di Indonesia
13 APRIL 2013JAGOIPS
Memasuki abad Masehi, antara Indonesia dengan India sudah terjalin hubungan
terutama dalam perdagangan. Setelah jalur perdagangan India dengan Cina lewat laut
(tidak lagi melewati jalan darat), maka selat Malaka merupakan alternatif terdekat yang
dilalui pedagang. Dalam hubungan tersebut masuk dan berkembang pula agama dan
budaya India di Indonesia.
Peristiwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada abad
pertama Masehi membawa pengaruh yang sangat penting. Peristiwa tersebut menandai
berakhirnya jaman prasejarah Indonesia dan memasuki jaman sejarah serta membawa
perubahan dalam susunan masyarakat dan kebudayaan yang berkembang di Indonesia.
Proses masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia, sering disebut penghinduan. Pada
dasarnya istilah ini sebenarnya kurang tepat, karena disamping agama Hindu, masuk
pula agama Budha. Proses ini terjadi didahului adanya hubungan Indonesia dengan India,
sebagai akibat perubahan jalur perdagangan dari jalur tengah (sutera) berganti ke jalur
pelayaran (rempah-rempah. Hal ini didasarkan bukti peninggalan arca dan prasasti di
Indonesia. Sedangkan di India terdapat karya sastra, diantaranya kitab Jataka, Ramayana
dan Raghuwamsa. Kitab Jataka berisi kisah perjalanan Budha yang menjumpai
Swarnabhumi. Kitab Ramayana terdapat istilah Jawadwipa dan Swarnabhumi. Kitab
Raghuwamsa karya Kalisada tentang perdagangan India yang menyebutkan Dwipantara
sebagai asal bahan perdagangan cengkih atau lavanka.
Mengenai hipotesis/ teori masuknya pengaruh Hindu Buddha di Indonesia,
para ahli berpendapat yang berlainan, dimana secara garis besar dibedakan
atas:
a. Teori Ksatria
Teori ini juga disebut teori prajurit atau kolonisasi yang dikemukakan CC.
Berg dan FDK. Bosch. FDK. Bosch menggunakan istilah hipotesa ksatria.
Menurut teori ini, peran utama masuknya budaya India ke Indonesia adalah
ksatria. Hal ini disebabkan di India terjadi kekacauan politik yaitu perang
brahmana dengan ksatria, para ksatria yang kalah melarikan diri ke
Indonesia. Mereka mendirikan kerajaan dan menyebarkan agama Hindu.
Pendukung teori ini kebanyakan sejarawan India, terutama Majumdar dan
Nehru.
Hipotesis ksatria banyak mengandung kelemahan yaitu tidak adanya bukti
kolonisasi baik di India maupun di Indonesia. Kedudukan kaum ksatria
dalam struktur masyarakat Hindu tidak memungkinkan menguasai masalah
agama Hindu dan tidak nampak pemindahan unsur masyarakat India (sistem
kasta, bentuk rumah, pergaulan dan sebagainya). Tidak mungkin para
pelarian mendapat kedudukan sebagai raja di tempat yang baru.
b. Teori Waisya
Teori ini dikemukakan NJ. Krom dan Mookerjee yang berpendapat; orang
India tiba ke Asia tenggara pada umumnya dan khususnya Indonesia karena
berdagang. Pelayaran perdagangan saat itu masih tergantung sistem angin
muson. Sehingga pedagang India terpaksa tinggal di Indonesia selama
beberapa saat untuk menanti bergantinya arah angin. Mereka banyak
menikah dengan penduduk setempat. Keturunan dan keluarga pedagang ini
merupakan awal penerimaan pengaruh India. Tampaknya teori ini
Kerajaan Hindu/Buddha
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kutai
Tarumanegara
Kalingga
Kanjuruhan
Mataram Hindu
Janggala
Kadiri
Singasari
Majapahit
Sriwijaya
3. Kerajaan Melayu
Mengenai kerajaan ini diperkirakan sekitar daerah jambi seorang raja yang sering
disebut adalah adityawarman. sementaramenurut berita cina, pendeta I-Tsing
setelah
belajar
di
Sriwijaya
kemudian
ia
pergi
ke
Moloyu.
4. Kerjaan Sriwijaya (7 M)
kerajaan sriwijaya ini terletak di palembang, sumatra selatan. bukti adanya kerajaan
ini dengan ditemukannya prasasti-prasasti yang berhuruf pallawa, yaitu : prasasti
Talang Tuo, prasasti Kota Kapur, prasasti Karang berahi, prasasti Kedukan Bukti dan
prasasti Telaga Batu. dari prasasti proses tersebut diketahui bahwa kerajaan
sriwijaya beragam budha dan merupakan kerajaan yang besar dan makmur dengan
ouncak
kejayaan
pada
masa
raja
balaputradewa.
5. Kerajaan Majapahit
terletak di desa Tarik Mojokerto, Jawa Timur. Pendiri kerajaan ini yaitu raden
wijaya. pada masa pemerintahan tri buwana tungga dewi diangkat seorang maha
patih bernama Gajah Mada. penganti pemeritahani ini adalah raja hayam wuruk
yang dibantu oleh patih gajah mada dengan sumpah palapa dan berhasil
menyatukan nusantara di bawah kerajaan majapahit.
kerutuhan kerajaan majapahit anatara lain :
- adanya perkembangkan islam dari kerajaan demak
- banyak daerah kekuasaannya melepaskan diri
- lemahnya raja-raja pengganti hayam wuruk
- mundurnya perekonmian akibat perang saudara
-
adanya
perang
paregreg
perang
saudara
6. Kerjaan Bali
Dalam prasasti sanur yang berangka 914 M, diceritakan bahwa raja yang
memerintah merupakan raja sri baduga maharaja terjadi peristiwa perang Bubat
antara
majapahit
dengan
pajajaran.
Muncul setelah adanya perang ganter 1222 M. dalam perang ini akhirnya raja
kertajaya yang otoriter dari kerajaan kediri kalah melawan para brahmana yang
dibantu oleh ken arok. kerajaan kediri kalah dan berdirilah kerajaan singosari
dengan
raja
ken
arok
adan
bergelar
kertarejasa.
Induk
candi
tepat
di
tengah
2. Patung Dewa
Dalam kebudayaan Hindu-Budha biasanya dewa diwujudkan dalam bentuk patung
3. Sastra
Hasil peninggalan bidang sastra antara lain Ramayana, Mahabarata, Barata Yuda dll.
4. Seni Ukir
Hasil pahatan dan ukiran nampak indah dan mengangumkan pada relief-relief
bangunan
candi.
5. Barang-barang logam
Barang atau benda yang terbuat dari logam dan perunggu yang indah di antaranya,
arca, lampu gantung, genta, mangkok, jambangan dan tempat dupa untuk upacara
agama. dan masih banyak lagi peninggalan yang berupa seni lainya.
140 Komentar
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar
yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan
Cina.Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang
baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan
darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina
adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua
benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki
keuntungan, yaitu:
1.
1. Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran
budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk
menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van
Leur.
2. Hipotesis Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria.
Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antargolongan di dalam
masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India.
Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang
kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula
terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang
pendukung hipotesis ksatria.
3. Hipotesis Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang
telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagang banyak
berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka
peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung
dari hipotesis waisya.
4. Hipotesis Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan
golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti
kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam
penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar
agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut
Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya.
Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.
Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya budaya
Hindu ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri. Bukti tertua
pengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga
(Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca
yang dibuat di Amarawati (India). Para ahli memperkirakan, arca Buddha tersebut merupakan
barang dagangan atau barang persembahan untuk bangunan suci agama Buddha. Selain itu,
banyak pula ditemukan prasasti tertua dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno. Berita yang
disampaikan prasasti-prasasti itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan
Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.
1. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia telah menganut
kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem
kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan
orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada
kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara
pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan.
2. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam
sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan
wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas
tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan,
seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.
3. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak.
Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan
bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi Borobudur, akan terlihat
bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi
bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
4. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa
prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.
Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia
memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata
bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta,
yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya
Nugraha, dan sebagainya.
5. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar
dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab
Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga
Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang
muncul di Indonesia adalah:
1.
Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
Agama Buddha
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun 531 SM. Ayahnya seorang
raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin
melepaskan diri dari samsara.
Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya Tiga Keranjang yang ditulis dengan bahasa Poli.
Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat
Buddha.
Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.
Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau Tiga Kebaktian yaitu:
Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran
atau Astavidha yaitu:
Pandangan yang benar.
Niat yang benar.
Perkataan yang benar.
Perbuatan yang benar.
Penghidupan yang benar.
Usaha yang benar.
Perhatian yang benar.
Bersemedi yang benar.
Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran
dalam agama Buddha yaitu:
Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling
membantu.
Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu:
Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.
Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.
Mengapa