Anda di halaman 1dari 11

1

PENDEKATAN & JENIS PENELITIAN

VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL

METODA (pengumpulan data/analisis)

METODA SAMPLING

METODA PENELITIAN TERKAIT KONSEP


PENGEMBANGAN

TAHAPAN PENELITIAN & ALUR PIKIR

PENDEKATAN PENELITIAN
Pendekatan penelitian ini berlandaskan pada paradigma rasionalistik dengan pelaksanaan
penelitian di lapangan dan perpustakaan. Berpikir Rasionalistik adalah konstruksi pemaknaan
empirik sensual, logik, dan etik dengan menggunakan argumentasi dan pemaknaan atas empiri
dengan memakai metode kualitatif. Langkah pertama dalam persiapan penelitian, terlebih
dulu dirumuskan konseptualisasi teoritik yang berkaitan dengan konsep pariwisata melalui
faktor-faktor penentu pengembangan kawasan wisata. Dari faktor-faktor tersebut akan
disaring sehingga diketahui faktor-fator yang menyebabkan kurang berkembangnya kawasan
wisata alam di Desa Padusan Kecamatan Pacet.

JENIS PENELITIAN
Deskriptif Kualitatif : Hal ini dilakukan pada waktu mengidentifikasi faktor penentu pengembangan kawasan wisata alam
Desa Padusan
Kausal : kemungkinan sebab akibat, dengan cara memperhatikan akibat yang sekarang ada dan mencari kemungkinan
penyebabnya berdasarkan data yang dikumpulkan

Preskriptif : Penelitian perskriptif digunakan untuk merumuskan konsep pengembangan kawasan wisata alam Desa
Padusan yang sesuai berdasarkan faktor penentu pengembangan kawasan wisata alam Desa Padusan

VARIABEL DAN DEFINISI


OPERASIONAL
Sasaran

Indikator

Variabel

Harkat jenis
peruntukkan
guna lahan

Parameter Penilaian
Kemiringan Lahan

Definisi Operasional

Nilai tiap peruntukkan


lahan yang berpotensi
untuk pengembangan
kawasan wisata alam

Kelas

Kelas

Kisaran Lereng
(%)

Ketereangan

1
2

0-8
8-15

Datar
landai

15-25

Agak curam

25-45

curam
Kepekaan
Sangat
curam
terhadap Erosi

> 45
Jenis Tanah

Harkat topografi

Penilaian terhadap
kondisi kemiringan/
kelerangan lahan
berdasarkan kecocokan
fungsi kawasan

Alluvial, tanah, glei,


planosol, hidromorf

Tidak peka

Latosol

Agak peka

Brown forest soil, mediteran

Kurang peka

Karakteristik
jenis tanah

Kelas
Jenis Penggunaan Lahan
Andosol, podsolik, literite
peka
grumosol
1
Permukiman

Penilaian terhadap
karakteristik jenis tanah
berdsarkan kecocokan
fungi kawasan
Penilaian
daya dukung
lingkungan
Ketersediaan
kawasan
Kemampu Potensi air tanah
wisata alam

Kelas

Hutan
Kerapatan
Ladang
Vegetasi

1 Semak Belukar
> 75
2
3
4
5

Skoring

20
40
60

5
4
3

JenisTanah

Hasil 80
Nilai
Kelas x100
bobot

2
Skoring
1

15

30

Penggunaan
Lahan
45
3
Kesesuaian 60

Sangat buruk

Pertanian/ perkebunan
Regosol,2 litosol organosol,
Sangat peka
3
4

Hasil Nilai
Kelas x bobot

buruk

75

Skoring
4
1
2 5

Kerapatan Vegetasi

sedang
Keterangan
Baik
Sangat
baik
Sangat
lebat/rapat

3 Skoring
4
5
1

50-75
Lebat
2
25-50
Sedang
3
10-25
Jarang
4
<10Frekuensi Rawan
Lahan terbuka
5
Bencana Alam

Kelas

Bencana Alam

Frekuensi

Banjir biasa

Sering

Skoring
1

Sasaran

Indikator

Variabel

Ketersediaan daya tarik wisata yang ada di kawasan wisata

Daya tarik wisata

Jenis dan Persebaran jumlah


daya tarik wisata
Ketersediaan fasilitas
pendukung wisata

Jumlah ketersediaan fasilitas pendukung wisata seperti villa,


dan rumah makan.

Ketersediaan jaringan listrik

Jumlah kapasitas aliran listrik yang digunakan dalam lingkup


kawasan wisata

Prasarana dan sarana


kawasan wisata

Definisi Operasional

Ketersediaan jaringan dan sarana Jumlah ketersediaan sarana telekomunikasi terutama telepon
telekomunikasi
umum

Ketersediaan sistem drainase

Ketersediaan saluran drainase.

Pengelolaan limbah padat dan Ketersediaan pengelolaan limbah padat dan cair yang
cair
ditimbulkan kegiatan pariwisata
Ketersediaan jaringan air bersih Jumlah ketersediaan sumber mata air.
Ketersediaan moda angkutan

Identifikasi faktor penentu


pengembangan kawasan
wisata alam di Desa
Padusan Kecamatan Pacet

Kuantitas dan kualitas pelayanan moda angkutan yang


tersedia
Ketersediaan sarana transportasi Kuantitas dan kualitas pelayanan sarana transportasi seperti
halte dan terminal untuk melayani kebutuhan wisatawan
Sistem transportasi
aksesibilitas
Jumlah dan kondisi jalur penghubung menuju kawasan wisata
Kekhasan sosial budaya
masyarakat

Bentuk tata cara kehidupan masyarakat sekitar kawasan

METODE SAMPLING
Responden Sebagai Representasi Dari Para Pakar/Ahli
Dalam Perumusan Konsep Pengembangan Kawasan Wisata
Alam Di Desa Padusan Didasarkan Atas Daya Dukung
Lingkungan

Purposive Sampling
Melalui purposive sampling, sampel yang diambil
merupakan representasi dari kelompoknya dan dapat
memberikan informasi yang spesifik berdasarkan
pandangan dan kepentingan kelompok sebanyak
mungkin dan akurat. Purposive sampling bertujuan
untuk mengambil subjek bukan didasarkan atas
strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas
adanya tujuan tertentu yakni dalam penentuan
kriteria yang berpengaruh dalam penentuan kategori
daya dukung lingkungan di wilayah penelitian
berdasarkan aspek pembatas kemampuan lahan dan
daya tampung kawasan dari sumber yang dianggap
paling mengetahui pertimbangan tersebut.

No.

Stakeholder

1.

Badan Perencanaan Pembangunan,dan Staff Bidang Fisik dan


Pengembangan Daerah
Pembangunan
(Bappeda)

2.

Dinas Pariwisata

Kasi Kepariwisataan

3.

Badan Lingkungan Hidup

Kepala Bidang
Pemantauan dan
Pengkajian Kualitas
Lingkungan Hidup

4.

Perum. Perhutani Unit II Jatim- KPH


Pasuruan

Assist. Biro Perencanaan


SDH Perhutani Unit II
Jatim

Analisis Pemetaan Stakeholder


TUJUAN :
Analisis stakeholder digunakan untuk menentukan
sampel yang di teliti.
OUT PUT :
Dengan menggunakan analisis ini akan diketahui
orang- orang yang berpengaruh dan berkepentingan
dalam perumusan konsep pengembangan kawasan
wisata alam di Desa Padusan.

Posisi Stakeholder

Staff KBM JLPL Perhutani


Unit II
JatimAnalisis, 2011
Sumber
: Hasil

Staff Bidang Pengawas

METODE PENGUMPULAN DATA


No.
1.

Sasaran

Data yang diperlukan

Penilaian daya dukung lingkungan


kawasan wisata alam Desa
Padusan Kecamatan Pacet

Jenis penggunaan lahan Desa


Padusan Kecamatan Pacet

Sumber Data

Bappeda Kabupaten Mojokerto

Kondisi ekologis kawasan wisata


alam meliputi keanekaragaman
flora dan fauna, vegetasi, jeni tanah
Perum Perhutani Unit II Jatim- KPH Pasuruan

2.

Identifikasi faktor penentu


pengembangan kawasan wisata
alam Desa Padusan Kecamatan
Pacet

Kemiringan tanah, daerah rawan


bencana, potensi air tanah dan
daerah resapan air

Bappeda Kabupaten Mojokerto

Ketersediaan jaringanlistrik, air


bersih, sarana telekomunikasi, dan
drainas

Bappeda Kabupaten Mojokerto

Sistem transportasi meliputi sarana


tranportasi, aksesibilitas

Ketersediana fasilitas pendukung


kegiatan wisata

Bappeda Kabupaten Mojokerto


Survey primer

Survey primer

KERANGKA TAHAPAN
PENELITIAN

METODE ANALISIS
Tabel
Tahapan Analisis Data
Sasaran

Penilaian daya dukung


lingkungan kawasan
wisata alam di Desa
Padusan Kecamatan
Pacet

Tahapan Analisis

Metode/ teknik Analisis

Identifikasi kriteria penilaian daya dukung Analisis Deskriptif Teoritik


lingkungan kawasan wisata alam untuk
menentukan kategori daya dukung
kriteria penentu dalam menentukan kategori
lingkungan.
daya dukung lingkungan.

Penentuan nilai atau pemberian bobot


kepada kriteria yang berpengaruh dalam
penentuan kategori daya dukung
lingkungan.

Analisis AHP

nilai/ bobot kriteria penentu kategori daya


dukung ligkungan

Pengklasifikasian atau penentuan kategori Arc GIS 9.3


daya dukung lingkungan wilayah penelitian
menjadi 3 tipologi (Daya Dukung Tinggi,
Daya Dukung Sedang, Daya Dukung
Rendah).

Identifikasi faktor

Output

Mengidentifikasi kondisi unsur- unsur

Analisis Deskriptif

Wilayah penelitian yang berada pada 3


kategori

TAHAPAN PENELITIAN

KONDISI
KEPARIWISATAAN DI
WILAYAH STUDI
Kecamatan
Pacet
merupakan salah satu kawasan yang
terletak di bagian selatan wilayah
Kabupaten Mojokerto dan berada pada
ketinggian 205 sampai dengan 900
meter dpl. Secara keseluruhan luas
wilayah Kecamatan Pacet sebesar
45,404 km2 yang terdiri dari 20 desa.
Kecamatan Pacet ditetapkan sebagai
kawasan wisata alam dikarenakan
potensi alam berupa bentangan hutan
yang cukup luas, dan keasrian
lingkungannya mampu menjadi daya
tarik wisata tersendiri. Kawasan
wisata Kecamatan Pacet sebagai
kawasan tujuan wisata memiliki 2
obyek wisata alam, 3 obyek wisata
buatan, dan 1 obyek wisata purbakala

PERSEBARAN DTW KECAMATAN PACET

Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2006- 2010


2006
95.537

Jumlah Kunjungan (jiwa)


2007
2008
2009
127.25 371.34
308.719
5
9

2010
3.688.60
0

2.

Air Terjun
Coban Canggu

4.538

3.

Pemandian
Ubalan

34.925

37.404

93.982

37.143

138.211

Total

135.00
0

171.84
9

480.67
8

356.293

3.834.64
4

7.199

15.347

10.431

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Mojokerto,


2010

N
o
1.

2.

7.833

Pendapatan yang diperoleh dari obyek


wisata di kawasan studi Desa Padusan

Obyek
Wisata

Jumlah Pendapatan/ pemasukan (Juta Rp.)


2001

2002

Air Terjun
Coban
Canggu

10.227

13.583

2.536.

8.119.

Wanawisata
Air Panas

670.058

691.140

85.995

300.202

2003

2004

2005

2006

Total

6.216

10.362

51.643

461.137

120.338

2.328.87
2.746

1000000

2006

2005

2004

5000000

2003

10000000

800000000
600000000
400000000
200000000
0
2002

Pemandian Ubalan

Pendapatan (Rp)
Wanawisata Air Panas
Padusan

2001

15000000

2006

Air Terjun Coban


Canggu

2005

100

Wanawisata
Padusan

Pendapatan (Rp) Obyek


Wisata Air Terjun Coban
Canggu

2004

10000

2003

Jumlah Pengunjung (jiwa)

100000000

Meskipun
terjadi
peningkatan
jumlah
pengunjung setiap tahunnya namun, data tabel
dan grafik di atas menunjukkan adanya
penurunan jumlah pengunjung di tahun 2009
sekitar 2% dari tahun sebelumnya.

2002

1.

Daya Tarik
Wisata
Wanawisata
Padusan

2001

No
.

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN FISIK


Penggunaan Lahan
Penggunaan Lahan di Desa Padusan
terdiri dari :
Permukiman
: 13.145 m2
Sawah tadah hujan
: 94.437 m2
Tanah Ladang
: 23.225 m2
Kebun
: 25.133 m2
Hutan
: 1.003 m2
Semak Belukar
: 55.419 m2
Dari luasan penggunaan lahan di atas
Desa Padusan sebagian besar didominasi
oleh sawah tadh hujan dan irigasi.

Anda mungkin juga menyukai