Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Di awal abad 20, percobaan oleh Ernest Rutherford telah dapat menunjukkan
bahwa atom terdiri dari sebentuk awan difus elektron bermuatan negatif
mengelilingi inti yang kecil, padat, dan bermuatan positif. Berdasarkan data
percobaan ini, sangat wajar jika fisikawan kemudian membayangkan sebuah
model sistem keplanetan yang diterapkan pada atom, model Rutherford tahun
1911, dengan elektron-elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit
matahari. Namun, model sistem keplanetan untuk atom menemui beberapa
kesulitan. Sebagai contoh, hukum mekanika klasik (Newtonian) memprediksi
bahwa elektron akan melepas radiasi elektromagnetik ketika sedang
mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut elektron kehilangan energi,
maka lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke inti. Ketika ini
terjadi, frekuensi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan akan berubah.
Namun percobaan pada akhir abad 19 menunjukkan bahwa loncatan bunga
api listrik yang dilalukan dalam suatu gas bertekanan rendah di dalam
sebuah tabung hampa akan membuat atom-atom gas memancarkan cahaya
(yang berarti radiasi elektromagnetik) dalam frekuensi-frekuensi tetap yang
diskret.
Untuk mengatasi hal ini dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam menjelaskan
gerak elektron di dalam atom, Niels Bohr mengusulkan, pada 1913, apa yang
sekarang disebut model atom Bohr. Dua gagasan kunci adalah:
1. Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki
momenta yang terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang
terkuantisasi. Ini berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya
beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada yang berada pada
jarak yang spesifik dari inti.
2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahanlahan sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan
tetap stabil di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.
Arti penting model ini terletak pada pernyataan bahwa hukum mekanika
klasik tidak berlaku pada gerak elektron di sekitar inti. Bohr mengusulkan
bahwa satu bentuk mekanika baru, atau mekanika kuantum,
menggambarkan gerak elektron di sekitar inti. Namun, model elektron yang
bergerak dalam orbit yang terkuantisasi mengelilingi inti ini kemudian
digantikan oleh model gerak elektron yang lebih akurat sekitar sepuluh
tahun kemudian oleh fisikawan Austria Erwin Schrdinger dan fisikawan
Jerman Werner Heisenberg.
Dua Postulat Bohr :
1)
Elektron mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu yang stasioner yang
disebut orbit/kulit. Walaupun elektron bergerak cepat tetapi elektron tidak
memancarkan atau menyerap energi sehingga energi elektron konstan. Hal ini
berarti elektron yang berputar mengelilingi inti atom mempunyai lintasan tetap
sehingga elektron tidak jatuh ke inti.
2)
Elektron dapat berpindah dari kulit yang satu ke kulit yang lain dengan
memancarkan atau menyerap energi. Energi yang dipancarkan atau diserap ketika
elektron berpindah-pindah kulit disebut foton.
Energi yang dibawa foton ini bersifat diskrit (catu). Jika suatu atom menyerap
energi, maka energi ini digunakan elektron untuk berpindah kulit dari tingkat
energi rendah ke tingkat energi tinggi. Pada saat elektron kembali ke posisi
semula akan dipancarkan energi dengan besar yang sama. Jadi, hanya elektron
pada kulit tertentu dengan tingkat energi tertentu yang dapat bergerak, sehingga
frekuensi cahaya yang ditimbulkan juga tertentu. Hal inilah yang digunakan untuk
menjelaskan spektrum diskrit atom hidrogen.
Model atom Bohr tersebut dapat dianalogkan seperti sebuah tata surya mini. Pada
tata surya, planet-planet beredar mengelilingi matahari. Pada atom, elektronelektron beredar mengelilingi atom, hanya bedanya pada sistem tata surya, setiap
lintasan (orbit) hanya ditempati 1 planet, sedangkan pada atom setiap lintasan
(kulit) dapat ditempati lebih dari 1elektron.
Dalam model atom Bohr ini dikenal istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan
elektron pada masing-masing kulit. Data yang digunakan untuk menuliskan
konfigurasi elektron adalah nomor atom suatu unsur, di mana nomor atom unsur
menyatakan jumlah elektron dalam atom unsur tersebut. Sedangkan elektron pada
kulit terluar dikenal dengan sebutan elektron valensi. Susunan elektron valensi
sangat menentukan sifat-sifat kimia suatu atom dan berperan penting dalam
membentuk ikatan dengan atom lain.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian Model Atom
Atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung
campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral. Pada
tahun 1913 pakar fisika Denmark Niels Bohr menyatakan bahwa kegagalan
model atom Rutherford dapat disempurnakan dengan menerapkan Teori Kuantum
dari Planck. Model atom Bohr dinyatakan dalam bentuk empat postulat berkaitan
dengan pergerakan elektron yaitu sebagai berikut :
1. Dalam mengelilingi inti atom, elektron berada pada kulit (lintasan)
tertentu. Kulit ini merupakan gerakan stasioner (menetap) dari elektron
dalam mengelilingi inti atom dengan jarak tertentu.
2. Selama elektron berada pada lintasan stasioner tertentu, energi elektron
tetap sehingga tidak ada energi yang diemisikan atau diserap.
3. Elektron dapat beralih dari satu kulit ke kulit lain. Pada peralihan ini,
besarnya energi yang terlibat sama dengan persamaan Planck, E = h.
kuantum Planck dan teori atom dari Ernest Rutherford yang dikemukakan pada
tahun 1911. Bohr mengemukakan bahwa apabila elektron dalam orbit atom
menyerap suatu kuantum energi elektron akan meloncat keluar menuju orbit yang
lebih tinggi. Sebaliknya, jika elektron itu memancarkan suatu kuantum energi
elektron akan jatuh ke orbit yang lebih dekat dengan inti atom.
Untuk mengatasi hal ini dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam menjelaskan
gerak elektron di dalam atom pada tahun 1913 Niels Bohr mengusulkan dua
gagasan kunci model atom Niels Bohr yaitu :
1. Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momenta
yang terkuantisasi dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini
berarti tidak setiap orbit melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang
dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang spesifik dari inti.
2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan
sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit melainkan akan tetap stabil
di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.
Arti penting model ini terletak pada pernyataan bahwa hukum mekanika klasik
tidak berlaku pada gerak elektron di sekitar inti. Bohr mengusulkan bahwa satu
bentuk mekanika baru atau mekanika kuantum menggambarkan gerak elektron di
sekitar inti. Namun demikian model elektron yang bergerak dalam orbit yang
terkuantisasi mengelilingi inti ini kemudian digantikan oleh model gerak elektron
yang lebih akurat sekitar sepuluh tahun kemudian oleh fisikawan Austria Erwin
Schrdinger dan fisikawan Jerman Werner Heisenberg. Point-point penting
lainnya adalah:
1. Ketika sebuah elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya,
perbedaan energi dibawa (atau dipasok) oleh sebuah kuantum tunggal
cahaya (disebut sebagai foton) yang memiliki energi sama dengan
perbedaan energi antara kedua orbit.
2. Orbit-orbit yang diperkenankan bergantung pada harga-harga terkuantisasi
(diskret) dari momentum sudut orbital, L menurut persamaan
dimana n = 1,2,3, dan disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan h adalah
konstanta Planck.
Point (2) menyatakan bahwa harga terendah dari n adalah 1. Ini berhubungan
dengan radius terkecil yang mungkin yaitu 0.0529 nm. Radius ini dikenal sebagai
radius Bohr. Sekali elektron berada pada orbit ini, dia tidak akan mungkin
bertambah lebih dekat lagi ke proton.
Teori Model Atom Niels Bohr
Model atom hidrogen Bohr dapat menjelaskan spektrum gas hidrogen yang
ditemukan dari percobaan. Misalnya pemancaran sinar merah oleh gas hidrogen
terjadi ketika elektron berpindah dari kulit ketiga (n=3) ke kulit kedua (n=2).
Dan seterusnya
Lambing kulit
Dan seterusnya
Bohr juga menyatakan bahwa electron menggelilingi inti pada orbit tertentu.
Di dalam atom terdapat orbit luar dan orbit dalam. Orbit dalam adalah orbit
electron didekat inti Orbit luar dapat menampung lebih banyak electron. Elektron
pada orbit luar menentukan sifat-sifat kimia atom.Kadang-kadang electron pada
orbit luar melompat ke orbit dalam. Pada waktu melompat electron itu
mengeluarkan cahaya.
Niels Henrik David Bohr yang lahir 7 Oktober 1885 di Kopenhagen. Beliau
meninggal pada 8 November 1962 pada umur 77 tahun. Dia meraih gelar doktor
fisika dari Universitas Copenhagen pada 1911. Sesudah dia pergi ke Cambridge
Inggris, disana dia belajar di bawah asuhan J.J. Thompson ilmuwan kenamaan
yang menemukan elektron. Hanya dalam beberapa bulan sesudah itu Bohr pindah
lagi ke Manchester belajar pada Ernest Rutherford yang beberapa tahun
sebelumnya menemukan nucleus (bagian inti) atom.
Rutherford
umumnya kosong dengan bagian pokok yang berat pada tengahnya dan elektron
di bagian luarnya. Kemudian Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang
baru serta radikal tentang struktur atom.Teori Bohr memperkenalkan atom sebagai
sejenis miniatur planet mengitari matahari dengan elektron-elektron mengelilingi
orbitnya sekitar bagian pokok tetapi dengan perbedaan yang sangat penting:
bilamana hukum-hukum fisika klasik mengatakan tentang perputaran orbit dalam
segala ukuran,
Bohr membuktikan bahwa elektron-elektron dalam sebuah atom hanya dapat
berputar dalam orbitnya dalam ukuran spesifik tertentu, atau dalam kalimat
rumusan lain: elektron-elektron yang mengitari bagian pokok berada pada tingkat
energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi. Elektron dapat
berpindah dari lapisan dalam ke lapisan luar jika menyerap energi. Sebaliknya,
elektron akan berpindah dari lapisan luar ke lapisan lebih dalam dengan
memancarkan energi.
Ditilik dari semua kejadian yang meyakinkan ini, teori Bohr segera diterima,
dan di tahun 1922 Bohr dapat,hadiah Nobel untuk bidang fisika.Tahun 1920
lembaga Fisika Teoritis didirikan di Kopenhagen dan Bohr jadi direkturnya. Di
bawah pirnpinannya cepat menarik minat ilmuwan-ilmuwan muda yang brilian
dan segera menjadi pusat penyelidikan ilmiah dunia.
Tahun 1930-an lebih menunjukkan perhatiannya terhadap permasalahan
bagian pokok struktur atom. Dia mengembangkan model penting tetesan cairan
bagian pokok atom. Dia juga mengajukan masalah teori tentang kombinasi
bagian pokok dalam reaksi atom untuk dipecahkan. Tambahan pula Bohr
merupakan orang yang dengan cepat menyatakan bahwa isotop uranium yang
terlibat dalam pembagian nuklir adalah U235. Pernyataan ini punya makna
penting dalam pengembangan berikutnya dari bom atom.
Dalam tahun 1940 balatentara Jerman menduduki Denmark. Ini menempatkan
diri Bohr dalam bahaya sebagian karena dia punya sikap anti Nazi sudah tersebar
luas, sebagian karena ibunya seorang Yahudi. Tahun 1943 Bohr lari meninggalkan
Denmark yang jadi daerah pendudukan, menuju Swedia. Dia juga menolong
sejumlah besar orang Yahudi Denmark melarikan diri agar terhindar dari kematian
dalam kamar-kamar gas Hitler.
Dari Swedia Bohr lari ke Inggris dan dari sana menyeberang ke Amerika
Serikat. Di negeri ini, selama perang berlangsung, Bohr membantu membikin
bom atom,Seusai perang, Bohr kembali kampung ke Denmark dan mengepalai
lembaga hingga rohnya melayang tahun 1562.
Dalam tahun-tahun sesudah perang Bohr berusaha keras walau tak berhasil
mendorong dunia internasional agar mengawasi penggunaan energi atom.Bohr
menikah pada tahun 1912, di sekitar saat-saat dia melakukan kerja besar di bidang
ilmu pengetahuan. Dia punya lima anak, salah seorang bernama Aage Bohr,
memenangkan hadiah Nobel untuk bidang fisika di tahun 1975. Bohr merupakan
orang yang paling disenangi di dunia ilmuwan, bukan semata-mata karena
menghormat ilmunya yang genius, tetapi juga pribadinya dan karakter serta rasa
kemanusiaannya yang mendalam. Kendati teori orisinal Bohr tentang struktur
atom sudah berlalu lima puluh tahun yang lampau, dia tetap merupakan salah satu
dari tokoh besar di abad ke-20.
Ada beberapa alasan mengapa begitu. Pertama, sebagian dari hal-hal penting
teorinya masih tetap dianggap benar. Misalnya, gagasannya bahwa atom dapat ada
hanya pada tingkat energi yang cermat adalah merupakan bagian tak terpisahkan
dari semua teori-teori struktur atom berikutnya. Hal lainnya lagi, gambaran Bohr
tentang atom punya arti besar buat menemukan sesuatu untuk diri sendiri,
meskipun ilmuwan modern tak menganggap hal itu secara harfiah benar. Yang
paling penting dari semuanya itu, mungkin, adalah gagasan Bohr yang merupakan
tenaga pendorong bagi perkembangan teori kuantum. Meskipun beberapa
gagasannya telah kedaluwarsa, namun jelas secara historis teori-teorinya sudah
membuktikan merupakan titik tolak teori modern tentang atom dan perkembangan
berikutnya bidang mekanika kuantum.
BAB III
PEMBAHASAN
Ringkasan Teori
Model Bohr hanya akurat untuk sistem satu elektron seperti atom hidrogen
atau helium yang terionisasi satu kali. Bagian ini hendak menurunkan rumusan
tingkat-tingkat energi atom hidrogen menggunakan model Bohr.Penurunan rumus
didasarkan pada tiga asumsi sederhana:
1. Energi sebuah elektron dalam orbit adalah penjumlahan energi kinetik dan
energi potensialnya:
2.
3. Elektron berada dalam orbit diatur oleh gaya coulomb. Ini berarti gaya
Harga-harga energi ini adalah negatif, yang menyatakan bahwa elektron berada
dalam keadaan terikat dengan proton. Harga energi yang positif berhubungan
dengan atom yang berada dalam keadaan terionisasi yaitu ketika elektron tidak
lagi terikat, tetapi dalam keadaan tersebar.
Postulat Model Atom Niels Bohr
Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model atom
Rutherford, antara lain :
1. Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu
lintas edar berbentuk lingkaran mengelilingi inti atom ; gerak elektron
tersebut dipengaruhi oleh gaya coulomb sesuai dengan kaidah mekanika
klasik.
2. Lintas edar elektron dalam hydrogen yang mantap hanyalah memiliki
harga momentum angular L yang merupakan kelipatan dari tetapan Planck
dibagi dengan 2. dimana n = 1,2,3, dan disebut sebagai bilangan
kuantum utama, dan h adalah konstanta Planck.
3. Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom tidak
memancarkan energi elektromagnetik, dalam hal ini energi totalnya E
tidak berubah.
4. Jika suatu atom melakukan transisi dari keadaan energi tinggi EU ke
keadaan energi lebih rendah EI, sebuah foton dengan energi h=EU-EI
diemisikan. Jika sebuah foton diserap, atom tersebut akan bertransisi ke
keadaan energi rendah ke keadaan energi tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan
Adapun kelebihan dari Model Atom Niels Bohr adalah sebagai berikut :
1. Atom terdiri dari beberapa kulit/subkulit untuk tempat berpindahnya
electron dan atom membentuk suatu orbit dimana inti atom merupakan
positif dan disekelilingnya terdapat elektron.
2. Mampu membuktikan adanya lintasan elektron untuk atom hidrogen
dengan jari-jari bola:= 0,529 Angstrom= 0,529 x 1010m= 1 bohr.
3. Bohr-sommerfeld mengembangkan orbit Bohr (bola) menjadi orbital yaitu
fungsi gelombang elektron atau identitas elektron sebagai gelombang yang
Teori Kuantum
Teori kuantum dari Max Planck mencoba menerangkan radiasi karakteristik yang
dipancarkan oleh benda mampat. Radiasi inilah yang menunjukan sifat partikel
dari gelombang. Radiasi yang dipancarkan setiap benda terjadi secara tidak