Pada ketenagaan minimal ICU harus mampu dalam beberapa hal diantaranya :
a. Resusitasi jantung paru , terapi oksigen dan pemantauan EKG terus menerus.
b. Resusitasi jantung paru, asuhan keperawatan gawat darurat, injeksi IV, IM, SC dan IC
c. Injeksi IV, SC, dan mobilisasi pasien
d. Semua benar
2. Bagaimana cara keraja ventilator tekanan negative ?
a. Memasukan udara ke dalam paru dengan cara membuat tekanan sekeliling dada
positif
b. Memasukan udara ke dalam paru dengan cara membuat tekanan sekeliling dada
negative dan postif
c. Memasukan udara ke dalam paru dengan cara membuat tekanan sekeliling
dada negatif.
d. Memasukan udara ke dalam paru dengan cara membuat tekanan sekeliling dada
neutronisasi
3. Ada lima parameter yang bisa dipantau dengan menggunakan bedside monitor salah
satunya adalah :
a. ECC
b. EGG
c. EEG
d. ECG.
4. Komponen Infusion Pump diantaranya :
a. Alarm control, Pump system, Sensor tetesan, Kontrol gelembung udara,
Pengatur jumlah tetesan, Display system.
b. Alarm control, Syring pump, Infibilator, sensor tetesan, control udara, pemeriksaan
jumlah darah
c. Pump system, sensor pump, infibilator, buzzer drive, circuit
d. Semua salah
5. Obat anestetik inhalasi yang tidak berwarna, tidak mudah terbakar, berbau harum tapi
terurai cahaya adalah
a. Oxitocyn
b. Halothan.
c. Adrenalin
d. Lidocain
6. Bagaimana dosis pemberian epineprin pada pasien henti jantung
a. 1 mg melalui intravena (ikuti dengan 30 ml cairan IV)
b. 1 mg melalui intravena (ikuti dengan 20 ml cairan IV).
c. 2 mg melalui intravena (ikuti dengan 15 ml cairan IV)
d. 1 mg melalui intravena (ikuti dengan 15 ml cairan IV)
7. Kontraindikasi pada antidisritmia adalah
a. Sinus hipovelemik berat, blok AV derajat dua atau tiga, syok hipovelemik
b. Tidur semalaman
c. Sinus brakikardia berat, blok AV derajat dua atau tiga, syok kardiogenik.
Nafas berhenti.
b. Tekanan arteri sistolik kurang dari 90 mmHg atau 30-60 mmHg dibawah batas
normal.
c.
d.
Bising jantung
15. Apa saja diagnosa yang cocok untuk syok kardiogenik ? Jawaban D
a.
b.
Kelebihan cairan.
c.
d. Kedaruratan kardiovaskuler
21. Hipotensi tidak stabil, tekanan darah sistolik < 90 mmHg, bradikardi N: < 50x/ menit,
hipotermia S: < 37oC. merupakan tanda terjadinya ?
a. Syok spinal
b. Syok neurogenik
c. Syok hipovolemik
d. Edema paru neurogenik
22. Flaccid, paralisis total pada seluruh otot skeletal, hilangnya refleks spinal, hilangnya
sensasi 9nyeri, propriosepsi, sentuhan, suhu, dan tekanan) dibawah tingkat injuri,
disfungsi usus dan kandung kemih, dan kemungkinan priapism. Merupakan tanda
terjadinya?
a. Syok spinal
b. Syok neurogenik
c. Syok hipovolemik
d. Edema paru neurogenik
Kasus untuk soal 23-25
Tn. M mengalami kecelakaan, Kronologis: ketika sedang mengendarai sepeda motor, Tn.
M ditabrak mobil angkot yang ada di belakangnya. Tn. M terjatuh membentur aspal,
tertancap paku 10 cm dan sempat pingsan. Tn. M langsung dibawa ke UGD rumah sakit
Mitra Jaya dengan dijemput anaknya menggunakan Ambulance. Tn. M masuk Rumah
Sakit 1,5 jam yang lalu ( pukul 20.00 WIB). Tn. M merasa perut sebelah kiri sakit,
mual. Perdarahan: Minimal di abdomen kiri atas dengan TTV : TD= 140/80 mmHg, S=
37 0C, N= 82x/menit, RR= 24x/menit. Terdapat jejas dan hematoma pada abdomen
sebelah kanan, ada pembesaran hati.
Hasil laboratorium: Hemoglobin : 10,5 g/dl (n : 14-17,5 g/dl), Eritrosit : 5,00 105/ul (n :
4,5-5,9 106/ul), Leukosit : 12,5 104/ul (n : 4,0-11,3 103/ul), Hematokrit : 41,8% (n : 4052%), Trombosit : 208, Gol darah: A, HBSAG : - (negatif), dan hasil USG Abdomen =
Gambaran: ruptur dan perdarahan pada limfa anterior. Terdapat luka tembus namun tidak
mengenai organ dalam abdomen.
23. Diagnosa apa yang muncul pertama kali saat pengkajian? (C)
a. Defisit Volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan.
b. Nyeri berhubungan dengan adanya trauma abdomen.
c. Resiko syok berhubungan dengan infeksi luka tusuk abdomen.
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kontaminasi bakteri dan luka tembus
abdomen.
24. Bila terjadi trauma tusuk apakah yang harus dilakukan antara lain, kecuali (B)
a. Tusukan (pisau atau benda tajam lainnya) tidak boleh dicabut kecuali dengan adanya
tim medis.
b. Dianjurkan memberi makan dan minum.
c. Apabila ada luka terbuka lainnya maka balut luka dengan menekang, lakukan
imobilisasi pasien.
d. Kirim ke rumah sakit.
25. Indikasi untuk melakukan Diagnostik Peritoneal Lavage (DPL) adalah, kecuali (D)
a. Nyeri abdomen yang tidak bisa diterangkan sebabnya.
b. Trauma pada bagian bawah dari dada, hipotensi, hematokrit turun tanpa alasan yang
jelas.
c. Pasien cedera abdominal dengan gangguan kesadaran (obat, alkohol, cedera otak).
d. Bila hasilnya tidak akan merubah penatalaksanaan.
Kasus untuk soal 26-29
Tn. X berumur 38 tahun datang ke UGD rumah sakit islam Surabaya dibonceng oleh Tn.
Y. Tn. X mengalami kecelakaan lalu lintas, menurut Tn. Y kecelakaan yang dialami
ketika sepeda yang dikendarai Tn. X bersenggolan dengan sepeda motor yang lain
sehingga Tn. X jatuh kekanan dan badan Tn. X dijatuhi sepeda motor dan stir sepedanya
menghantam perutnya. Keadaan Tn.X lemah. setelah dianamnesa Tn. X mengeluh nyeri
pinggang bagian atas, pusing, mual, merasa tidak nyaman, terlihat jejas di bagian
abdomen, terlihat darah yang menetes dari organ vital, Hasil pemeriksaan ditemukan
tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 105 x/menit, suhu 37,8 oC, RR 17 x/ menit. Pada
pemeriksaan urin didapatkan hematuria dengan jumlah urin <500 ml, warna urin
kemerahan.
26. Diagnosa apa yang muncul pada Tn. X? (A)
a. Aktual/resiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan massif pada
arteri renal.
b. Nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik.
c. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik (daya gesek,
tekanan).
d. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan krisis situasi.
27. Klasifikasi Menurut derajat berat ringannya kerusakan pada ginjal, trauma ginjal
dibedakan menjadi 3, kecuali (C)
a. Cedera minor.
b. Cedera mayor.
c. Cedera ginjal.
d. Cedera pada pedikel atau pembuluh darah ginjal.
28. 3 penyebab utama dari trauma ginjal adalah, kecuali (1)
1. Trauma penetrasi.
2. Trauma tumpul.
3. Trauma iatrogenic.
4. Trauma tajam.
29. Dalam penatalaksanaan trauma ginjal, kebutuhan untuk eksplorasi ginjal dapat diprediksi
dengan cara, kecuali (4)
1. Jenis cedera.
2. Kebutuhan transfusi darah urea nitrogen.
3. Kadar kreatinin, serta grade cedera.
4. Riwayat syok, serta hemodinamik tidak stabil
30. Tn.L berusia 22 tahun dibawa ke rumah sakit, saat ini berada di ruang IGD. Laki-laki
tersebut mengalami keracunan makanan.Apa saja tanda dan gejala yang dapat
ditimbulkan pada kasus keracunan makanan? (A)
a. Mual dan muntah
b. Nyeri perut.
c. Eritema
d. Muntaber
31. Pukul 12.00 WIB seorang ibu membawa anaknya ke Rumah Sakit Islam Surabaya
dengan keluhan sakit didaerah dahinya, kemerahan dan bengkak karena tiba-tiba digigit
tawon An.D menangis terus menerus. Bagaimana pertolongan pertama pada pasien An.D.
(C)
a. Berikan obat antibiotik
b. Berikan oksigen dan makanan yang mengandung vitamin C
c. Kompres dengan air es dan beri krim yang mengandung soda disekitar gigitan
d. Berikan betadine dan balut dengan perban.
32. Pernyataan yang salah mengenai terapi antidotum khususnya pada kasus keracunan
pestisida adalah (C)
a. Merupakan tatacara yang secara khusus ditujukan untuk membatasi intensitas efek
toksik zat beracun atau untuk menyembuhkan efek toksik yang ditimbulkannya.
b. Asas umum yang mendasari terapi antidotum tersebut meliputi sasaran, strategi
dasar, cara, dan pilihan terapi.
An A umur 17 Tahun empat hari yang lalu sebelum MRS pasien mengalami demam
dirasakan timbul mendadak dan terus menerus. Demam terkadang disertai menggigil.
Pasien berkeringat ketika demam dan setelah demam namun tidak sampai membasahi
baju. Menurut ibu pasien demam yang dialami pasien cukup tinggi, namun suhunya tidak
diukur. Keluhan demam disertai dengan rasa pegal-pegal pada tungkai dan sakit kepala.
Sudah minum obat penurun panas sebelumnya dan demam turun namun kemudian
demam timbul lagi. Pasien juga muntah-muntah sebanyak 3x dan nyeri perut terutama
diulu hati dan perut bagian kanan atas, kaki dan tangan teraba dingin sejak masuk rumah
sakit. TD: 95/70 mmHg, N: 120/,menit teraba lemah. RR:28x/menit, S: 37 C, BB : 42,
TB: 148, rumple leede test (+). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan peningkatan Hb
dan Ht dan terdapat trombositopenia.
44. Diagnosa medis pada kasus diatas adalah(C )
a. Leukemia
b. Demam Berdarah
c. Sindrom syok dengue
d. Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP).
45. Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus diatas adalah.. (E)
(1) Defisit Volume Cairan
(2) Hipertemia
(3) Perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan kebocoran plasma darah
(4) Resiko syok hipovolemik
46. Dalam kasus pasien dilakukan IV line, cairan yang tepat untuk kasus diatas adalah..(D)
a. Larutan ringer laktat (RL)
b. Larutan ringer asetat (RA)
c. Larutan garam faali (GF)
d. Semua benar
47. Dalam kasus diatas pasien mengalami DBD pada grade ( C )
a. I
b. II
c. III
d. IV
Kasus untuk soal 48-51
Ny S dibawa ke RS dengan nafas berbau khas yakni berbau buah dan mengeluh kehausan
yang ekstrim, nyeri abdomen, muntah. Pada pemeriksaan ditemukan glukosa serum 350
mg/dl .