Anda di halaman 1dari 2

STUDI KASUS

TENTANG
KEMISKINAN DI IBUKOTA JAKARTA

Kemiskinan adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh negara Indonesia,
jumlah angka kemiskinan di Indonesia setiap tahun selalu bertambah. Kemiskinan yang
semakin bertambah saat ini belum ada solusinya. Kemiskinan hubungannya sangat erat
dengan kesejahteraan. Semakin tinggi angka kemiskinan maka semakin rendah angka
kesejahteraan dalam suatu negara. Oleh karena itu kita perlu mencari solusi, mencari
inovasi agar masyarakat Indonesia dapat memperoleh kesejahteraan hidupnya secara
merata. Diperlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah
kemiskinan yang ada di Indonesia.
Jakarta merupakan Ibukota Indonesia yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi
dan memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Banyak warga-warga Jakarta yang tidak
memiliki tempat tinggal dan akhirnya membangun rumah secara ilegal di tanah pemerintah.
Banyak sekali di Kota Besar Jakarta, anak-anak terlantar dan pengemis-pengemis jalanan.
Semakin tahun jumlah kemiskinan di Jakarta makin bertambah. Perlu perhatian dari
berbagai pihak untuk mengatasi masalah tersebut.
Berikut adalah statistik kemiskinan per tahun di DKI Jakarta :

Fokus utama dari pembangunan ekonomi baik di tingkat global maupun di tingkat nasional
telah menghadirkan isu penting tentang pertumbuhan ekonomi, ketidakmerataan

pendapatan, dan kemiskinan. Analisis tentang ketiga hal yang saling berkaitan tersebut telah
menjadi bahan perdebatan yang sangat menarik terutama bagi para penentu kebijakan yang
akan melakukan pemilihan strategi kebijakan yang pantas untuk diterapkan.
Adanya permasalahan kemiskinan dan ketidakmerataan pendapatan juga akan menghambat
laju pertumbuhan ekomoni itu sendiri. Menurut Galor (2000), hal ini terjadi karena
akumulasi kapital sebagai efek positif ketidakmerataan pendapatan akan di offset oleh
rendahnya akumulasi human capital sebagai efek negatif adanya kemiskinan. Selain itu,
kemiskinan dan ketidakmerataan pendapatan juga akan memberikan dampak instabilitas
sosial, ketidakpastian, dan tragedi kemanusiaan seperti kelaparan, tingkat kesehatan yang
rendah dan gizi buruk. Bila keadaan tersebut terus berlanjut pada akhirnya akan
mengganggu stabilitas ekonomi makro dan kelangsungan pemerintahan yang ada.
Pemerintah DKI Jakarta telah banyak mengeluarkan kebijakan program-program yang
bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Program-program tersebut antara lain
adalah program beras miskin yang memungkinkan bagi penduduk miskin untuk membeli
beras dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga beras yang ada di
pasar.Lalu
ada
juga
program
bantuan
operasional
sekolah (BOS) agar penduduk miskin dapat pemperoleh pendidikan dasar yang layak.
Namun, jika dikaji dengan seksama, program-program terbebut cenderung berlaku secara
umum dan belum tertuju langsung pada penduduk miskin. Program-program tersebut
diberlakukan tanpa melihat adanya perbedaan masyarakat miskin dan yang terjadi adalah
program-program yang berjalan kurang efisien untuk mengurangi kemiskinan. Sehingga
perlu adanya integrasi dari faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan yang kemudian
perlu
dilakukan
studi
terhadap
faktor-faktor
tersebut.
Penelitian ini akan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemiskinan
di DKI Jakarta. Setelah diketahui tentang faktor-faktor tersebut, selanjutnya adalah
menentukan program-program dan kebijakan apa saja yang perlu dilakukan untuk
mengatasi keniskinan yang terjadi di DKI Jakarta secara lebih efisien. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di DKI
Jakarta. Dari hasil identifikasi tersebut dapat memberikan gambaran tentang programprogram dan kebijakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemiskinan secara lebih
efisien.
Referensi :
- http://igganuraeni.blogspot.co.id/2015/04/artikel-kemiskinan-di-dki-jakartatugas.html
Nama : Bambang Edi Wibowo || NIM : 16/400948/SV/11452 || Kelas : Elins A

Anda mungkin juga menyukai