandung filamin
keratin intermediet berdiameter 10nm yang terdiri atas keratin. Sewaktu sel berpindah
keatas, jumlah dan tipe keratin juga bertambah sehingga mencapai setengah protein
total di lapisan terluar.
2. Lapisan spinosa(stratum spinosum), yang normalnya lapisan epidermis yang paling
tebal, terdiri atas sel sel kuboid atau agak gepeng dengan inti ditengah dengan
nukleolus dan sitoplasma yang aktif menyintesis filamen keratin. Tepat dilapisan
basal, sejumlah sel masih membelah dan zona kombinasi ini terkadang disebut
stratum germinativum. Filamen keratin berbentuk berkas yang tampak secara
mikroskopis, disebut tonofibril yang berkonvergensi dan berakhir pada sejulah
demosom yang menghunungkan sel bersam-sama seara kuat untuk menghindari
gesekan. Stioplasma ditarik kedalam juluran sel pendek disekitaran tonofibril pada
kedua sisi disetiap desmosom (dan juluran tersebut memanjang jika sel mengerut
sedikit ketia mengalami proses histologis), yang menimbulkan penampilan spina atau
duri kecil dipermukaan sel. Epidermis di area yang rentan mengalami gesekan dan
tekanan secara kontinu (seperti telapak kaki) memiliki stratum spinosum yang lebih
tebal dengan lebih banyak tonofibril dan desmosom.

3. Lapisan granular (stratu, granulasum) terdiri atas 3-5 lapissel poligonal gepeng yang
mengalami deferensiasi terminal. Sitoplamanya berisikan massabasofilik intans yang
disebut granul keratohialin. Struktur tersebut tidak berikan dengan membran dan
terdiri atas masa fillagrin dan protein lain yang berhubungan dengan keratin
tonofibrilyang menghubungkanya dengan struktur sitoplasma dalam proses keratinasi
yang penting. Gambaran khas lainya yang hanya terlihat dengan miscroskop elektro
(TEM) pada sel sel glanular lamela berselubung membran, suatu struktur lonjong
(0,1-0.3 m) yang mengandung banyak lamel yang di bentuk oleh berbagai lipid.
Granul lamella mengalami eksositosis dan mencurahkan isinya ke dalam ruang antar
sel di stratum granulosum. Di tempat ini, materi yang kaya lipit membentuk
lembaran-lembaran yang melapisi sel, yang kini lebih kecil daripada kantong pipih
yang terisi dengan kratin dan protein terkait. Lapisan selubung lipit merupakan
komponen utama sawar, epidermis terhadap kehilangan air dari kulit. Pembentukan
sawar tersebut yang terlihat pertama kali pada reptile merupakan salah satu peristiwa
evolusi penting yang memungkinkan hewan bekembang didarat. Bersama-sama,
keratinisasi dan produk lapisan yang kaya lipid juga memiliki efek pelindung yang
pentingdikulit, yang membentuk sawar terhadap penetrasi sebagian besar benda asing.
4. Stratum lusidum hanya dijupai pada kulit tebal, dan terdiri atas lapisan tipis
transflusen sel eusinofiliks yang sangat piih. Organel dan inti telah menghilang dan
sitoplasma hampir sepenuhnya terdiri atas filamen kratin padat yang berhimpitan
dalam matriks pada elektron. Desmosom masih tampak diantara sel-sel yang
bersebelahan.
5. Stratum korneum terdiri atas 15-20 sel gepeng berkratin tanpa inti dengan sitoplasma
yang dipenuhi kratin filamentosa birefringen. Firamen kratin sekurang-kurangnya
mengudang enam macam polii peptida dengan masa molekul antara 40kDa smapai
70kDa. Komposisi tonofillamen berubah sewaktu sel epidermis berdiferensiasi dan
ketia mas tonofibrill bertambah dengan protein lain dari granula kratohiallin. Setelah
mengalami kratinasi, sel-sel hanya terdiri atas protein amrof dan fibrillar dan
membran plasma yang menebaldandisebutsisik dan sel ber tanduk. Sel-sel tersebut
secara continu dilepaskan pada permukaan stratum korneum.

Melanosit
warna kulit ditentukan berbagai faktor dan yang terpenting adalah kandungan
melamin dan karoten dalam kratinosit dan sejumlah pembuluh darah dalam dermis.
Eumeilanin adalah pigmen hitam kecoklatan yang dihasilkan oleh meilanosit, suatu
sel khususepidermis yang terdapat diantara sel-sel lapisan basal dan folikel rambut.
Pigmen serupa yang ditemukan dalam rambut merah disebut feomeilanin (un.phayos,
agak gelap, + melas, hitam). Meilanosit berasal dari krista neural yangbermigrasi ke
stratum basal yang berkembang dan di tempat iniakhirnya menetap untuk setiap 5 ata
6 kratinosit basal (600-1200 garing mm2). Meilanosit memilikibadan sel yang bulat
dan membentuk hemidesmosom dengan lamina basam, tetapi tanpa desmosom
dengan kratinosit yang bersebelahan. Juluran dendritik panjang yang irregular dari
setiap melanosit bercabang kedalam epidermis, yang berjalan diantara sel-sel dan
spinosa serta berakhir dalam bentuk invaginasi lima sampai 10 kratinosit yang
bersebelahan. Secara ultra struktural, sebuah melanosit, sel yang terpulas pucat
dengan sejumlah besar mikondria kecil, sisterna pendek retikulum endoplasma kasar,
dan apparatus golgi yang berkembang baik.

Melanin disintesis dalam melanosit, dengan tirosinase yang berperan penting


dalam peran pada proses ini. Tirosinase dan protein terkait tirosinase merupakan
protein trans membran yang disintesis dalam retikulum endoplasma kasar, yang
menumpuk divasikel yang terbentuk dikompleks golgi. Aktivitas terosinase mulamula, mengubah tirosi menjadi 3,4-dehidroksifenilalanin (dopa), yang kemudian
diubah dan berpolemirasi menjadi melanin. Pigmen tersebut lalu terikat paa matriks
protein struktural di fesikel.
Melanin menumpuk di fesikel tersebut sampai menmbentuk granul matang yang
disebut melanososm, yang merupakan struktur elips berukuran panjang sekitar 1
mikrometer.

Sel dendritik (langerhans)


sel dendritik penyaji antigen ini, yang biasa terlihat paling jelas di lapisan
spinosa dan mewakili 2-8% sel-sel epidermis. Prosessus sitoplasma terjulur dari sel
dendritik ini. Diantara kratinosit disemua lapisan, yangmembentuk suatu jalinan padat
di epidermis. Selanger merupakan sel darah turunan sumsum tulang yangmampu
mengiat, mengolah, dan menyajikan antigen kepada limfosit T dengan cara yang sama
sebagai sel dendritik imun pada orang lain. Karena lokasinya, kulit secara continu
berkontak erat dengan banyak molekul antigen. Berbagai gambaran epidermis
berperan ada imunitas alami dan imunitas adaptif, menyediakan komponen
immunologis pada keseluruhan fungsi perlindungan kulit.

Sel taktil (merkel)


Sel taktil epithelial ( merkel ) adalah mekano reseptor yang menyerupai kratinosit
terpulas-pucat dengan filamen kratin di sitoplasmanya tetapi sedikit dengan
melanosom. Granul neuro endokrin kecil berinti padat yang berasal dari golgi
mengandung peptida seperti peptida sel neuro endokrin adalah gambaran khas. Selain
berasal dari sel krista neuralis, sel merkel berlokasi dilapisan epidermal basal di area
sensitivitas taktil yang tinggi dan pada dasar folikel rambut.

Dermis
Dermis adalah jaringan ikat yang menunjang epidermis dan mengikatnya pada
jaringan sub-kutan (hipodermis). Ketebalan dermis bervariasi bergantung pada daerah
tubuh, dan mencapai tebal maksimum 4mm didaerah punggung. Permukaan dermis
sangat irregular dan memiliki banyak tonjolan (papilla dermis) yang saling mengunci
dengan juluran-juluran epidermis (rabung epidermis), papilla dermis ini lebih banyak
terdapat di kulit yang sering mengalami tekanan, tempat papilla ini menguatkan taut
dermis-epidermis.

Membran basal selalu dijumpai antara stratum basal dan lapisan papillar
dermis dan mengikuti interdigitasi antara kedua lapisan tersebut. Membran basal
merupakan struktur majemuk yang terdiri dari lamina basal dan lamina letikular dn
biasanya dapat terlihat dengan mikroskop cahaya.nutrien untuk kratinosit harus
berdifusi ke dalam epidermis yang avaskular dari vaskular dermis melalui membran
basal tersebut.
Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata-lapisan papillar
di sebelah luar dan lapisan letikular di sebelah dalam. Lapisan papillar tipis yang
terdiri atas jaringan ikat longgar, dengan fibroglas dan sel jaringan ikat lainnya,
seperti sel Mast dan makrofag. Leukosit yang keluar dari pembuluh ( ekstravasasi)
juga di jumpai. Dari lapisan ini, fibril penambat dari kolagen tipe 7 menyelip ke
laminal basal dan mengikat dermis pada epidermis. Lapisan retkular lebih tebal yang
terdiri atas jaringan ikat padat irregular (terutama kolagen tipe 1) dan memiliki lebih
banyak serat dan lebih sedikit sel daripada papillar. Jaringan serat elastin juga
ditemukan yang menghasilkan elastisitas kulit. Ruang antara serat kolagen dan elastin
terisi dengan potreoglikan yang kaya akan dermatan sulfat.
Dermis merupakan tempat turunan epidermis berupa folikel rambut dan
kelenjar. Terdapat serabut saraf dalam dermis. Saraf efektor yang berjalan ke struktur
epidermis merupakan serabut pasca ganglionik ganglia simpatis; tidak terdapat
persarafan parasimpatik. Serabut saraf averen sensorik membentuk jaringan di papilla
dermis dan sekitar folikel rambut, yang berakhir di sel taktil ephitelial, pada reseptor
sensorik bersimpai di dermis dan ujung saraf bebas (tidak bersimpai di antara sel-sel
epidermis)

Jaringan Sub-kutan
Jaringan sub-kutan adalah lapisan sub-kutan terdiri atas jaringan ikat longgar
yang mengikat kulit secara longgar pada orga-organ dibawahnya, yang
memungkinkan kulit bergeser diatasnya. Lapisan tersebut, yang juga disebut
hipodermis, atau fascia superficialis, sering mengandung sel-sel lemak yang
jumlahnya bervariasi sesuai daerah tubuh dan ukuran yang bervariasi sesuai status
gizi. Suplaivaskular yang luas di lapisan subkutan meningkatan ambilan insulin dan
obat yang disuntikan ke dalam jaringan ini secara cepat.

Anda mungkin juga menyukai