Anda di halaman 1dari 2

Definisi

Batuk adalah suatu refleks fisiologi protektifyang bermanfaat untuk mengeluarkan


dan membersihkan saluran pernapasan dari dahak, debu, zat asing yang dihirup
serta agen infeksi.
Penyebab
Penyebab terjadinya refleks batuk diantaranya adalah:
1. Selesma (common cold)
Umumnya disebut flu, merupakan infeksi akut oleh suatu rhinovirus yang
terdapat dalam jumlah besar di udara. Gejalanya timbul setelah periode inkubasi
singkat (1-3 hari) dan berupa batuk-pilek, bersin dan sakit tenggorok yang akan
sembuh dengan sendirinya bila tidak ada komplikasi lain sering kali tanpa
demam.
2. Dahak bronchi
Pada keadaan normal, saluran pernapasan membentuk sekitar 100 ml secret
seharinya. Pada keadaan sakit (seperti pada pasien asma dan bronkitis),
produksi dahak bertambah, begitu pula kekentalannya hingga sulit untuk
dikeluarkan.
Jenis batuk
Batuk dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. Batuk produktif (dengan dahak)adalah batuk yang menghasilkan dahak atau
lender (sputum) sehingga lebih dikenal dengan sebutan batuk berdahak. Batuk
produktif memiliki ciri khas yaitu dada terasa penuh dan berbunyi.
b. Batuk non-produktif
Batuk non-produktif adalah batuk yang tidak menghasilkan dahak (sputum) yang
juga disebut dengan batuk kering. Batuk tidak produktif sering membuat
tenggorokan gatal. Batuk ini sering sering dipicu oleh kemasukan partikel
makanan, bahan iritan, asap rokok (baik oleh perokok aktif maupun pasif), dan
perubahan temperature.
Penanganan batuk
- Berhenti merokok
Hal ini berguna untuk menghindarkan perangsangan lebih lanjut dari saluran
napas.
- Inhalasi uap air
Yaitu dengan mendidihkan air dan uapnya dihirup guna memperbanyak dahak
yang diproduksi di tenggorok. Metode ini efektif dan murah terutama pada batuk
yang rangsangannya timbul dari pangkal tenggorok.
- Menghirup minyak atsiri/ mentol
Menghirup miyak atsiri maupun mentol dapat menimbulkan vasodilatasi dan
perasaan lega di saluran napas.

Obat-obat batuk

1) Zat pelunak batuk (Succus liquiritiae, Infus Carragens, akar manis)


Zat yang memperlunak ransangan batuk, melumas tenggorok agar tidak kering
dan melunakkan mukosa yang teriritasi. Zat yang biasa digunakan diantaranya
dll.
2) Ekspektoransia (Guaiakol, Radix Ipeca)
Zat ini memperbanyak produksi dahak (yang encer). Dengan demikian,
kekentalan dahak akan berkurang sehingga mempermudah pengeluarannya
dengan batuk.
3) Mukolitika (asetilsistein, bromheksin dan ambroksol).
Zat-zat ini berdaya merombak dan melarutkan dahak dengan cara memutus
ikatan sulfida sehingga viskositas dahak menjadi berkurang dan mudah untuk
dikeluarkan.
4) Zat pereda (kodein, noskapin, dekstrometorfan)
Obat-obat dengan sentral ini ampuh sekali pada batuk kering yang menggelitik.
5) Antihistaminika (CTM, difenhidramin, prometazin, oksometazin)
Antihistaminika sering kali efektif menekan rasa menggelitik pada tenggorok dan
banyak digunakan terkombinasi dengan obat-obat batuk lain dalam bentuk
sirop.
6) Anestetika lokal (pentoksiverin)
Obat ini menghambat perangsangan penerusan rangsangan batuk ke pusat
batuk.

Daftar Pustaka
Junaidi, Iskandar, 2010. Hipertensi Pengenalan, Pencegahan, dan Pengobatan. PT
Bhuana Ilmu Populer. Jakarta.
Tjay, T.H., dan Raharja, K., 2007. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efekefek sampingnya. Edisi V. 659-664. PT. Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai