Anda di halaman 1dari 2

b.

Etiologi
Penyakit

ini

secara

langsung

disebabkan

oleh

infeksi

bakteri

Mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran


panjang

1-4/m

dan

tebal

0,3

0,6/m.

Mycobacterium

tuberculosis

merupakan kuman batang aerobic dan tahan asam dan merupakan organism
patogen yang penting bagi manusia. (Karim, 2013)
Mycobacterium tuberculosis merupakan mikobakteria aerob obligat dan
mendapat

energi

dari

oksidasi

berbagai

senyawa

karbon

sederhana.

Dibutuhkan waktu 18 jam untuk menggandakan diri dan pertumbuhan pada


media kultur biasanya dapat dilihat dalam waktu 6-8 minggu (Putra, 2010).
Suhu optimal untuk tumbuh pada 37C dan pH 6,4-7,0. Jika dipanaskan pada
suhu 60C akan mati dalam waktu 15-20 menit.
Seseorang yang terinfeksi kuman TB belum tentu sakit atau tidak
menularkan kuman TB. Proses selanjutnya ditentukan oleh berbagai faktor
risiko. Faktor risiko TB dibagi menjadi 2, yaitu faktor host dan faktor lingkungan
:
1) Faktor host terdiri dari:
a. Kebiasaan dan paparan, seseorang yang merokok memiliki risiko
yang lebih tinggi untuk terkena TB.
b. Status nutrisi, seseorang dengan berat badan kurang memiliki
risiko yang lebih tinggi untuk terkena TB. Vitamin D juga memiliki
peran

penting

dalam

aktivasi

makrofag

dan

membatasi

pertumbuhan Mycobacterium. Penurunan kadar vitamin D dalam


serum akan meningkatkan risiko terinfeksi TB.
c. Penyakit sistemik, pasien pasien dengan penyakit-penyakit seperti
keganasan, gagal ginjal, diabetes, ulkus peptikum memiliki risiko
untuk terkena TB.
d. Immunocompromised, seseorang yang terkena HIV memiliki risiko
untuk terkena TB primer ataupun reaktifasi TB. Selain itu,
pengguna obat-obatan seperti kortikosteroid dan TNF-inhibitor
juga memiliki risiko untuk terkena TB.
e. Usia, di Amerika dan negara berkembang lainnya, kasus TB lebih
banyak terjadi pada orang tua daripada dewasa muda dan anakanak (Horsburgh, 2009 dalam Sitompul, 2014).
2) Faktor lingkungan

Orang yang tinggal serumah dengan seorang penderita TB akan


berisiko untuk terkena TB. Selain itu orang yang tinggal di lingkungan
yang banyak terjadi kasus TB juga memiliki risiko lebih tinggi untuk
terkena TB. Selain itu sosioekonomi juga berpengaruh terhadap risiko
untuk terkena TB dimana sosioekonomi rendah memiliki risiko lebih
tinggi untuk terkena TB (Horsburgh, 2009 dalam Sitompul, 2014).
Selain itu, rumah yang tidak sehat dan lingkungan rumah yang
berada di lingkungan kumuh dan padat penduduk juga dapat
meningkatkan resiko terinfeksi bakteri TB. (Direktorat Bina Farmasi
Komunitas dan Klinik, 2005)
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2005. Pharmaceutical
Care Untuk Penyakit Tuberkulosis. Bina Kefarmasian dan Alat
Karim,

Kesehatan Departemen Kesehatan RI


Karmila. 2013. Hubungan Manifestasi

Klinis

dan

Hasil

Pemeriksaan Foto Toraks dalam Mendiagnosis TB di RSU Kota


Tangerang Selatan pada tahun 2013. Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah
Sitompul AI. 2014. Prevalensi dan Karakteristik Penderita Tuberkulosis
Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan
[skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai