Anda di halaman 1dari 5

FUNGSI MUSIK TERHADAP KEHIDUPAN

Nama
Kelas
Sekolah

: Agustina
: IX.E
: SMP IT Geman Nurani

Keanekaragaman jenis karya musik dan bentuk alat musik yang tumbuh dalam kehidupan
masyarakat, memiliki kedudukan dan fungsi yang berbeda. Musik ada yang digunakan sebagai
media ekspresi untuk mewujudkan karya musik yang disebut komposisi, media untuk kegiatan
pendidikan baik di sekolah maupun pendidikan luar sekolah, dijadikan sebagai media
komunikasi antar suku bangsa dan antar negara. Beragamnya fungsi musik daerah dalam setiap
aspek kehidupan sosial suatu bangsa, sehingga musik daerah patut dan harus dilestarikan sebagai
salah satu cara pelestarian kebudayaan Indonesia.
Kehadiran seni musik di tengah-tengah masyarakat memiliki bermacam-camam fungsi,
antara lain fungsi yang sifatnya individual dan sosial. Fungsi yang bersifat individual, yakni
sebagai ungkapan atau ekspresi jiwa dan sebagai kepuasan batin bagi penciptanya. Fungsi sosial
musik mempunyai peranan besar d alam berbagai bidang kehidupan masyarakat, di antaranya
menjadi media hiburan, komunikasi, pendidikan, perdagangan, kemiliteran, dan keagamaan.
Secara umum karya seni musik tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah Indonesia
memiliki keragaman fungsi antara lain seperti berikut:

1. Sarana Upacara
Musik di berbagai daerah Nusantara berkaitan erat dengan upacara-upacara adat seperti
upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Bunyibunyian dan nada-nada yang dihasilkan sangat mendukung upacara tersebut. Bunyi yang
dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis sehingga
instrumen alat musik tersebut digunakan sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
Musik sebagai media untuk mendukung kegiatan upacara antara lain seperti berikut:
1. Upacara Panen Padi (Upacara Seren Taun) di Jawa Barat, menggunakan musik angklung.
2. Musik Goong Renteng dari desa Lebakwangi Batukurut Kecamatan Pameungpeuk, Jawa
Barat digunakan khusus untuk upacara muludan/maulud nabi.
3. Upacara Merapu di Sumba, menggunakan bunyi-bunyian untuk memanggil dan
menggiring kepergian roh ke pantai merapu (alam kubur).
4. Upacara dalam Talqin Mayit di daerah Blubur Limbangan Garut Jawa Barat,
menggunakan nyanyian/tembang (lagu-lagu Cigawiran).
5. Musik Gong Luang Provinsi Bali dipergunakan untuk mengiringi upacara kematian
(ngaben).
6. Upacara Sekatenan di Cirebon Jawa Barat, menggunakan musik gamelan sebagai
pendukung, pengiring kegiatan mencuci barang-barang pusaka yang dianggap memiliki
keramat oleh masyarakat pendukungnya.
7. Musik Karang Dodou dari daerah Tanah Siang, Wilayah Barito Utara , Kalimantan Tengah
digunakan pada saat upacara adat tertentu misalnya acara memandikan bayi/memberikan
nama bayi (upacara"Noka Pati"), mengobati orang sakit keras sehingga rohnya perlu
dipelihara/disimpan.
8. Musik Karang Dodou dari daerah Tanah Siang, Wilayah Barito Utara , Kalimantan Tengah
digunakan pada saat upacara adat tertentu misalnya acara memandikan bayi/memberikan

nama bayi (upacara"Noka Pati"), mengobati orang sakit keras sehingga rohnya perlu
dipelihara/disimpan.
2. Sarana Pertunjukan
Musik dan tarian masing-masing mempunyai pola dan ritme yang saling berhubungan. Di
berbagai daerah di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk
mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya
bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Irama musik dapat berpengaruh pada perasaan
seseorang untuk melakukan gerakan-gerakan indah dalam tari. Contohnya tari kecak (Bali), tari
Pakarena (Sulawesi), tari Mendalika (Nusa Tenggara Barat), tari nagaseuk (Jawa Timur), tari
Mengaup (Jambi), tari Mensorandat (Papua) dan lain lain. Pada umumnya berbagai macam
kegiatan pertunjukan seni yang kita kenal, tersaji dengan iringan musik antara lain sebagai
berikut:
1. Musik sebagai seni pertunjukan mandiri.
2. Musik berfungsi sebagai pengiring gerak-gerak tari dan drama yang dipertunjukan.
3. Musik sebagai ilustrasi tarian.
4. Musik sebagai ilustrasi cerita, lakon.
5. Musik sebagai stimulus untuk menari.
6. Musik sebagai pengiring pertunjukan wayang.
7. Musik sebagai latar dalam pertunjukan drama, sinetron, film, ludruk, sandiwara, lenong,
gending karesmen, arja, ketoprak, dan lain-lain.

3. Media Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi-bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi
anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi-bunyian itu memiliki pola ritme tertentu,
dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang
umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng
di gereja. Musik sejak dulu telah difungsikan manusia sebagai media komunikasi, misalnya
seperti berikut:
1. Di suatu daerah jika orang mendengar bunyi kentongan dititirkan itu merupakan
pertalian adanya suatu kejadian untuk memberitahukan pada penduduk.
2. Bunyi bedug, bagi orang muslim sudah merupakan ciri khas sebagai pertalian tibanya
waktu sholat.
Selain menggunakan bahasa verbal atau visual, jalinan komunikasi antar etnis, bahkan antar
negara bisa dilakukan dengan seni musik. Kergaman bentuk dan jenis musik di nusantara dapat
dijadikan ajang kolaborasi musik antar etnis. Dengan demikian, nilai-nilai persatuan dan
kesatuan antar bangsa dan keterbukaan komunikasi akan lebih mengental. Melalui bahasa musik,
syair lagu serta alunan musik, pesan-pesan tertentu dapat disampaikan dengan lebih indah.
Pada jaman kerajaan, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara pemimpin pasukan
dan prajuritnya dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat
peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang

diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk
bertahan, dan ada ritme untuk mundur.
4. Media Pendidikan dan Penerangan
Musik memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan dan penerangan. Dalam hal ini
musik digunakan untuk menyampaikan norma-norma atau aturan yang berlaku di masyarakat.
Penerangan yang dimaksud disini adalah penerangan dalam memahami peraturan maupun
anjuran dari pemerintah. Musik sebagai media pendidikan dan penerangan sering kita temukan
pada berikut:
1. Lagu-lagu dalam iklan layanan masyarakat
2. Musik dan lagu yang bernafaskan agama, sebagai penerang kehidupan
3. Musik sebagai wahana pemahaman penerapan dan pensosialisasian nilai-nilai religius,
nilai estetis, nilai sosial kemasyarakat.
5. Media Hiburan
Musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas seharihari, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Jika ada
perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong-bondong mendatangi tempat
pertunjukan untuk menonton. Musik sebagai media hiburan dapat ditemukan dalam musik
berikut:
1. Pelepas lelah
2. Sajian permainan, seperti dalam mendukung kegiatan anak-anak
3. Mencari kesenangan lahir batin
Sebuah pagelaran musik ternyata mampu menciptakan kodisi tertentu yang bersifat
penyegaran dan pembaruan kondisi yang telah ada. Dalam hal ini, musik memasuki psikologi
kegembiraan massa sehingga mampu menghilangkan perasaan jenuh dan bosan terkurung dalam
kerutinan kehidupan. Melalui syair lagu dan iringan musik, kita dapat menikmati keindahannya.
Lagu lagu rakyat (folksongs) banyak digunakan sebagai media bermain anak anak.
Contohnya lagu cubkak cublak suweng dari Jawa Tengah, Ampar Ampar Pisang dari
Kalimantan, Ambil Ambilan dari Jawa Barat, Tanduk Majeng dari Madura, serta Sang Bangau
dan Pok Ame Ame dari Batawi.
6. Komoditi dan Media Ekspresi
Bagi para musisi professional, musik merupakan sarana penghidupan ekonomi mereka.
Mereka dihargai lewat karya (lagu) yang mereka buat dan yang mereka mainkan. Semakin bagus
dan semakin populernya suatu karya seni musik maka akan semakin tinggi penghargaan yang
diberikan baik penghargaan dalam bentuk materiil maupun moral.

Dalam dunia industri musik, para musisi bekerja sama dengan industri rekaman, mereka akan
merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan CD serta menjualnya ke pasaran. Para
musisi juga melakukan pertunjukan langsung dengan penghasilan yang diperoleh dari tiket
masuk, dan sponsor. Pertunjukan dilakukan di daerah-daerah lain di Indonesia ataupun di luar
Indonesia yang dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka.
Bagi para seniman musik, musik merupakan media untuk mengekspresikan diri mereka.
Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka
mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita-cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan
dunia. Musik sebagai komoditi dan media ekspresi diberlakukan pada saat berikut:
1. Ajang bisnis
2. Mengekspresikan/mengungkapkan perasaan, ide dan gagasannya melalui media seni
musik baik musik vokal instrument atau pun campuran
3. Berkreasi, berolah musik
Melalui musik, seseorang dapat mengekspresikan perasaan yang terpendam dalam hatinya.
Melalui syair lagu yang digubahnya, seniman musik dapat mengkritik atau memprotes kondisi
yang ada di lingkungannya, serta dapat pula mengungkapkan rasa cinta dan kekagumannya
terhadap sesama manusia, alam, dan Sang Pencipta. Seni musik dapat dipakai sebagai media
ekspresi yang dapat memberikan kepuasan batin bagi penciptanya.

Anda mungkin juga menyukai