Anda di halaman 1dari 15

Karya Tulis

NKRI Sebagai Pilar Pembangunan dan Patriotisme Kehidupan Bangsa

Disusun oleh:
Mikhael Henokh Sinkari
Kelas: XII IPA 3

SMA Negeri 1 Kota Kupang


2016/2015

PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah ini disusun dan diajukan guna melengkapi nilai tugas kelompok pelajaran
PKN kelas 12 tahun pelajaran 2016 / 2017.

Telah disetujui dan disahkan pada


Hari

: Sabtu

Tanggal : 15 Oktober 2016

Kupang, 15 Oktober 2016

Mengetahui
Kepala Sekolah

Drs. Bapa Muda

Guru Pembimbing

Jonatan Faitmoes

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :


1.

Bapak Drs. Bapa Muda selaku Kepala SMA Negeri 1 Kota Kupang.

2.

Bapak Jonatan Faitmoes selaku guru Mata Pelajaran PKN.

3.

Bapak dan ibu guru serta karyawan karyawati SMA Negeri 1 Kota Kupang.

4.

Ayah dan Ibu tercinta.

5.

Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.

7.

Pembaca.

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena saya telah menyelesaikan Karya
Tulis untuk mata pelajaran PKN tentang NKRI Sebagai Pilar Pembangunan dan Patriotisme
Kehidupan Bangsa.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi.
Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan saya, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi
teratasi. Penulisan karya tulis merupakan syarat untuk menggantikan tugas kelompok mata
pelajaran PKN yang belum mendapat nilai.
Dalam Penulisan karya tulis ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan karya
tulis ini.
Dalam penulisan karya tulis ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan pekerjaan ini.Semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan karya
tulis ini.
Akhirnya atas kerja sama berkat dan petunjuk dari berbagai pihak saya dapat
menyelesaikan penyusunan karya tulis ini sebagaimana yang di harapkan.

Kupang, 15 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul .... i


Halaman Pengesahan . ii
Halaman Persembahan . iii
Kata Pengantar... iv
Daftar Isi .... v
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1.

Latar Belakang Masalah . 1

1.2.

Rumusan Masalah ... 3

1.3.

Tujuan Penulisan ..... 3

1.4.

Manfaat penulisan ... 3

BAB IV PEMBAHASAN..4
2.1....4
2.2.5
2.3.6
2.4.7
BAB V PENUTUP.9
5.1.

Simpulan ..9

5.2.

Saran ....9

DAFTAR PUSTAKA10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Zaman sudah berubah, banyaknya pengaruh arus globalisasi yang kuat menuntut kita untuk
mendapatkan format yang lebih ideal dan mudah dicerna tentang faham berbangsa dan bernegara
untuk sekedar merefres / menyegarkan ingatan kita. Syukur-syukur setelah mendapatkan format
informasi ideal yang kita harapkan pada akhirnya kita punya kemauan untuk mentransfer
pengetahuan kita untuk kebaikan kehidupan berbangsa dan bernegara kita sebagai warga negara
suatu bangsa.
Perkembangan terakhir kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara kita saat ini sangat
memilukan dan memprihatinkan, banyak terjadi kekacauan, kerusuhan antar kelompok agama,
kelompok masyarakat, antar pelajar, demonstrasi mahasiswa di luar toleransi atau sudah
menjurus anarkisme bahkan kriminalitas. Aspirasi yang mereka bawa dalam tuntutan demontrasi
tidak murni lagi, mudah dihasut oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggungjawab demi
kepentingan orang atau kelompok tersebut, hal itu salah satu sebabnya kurangnya pengetahuan,
pemahaman mereka para generasi muda, atau para pemuda harapan bangsa terhadap makna
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka tunggal Ika, serta kurangnya pemahaman mereka
terhadap nilai-nilai persatuan, kurang mewarisi semangat perjuangan, pudarnya rasa
nasionalisme, maupun rasa patriotisme serta hilangnya rasa cinta terhadap tanah air, bangsa, dan
Negara.
Semua fenomena negatif yang selama ini kita lihat dan rasakan harus diakhiri dengan
membangkitkan semangat, pengetahuan kita mengenai pentingnya empat pilar kehidupan
berbangsa dan bernegara sebab dengan adanya sosialisasi dari MPR RI kita mendapat
pengetahuan sebagai bekal kedepan dalam mendampingi dan mengisi kemerdekaan serta
mempertahankan NKRI ini.
Revitalisasi, reaktualisasi dan transformasi nilai-nilai yang terkandung dalam 4 pilar
kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan pandangan

hidup bangsa ; UUD Negara Republik Indonesia Tahun. 1945 sebagai landasan kostitusional
dalam bernegara ; NKRI sebagai konsensus yang harus dijaga keutuhannya ; Bhineka Tunggal
Ika sebagai semangat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, harus senantiasa kita
lakukan meskipun kita memiliki berbagai perbedaan).
Bung Karno pernah menyatakan, arus sejarah memperlihatkan dengan nyata bahwa semua
bangsa memerlukan suatu konsepsi dan cita-cita. Jika mereka tidak memilikinya atau jika
konsepsi dan cita-cita menjadi kabur dan usang, bangsa itu berada dalam keadaan yang
berbahaya,
Maka melalui reformating dan refresing 4 pilar tersebut kita diingatkan dan ditumbuhkan
tentang cita-cita luhur para pendahulu kita, tentang konsepsi pendirian negara kita, bahwa kita
adalah bangsa yang besar dengan berbagai perbedaan, keberagaman yang harus disyukuri dan
diikat dengan nilai-nilai 4 pilar yang telah diwariskan oleh para pendahulu kita.
Akhirnya, semoga juga partai politik lebih bisa berperan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
yang terkandung dalam 4 pilar kebangsaan ini, sehingga terdapat sinergi dalm kehidupan
berbangsa dan bernegara. Tentunya dengan mengesampingkan perannya yang terkesan selama
ini hanya sibuk dengan orientasi kekuasaan, pragmatis, oportunis.
Namun kali ini kita tidak membahas ke 4 pilar tersebut, melainkan kita akan membahas
tentang NKRI saja, dalam hal sebagai pilar pembangunan dan patriotisme kehidupan bangsa.
Negara Kesatuan Republik Indobesia (NKRI) NKRI adalah harga mati! tidak sekedar
semboyan dan upaya konkrit dari komponen pertahanan-kemanan TNI-POLRI saja, tetapi
diharapakan juga sudah jiwa yang mendarah daging bagi seluruh komponen bangsa ini. Seluruh
komponen bangsa diberbagai wilayah Indonesia berkuwajiban ikut pertahankan kedaulatan dan
keutuhan NKRI. Sikap tegas dan jiwa rela berkorban harus dikobarkan menyusul sejumlah upaya
mengganggu stabilitas dan keutuhkan NKRI beberapa waktu terakhir. Pengambilan sejumlah
potensi alam di darat dan di laut oleh warga asing tanpa ijin, pengeseran batas wilayah dengan
negara tetangga, pengakuan sejumlah pulau di wilayah perbatasan dengan Negara tetangga,
merupakan contoh konkrit upaya mengganggu kedaulatan NKRI dari kekuatan asing. Sedangkan
dari dalam negeri muncul berbagai upaya sejenis, seperti : radikalisme dan makar untuk
pendirian Negara Islam Indonesia, terorisme, dan separtisme kedaerahan di propinsi Papua.
Nasionalisme dan patriotisme komponen bangsa merupakan harga mati yang seimbang dengan
usaha mempertahankan utuh dan tegaknya NKRI di muka bumi ini, bahkan dengan generasi

muda yang semakin tanggap dan tangguh memungkinkan NKRI yang kokoh dan disegani
dipercaturan kehidupan berbangsa dan bernegara di dunia.
1.2

Permasalahan

1. Apakah yang di maksud dari patriotisme?


2. Apa pengertian NKRI?
3. Apa saja tujuan dari NKRI?
4. Bagaimana peran NKRI sebegai pilar pembangunan dan patriotisme kehidupan bangsa?
1.3
1.
2.
3.
4.

Tujuan Pembahasan

Untuk mengetahui arti dari patriotism.


Untuk mengetahui pengertian dari NKRI.
Untuk mengetahui tujuan dari NKRI.
Untuk mengetahui peran NKRI sebagai pilar pembangunan dan patriotism kehidupan bangsa.

1.4

Manfaat Pembahasan
Dalam karya tulis ini memiliki manfaat baik langsung maupun tidak langsung yang dapat

dirasakan. Dengan membaca karya tulis ini memiliki beberapa manfaat yang dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1.

Bagi Siswa
Siswa menjadi lebih tahu dan lebih mengerti betapa pentingnya NKRI tersebut bagi
bangsa Indonesia dan agar Siswa tetap menjaga keseimbangan bangsa ini dengan bersikap
patriotisme pada NKRIsebagai salah satu pilar pembangunan.

2.

Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat menjadi tahu apa saja manfaat NKRI sebagai salah satu pembangunan
yang dimiliki bangsa Indonesia secara lebih luas dan masyarakat menjadi sadar untuk menjaga
bangsa ini agar tetap kokohdan tentu bersikap patriotisme.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Patriotisme
Patriotisme berasal dari kata Patriot dan isme (bahasa Indonesia) yang berarti
sifat kepahlawanan atau jiwa kepahlawanan. Patriotism (bahasa Inggris), yang berarti sikap
gagah berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara.
Patriotisme adalah sikap yang bersumber dari perasaan cinta tanah air (semangat kebangsaan
atau nasionalisme), sehingga menimbulkan kerelaan berkorban untuk bangsa dan negaranya.
Ada 2 (dua) bentuk Patriotisme :
1. Patriotisme Buta (Blind Patriotism) : keterikatan kepada bangsa dan negara tanpa mengenal
toleran terhadap kritik, seperti dalam ungkapan : right or wrong is my country (benar atau
salah, apapun yang dilakukan bangsa harus didukung sepenuhnya).
2. Patriotisme Konstruktif (Constructive Patriotisme) : keterikatan kepada bangsa dan negara
dengan tetap menjunjung tinggi toleran terhadap kritik, sehingga dapat membawa perubahan
positif bagi kesejahteraan bersama.
Perwujudan sikap patriotisme dapat dilaksanakan pada :
Masa Darurat (Perang) : Sikap patriotism pada masa darurat (perang) dapat diwujudkan
dengan cara : mengangkat senjata, ikut berperang secara fisik melawan penjajah, menjadi
petugas dapur umum, petugas logistik, menolong yang terluka, dsb.
Masa Damai (Pasca kemerdekaan) : Sikap patriotism pada masa damai dapat diwujudkan
dengan cara : menegakkan hokum dan kebenaran, memajukan pendidikan, memberantas
kebodohan dan kemiskinan, meningkatkan kemampuan diri secara optimal, memelihara
persaudaraan dan persatuan, dsb.
Semangat kebangsaan (Nasionalisme dan Patriotisme) dapat diterapkan di lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat sekitar dengan cara melalui :
Keteladanan, Pewarisan, dan Ketokohan.

2.2

Pengertian Pilar
Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan. Pilar memiliki peran yang sangat sentral dan

menentukan, karena bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan berakibat robohnya bangunan
yang disangganya. Dalam bahasa Jawa tiang penyangga bangunan disebut soko, bahkan bagi
rumah joglo, yakni rumah yang atapnya menjulang tinggi terdapat empat soko di tengah
bangunan yang disebut soko guru. Soko guru ini sangat menentukan kokoh dan kuatnya
bangunan, terdiri atas batang kayu besar dan jenis kayu yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dengan demikian orang yang bertempat di rumah tersebut akan merasa nyaman, aman dan
selamat dari berbagai bencana dan gangguan.
Demikian pula halnya dengan bangunan negara-bangsa, membutuhkan pilar atau yang
merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat yang mendiami akan merasa nyaman, aman,
tenteram dan sejahtera, terhindar dari segala macam gangguan dan bencana. Pilar bagi suatu
negara-bangsa berupa sistem keyakinan atau belief system, atau philosophische grondslag, yang
berisi konsep, prinsip dan nilai yang dianut oleh rakyat negara-bangsa yang bersangkutan yang
diyakini memiliki kekuatan untuk dipergunakan sebagai landasan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Seperti halnya soko guru, belief system juga harus memenuhi syarat agar dapat menjaga
kokohnya bangunan sehingga mampu bertahan serta menangkal segala macam ancaman dan
gangguan. Pilar yang berupa belief system suatu negara-bangsa harus menjamin kokoh berdirinya
negara-bangsa, menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, dan kenyamanan, serta mampu
mengantar terwujudnya kesejahteraan dan keadilan yang menjadi dambaan warga bangsa.
Pilar yang dimaksud dimanfaatkan sebagai landasan perjuangan dalam menyusun
program kerja dan dalam melaksanakan kegiatan. Pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia
dimanfaatkan sebagai landasan atau penyanggah dalam menyusun program kerja dan dalam
melaksanakan setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa 4 pilar kebangsaan adalah 4 penyangga yang menjadi panutan
dalam keutuhan bangsa indonesia yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar, Bhineka Tunggal Ika,
NKRI.

2.3 Pengertian NKRI

NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), adalah bentuk dari negara Indonesia, dimana
negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan, selain itu juga bentuk negaranya adalah
republik, kenapa NKRI, karena walaupun negara Indonesia terdiri dari banyak pulau, tetapi tetap
merupakan suatu kesatuan dalam sebuah negara dan bangsa yang bernama Indonesia.
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari
peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi
tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar
(bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Apabila ditinjau dari sudut Hukum Tata Negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara
Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk
itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya
negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden,
sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga telah menetapkan
UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara.
Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk negara kesatuan karena
bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang memiliki
berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara integralistik (persatuan) yaitu
negara hendak mengatasi segala paham individu atau golongan dan negara mengutamakan
kepentingan umum.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat
kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa
dan seluruh tampah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosil.
2.4 Tujuan NKRI

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdapat dalam Pembukaan Undang
Undang Dasar 1945 alinea keempat yaitu Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial
Dari rumusan tersebut, tersirat adanya tujuan nasional/Negara yang ingin dicapai sekaligus
merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh Negara, yaitu:
1.Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2.Memajukan kesejahteraan umum;
3.Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4.Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan social.
Setelah membahas apa saja 4 pilar berbangsa dan bernegara, lalu akan mencoba membahas
kenapa 4 pilar tersebut penting untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Kalau kita hanya
berpikir bahwa Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia, juga sebagai
alat pemersatu bangsa, UUD 1945 adalah merupakan konstitusi dalam bernegara. Dua hal ini
saja sudah menjadi sesuatu yang sangat fundamental bagi bangsa Indonesia dalam
menyelenggarakan negara, tetapi bagi Almarhum Taufik Kiemas, dua pilar ini belumlah cukup,
beliau mengeluarkan gagasan Empat Pilar Berbangsa yakni, Pancasila, UUD 1945, Bhineka
Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam pemikiran almarhum
Empat Pilar ini adalah mutlak dan tidak bisa dipisahkan dalam menjaga dan membangun
keutuhan bangsa.
Lalu apakah implementasi empat pilar ini sudah terlaksana dengan baik, rasanya seperti jauh
panggang dari api. Dua pilar Pancasila dan UUD 1945 saja masih belum terasa penerapannya.
Pancasila baru saja masuk kedalam kurikulum pendidikan, sementara amanat UUD 1945 masih
banyak yang diabaikan. Semangat persatuan dan kesatuan bangsa saat ini sudah mulai tercabikcabik, dan itu pada akhirnya akan mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Keprihatinan terhadap hancurnya persatuan dan kesatuan bangsa inilah agaknya yang
menginspirasi Taufik Kiemas mengeluarkan gagasan Empat Pilar Kebangsaan. Memang kalau
dicermati empat pilar ini memanglah penyanggah persatuan dan kesatuan bangsa, dan empat
pilar inilah yang menjadi inspirasi kekuatan para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, yang
terus digelorakan sebagai penyemangat perjuangan mereka, lantas bagaimanakah dengan saat
ini? Kita sudah kehilangan Roh ke empat pilar tersebut, melihat segala realita yang sedang
terjadi di negara Indonesia ini.
Bangsa ini terutama para pemimpinnya sudah mengalami degradasi moral secara signifikan,
melakukan tindak kejahatan korupsi bukan lagi dianggap sesuatu yang memalukan, kejahatan
korupsi sudah dianggap prestasi dalam mengumpulkan pundi-pundi kekayaan, mengumpulkan
kekayaan menjadi tugas utama mereka saat menjadi pejabat negara, sehingga tugas negara
terabaikan begitu saja. Sungguh suatu hal yang sangat memilukan, melihat kondisi saat ini yang
sudah tidak sesuai lagi dengan 4 pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mungkin sudah saatnya gagasan empat pilar oleh Taufik Kiemas tersebut sudah selayaknya
dilanjutkan dan diimplementasikan secara benar, agar negara ini tidak melupakan bahwa negara
ini mempunyai 4 pilar penting yang harus selalu dijaga dan juga harus dijalankan dalam setiap
kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB III

PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Empat pilar kebangsaan yaitu empat tiang penyangga dalam suatu negara, dimana tiang-tiang
penyangga tersebut saling berhubungan satu sama lain. Sehingga negara tersebut dapat berdiri
dengan sangat kokohnya. Berdiri kokohnya NKRI pada akhirnya berpulang pada apakah kita
masih menggunakan empat pilar kebangsaan. Pembangunan karakter bangsa yang saling
keterkaitan dengan pilar kebangsaan ini oleh karenanya haruslah dalam asas yang berkesesuaian
dan terintegrasi, yang bernafaskan Pancasila yang konstitusional, dalam kerangka NKRI, dan
untuk menjamin keanekaragaman budaya, suku bangsa dan agama. Jika salah satu foundasi pilar
kebangsaan itu tidak dijadikan pegangan, karakter bangsa yang dicita citakan sekedar wacana
dan angan angan belaka. Maka akan goyahlah Negara Indonesia disebabkan oleh hal tersebut.
Jika penopang yang satu tak kuat, maka akan berpengaruh pada pilar yang lain. Pada akhirnya
bukan tak mungkin Indonesia akan ambruk secara bertahap, bergantung pada seberapa jauh dan
seberapa dalam kita menggunakan empat pilar kebangsaan tersebut. Tentunya, ambruknya NKRI
merupakan sesuatu yang tak diinginkan dan tak terlintas sedikitpun dalam benak kita sebagai
bagian dari NKRI.

3.2

Saran

a. Terus menanamkan rasa cinta tanah air agar tidak mudah terpengaruh arus globalisasi.
b. memiliki sikap patriotism dan menanamkan nya di kehidupan sehari-hari
c. Sebagai masyarakat yang baik harus selalu bersikap aktif terhadap program pemerintah
d. Dan terus memajukan kerja pemerintah agar semakin baik dan mampu membina warga menuju
bangsa yang adil dan makmur.

DAFTAR PUSTAKA

sumber : http://www.dieksjetkid.co.cc/2010/10/nasionalisme-dan-patriotisme.html
: HTTP://WWW.M-EDUKASI.WEB.ID/2014/07/MATERI-MOS-KEHIDUPANBERBANGSA-DAN.HTML
http://www.kompasiana.com/dillah48cules/empat-pilar-berbangsa-danbernegara_55294d116ea83417498b45a7

Anda mungkin juga menyukai