Anda di halaman 1dari 12

Diskusi Kasus

KANDIDOSIS INTERTRIGINOSA

Oleh:
Ayu Rizky Fitriawan, S.Ked

04054821517017

Asifa Ramadhani Sembiring, S.Ked

04054821517020

Pembimbing:
Prof. Dr. dr. H. M. Athuf Thaha, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV

BAGIAN/DEPARTEMEN DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FK UNSRI/RSUP DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
2016

HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

KANDIDOSIS INTERTRIGINOSA

Oleh:
Ayu Rizky Fitriawan, S.Ked

04054821517017

Asifa Ramadhani Sembiring, S.Ked

04054821517020

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian/Departemen Dermatologi dan Venereologi
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
Palembang Periode 17 Oktober 21 November 2016.

Palembang,

Oktober 2016

Pembimbing

Prof. Dr. dr. H. M. Athuf Thaha, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV

STATUS PASIEN
I. Identifikasi
Nama

: Ny. NA

Tanggal Lahir

: 20 Januari 1959

Usia

: 55 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

: Menikah

Agama

: Islam

Pendidikan

: SLTA

Pekerjaan

: PNS

Suku

: Palembang

Alamat

: Jalan Sosial Km 5, Palembang

Rekam Medik

: 810047

Kunjungan pertama kali ke Poliklinik Dermatovenereologi RSUP Dr.


Mohammad Hoesin Palembang pada hari Selasa, 18 Oktober 2016 pukul
10.30 WIB.
II. Anamnesis (Autoanamnesis pada hari Selasa, 18 Oktober 2016, pukul 10.30
WIB)
Keluhan Utama
Bercak dan bintil-bintil merah di kedua ketiak sejak 2 minggu yang lalu.
Keluhan Tambahan
Gatal dan nyeri pada bercak dan bintil merah
Riwayat Perjalanan Penyakit
Kisaran 2 minggu yang lalu, pasien mengatakan muncul bercak merah
di ketiak kanan, berjumlah satu buah, berukuran sebesar koin Rp 100. Pasien
sering menggaruk bercak merah karena sangat gatal, terutama saat
berkeringat. Pasien sering menaburkan bedak herocyn pada bercak merah
3

untuk mengurangi rasa gatal. Bercak merah kemudian semakin melebar,


berukuran sebesar telapak tangan bayi disertai timbul bintil-bintil merah di
sekitar bercak merah. Bintil merah berukuran sebesar ujung jarum pentul,
berjumlah lebih dari 10 buah. Pasien juga mengeluh terasa nyeri pada bercak
merah. Pasien tidak berobat.
Kisaran 5 hari yang lalu, pasien mengatakan timbul bercak merah di
ketiak kiri yang terasa sangat gatal. Rasa gatal hilang timbul, timbul terutama
saat sedang berkeringat. Pasien juga mengeluh terasa nyeri pada bercak
merah. Bercak merah berjumlah satu buah, berukuran sebesar koin Rp 500
yang dikelilingi oleh bintil-bintil merah. Bintil merah berukuran sebesar
ujung jarum pentul, berjumlah lebih dari 10 buah. Keluhan yang sama pada
ketiak sebelah kanan masih dirasakan dan belum berkurang. Tidak ada
keluhan gatal-gatal pada bagian tubuh lain. Pasien berobat ke Poliklinik
Dermatovenereologi RSMH.

Riwayat Penyakit Dahulu


-

Riwayat bercak merah disertai bintil merah di ketiak, lipat paha, lipat

payudara sebelumnya disangkal


Riwayat penyakit kencing manis disangkal

Riwayat Keluarga
-

Riwayat bercak merah disertai bintil merah di ketiak, lipat paha, lipat
payudara pada keluarga disangkal

Riwayat Sosio-Ekonomi
-

Pasien bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan


penghasilan perbulan sekitar Rp 2.000.000,-. Suami pasien juga
bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan penghasilan
perbulan sekitar Rp 2.500.000,-.
Kesan : Status sosio-ekonomi sedang

Riwayat Kebiasaan

Pasien memiliki kebiasaan mandi dua kali dalam sehari tetapi pasien
mengaku tidak sering mengganti baju jika mulai berkeringat, pasien

hanya mengganti bajunya setelah selesai mandi.


Pasien bekerja sehari-hari dengan menggunakan kemeja lengan
panjang di lingkungan yang tidak memiliki alat pendingin ruangan
(AC).

III.

Pemeriksaan Fisik (Selasa, 18 Oktober 2016, pukul 10.30 WIB)


Status Generalis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran

: kompos mentis

Tekanan darah

: 120/70 mmHg

Nadi

: 89 x/menit

Pernapasan

: 22 x/menit

Temperatur

: 36,6oC

Berat badan

: 62 kg

Tinggi badan

: 159 cm

IMT

: 24,6

Status Gizi

: normoweight

Keadaan Spesifik
Kepala
Wajah

: simetris, tidak ada kelainan

Mata

: konjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak ikterik.

Hidung

: tidak ada sekret

Telinga

: meatus akustikus eksternus lapang, tidak ditemukan


sekret

Mulut

: cheilitis tidak ada

Tenggorokan

: faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1 tidak membesar

Leher

: JVP (5-2) cm H2O

Thoraks
5

Jantung

: HR = 89x/menit, murmur dan gallop tidak ada

Paru-paru

: vesikuler normal, ronchi dan wheezing tidak ada

Abdomen

: datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak
teraba, bising usus normal

Ekstremitas

: tidak edema

Genital

: tidak ada kelainan

Kelenjar getah bening: pada inspeksi dan palpasi tidak didapatkan pembesaran
kelenjar

getah

bening

(KGB)

retroaurikula,

submandibula, colli, axilla, inguinal medial et lateral


Status Dermatologikus
Regio axillaris dextra et sinistra

Patch : eritem, soliter, ireguler, plakat; disekelilingnya terdapat


papul : eritem, multipel, milier, diskret, membentuk gambaran
satelit/hen and chicken/korimbiformis.

A
Gambar 1. A. Regio axillaris dextra, B. Regio axillaris sinistra

Pemeriksaan Dermatologi Manual

Dilakukan penekanan pada bercak merah menggunakan object glass,


didapatkan bercak merah memudar.
Hasil : positif.
Kesan: eritem.
IV. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan KOH 10%
Dilakukan pemeriksaan pada spesimen kerokan kulit dengan menggunakan
KOH 10% di regio axillaris dextra, kemudian diamati di bawah mikroskop
dengan pembesaran lensa okuler 4x dan lensa obyektif 100x.
Hasil: ditemukan pseudohifa

pseudohif
a

Gambar 3. Gambaran mikroskopis KOH 10% pembesaran 100x

V. Resume
7

Kisaran 2 minggu yang lalu, timbul bercak merah pada ketiak kanan, satu
buah, ukuran sebesar koin Rp 100, terasa gatal terutama saat berkeringat.
Pasien sering menggaruk bercak. Bercak merah melebar sebesar ukuran
telapak tangan bayi dan timbul bintil di sekitar bercak merah. Kisaran 5 hari
lalu, bercak merah juga timbul di ketiak kiri, satu buah, ukuran koin Rp 500,
terasa gatal terutama saat berkeringat. Pada pemeriksaan fisik status
generalikus dalam batas normal. Pada pemeriksaan dermatologikus regio
axillaris dextra et sinistra ditemukan patch eritem, soliter, ireguler, plakat;
disekelilingnya terdapat papul eritem, multipel, milier, diskret, membentuk
gambaran satelit/hen and chicken/korimbiformis. Pada pemeriksaan spesimen
kerokan kulit di regio axillaris dextra menggunakan KOH 10% ditemukan
pseudohifa.
VI.

Diagnosis Banding
Kandidosis intertriginosa
Eritrasma
Tinea corporis

VII.

Diagnosis Kerja
Kandidosis intertriginosa

VIII. Pemeriksaan Anjuran

Biakan jamur dengan media agar dekstrosa Sabouraud

IX. Penatalaksanaan
Umum:

Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit merupakan infeksi pada kulit


yang disebabkan oleh jamur

Menjelaskan pada pasien agar tidak menggaruk-garuk bercak merah


karena dapat menyebabkan bercak merah bertambah luas.

Menjelaskan kepada pasien cara pemakaian obat yang benar yakni


dioleskan tipis 2 kali sehari

Menjelaskan kepada pasien agar selalu menjaga kebesihan area lipatanlipatan ditubuh salah satunya lipatan ketiak, supaya tidak terjadi kolonisasi
jamur.

Menyarankan pasien untuk menggunakan pakaian dengan bahan yang


mudah menyerap keringat seperti katun.
Khusus:

Topikal
Krim ketokonazole 2% 2x sehari dioleskan pada lesi di regio axillaris
dextra et sinistra.
Sistemik
Tablet cetirizine 1 x 10 mg/ hari/ oral

X.

Prognosis
Quo ad vitam

: bonam

Quo ad functionam

: bonam

Quo ad sanationam

: bonam

Tabel 1. Tabulasi diagnosis banding


Kandidioisis

Eritrasma
9

Tinea corporis

Keadaan

intertriginosa

pasien

Penderita
Mekanisme
Etiologi

Semua orang
Imunologi
Candida albicans

Dewasa
Imunologi
Corynebacterium
minutissimum

Paparan
Gejala klinis

Akut, subakut
Gatal, eritem, nyeri

Morfologi lesi

Pustul dengan dasar


eritem menjadi
terkikis dan
konfluen,
selanjutnya berbatas
tegas, patch dengan
lesi pustular kecil di
pinggiran
(pustulosis satelit).

Kronik
Biasanya
asimptomatik
kecuali di lipat paha
dapat menimbulkan
gejala gatal, rasa
terbakar.
Makula, berbatas
tegas, maserasi,
eritem atau
kecoklatan, simetris,
pecah-pecah, kering,
sedikit skuama.

Tempat lesi

Inframammary,
axilla, lipat paha,
perineal, diantara
bokong

sela-sela jari, lipat


paha, axilla,
intergluteal,
inframammary.

Pemeriksaan

Pemeriksaan
KOH
menunjukkan
adanya
pseudohifa dan
budding yeast.
Biakan jamur
untuk
mengidentifikas
i jenis candida,

Lampu wood
menunjukkan
coral-red
flouresence.
Pemeriksaan
mikroskopi
langsung
pada
pemeriksaan
KOH tidak
ditemukan hifa,
10

Semua orang
Non imunologi
Jamur (fungi)
dermatofita terutama T.
rubrum, T.
mentagrophytes, dan M.
canis
Akut, subakut, kronik
Gatal ringan dan rasa
terbakar

Dewasa
Imunologi
Candida albicans

Patch eritem, tepi lebih


meninggi, bentuk
anular/oval, bisa
menjadi polisiklik akibat
gabungan beberapa lesi
yang meluas dan
menyatu.
- Menjadi patch hiper
pigmentasi pada kasus
kronik.
- Central clearing
(bagian tengah tenang)
- Kebanyakan
berskuama.
- Dapat timbul vesikel,
papul, atau pustul pada
pinggir lesi.

Patch eritem,
soliter, ireguler,
plakat;
disekelilingnya
terdapat papul
eritem, multipel,
milier, diskret,
membentuk
gambaran
satelit/hen and
chicken/korimbifor
mis

Pada kulit tubuh tidak


berambut (glabrous
skin), selain dari kuku,
telapak tangan & kaki,
dan lipat paha.
KOH 10%
ditemukan hifa
panjang bersekat
(khas dermatofita).
Biakan jamur

Axilla

Akut
Gatal, eritem

Pemeriksaan KOH
10% ditemukan
pseudohifa.

Pengobatan

Pemeriksaan
histology
dengan
pewarnaan PAS
juga dapat
mendeteksi
budding yeast
dan pseudohifa.
Pencegahan:
Menjaga area
lipatan di
tubuh.
Benzoil
peroksida dapat
mengurangi
kolonisasi
kandida.
Pengobatan topikal :
Castellani
s paint
Glukokorti
koid
Agen antifungal
topikal:
Krim
nistatin
Krim azole
Agen antifungal
oral:
Nistatin
Agen antifungal
sistemik

pewarnaan
gram atau
giemsa
menunjukkan
adanya fialmen
bakteri.
Biakan bakteri
Pencegahan :
Cuci dengan
benzoyl
peroxide,
alkohol
antiseptik
topical; iso
propyl, ethanol.
Terapi topikal :
gel benzoyl
peroxide
(2.5%) sekali
sehari selama 7
hari.
Eritromisin dan
clindamisin
topical selama
7 hari
Salep Sodium
fusidat, salep
mupirocin.
Antifungal
topical;
clotrimazole,
miconazole, or
econazole.
Antibiotic sistemik:
Eritromisin atau
tetrasiklin 250
mg selama 14
hari
Clarithromycin

11

Pencegahan:
Gunakan bedak
yang mengandung
miconazole atau
tolnaftate pada area
rawan infeksi jamur
setelah mandi.
Antifungal topikal:
Imidazoles,
allylamines,
Naphthionates,
piridone substitusi.
Antifungal sistemik:
Terbinafine,
itraconazole,
fluconazole,

Umum: KIE
Khusus :
Topikal:
Krim
ketokonazole
2% 2x sehari
dioleskan
pada lesi di
regio axillaris
dextra et
sinistra.
Sistemik:
Tablet cetirizine 1 x
10 mg/ hari/ oral

12

Anda mungkin juga menyukai