Anda di halaman 1dari 13

Masuknya Hindu Budha

di Indonesia
13 APRIL 2013JAGOIPS

MEDIA PEMBELAJARAN TINGGALKAN KOMENTAR

Memasuki abad Masehi, antara Indonesia dengan India sudah terjalin hubungan
terutama dalam perdagangan. Setelah jalur perdagangan India dengan Cina lewat laut
(tidak lagi melewati jalan darat), maka selat Malaka merupakan alternatif terdekat yang
dilalui pedagang. Dalam hubungan tersebut masuk dan berkembang pula agama dan
budaya India di Indonesia.
Peristiwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia pada abad
pertama Masehi membawa pengaruh yang sangat penting. Peristiwa tersebut menandai
berakhirnya jaman prasejarah Indonesia dan memasuki jaman sejarah serta membawa
perubahan dalam susunan masyarakat dan kebudayaan yang berkembang di Indonesia.
Proses masuknya pengaruh budaya India ke Indonesia, sering disebut penghinduan. Pada
dasarnya istilah ini sebenarnya kurang tepat, karena disamping agama Hindu, masuk
pula agama Budha. Proses ini terjadi didahului adanya hubungan Indonesia dengan India,
sebagai akibat perubahan jalur perdagangan dari jalur tengah (sutera) berganti ke jalur
pelayaran (rempah-rempah. Hal ini didasarkan bukti peninggalan arca dan prasasti di
Indonesia. Sedangkan di India terdapat karya sastra, diantaranya kitab Jataka, Ramayana
dan Raghuwamsa. Kitab Jataka berisi kisah perjalanan Budha yang menjumpai
Swarnabhumi. Kitab Ramayana terdapat istilah Jawadwipa dan Swarnabhumi. Kitab
Raghuwamsa karya Kalisada tentang perdagangan India yang menyebutkan Dwipantara
sebagai asal bahan perdagangan cengkih atau lavanka.
Mengenai hipotesis/ teori masuknya pengaruh Hindu Buddha di Indonesia,
para ahli berpendapat yang berlainan, dimana secara garis besar dibedakan
atas:
a. Teori Ksatria
Teori ini juga disebut teori prajurit atau kolonisasi yang dikemukakan CC.
Berg dan FDK. Bosch. FDK. Bosch menggunakan istilah hipotesa ksatria.
Menurut teori ini, peran utama masuknya budaya India ke Indonesia adalah
ksatria. Hal ini disebabkan di India terjadi kekacauan politik yaitu perang
brahmana dengan ksatria, para ksatria yang kalah melarikan diri ke
Indonesia. Mereka mendirikan kerajaan dan menyebarkan agama Hindu.
Pendukung teori ini kebanyakan sejarawan India, terutama Majumdar dan
Nehru.
Hipotesis ksatria banyak mengandung kelemahan yaitu tidak adanya bukti
kolonisasi baik di India maupun di Indonesia. Kedudukan kaum ksatria
dalam struktur masyarakat Hindu tidak memungkinkan menguasai masalah
agama Hindu dan tidak nampak pemindahan unsur masyarakat India (sistem
kasta, bentuk rumah, pergaulan dan sebagainya). Tidak mungkin para
pelarian mendapat kedudukan sebagai raja di tempat yang baru.
b. Teori Waisya
Teori ini dikemukakan NJ. Krom dan Mookerjee yang berpendapat; orang
India tiba ke Asia tenggara pada umumnya dan khususnya Indonesia karena
berdagang. Pelayaran perdagangan saat itu masih tergantung sistem angin
muson. Sehingga pedagang India terpaksa tinggal di Indonesia selama
beberapa saat untuk menanti bergantinya arah angin. Mereka banyak
menikah dengan penduduk setempat. Keturunan dan keluarga pedagang ini
merupakan awal penerimaan pengaruh India. Tampaknya teori ini

mengambil perbandingan proses penyiaran Islam yang juga dibawa


pedagang. Teori ini juga dibantah ahli lain, karena tidak setiap orang boleh
menyentuh kitab Weda. Ajaran Hindu milik kaum brahmana dan hanya
mereka yang memahami kitab Weda.
c. Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan JC. Van Leur, FDK. Bosch dan OW. Wolters yang
berpendapat bahwa orang yang ahli agama Hindu adalah brahmana. Orang
Indonesia/ kepala suku aktif mendatangkan brahmana untuk mengadakan
upacara abhiseka secara Hindu, sehingga kepala suku menjadi maharaja.
Dalam perkembangannya, para brahmana akhirnya menjadi purohito
(penasehat raja).
Teori ini tampaknya dianggap lebih mendekati kebenaran karena agama
Hindu bersifat tertutup, dimana hanya diketahui kalangan brahmana.
Prasasti yang ditemukan berbahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Candi
yang ada di Indonesia banyak ditemukan arca Agastya. Disamping itu
brahmana di Indonesia berkaitan dengan upacara Vratyastoma dan
abhiseka.
d. Teori Arus Balik/ Nasional
Teori arus balik atau disebut teori nasional ini muncul dikemukakan JC. Van
Leur, dimana sebagai dasar berpikir adalah hubungan antara dunia maritim
dengan perdagangan. Hubungan dagang Indonesia dengan India yang
meningkat diikuti brahmana untuk menyebarkan agama Hindu dan Budha.
Orang- orang Indonesia yang tertarik ajaran itu, mengirimkan kaum
terpelajar ke India untuk berziarah dan menuntut ilmu. Setelah cukup lama,
mereka kembali ke Indonesia dan ikut menyebarkan agama Hindu- Budha
dengan menggunakan bahasa sendiri. Dengan demikian ajaran agama lebih
cepat diterima bangsa Indonesia.

Kerajaan Hindu/Buddha
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan
Kerajaan

Kutai
Tarumanegara
Kalingga
Kanjuruhan
Mataram Hindu
Janggala
Kadiri
Singasari
Majapahit
Sriwijaya

Perkembangan dan Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia


A. Perkembangan Agama Hindu, Budah di Indonesia
1. Pengaruh Hindu dan budha di Indonesia
Berdasarkan ditemukannya bukti tulisan yang berhuruf pallawa dan Bahasa
Sanseketa di kerajaan Kuta dan Tarumanegara menujukkan pengaruh Hindu budha
dan india yang sangat kuat dalam perkembangan sejarah inonesia. tulisan tulisan
tersebut mengubah bangsa indonesia memasuki babakan baru jaman sejarah,
terutama dengan ditemukannya prasasti tujuh yupa di kalimatan timur.

2. Masuknya Budaya Hindu Budha


Proses masuknya dan berkembangnya agama hindu dan budha ini melalui jalur
perdagangan India, cina, indonesia. pembawa agama agama Budha melalui misi
penyiaran yang disebut Dharma Dhuta. sedangkan pembawa agama Hindu ke
indonesia antara lain golongan ksatria, Brahmana, sudra dan waisya.
B.Kehidupan Sosial Politik Ekonomi dan Kebudayaan di Indonesia pada
Masa Kerajaan Hindu-Budah
1. Kerajaan Kutai
Kerjaan ini terletak di kalimatan timur dan tertua di indonesia. peninggalan
bersejarah yang di temukan adalah tujuh Buah Prasati yang di pahatkan di atas tiang
bantu disebut YUPA. Prasasti ini berhuruf pallawa dan berangka tahun 400M. Raja
yang pernah memerintah kerajaan kutai adalah kudungga, Aswawarman,
Mulawarman. dengan ditemukannya prasasti tersebut bangsa indonesia memasuki
babkan
baru
zaman
sejarah.

2. Kerajaan Taruma Negara ( abad 5 M)


Kerajaan ini letaknya di sekitar Bogor, Jawa Barat. prasasti yang ditemukan semua
berhuruf pallawa dan berbahasa Sanseketa yaitu:
- prasasti tugu
- prasasti lebak
- prasasti pasir awi
- prasasti jambu
- prasasti muara ciaruten
prasasti kebon kopi
dari prasati di atas di katakan bhwa raja yang memerintah kerajaan Tarumanegara
adalah Purnawarman, seorang raja yang bijaksana dan sangat memperhatikan
kemakmuran rakyatnya. sumber bukti lainnya adalah kerajaan ini adalah berita dari
seorang
pendeta
budha
dan
cina
yang
bernama
fa
hien.

3. Kerajaan Melayu
Mengenai kerajaan ini diperkirakan sekitar daerah jambi seorang raja yang sering
disebut adalah adityawarman. sementaramenurut berita cina, pendeta I-Tsing
setelah
belajar
di
Sriwijaya
kemudian
ia
pergi
ke
Moloyu.

4. Kerjaan Sriwijaya (7 M)
kerajaan sriwijaya ini terletak di palembang, sumatra selatan. bukti adanya kerajaan
ini dengan ditemukannya prasasti-prasasti yang berhuruf pallawa, yaitu : prasasti
Talang Tuo, prasasti Kota Kapur, prasasti Karang berahi, prasasti Kedukan Bukti dan
prasasti Telaga Batu. dari prasasti proses tersebut diketahui bahwa kerajaan
sriwijaya beragam budha dan merupakan kerajaan yang besar dan makmur dengan
ouncak
kejayaan
pada
masa
raja
balaputradewa.

5. Kerajaan Majapahit

terletak di desa Tarik Mojokerto, Jawa Timur. Pendiri kerajaan ini yaitu raden
wijaya. pada masa pemerintahan tri buwana tungga dewi diangkat seorang maha
patih bernama Gajah Mada. penganti pemeritahani ini adalah raja hayam wuruk
yang dibantu oleh patih gajah mada dengan sumpah palapa dan berhasil
menyatukan nusantara di bawah kerajaan majapahit.
kerutuhan kerajaan majapahit anatara lain :
- adanya perkembangkan islam dari kerajaan demak
- banyak daerah kekuasaannya melepaskan diri
- lemahnya raja-raja pengganti hayam wuruk
- mundurnya perekonmian akibat perang saudara
-

adanya

perang

paregreg

perang

saudara

6. Kerjaan Bali
Dalam prasasti sanur yang berangka 914 M, diceritakan bahwa raja yang
memerintah merupakan raja sri baduga maharaja terjadi peristiwa perang Bubat
antara
majapahit
dengan
pajajaran.

7. kerajaan Kediri (abad 12 M)


Berdiri di daerah daha, kediri, jawa timur. raja yang terkenal raja jayabaya.
sedangkan menurut sumber dari cina bahwa kerajaan kediri merupakan kerajaan
yang
aman,
tentram
dam
makmur.

8. Kerajaan Medang (abad 10 M)


terletak di sekitar sungai Brantas dekat kota jombang, jawa timur. kerajaan ini
merupakan pindahan dari kerajaan matram kuno yang mengalami kehancuran.
pendiri kerajaan ini adalah mpu sindok yang menamakan dirinya dinasti isyana.

9. Kerajaan Singosari (abad 13)

Muncul setelah adanya perang ganter 1222 M. dalam perang ini akhirnya raja
kertajaya yang otoriter dari kerajaan kediri kalah melawan para brahmana yang
dibantu oleh ken arok. kerajaan kediri kalah dan berdirilah kerajaan singosari
dengan
raja
ken
arok
adan
bergelar
kertarejasa.

10. Kerajaan Mataram Kuno/Hindu (abad 8 M)


letak kerajaan ini dekat magelang, jawa tengah. hal ini dibuktikan dengan adanya
prasasti canggal, yang menceritakan bahwa kerajaan ini pernah di perintah oleh
dinasti
sanjaya
dan
dinasti
syailendra.

11. Kerajaan Sunda


letak kerajaan di pakuan pajajaran kemudian pindah ke kawali. pada masa
pemerintahan raja sri baduga maharaja terjadi peristiwa perang bubaat antara
majapahit
dengan
pajajaran.

C. Peningkatan Kebudayaan Terpenting


kebudayaan terpenting peninggalan Hindu-Budah meliputi :
1. Bangunan Candi
a. Jenis Candi di Indonesia, Yaitu Candi Hindu dan Budha
b. Fungsi Candi, yaitu dalam agama Hindu berfungsi sebagai tempat pemakaman
dan fungsi menurut agama Budha sebagai tempat upacara keagamaan
c. Kelompok candi berdasarkan langgamnya, yaitu :
- Candi Jawa Tengah bagian utara
- Candi Jawa Tengah bagian selatan
- Candi Jawa Timur
perbedaan bangunan candi Jawa Tengah dan Jawa Timur antara lain :
Candi jawa barat :

- Bangunan Candi terbuat dari batu bara


- Relief candi simbolis
- Atap candi seperti pohon cemara
- Arah candi menghadap ke barat
- Bentuk candi ramping dan tinggi
- Induk candi menjorok ke belakang
candi Jiwa Tengah :
- Bangunan candi terbuat dari batu andesit (batu kali)
- Relief candi realis
- Atap candi berundak-undak
- Arah candi menghadap ke timur
- Bentuk candi tambun
-

Induk

candi

tepat

di

tengah

2. Patung Dewa
Dalam kebudayaan Hindu-Budha biasanya dewa diwujudkan dalam bentuk patung

3. Sastra
Hasil peninggalan bidang sastra antara lain Ramayana, Mahabarata, Barata Yuda dll.

4. Seni Ukir
Hasil pahatan dan ukiran nampak indah dan mengangumkan pada relief-relief
bangunan
candi.

5. Barang-barang logam
Barang atau benda yang terbuat dari logam dan perunggu yang indah di antaranya,
arca, lampu gantung, genta, mangkok, jambangan dan tempat dupa untuk upacara
agama. dan masih banyak lagi peninggalan yang berupa seni lainya.

D. Runtuhnya Kebudayaan Hinduh-Budah di Inonesia


Penyebab runtuhnya kerajaan yang bercorak Hindu-Budah antara lain :
a. Adanya perang Paragrag di Majapahit
b. Banyak daerah kekuasaan yang melepaskan diri kerajaan sriwijaya maupun
Majapahit
c. Berkembangnya syiar agama Islam yang berhasil menarik simpati masyarakat
d. Kerajaan Islam Demak berkembang pesat, sementara Sumatra juga berkembang
pesat kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam.

Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh


Hindu-Buddha di Indonesia
Posted by: yufrizal on: Desember 17, 2008

In: Ilmu Pengetahuan

140 Komentar

Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar
yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan
Cina.Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang
baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan
darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina
adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua
benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki
keuntungan, yaitu:

1.

Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan


Persia,
2.
Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka
lebar,
3.
Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan
4.
Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran
internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India
merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia,
yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli
tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.

1. Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran
budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk
menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van
Leur.
2. Hipotesis Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria.
Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antargolongan di dalam
masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India.
Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang
kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula
terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang
pendukung hipotesis ksatria.

3. Hipotesis Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang
telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagang banyak
berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka
peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung
dari hipotesis waisya.
4. Hipotesis Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan
golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti
kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam
penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar
agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut
Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya.
Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.
Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya budaya
Hindu ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri. Bukti tertua
pengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga

(Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca
yang dibuat di Amarawati (India). Para ahli memperkirakan, arca Buddha tersebut merupakan
barang dagangan atau barang persembahan untuk bangunan suci agama Buddha. Selain itu,
banyak pula ditemukan prasasti tertua dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno. Berita yang
disampaikan prasasti-prasasti itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan
Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.

Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah


mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa
aspek kehidupan.

1. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia telah menganut
kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem
kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan
orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada
kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara
pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan.
2. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam
sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan
wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas
tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan,
seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.
3. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak.
Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan
bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi Borobudur, akan terlihat
bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi
bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
4. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa
prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.
Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia
memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata
bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta,
yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya
Nugraha, dan sebagainya.
5. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar
dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab
Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga
Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang
muncul di Indonesia adalah:
1.
Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,

2.
3.

1.
2.
3.
4.
1.
2.

1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.

Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan


Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.
Agama Hindu
Agama Hindu berkembang di India pada tahun 1500 SM. Sumber ajaran
Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4
Samhita atau himpunan yaitu:
Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.
Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.
Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.
Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.
Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu:
Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.
Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak dewa),
diantaranya Trimurti atau Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi yaitu:
Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.
Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.
Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra
pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api)
yang berguna untuk memasak dan upacara-upacara keagamaan. Menurut
agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang
disebut Caturwarna yaitu:
Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.
Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan pharia atau candala, yaitu
orang di luar kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta.
Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares
sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang
airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak
nirwana.

Agama Buddha

1.
2.
3.
1.
2.
3.

Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun 531 SM. Ayahnya seorang
raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin
melepaskan diri dari samsara.
Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya Tiga Keranjang yang ditulis dengan bahasa Poli.
Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat
Buddha.
Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.
Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau Tiga Kebaktian yaitu:
Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

1.
2.

1.
2.
3.
4.

Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran
atau Astavidha yaitu:
Pandangan yang benar.
Niat yang benar.
Perkataan yang benar.
Perbuatan yang benar.
Penghidupan yang benar.
Usaha yang benar.
Perhatian yang benar.
Bersemedi yang benar.
Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran
dalam agama Buddha yaitu:
Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling
membantu.
Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu:
Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.
Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.

Bagaimana kebudayaan hindu dapat masuk ke Indonesia?


Apa yang membuat India mau melakukan kerja sama perdagangan dengan Indonesia?
Siapa yang membawa pengaruh agama hindu?
Kapan kebudayaan hindu masuk ke Indonesia?
Dimana

Mengapa

Anda mungkin juga menyukai