Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan

untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.1 Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan
lingkungan selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah tentang kesehatan
lingkungan, yang pengaturannya ditujukan dalam rangka terwujudnya kualitas
lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan penyakit dan/atau
gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan lingkungan di permukiman,
tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum.2
Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup
kesehatan lingkungan, yaitu penyediaan air minum, pengelolaan air buangan
dan pengendalian pencemaran, pembuangan sampah padat, pengendalian
vector, pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia,
higiene makanan, termasuk higiene susu, pengendalian pencemaran udara,
pengendalian radiasi, kesehatan kerja, pengendalian kebisingan, perumahan
dan pemukiman, aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara,
perencanaan daerah dan perkotaan, pencegahan kecelakaan, rekreasi umum
dan pariwisata, tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah,

bencana

alam

dan

perpindahan

penduduk,

tindakan

pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan. 3 Di Indonesia, ruang


lingkup kesehatan lingkungan ada 8 yaitu penyehatan air dan udara,

pengamanan limbah padat/sampah, pengamanan limbah cair, pengamanan


limbah gas, pengamanan radiasi, pengamanan kebisingan, pengamanan vektor
penyakit, penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana.4
Inspeksi Kesehatan Lingkungan merupakan kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka
pengawasan berdasarkan standar, norma dan baku mutu yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat.5 Penulis telah melakukan
inspeksi kesehatan lingkungan untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan
lingkungan yang ada di RW 25 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan
dengan menggunakan kuesioner penilaian risiko kesehatan lingkungan 2013
(Envirmental Health Risk Assesment = EHRA). Pentingnya dilakukan
identifikasi awal masalah kesehatan lingkungan bertujuan untuk mengetahui
permasalahan kesehatan lingkungan yang ada di lingkungan tersebut guna
meningkatkan derajat kesehatan. Identifikasi yang dilakukan penulis terkait
kesehatanlingkungan mencangkup aspek pengelolaan sampah rumah tangga,
kondisi rumah, pengelolaan limbah rumah tangga, jamban, pengelolaan
pangan, perilaku hidup bersih, sumber air, serta penyakit berbasis kesehatan
lingkungan seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA).
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan data sekunder penulis
mendapatkan 2 masalah utama yaitu kurangnya optimalisasi penanggulangan
kejadian DBD dan kurangnya optimalisasi pengendalian penyakit ISPA di RW
25 Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Oleh karena

itu kegiatan ini dilakukan untuk menentukan 1 masalah utama terkait keehatan
lingkungan.
1.2

Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan ini terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan

khusus, antara lain:


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi masalah
terkait dengan kesehatan lingkungan di RW 25 Kelurahan simpang Baru,
Kecmatan Tampan, Kota Pekanbaru.
1.2.2

Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah utama terkait kesehatan lingkungan dengan
musyawarah masyarakat desa di RW 25 Kelurahan Simpang Baru,
Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
2. Menganalisis masalah utama terkait dengan kesehatan lingkungan di RW
25 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.
3. Menyusun rekomendasi alternatif pemecahan masalah untuk Dokter Muda
IKM-KK periode berikutnya.
1.3 Manfaat Kegiatan
a. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan warga tentang kesehatan lingkungan
agar warga mengetahui masalah kesehatan lingkungan yang ada di
lingkungannya.
b. Dokter Muda
Menambah pengalaman dan wawasan bagi penulis mengenai
identifikasi masalah kesehatan lingkungan di RW 25 Kelurahan
Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru.

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.


Tersedia di: www.hukum online.com
2. peraturan pemerintah rebublik Indonesia no. 66 tahun 2014. Tersedia di
http://peraturan.go.id/pp/nomor-66-tahun-201411e4bbf31dde6f869f7f313430323338.html
3. World Health Organization (WHO). Environmental Health [cited 2008
January]. Available from: http://www.WHO.int.
4. Departemen Kesehatan (Depkes) Repubik Indonesia. Undang-undang Nomor

23 tahun 1992 tentang Kesehatan


5. Ryadi S. Pengantar kesehatan lingkungan dimensi dan tinjauan konsepsual.
Surabaya:Karya anda;1986

Anda mungkin juga menyukai