para ahli :
Menurut para ahli :
Menurut Wrihatnolo dan Dwidjowijoto
(1996) adalah proses perencanaan yang
diwujudkan dalam musyawarah ini, dimana
sebuah rancangan rencana dibahas dan
dikembangkan bersama semua pelaku
pembangunan (stakeholders). Pelaku
pembangunan berasal dari semua aparat
penyelenggara negara (eksekutif,legislatif,
dan yudikatif), masyarakat, rohaniwan, dunia
usaha, kelompok profesional, organisasiorganisasi non-pemerintah.
Menurut Sumarsono (2010), perencanaan
partisipatif adalah metode perencanaan
pembangunan dengan cara melibatkan warga
masyarakat yang diposisikan sebagai subyek
pembangunan.
Menurut penjelasan UU. 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional: perencanaan partisipatif
dilaksanakan dengan melibatkan semua
pihak yang berkepentingan terhadap
pembangunan. Pelibatan mereka adalah
untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan
rasa memiliki. Dalam UU No. 25 Tahun
2004, dijelaskan pula partisipasi
masyarakat adalah keikutsertaan untuk
mengakomodasi kepentingan mereka dalam
proses penyusunan rencana pembangunan.
1.
Secara umum :
Perencanaan partisipatif mengandung makna adanya
keikutsertaan masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan, mulai dari melakukan analisis masalah
mereka, memikirkan bagaimana cara mengatasinya,
mndapatkan rasa percaya diri untuk mengatasi masalah,
mengambil keputusan sendiri tentang alternatif
pemecahan masalah apa yang ingin mereka atasi.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
Manajemen perubahan
5.
Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan normanorma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu
kepentingan pokok (ekonomi politik, pendidikan, agama
dsb) dalam kehidupan masyarakat (selo sumarjan).
STAKEHOLDER
Pemerintah Kabupaten
DPR Kabupaten