Askep Komunitas
Askep Komunitas
Kasus 1
Keluarga dengan balita
Perawat T mempunyai keluarga binaan yaitu keluarga Bp. Rs (30thn) dengan anak pertama An.
R berusia 4 tahun. Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Bp. Rs terdapat beberapa masalah
kesehatan yang dialami, salah satunya adalah masalah ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh pada An. R didukung oleh hasil pengkajian sebagai berikut. Berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik, BB An. R 10 kg, TB 89 cm. Menurut hasil perhitungan BB/TB anak
perempuan usia 2-5 tahunDepkes RI, An. R dikategorikan memiliki gizi kurang. An. R tidak
menentu pola makannya. Terkadang An. R tidak makan nasi dalam sehari , hanya minum susu
saja. Kalo An. R sedang mau makan biasanya 2xper hari, pagi dan sore. Keluarga Bp. Rs makan
setiap hari dengan komposisinasi, laik, sayur (2-4 kali per minggu), buah (belum tentu tiap
minggu konsumsi buah) dan susu (khusus untuk An. R ). Pola makan An. R jika dirinci adalah
sebagai berikut : susu 3-4 botol per hari @ 120 cc dengan perbandingan 3 sendok susu kental
manis dan 120 cc air, nasi 2x per hari (pagi dan sore) @ 7 sendok makan, syur hanya mau
kuahnya saja kecuali sayur kangkung. Sayur bellum tentu makan setiap hari, hanya 2-3 x per
minggu. Buah belum tentu makan setiap minggu, yang disukai hanya buah jeruk. Setiap bangun
tidur jam 06.00 pagi An. R minum susu, jam 08.00 pagi makan makanan kecil sambil nonton TV,
jam 09.00 makan pagi (belum tentu malkan pagi setiap hari, jam 11.00 minum susu, jam 14.00
minum susu, jam 15.00 makan kecil, jam 17.00 makan sore, dan jam 19.00 minum susu. An. R
alergi telur, setiap makan telur keluar bintik-bintik merah pada muka An. R. Ibu E tidak
mengetahui komposisi makanan yang tepat dan cara mensiasati An. R yang tidak suka makan
sayur dan buah. Ibu E tidak mengetahui bagaimana mengolah makanan secara variatif dan
membuat makanan cemilan yang kaya gizi dan sehat. Ketika An. R susah makan, ibu E tetep
membujuk agar An. R mau makan. Akan tetapi ibu E tidak pernah memodifikasi lingkungan
menjadi menyenangkan dan menarik keinginan anak untuk makan. Menurut Ibu E, posyandu
merupakan saranan untuk pematauan gizi dan berat badan balita. Akan tetapi ibu E malas
mengajak An. R ke posyandu karna saat posyandu banyak pekerjaan rumah yang belum
diselesaikan. Tahap lanjut setelah pengkajian dan merumuskan masalah adalah menyusun
perencanaan dan implementasi. Pada saat kunjungan keluarga berikutnya, perawat akan
mengevaluasi pemahaman keluarga tentang komposisi makanan yang tepat untuk anak usia 4
tahun dan akan memberikan story telling pada An. R dengan tema mamfaat makan sayur dan
makanan bergizi. An. R juga saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan giginyan berlubang ,
terlihat ada gigi yang hitam-hitam, minum susu saat tidur karna masih minum memakai
dot,terkadang juga suka sakit giginya. Pertumbuhan An. R bagus sesuai tahapan perkembangannya
diusia 4 tahun, namun ibu E ingin memberikan mainan sesuai tahap tumbuh kembang An. R tapi
tidak tahu.
I.
Data Umum
1. Nama kepela keluarga : Bp. Rs (30 tahun)
2. Alamat
: Jalan Fatmawati Pondok Labu No. 22 RT 04/RW 05
No Nama
Jenis kelamin
Hubungan
Umur
pendidikan
30 tahun
28 tahun
4 tahun
Serjana S1
SMA
PAUD
dgn
1
Bp. Rs
2
Ibu E
3
An. R
3. Genogram
keluarga
Suami/KK
Istri
Anak
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Ibu E (28)
Bp. Rs (30)
4
An. Rs (4)
4.
5.
6.
7.
II.
Keterangan
laki-laki
perempuan
yang tinggal 1 rumah
Tipe keluarga
Keluarga Bp. Rs adalah keluarga dengan tipe nuclear family dimana didalam keluarga terdiri
dari ayah, ibu dan anak.
Agama
Keluarga menganut agama islam dan menjalankan kewajiban shalat lima waktu, semua aktifitas
yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan agama.
Status sosial ekonomi keluarga
Ibu E mengatakan penghasilan suaminya dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari karena
suaminya kerja di sebuah perusahaan dengan penghasilan 3.000.000 rupiah untuk memenuhi
satu bulan kebutuhan sehari-hari dan biaya anak sekolah.
Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak ada kebiasaan rutin untuk berekreasi ketempat hiburan, keluarga jarang untuk
duduk bareng dalam menonton tv dan pada saat makan.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
VII.
VIII.
1.
2.
3.
4.
IX.
Dari hasil pengkajian masalah-masalah yang terdapat dikeluarga Bp. Rs tidak terpecahkan.
Harapan keluarga
Keluarga mengatakan sangat senang dengan kehadiran mahasiswa perawat dan berharap bisa
membantu menyelesaikan masalah yang ada di keluarga tersebut
Data tambahan
Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan sehari dengan menu makan : Nasi, sayur, bayam, sop, oseng
capcay, lauk pauk tempe dan tahu, ikan basah, telur dan daging dan buah jeruk, pepaya untuk
anak ditambah susu.
Eliminasi
Didalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar.
Istirahat tidur
Didalam keluarga tidak ada keluhan dalam masalah tidur.
Aktifitas sehari-hari
Bp. Rs bekerja dari jam 08.00 sampai 17.00dengan kerja yang cukup jauh dari rumah, Ibu yang
merapikan rumah dan menjaga kesehatan nutrisi anak dan keluarga.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Wajah
Mata
Hidung
Mulut
Leher
An. R
Rambut agak coklat,
pendek, tipis, tidak
berketombe,tidak ada
benjolan dikepalan,
kering.
Wajah tampak
simetris, tampak
bintik-bintik merah
diwajahnya.
Konjungtiva anemis,
mata bersih, sklera
tidak ikterik, refleks
pupil normal
Bentuk hidung normal
(tidak begitu
mancung), tidak ada
polip
Mukosa bibirnya
tampak kering, tidak
stomatitis, gigi ada
yang baru tumbuh dan
gigi ada yang
berlubang.
Leher simetris, tidak
teraba adanya
benjolan, tidak adanya
distensi vena
jugularis, tidak
Bp. Rs
Ranbut hitam
pendek, tidak
berketombe.
Ibu E
Rambut panjang
lurus, tidak
berketombe.
Wajah tampak
simetris
Wajah tampak
simetris
Konjungtiva tidak
anemis, mata bersih,
sklera tidak ikterik,
refleks pupil normal
Bentuk hidung
normal (tidak begitu
mancung), tidak ada
polip
Mukosa bibir
lembab, warna bibir
merah gelap, tidak
stomatitis, terlihat
tidak ada plak/karang
gigi.
Leher simetris, tidak
teraba adanya
benjolan, tidak
adanya distensi vena
jugularis, tidak
Konjungtiva tidak
anemis, mata bersih,
sklera tidak ikterik,
refleks pupil normal
Bentuk hidung
normal (agak
macung), tidak ada
polip
Mukosa bibir
lembab, tidak
stomatitis, gigi bersih
Dada
Abdomen
Tangan
Kaki
TTV
Bb,Tb,Lk, Lila
X.
Tidak ada
pembengkakan,
bentuk kaki simetris.
Tidak ada
pembengkakan,
bentuk kaki simetris.
N : 80x/m
R : 20x/m
S : 36,5
TD: 110/80mmHg
Bb : 57 kg
Tb : 166 cm
N : 78x/m
R : 20x/m
S : 36,5
TD: 120/80mmHg
Bb : 55 kg
Tb : 160 cm
Data Fokus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Data Subjektif
Data Objektif
Ibu E mengatakan An. R tidak menentu pola 1. Saat dilakukan pengkajian fisik
makannya
didapatkan hasil BB = 10 kg TB = 89 cm
Ibu E mengatakan An. R tidak makan nasi dlm 2. An. R tampak kurus
sehari hanya minum susu saja
3. An. R perutnya tampak membesar
Ibu E mengatakan jika An. R sedang mau
4. An. R mata tampak konjungtiva anemis.
makan hanya 2x/hari
5. An. R tampak giginya berlubang
Ibu E mengatakan anaknya alergi telur dan
6. An. R rambutnya tampak tipis
timbul bintik-bintik merah di muka
7. An. R turgor kulitnya tampak kurang
Ibu E mengatakan tidak tau cara meningkatkan
elastis dan kemerahan.
selera makan An. R
8. An. R mukosa bibirnya tampak kering.
Ibu E mengatakan tidak tau cara mengolah
9. An. R tampak bintik-bintik merah
makanan (berpariasi)
diwajahnya.
Ibu E mengatakan tidak tahu cara membuat 10. An. R tampak ngedot saat minum susu.
cemilan yang kaya gizi dan sehat.
11. An. R tampak sering menggaruk daerah
Ibu E mengatakan walaupun anaknya susah
wajahnya
makan, tetap dipaksa makan.
12. Ibu E tampak memaksa makan anaknya.
Ibu E mengatakan anaknya mengeluh gatal- 13. Ibu E tampak bingung membuatkan menu
gatal diwajah
makan anaknya.
XI.
10. Ibu E mengatakan tidak tahu untuk menciptakan14. Ibu E tampak bingung memberikan
lingkungan yang menyenangkan.
mainan sesuai tumbang anaknya.
11. Ibu E malas keposyandu karna banyak
15. Data tambahan:
pekerjaan yang belum kelar.
Menurut DEPKES RI BB/TB
12. Ibu E mengatakan anaknya tidak suka makan
BBI = (usia x 2) + 8 = 16 kg
sayur, kecuali sayur kangkung.
13. Ibu E mengatakan anaknya minum susu sambil
tidur karna masih ngedot.
14. Ibu E mengatakan tidak tahu mainan apa yang
sesuai dengan tumbuh kembang anaknya.
15. Ibu E mengatakan :
Jam 06.00 anaknya minum susu
Jam 08.00 anaknya nyemil sambil nonton tv.
Jam 09.00 anaknya makan pagi, tapi belum
tentu makan pagi setiap hari.
Jam 11.00 anaknya minum susu
Jam 14.00 anaknya minum susu
Jam 15.00 ananknya ngemil
Jam 17.00 anajnya makan sore
Jam 19.00 anaknya minum susu
16. Ibu E mengatakan anaknya rewel
Analisa Data
N Data fokus
o
1
Data subyektif :
1. Ibu E mengatakan An. R tidak menentu pola
makannya.
2. Ibu E mengatakan An. R tidak makan nasi dlm
sehari hanya minum susu saja.
3. Ibu E mengatakan jika An. R sedang mau
makan hanya 2x/hari.
4. Ibu E mengatakan tidak tau cara
meningkatkan selera makan An. R .
5. Ibu E mengatakan tidak tau cara mengolah
makanan (berpariasi).
6. Ibu E mengatakan tidak tahu cara membuat
cemilan yang kaya gizi dan sehat.
7. Ibu E mengatakan anaknya tidak suka makan
sayur, kecuali sayur kangkung
8. Ibu E mengatakan :
Jam 06.00 anaknya minum susu
Jam 08.00 anaknya nyemil sambil nonton tv.
Jam 09.00 anaknya makan pagi, tapi belum
tentu makan pagi setiap hari.
Jam 11.00 anaknya minum susu
Jam 14.00 anaknya minum susu
Diagnosa keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh pada
keluarga Bp. Rs khususnya An. R
(4 tahun)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3
1.
2.
3.
1.
2.
XII. Skoring
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bp. Rs khususnya pada
An. R (4 tahun)
No
1
Kriteria
Sifat masalah :
Scor
3/3 x 1 = 1
Pembenaran
Sifat masalah aktual ketidakseimbangan
2
3
4
2/2 x 2 = 2
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, jika
Aktual : 3
3/3 x 1 = 1
tidak ditangani akan berkelanjutan pada
Ancaman
2/2
x
1
=
1
gangguan tumbuh kembang si An. R dan
kesehatan : 2
akan mengakibatkan gizi buruk.
Keadaan
Kemungkinan masalah dapat diubah
sejahtera : 1
mudah. Karna pengetahuan Ibu kurang dan
Kemungkinan
ibu malas membawa anak ke posyandu
masalah untuk
tempat memantau perkembangan setelah
dirubah :
diberi penyuluhan.
Mudah : 2
Fotensial masalh untuk dicegah tinggi,
Sebagian : 1
karna keluarga Bp. Rs masih mau merubah
Tidak dapat:0
cara masak yang baik (bergizi dan sehat)
Potensial masalah
khususnya pada Ibu E dan menyiapkan
untuk dicegah :
suasana makan yang senang sehingga
Tinggi : 3
anaknya mau makan.
Masalah sudah dirasakan dan perlu
Cukup : 2
penanganan segera untuk meningkatkan
Rendah : 1
status gizi An. R
Menonjolnya
masalah :
Masalah
dirasakan dan
segera ditangani :
2
Ada masalah,
tidak perlu segera
ditangani : 1
Masalah tidak
dirasakan : 0
Total
5
2. Kurangnya pengetahuan pada keluarga Bp. Rs khusunya pada Ibu
No
1
2
3
4
Kriteria
Sifat masalah :
Aktual : 3
Ancaman
kesehatan : 2
Keadaan
sejahtera : 1
Kemungkinan
masalah untuk
dirubah :
Mudah : 2
Sebagian : 1
Tidak dapat:0
Potensial masalah
Scor
3/3 x 1 = 1
2/2 x 2 = 2
2/3 x 1 = 2/3
1/2 x 1 = 1/2
Pembenaran
Sifat masalah kurang pengetahuan, jika
ditangani akan memberikan informasin
dalam memenuhi kebutuhan gizi An. R
yang didapatkan dari penyuluhan
Masalah dapat dirubah dengan diberikan
informasi mengenai memenuhi kebutuhan
An. R
Kurang pengetahuan keluarga tentang
mengolah makanan dan memberikan
makanan sesuai umur anaknya dapat
segera dibantu dalam memenuhi kebutuhan
si anak (gizi dan mainan)
Orang tua An. R merasakan ketidaktahuan
dalam memenuhi kebutuhan anaknya (cara
untuk dicegah :
mengoolah masakan dan memberikan
lingkungan yang nyaman.
Tinggi : 3
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya
masalah :
Masalah dirasakan
dan segera
ditangani : 2
Ada masalah,
tidak perlu segera
ditangani : 1
Masalah tidak
dirasakan : 0
Total
4 1/6
3. Resiko kerusakan integritas kulit pada keluarga Bp. Rs khususnya An. R (4 tahun)
No
1
2
3
4
XIII.
Kriteria
Sifat masalah :
Resiko
Kemungkinan
masalah untuk
dirubah :
Mudah : 2
Sebagian : 1
Tidak dapat:0
Potensial masalah
untuk dicegah :
Tinggi : 3
Cukup : 2
Rendah : 1
Menonjolnya
masalah :
Masalah dirasakan
dan segera
ditangani : 2
Ada masalah,
tidak perlu segera
ditangani : 1
Masalah tidak
dirasakan : 0
Total
Prioritas diagnosa keperawatan
Scor
2/3 x 1 = 2/3
2/2 x 2 = 2
3/3 x 1 = 1
1/2 x 1 = 1/2
4 1/6
Pembenaran
Sifat masalah belum terjadi, tetapi tanda
dan gejala timbul setelah An. R
mengonsumsi telur, jika tidak segera
ditangani akan mengakibatkan kerusakan
integritas kulit pada An, R (4 tahun)
Masalah dapat dirubah dengan diberikan
penyuluhan mengenai protein pengganti
telur dan dapat mencegah komplikasi dari
masal integritas kulit
Masalah masih dapat dicegah, dengan cara
mengganti pemenuhan nurisi yang baik
untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
Keluarga merasakan masalah, tetapi sama
keluarga tidak perlu segera ditangani.
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bp. Rs khususnya pada
An. R (4 tahun)
2. Kurangnya pengetahuan pada keluarga Bp. Rs khusunya pada Ibu E
3. Resiko kerusakan integritas kulit pada keluarga Bp. Rs khususnya An. R (4 tahun)
XIV. Intervensi
Diagnosa
keperawatan
Ketidakseimb
angan Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh pada
keluarga
Bp.Rs
khususnya
An. R (4
tahun).
Tujuan
TUM
TUK
Selama 5 kali 1. Selama 1x60
kunjungan ke menit kunjungan
rumah,
keluarga mampu
ketidakseimb mengenal
angan nutrisi masalah
kurang dari
ketidalseimbang
kebutuhan
an nutrisi pada
tubuh pada
An. R.
keluarga Bp. Dengan cara :
Rs khususnya
1.1.
Mengetahui
pada An. R (4 pengertian
tahun).
ketidakseimban
gan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh.
1.2.
Menyebutkan
penyebab
ketidakseimban
gan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh.
1.3.
Menyebutkan
tanda-tanda
ketidakseimban
gan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh.
1.4.
Menyebutkan
cara mencegah
ketidakseimban
gan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh.
Selama 1 x 60
menit kunjungan
Evaluasi
Kriteria
Standart
Respon1.1 Ketidakseimbangan
verbal
nutrisi kurang dari
Respon kebutuhan tubuh
verbal
adalah asupan nutrisi
Respon yang tidak cukup
verbal
untuk memenuhi
Respon kebutuhan metabolik
verbal 1.2 Asupan nutrisi yang
Respon kurang akan gizi
verbal
yang sehat, kurang
Respon pengetahuan ibu
verbal
didalam mengolah
Respon menu makanan
verbal
untuk anaknya.
Respon1.3 Tanda-tanda
verbal
ketidakseimbangan
Respon nutrisi kurang dari
verbal
kebutuhan tubuh:
Psikom Lemah, perut
otor
membesar, kulit
Psikom kering, rewel, mata
otor
kunjungtiva anemis.
Respon1.4 Berikan asupan
verbal
nutrisi yang baik,
Psikom berikan makanan
otor
pendamping selain
Psikom nasi yg gizinya
otor
baik ,berikan
Respon suplemen makanan
verbal
agar nafsu
Respon makan,berikan susu
verbal
formula
Respon 2.1 Menyebutkan 2
verbal
akibat lanjut dari
kurang nutrisi tidak
diatasi :
2.1.1.
- kurus
- perut membesar
2.2 Ibu E memutukan
Intervensi
1.1.1.Stiry telling bersama
keluarga tentang pengertian
nutrisi dengan menggunakan
lembar balik.
1.1.2. Tanyakan kembali
kepada keluarga tentang
pengertian nutrisi.
1.1.3. Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang tepat.
1.2.1. Diskusikan bersama
keluarga penyebab kurang
nutrisi dengan menggunakan
lembar balik.
1.2.2. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
penyebab kurang nutrisi
1.2.3. Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang tepat.
1.3.1. Diskusikan bersama
keluarga tanda-tanda kurang
nutrisi.
1.3.2. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali tandatanda kurang nutrisi.
1.3.3. Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang tepat.
1.4.1.Dorog keluarga untuk
menyebutkan pencegahan
kurang nutrisi
1.4.2. motivasi An.R untuk
menyebutkan kembali akibat
lanjut kurang nutrisi tidak
diatasi.
1.4.3. Berikan reinforcement
positif atas jawaban yang tepat.
Jelaskan kepada keluarga
akibat lanjut apabila kurang
nutrisi tidak diatasi
menggunakan lembar balik
2.1.
2.2.
3.1.
3.2.
3.3.
4.1.
4.2.
An. R mampu
mengambil
keputusan untuk
masalah nutrisi.
Dengan cara :
Menyebutkan
akibat
lanjut
kurang nutrisi
tidak diatasi
Memutuskan
untuk merawat
An. R dengan
kurang nutrisi.
Setelah 1x60
menit kunjungan
keluarga mampu
merawat
anggota
keluarga dengan
masalah kurang
nutrisis.
Dengan cara:
Menyebutkan
cara perawatan
kurang nutrisi
dirumah.
Mengatur
jadwal makan
dan jenis menu
makanan
Membuat jus
buah + sayuran
+ madu.
Setelah 1x60
menit kunjungan
keluarga mampu
memodivikasi
lingkungan.
Dengan cara:
Menyebutkan
cara-cara
memodifikasi
lingkungan
Lakukan
modifikasi
lingkungan yang
4.3.
5.1.
5.2.
5.3.
4.3.2.
4.3.3.
4.3.4.
5.1.1.
5.1.2.
5.2.1.
5.2.2.
5.3.1.
5.3.2.
Kurangnya
pengetahuan
pada keluarga
Bp. Rs
khususnya
Ibu E (28
tahun)
Setelah 5 kali1.
Selama 1x60
kunjungan ke kunjungan,
rumah,
keluarga mampu
kurangnya
mengenal
pengetahuan masalah
pada keluarga kurangnya
Bp. Rs
pengetahuan
khususnya
pada
anggota
Ibu E (28
keluarga.
tahun)
Dengan cara :
1.1.Menyebutkan
pengertian
kurangnya
pengetahuan.
1.2.Menyebutkan
penyebab
kurangnya
pengetahuan.
1.3.Menyebutkan
tanda-tanda
kurangnya
informasi.
1.4.Menyebutkan
cara mencegah
kurangnya
informasi.
2.
Setelah 1x60
menit
kunjun
gan,
keluarga
mampu
mengambil
keputusan
mengenai
kurangnya
pengetahuan.
Dengan cara :
2.1.Menyebutkan
akibat
lanjut
kurangnya
pengetahuan
keluarga
khususnyaIbu E
Respon1.1. Kurangnya
1.1.1.
verbal
pengetahuan yaitu
Respon ketidakadaan
verbal
informasi kognitif
1.1.2.
Respon yang berikatan
verbal
dengan topik
Respon masalah kesehatan
1.1.3.
verbal
atau topik tertentu.
Respon1.2. Penyebabnya yaitu :
verbal
kurangnya informasi
Psikom yang didapat,
otor
kurangnya rasa ingin
Psikom bertanya kepada
otor
orang yang lebih tau
Psikom cara mengurus dan
otor
meningkatkan gizi
Psikom anak.
otor 1.3. Tanda-tanda kurang
Respon informasi yaitu
verbal
keluarga tidak
Respon mengetahui
verbal
penyebab, dampak
kurang informasi,
keluarga tidak tau
bagaimana cara
mengolah makanan
yang sehat dan kaya
gizi, keluarga juga
tidak tahu jeni-jenis
5.2.1.
makanan yang sehat
dan bergizi.
1.4.Orang tua khususnya
Ibu E harus banyak
bertanya keorang
yang sudah
5.2.2.
berpengalaman
didalam mengurus
anak, dan mencari
informasi mengenai
kurang nutrisi,
tanda-tanda kurang
nutrisi, penyebab
dalam merawat
dan memberikan
nutrisi/gizi yang
baik untuk An.
R.
3.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
merawat
anggota
keluarga dengan
kurang
informasi
tentang
pemenuhan
nutrisis/gizi
anak.
3.1.Membuatkan
makanan variasi
untuk An. R.
3.2.Membentuk
makanan variasi
menjadi menarik
minat untuk An.
R.
4.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan yang
dpat mencegah
bertambah
buruknya
maslah nutrisi
pada An. R (4
tahun).
Dengan cara :
4.1.Membelikan alat
makan
dan
minum
yang
menarik untuk
anak.
4.2.Saat memberi
makan An.R Ibu
kurang nutrisi,
bahaya dan cara
mencegah kurang
nutrisi untuk An. R.
2.1. Menyebutkan 2
dari 3 akibat lanjut
masalah kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang
masalah nutrisis
anak, yaitu : Tidak
nafsu makan anak
akan bertamba,
Berat badan anak
akan semakin
menurun.
3.1. Ibu E dapat
mendemonstrasikan
cara membuat
makanan variasi.
3.2 Ibu E dapat
memebentuk 4.1.1.
makanan variasi
menjadi menarik
untuk An. R.
4.1. Ibu E dapat
mendemonstrasikan
4.1.2.
alat-alat makan dan
minum yang
menarik untuk An.R.
4.1.3.
4.2.Ibu E dapat
mendemonstrasikan
cara menyuapi An.R
4.2.1.
menggunakan story
telling sehingga
meningkatkan minat
anak.
4.2.2.
5.1. Ibu E
berkonsultasi dengan
4.2.3.
ahli gizi dalam
membentuk
makanan bervariasi.
4.2.4.
5.2 Memamfaatkan
kegiatan posyandu
untuk mengetahui
tahap tumbuh
makanan variasi.
3.1.2. Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
nmencoba membuat makanan
variasi.
3.1.3. Berikan reinforciment
positif atas usaha keluarga.
3.1.4. Pastikan keluarga akan
melakukan tindakakn yang
diajarkan.
3.2.1. Demonstrasikan pada
keluarga cara membentuk
makanan variasi menjadi
menarik minat anak.
3.2.2. Berikan kesempaan
keluarga untuk menconba.
3.2.3. Berikan reinforciment
positif atas usaha keluarga
3.2.4. Pastikan keluarga akan
melakukan tindakakn yang
diajarkan.
Demonstrasikan kepada
keluarga contoh alat-alat
makanan dan minuman yang
menarik untuk anak
menggunakan lembar balik.
Berikan reinforciment positif
atas usaha yang dilakukan
keluarga.
Pastikan keluarga akan
melakukan tindakan yang
diajarkan.
Demonstrasikan kepada
keluarga cara menyuapi anak
makan menggunakan story
telling
Berikan kesempatan Ibu E
untuk mencoba.
Berikan reiforciment positif
atas usaha yang dilakukan Ibu
E dan keluarga.
Pastikan Ibu E akan
melakukan tindakan yang
sudah diajarkan.
5.1.1. Diskusikan bersama
keluarga mengenai mamfaat
Resiko
kerusakan
integritas
kulit pada
keluarga
Bp.Rs
khususnya
An.R (4
tahun).
E
menyuapi
dengan
story
telling.
5.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
memamfaatkan
pelayanan
kesehatan.
Dengan cara :
5.1.Konsultasikan
keahli
gizi
dalam
membentuk
makanan
bervariasi.
5.2.Memamfaatkan
kegiatan
posyandu dalam
merawat An. R
Selama 5 kali1.
Selama 1x60
kunjungan
menit
kerumah,
kunjungan,
resiko
keluarga mampu
kerusakan
mengenal
integritas
masalah resiko
kulit pada
kerusakan
keluarga
integritas kulit
Bp.Rs
pada
anggota
khususnya
keluarga Bp. Rs
An. R (4
khusunya An. R
tahun)
(4 tahun).
Dengan cara :
1.1.Menyebutkan
pengertian
resiko kerusakan
integritas kulit.
1.2.Menyebutkan
penyebab resiko
kerusakan
integritas kulit.
1.3.Menyebutkan
cara mencegah
resiko kerusakan
integritas kulit.
Respon
1.1.
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal
1.2.
Respon
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal
Respon
aktif
dan 1.3.
psikom
otor
Psikom
otor
Respon
verbal
Mendiskusikan bersama
keluarga tentang resiko
kerusakan integritas kulit
menggunakan lembar balik.
Tanyakan kembali kepada
keluarga tentang resiko
kerusakan integritas kulit.
Berikan reinforcemen positif
atas jawaban yang benar.
Diskusikan dengan keluarga
tentang penyebab resiko
kerusakan integritas kulit
Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
penyebab resiko kerusakan
integritas kulit.
Berikan penguatan atas
jawaban yang benar.
Mendiskusikan bersama
keluarga tentang cara
mencegah resiko kerusakan
integritas kulit
Berikan reinforciment positif
atas tindakan yang dilakukan.
2.1.1.Jelaskan pada keluarga
2.
Setalah 1x60
menit kunjungan
keluarga mampu
mengambil
keputusan untuk
merawat
anggota
keluarga yang
mengalami
resiko kerusakan
integritas kulit.
Dengan cara :
2.1.Menyebutkan
akibat
lanjut
pada
resiko
kerusakan
integritas kulit
jika
tidak
dicegah
2.2.Memutuskan
untuk merawat
keluarga yang
mengalami
resiko integritas
kulit.
3.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
merawat
anggota
keluarga dengan
resiko integritas
kulit.
Dengan
cara :
3.1.Menyebutkan
cara perawatan
integritas kulit
dirumah.
4.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
memodifikasi
lingkungan yang
dapat mencegah
misalnya tahu,
tempe dll.
2.1. Menyebutkan 3
dari 4 akibat lanjut
resiko kerusakan
integritas kulit, yaitu
: Bintik-bintik
merah, semakin
menyebar ke semua
area tubuh,
bernanah.
2.2. Keluarga
memutuskan untuk
merawat anggota
keluarga dengan
resiko integritas
kulit.
3.1. Menyebutkan 3
dari 5 pencegahan
integritas kulit, yaitu
3.1.1.
: jika timbul alergi
berikan obat anti
alergi sesuai resep
3.1.2.
dokter.
3.2. Jika timbul gatal
pada saat alergi,3.1.3.
anjurkan tidak
menggaruk pada3.1.4.
area yang muncul.
3.3. jangan berikan
makanan yang dapat
menimbulkan alergi
(alergi).
4.1. menyebutkan
cara memodifikasi
lingkungan untuk
mencegah integritas
pada kulit,
misalnya : mandi 3x
sehari, mengganti
telur sebagai protein
menggunakan tahu
dan tempe.
4.2. pada kunjungan
tidak terencana
melakukan tindakan
integritas kulit.
Dengan cara:
4.1.Menyebutkan
cara-cara
memodifikasi
lingkungan.
4.2.Melakukan
modifikasi
lingkungan yang
tepat.
5.
Setelah 1x60
menit
kunjungan,
keluarga mampu
memamfaatkan
pelayanan
kesehatan.
Dengan cara :
5.1. Memamfaatkan
pelayanan
kesehatan/posya
ndu
dalam
merawat
integritas pada
kulit.
Diposkan oleh tugas teknologi keperawatan di 05.16
modifikasi
lingkungan.
5.1. Keluarga 5.1.1.
membawa anggota
keluarga dengan5.1.2.
masalah integritas
kulit pada saat
posyandu sehingga
bisa mendapatkan
5.1.3.
penjelasan cara
merawat integritas
5.1.4.
kulit