Latihan Artikel Ilmiah - Bahasa - Maba
Latihan Artikel Ilmiah - Bahasa - Maba
oleh:
Muhammad Bachtiar Yusuf 1506745005
dosen:
Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi Soedarsono, DEA
Kelas Pengantar Material Teknik-02
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................i
A. LATAR BELAKANG...........................................................................1
B. ISI.........................................................................................................1
1. Tanah Liat sebagai Bahan Baku Batu Bata....................................1
2. Proses Pembentukan Tanah Liat di Alam......................................2
3. Proses Pembentukan Batu Bata.....................................................3
4. Jenis-Jenis Batu Bata.....................................................................4
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................iii
A. LATAR BELAKANG
Batu bata merupakan salah satu bukti perkembangan pemikiran manusia
dalam mengembangkan teknologi untuk kebutuhan hidup primernya. Sejak dulu
kala, sekitar 8000 tahun SM, manusia mulai menemukan bahwa tanah liat bisa
dimanfaatkan untuk membangun tempat tinggal karena sifatnya yang bisa
dibentuk. Konsep desain tanah liat untuk tempat tinggal tersebut adalah satu
kesatuan tanah liat yang berbentuk persegi panjang hasil dari proses pencetakan
dengan bantuan air dan sinar matahari. Bangsa yang diketahui pertama kali
menggunakan tanah liat sebagai batu bata untuk bahan bangunan adalah bangsa
Mesopotamia, setelah itu ada bangsa Mesir Kuno yang mengembangkan teknologi
produksi batu bata dengan proses akhir menggunakan api untuk membakar batu
bata agar ikatan antarpartikel tanah liat jauh lebih kuat.
Batu bata sampai zaman kita saat ini, yaitu zaman lanjutan dari zaman besi,
masih digunakan sebagai bahan baku primer dalam membuat bangunan meskipun
telah beribu tahun berlalu sejak ditemukan. Hal ini sangat menarik perhatian
penulis untuk mengulas kandungan utama beserta sifatnya, proses pembuatannya,
hingga pengembangannya saat ini untuk berbagai keperluan. Batu bata adalah
produk hasil pemikiran brilian manusia yang tak lekang oleh zaman, bukti
eksistensi peradaban manusia dahulu hingga sekarang.
B. ISI
1. Tanah Liat sebagai Bahan Baku Batu Bata
Tanah liat atau tanah lempung atau clay merupakan material yang
digolongkan sebagai keramik, teksturnya lembut dan bersifat plastis karena
struktur molekulnya teratur dan berbentuk segienam datar yang bertumpuktumpuk. Apabila diberi air, tanah liat akan menggumpal dan melunak. Air
memudahkan tanah liat untuk berada pada ikatan van der Waals yang lemah,
hal ini menyebabkan tanah liat sangat fleksibel dan mudah dibentuk tanpa
retak.
Tanah liat mengandung silikat sebagai unsur penyusun utama, silikat
berstruktur tetrahedral dengan bentukan ion SiO44-. (Bondan, 2010: 138)
Setiap atom silikon diikat oleh empat buah atom oksigen yang berada
pada pojok tetrahedron; sementara itu, ion silikon berada di tengah. Tanah
liat sebagai material keramik tentunya memiliki syarat jumlah kandungan
unsur yang harus dimiliki oleh keramik, yaitu setidaknya terdiri atas dua
unsur penyusun. Keadaan murni tanah liat dapat dijabarkan dalam rumus
kimia Al2O3.2SiO2.2H2O, yang berarti hidrosilikat alumina. Satu partikel
tanah liat disusun atas oksida alumina 39%, oksida silikat 47%, dan air 14%.
Pada dasarnya, tanah liat tersedia di bumi dalam jumlah yang sangat
banyak karena dua hal, yaitu bumi dengan segala aktivitasnya selalu
memproduksi tanah liat dan silikat sebagai penyusun utamanya merupakan
senyawa terbanyak yang ada di kulit bumi dengan komposisi 59,14%.
Sementara itu, alumina sebagai senyawa terbanyak kedua di tanah liat
menempati posisi kedua dengan sumbangan presentase 15,38% untuk kulit
bumi.
2. Proses Pembentukan Tanah Liat di Alam
Batuan Feldspatik diperkirakan menjadi batuan asal tanah liat. Sekitar
dua milyar tahun lalu, tenaga alam secara eksogen maupun endogen
membuat batuan perintis tersebut lapuk. Tenaga eksogen berupa air, angin,
dan tumbuhan beserta tenaga endogen berupa uap panas, tekanan gas, dan
pergeseran bumi tidak hanya berperan sebagai pembentuk, tetapi juga
sebagai faktor penyebaran tanah liat ke seluruh penjuru bumi. Buktinya, saat
ini kita dapat menemukan tanah liat tidak pada satu tempat saja, hampir
seluruh bagian bumi dapat ditemukan tanah liat, tetapi bukan berarti seluruh
tanah liat yang ditemukan memiliki kesamaan secara menyeluruh.
Ada dua tipe tanah liat di dunia ini, yaitu tanah liat sekunder (figur 1)
dan tanah liat primer (figur 2). Kita dapat membedakannya dengan mudah
dari posisi ditemukannya tanah liat tersebut, tanah liat primer yang berwarna
putih kusam disebut juga sebagai tanah liat residu yang merupakan hasil
akhir dari serangkaian proses alamiah pembentukan tanah liat, tanah liat ini
tidak berpindah tempat dari posisi batuan induknya, oleh karena itu tanah
liat ini masih murni dan tidak tercampur dengan mineral-mineral lain. Tanah
liat sekunder yang lebih dahulu terbentuk daripada tanah liat sekunder
mengalami perpindahan dan penambahan sekaligus pengurangan komposisi
mineral, sehingga dapat dimungkinkan terjadi perubahan warna dan
sifatnya, misalnya warnanya menjadi merah, cokelat, atau kuning serta
teksturnya lebih kasar atau halus. Tanah liat sekunder dapat kita jumpai di
daerah yang lebih rendah daripada tanah liat primer.
3. Proses Pembentukan Batu Bata
dilakukan
untuk
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (Unknown). All Types of Bricks. Tersedia: http://statysiu.lt/en/bricks. [5
Desember 2015].
Anonim. (2012). Sejarah Batu Bata untuk Pertama Kali Ditemukan. Tersedia:
http://www.batamerahgarut.com/sejarah-batu-bata/. [5 Desember 2015].
Anonim. (2015). Tanah Liat sebagai Bahan Keramik. Tersedia:
http://www.tneutron.net/seni/tanah-liat-sebagai-bahan-keramik/. [5 Desember
2015].
Huat, Bujang B. (1994). Behaviour of Soft Clay Foundation beneath an
Embankment. Dalam Pertanika J. Sci. & Technol. Vol2 [pdf]. Tersedia:
http://psasir.upm.edu.my/3117/. [4 Desember 2015].
Sofyan, Bondan T. 2010. Pengantar Material Teknik. Jakarta: Salemba Teknika.
Svehla, G. 1985. VOGEL. Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka.
(Preview Only, No Buy) Tersedia:
https://www.istructe.org/journal/volumes/volume-3-(published-in1925)/issues/issue-12/articles/the-sand-lime-(calcium-silicate)-brick-process. [4
Desember 2015].