Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu aktivitas perkuliahan
dalam

bentuk

pengabdian

pada

masyarakat

dan

secara

langsung

mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang


dihadapi dalam desa baik secara induvidual maupun seacara umum.
Permasalahan-permasalahan ini didapatkan selama waktu observasi yang
kemudian di lokakaryakan pada tingkat desa. Setelah itu di lokakaryakan
ketingkat kecamatan agar program ini dapat di sahkan oleh pihak kecamatan
dan di seminarkan pada akhir kuliah kerja nyata (KKN). Hal ini dilakukan
agar dapat di ketahui tingkat pencapaiannya dan tindak lanjut serta perubahan
dalam menanganinya, selama mahasiswa KKN berada dilokasi program
tersebut berjalan. Sehingga setelah mahasiswa di tarik, program tersebut tidak
terhenti begitu saja, tanpa realisasi oleh pihak kecamatan atau pihak desa
setempat.
Pada tahun akademik 2015/2016 LPM UNIGA mengadakan suatu
kegiatan yaitu suatu kegiatan KKN yang bersifat tematik dari beberapa
disipilin ilmu dimana proses pelaksanaanya secara terpadu antar bidang ilmu
dari fakultas masing-masing yang diselenggarakan dalam satu desa/kelurahan
atau kawasan tertentu. Secara programatik KKN tematik menjunjung tinggi
nilai-nilai partisipatif dalam hal ini adalah bahwa program kerja yang
dilaksanakan mahasiswa bukan program kerja yang dibawa dari fakultas
melainkan benar-benar merupakan kebutuhan prioritas masyarakat atau
pemerintah. Dalam kuliah kerja nyata ini mahasiswa tidaklah membawa uang,
namun hanya membawa ilmu yang telah didapat dibangku kuliah dan
diaplikasikan di Desa lewat KKN Tematik. Mahasiswa hanya memfasilitator
masyarakat baik aparatur Desa maupun masyarakat itu sendiri. Dalam KKN
Tematik ini mahasiswa tetap konsisten menjalankan program kerja dalam
lingkup keilmuwannya sehingga di tuntut untuk bekerja secara profesional

dalam menyelesaikan program yang didapatkan dari masyarakat dan di


kembalikan ke masyarakat pula.
Fakta lapangan menunjukkan bahwa model KKN konvensional dan
monoton yang telah dilakukanoleh mahasiswa KKN di lapangan membuat
reaksi dari masyarakat dan pemerintah setempat untuk perlunya melakukan
varian baru di dalam pengelolaan KKN agar masyarakat dan pemerintah
dapat merasakan manfaat pelaksanaan KKN
Model

KKN

yang

selama

ini

tanpa

berkelanjutan

dan

berkesinambungan membuat masyarakat dan aparat pemerintah hampir


mengalami kejenuhan kalau tidak mau dikatakan resisten terhadap mahasiswa
KKN. Oleh karena itu dituntut keseriusan dan keprofesionalan dalam
menyiapkan mahasiswa dalam melakukan kegiatan KKN. LPM sebagai
lembaga yang mengelolah KKN UNIGA kini telah berusaha mengembangkan
berbagai model KKN sebagai jawaban akan persoalan tersebut, saat ini LPM
Uniga

bekerja sama dengan pemerintah daerah mengembangkan KKN

tematik sebagai jawaban persoalan diatas.


KKN Tematik merupakan bentuk loyalitas dan solidaritas LPM Uniga
untuk mewujudkan visi pemerintahan provinsi Jawa Barat yang tercantum
dalam RPJMD tahun 2013-2018 yaitu tercapainya masyarakat Jawa Barat
Mandiri, Dinamis, dan Sejahtera. Hal ini sesuai dengan tema KKN
Tematika Uniga yakni Membangun masyarakat Desa Mandiri yang
Religius, Edukatif, Kreatif dan Produktif dalam Meningkatkan IPM (Indeks
pembangunan Manusia) Kabupaten Garut dan jawa Barat, melalui Kuilah
Kerja Nyata Tematik Universitas Garut Tahun 2016.
Sesuai dengan tema yang di usung Mahasiswa KKN Tematik Uiniga
2016 yaitu Kuliah Kerja Nyata Tematik berbasis Pembangunan Desa
maka selaku mahasiswa peserta KKN tematiik posdaya hendaknya selalu
berusaha untuk ikut terjun secara langsung melihat dan mencari permasalahan
yang timbul dikalangan masyarakat sehingga mendapatkan rencana program
kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pelaksanaan
kegiatan KKN berlangsung di Desa Bojong, melalui proses Observasi hingga
pelaksanaan Lokakarya Desa, dimana dalam observasi mahasiswa KKN

berusaha mengenali kondisi sosial, budaya, ekonomi, sejarah, dan


pengakraban diri kepada masyarakat setempat demi menunjang suksesnya
kegiatan KKN di Desa Bojong kecamatan Pameungpeuk Garut.
Mahasiswa KKN Tematik Uniga 2016 serta peran aktif masyarakat
dalam memajukan dan membangun desa dengan mengutarakan semua
permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat sekitar baik mengenai potensi
wilayah yang ada maupun Sumber daya lokalnya maka mahasiswa KKN
Tematik.
Desa Bojong merupakan kawasan wilayah yang memiliki potensi
alam yang cukup baik dalam bidang pertanian, khususnya persawahan, dan
perkebunan. Dengan melihat keadaan dan kondisi masyarakat desa yang
didapatkan

dari

hasil

observasi

selama 7 hari oleh

mahasiswa

sebagai fasilitator sekaligus motivator semoga dapat membantu dengan


program kerja yang akan disepakati bersama dalam lokakarya desa ini yang
diharapkan dapat dilaksanakan secara bersama-sama oleh masyarakat Desa
Bojong kecamatan Pameungpeuk kabupaten Garut.

1.2 PROFIL DESA BOJONG


1.2.1 Sejarah Desa Bojong
Desa Bojong telah berdiri selama 135 tahun yakni berdiri pada 1878
dan sudah dikepalai oleh 13 orang Kepala Desa. Nama Desa Bojong Diambil
dari sebuah nama Sungai Cai Bojongyang terkenal bersih airnya , pada
waktu itu Masyarakat Desa Bojong yang tinggalnya dibantaran sepanjang
sungai yang namanya Sungai Cipalebuh, menurut sejarah para leluhur nama
Bojong diambil dari daerah yang sepanjang bantaran sungai.. Perlu kami
uraikan Kepala Desa yang pernah memimpin di Desa Bojong diantaranya :
1

Bapak MADSAHRI pada tahun 1878 s/d tahun 1889 ( selama 12 Tahun )
asal cibango.

Bapak MURKILAM pada tahun 1890 s/d tahun 1900 ( selama 11 tahun )
asal Bojong.

Bapak GAYUNG pada tahun 1901 s/d tahun 1910 ( selama 10 tahun ) asal
Cibango.

Bapak JUEM pada tahun 1911 s/d tahun 1919 ( selama 9 tahun ) asal
Cibango.

Bapak SANURI pada tahun 1920 s/d tahun 1927 ( selama 8 Tahun )
Pendatang asal Banjar bermukim di Bojong.

Bapak JUEM kedua kalinya pada tahun 1928 s/d tahun 1936 ( selama 9
Tahun).

Bapak HALIM pada tahun 1937 s/d 1944 ( selama 8 tahun ) asal Bojong.

Bapak MUKRI pada tahun 1945 s/d tahun 1960 ( selama 16 tahun ) asal
Cibango.

Pada tahun 1961 sampai tahun 1968 ( Selama 8 tahun ) dipimpin oleh
Bapak Iyo Sarkosih dan

dibantu oleh 1 orang juru tulis pada waktu itu

yakni Bapak ENCUR dan dibantu juga oleh 5 orang Kepala Urusan di 3
wilayah kedusunan diantaranya :
1) Kedusunan I ( Bojong )pada waktu itu Nama Kepala Dusunnya
Bapak IKIM.
2) Kedusunan II ( Cibango ), pada waktu itu Nama Kepala Dusunnya
Bapak SAJI.

3) Kedusunan III ( Cikangkung

) pada waktu itu Nama Kepala

Dusunnya Bapak IJANG.


Yang telah berhasil melaksanakan pembangunan secara fisik yaitu
membangun Jalan Raya antara Kec Pameungpeuk dengan Desa
Bojong,membangun SD Bojong II, dan Lapangan sepak Bola
centrongserta Pembangunan Sekolah Dasar yang pertama di desa yaitu
Desa Bojong I. Dengan melalui sebuah program Padat Karya

dan

Bantuan TNI AD, bahkan sekolah tersebut pernah dikunjung oleh


Panglima Jendral Ahmad Yani yang pada waktu itu beliau sebagai
Panglima Besar.
10 Pada tahun 1969 digantikan oleh seorang Kepala Desa yang bernama
AMING

SUDARMAN,selama

kepeminpinannya

dia

berhasil

membangun sebuah Sekolah SD Inpres yaitu SD Negla, terus dia yang


pertama kali membangun Kantor balai Desa Bojong sebagai pusat
Pemerintahan, selain itu dia berhasil membangun Proyek Sereh Wangi
yang sekarang berada dilokasi Desa Bojong Kidul ( Pemekaran Desa
Bojong ).
11 Pada Tahun 1980 Desa Bojong dipimpin oleh Pejabat Pemerintahan yaitu
Bapak Komar Sunarya (Pengsiunan ABRI ) dan membangun SD Daya
Asih Cikangkung.
12 Pada tahun 1985 Desa Bojong dikepalai oleh Bapak Dudung DM yang
sebelumnya dia menjabatsebagai Sekdes, selama kepeminpinanya dia
berhasil membangun Jembatan Cikajang, membangun Jalan Desa
sepanjang 5 Km yaitu jalan yang menghubungkan antara Babakan dengan
Kp Cilaut yang berdekatan dengan Desa Lingga manik dia juga
membangun Sebuah Pemukiman baru dimana pada waktu itu daerah Kp
tersebut rawan Lonsor yaitu Pemukiman Ranca Ilat yang sekarang sudah
di bawah naungan Desa Pemekaran ( Desa Bojong Kidul ).
13 Pada tahun 1993 Desa Bojong mengadakan pemilihan Kepala Desa yang
pada waktu itu Dudung DM terpilih kembali selama dia meminpin Desa
Bojong ,dia membangun Saran Pengairan / Irigasi Pangekean dia juga
berhasil membangun jalan alternatip antara Centrong dengan Sirah
Cikuya dan Jalan ke Kp Ciganti.

Kembali dan dia sukses Membuka perluasan wilayah Pemukiman


Kp Cimanyal dan dia membangun atau pengaspalan sampai ke Batas
Desa Cipalahlar denga hasil musyawarah dan kerja sama dengan BMD
( Badan Musyawarah Desa) beserta tokoh masyarakat merencanakan
pembangunan jalan Desa sehingga mendapat keputusan rakyat siap untuk
bekerja bakti dan Kepala Desa siap berusaha mencari bantuan untuk
meringankan

beban

rakyat.

Selanjutnya

Kepala

Desa

bersama

BMD,LKMD,, Babinsa, Babinmas bersama-sama menghubungi para


Donatur terutama putra Daerah yang ada di Ibu Kota serta sudah berhasil
dan Alhamdulillah dari hasil kunjungan para Tokoh kepada para putra
daerah bisa terwujud dan terlaksana pembangunan tersebut., , Kegiatan
lain yang dialami tentang sarana Perhubungan dengan menggunakan
tenaga swadaya murni masyarakat membuat semen merah pengganti
pasir, untuk mengadakan kapur masyarakat rela bergotong royong
mengambil bahan kapur dari jenis karang yang diambil dari laut Sayang
Heulang yang jaraknya 5 Km.
14 Pada Tahun 1994 Desa Bojong dikepalai oleh Bapak Widaryana Subrata
warga asal cimahi yang bermukim di Kp cilaut ,selama kepeminpinanya
sejalan dengan terjadinya krisis moneter tapi dia masih bisa membangun
Sumber Daya masyarakat melalui Pengembalian Tanah Carik Desa
Cikolotok yang sekarang dipelihara oleh aparatur pemerinta desa.
15 Pada Tahun 2003 Desa Bojong dipimpin oleh Bapak TOTO TOHIDIN dia
dipilih oleh masyarakat melalui Pilkades . Bapak Toto Tohidin sangat
banyak jasanya dia sudah bisa membangun Irigsi perairan di tiap titk, dia
sudah bisa menjadi Desa Bojong yang terang dengan istilah Listrik masuk
Desa (LMD),dia sudah mampu membangun DAM sungai Cipaleubuh
sepanjang 500 m walau baru sebagian. Dan dia mampu bekerja sama
dengan Kelembagaan Kswadayaan Masyarakat yakni dengan PNPM,
karena pada waktu itu yang ada pembangunan melalui PNPM.
Selanjutnya disela-sela kegiatan Politik, keamanan, dan Ekonomi
masyarakat Desa Bojong pernah dilanda Bencana Banjir Bandang yang
sangat besar sehingga telah menghabiskan hektaran sawah di sepanjang
bantaran sungai yaitu pada Tahun 2010, Seluruh unsur Pemerintah yang

terkait turun tangan ke Desa Bojong sampai dari Propinsi pun turun untuk
mengatasi, Alhamdulillah perhatian Pemerintah sampai di titik aman
walaupun beberapa bulan , sehingga pada saat itu Desa Bojong masuk
katagori Desa yang rawan bencana Banjir.
Karena Desa Bojong Merupakan Desa yang dilalui oleh sebuah
sungai yang besar dan sangat rawan apabila ada banjir besar.
Pada tahun 2013 Kepala Desa Toto Tohidin mengundurkan diri dari
Kepala Desa Bojong karena pada waktu itu juga di sukses mengajukan
Pemekaran Desa , oleh karena itu dia mengundurkan diri karena
merencanakan pencalonan kembali di Desa Pemekaran yang pada waktu
itu Pejabat sementara pengganti Bapak Toto Tohidin adalah Bapak
DADAN DARYANA yang semulanya menjabat sebagai Kaur Ekbang,
dia sukses mengadakan Pemilihan kepala Desa di Desa Bojong dimana
pada waktu itu Bapak Komar menjabat sebagai anggota BPD ,dia
mencalonkan menjadi Kepala Desa Bojong karena ketulusan dan
kejujurannya

meskipun banyak rongrongannya dia berhasil menjadi

orang nomor satu di Desa Bojong.


Baru saja dimekarkan hanya dengan kurang lebih 1 tahun Bapak
Komar berhasil membangun desa Bojong seperti Betonisasi Tanjakan
Kiara tapok. Betonisasi jalan cikuya, Pengaspalan jalan geyot.
Pembangunan dam Cipalebuh lanjutan bapak Toto, TPT di Kp cikuya dan
pembuatan Lapangan Sepak Bola Cimanyal serta pembangunan Irigasi
Curug rempu.
Demikianlah sejarah singkat Desa Bojong dari Tahun 1878 s/d.
2014 kami, seraya memanjatkan doa kepada Tuhan YME semoga Desa
Bojong mendapat perlindungan-Nya serta lebih maju dari tahun
sebelumnya. Amin.
Desa Bojong telah banyak dipimpin oleh beberapa Kepala Desa
baik pjs maupun definitif ,untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table
dibawah ini :
TABEL 1. SEJARAH PEMERINTAHAN DESA
Data Kejadian di Desa Bojong
Tahun
Kejadian

Peristiwa Baik

Peristiwa Buruk

Pembuatan Jalan ke Kecamatan


1965

Pembanguna pertama Sekolah Dasar


Pembangunan Jalan Desa dan Padat Kp

1967

Cilaut
Pembangunan kantor Balai desa
Pembangunan Ssak Gantung dan

1982
1986

Pemukiman Ranca Ilat


Pembangunan Listrik Masuk Desa dan

1994

pemukiman Cimanyal

2002

Pembanguna Jalan sirah Cikuya

2007

Pembangunan Kirmir Jalan,Dam dan irigasi

2013

Turunya bantuan P4IP melalui program

Terjadinya Banjir

PNPM dan Lapang Sepak Bola

bandang

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Bojong

cukup

dinamis dalam berpikir dan berpandangan jauh ke depan. Pakta sejarah


berbicara dan hal yang tidak bias dipungkiri bahwa dari masa ke masa
sebuah daerah mengalami fluktuatif perjalanan jaman.
Kehidupan masyarakat Desa Bojong dalam mata pencahariannya
terbagi dalam beberapa kegiatan antara lain adalah :
a. Pertanian
b. PNS dan Swasta
c. Home Industri
d. Dagang
Komoditi andalan pertanian di Desa Bojong adalah padi.Namun,
dari

kesederhanaan

masyarakatnya

masih

tumbuh

subur

budaya

masyarakat yang masih menjungjung tinggi nilai-nilai kebersamaan,


kegotong royongan sertatentu saja yang paling fundamental yaitu
kehidupan agamis yang memberi ciri khas tersendiri.
1.2 .2 Demografi
A. Letak Geografis
Desa Bojong

salah satu desa di Kecamatan Pameungpeuk di

Kabupaten Garut yang terdiri 10 Rukun Warga ( RW) dan 20 Rukun


Tetangga ( RT). Kondisi umum desa Bojong memiliki Batas Wilayah
adminitratif, yaitu :
Sebelah Utara

: Desa PanyindanganKecamatan Cisompet


8

Sebelah Timur

: Desa Depok Kecamatan Cisompet

Sebelah Selatan

: Desa Bojong Kidul Kecamatan Pameungpeuk

Sebelah Barat

: Desa LinggamanikKecamatan Cikelet

Secara visualisasi, wilayah administrative dapat dilihat dalam


peta wilayah desa Bojong sebegaimana gambar dibawah ini :

Gambar : 1
Peta Administratif Desa Bojong

Sumber : Data Desa Bojong


B. Topografi
Desa Bojong merupakan desa yang berada di daerah datarantinggi
dengan ketinggian antara 100 1000 m dpl (diatas permukaan laut).
Sebagian besar wilayah Desa Bojong adalahdaerah yang cocok untuk
pertanian sebelah Timur desa terbentang sungai Cipaleubuh.

1.3 RUMUSAN PERMASALAHAN


Dengan melihat keadaan dan kondisi masyarakat desa bojong yang
didapatkan dari hasil observasi selama tujuh hari oleh Mahasiswa KKNTematik Universitas Garut tahun 2016 serta peran aktif masyarakat dalam
memajukan dan membangun lingkungan masyarakat, maka dapat disimpulkan
beberapa permasalahan dalam berbagai bidang, antara lain :
1. Bidang Pendidikan

10

2. Bidang Kesehatan
3. Bidang Ekonomi.
4. Pemberdayaan masyarakat
Kemudian setelah melaksanakan kegiatan KKN-Tematik tersebut di
lapangan dan menemukan beberapa permasalahan dan potensi dari bidang
kajian, maka kami merumuskan beberapa program kerja sebagai bentuk
penanggulangan atas permasalahan dan potensi yang terjadi di masyarakat.
1.4 TUJUAN KKN TEMATIK
1.4.1 Tujuan Umum
KKN berbasis Tematik pembangunan pedesaan adalah program
intrakulikuler dengan tujuan utama untuk memeberikan pendidikan
kepada mahasiswa. Namun karena pelaksaannya mengambil lokasi di
masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat serta pihak-pihak
terkait maka realisasasi dilapangan harus sekaligus bisa memberikan
kemanfaatan bagi masyarakat yang bersangkutan yang sekaligus
langsung fokus penanganannya pada permasalah-permasalahan
dimasyarakat, karenanya KKN memberikan arah ganda, yaitu :
1. Memberikan pendidikan pelengkap bagi mahasiswa
2. Membantu masyarakat melancarkan pembangunan dan penguatan
lokasinya masing-masing khususnya dalam pembangunan pedesaan
dengan prinsip masyarakat mandiri.

1.4.2

Tujuan Khusus
1. Membekali mahasiawa dengan kemampuan pendekatan masyarakat
dan membentuk sikap serta prilaku untuk senatiasa peka terhadap
persoalan yang dihadapi masyarakat.
2. Memberi pengalaman belajar mahasiswa dalam kehidupan
masyarakat.
3. Mendewasakan kepribadian dan memperluas wawasan mahasiswa.
4. Memberdayakan masyarakat melalui berbagai aspek pembangunan
sebagai upaya mencapai kesejahteraan.

11

BAB III
REALISASI KEGIATAN
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama tujuh hari dan
loka karya di desa oleh mahasiswa KKN-Tematik Universitas Garut tahun 2016
ditemukan beberapa permasalahan dan pontensi yang ada di desa bojong, maka
dari itu kami dapat menentukan program dalam berbagai bidang untuk
menanggulangi permasalah dan potensi tersebut, sehingga program kerja kami
dapat terealisasi sebagai berikut:
3.1 Bidang Ekonomi

Melaksanakan pengumpulan data mengenai proses produksi dan pemasaran


golok.

12

Melaksanakan bimbingan pembuatan pembukuan keuangan bagi seluruh anggota

kelompok.
Melaksanakan bimbingan pembuatan Laporan Laba Rugi Perusahaan bagi

anggota kelompok.
Melaksanakan pembuatan kerangka proposal untuk pengumpulan modal usaha

berdasarkan data yang sudah dikumpulkan.


Melaksanakan bimbingan pembelajaran komputer mengenai laporan keuangan.

3.2 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Ikut bekerja sama dengan masyarakat Cikangkung dan sekitarnya dalam

pengasapalan jalan SD.


Ikut merealisasikan program pemerintah (PAMSIMAS) dengan membantu

masyarakat membuat kolam penampungan air untuk Kampung Cikuya.


Menjadi mobilisator masyrakat dalam pembangunan lapangan Bola volly.
Terlaksananya musyawarah terbuka berkaitan dengan civitas organisasi dengan

anggota karang taruna Desa dan tokoh mayarakat.


Mengundang sekaligus memberikan motivasi kepada anggota kelompok seni

Terbang yang khas dan kental akan unsur Religius.


Melatih anak-anak remaja RW 07 & 08 dalam bermain musik Qosidah.
Mengadakan seminar workshop tentang peran Karang taruna sekaligus
penyusunan kepanitian Turnamen sepak bola antar RW desa Bojong bersama

karang Taruna, BPD, aparatur Desa, Ketua LPM, dan ketua RW.
Terselenggaranya berbagai perlombaan untuk memperingati HUT RI di RW 07
Terselenggaranya turnamen sepak bola dan bola volley antar RW sedesa Bojong

3.3 Bidang Kesehatan

Terlaksananya program penyuluhan pola hidup sehat (cuci tangan dan sikat gigi

yang baik).
Terlaksananya cek tensi darah dan timbang berat badan gratis.
Terlaksananya kegitan cek kualitas air minum bersih dan penyakit yang sering

terjadi di Bojong ( penyakit diare) di Aula Desa Bojong.


Terlaksananya penyuluhan Cek kualitas air minum bersih di masjid Dusun 2 Kp.

Cikuya.
Terlaksananya ODF.
Terlaksananya kegiatan Puskesmas Keliling (Pusling).
Terlaksananya penanaman tanaman obat kelurga (TOGA).
Terlaksananya pembagian reaflet informasi obat dan obat herbal.

3.4 Bidang Pendidikan

13

Terlaksananya pengajaran Penjaskes dan Seni Budaya.


Terlaksananya kegiatan belajar mengajar tentang Huruf Alphabet, Surat-Surat

Pendek Al-Quran, dan Doa Sehari-hari.


Tersampaikannya Sosialisai mengenai pentingnya pendidikan minimal 9 tahun.
Terlaksananya Bimbingan Belajar mengenai mata pelajaran Matematika, Bahasa

Inggris, dan Seni Budaya.


Terlaksanya Pengajian Rutin Malam Jumat Bapak-Bapak
Terlaksannya Pengajian Rutin hari Jumat Ibu-Ibu
Terlaksananya Pengajian Rutin Malam Sabtu

Selain program-program dalam keempat bidang tersebut kami melaksanakan


program kerja yang disesuaikan dengan prodi jurusan masing-masing, yakni:
3.5 Administrasi Negara
Pembuatan dan pemasangan papan nama kampung yang di pasang di tempat yang

strategis agar dapat dengan mudah di lihat orang.


Mengadakan Seminar workshop bagi aparatur pegawai pemerintahan Desa agar

dapat memberikan pelayanan yang optimal terhadap masyarakat Desa Bojong.


Terlaksananya seminar workshop program unggulan keuangan desa yang
melibatkan aparatur pemerintahan desa Bojong.

3.6 Akutansi

Melaksanakan bimbingan pembuatan pembukuan keuangan bagi selurunh

anggota kelompok.
Melaksanakan bimbingan pembuatan Laporan Laba Rugi Perusahaan bagi
anggpota kelompok.

3.7 Managemen
Melaksanakan obsservasi mengenai latar belakang perusahaan
Melaksanakan pengumpulan data mengenai proses produksi dan pemasaran
golok.
3.8 Farmasi
Melaksanakan program penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
3.9 Paferta
Melaksanakan program penyuluhan pemanfaatan limbah rumah tangga untuk

3.10

dijadikan pupuk organic.


Melaksanakan penyuluhan pemanfaatan jerami yang dibuat menjadi silase.
PR (Public Relation)
14

Melaksanakan dokumentasi company profil selama plaksanaan KKN.

BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama tujuh hari dan loka karya
di desa oleh mahasiswa KKN-Tematik Universitas Garut tahun 2016 ditemukan
beberapa permasalahan dan pontensi yang ada di desa bojong, maka dari itu kami
dapat menentukan program dalam berbagai bidang untuk menanggulangi
permasalah dan potensi tersebut.
4.1 Permasalahan dan potensi di desa Bojong
a. Bidang Pendidikan
a) Permasalahan
Kekurangan sarana prasarana baik itu sarana inti ataupun sarana
pendukung untuk menunjang dalam proses belajar dan mengajar di
lingkungan sekolah. Misalnya kegiatan PKBM dan SKBM dilakukan di

dalam masjid dan Rumah warga sekitar dsb.


Kurangnya tenaga pengajar dalam beberapa bidang pendidikan.
Kurangnya motivasi belajar baik dari orang tua maupun dari guru
mengenai pentingnya pendidikan yang terbukti rata-rata anak yang ada di

desa bojong hanya menempuh pendidikan sampai jenjang SMP.


Letak dan jarak sekolah yang masih relatif jauh dari pemukiman warga

sehingga menimbulkan PKBM yang kurang baik.


b) potensi
Tersedianya lahan kosong berupa tanah yang dihibahkan atau di wakapkan
yang dapat di bangun dan di manfaatkan untuk melengkapi/menbangun

sarana dan prasarana yang belum memadai.


Terdapat para tenaga pengajar yang terdapat di desa bojong maupun luar

desa bojong.
Keinginan dan motivasi belajar anak untuk melanjutkan sekolah ke

jenjang yang kebih tinggi.


Akses infrastruktur jalan menuju sekolah-sekolah yang sudah cukup baik
sehingga jarak tempuh bukanlah menjadi alasan yang kuat untuk tidak
berangkat sekolah.
15

a. Bidang Ekonomi
a) Permasalahan
Kurangnya ketersediaannya modal menjadikan hambatan utama dalam
menjalankan usahanya baik itu UKM Kelompok Wanita Tani (KWT)

maupun Pandai Besi Bapak Diat.


Kurangnya pemanfaatan lahan disekitar rumah untuk ditanami berbagai

macam tanaman baik berupa sayur maupun obat.


Kurangnya alat untuk membantu proses produksi sehingga memperlambat

hasil yang ingin dicapai.


Kurangnya pemasaran hasil produksi yang dapat mempengaruhi

pemasukan UKM itu sendiri.


Kurangnya tenaga kerja untuk memasarkan hasil produksi yang didapat.
Kurangnya pemahaman mengenai Tekonologi Informasi.
b) Potensi
Tersedianya beberapa UKM dan Usaha Perorangan di Desa Bojong yaitu
UKM Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Pandai Besi Bapak Diat yang
menyerap dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang berada

disekitar lingkungan UKM tersebut.


Besarnya motivasi para anggota UKM untuk mengembangkan usahanya

baik skla kecil maupun usaha besar.


Masyarakan di Desa Bojong yang mempunyai keahlian dan motivasi
untuk mengembangkan usahanya namun terhambat oleh model dan sarana

prasarana pendukung.
Sebaiknya sarana infrastruktur pendukung seperti jalan untuk pemasaran
hasil produksi, bahan baku penunjang pembuatan produksi mudah didapat,

dan sebagainya.
Menjadikan masyarakat yang mandiri, inovatif, dan kreatif.

a. Bidang Pemberdayaan Masyarakat


a) Permasalahan
Kurang baikannya pemberdayaan organisasi kepemudaan desa sehingga

terjadi kepakuman dalam beberapa kegiatan kepemudaan.


Kekakuan masyarakat dalam menghadapi kondisi sosial budaya.
Kurang sadarnya masyarakat akan potensi yang terdapat di lingkungan

masing-masing .
Banyaknya masyarakat usia produktif yang bermigrasi dan bekerja ke luar
daerah .
b) Potensi

16

Terealisasi beberapa program pemerintah melaui RPJMD dan RKPD.


Kearifan budaya lokal yang masih kental dipertahankan dengan baik oleh

masyarakat.
Terdapat pemukiman relokasi bagi warga yang terkena bencana.
Infrastruktur akses jalan desa yang sudah cukup baik.
Besarnya motivasi dan keinginan warga untuk hidup lebih dengan
menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman.

a. Bidang Kesehatan
a) Permasalahan
Pemberdayaan daya beli kesehatan
Jarak tempuh dari desa Bojong ke puskesmas cukup jauh.
Kurangnya daya beli masyarakat untuk masalah kesehatan.
Pola hidup sehat dan mandiri
- Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat.
- Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai informasi obat.
Upaya mengembangkan alternatif di bidang kesehatan (TOGA).
- Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap fungsi, teknik pengolahan

dan pengemasan TOGA.


Masyarakat di Desa Bojong tidak mempunyai katalog TOGA.
b) Potensi
Terdapatnya puskesmas keliling dan posyandu.
Terdapatnya sumber mata air yang layak digunakan.
Adanya keingin tahuan warga mengenai pencegahan dan penanggulangan

penyakit yang sering terjadi.


Adanya keingin tahuan warga mengenai obat-obatan.
Terdapat tanaman obat di lingkungan tempat tinggal warga.
4.2 Rencana Program
a. Bidang Pendidikan
Melakukan Pengajaaran mengenai Teknik Informasi Komputer (TIK), Seni

budaya, dan Penjaskes.


Membantu pengajaran mengenai Huruf Alphabet, Surat-Surat Pendek Al-

Quran, dan Doa Sehari-hari.


Sosialisai mengenai pentingnya pendidikan minimal 9 tahun.
Melakukan Bimbingan Belajar mengenai mata pelajaran Matematika, Bahasa

Inggris, dan Seni Budaya.


Pengajian Rutin Malam Jumat Bapak-Bapak.
Pengajian Rutin hari Jumat Ibu-Ibu.
Pengajian Rutin Malam Sabtu
b. Bidang Ekonomi

17

Melaksanakan sosialisasi mengenai sistem dan prinsip manajamen yaitu;


perencanaan, organisasi, menggerakan, controlling dalam pengelolaan

organisasi atau perusahaan bagi pandai besi.


Melakukan pelatihan pembukuan dalam pengelolaan keuangan bagi anggota

Kelompok Wanita Tani (KWT) di kampung Negla desa Bojong.


Membuatkan proposal untuk ekonomi kreatif dan produktif lokal yakni

kerajinan pandai besi perkakas Bapak Diat di kampung Ciganti.


Melakukan pelatihan ilmu teknologi dan informasi bagi anggota KWT.
c. Bidang pemberdayaan masyarakat
Ikut berpartisifasi dalam program Rutinan masyarakat seperti gotong royong

dalam pembangunan sarana umum maupun sarana pribadi.


Ikut menggerakan kembali organisasi Kepemudaan di Desa Bojong
Ikut melestarikan kembali kesenian local Khas Bojong yaitu seni Terbang &

Qosidah.
Mengadakan sosialisasi tentang pentingnya peran organisasi di masyarakat.
Mengadakan berbagai perlombaan untuk memperingati HUT RI di RW 07.
Menyelenggarakan turnamen sepak bola dan bola volley antar RW sedesa

Bojong.
d. Bidang kesehatan
Sosialisasi penyuluhan pola hidup sehat (cuci tangan dan sikat gigi yang

baik).
Program tensi darah dan timbang berat badan gratis.
Penyuluhan Cek kualitas air minum bersih dan penyakit yang sering

terjadi di Bojong.
ODF
Berpartisipasi dalam kegiatan Puskesmas Keliling (Pusling).
Program penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
Penyuluhan dan pembagian reaflet informasi obat dan obat herbal.

e. Rencana program jurusan


a) Administrasi Negara
Bekerja sama dengan Aparatur Desa dalam pengadministratifan wilayah

RW di Desa Bojong.
Memberikan pelatihan & sosialisasi tentang kualitas pelayanan publik di

Lingkungan Pemerintahan Desa bagi Aparat Desa Bojong.


Mengikuti Program unggulan tentang keuangan desa
b) Akutansi
Melakukan pelatihan pembukuan dalam pengelolaan keuangan bagi
anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) di kampung Negla desa Bojong.
c) Managemen
Mengikuti sosialisasi mengenai sistem dan prinsip manajamen yaitu;
perencanaan, organisasi, menggerakan, controlling dalam pengelolaan
organisasi atau perusahaan bagi pandai besi.

18

d) Farmasi
Program penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
e) Faperta
Program Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Untuk Dijadikan Pupuk
Organik.
Teknik Pembuatan Silase (Berbahan Dasar Jerami).
f) PR (Public Relation)
Pembuatan dokumentasi company profil selama plaksanaan KKN

BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Sesuai dengan tema yang di usung Mahasiswa KKN Tematik Uiniga
2016 yaitu Kuliah Kerja Nyata Tematik berbasis Pembangunan Desa
maka selaku mahasiswa peserta KKN tematiik posdaya hendaknya selalu
berusaha untuk ikut terjun secara langsung melihat dan mencari permasalahan
yang timbul dikalangan masyarakat sehingga mendapatkan rencana program
kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pelaksanaan
kegiatan KKN berlangsung di Desa Bojong, melalui proses Observasi hingga
pelaksanaan Lokakarya Desa, dimana dalam observasi mahasiswa KKN
berusaha mengenali kondisi sosial, budaya, ekonomi, sejarah, dan
pengakraban diri kepada masyarakat setempat demi menunjang suksesnya
kegiatan KKN di Desa Bojong kecamatan Pameungpeuk Garut.
Desa Bojong merupakan kawasan wilayah yang memiliki potensi
alam yang cukup baik dalam bidang pertanian, khususnya persawahan,

19

dan perkebunan. Dengan melihat keadaan dan kondisi masyarakat desa


yang didapatkan dari hasil observasi selama 7 hari oleh mahasiswa KKN
Tematik Uniga 2016 serta peran aktif masyarakat dalam memajukan dan
membangun desa dengan mengutarakan semua permasalahan yang
dirasakan oleh masyarakat sekitar baik mengenai potensi wilayah yang ada
maupun Sumber daya lokalnya maka mahasiswa KKN Tematik
sebagai fasilitator sekaligus motivator semoga dapat membantu dengan
program kerja yang akan disepakati bersama dalam lokakarya desa
ini yang diharapkan dapat dilaksanakan secara bersama-sama oleh
masyarakat Desa Bojong kecamatan Pameungpeuk kabupaten Garut.

20

Anda mungkin juga menyukai