Anda di halaman 1dari 12

1.

Pada ketenagaan minimal ICU harus mampu dalam beberapa hal diantaranya :
a. Resusitasi jantung paru , terapi oksigen dan pemantauan EKG terus menerus.
b. Resusitasi jantung paru, asuhan keperawatan gawat darurat, injeksi IV, IM, SC dan IC
c. Injeksi IV, SC, dan mobilisasi pasien
d. Semua benar
2. Bagaimana cara keraja ventilator tekanan negative ?
a. Memasukan udara ke dalam paru dengan cara membuat tekanan sekeliling dada
positif
b. Memasukan udara ke dalam paru dengan cara membuat tekanan sekeliling dada
negative dan postif
c. Memasukan udara ke dalam paru dengan cara membuat tekanan sekeliling
dada negatif.
d. Memasukan udara ke dalam paru dengan cara membuat tekanan sekeliling dada
neutronisasi
3. Ada lima parameter yang bisa dipantau dengan menggunakan bedside monitor salah
satunya adalah :
a. ECC
b. EGG
c. EEG
d. ECG.
4. Komponen Infusion Pump diantaranya :
a. Alarm control, Pump system, Sensor tetesan, Kontrol gelembung udara,
Pengatur jumlah tetesan, Display system.
b. Alarm control, Syring pump, Infibilator, sensor tetesan, control udara, pemeriksaan
jumlah darah
c. Pump system, sensor pump, infibilator, buzzer drive, circuit
d. Semua salah
5. Obat anestetik inhalasi yang tidak berwarna, tidak mudah terbakar, berbau harum tapi
terurai cahaya adalah
a. Oxitocyn
b. Halothan.
c. Adrenalin
d. Lidocain
6. Bagaimana dosis pemberian epineprin pada pasien henti jantung
a. 1 mg melalui intravena (ikuti dengan 30 ml cairan IV)
b. 1 mg melalui intravena (ikuti dengan 20 ml cairan IV).
c. 2 mg melalui intravena (ikuti dengan 15 ml cairan IV)
d. 1 mg melalui intravena (ikuti dengan 15 ml cairan IV)
7. Kontraindikasi pada antidisritmia adalah
a. Sinus hipovelemik berat, blok AV derajat dua atau tiga, syok hipovelemik
b. Tidur semalaman
c. Sinus brakikardia berat, blok AV derajat dua atau tiga, syok kardiogenik.

d. Sinus takikardi, syok hipovelemik


Kasus soal nomor 8 dan 9
Tn. P datang ke rumah sakit Mitra Sejahtera pukul 09.30 WIB dengan kondisi di papah oleh
teman-temannya. Pasien mengeluh lemas dan berkeringat dingin saat berjualan ikan di pasar.
Waktu pagi sebelum pasien dilarikan ke rumah sakit mengeluh pusing dan hoyong seakan
mau pingsan. Keadaan umum, pasien terlihat pucat dan cemas, mual (-), muntah (-), nyeri
dada (+), seperti ditekan benda berat nyeri ulu hati (-), demam (-), batuk (+), tidak ada
keluhan BAB dan BAK, bengkak pada kaki disangkal, sesak nafas (+). Pasien mengatakan
sering merasa cepat lelah, cepat lelah telah dirasakan pasien sejak 1 tahun yang lalu. Namun,
memberat sejak 5 hari sebelum masuk RS. Pasien menyangkal kelelahan setelah bekerja.
Pasien hanya merasa saat ini kalau berjalan, ketika berjalan harus pelan-pelan dan tidak bisa
berjalan terlalu cepat. Diagnosa medis TN. P mengalami syok kardiogenik.
1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardial b.d
perubahan kontraktilitas miokardium
2) Perubahan perfusi jaringan b.d penurunan aliran darah
3) Nyeri akut b.d iskemik jaringan sekunder akibat penyempitan arteri koroner
4) Perubahan perfusi jaringan perifer yang berhubungan dengan respon fisiologis cedera dan
pembekakan
8. Diagnosa keperawatan yang tepat untuk kasus diatas adalah (A)
a. 1, 2, dan 3
b. 2 dan 4
c. 1, 2. Dan 4
d. 4 saja
9. Intervensi yang tepat untuk diagnosa keperawatan penurunan curah jantung adalah (A)
a. Auskutasi TD. Bandingkan kedua tangan dan ukur dengan tidur, duduk,
berdiri jika memngkinkan, evaluasi kualitas dan keamaan nadi sesuai indikasi,
catat terjadinya suara S3, S4, pantau frekuensi jantung dan irama, catat
disritmia melalui telemetri.
b. Kaji tingkat nyeri pasien, kaji penyebab nyeri, atur posisi yang dapat meningkatkan
rasa nyaman, ajarkan relaksasi dan teknik distraksi, tinggikan daerah yang
mengalami cedera.
c. Pantau perfusi jaringan perifer, pantau pengisian kapiler pada kuku, pantau tanda
penurunan perfusi jaringan seperti kulit akan terasa dingin pada palpasi dan tampak
pucat atau biru, pantau fungsi sensorik dan motorik dapat berubah atau menurun,

ukur tekanan jaringan dengan menggunakan alat khusus pengukur jaringan.


d. Kaji tingkat pengetahuan pasien, beri penjelasan mengenai apa yang diharapkan
dalam pengobatan, beri penjelasan sensasi selama dan setelah penanganan, informasi
mengenai penggunaan alat bantu yang digunakan, obat-obatan, dan latihan yang
boleh dilakukan.
10. Terapi farmokologis yang boleh digunakan untuk pasien syok kardiogenik adalah (B)
a. Sabu-sabu
b. Morfin
c. Lidocain
d. Opium
11. Fungsi morfin sulfat adalah
a. Mengurangi transmisi implus nyeri.
b. Mengurangi cidera
c. Mengurangi pendarahan hebat
d. Semua benar
12. Apa saja koreksi temponade jantung yang khas ? Jawaban C (1 dan 3)
1) Pemberian oksigen untuk memperbaiki oksigenasi
2) Penambahan jumlah cairan dalam kantung perikardium.
3) Pemanatauan EKG dan hemodinamika yang kontinu di unit perawatan intensif untuk
mendeteksi komplikasi serta memantau efek terapi.
4) Penggunaan vitamin A.
13. Bagaimana penatalaksanaan kegawatdaruratan syok kardiogenik ? Jawaban A (1,2 dan 3)
1) Membatasi kerusakan miokardium lebih lanjut.
2) Memperbaiki kemampuan jantung untuk memompa secara efektif.
3) Terapi farmakologis, seperti: morfin, anti ansietas dll.
4) Biarkan jalan nafas tidak adekuat.
14. Apa saja tanda-tanda dari syok kardiogenik ? Jawaban B
a.

Nafas berhenti.

b. Tekanan arteri sistolik kurang dari 90 mmHg atau 30-60 mmHg dibawah batas
normal.
c.

Bunyi jantung kuat

d.

Bising jantung

15. Apa saja diagnosa yang cocok untuk syok kardiogenik ? Jawaban D
a.

Kerusakan integritas kulit.

b.

Kelebihan cairan.

c.

Berkurangnya aliran darah.

d. Perubahan perfusi jaringan.


16. Sebutkan penyebab dari terjadinya gagal jantung! Jawaban A
a. Hipertensi, Ischaemic heard disease, Alcohol, Congenital, Kardiomiopati,
Infeksi
b. Bradidisratmia & Takidisratmia
c. Hipertensi, kelainan denyut jantung.
d. Gangguan frekuensi atau irama berasal dari nodus sinus (nodus SA) dan
frekuensinya lambat.
e. Gangguan frekuensi atau irama berasal dari nodus sinus (nodus SA) dan
frekuensinya cepat.
17. Sebutkan pemeriksaan yang digunakan pada saat pasien megalami syok kardiogenik!
Jawaban E
a. Pemantauan enzim dan EKG
b. Pemantauan hemodinamik
c. Sonogram
d. Scan jantung
e. Jawaban a, b,c,d benar semua
18. Suatu sindrom klinis kompleks yang mencakup sekelompok keadaan dengan berbagai
manifestasi hemodinamik. Pengertian diatas merupakan pengertian dari? Jawaban D
a. Syok Kardiogenik
b. Gagal Jantung
c. Kardiomiopati
d. Syok Kardiogenik
e. Open heart (jantung terbuka)
19. Pasien datang ke IGD dengan keaddaan nilai GCS : 14 amnesia kurang dari 30 menit,
tidak ada trauma sekunder maupun neurologis, kepala pusing beberapa jam. Tanda diatas
merupakan ?
a. Fraktur tengkorak
b. Cidera kela berat
c. Cidera kepala sedang
d. Cidera kepala ringan
20. Pada kasus TIK apabila terjadi pernafasan dalam yang cepat dan diikuti dengan 2 sampai
3 detik pause menunjukkan tanda-tanda terjadinya ?
a. Henti jantung
b. Syok
c. Kerusakan struktur pada pusat kontrol pernafasan di pertengahan sampai
bawah pons

d. Kedaruratan kardiovaskuler
21. Hipotensi tidak stabil, tekanan darah sistolik < 90 mmHg, bradikardi N: < 50x/ menit,
hipotermia S: < 37oC. merupakan tanda terjadinya ?
a. Syok spinal
b. Syok neurogenik
c. Syok hipovolemik
d. Edema paru neurogenik
22. Flaccid, paralisis total pada seluruh otot skeletal, hilangnya refleks spinal, hilangnya
sensasi 9nyeri, propriosepsi, sentuhan, suhu, dan tekanan) dibawah tingkat injuri,
disfungsi usus dan kandung kemih, dan kemungkinan priapism. Merupakan tanda
terjadinya?
a. Syok spinal
b. Syok neurogenik
c. Syok hipovolemik
d. Edema paru neurogenik
Kasus untuk soal 23-25
Tn. M mengalami kecelakaan, Kronologis: ketika sedang mengendarai sepeda motor, Tn.
M ditabrak mobil angkot yang ada di belakangnya. Tn. M terjatuh membentur aspal,
tertancap paku 10 cm dan sempat pingsan. Tn. M langsung dibawa ke UGD rumah sakit
Mitra Jaya dengan dijemput anaknya menggunakan Ambulance. Tn. M masuk Rumah
Sakit 1,5 jam yang lalu ( pukul 20.00 WIB). Tn. M merasa perut sebelah kiri sakit,
mual. Perdarahan: Minimal di abdomen kiri atas dengan TTV : TD= 140/80 mmHg, S=
37 0C, N= 82x/menit, RR= 24x/menit. Terdapat jejas dan hematoma pada abdomen
sebelah kanan, ada pembesaran hati.
Hasil laboratorium: Hemoglobin : 10,5 g/dl (n : 14-17,5 g/dl), Eritrosit : 5,00 105/ul (n :
4,5-5,9 106/ul), Leukosit : 12,5 104/ul (n : 4,0-11,3 103/ul), Hematokrit : 41,8% (n : 4052%), Trombosit : 208, Gol darah: A, HBSAG : - (negatif), dan hasil USG Abdomen =
Gambaran: ruptur dan perdarahan pada limfa anterior. Terdapat luka tembus namun tidak
mengenai organ dalam abdomen.
23. Diagnosa apa yang muncul pertama kali saat pengkajian? (C)
a. Defisit Volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan.
b. Nyeri berhubungan dengan adanya trauma abdomen.
c. Resiko syok berhubungan dengan infeksi luka tusuk abdomen.
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kontaminasi bakteri dan luka tembus
abdomen.

24. Bila terjadi trauma tusuk apakah yang harus dilakukan antara lain, kecuali (B)
a. Tusukan (pisau atau benda tajam lainnya) tidak boleh dicabut kecuali dengan adanya
tim medis.
b. Dianjurkan memberi makan dan minum.
c. Apabila ada luka terbuka lainnya maka balut luka dengan menekang, lakukan
imobilisasi pasien.
d. Kirim ke rumah sakit.
25. Indikasi untuk melakukan Diagnostik Peritoneal Lavage (DPL) adalah, kecuali (D)
a. Nyeri abdomen yang tidak bisa diterangkan sebabnya.
b. Trauma pada bagian bawah dari dada, hipotensi, hematokrit turun tanpa alasan yang
jelas.
c. Pasien cedera abdominal dengan gangguan kesadaran (obat, alkohol, cedera otak).
d. Bila hasilnya tidak akan merubah penatalaksanaan.
Kasus untuk soal 26-29
Tn. X berumur 38 tahun datang ke UGD rumah sakit islam Surabaya dibonceng oleh Tn.
Y. Tn. X mengalami kecelakaan lalu lintas, menurut Tn. Y kecelakaan yang dialami
ketika sepeda yang dikendarai Tn. X bersenggolan dengan sepeda motor yang lain
sehingga Tn. X jatuh kekanan dan badan Tn. X dijatuhi sepeda motor dan stir sepedanya
menghantam perutnya. Keadaan Tn.X lemah. setelah dianamnesa Tn. X mengeluh nyeri
pinggang bagian atas, pusing, mual, merasa tidak nyaman, terlihat jejas di bagian
abdomen, terlihat darah yang menetes dari organ vital, Hasil pemeriksaan ditemukan
tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 105 x/menit, suhu 37,8 oC, RR 17 x/ menit. Pada
pemeriksaan urin didapatkan hematuria dengan jumlah urin <500 ml, warna urin
kemerahan.
26. Diagnosa apa yang muncul pada Tn. X? (A)
a. Aktual/resiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan massif pada
arteri renal.
b. Nyeri berhubungan dengan agen cidera fisik.
c. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik (daya gesek,
tekanan).
d. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan krisis situasi.
27. Klasifikasi Menurut derajat berat ringannya kerusakan pada ginjal, trauma ginjal
dibedakan menjadi 3, kecuali (C)
a. Cedera minor.
b. Cedera mayor.

c. Cedera ginjal.
d. Cedera pada pedikel atau pembuluh darah ginjal.
28. 3 penyebab utama dari trauma ginjal adalah, kecuali (1)
1. Trauma penetrasi.
2. Trauma tumpul.
3. Trauma iatrogenic.
4. Trauma tajam.
29. Dalam penatalaksanaan trauma ginjal, kebutuhan untuk eksplorasi ginjal dapat diprediksi
dengan cara, kecuali (4)
1. Jenis cedera.
2. Kebutuhan transfusi darah urea nitrogen.
3. Kadar kreatinin, serta grade cedera.
4. Riwayat syok, serta hemodinamik tidak stabil
30. Tn.L berusia 22 tahun dibawa ke rumah sakit, saat ini berada di ruang IGD. Laki-laki
tersebut mengalami keracunan makanan.Apa saja tanda dan gejala yang dapat
ditimbulkan pada kasus keracunan makanan? (A)
a. Mual dan muntah
b. Nyeri perut.
c. Eritema
d. Muntaber
31. Pukul 12.00 WIB seorang ibu membawa anaknya ke Rumah Sakit Islam Surabaya
dengan keluhan sakit didaerah dahinya, kemerahan dan bengkak karena tiba-tiba digigit
tawon An.D menangis terus menerus. Bagaimana pertolongan pertama pada pasien An.D.
(C)
a. Berikan obat antibiotik
b. Berikan oksigen dan makanan yang mengandung vitamin C
c. Kompres dengan air es dan beri krim yang mengandung soda disekitar gigitan
d. Berikan betadine dan balut dengan perban.
32. Pernyataan yang salah mengenai terapi antidotum khususnya pada kasus keracunan
pestisida adalah (C)
a. Merupakan tatacara yang secara khusus ditujukan untuk membatasi intensitas efek
toksik zat beracun atau untuk menyembuhkan efek toksik yang ditimbulkannya.
b. Asas umum yang mendasari terapi antidotum tersebut meliputi sasaran, strategi
dasar, cara, dan pilihan terapi.

c. Atropin merupakan suatu antikolinergik yang bekerja berlawanan dengan


ACh dan merupakan terapi antidotum pada insektisida jenis organoklorin.
d. Sasaran terapi ialah penurunan atau penghilangan intensitas efek toksik zat beracun.
33. An.S berusia 10tahun dibawa ke IGD dengan keadaan muntah-muntah setelah makan
nasi box dan tampak lemas. Masalah keperawatan pada An.S adalah (B)
a. Intoleransi aktivitas
b. Defisit volume cairan
c. Ansietas
d. Perubahan perfusi jaringan
34. Bagaimana prinsip penanganan pada orang yang mengalami gigitan ular (D)
a. Menghalangi penyebaran bisa ular
b. Menetralkan bisa ular
c. Mengobati komplikasi
d. Semua jawaban benar
35. Apa saja Masalah keperawatn pada pasien yang mengalami gigitan ular, kecuali (C)
a. Gangguan jalan nafas
b. Ansietas
c. Intoleransi aktivitas
d. Resiko infeksi
36. Tn. P dibawa kerumah sakit dengan keadaan lemas karena mengalami gigitan ular,
diagnose Tn.P yaitu gangguan pola nafas berhubungan dengan reaksi endotoksin, apa saja
intervensi yang harus diberikan pada Tn.P (D)
a. Pertahankan jalan nafas
b. Pantau frekuensi pernapasan klien
c. Berikan oksigen
d. a,b,c Semua jawaban benar
37. Apa pertolongan pertama pada korban yang terkena sengatan litrik? (a)
a. Matikan sumber arus listrik yang menyengat korban, segera pindahkan korban
ke tempat aman serta bersirkulasi udara lancar, baringkan korban lalu evaluasi
kesadaran korban
b. Langsung lakukan pijat jantung (rjpo) pada korban
c. Gunakan alat pelindung diri kemudian pasang infus
d. Segera bawa ke rumah sakit
38. Jika terjadi Komplikasi Sengatan listrik pada sistem kardiovasuler, apa manifestasi klinis
nya? (c)
a. Status mental, agitasi, koma, kejang, edema serebral, ensefalopati hipoksia,
nyerikepala, afasia, lemah, paraplegia, kuadriplegia, disfungsi sumsum tulang,
pheriperal neuropati, insomnia, emosilabil.
b. Perforasi, tukak stress (Curling Ulcer), perdarahan GIT.

c. Kematian mendadak (fibrilasiventrikel, asistolik), Nyeri dada, disritonia,


segmen ST-T abnormal, blok cabang berkas, kerusakan miokardial, disfungsi
ventrikel, MCI, hipotensi (volume deplesi), hipertensi (pelepasan katekolamin).
d. Hilangnya pendengaran, tinnitus, perforasi, membrane timpani, mastoiditis,
meningitis.
39. Yang merupakan Klasifikasi dislokasi sendi menurut penyebabnya, kecuali ? (d)
a. Dislokasi congenital,
b. Dislokasi spontan atau patologik,
c. Dislokasi traumatic
d. Dislokasi terbuka
40. Yang merupakan Komplikasi lanjut dislokasi sendi, kecuali ? (b)
a. Kekakuan sendi bahu
b. Cedera saraf
c. Kapsul terlepas dari bagian depan leher glenoid
d. Kelemahan otot
41. Dilakukan penatalaksaan apa ,untuk menarik bagian tulang yang fraktur dengan
menempelkan plester langsung pada kulit dan membantu menimbulkan spasme otot pada
bagian yang cedera? (c)
a. Skeletal traksi
b. Maintenance traksi
c. Skin traksi
d. Open reduksi
42. Apa indikasi dilakukannya amputasi yaitu, kecuali ? (a)
a. Infeksi yang dapat di tangani dan pasien yang mampu bergerak
b. Penyakit vascular perifer yang tidak dapat direkonstruksi dengan nyeri iskemik atau
infeksi yang tidak dapat ditoleransi lagi
c. Nyeri atau infeksi yang tidak dapat di toleransi lagi dalam pasien yang tidak dapat
bergerak dengan penyakit vaskuler perifer
d. Infeksi yang menyebar secara luas dan tidak responsive terdapat terapi konservatif,
43. Tindakan keperawatan apa yang dilakukan pada korban yang terkena Strain dan Sprain ?
(d)
a. Imobilisasi sendi yang cedera untuk mempercepat penyembuhan
b. Elevasi sendi di atas ketinggian jantung selama 48 hingga 72 jam (yang segera
dilakukan sesudah cedera)
c. Kompres es secara intermiten selama 12 hingga 48 jam untuk mengendalikan
pembengkakan (letakkan handuk kecil diantara kantung es dan kulit untuk mencegah
cedera karena hawa dingin).
d. Kemotherapi
Kasus untuk soal 44-47

An A umur 17 Tahun empat hari yang lalu sebelum MRS pasien mengalami demam
dirasakan timbul mendadak dan terus menerus. Demam terkadang disertai menggigil.
Pasien berkeringat ketika demam dan setelah demam namun tidak sampai membasahi
baju. Menurut ibu pasien demam yang dialami pasien cukup tinggi, namun suhunya tidak
diukur. Keluhan demam disertai dengan rasa pegal-pegal pada tungkai dan sakit kepala.
Sudah minum obat penurun panas sebelumnya dan demam turun namun kemudian
demam timbul lagi. Pasien juga muntah-muntah sebanyak 3x dan nyeri perut terutama
diulu hati dan perut bagian kanan atas, kaki dan tangan teraba dingin sejak masuk rumah
sakit. TD: 95/70 mmHg, N: 120/,menit teraba lemah. RR:28x/menit, S: 37 C, BB : 42,
TB: 148, rumple leede test (+). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan peningkatan Hb
dan Ht dan terdapat trombositopenia.
44. Diagnosa medis pada kasus diatas adalah(C )
a. Leukemia
b. Demam Berdarah
c. Sindrom syok dengue
d. Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP).
45. Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus diatas adalah.. (E)
(1) Defisit Volume Cairan
(2) Hipertemia
(3) Perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan kebocoran plasma darah
(4) Resiko syok hipovolemik
46. Dalam kasus pasien dilakukan IV line, cairan yang tepat untuk kasus diatas adalah..(D)
a. Larutan ringer laktat (RL)
b. Larutan ringer asetat (RA)
c. Larutan garam faali (GF)
d. Semua benar
47. Dalam kasus diatas pasien mengalami DBD pada grade ( C )
a. I
b. II
c. III
d. IV
Kasus untuk soal 48-51
Ny S dibawa ke RS dengan nafas berbau khas yakni berbau buah dan mengeluh kehausan
yang ekstrim, nyeri abdomen, muntah. Pada pemeriksaan ditemukan glukosa serum 350
mg/dl .

48. Apa diagnosa medis Ny S..


a. Koma Hiperosmolaritas non ketosis (KHNK)
b. Ketoasidosis diabetiik (KAD)
c. Penyakit chusing
d. Addison
49. Pada kasus diatas menunjukkan keperawatan gawat darurat yang harus dilakukan adalah..
(A )
(1) Resusitasi cairan
(2) Memberikan insulin
(3) Penggantian potassium
(4) Melakukan pengkajian data
50. Koma hiperosmolaritas non ketosis merupakan.. (C )
a. Diabetes tipe akhir
b. Diabetes tipe T
c. Indikator pertama adanya masalah-masalah kronis diabet
d. Diabetes tipe II
51. Tn X dibawa ke RS dengan kesadaran yang lemah, dari hasil pengkajian didapatkan
turgor kulit menurun, mukosa bibir kering akral dingin. Tn X mengeluh muntah yang
terus menerus dan sering berkemih pada kasus diatas diagnosa yang muncul adalah ( A)
a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh
b. Gangguan pertukaran gas
c. Gangguan persepsi sensori
d. Harga diri rendah
52. Semua jaringan sudah terjadi kerusakan bahkan lebih dalam lagi dapat menimbulkan
jaringan nekrotik. Menunjukan derajat luka bakar ke berapa? (D)
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat
e. Lima
53. Berikut ini adalah beberapa penyebab luka bakar, kecuali? (E)
a. Radiasi
b. Air panas
c. Listrik
d. Zat kimia
e. Benda tajam
54. Presentase luka bakar pada kepala ketika menggunakan Rule Of Nine adalah? (A)
a. 9 %
b. 8.5 %
c. 9.5 %
d. 8 %
e. 4.5 %
55. Luka bakar termal yang dapat disebabkan oleh kobaran api,kontak dengan luka panas.
Adalah etiologi dari? (B)

a. Luka bakar bahan kimia


b. Luka bakar panas
c. Luka bakar listrik
d. Luka bakar racun
e. Luka bakar zat
56. Perawatan yang digunakan pada daerah yang sebaiknya dibiarkan terbuka seperti wajah
dan hanya mengenai epidermis. Termasuk metode perawatan luka bakar apa? (C)
a. Eksisi primer
b. Tertutup
c. Terbuka
d. Fisiotrapi
e. Internal
57. Dalam kegawat daruratan Reproduksi (Obstetri) umunya disebabkan latar belakang
utama penyebab kematian maternal yaitu dibawah ini. Kecuali? (D)
a. Perdarahan
b. Infeksi
c. Eklamsia
d. Hipotermi
e. Syok
58. Suatu keadaan atau penyakit yang menimpa seorang wanita hamil/dalam persalinan atau
akibat komplikasi dari kehamilan/persalinan yang mengancam jiwa ibu tersebut dan atau
bayi. Adalah definisi dari? (A)
a. Kegawat aruratan reproduksi (Obstetri)
b. Kegawat daruratan Trauma abdomen
c. Kegawat daruratan integumen
d. Kegawat daruratan Trauma benda tumpul
e. Kegawat daruratan jiwa

Anda mungkin juga menyukai