AGROKLIMATOLOGI
PENGELOLAAN IKLIM PADA TANAMAN STRAWBERI
Oleh :
Ajitama Ciko Maulidan
A1D115062
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
II.
PENGELOLAAN CUACA
Apabila
tanaman
ditanam
di
luar
daerah
iklimnya,
maka
tanaman strawberi dapat tumbuh dengan subur pada peramalan suhu tersebut
(Waryono, 1997).
C. Pengubahsuaian
1. Pengaruh Suhu dan Radiasi Matahari
Pengaruh iklim terhadap tanaman diawali oleh pengaruh langsung cuaca
terutama radiasi dan suhu terhadap fotosintesis, respirasi, transpirasi dan prosesproses metabolisme di dalam sel organ tanaman. Fotosintesis hanya berlangsung
siang hari. Adapun intensitas respirasi daun sepenuhnya dipengaruhi oleh suhu
udara dan berlangsung secara terus-menerus sepanjang umur tanaman.
Maka semakin rendah suhu udara harian akan semakin rendah penggunaan
karbohidrat untuk respirasi. Produksi gugus karbohidrat netto harian pada
tanaman merupakan produk bruto fotosintesis siang hari dikurangi pemanfaatan
untuk respirasi selama 24 jam. Maka pada kisaran toleransi, semakin tinggi
intensitas radiasi PAR yang berlangsung semakin lama, disertai suhu udara yang
rendah akan menghasilkan produk fotosintesis netto yang semakin tinggi.
Fotosintesis : 6H2O + 6CO2 + Energi PAR C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Respirasi : C6H12O6 + O2 6O2 + 6H2O + Energi
Proses fotosintesis dan respirasi tergantung pada pengaruh radiasi surya,
gas CO2 dan O2 di atmosfer, kadar air di daerah perakaran (tanah), pengaruh suhu
udara dan suhu tanah. Sedangkan seluruh unsur khususnya iklim mikro di
sekeliling tumbuhan saling berinteraksi. Dapat disimpulkan fotosintesis dan
respirasi dipengaruhi langsung oleh unsur cuaca/iklim utama yaitu radiasi surya
dan suhu sebagai faktor utama (main factors) dan unsur-unsur lainnya sebagai
pendukung (cofactors).
tanah
akan
mempengaruhi
kecepatan
pertumbuhan
dan
Pengaruh suhu terhadap tanaman terutama pada proses fisiologi tanaman seperti :
bukaan stomata (mulut daun), laju transpirasi, laju penyerapan nutrisi dan air,
fotosintesa dan respirasi. Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh
proses diatas. Jika melewati titik optimum maka proses tersebut mulai dihambat
baik secara fisik maupun kimia, dan menurunnya aktivitas enzim).
2. Pengaruh Angin dan Kecepatan Angin
Angin merupakan salah satu unsur cuaca yang dapat berpengaruh terhadap
lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara luas angin akan
mempengaruhi unsur cuaca yang lain seperti suhu, kelembaban udara maupun
pergerakan awan. Arah datangnya angin akan berpengaruh terhadap kandungan
uap air yang dibawanya. Ketika angin banyak mengandung air maka akan
terbentuk awan. Hal ini terjadi pada saat awal musim hujan. Selain itu, angin yang
banyak mengandung uap air akan meningkatkan kelembaban udara dan dapat pula
menurunkan suhu udara.
Angin dalam budidaya pertanian dapat berpengaruh langsung seperti
merobohkan tanaman. Namun pengaruh angin secara tidak langsung sangat
tanaman peneduh agar suhu udara dan suhu tanah tidak meningkat yang dapat
memacu peningkatan penguapan air pada permukaan tanah (evaporasi) (Nesya,
2006).
D. Penyulihan
Kondisi ini sangat ideal karena strawberi peka terhadap kelembaban
tinggi.
Strawberi memang membutuhkan cukup banyak air di masa pertumbuhannya.
Namun, lahan yang selalu basah air dimasa pertumbuhannya. Namun, lahan yang
selalu basah juga tidak baik karena bisa mengundang kehadiran jamur. Lama
penyinaran matahari yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya adalah 8-10
jam/hari (Nasri, 2001).
III.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA