Anda di halaman 1dari 18

Askep Komunitas : kebutuhan nutrisi pada balita

Kasus 1
Keluarga dengan balita
Perawat T mempunyai keluarga binaan yaitu keluarga Bp. Rs (30thn) dengan anak pertama An.
R berusia 4 tahun. Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Bp. Rs terdapat beberapa masalah
kesehatan yang dialami, salah satunya adalah masalah ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh pada An. R didukung oleh hasil pengkajian sebagai berikut. Berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik, BB An. R 10 kg, TB 89 cm. Menurut hasil perhitungan BB/TB anak
perempuan usia 2-5 tahunDepkes RI, An. R dikategorikan memiliki gizi kurang. An. R tidak
menentu pola makannya. Terkadang An. R tidak makan nasi dalam sehari , hanya minum susu
saja. Kalo An. R sedang mau makan biasanya 2xper hari, pagi dan sore. Keluarga Bp. Rs makan
setiap hari dengan komposisinasi, laik, sayur (2-4 kali per minggu), buah (belum tentu tiap
minggu konsumsi buah) dan susu (khusus untuk An. R ). Pola makan An. R jika dirinci adalah
sebagai berikut : susu 3-4 botol per hari @ 120 cc dengan perbandingan 3 sendok susu kental
manis dan 120 cc air, nasi 2x per hari (pagi dan sore) @ 7 sendok makan, syur hanya mau
kuahnya saja kecuali sayur kangkung. Sayur bellum tentu makan setiap hari, hanya 2-3 x per
minggu. Buah belum tentu makan setiap minggu, yang disukai hanya buah jeruk. Setiap bangun
tidur jam 06.00 pagi An. R minum susu, jam 08.00 pagi makan makanan kecil sambil nonton TV,
jam 09.00 makan pagi (belum tentu malkan pagi setiap hari, jam 11.00 minum susu, jam 14.00
minum susu, jam 15.00 makan kecil, jam 17.00 makan sore, dan jam 19.00 minum susu. An. R
alergi telur, setiap makan telur keluar bintik-bintik merah pada muka An. R. Ibu E tidak
mengetahui komposisi makanan yang tepat dan cara mensiasati An. R yang tidak suka makan
sayur dan buah. Ibu E tidak mengetahui bagaimana mengolah makanan secara variatif dan
membuat makanan cemilan yang kaya gizi dan sehat. Ketika An. R susah makan, ibu E tetep
membujuk agar An. R mau makan. Akan tetapi ibu E tidak pernah memodifikasi lingkungan
menjadi menyenangkan dan menarik keinginan anak untuk makan. Menurut Ibu E, posyandu
merupakan saranan untuk pematauan gizi dan berat badan balita. Akan tetapi ibu E malas
mengajak An. R ke posyandu karna saat posyandu banyak pekerjaan rumah yang belum
diselesaikan. Tahap lanjut setelah pengkajian dan merumuskan masalah adalah menyusun
perencanaan dan implementasi. Pada saat kunjungan keluarga berikutnya, perawat akan
mengevaluasi pemahaman keluarga tentang komposisi makanan yang tepat untuk anak usia 4

tahun dan akan memberikan story telling pada An. R dengan tema mamfaat makan sayur dan
makanan bergizi. An. R juga saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan giginyan berlubang ,
terlihat ada gigi yang hitam-hitam, minum susu saat tidur karna masih minum memakai
dot,terkadang juga suka sakit giginya. Pertumbuhan An. R bagus sesuai tahapan perkembangannya
diusia 4 tahun, namun ibu E ingin memberikan mainan sesuai tahap tumbuh kembang An. R tapi
tidak tahu.

I.

Data Umum
1. Nama kepela keluarga : Bp. Rs (30 tahun)
2. Alamat
: Jalan Fatmawati Pondok Labu No. 22 RT 04/RW 05
No Nama

Jenis kelamin

Hubungan

Umur

pendidikan

30 tahun
28 tahun
4 tahun

Serjana S1
SMA
PAUD

dgn
1
Bp. Rs
2
Ibu E
3
An. R
3. Genogram

keluarga
Suami/KK
Istri
Anak

Laki-laki
Perempuan
Laki-laki

Ibu E (28)
Bp. Rs (30)

4
An. Rs (4)

4.
5.
6.

7.
II.

Keterangan
laki-laki
perempuan
yang tinggal 1 rumah
Tipe keluarga
Keluarga Bp. Rs adalah keluarga dengan tipe nuclear family dimana didalam keluarga terdiri
dari ayah, ibu dan anak.
Agama
Keluarga menganut agama islam dan menjalankan kewajiban shalat lima waktu, semua aktifitas
yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan agama.
Status sosial ekonomi keluarga
Ibu E mengatakan penghasilan suaminya dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari karena
suaminya kerja di sebuah perusahaan dengan penghasilan 3.000.000 rupiah untuk memenuhi
satu bulan kebutuhan sehari-hari dan biaya anak sekolah.
Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak ada kebiasaan rutin untuk berekreasi ketempat hiburan, keluarga jarang untuk
duduk bareng dalam menonton tv dan pada saat makan.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga dengan balita, Ibu E mengatakan An. R anaknya memang tidak mau makan dan hanya
minum susu, tidak suka makan sayur dan buah-buahan. Orang tua juga jarang berkomunikasi
dengan anak, bahkan ibu E malas mengajak An. R ke posyandu karena banyak pekerjaan rumah
yg belum diselesaikan, Ibu E juga mengatakan ingin memberikan mainan sesuai tahap tumbuh
kembang An. R tetapi tidak tahu.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ibu E tidak tau bagaimana cara memodifikasi lingkungan menjadi lebih menyenangkan dan
menarik keinginan anak untuk makan, Ibu E juga tidak tau mainan yang sesuai dengan tumbuh
kembang An. R. Ibu E juga belum terlalu paham tentang kegiatan posyandu dan belum tau
bagaimana cara memenuhi kebutuhan nutrisi An. R.
3. Riwayat keluarga inti
Ibu E mengatakan pertama kali bertemu dengan suaminya di tempat kerja, tidak lama berpacaran
dan sudah mengantungi restu yang telah didapat dari keluarga masing-masing dan akhirnya
menikah.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat dari kedua orang tua mereka dari pihak suami/istri tidak mempunyai kebiasaan kawin
cerai dan tidak mempunyai kebiasaan suami suka minum-minuman keras ataupun berjudi.
III.
Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bp. Rs adalah milik pribadi dengan luas rumah 15 x 15m2.
Rumah yang terdiri dari ruang tamu 2, 1 ruang makan, 3 kamar tidur, kamar mandi dan dapur,
dengan keadaan sedikit rapi dengan peralatan rumah tangga sedikit rapih, pencahayaan dan
vantilasi baik, dapur dan kamar mandi keadaan bersih, sumber air berasal dari PAM untuk
pompa listrik untuk kebutuhan air selain mandi, cahaya matahari dapat masuk terutama pada
arak depan. Ventilasi menurut keluarga berasal dari kelang-kelang angin, penerangan terang
dengan neon, air yang dipakai dapat mencukupi kebutuhan keluarga.
2. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW
RT 04/RW 05 no 22 berpenduduk tidak terlalu padat, khusus tetangga keluarga Bp. Rs sebagian
besar pengusaha, terdapat 5 rumah disisi kanan kiri rumah Bp. Rs dan kehidupan diantara
tetangga terjalin akrab dan saling menghormati.
3. Mobilitas geografis keluarga
Sejak menikah beberapa tahun lalu Bp. Rs memutuskan untuk membawa istri pindah dan tidak
tinggal bersama orang tua.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Bp. Rs tidak begitu aktif dalam kegiatan diwilayahnya karna bekerja, tempat bekerja cukup jauh
dari rumah, bekerja dari jam 08.00 sampai jam 17.00. Ibu E yang mengikuti pengajian ditempat
daerahnya tinggal.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bp. Rs yang tinggal jauh dari orang tuanya masing-masing serta handai taulan sangat
menjadikan keluarga Bp. Rs mandiri apabila kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
IV.
Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Kerenggangan didalam pola komunikasi diantara kedua orang tua dan anaknya, sekalinya ada
topik pembicaraan ibu E membujuk agar An. R mau makan.

2. Struktur kekuatan keluarga


Kurangnya komunikasi didalam keluarga Bp. Rs sehingga anak dari keluarga tersebut kurang
harmonis, kalau tidak minta dibuatkan susu tidak adanya pembicaraan sekalinya ada satu dua
kalimat yang keluar dari anaknya. Bapak Rs bekerja mencari nafkah dan Ibu E mengurus rumah
tangga.
3. Struktur peran
Bp. Rs adalah kepala rumah tangga yang bertugas mencari nafkah dan Ibu E yang mengurus
rumah tangga serta anaknya dan suami tidak mengizinkan istri untuk bekerja kecuali mengurus
rumah dan anak.
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga Bp. Rs menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama Islam dan
mengharapkan anaknya nanti menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa serta taat
didalam menjalankan setiap ajaran agama islam yang paling utama yaitu shalat lima waktu.
V.
Fungsi keluarga
1. Fungsi efektif
Kurangnya rasa kasih dan sayang pada keluarga Bp. Rs menjadikan anaknya susah
mengutarakan isi hatinya sebab dari didikan kedua orang tuanya yang jarang menanyakan kabar,
kegiatan anak, dan keinginan anaknya sehingga si anak menjadi tidak nyaman dengan kedua
orang tuanya.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bp. Rs yang kurang peduli dengan masalah anaknya sehingga si anak merasa tidak
nyaman dan menjadi pendiam.
3. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
Ibu E mengatakan anaknya tidak mau makan hanya minum susu, tidak suka makan sayur dan
buah. Masalah kesehatan yang dialami adalah ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh karena kurangnya asupan makanan bergizi yang diberikan kepada anak oleh Ibu E. Suami
suka masuk angin dan pegel-pegel karena kecapekan dan kelamaan duduk, sembuh dengan
dibawa beristirahat, kadang suka minum vitamin c untuk menambah energi, dan kalau ibu E
kadang suka pusing-pusing karena mengurus anak dan rumah, dan bingung dengan anaknya
yang tidak mau makan, tapi setelah dibawa beristrirahat atau tidur pusingnya hilang.
4. Fungsi ekonomi
Ibu E mengatakan bahwa penghasilan suaminya mencukupi kebutuhan hidupnya.
VI.
Stres dan koping keluarga
1. Stresor jangka panjang dan jangka pendek
Keluarga Ibu E mengatakan An. R ada gangguan dalam masalah pemenuhan nutrisis karna tidak
mau makan dan badannya kurus dan hanya minum susu dan makan cemilan.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga kurang memahami terhadap masalah sehingga beliau beranggapan adem ayem,
meskipun tubuh anaknya kurus tapi menurut Ibu E dengan minum susu anaknya sudah
mendapatakan gizi dan nutrisi yang baik, padahal yang seperti itu justru harus di hentikan dan
membiasakan anak makan, makan sayur dan buah, daging kemudian minum susu agar nutrisi si
anak terpenuhi dan berat badannya bertumbuh sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya.
3. Strategi koping
Tidak adanya komunikasi terhadap orang tua dengan anaknya sehingga masalah tidak
terpecahkan.
4. Strategi adaptasi disfungsional

VII.
VIII.
1.

2.
3.
4.
IX.

Dari hasil pengkajian masalah-masalah yang terdapat dikeluarga Bp. Rs tidak terpecahkan.
Harapan keluarga
Keluarga mengatakan sangat senang dengan kehadiran mahasiswa perawat dan berharap bisa
membantu menyelesaikan masalah yang ada di keluarga tersebut
Data tambahan
Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan sehari dengan menu makan : Nasi, sayur, bayam, sop, oseng
capcay, lauk pauk tempe dan tahu, ikan basah, telur dan daging dan buah jeruk, pepaya untuk
anak ditambah susu.
Eliminasi
Didalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar.
Istirahat tidur
Didalam keluarga tidak ada keluhan dalam masalah tidur.
Aktifitas sehari-hari
Bp. Rs bekerja dari jam 08.00 sampai 17.00dengan kerja yang cukup jauh dari rumah, Ibu yang
merapikan rumah dan menjaga kesehatan nutrisi anak dan keluarga.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik
Kepala

Wajah

Mata

Hidung

Mulut

Leher

An. R
Rambut agak coklat,
pendek, tipis, tidak
berketombe,tidak ada
benjolan dikepalan,
kering.
Wajah tampak
simetris, tampak
bintik-bintik merah
diwajahnya.
Konjungtiva anemis,
mata bersih, sklera
tidak ikterik, refleks
pupil normal
Bentuk hidung normal
(tidak begitu
mancung), tidak ada
polip
Mukosa bibirnya
tampak kering, tidak
stomatitis, gigi ada
yang baru tumbuh dan
gigi ada yang
berlubang.
Leher simetris, tidak
teraba adanya
benjolan, tidak adanya
distensi vena
jugularis, tidak

Bp. Rs
Ranbut hitam
pendek, tidak
berketombe.

Ibu E
Rambut panjang
lurus, tidak
berketombe.

Wajah tampak
simetris

Wajah tampak
simetris

Konjungtiva tidak
anemis, mata bersih,
sklera tidak ikterik,
refleks pupil normal
Bentuk hidung
normal (tidak begitu
mancung), tidak ada
polip
Mukosa bibir
lembab, warna bibir
merah gelap, tidak
stomatitis, terlihat
tidak ada plak/karang
gigi.
Leher simetris, tidak
teraba adanya
benjolan, tidak
adanya distensi vena
jugularis, tidak

Konjungtiva tidak
anemis, mata bersih,
sklera tidak ikterik,
refleks pupil normal
Bentuk hidung
normal (agak
macung), tidak ada
polip
Mukosa bibir
lembab, tidak
stomatitis, gigi bersih

Leher simetris, tidak


teraba adanya
benjolan, tidak
adanya distensi vena
jugularis, tidak

Dada
Abdomen

Tangan

Kaki

TTV

Bb,Tb,Lk, Lila

X.

adanya struma dan


goiter.
Bentuk dada simetris,
bunyi jantung, dada,
paru normal.
Perutnya tampak
membesar, tidak
adanya hepatomegali
serta splenomegali
Turgor kulit kurang
baik (kurang elastis
dsn agak kering), dan
kemerahan
Tidak ada
pembengkakan,
bentuk kaki simetris,
ada bekas luka jatuh.
N : 85x/m
R : 24x/m
S : 36,5
TD: 90/70mmHg
Bb : 10 kg
Tb : 89 cm
Lk : 39,5 cm
Lila : 15,5 cm

adanya struma dan


goiter.
Bentuk dada simetris,
bunyi jantung, dada,
paru normal.
Tidak kembung dan
tidak adanya
hepatomegali serta
splenomegali
Turgor kulit baik
(elastis dan tidak
tipis)

adanya struma dan


goiter.
Bentuk dada simetris,
bunyi jantung, dada,
paru normal.
Tidak kembung dan
tidak adanya
hepatomegali serta
splenomegali
Turgor kulit baik
(elastis dan tidak
tipis)

Tidak ada
pembengkakan,
bentuk kaki simetris.

Tidak ada
pembengkakan,
bentuk kaki simetris.

N : 80x/m
R : 20x/m
S : 36,5
TD: 110/80mmHg
Bb : 57 kg
Tb : 166 cm

N : 78x/m
R : 20x/m
S : 36,5
TD: 120/80mmHg
Bb : 55 kg
Tb : 160 cm

Data Fokus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Data Subjektif
Data Objektif
Ibu E mengatakan An. R tidak menentu pola 1. Saat dilakukan pengkajian fisik
makannya
didapatkan hasil BB = 10 kg TB = 89 cm
Ibu E mengatakan An. R tidak makan nasi dlm 2. An. R tampak kurus
sehari hanya minum susu saja
3. An. R perutnya tampak membesar
Ibu E mengatakan jika An. R sedang mau
4. An. R mata tampak konjungtiva anemis.
makan hanya 2x/hari
5. An. R tampak giginya berlubang
Ibu E mengatakan anaknya alergi telur dan
6. An. R rambutnya tampak tipis
timbul bintik-bintik merah di muka
7. An. R turgor kulitnya tampak kurang
Ibu E mengatakan tidak tau cara meningkatkan
elastis dan kemerahan.
selera makan An. R
8. An. R mukosa bibirnya tampak kering.
Ibu E mengatakan tidak tau cara mengolah
9. An. R tampak bintik-bintik merah
makanan (berpariasi)
diwajahnya.
Ibu E mengatakan tidak tahu cara membuat 10. An. R tampak ngedot saat minum susu.
cemilan yang kaya gizi dan sehat.
11. An. R tampak sering menggaruk daerah
Ibu E mengatakan walaupun anaknya susah
wajahnya
makan, tetap dipaksa makan.
12. Ibu E tampak memaksa makan anaknya.
Ibu E mengatakan anaknya mengeluh gatal- 13. Ibu E tampak bingung membuatkan menu
gatal diwajah
makan anaknya.

XI.

10. Ibu E mengatakan tidak tahu untuk menciptakan14. Ibu E tampak bingung memberikan
lingkungan yang menyenangkan.
mainan sesuai tumbang anaknya.
11. Ibu E malas keposyandu karna banyak
15. Data tambahan:
pekerjaan yang belum kelar.
Menurut DEPKES RI BB/TB
12. Ibu E mengatakan anaknya tidak suka makan
BBI = (usia x 2) + 8 = 16 kg
sayur, kecuali sayur kangkung.
13. Ibu E mengatakan anaknya minum susu sambil
tidur karna masih ngedot.
14. Ibu E mengatakan tidak tahu mainan apa yang
sesuai dengan tumbuh kembang anaknya.
15. Ibu E mengatakan :
Jam 06.00 anaknya minum susu
Jam 08.00 anaknya nyemil sambil nonton tv.
Jam 09.00 anaknya makan pagi, tapi belum
tentu makan pagi setiap hari.
Jam 11.00 anaknya minum susu
Jam 14.00 anaknya minum susu
Jam 15.00 ananknya ngemil
Jam 17.00 anajnya makan sore
Jam 19.00 anaknya minum susu
16. Ibu E mengatakan anaknya rewel
Analisa Data
N Data fokus
o
1
Data subyektif :
1. Ibu E mengatakan An. R tidak menentu pola
makannya.
2. Ibu E mengatakan An. R tidak makan nasi dlm
sehari hanya minum susu saja.
3. Ibu E mengatakan jika An. R sedang mau
makan hanya 2x/hari.
4. Ibu E mengatakan tidak tau cara
meningkatkan selera makan An. R .
5. Ibu E mengatakan tidak tau cara mengolah
makanan (berpariasi).
6. Ibu E mengatakan tidak tahu cara membuat
cemilan yang kaya gizi dan sehat.
7. Ibu E mengatakan anaknya tidak suka makan
sayur, kecuali sayur kangkung
8. Ibu E mengatakan :
Jam 06.00 anaknya minum susu
Jam 08.00 anaknya nyemil sambil nonton tv.
Jam 09.00 anaknya makan pagi, tapi belum
tentu makan pagi setiap hari.
Jam 11.00 anaknya minum susu
Jam 14.00 anaknya minum susu

Diagnosa keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh pada
keluarga Bp. Rs khususnya An. R
(4 tahun)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3
1.
2.
3.
1.

Jam 15.00 ananknya ngemil


Jam 17.00 anajnya makan sore
Jam 19.00 anaknya minum susu
Data obyektif :
Saat dilakukan pengkajian fisik didapatkan
hasil BB = 10 kg.
An. R tampak kurus
An. R perutnya tampak membesar
An. R mata tampak konjungtiva anemis.
An. R rambutnya tampak tipis
An. R turgor kulitnya tampak kurang elastis
dan kemerahan.
An. R mukosa bibirnya tampak kering.
Menurut DEPKES RI BB/TB
BBI = (usia x 2) + 8 = 16 kg
Data subjektif :
Ibu E mengatakan tidak tau cara
meningkatkan selera makan An. R
Ibu E mengatakan tidak tau cara mengolah
makanan (berpariasi)
Ibu E mengatakan tidak tahu cara membuat
cemilan yang kaya gizi dan sehat.
Ibu E mengatakan tidak tahu untuk
menciptakan lingkungan yang menyenangkan.
Ibu E mengatakan tidak tahu mainan apa yang
sesuai dengan tumbuh kembang anaknya
Data objektif :
Ibu E tampak bingung membuatkan menu
makan anaknya.
Ibu E tampak bingung memberikan mainan
sesuai tumbang anaknya
Data subjektif :
Ibu E mengatakan anaknya rewel
Ibu E mengatakan anaknya alergi telur dan
timbul bintik-bintik merah di muka
Ibu E mengatakan anaknya mengeluh gatalgatal diwajah
Data objektif :
An. R tampak sering menggaruk daerah
wajahnya
An. R tampak bintik-bintik merah diwajahnya

Kurangnya pengetahuan pada


keluarga Bp. Rs khususnya ibu E
(28 tahun)

Reaiko kerusakan integritas kulit


pada keluarga Bp. Rs khususnya
An. R (4 tahun)

2.
XII. Skoring
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bp. Rs khususnya pada
An. R (4 tahun)
No
1

Kriteria
Sifat masalah :

Scor
3/3 x 1 = 1

Pembenaran
Sifat masalah aktual ketidakseimbangan

2
3
4

2/2 x 2 = 2
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, jika
Aktual : 3
3/3 x 1 = 1
tidak ditangani akan berkelanjutan pada
Ancaman
2/2
x
1
=
1
gangguan tumbuh kembang si An. R dan
kesehatan : 2
akan mengakibatkan gizi buruk.
Keadaan
Kemungkinan masalah dapat diubah
sejahtera : 1
mudah. Karna pengetahuan Ibu kurang dan
Kemungkinan
ibu malas membawa anak ke posyandu
masalah untuk
tempat memantau perkembangan setelah
dirubah :
diberi penyuluhan.
Mudah : 2
Fotensial masalh untuk dicegah tinggi,
Sebagian : 1
karna keluarga Bp. Rs masih mau merubah
Tidak dapat:0
cara masak yang baik (bergizi dan sehat)
Potensial masalah
khususnya pada Ibu E dan menyiapkan
untuk dicegah :
suasana makan yang senang sehingga
Tinggi : 3
anaknya mau makan.
Masalah sudah dirasakan dan perlu
Cukup : 2
penanganan segera untuk meningkatkan
Rendah : 1
status gizi An. R
Menonjolnya
masalah :
Masalah
dirasakan dan
segera ditangani :
2
Ada masalah,
tidak perlu segera
ditangani : 1
Masalah tidak
dirasakan : 0
Total
5
2. Kurangnya pengetahuan pada keluarga Bp. Rs khusunya pada Ibu
No
1
2
3
4

Kriteria
Sifat masalah :
Aktual : 3
Ancaman
kesehatan : 2
Keadaan
sejahtera : 1
Kemungkinan
masalah untuk
dirubah :
Mudah : 2
Sebagian : 1
Tidak dapat:0
Potensial masalah

Scor
3/3 x 1 = 1
2/2 x 2 = 2
2/3 x 1 = 2/3
1/2 x 1 = 1/2

Pembenaran
Sifat masalah kurang pengetahuan, jika
ditangani akan memberikan informasin
dalam memenuhi kebutuhan gizi An. R
yang didapatkan dari penyuluhan
Masalah dapat dirubah dengan diberikan
informasi mengenai memenuhi kebutuhan
An. R
Kurang pengetahuan keluarga tentang
mengolah makanan dan memberikan
makanan sesuai umur anaknya dapat
segera dibantu dalam memenuhi kebutuhan
si anak (gizi dan mainan)
Orang tua An. R merasakan ketidaktahuan
dalam memenuhi kebutuhan anaknya (cara

untuk dicegah :
mengoolah masakan dan memberikan
lingkungan yang nyaman.
Tinggi : 3
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya
masalah :
Masalah dirasakan
dan segera
ditangani : 2
Ada masalah,
tidak perlu segera
ditangani : 1
Masalah tidak
dirasakan : 0
Total
4 1/6
3. Resiko kerusakan integritas kulit pada keluarga Bp. Rs khususnya An. R (4 tahun)
No
1
2
3
4

XIII.

Kriteria
Sifat masalah :
Resiko
Kemungkinan
masalah untuk
dirubah :
Mudah : 2
Sebagian : 1
Tidak dapat:0
Potensial masalah
untuk dicegah :
Tinggi : 3
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya
masalah :
Masalah dirasakan
dan segera
ditangani : 2
Ada masalah,
tidak perlu segera
ditangani : 1
Masalah tidak
dirasakan : 0
Total
Prioritas diagnosa keperawatan

Scor
2/3 x 1 = 2/3
2/2 x 2 = 2
3/3 x 1 = 1
1/2 x 1 = 1/2

4 1/6

Pembenaran
Sifat masalah belum terjadi, tetapi tanda
dan gejala timbul setelah An. R
mengonsumsi telur, jika tidak segera
ditangani akan mengakibatkan kerusakan
integritas kulit pada An, R (4 tahun)
Masalah dapat dirubah dengan diberikan
penyuluhan mengenai protein pengganti
telur dan dapat mencegah komplikasi dari
masal integritas kulit
Masalah masih dapat dicegah, dengan cara
mengganti pemenuhan nurisi yang baik
untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
Keluarga merasakan masalah, tetapi sama
keluarga tidak perlu segera ditangani.

1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bp. Rs khususnya pada
An. R (4 tahun)
2. Kurangnya pengetahuan pada keluarga Bp. Rs khusunya pada Ibu E
3. Resiko kerusakan integritas kulit pada keluarga Bp. Rs khususnya An. R (4 tahun)
XIV. Intervensi
Diagnosa
keperawatan
Ketidakseimb
angan Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh pada
keluarga
Bp.Rs
khususnya
An. R (4
tahun).

Tujuan
TUM
TUK
Selama 5 kali 1. Selama 1x60
kunjungan ke menit kunjungan
rumah,
keluarga mampu
ketidakseimb mengenal
angan nutrisi masalah
kurang dari
ketidalseimbang
kebutuhan
an nutrisi pada
tubuh pada
An. R.
keluarga Bp. Dengan cara :
Rs khususnya
1.1.
Mengetahui
pada An. R (4 pengertian
tahun).
ketidakseimban
gan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh.
1.2.
Menyebutkan
penyebab
ketidakseimban
gan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh.
1.3.
Menyebutkan
tanda-tanda
ketidakseimban
gan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh.
1.4.
Menyebutkan
cara mencegah
ketidakseimban
gan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh.
Selama 1 x 60
menit kunjungan

Evaluasi
Kriteria
Standart
Respon1.1 Ketidakseimbangan
verbal
nutrisi kurang dari
Respon kebutuhan tubuh
verbal
adalah asupan nutrisi
Respon yang tidak cukup
verbal
untuk memenuhi
Respon kebutuhan metabolik
verbal 1.2 Asupan nutrisi yang
Respon kurang akan gizi
verbal
yang sehat, kurang
Respon pengetahuan ibu
verbal
didalam mengolah
Respon menu makanan
verbal
untuk anaknya.
Respon1.3 Tanda-tanda
verbal
ketidakseimbangan
Respon nutrisi kurang dari
verbal
kebutuhan tubuh:
Psikom Lemah, perut
otor
membesar, kulit
Psikom kering, rewel, mata
otor
kunjungtiva anemis.
Respon1.4 Berikan asupan
verbal
nutrisi yang baik,
Psikom berikan makanan
otor
pendamping selain
Psikom nasi yg gizinya
otor
baik ,berikan
Respon suplemen makanan
verbal
agar nafsu
Respon makan,berikan susu
verbal
formula
Respon 2.1 Menyebutkan 2
verbal
akibat lanjut dari
kurang nutrisi tidak
diatasi :
2.1.1.
- kurus
- perut membesar
2.2 Ibu E memutukan

Intervensi
1.1.1.Stiry telling bersama
keluarga tentang pengertian
nutrisi dengan menggunakan
lembar balik.
1.1.2. Tanyakan kembali
kepada keluarga tentang
pengertian nutrisi.
1.1.3. Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang tepat.
1.2.1. Diskusikan bersama
keluarga penyebab kurang
nutrisi dengan menggunakan
lembar balik.
1.2.2. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
penyebab kurang nutrisi
1.2.3. Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang tepat.
1.3.1. Diskusikan bersama
keluarga tanda-tanda kurang
nutrisi.
1.3.2. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali tandatanda kurang nutrisi.
1.3.3. Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang tepat.
1.4.1.Dorog keluarga untuk
menyebutkan pencegahan
kurang nutrisi
1.4.2. motivasi An.R untuk
menyebutkan kembali akibat
lanjut kurang nutrisi tidak
diatasi.
1.4.3. Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang tepat.
Jelaskan kepada keluarga
akibat lanjut apabila kurang
nutrisi tidak diatasi
menggunakan lembar balik

2.1.

2.2.

3.1.

3.2.

3.3.

4.1.

4.2.

An. R mampu
mengambil
keputusan untuk
masalah nutrisi.
Dengan cara :
Menyebutkan
akibat
lanjut
kurang nutrisi
tidak diatasi
Memutuskan
untuk merawat
An. R dengan
kurang nutrisi.
Setelah 1x60
menit kunjungan
keluarga mampu
merawat
anggota
keluarga dengan
masalah kurang
nutrisis.
Dengan cara:
Menyebutkan
cara perawatan
kurang nutrisi
dirumah.
Mengatur
jadwal makan
dan jenis menu
makanan
Membuat jus
buah + sayuran
+ madu.
Setelah 1x60
menit kunjungan
keluarga mampu
memodivikasi
lingkungan.
Dengan cara:
Menyebutkan
cara-cara
memodifikasi
lingkungan
Lakukan
modifikasi
lingkungan yang

untuk merawat An.


2.1.2.
R dengan kurang
nutrisi.
3.1 menyebutkan 3 dari
5 pencegahan kurang
2.1.3.
nutrisi, bisa dengan
makan teratur, 2.2.1.
makan makanan
yang kaya akan gizi
dan vitaminminum
suplemen penambah
2.2.2.
nafsu makan.
3.2 Ibu E mampu 3.1.1.
mendemonstrasikan
cara menyusun
jadwal makan. 3.1.2.
3.3 Ibu E dapat
mendemonstrasikan
cara membuat jus
3.1.3.
buah + sayuran +
madu.
3.2.1.
4.1. Ibu E dapat
menyebutkan 2 dari
3 cara memodifikasi
3.2.2.
lingkungan untuk
meningkatkan minat
makan anak
3.2.3.
diantaranya
meletakkan poster
bergambar buah-3.2.4.
buahan dan sayuran
dikamar anak dan
membelikan tempat
5.3.1.
makan dan minum
yang unik dan
menarik.
5.3.2.
4.2. Pada kunjungan
tidak terencana
melakukan tindakan
5.3.3.
modifikasi
lingkungan.
4.3. Ibu E dapat
4.1.1.
mendemonstrasikan
cara membentuk
makanan yang unik
dan menarik. 4.1.2.

Motivasi keluarga untuk


menyebutkan kembali akibat
lanjut kurang nutrisi tidak
diatasi
Berikan reinforcement positif
atas jawaban yang tepat
Diskusikan kembali dengan
keluarga tentang keinginan
keluarga untuk merawat An.R
dengan kurang nutrisi.
Berikan reinforcement positif
atas jawaban yang tepat.
Diskusikan dengan Ibu E
tentang pencegahan kurang
nutrisi.
Motivasi Ibu E untuk
menyebutkan cara pencegahan
kurang nutrisi
Berikan reinforcement positif
atas jawaban yang tepat.
Demonstrasikan kepada Ibu E
dan keluarga cara menyusun
jadwal dan jenis makan.
Berikan kesempatan Ibu E
untuk mencoba menyusun
njadwl makan.
Berikan reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan Ibu
E
Pastikan Ibu E akan
melakukan tindakan yang
diajarkan.
Demonstrasikan kepada Ibu E
cara membuat jus buah +
sayuran + madu.
Berikan kesempatan Ibu E
untuk mencoba membuat jus
buah + sayuran + madu.
Berikan reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan Ibu
E.
Diskusikan dengan Ibu E dan
keluarga cara memodifikasi
lingkungan yang menarik
minat anak.
Berikan kesempatan Ibu E

4.3.

5.1.
5.2.

5.3.

tepat bagi anak.


Membuat
bentuk makanan
yang unik dan
menarik minat
anak.
Setelah 1x60
menit kunjungan
keluarga
mamapu
memampaatkan
pelayanan
kesehatan.
Membawa An.
R keposyandu
Konsultasikan
keahli
gizi
tentang nutrisi
untuk An. R
Konsultasikan
ke dokter untuk
pemberian
vitamin
penambah nafsu
makan.

5.1. Ibu E mengatakan


akan mebawa An. R
ke posyandu 4.1.3.
5.2. Ibu E membawa An.
R ke ahli gizi untuk
menanyakan nutrisi
4.1.4.
yang cocok untuk
anaknya
5.3. Ibu E berkonsultasi
4.2.1.
dengan dokter untuk
vitamin penambah
nafsu makan 4.2.2.
anaknya.
4.2.3.
4.3.1.

4.3.2.

4.3.3.
4.3.4.
5.1.1.
5.1.2.
5.2.1.

5.2.2.
5.3.1.

untuk mencoba memodifikasi


lingkungan.
Berikan reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan Ibu
E dan keluarga.
Pastikan Ibu E akan
melakukan tindakan yang
diajarkan.
Diskusikan dengan keluarga
cara memodifikasi lingkungan
yang tepat.
Berikan reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan Ibu
E dan keluarga.
Pastikan Ibu E dan keluarga
melakukan tindakan yang
diajarkan
Diskusikan dengan keluarga
cara membentuk makana yang
unik dan menarik minat makan
anak.
Berikan kesempatan Ibu E
untuk mencoba menyusun
bentuk makanan yang unik dan
menarik
Berikan reinforcement positif
kepada Ibu E atas usaha yang
dilakukan.
Pastikan Ibu E akan
melakukan tindakan yang
diajarkan.
Pastikan Ibu E akan pergi
mengajak anaknya keposyandu
Berikan reinforcement positif
atas tindakan yang dilakukan
Ibu E.
Pastikan Ibu E akan
berkonsultasi dengan ahli gizi
untuk meningkatkan nutrisi
anaknya.
Berikan reinforcement positif
atas tindakan yang dilakukan
Ibu E dab keluarga.
Pastikan Ibu E akan
berkonsultasi dengan dokter
untuk pemberian vitamin

5.3.2.
Kurangnya
pengetahuan
pada keluarga
Bp. Rs
khususnya
Ibu E (28
tahun)

Setelah 5 kali1.
Selama 1x60
kunjungan ke kunjungan,
rumah,
keluarga mampu
kurangnya
mengenal
pengetahuan masalah
pada keluarga kurangnya
Bp. Rs
pengetahuan
khususnya
pada
anggota
Ibu E (28
keluarga.
tahun)
Dengan cara :
1.1.Menyebutkan
pengertian
kurangnya
pengetahuan.
1.2.Menyebutkan
penyebab
kurangnya
pengetahuan.
1.3.Menyebutkan
tanda-tanda
kurangnya
informasi.
1.4.Menyebutkan
cara mencegah
kurangnya
informasi.
2.
Setelah 1x60
menit
kunjun
gan,
keluarga
mampu
mengambil
keputusan
mengenai
kurangnya
pengetahuan.
Dengan cara :
2.1.Menyebutkan
akibat
lanjut
kurangnya
pengetahuan
keluarga
khususnyaIbu E

Respon1.1. Kurangnya
1.1.1.
verbal
pengetahuan yaitu
Respon ketidakadaan
verbal
informasi kognitif
1.1.2.
Respon yang berikatan
verbal
dengan topik
Respon masalah kesehatan
1.1.3.
verbal
atau topik tertentu.
Respon1.2. Penyebabnya yaitu :
verbal
kurangnya informasi
Psikom yang didapat,
otor
kurangnya rasa ingin
Psikom bertanya kepada
otor
orang yang lebih tau
Psikom cara mengurus dan
otor
meningkatkan gizi
Psikom anak.
otor 1.3. Tanda-tanda kurang
Respon informasi yaitu
verbal
keluarga tidak
Respon mengetahui
verbal
penyebab, dampak
kurang informasi,
keluarga tidak tau
bagaimana cara
mengolah makanan
yang sehat dan kaya
gizi, keluarga juga
tidak tahu jeni-jenis
5.2.1.
makanan yang sehat
dan bergizi.
1.4.Orang tua khususnya
Ibu E harus banyak
bertanya keorang
yang sudah
5.2.2.
berpengalaman
didalam mengurus
anak, dan mencari
informasi mengenai
kurang nutrisi,
tanda-tanda kurang
nutrisi, penyebab

penambah nafsu makan An. R.


Berikan reinforciment positif
atas tindakan yang dilakukan
Ibu E dan keluarga.
Diskusikan bersama keluarga
pengertian kurang pengetahuan
menggunakan lembar balik.
Tanya kembali kepada
keluarga tentang pengertian
kurangnya pengetahuan.
Berikan reinforciment positif
atas jawaban yang benar.
1.2.1. Diskusikan bersama
kelurga tentang penyebab
kurangnya informasi.
1.2.2. Tanyakan kembali
mengenai penyabab kurangnya
informasi.
1.2.3. Berikan reinforciment
positif atas jawaban yang
benar.
1.3.1. Biskusikan bersama
keluarga tentang tanda-tanda
kurangnya informasi.
1.3.2. Berikan reinforciment
positif atas jawaban yang benar
1.4.1. Diskusikan bersama
keluarga tentan bagaimana
mencegah kurangnya
pengetahuan.
1.4.2. Berikan reinforciment
positif atas jawaban yang benar
Jelaskan kepada keluarga
akibat lanjut bila kurang
pengetahuan keluarga tentang
maslah pemenuhan nutrisi/ gizi
An. R tidak di tangani dengan
menggunakan lembar balik.
Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali akibat
lanjut bila kurang pengetahuan
keluaraga tentang pemenuhan
nutrisis/gizi anak tidak
ditangani.
3.1.1. Demonstrasikan bersama
keluarga cara membuat

dalam merawat
dan memberikan
nutrisi/gizi yang
baik untuk An.
R.
3.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
merawat
anggota
keluarga dengan
kurang
informasi
tentang
pemenuhan
nutrisis/gizi
anak.
3.1.Membuatkan
makanan variasi
untuk An. R.
3.2.Membentuk
makanan variasi
menjadi menarik
minat untuk An.
R.
4.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan yang
dpat mencegah
bertambah
buruknya
maslah nutrisi
pada An. R (4
tahun).
Dengan cara :
4.1.Membelikan alat
makan
dan
minum
yang
menarik untuk
anak.
4.2.Saat memberi
makan An.R Ibu

kurang nutrisi,
bahaya dan cara
mencegah kurang
nutrisi untuk An. R.
2.1. Menyebutkan 2
dari 3 akibat lanjut
masalah kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang
masalah nutrisis
anak, yaitu : Tidak
nafsu makan anak
akan bertamba,
Berat badan anak
akan semakin
menurun.
3.1. Ibu E dapat
mendemonstrasikan
cara membuat
makanan variasi.
3.2 Ibu E dapat
memebentuk 4.1.1.
makanan variasi
menjadi menarik
untuk An. R.
4.1. Ibu E dapat
mendemonstrasikan
4.1.2.
alat-alat makan dan
minum yang
menarik untuk An.R.
4.1.3.
4.2.Ibu E dapat
mendemonstrasikan
cara menyuapi An.R
4.2.1.
menggunakan story
telling sehingga
meningkatkan minat
anak.
4.2.2.
5.1. Ibu E
berkonsultasi dengan
4.2.3.
ahli gizi dalam
membentuk
makanan bervariasi.
4.2.4.
5.2 Memamfaatkan
kegiatan posyandu
untuk mengetahui
tahap tumbuh

makanan variasi.
3.1.2. Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
nmencoba membuat makanan
variasi.
3.1.3. Berikan reinforciment
positif atas usaha keluarga.
3.1.4. Pastikan keluarga akan
melakukan tindakakn yang
diajarkan.
3.2.1. Demonstrasikan pada
keluarga cara membentuk
makanan variasi menjadi
menarik minat anak.
3.2.2. Berikan kesempaan
keluarga untuk menconba.
3.2.3. Berikan reinforciment
positif atas usaha keluarga
3.2.4. Pastikan keluarga akan
melakukan tindakakn yang
diajarkan.
Demonstrasikan kepada
keluarga contoh alat-alat
makanan dan minuman yang
menarik untuk anak
menggunakan lembar balik.
Berikan reinforciment positif
atas usaha yang dilakukan
keluarga.
Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan yang
diajarkan.
Demonstrasikan kepada
keluarga cara menyuapi anak
makan menggunakan story
telling
Berikan kesempatan Ibu E
untuk mencoba.
Berikan reiforciment positif
atas usaha yang dilakukan Ibu
E dan keluarga.
Pastikan Ibu E akan
melakukan tindakan yang
sudah diajarkan.
5.1.1. Diskusikan bersama
keluarga mengenai mamfaat

Resiko
kerusakan
integritas
kulit pada
keluarga
Bp.Rs
khususnya
An.R (4
tahun).

E
menyuapi
dengan
story
telling.
5.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
memamfaatkan
pelayanan
kesehatan.
Dengan cara :
5.1.Konsultasikan
keahli
gizi
dalam
membentuk
makanan
bervariasi.
5.2.Memamfaatkan
kegiatan
posyandu dalam
merawat An. R
Selama 5 kali1.
Selama 1x60
kunjungan
menit
kerumah,
kunjungan,
resiko
keluarga mampu
kerusakan
mengenal
integritas
masalah resiko
kulit pada
kerusakan
keluarga
integritas kulit
Bp.Rs
pada
anggota
khususnya
keluarga Bp. Rs
An. R (4
khusunya An. R
tahun)
(4 tahun).
Dengan cara :
1.1.Menyebutkan
pengertian
resiko kerusakan
integritas kulit.
1.2.Menyebutkan
penyebab resiko
kerusakan
integritas kulit.
1.3.Menyebutkan
cara mencegah
resiko kerusakan
integritas kulit.

Respon
1.1.
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal
1.2.
Respon
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal
Respon
aktif
dan 1.3.
psikom
otor
Psikom
otor
Respon
verbal

kembang An. R dan


mendapatkan
pendkes tentang
nutrisi yang baik dan
sehat.

berkonsultasi dengan ahli gizi.


5.1.2. Berikan reinforciment
positif atas usaha yang
dilakukan oleh keluarga.
5.1.3. Pastikan keluara akan
melakukan tindakan yang
sudah di ajarkan.
5.2.1. Diskusikan bersama
keluarga mengenai mamfaat
dari pelayanan posyandu.
5.2.2. Berikan reinforciment
positif atas tindakan yang
dilakukan.
5.2.3. Pastikan keluarga
melakukan tindakan yang
sudah dijelaskan.

Ibu E mampu 1.1.1.


mnyebutkan
pengertikan resiko
kerusakan integritas
kulit.
1.1.2.
Menyebutkan 3 dari
4 penyebab resiko
kerusakan integritas
1.1.3.
kulit yaitu : makanan
yang mempengaruhi
1.2.1.
timbulnya
alergi/bintik-bintik,
cuaca yang
1.2.2.
mempengaruhi
alergi, imun yang
lemah.
Menyebutkan 2 1.2.3.
dari
4 cara pencegahan
yaitu : jangan berika
1.3.1.
anak makanan yang
menimbulkan alergi,
menggantika telur
sebagai penghasil
1.3.2.
protein dengan
makanan yang lain

Mendiskusikan bersama
keluarga tentang resiko
kerusakan integritas kulit
menggunakan lembar balik.
Tanyakan kembali kepada
keluarga tentang resiko
kerusakan integritas kulit.
Berikan reinforcemen positif
atas jawaban yang benar.
Diskusikan dengan keluarga
tentang penyebab resiko
kerusakan integritas kulit
Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
penyebab resiko kerusakan
integritas kulit.
Berikan penguatan atas
jawaban yang benar.
Mendiskusikan bersama
keluarga tentang cara
mencegah resiko kerusakan
integritas kulit
Berikan reinforciment positif
atas tindakan yang dilakukan.
2.1.1.Jelaskan pada keluarga

2.

Setalah 1x60
menit kunjungan
keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
merawat
anggota
keluarga yang
mengalami
resiko kerusakan
integritas kulit.
Dengan cara :
2.1.Menyebutkan
akibat
lanjut
pada
resiko
kerusakan
integritas kulit
jika
tidak
dicegah
2.2.Memutuskan
untuk merawat
keluarga yang
mengalami
resiko integritas
kulit.
3.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
merawat
anggota
keluarga dengan
resiko integritas
kulit.
Dengan
cara :
3.1.Menyebutkan
cara perawatan
integritas kulit
dirumah.
4.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan yang
dapat mencegah

misalnya tahu,
tempe dll.
2.1. Menyebutkan 3
dari 4 akibat lanjut
resiko kerusakan
integritas kulit, yaitu
: Bintik-bintik
merah, semakin
menyebar ke semua
area tubuh,
bernanah.
2.2. Keluarga
memutuskan untuk
merawat anggota
keluarga dengan
resiko integritas
kulit.
3.1. Menyebutkan 3
dari 5 pencegahan
integritas kulit, yaitu
3.1.1.
: jika timbul alergi
berikan obat anti
alergi sesuai resep
3.1.2.
dokter.
3.2. Jika timbul gatal
pada saat alergi,3.1.3.
anjurkan tidak
menggaruk pada3.1.4.
area yang muncul.
3.3. jangan berikan
makanan yang dapat
menimbulkan alergi
(alergi).
4.1. menyebutkan
cara memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah integritas
pada kulit,
misalnya : mandi 3x
sehari, mengganti
telur sebagai protein
menggunakan tahu
dan tempe.
4.2. pada kunjungan
tidak terencana
melakukan tindakan

akibat lanjut apabila resiko


kerusakan integritas kulit tidak
ditangani menggunakan lembar
balik.
2.1.2. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali akibat
lanjutdari resiko integritas kulit
yg tidak diobati.
2.1.3. Beri reinforcement
positif atas tindakan yang
dilakukan.
2.2.1. Diskusikan kembali
dengan keluaga tentang
keinginan keluarga untuk
merawat anggota keluarga
dengan resiko integritas kulit.
2.2.2. Beri reinforcement
positif atas tindakan yang
dilakukan.
Diskusikan dengan keluarga
tentang perawatan pada
integritas kulit.
Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
perawatan integritas kulit.
Berikan reinforciment atas
usaha yang dilakukan keluarga.
Pastikan keluarga akan
me;akukan tindkan yang sudah
diajarkan.
4.1.1. jelaskan lingkungan
yang dapat bmencegah
integitas kulit
4.1.2. berikan reinforciment
positif atas tindakan yang
dilakukan keluarga.
4.1.3. pastikan keluarga
melakukan tindakan yang
sudah dijelaskan.
4.2.1. observasi keadaan
lingkungan rumah pada
kunjungan dengan terencana.
4.2.2. diskusikan dengan
keluarga hal positif yang sudah
dilakukan keluarga.
4.2.3. berikan reinforciment

integritas kulit.
Dengan cara:
4.1.Menyebutkan
cara-cara
memodifikasi
lingkungan.
4.2.Melakukan
modifikasi
lingkungan yang
tepat.
5.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
memamfaatkan
pelayanan
kesehatan.
Dengan cara :
5.1. Memamfaatkan
pelayanan
kesehatan/posya
ndu
dalam
merawat
integritas pada
kulit.
Diposkan oleh tugas teknologi keperawatan di 05.16

modifikasi
lingkungan.
5.1. Keluarga 5.1.1.
membawa anggota
keluarga dengan5.1.2.
masalah integritas
kulit pada saat
posyandu sehingga
bisa mendapatkan
5.1.3.
penjelasan cara
merawat integritas
5.1.4.
kulit

positif atas usaha yang


dilakukan keluarga.
Motivasi keluarga untuk
membawa anak ke posyandu.
Motivasi keluarga untuk
membawa anak apa bila
kondisinya tidak dapat
ditangani dirumah.
Temani keluarga keunit
pengobtan bila diperlukan.
Berikan reinforciment atas
usaha yang dilakukan oleh
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai