Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUGAS AKHIR
OLEH :
NUR ARDIYANTY
NIM. 030405028
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Oleh :
NUR ARDIYANTY
NIM : 030405028
Diketahui,
Koordinator Tugas Akhir
Telah Diperiksa/Disetujui,
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
INTI SARI
: Rp 131.928.510.610,-
: Rp 128.331.200.507,-
: Rp 161.844.082.536,-
: Rp 23.359.222.333,-
Profit Margin
: 20,60 %
: 48,60 %
Return of Investment
: 17,71 %
: 5,65 tahun
Return on Network
: 29.51 %
: 20,01 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan
phenol ini layak untuk didirikan.
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
Pra-Rancangan Pabrik Pembuatan Phenol dari Cumene Hidroperoksida
dengan katalis Asam Sulfat dengan Kapasitas 5.000 Ton/Tahun. Tugas Akhir ini
dikerjakan sebgai syarat untuk kelulusan dalam sidang sarjana.
Selama mengerjakan Tugas akhir ini penulis begitu banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini perkenankanlah
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Salmah, MSc sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan memberikan masukan selama menyelesaikan tugas akhir
ini.
2. Bapak Ir. M.Yusuf Ritonga, MT sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan arahan selama menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Ibu Ir. Renita Manurung, MT, selaku Ketua Departemen Teknik Kimia FT
USU.
4. Bapak Dr. Ir. Irvan, MSi sebagai Koordinator Tugas Akhir Departemen
Teknik Kimia FT USU.
5. Dan yang paling istimewa Orang tua penulis yaitu Ibunda dan Ayahanda
yang tidak pernah lupa memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.
6. Kak Devi, Kak Erni, Abang Rizal, Adik Faisyal dan keponakkan ku Azis
tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan semangat.
7. Bang Fanny, Bang Muchlis,Bang Owen,Bang Heri dan Adik Zahra
8. Teman seperjuangan Arifin Ferdinand dan Meli Gustina sebagai partner
penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
9. Sahabat-sahabat yang tidak pernah lupa memberikan motivasi dan semangat
kepada penulis.
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Nur Ardiyanty. S
030405028
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR ISI
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR TABEL
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR GAMBAR
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai negara berkembang, Indonesia melaksanakan pembangunan dan
pengembangan di berbagai sektor, salah satunya adalah sektor industri. Dengan
kemajuan dalam sektor industri diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dalam pembangunanya, sektor industri ini dikembangkan dalam beberapa tahap dan
secara terpadu melalui peningkatan hubungan antara sektor industri dengan sektor
lainnya.
Industri kimia merupakan salah satu contoh sektor industri yang sedang
dikembangkan di Indonesia, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar
bagi pendapatan negara. Dalam mengembangkan dan meningkatkan industri ini
diperlukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu Indonesia harus mampu
memanfaatkan potensi yang ada, karena industri kimia membutuhkan perangkatperangkat yang memang dibutuhkan dan juga membutuhkan sumber daya alam
seefisien mungkin. Disamping itu perlu juga penguasaan teknologi baik yang
sederhana maupun yang canggih, sehingga bangsa Indonesia dapat meningkatkan
eksistensinya dan kredibilitasnya sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju.
Dengan kebutuhan industri-industri kimia saat ini, maka kebutuhan akan
bahan baku industri kimia tersebut pun semakin meningkat. Bahan baku industri
ada yang berasal dari dalam negeri dan ada juga yang masih di impor. Salah satu
bahan baku yang masih di impor adalah phenol.
Phenol pertama kali dikenal pada tahun 1834 melalui eksperimen pembuatan
phenol yang dilakukan oleh F. Ronge, yang diperoleh dari tar batubara. Tar batubara
merupakan satu-satunya bahan baku pembuatan phenol sampai pada Perang Dunia I.
Penggunaan awal dari phenol dibatasi pada penggunaannya sebagai bahan pengawet
kayu, dan sebagai fumigator atau desinfektan (pembunuh kuman).
Phenol sintetik pertama kali diproduksi dengan cara sulfonasi benzen dan
hidrolisa sulfonat. Setelah itu, metode lain telah dikembangkan untuk sintesa phenol,
antara lain klorinasi benzen pada fase liquid diikuti hidrolisa fase uap pada
temperatur tinggi. Namun, tak satupun yang sangat menarik karena semuanya
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
melibatkan bahan baku kimia yang mahal, resiko korosi dan secara umum tidak
ekonomis untuk industri skala besar.
Secara komersial, produksi phenol sintetik ditemukan di Jerman oleh Dr.
Heinrich Hock dan koleganya Shon Lang pada tahun 1949 dan dipublikasikan di
sebuah koran yang membuat tentang auto oksidasi senyawa organik. Dari laporan
tersebut menunjukkan bahwa pada kondisi-kondisi yang telah ditetapkan cumene
akan teroksidasi menjadi cumene peroksida, yang selanjutnya akan terdekomposisi
menjadi phenol dan aseton.
Berdasarkan data impor statistik tahun 2001-2003, kebutuhan phenol di
Indonesia adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Data Impor Phenol di Indonesia
Tahun
2001
44.640
2002
49.060
2003
53.640
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Phenol
Phenol, juga dikenal dengan nama lamanya asam karboksilat, merupakan
padatan kristal bening yang beracun dengan bau yang khas. Rumus kimianya adalah
C6H5OH dan memiliki struktur grup hidroksil (-OH) yang terikat dengan sebuah
cincin phenyl; yang juga merupakan senyawa aromatis.
Phenol dapat dibuat dari oksidasi parsial benzene atau asam benzoat, dengan
proses cumene, atau dengan proses Raschig. Dapat juga ditemukan sebagai produk
dari oksidasi batu.
Phenol memiliki sifat antiseptik, dan digunakan oleh Sir Joseph Lister (18271912) pada teknik pembedahan antiseptiknya. Phenol juga merupakan bahan aktif
anastesi oral seperti Chloraseptic spray. Phenol juga merupakan bahan utama dari
Carbolic Smoke Ball, sebuah alat yang dipasarkan di London pada abad ke 19 sbagai
pengaman pengguna terhadap influenza dan penyakit lainnya.
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
: C9H12
2. Berat molekul
: 120,19 g/mol
3. Wujud
: Cair
4. Warna
: Bening
5. Titik didih
: 152 oC
6. Titik beku
: - 96,9 oC
: 0,862 kg/m3
: 0,319 cp
: H2O
2. Berat molekul
: 18 g/mol
3. Wujud
: Cair
4. Warna
: Bening
5. Titik didih
: 100 oC
6. Titik leleh
: 0 oC
7. Densitas
: 998 kg/m3
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
:1
: C9H12OO
2. Berat molekul
: 152,193 g/mol
3. Wujud
: Cair
4. Warna
: Bening
5. Titik didih
: 153 oC
6. Titik leleh
: -10 oC
7. Densitas
: 653 kg/m3
: 1,055524
: H2SO4
2. Berat molekul
: 98,079 g/mol
3. Wujud
: Cair
4. Warna
: Bening
5. Titik didih
: 340 oC
6. Titik leleh
: 10,49 oC
7. Densitas
: 1,8144 gr/cm3
: 1,824
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
2.2.5 Phenol
1. Rumus molekul
: C6H5OH
2. Berat molekul
: 94,113 g/mol
3. Wujud
: Cair
4. Warna
: Tak berwarna
5. Densitas
: 1,059 g/cm
6. Titik didih
: 182 oC
7. Titik leleh
: 41 oC
: 8,3 g/100 ml
9. Bersifat korosif
(http://en. wikipedia.org/wiki/Phenol, 2008)
2.2.6 Aseton
1. Rumus molekul
: C3H6O
2. Berat molekul
: 58,08 g/mol
3. Wujud
: Cair
4. Warna
: Bening
5. Titik didih
: 56 oC
6. Titik leleh
: -94,6 oC
7. Densitas
: 790 kg/m3
: NH4OH
2. Berat molekul
: 35,046 g/mol
3. Wujud
: Cair
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
4. Densitas
: 1024,6 kg/m3
: 0,89
NH4HSO4
2. Berat molekul
115,11 g/mol
3. Specific Gravity
1,78
4. Wujud
Cair
5. Titik didih
490 oC
6. Titik leleh
40 oC
C6H5OH
(CH3)2CO
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
NH4OH
NH4HSO4
H2O
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
BAB III
NERACA MASSA
Prarancangan pabrik pembuatan Phenol dari Cumene Hidroperoksida (CHP)
dilaksanakan untuk kapasitas produksi sebesar 5000 ton/tahun, dengan ketentuan
sebagai berikut:
1 tahun operasi = 330 hari kerja
1 hari kerja
= 24 jam
Basis
= 1 jam operasi
= 631,3131 kg/jam
Pada proses pembuatan Phenol dari Cumene Hidroperoksida (CHP) perubahan massa
untuk setiap komponen terjadi pada alat-alat:
Tangki pencampur (M-101)
Reaktor (R-101)
Reaktor Netralizer (R-201)
Vaporizer (VP-201)
Decanter (DC-201)
Destilasi (D-201)
Perhitungan pada neraca massa disajikan dalam lampiran A.
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Neraca massa setiap komponen ditampilkan dalam Tabel 3.1 sampai dengan Tabel 3.7
Tabel 3.1 Reaktor (R-101)
No
Komponen
1.
Masuk (kg/jam)
Keluar (kg/jam)
Alur 2
Alur 3
Alur 4
CHP
1086,0797
65,1648
2.
Cumene
271,5199
271,5199
3.
Asam Sulfat
0,4344
0,4344
4.
Air
0,0089
0,0089
5.
Phenol
631,3131
6.
Aseton
389,6006
Total (kg/jam)
1358,0429
1358,0440
Komponen
1.
Masuk (kg/jam)
Keluar (kg/jam)
Alur 4
Alur 5
Alur 6
CHP
65,1648
65,1648
2.
Cumene
271,5199
271,5199
3.
Phenol
631,3131
631,3131
4.
Aseton
389,6006
389,6006
5.
Asam Sulfat
0,4344
6.
Air
0,0089
0,0882
7.
Amonium Hidroksida
0,6516
0,4977
8.
0,5065
Total (kg/jam)
1358,6933
1358,6908
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Komponen
1.
Masuk (kg/jam)
Keluar (kg/jam)
Alur 6
Alur 7
Alur 9
CHP
65,1648
1,2632
63,9016
2.
Cumene
271,5199
10,2041
261,3158
3.
Phenol
631,3131
5,1856
626,1275
4.
Aseton
389,6006
311,6805
77,9201
5.
Air
0,0882
0,0198
0,0684
6.
NH4OH
0,4977
0,4977
7.
NH4HSO4
0,5065
0,5065
Total (kg/jam)
1358,6908
1358,6908
Komponen
1.
Masuk (kg/jam)
Keluar (kg/jam)
Alur 10
Alur 11
Alur 12
CHP
63,9016
63,9016
2.
Cumene
261,3158
261,3158
3.
Phenol
626,1275
626,1275
4.
Aseton
77,9201
77,9201
5.
Air
0,0684
0,0681
0,0003
6.
NH4OH
0,4977
0,4977
7.
NH4HSO4
0,5065
0,5065
Total (kg/jam)
1030,3376
1030,3376
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Komponen
1.
Masuk (kg/jam)
Keluar (kg/jam)
Alur 13
Top
Bottom
CHP
63,9016
63,7933
0,1065
2.
Cumene
261,3158
261,3171
0,0000
3.
Phenol
626,1275
0,6211
625,5032
4.
Aseton
77,9201
77,9201
0,0000
5.
Air
0,0003
0,0000
0,0000
Total (kg/jam)
1029,2653
1029,2613
Komponen
1.
Masuk (kg/jam)
Keluar (kg/jam)
Feed (V)
Destilat (D)
Refluks (L)
CHP
63,8297
63,7993
0,0015
2.
Cumene
261,3171
261,3171
0,0059
3.
Phenol
0,6211
0,6211
0,0000
4.
Aseton
77,9317
77,9201
0,0018
5.
Air
0,0000
0,0000
0,0000
Total (kg/jam)
403,7091
403,6668
Komponen
1.
Masuk (kg/jam)
Keluar (kg/jam)
Feed (L*)
Destilat (V*)
Refluks (B*)
CHP
0,1674
0,0609
0,1012
2.
Cumene
3.
Phenol
996,4038
370,9276
625,5066
4.
Aseton
5.
Air
Total (kg/jam)
996,5982
996,5963
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
BAB IV
NERACA ENERGI
Basis perhitungan
: 1 jam operasi
Satuan operasi
: kJ/jam
Temperatur basis
: 25oC
Komponen
Panas Masuk
Panas Keluar
(kJ/jam)
(Kj/jam)
1.
Umpan
5.266,2653
2.
Produk
3.
Steam
21.065,0613
Total
26.331,3366
26.331,3366
26.331,3366
Komponen
Panas Masuk
Panas Keluar
(kJ/jam)
(kJ/jam)
1.
Umpan
29.421,8334
2.
Produk
69.921,4401
3.
Hr
52.865,8415
4.
steam
93.365,4482
Total
122.787,2816
122.787,2816
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Komponen
Panas Masuk
Panas Keluar
(kJ/jam)
(kJ/jam)
1.
Umpan
69.935,8450
2.
Produk
54.397,2954
3.
Hr
-33.697,6124
4.
Air pendingin
-49.236,1620
Total
20.699,6830
20.699,6830
Komponen
Panas Masuk
Panas Keluar
(kJ/jam)
(Kj/jam)
1.
Umpan
54.397,2953
2.
Produk
3.
Steam
411.384,1258
Total
465.781,4211
465.781,4211
465.781,4211
Komponen
1.
Umpan
2.
Produk
3.
Air Pendingin
Total
Panas Masuk
Panas Keluar
(kJ/jam)
(Kj/jam)
341.446,2172
19.036,3164
- 322.406,9008
19.036,3164
19.036,3164
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Komponen
1.
Umpan
2.
Produk
3.
Air Pendingin
Total
Panas Masuk
Panas Keluar
(kJ/jam)
(Kj/jam)
124.335,2040
11.737,6269
- 112.597,5771
11.737,6269
11.737,6269
Komponen
Panas Masuk
Panas Keluar
(kJ/jam)
(Kj/jam)
1.
Umpan
11.725,2885
2.
Produk
3.
Steam
226.067,5756
Total
237.792,8641
237.792,8641
237.792,8641
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Komponen
Panas Masuk
Panas Keluar
(kJ/jam)
(kJ/jam)
1.
FHF
237.792,8641
2.
qR
30.844,0555
3.
DHD
1.732,0262
4.
BHB
198.162,1761
5.
qC
68.742,7173
Total
268.636,9196
268.636,9196
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
1. Tangki Penyimpanan Cumene (TK-101)
Fungsi : Untuk menyimpan larutan Cumene untuk kebutuhan 10 hari
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup dan alas datar
Bahan : Stainless steel, SA 240 Tipe 304, 18 Cr 8 Ni
Jumlah : 1 unit
Lama Penyimpanan : 10 hari
Kondisi Operasi
Temperatur (T) = 25 oC
Tekanan ( P)
Kondisi fisik
= 1 atm
:
Silinder
- Diameter
: 7,5803 m
- Tinggi
: 12,6338 m
- Tebal
: 1 in
Temperatur (T) = 25 oC
Tekanan ( P)
Kondisi fisik
= 1 atm
:
Silinder
- Diameter
: 0,6897 m
- Tinggi
: 1,1495 m
- Tebal : 1/2 in
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Temperatur (T) = 25 oC
Tekanan ( P)
Kondisi fisik
= 1 atm
:
Silinder
- Diameter
: 0,7489 m
- Tinggi
: 1,2482 m
- Tebal
: 1/2 in
Temperatur (T) = 25 oC
Tekanan ( P)
Kondisi fisik
= 1 atm
:
Silinder
- Diameter
: 6,4868 m
- Tinggi
: 10,8113 m
- Tebal
: 1 in
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Temperatur (T) = 25 oC
Tekanan ( P)
Kondisi fisik
= 1 atm
:
Silinder
- Diameter
: 6,9126 m
- Tinggi
: 11,5211 m
- Tebal
: 1 in
Temperatur (T) = 25 oC
Tekanan ( P)
Kondisi fisik
= 1 atm
:
Silinder
- Diameter
: 7,3078 m
- Tinggi
: 12,1797 m
- Tebal
: 1 in
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
7. Pompa 1 (J-101)
Fungsi
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P
= 1 bar
= 30 oC
Kapasitas
: 8.602,9791 gpm
Daya motor
: 1/8 hp
8. Pompa 2 (J-102)
Fungsi
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 30 oC
Kapasitas
: 1,0855 gpm
Daya motor
: 1/8 hp
9. Pompa 3 (J-103)
Fungsi
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 50 oC
Kapasitas
: 6.476,7035 gpm
Daya motor
: 1/4 hp
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 30 oC
Kapasitas
: 2,8000 gpm
Daya motor
: 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 50 oC
Kapasitas
: 6.478,5533 gpm
Daya motor
: 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 83,55 oC
Kapasitas
: 1.816,2718 gpm
Daya motor
: 1/8 hp
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 83,55 oC
Kapasitas
: 4.713,3122 gpm
Daya motor
: 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 30 oC
Kapasitas
: 4.703,8292 gpm
Daya motor
: 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 137,34 oC
Kapasitas
: 2.179,6504 gpm
Daya motor
: 1/8 hp
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 181,8 oC
Kapasitas
: 2.601,1945 gpm
Daya motor
: 1/8 hp
Jenis
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 1358,6908 kg/jam
Diameter tube
: 3/4 in
Jenis tube
: 10 BWG
Panjang tube
: 15 ft
Pitch (PT)
: 1 in Square pitch
Jumlah tube
: 52
Diameter shell : 10 in
18. Kondensor (CD-201)
Fungsi
Jenis
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 5.189,7143 kg/jam
Diameter tube
: 3/4 in
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Jenis tube
: 10 BWG
Panjang tube
: 12 ft
Pitch (PT)
Jumlah tube
: 56
Diameter shell : 10 in
19. Kondensor (CD-202)
Fungsi
Jenis
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 403,6668 kg/jam
Diameter tube
: 3/4 in
Jenis tube
: 10 BWG
Panjang tube
: 12 ft
Pitch (PT)
: 1 in Square pitch
Jumlah tube
: 26
Diameter shell : 8 in
20. Rebolier (RB-201)
Fungsi
Menaikkan
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 15,5874 kg/jam,
Diameter tube
: 1 in
Jenis tube
: 10 BWG
Panjang tube
: 20 ft
Pitch (PT)
Jumlah tube
: 14
Diameter shell : 8 in
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Jenis
: DPHE
Dipakai
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 10,6455 kg/jam
Panjang pipa
: 6,1976 ft
Jumlah hairpin
:1
Jenis
: DPHE
Dipakai
Jumlah
: 1 unit
Kapasitas
: 114,2459 kg/jam
Panjang pipa
: 37,2511 ft
Jumlah hairpin
:2
Jenis
Kapasitas
: 207,8979 kg/jam
Diameter tube
: 1 in
Jenis tube
: 10 BWG
Panjang tube
: 12 ft
Pitch (PT)
: 1 in Square pitch
Jumlah tube
: 26
Diameter shell : 10 in
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Bentuk
: horizontal silinder
Bahan
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi
- Temperatur(T) : 30 oC
- Tekanan (P)
: 0,1041 m3
: 5/8 in
Jenis
Bentuk
Bahan
= 1 atm
Jumlah
: 1 unit
Volume reaktor
: 0,5935 m3
: 0,6570 m
Tebal dinding
: in
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Jenis
Bentuk
Bahan
27.
= 1 atm
Volume reaktor
: 12,8296 m3
: 2,1773 m
Tebal silinder
: in
: memisahkan Phenol
Jenis
: sieve tray
Bentuk
: 1 unit
= 0,4 m
= 4,5 mm
= 5 cm
Pitch
= triangular in
= 0,6903 m
= 0,4832 m
= 0,0027 m2
= 0,0329 m2
= 0,041 m
= 7,6 m
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Tinggi tutup
= 0,1726 m
Tinggi total
= 7,9452 m
Tekanan operasi
= 101,325 kPa
Tebal silinder
= 1/2 in
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
BAB VI
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
6.1
Instrumentasi
Instrumentasi adalah peralatan yang dipakai di dalam suatu proses kendali
untuk mengatur jalannya suatu proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Alat-alat instrumentasi dipasang pada setiap peralatan proses dengan
tujuan agar para engineer dapat memantau dan mengendalikan kondisi di lapangan.
Dengan adanya instrumentasi ini pula, para engineer dapat segera melakukan
tindakan apabila terjadi kejanggalan dalam proses. Namun pada dasarnya, tujuan
pengendalian tersebut adalah agar kondisi proses di pabrik mencapai tingkat
kesalahan (error) yang paling minimum sehingga produk dapat dihasilkan secara
optimal (Considine, 1985).
Fungsi instrumentasi adalah sebagai pengendali, penunjuk, pencatat, dan
pemberi tanda bahaya. Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga
mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau
otomatis. Penggunaan instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada
pertimbangan ekonomi dan sistem peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat
instrumen juga harus ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang diatas papan
instrumen dekat peralatan proses dan dikendalikan secara manual atau disatukan
dalam suatu ruang pengendali yang dikendalikan secara otomatis (Perry dan
Green,1999).
Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol/diukur oleh instrumen
adalah (Considine,1985) :
1.
Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
2.
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Instrumentasi yang digunakan pada alat-alat proses dapat dilihat pada tabel dan
gambar berikut:
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Tabel 6.1 Daftar Instrumentasi pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Phenol
No. N a m a A l a t
Jenis Instrumen
1.
Tangki Penyimpanan
2.
Mixer
3.
Reaktor
4.
Pompa
5.
Kondensor
6.
Blower
7.
Heater
8.
Kolom Distilasi
9.
Vaporizer
TI
LC
Tangki Penyimpanan
Mixer
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Steam
TC
Produk
Masuk
Produk keluar
PI
Kondensat
Kondensor
Heater
FC
PI
Pompa
Blower
PC
LC
FC
LC
TC
PI
FC
Reaktor
Kolom Distilasi
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
PI
VP - 201
LIC
TC
Vaporizer
Gambar 6.1 Instrumentasi Alat-alat Proses pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan
Phenol
6.2
Keselamatan Kerja
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
3. Membuat peraturan tata cara dengan pengawasan yang baik dan memberi sanksi
bagi karyawan yang tidak disiplin
Sebagai pedoman pokok dalam usaha penanggulangan masalah kerja,
Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan Undang-Undang Keselamatan
Kerja pada tanggal 12 Januari 1970. Semakin tinggi tingkat keselamatan kerja dari
suatu pabrik maka makin meningkat pula aktivitas kerja para karyawan. Hal ini
disebabkan oleh keselamatan kerja yang sudah terjamin dan suasana kerja yang
menyenangkan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan pabrik untuk
menjamin adanya keselamatan kerja adalah sebagai berikut (Peters dan Timmerhaus,
2004) :
1. Penanganan dan pengangkutan bahan menggunakan manusia harus seminimal
mungkin.
2. Adanya penerangan yang cukup dan sistem pertukaran udara yang baik.
3. Jarak antar mesin-mesin dan peralatan lain cukup luas.
4. Setiap ruang gerak harus aman, bersih dan tidak licin .
5. Setiap mesin dan peralatan lainnya harus dilengkapi alat pencegah kebakaran.
6. Tanda-tanda pengaman harus dipasang pada setiap tempat yang berbahaya.
7. Penyediaan fasilitas pengungsian bila terjadi kebakaran.
6.3 Keselamatan Kerja pada Pabrik Pembuatan Phenol
Dalam rancangan pabrik pembuatan Phenol, usaha-usaha pencegahan
terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dilakukan sebagai berikut :
6.3.1
85C dengan menggunakan bahan bakar minyak. Bahaya yang kemungkinan timbul
adalah kebakaran atau peledakan yang berasal dari reaktor. Selain itu unit penghasil
uap (boiler) juga dapat menciptakan hal yang serupa apabila pengendalian tidak
berjalan optimal.
Dari uraian di atas maka perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan
terhadap kebakaran dan ledakan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui adanya bahaya kebakaran maka sistem alarm dipasang pada
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
tempat yang strategis dan penting seperti laboratorium dan ruang proses.
2. Pada peralatan pabrik yang berupa tangki dibuat main hole dan hand hole yang
cukup untuk pemeriksaan.
3. Sistem perlengkapan energi seperti pipa bahan bakar, saluran udara, saluran
steam, dan air dibedakan warnanya dan letaknya tidak menggangu gerakan
karyawan.
4. Mobil pemadam kebakaran yang ditempatkan di fire station setiap saat dalam
keadaan siaga.
5. Penyediaan racun api yang selalu siap dengan pompa hydran untuk jarak tertentu.
Sesuai dengan peraturan yang tertulis dalam Peraturan Tenaga Kerja
No. Per/02/Men/1983 tentang instalasi alarm kebakaran otomatis, yaitu :
1. Detektor kebakaran, merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara dini
adanya suatu kebakaran awal. Alat ini terbagi atas:
a. Smoke detector adalah detector yang bekerja berdasarkan terjadinya
akumulasi asap dalam jumlah tertentu.
b. Gas detector adalah detector yang bekerja berdasarkan kenaikan
konsentrasi gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas lain yang
mudah terbakar.
c. Alarm kebakaran, merupakan komponen dari sistem deteksi dan alarm
kebakaran yang memberikan isyarat adanya suatu kebakaran. Alarm ini
berupa:
Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat berupa bunyi khusus
(audible alarm).
Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat yang tertangkap oleh
pandangan mata secara jelas (visible alarm).
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
6.3.2
dengan menyediakan fasilitas sesuai bidang kerjanya. Fasilitas yang diberikan adalah
melengkapi karyawan dengan peralatan perlindungan diri sebagai berikut:
1. Helm
2. Pakaian dan perlengkapan pelindung
3. Sepatu pengaman
4. Pelindung mata
5. Masker udara
6. Sarung tangan
7. Earplug (pelindung telinga)
6.3.3 Keselamatan Kerja terhadap Listrik
Upaya peningkatan keselamatan kerja terhadap listrik adalah sebagai berikut :
1. Setiap instalasi dan alat-alat listrik harus diamankan dengan pemakaian sekring
atau pemutus arus listrik otomatis lainnya.
2. Sistem perkabelan listrik harus dirancang secara terpadu dengan tata letak pabrik
untuk menjaga keselamatan dan kemudahan jika harus dilakukan perbaikan.
3. Penempatan dan pemasangan motor-motor listrik tidak boleh mengganggu lalu
lintas pekerja.
4. Memasang papan tanda larangan yang jelas pada daerah sumber tegangan tinggi.
5. Isolasi kawat hantaran listrik harus disesuaikan dengan keperluan.
6. Setiap peralatan yang menjulang tinggi harus dilengkapi dengan alat penangkal
petir yang dibumikan.
7. Kabel-kabel listrik yang letaknya berdekatan dengan alat-alat yang bekerja pada
suhu tinggi harus diisolasi secara khusus.
6.3.4 Pencegahan terhadap Gangguan Kesehatan
Upaya penjagaan kesehatan karyawan dalam lapangan kerja adalah :
1. Setiap karyawan diwajibkan untuk memakai pakaian kerja selama berada di
dalam lokasi pabrik.
2. Dalam menangani bahan-bahan kimia yang berbahaya seperti asam sulfat,
cumene, cumene hidroperoksida, ammonium hidroksida, aseton, dan ammonium
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
hidrogen sulfat, karyawan diharuskan memakai sarung tangan karet serta penutup
hidung dan mulut.
3. Bahan-bahan kimia yang selama pembuatan, pengolahan, pengangkutan,
penyimpanan, dan penggunaannya dapat menimbulkan ledakan, kebakaran,
korosi, maupun gangguan terhadap kesehatan harus ditangani secara cermat.
4. Poliklinik yang memadai disediakan di lokasi pabrik.
6.3.5 Pencegahan terhadap Bahaya Mekanis
Upaya pencegahan kecelakaan terhadap bahaya mekanis adalah :
1. Alat-alat dipasang dengan penahan yang cukup berat untuk mencegah
kemungkinan terguling atau terjatuh seperti reaktor, kolom distilasi, dan kolom
ekstraktor.
2. Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup lebar dan tidak menghambat kegiatan
karyawan.
3. Jalur perpipaan sebaiknya berada di atas permukaan tanah atau diletakkan pada
atap lantai pertama kalau di dalam gedung atau setinggi 4,5 meter bila diluar
gedung agar tidak menghalangi kendaraan yang lewat.
4. Letak alat diatur sedemikian rupa sehingga para operator dapat bekerja dengan
tenang dan tidak akan menyulitkan apabila ada perbaikan atau pembongkaran.
5. Pada alat-alat yang bergerak atau berputar harus diberikan tutup pelindung untuk
menghindari terjadinya kecelakaan kerja seperti mixer.
Untuk mencapai keselamatan kerja yang tinggi, maka ditambahkan nilai-nilai
disiplin bagi para karyawan yaitu (Peters dan Timmerhaus, 2004):
1. Setiap karyawan bertugas sesuai dengan pedoman-pedoman yang diberikan.
2. Setiap peraturan dan ketentuan yang ada harus dipatuhi.
3. Setiap karyawan dibekali keterampilan untuk mengatasi kecelakaan dengan
menggunakan peralatan yang ada.
4. Setiap kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan pada atasan.
5. Setiap karyawan harus saling mengingatkan perbuatan yang dapat menimbulkan
bahaya.
6. Melakukan pemeriksaan terhadap setiap pengendali secara priodik oleh petugas
maintenance.
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
BAB VII
UTILITAS
Utilitas merupakan unit penunjang utama dalam memperlancar jalannya suatu
proses produksi. Dalam suatu pabrik, utilitas memegang peranan yang penting.
Karena suatu proses produksi dalam suatu pabrik tidak akan berjalan dengan baik
jika utilitas tidak ada. Oleh sebab itu, segala sarana dan prasarananya harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu
pabrik.
Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik Phenol adalah
sebagai
berikut:
1. Kebutuhan uap (steam)
2. Kebutuhan air
3. Kebutuhan tenaga listrik
7.1 Kebutuhan uap (steam)
Uap digunakan dalam pabrik sebagai media pemanas. Kebutuhan uap pada
pabrik pembuatan Phenol dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 7.1 Kebutuhan Uap pada Alat
Jumlah Uap
Nama Alat
Kg/Jam
Heater 1
10,6455
Reaktor 1
47,1833
Vaporizer
207,8979
Heater 2
114,2459
Reboiler
15,5874
Total
395,56
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Steam yang digunakan adalah saturated steam dengan temperatur 190 0C dan
tekanan 1254,4 kPa. Jumlah total steam yang dibutuhkan adalah 395,56
kg/jam.Tambahan untuk faktor keamanan diambil sebesar 10 % dan faktor
kebocoran sebesar 3 %. (perry, 1999) maka :
Jadi total steam yang dibutuhkan
Air Pendingin :
Tabel 7.2 Kebutuhan Air Pendingin pada Alat
Jumlah Air
Nama Alat
Kg/Jam
Netralizer
786,0996
Condenser
5.147,5160
Cooler 1
1.797,7215
Kondensor 2
1.097,5393
Total
8.828,8764
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
We
202,6227
= 50,6557 kg/jam
=
S 1
5 1
(Perry, 1997)
= We + Wd + Wb
= 202,6227 + 17,6578 + 50,6557
= 270,9361 kg/jam
1 hari
= 4.1667 4 liter/jam
24 jam
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
656
Laboratorium
150
150
Poliklinik
100
Total
1056
Analisa
1.
2.
3.
4.
5.
I. FISIKA
Bau
Kekeruhan
Rasa
Warna
Suhu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
II. KIMIA
Total kesadahan dalam CaCO3
Chloride
NO3-N
Zat organik dalam KMnO4 (COD)
SO4Sulfida
Posfat (PO4)
Cr+2
NO3*)
NO2*)
Hardness (CaCO3)
pH
Fe2+
Satuan
Hasil
TCU
0
C
Tidak berbau
5,16
Tidak berasa
150
25
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
150
1,3
0,2
65
16
0,245
95
6,6
10
NTU
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
14.
15.
16.
17.
18.
19.
*
Mn2+
Zn2+
Ca2+
Mg2+
CO2 bebas
Cu2+
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
0,016
0,0012
63
87
132
0,0032
) Analisa tidak bisa dilakukan, alat dan bahan kimia tidak tersedia
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Pada tahap ini, partikel yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan
kimia. Sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju
unit pengolahan selanjutnya.
7.2.2 Koagulasi dan Flokulasi
Koagulasi dan flokulasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam
air dengan cara mencampurkannya dengan larutan Al2(SO4)3 dan Na2CO3 (soda abu).
Larutan Al2(SO4)3 berfungsi sebagai koagulan utama dan larutan Na2CO3 sebagai
bahan koagulan tambahan yaitu berfungsi sebagai bahan pambantu untuk
mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Pada bak clarifier, akan terjadi proses
koagulasi dan flokulasi. Tahap ini bertujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS)
dan koloid (Degremont, 1991) :
Koagulan yang biasa dipakai adalah koagulan trivalent. Reaksi hidrolisis
akan terjadi menurut reaksi :
M3+ + 3H2O
M(OH)3
+ 3 H+
Dalam hal ini, pH menjadi faktor yang penting dalam penyingkiran koloid. Kondisi
pH yang optimum penting untuk terjadinya koagulasi dan terbentuknya flok-flok
(flokulasi). Koagulan yang biasa dipakai adalah larutan alum Al2(SO4)3. Sedangkan
pengatur pH dipakai larutan soda abu Na2CO3 yang berfungsi sebagai bahan
pembantu untuk mempercepat pengendapan dan penetralan pH. Dua jenis reaksi
yang akan terjadi adalah (Degremont, 1991) :
Al2(SO4)3 + 6 Na2CO3 + 6H2O
Na2SO4 + CaCO3
CaCl2 + Na2CO3
2NaCl + CaCO3
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
= 1.429,7818 kg/jam
= 50 ppm
= 0,54 50 = 27 ppm
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
permukaan pori yang besar dan daya adsorpsi yang lebih besar, seperti Biolite,
pozzuolana ataupun Granular Active Carbon/GAC) (Degremont, 1991). Pada
pabrik ini, digunakan antrasit setinggi 12,5 in (31,75 cm).
3. Lapisan bawah menggunakan batu kerikil/gravel setinggi 7 in (17,78 cm)
(Metcalf & Eddy, 1991).
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan.
Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back washing). Dari sand
filter, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan untuk berbagai
kebutuhan.
Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah, serta poliklinik,
dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk membunuh
kuman-kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit, Ca(ClO)2.
Perhitungan kebutuhan kaporit, Ca(ClO)2 :
Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 1.056 kg/jam
Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70 %
Kebutuhan klorin
7.2.4 Demineralisasi
Air untuk umpan ketel dan proses harus murni dan bebas dari garam-garam
terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi, dimana alat demineralisasi
dibagi atas :
a. Penukar kation
Berfungsi untuk mengikat logam logam alkali dan mengurangi kesadahan air
yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca, Mg, dan
Mn yang larut dalam air dengan kation hidrogen dan resin. Resin yang digunakan
bertipe gel dengan merek IR22 (Lorch, 1981).
Reaksi yang terjadi :
2H+R + Ca2+
Ca2+R + 2H+
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
2H+R + Mg2+
Mg2+R + 2H+
2H+R + Mn2+
Mn2+R + 2H+
CaSO4 + 2H+R
Mg2+R + H2SO4
MgSO4 + 2H+R
Mn2+R + H2SO4
MnSO4 + 2H+R
Perhitungan Kation :
Air Sungai Rokan, Riau mengandung kation Fe2+, Pb+2, Mn2+, Ca2+, dan Mg2+,
masing-masing 0,016 ppm, 63 ppm, 0,0012 ppm, 87 ppm, 132 ppm
(Tabel 7.3)
102,8456 kg/jam
264,17 gal/m 3
3
996,24 kg/m
= 27,2713 gal/jam
Kesadahan air = 16,4922 gr/gal 27,2713 gal/jam 24 jam/hari
= 10.794,3153 gr/hari = 10,7943 kg/hari
Perhitungan ukuran Cation Exchanger :
Jumlah air yang diolah = 27,2713 gal/jam = 0,4545 gal/menit
Dari Tabel 12.4, Nalco Water Treatment, 1988 diperoleh data data sebagai berikut :
-
= 3 ft
= 9,62 ft2
= 1 unit
Volume Resin yang Diperlukan
Kapasitas resin
= 20 kg/ft3
Kebutuhan regenerant
= 6 lb H2SO4/ft3 resin
Jadi,
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
16,4922 kg/hari
= 0,5397 ft3/hari
3
20 kg/ft
Kebutuhan resin =
Tinggi resin =
0,5397
9,62
= 0,0561 ft
Sehingga volume resin yang dibutuhkan = 2,5 ft 9,62 ft2 = 24,05 ft3
Waktu regenerasi =
24,05 ft 3 20 kg/ft 3
= 44,5605 hari
16,5922 kg/hari
6 lb/ft 3
20 kg/ft 3
Na2SO4 + 2ROH
RCl
NaCl
+ NaOH
+ ROH
Perhitungan Anion :
Air Sungai Rokan, Riau mengandung Anion Cl-, SO4-, NO32-, PO42- dan CO32sebanyak 1,3 ppm, 16 ppm, 95 ppm, 0,245 ppm, dan 0,2 ppm
(Tabel 7.3)
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
= 3 ft
= 9,62 ft2
= 1 unit
= 6,5933 kg/hari
= 12 kg/ft3
- Kebutuhan regenerant
= 5 lb NaOH/ft3 resin
Jadi,
4,3154 kg/hari
= 0,3596 ft3/hari
3
12 kg/ft
0,3596
= 0,0374 ft
Tinggi resin =
9,62
Tinggi minimum resin adalah 30 in = 2,5 ft (Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook)
Kebutuhan resin =
Volume resin
Waktu regenerasi
24,05 ft 3 x 12 kgr/ft 3
= 66,8870 hari
6,5933 kg/hari
5 lb/ft 3
12 kg/ft 3
= 1,7981 lb/hari
= 0,8163 kg/hari = 0,0340 kg/jam
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
7.2.5 Deaerator
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar ion
(ion exchanger) dan kondensat bekas sebelum dikirim sebagai air umpan ketel. Pada
deaerator ini, air dipanaskan hingga 90C supaya gas-gas yang terlarut dalam air,
seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas-gas tersebut dapat menyebabkan
korosi. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan koil pemanas di dalam deaerator.
7.3 Kebutuhan Listrik
Tabel 7.6 Perincian Kebutuhan Listrik
No.
Pemakaian
1.
Unit proses
2.
Unit utilitas
3.
4.
Bengkel
5.
Penerangan Kantor
6.
Mess
Jumlah (hP)
Total
100
25
30
40
100
75
370
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
sludge (sistem lumpur aktif), mengingat cara ini dapat menghasilkan effluent dengan
BOD yang lebih rendah (20 30 mg/l) (Perry, 1999).
Limbah proses yang berasal dari keluaran dekanter dan destilasi yang berupa
NH4OH, NH4HSO4, Air, CHP, Cumene,Aseton dan Phenol sebesar 495,8138
L/jam.
2. Limbah akibat zat-zat yang terbuang, bocor atau tumpah diperkirakan 200
liter/jam.
3. Pencucian peralatan pabrik dan limbah proses diperkirakan 75 liter/jam
4. Limbah domestik dan kantor diperkirakan 343,8333 L/jam
5. Laboratorium
= 15 liter/jam
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
= 1,1696 m3/jam
= 10 hari
= 1,1696 x 10 x 24 = 280,7152 m3
280,7152
= 311,9058 m 3
0,9
7.4.2
= 7,0533 m
Lebar bak
= 4,7022 m
Tinggi bak
= 4,7022 m
Luas bak
= 33,166 m2
(Perry, 1997)
3
2,3393
= 2,5992 m3
0,9
Maka:
Volume bak
= pxlxt
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
2,5992 m3
Jadi,
= 2l x l x l
= 1,0913 m
panjang bak
= 2,1826 m
Lebar bak
= 1,0009 m
Tinggi bak
= 1,0913 m
Luas bak
= 2,3818 m2
28,0715
= 31,1906 m3
0,9
= 2 lebar bak, l
= plt
31,1906 m3
= 2l l l
l = 2,4984 m
Jadi, panjang bak
= 4,9968 m
Lebar bak
= 2,4984 m
Tinggi bak
= 2,4984 m
Luas bak
= 12,4841 m2
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
USU,1999).
Jumlah air buangan = 31,1906 m3/hari = 31.190,5796 L/hari
Kebutuhan Na2CO3 :
= (31.190,5796 L/hari) x (12 mg/L) x (1 kg/106 mg) x (1 hari/24 jam)
= 0,0156 kg/jam
7.4.4 Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge (Lumpur Aktif)
Proses lumpur aktif merupakan proses aerobik di mana flok biologis (lumpur
yang mengandung biologis) tersuspensi di dalam campuran lumpur yang
mengandung O2. Biasanya mikroorganisme yang digunakan merupakan kultur
campuran. Pada pra rancangan pabrik pembuatan Phenol ini terdapat limbah
senyawa-senyawa yang sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Tetapi dengan
menggunakan pengolahan limbah lumpur aktif dengan sistem ozon maka senyawasenyawa yang sulit diuraikan dapat terurai dengan metode lumpur aktif tersebut.
Sehingga effluent yang keluar tidak akan membahayakan lingkungan sekitarnya.
Data:
Laju volumetrik (Q) air buangan = 1,1696 m3/jam = 7.415,6539 gal/hari
= 308,9856gal/jam
BOD5 (So)
= 783 mg/l
= 441 mg/l
So S
x100
So
c .Q.Y(So S)
X(1 + k d . c )
Vr
= 2 x tinggi bak
Lebar bak
= 2 x tinggi bak
Selanjutnya :
V= pxlxt
V = 2t x 2t x t
378,5791 m3 = 4 t3
t = 4,5572 m
Jadi, ukuran aeratornya sebagai berikut:
Panjang
= 9,1144 m
Lebar
= 9,1144 m
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Tangki
aerasi
Q + Qr
X
Tangki
sedimentasi
Qr
Xr
Qe
Xe
Qw
Qw'
Xr
Asumsi:
Qe = Q = 7.415,6539 gal/hari
Xe = 0,001 X = 0,001 x 353 mg/l = 0,353 mg/l
Xr = 0,999 X = 0,999 x 353 mg/l = 352,647 mg/l
Px = Qw x Xr
Px = Yobs .Q.(So S)
Yobs =
Y
1 + k dc
Yobs =
0,8
= 0,64
1 + (0,025).(10)
Px
Qr =
Vr
100.009,2306
=
= 9,9926 hari = 239,8222 jam
Q + Qr 7.415,6539 + 2.592,6849
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
(Perry, 1999)
(Perry, 1999)
= D2
D = (4A/)1/2
= (4 x 0,1481 / 3,14 )1/2 = 0,7312 m
Kedalaman tangki, H = V/A = 3,1572 / 1,1481 = 2,7500 m.
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
BAB VIII
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
8.1
Landasan Teori
Lokasi Pabrik
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan
baku dan daerah pemasaran sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar.
Bahan baku direncanakan diperoleh melalui pabrik-pabrik yang ada di Jawa dan
diimpor dari Singapura.
2. Letak dari pasar dan kondisi pemasaran
Produk Phenol ini dapat diangkut ataupun dikapalkan dengan mudah ke
daerah pemasaran dalam dan luar negeri. Kebutuhan Phenol menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun, Daerah Kab. Kerinci, Riau, tidak akan
mengalami hambatan dalam hal pemasaran. Dengan sarana transportasi darat
yang baik, mempermudah transportasi produk menuju pelabuhan Dumai yang
relatif dekat dengan negara lain seperti Singapura, Malaysia. Selain itu, kawasan
ini juga merupakan daerah industri sehingga produknya dapat dipasarkan kepada
pabrik yang membutuhkannya di kawasan industri tersebut atau diekspor ke
manca negara.
3. Fasilitas transportasi
Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik ini merupakan kawasan
industri, yang telah memiliki sarana pelabuhan dan pengangkutan darat sehingga
pembelian bahan baku dan pelemparan produk dapat dilakukan melalui jalan
darat maupun laut.
4. Kebutuhan tenaga listrik dan bahan bakar
Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor
penunjang yang paling penting. Kebutuhan tenaga listrik untuk operasi pabrik
dapat diperoleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah III Riau - Sumbar.
Disamping itu juga digunakan generator diesel (apabila listrik mati) yang bahan
bakarnya diperoleh dari Pertamina.
5. Kebutuhan air
Air merupakan kebutuhan penting bagi suatu pabrik industri kimia, baik itu
untuk keperluan proses maupun untuk keperluan lainnya. Berdasarkan monograf
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
daerah Riau yang menyebutkan bahwa didaerah ini terdapat sungai besar,
dimana diantaranya dekat dengan lokasi pabrik. Kebutuhan air ini berguna untuk
proses, sarana utilitas, dan keperluan domestik.
6. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan modal untuk pendirian suatu pabrik. Dengan
didirikannya pabrik di Kab. Kerinci ini diharapkan akan dapat menyerap tenaga
kerja potensial yang cukup banyak terdapat didaerah tersebut. Tenaga kerja pada
daerah ini tersedia tenaga kerja terdidik maupun tidak terdidik serta tenaga kerja
yang terlatih maupun tidak terlatih. Tenaga kerja untuk pabrik ini direkrut dari :
-
Tenaga ahli yang berasal dari daerah sekitar dan luar daerah.
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari
komponen-komponen produksi suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu hubungan
yang efisien dan efektif antara operator, peralatan dan gerakan material dari bahan
baku menjadi produk. Tata letak suatu pabrik memainkan peranan yang penting
dalam menentukan biaya konstruksi, biaya produksi, serta efisiensi dan keselamatan
kerja. Oleh karena itu tata letak pabrik harus disusun secara cermat untuk
menghindari kesulitan di kemudian hari.
Suatu rancangan tata letak pabrik yang rasional mencakup penyusunan area
proses, storage (persediaan) dan area pemindahan/area alternatif (area handling)
pada posisi yang efisien dan dengan melihat faktor-faktor sebagai berikut :
1. Urutan proses produksi dan kemudahan / aksebilitas operasi, jika suatu produk
perlu diolah lebih lanjut maka pada unit berikutnya disusun berurutan sehingga
sistem perpipaan dan penyusunan letak pompa lebih sederhana.
2. Pengembangan lokasi baru atau penambahan / perluasan lokasi yang telah ada
sebelumnya.
3. Distribusi ekonomis dari fasilitas logistik (bahan baku dan bahan pelengkap),
fasilitas utilitas (pengadaan air, steam, tenaga listrik dan bahan bakar), bengkel
untuk pemeliharaan / perbaikan alat serta peralatan pendukung lainnya.
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Luas tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya pabrik diuraikan dalam
Tabel 8.1 berikut ini :
Tabel 8.1 Perincian Luas Areal Pabrik
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Nama Bangunan
Areal proses
Areal produk
Bengkel
Areal bahan baku
Pengolahan limbah
Laboratorium
Stasiun operator
Pengolahan air
Unit pembangkit uap
Pembangkit listrik
Unit pemadam kebakaran
Perpustakaan
Kantin
Parkir
Perkantoran
Daerah perluasan
Pos keamanan
Aula
Tempat ibadah
Poliklinik
Perumahan karyawan
Taman
Jalan
TOTAL
Luas (m2)
2.000
100
200
200
500
200
200
800
200
300
200
100
200
200
800
1.000
24
200
100
300
2.000
200
800
10.824
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Faktor utama
a. Bahan baku
Suatu pabrik sebaiknya berada di daerah yang dekat dengan sumber bahan baku
dan daerah pemasaran sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal
yang perlu diperhatikan mengenai bahan baku adalah :
Besarnya kapasitas sumber bahan baku dan berapa lama sumber tersebut
dapat diandalkan pengadaannya
c. Sumber air
Air merupakan kebutuhan penting bagi suatu pabrik industri kimia, baik itu
untuk keperluan proses maupun untuk keperluan lainnya. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penyediaan air adalah :
a. Kapasitas sumber air
b. Kualitas sumber air
c. Jarak sumber air dari lokasi pabrik
d. Pengaruh musim terhadap kemampuan penyediaan air sesuai dengan
kebutuhan rutin pabrik
d. Iklim alam sekitarnya
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada faktor ini adalah :
a. Keadaan lingkungan alam yang sulit akan memperbesar biaya konstruksi
pembangunan pabrik
b. Keadaan angin, kecepatan dan arahnya
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Faktor khusus
a. Transportasi
Fasilitas-fasilitas yang perlu diperhatikan :
Jalan raya yang dapat dilalui mobil dan angkutan darat lainnya
Pelabuhan laut dan lapangan udara yang terdekat dengan lokasi pabrik
b. Tenaga kerja
Masalah tenaga kerja sangat berpengaruh didalam kelangsungan suatu
pabrik/perusahaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
c. Limbah pabrik
Buangan pabrik harus mendapat perhatian yang cermat, terutama dampaknya
terhadap kesehatan masyarakat sekitar lokasi pabrik. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah :
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
Nur Ardiyanty : Pembuatan Phenol Dari Cumene Hidroperoksida Dengan Katalis Asam Sulfat Dengan Kapasitas
5.000 Ton/Tahun, 2009
USU Repository 2008
19
20
L
S
U
N
G
A
I
A
14
5
22
14
13
18
6
17
9
11
12
16
8
16
3
10
A
Y
21
18
15
17
18
20
Keterangan gambar:
No.
Jenis Area
1
Area Proses
2
Area Produk
3
Unit Pengolahan Air
4
Unit Pembangkit Uap
5
Unit Pembangkit Listrik
6
Gudang Bahan
7
Unit Pengolahan Limbah
8
Ruang Kontrol
9
Laboratorium
10 Bengkel
11 Gudang Peralatan
12 Perkantoran
13 Perpustakaan
14 Ruang Ibadah
15 Poliklinik
16 Area Parkir
17 Taman
18 Pos Jaga
19 Area Perluasan
20 Perumahan Karyawan
21 Unit Pemadam Kebakaran
22 Kantin
Tanggal
Tanda Tangan
BAB IX
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
Setiap orang tentu memiliki tujuan dan akan selalu berusaha untuk
mencapainya. Perbedaan tujuan tersebut disebabkan oleh pengaruh pengetahuan,
pengalaman dan lingkungan yang berbeda. Dalam suatu kondisi, ada saat-saat
dimana suatu tujuan tidak dapat dicapai hanya oleh seseorang. Oleh karena manusia
secara kodrat terbatas kemampuannya, maka dia harus bekerja sama dengan orang
lain untuk mencapai tujuannya, dengan kata lain berorganisasi.
9.1 Organisasi dan Manajemen
Masalah organisasi dan manajemen merupakan salah satu faktor yang penting
diperhatikan dalam suatu perusahaan karena akan menentukan kelangsungan hidup
dan keberhasilan suatu perusahaan. Menurut James A. Stoner, manajemen adalah
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya
dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan organisasi adalah suatu pola hubungan dimana orang-orang berada di
bawah pengarahan manajer untuk mencapai tujuan bersama.
(www.malstin2007.blogspot.com).
9.2 Bentuk Badan Usaha
Badan
usaha
adalah
lembaga
berbadan
hukum tempat
pengusaha
penuh terhadap seluruh harta kekayaan, dimana harta milik dan utang
perusahaan terpisah dari harta milik dan utang para pemilik saham.
Contoh: PT
3. Suatu badan usaha dengan bentuk peralihan.
Bentuk badan usaha yang cocok bagi pabrik ini adalah Perseroan Terbatas (PT).
Pemilihan ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Mudah mendapatkan modal, yaitu dari bank maupun dengan menjual saham
perusahaan.
2. Adanya tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang
perusahaan, sehingga pemegang saham hanya menderita kerugian sebesar jumlah
saham yang dimilikinya.
3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin sebab kehilangan seorang
pemegang saham tidak begitu mempengaruhi jalannya perusahaan.
4. Terdapat efisiensi yang baik dalam kepemimpinan karena dalam perusahaan yang
berbentuk PT dipekerjakan tenaga-tenaga yang ahli pada bidangnya masingmasing.
5. Adanya pemisahan antara pemilik dan pengurus, sehingga merupakan faktor
pendorong positif bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan besar.
9.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang
baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa
(www.organisasi.org).
Empat elemen penting dalam struktur organisasi (www.geocities.yahoo.com):
1. Spesialisasi kegiatan
Spesialisasi kegiatan ini berkaitan dengan spesaialisasi, baik tugas individu
maupun
tugas
kelompok
dalam
organisasi
(pembagian
kerja)
dan
Ciri dari organisasi garis adalah organisasi masih kecil, jumlah karyawan
sedikit, pimpinan dan semua karyawan saling kenal dan spesialisasi kerja belum
begitu tinggi.
Kebaikan bentuk organisasi garis, yaitu :
a. Kesatuan komando terjamin dengan baik, karena pimpinan berada di atas satu
tangan.
b. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang
diajak berdiskusi masih sedikit atau tidak ada sama sekali.
c. Rasa solidaritas di antara para karyawan umumnya tinggi karena saling
mengenal.
Keburukan bentuk organisasi garis, yaitu :
a. Seluruh kegiatan dalam organisasi terlalu bergantung kepada satu orang sehingga
kalau seseorang itu tidak mampu, seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
b. Kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter.
c. Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang.
2. Bentuk Organisasi Fungsionil
Pemegang kekuasaan tertinggi pada struktur organisasi garis dan staf adalah
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan minimal satu kali dalam
setahun. Bila ada sesuatu hal, RUPS dapat dilakukan secara mendadak sesuai dengan
jumlah forum. RUPS dihadiri oleh pemilik saham, Dewan Komisaris dan Direktur.
Hak dan wewenang RUPS :
1. Meminta pertanggung-jawaban Dewan Komisaris dan Direktur lewat suatu
sidang.
2. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direktur serta
mengesahkan anggota pemegang saham bila mengundurkan diri.
3. Menetapkan besar laba tahunan yang diperoleh untuk dibagikan, dicadangkan,
atau ditanamkan kembali.
9.4.2 Dewan Komisaris
Dewan Komisaris dipilih dalam RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh
pemegang saham. Dewan Komisaris ini bertanggung jawab kepada RUPS.
Tugas-tugas Dewan Komisaris adalah:
1. Mengawasi kebijaksanaan Direktur dalam menjalankan perusahaan serta
memberikan nasehat kepada Direktur.
2. Mengadakan rapat tahunan para pemegang saham.
3. Meminta laporan pertanggungjawaban Direktur Utama secara berkala.
4. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dan
pelaksanaan tugas Direktur
9.4.3 Direktur
4. Mewakili perusahaan dalam mengadakan hubungan maupun perjanjianperjanjian dengan pihak ketiga.
5. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas setiap personalia yang bekerja
pada perusahaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh Manajer Umum dan SDM,
Manajer Bisnis dan Keuangan, Manajer Teknik dan Manajer Produksi
9.4.4 Staf Ahli
Staf ahli bertugas memberikan masukan, baik berupa saran, nasehat, maupun
pandangan terhadap segala aspek operasional perusahaan.
9.4.5 Sekretaris
Sekretaris diangkat oleh direktur utama untuk menangani masalah suratmenyurat untuk pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya untuk
membantu direktur dalam menangani administrasi perusahaan.
9.4.6 Manajer
3. Manajer Teknik
Jumlah tenaga kerja pada pabrik pembuatan ABS ini direncanakan sebanyak
165 orang. Status tenaga kerja pada perusahaan ini dibagi atas:
1. Tenaga kerja bulanan dengan pembayaran gaji sebulan sekali.
2. Tenaga kerja harian dengan upah yang dibayar 2 minggu sekali.
3. Tenaga kerja honorer/kontrak dengan upah dibayar sesuai perjanjian kontrak.
9.5.2
Jumlah
Pendidikan
Dewan Komisaris
Direktur
Staf Ahli
Sekretaris
Psikologi (S1)
Ekonomi/
Akuntansi/
Manajemen/
Hukum (S1)
Manajer Teknik
Manajer Produksi
Psikologi (S1)/
Manajemen (S1)
Kepala Seksi
15
15
SMEA/Politeknik
12
SMEA/Politeknik
Karyawan Teknik
15
STM/SMU/Politeknik
Karyawan Produksi
55
STM/SMU/Politeknik
Dokter
Kedokteran (S1)
Perawat
Petugas Keamanan
10
Petugas Kebersihan
10
SMU
Supir
SMU/STM
Jumlah
9.5.3
164
Pabrik pembuatan Phenol ini direncanakan beroperasi 330 hari per tahun
secara kontinu 24 jam sehari. Berdasarkan pengaturan jam kerja, karyawan dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. Karyawan non-shift
Karyawan non-shift adalah karyawan yang tidak berhubungan langsung
dengan proses produksi, misalnya bagian administrasi, bagian gudang, dan lain-
lain. Jam kerja karyawan non-shift ditetapkan 43 jam per minggu dan jam kerja
selebihnya dianggap lembur. Perincian jam kerja non-shift adalah:
a. Senin Kamis
-
b. Jumat
-
b. Shift II
c. Shift III
Senin dan
Selasa
I
Rabu dan
Kamis
II
Jumat dan
Sabtu
LIBUR
Minggu dan
Senin
III
II
LIBUR
III
LIBUR
III
II
III
II
LIBUR
Jumlah
Gaji/bln (Rp)
Dewan Komisaris
25.000.000
75.000.000
Direktur
15.000.000
15.000.000
Staf Ahli
10.000.000
20.000.000
Sekretaris
3.000.000
3.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
7.000.000
Manajer Teknik
7.000.000
7.000.000
Manajer Produksi
7.000.000
7.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
Kepala Seksi
15
4.000.000
60.000.000
15
2.500.000
37.500.000
12
2.500.000
30.000.000
Karyawan Teknik
15
2.500.000
37.500.000
Karyawan Produksi
55
2.500.000
137.500.000
Dokter
4.000.000
8.000.000
Perawat
1.500.000
7.500.000
Petugas Keamanan
10
1.500.000
15.000.000
Petugas Kebersihan
10
1.300.000
13.000.000
Supir
1.300.000
6.500.000
Jumlah
164
526.500.000
BAB X
ANALISA EKONOMI
Modal investasi adalah seluruh modal untuk mendirikan pabrik dan mulai
menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Modal investasi terdiri
dari:
10.1.1 Modal Investasi Tetap / Fixed Capital Investment (FCI)
membeli dan memasang mesin, peralatan proses, dan peralatan pendukung yang
diperlukan untuk operasi pabrik.
Modal investasi tetap langsung ini meliputi:
-
Investment (IFCI), yaitu modal yang diperlukan pada saat pendirian pabrik
(construction overhead) dan semua komponen pabrik yang tidak berhubungan
secara langsung dengan operasi proses. Modal investasi tetap tak langsung ini
meliputi:
-
Dari perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap tak langsung,
MITTL sebesar Rp 9.688.286.195,Maka total modal investasi tetap, MIT = MITL + MITTL
= Rp 71.806.189.660,- + Rp 9.688.286.195,= Rp 81.494.475.855,-
Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai usaha sampai
mampu menarik keuntungan dari hasil penjualan dan memutar keuangannya. Jangka
waktu pengadaan biasanya antara 3 4 bulan, tergantung pada cepat atau lambatnya
hasil produksi yang diterima. Dalam perancangan ini jangka waktu pengadaan modal
kerja diambil 3 bulan. Modal kerja ini meliputi:
-
IP
HPT
12
Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan selama pabrik
beroperasi. Biaya produksi total meliputi:
10.1.3 Biaya Tetap (BT) / Fixed Cost (FC)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada jumlah
produksi, meliputi:
-
Biaya tambahan
Biaya asuransi
Biaya pemasaran
Biaya pemeliharaan
Biaya tambahan
= Rp 32.512.882.028,-
2. Pajak penghasilan
= Rp 9.986.095.285,-
= Rp 23.359.222.333,-
Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil
penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak
untung dan tidak rugi.
BEP =
Biaya Tetap
100 %
Total Penjualan Biaya Variabel
Rp 31.691.818.630,Rp 161.844.082.536,- - 96.639.381.877,-
BEP =
x 100%
= 48,60 %
Kapasitas produksi pada titik BEP = 2.430,1790 ton/tahun
Nilai penjualan pada titik BEP
= Rp 78.662.017.589,-
Dari perhitungan diperoleh BEP = 48,60 %, maka pra rancangan pabrik ini
layak.
10.4.3 Return On Investment (ROI)
ROI
ROI
Rp 23.359.222.333
= Rp. 131.928.510.610 x 100%
= 17,71 %
Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu
pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan
penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada
kapasitas penuh setiap tahun.
1
x 1 tahun
0,1771
POT
POT
= 5,65 tahun
Dari harga di atas dapat dilihat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
setelah 5,8 tahun operasi.
RON = 29,51 %
10.4.6 Internal Rate of Return (IRR)
BAB XI
KESIMPULAN
Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Phenol dari
Cumene Hidroperoksida dengan Katalis Asam Sulfat diperoleh beberapa kesimpulan,
yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Analisa Ekonomi :
Modal Investasi
: Rp 131.928.510.610,-
: Rp 128.331.200.507,-
: Rp 161.844.082.536,-
: Rp 23.359.222.333,-
Profit Margin
: 20,60 %
: 48,60 %
Return of Investment
: 17,71 %
: 5,65 tahun
Return on Network
: 29.51 %
: 20,01 %
Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik pembuatan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Asosiasi Asuransi jiwa Indonesia-AAJI
Anonim. 2008. http://en.wikipedia.org/wiki/phenol
Anonim. 2008. http://leighlabs.com/phenol
Anonim. 2008. http://mids.chem.com/phenol-spec-mids.html
Anonim. 2008. www.organic-chemistry.org/ cumene-hydroperoksida. html
Anonim. 2009. www.google.com/phenol producer price. html
Anonim. 2009. www.google.com/Dirjen-Bea-Cukai/ Informasi-Kurs-Terbaru.html
Anonim. 2009. www.icis.pricing.com/US-gulf-price report/ Asetonl. html
Anonim. 2009. www.icis.pricing.com/US-gulf-price report/ phenol. html
Anonim.2009. http://indonetwork.co.id/
Bank Mandiri. 2009. Cicilan Ringan KPR dan Kredit Usaha. Jakarta.
Bernasconi, G. 1995. Teknologi Kimia. Bagian 1 dan 2. PT. Pradnya Paramita.
Jakarta.
BPS. 2003. Data Impor Indonesia. Badan Pusat Statistik.
Brownell, L.E., Young E.H.. 1959. Process Equipment Design. Wiley Eastern Ltd.
New Delhi.
Considine, Douglas M. 1974. Instruments and Controls Handbook. 2rd Edition. USA:
Mc.Graw-Hill, Inc.
Degremont. 1991. Water Treatment Hadbook. 5th Edition, New York: John Wiley &
Sons.
Fessenden & Fessenden. 1989. Kimia Organik. Jilid 1. Edisi 3. Erlangga: Jakarta.
rd
editions.
Lyman, 1982. Handbook of Chemical Property Estimation Methods. Jhon Wiley and
Sons Inc, New York.
Mc Cabe, W.L, Smith, J.M., 1983. Operasi Teknik Kimia. Jilid I, Edisi Keempat.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mc Cabe, W.L., Smith, J.M. 1999. Operasi Teknik Kimia. Edisi Keempat. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Metcalf dan Eddy, 1984. Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse.
McGraw-HillBook Company, New Delhi.
Metcalf dan Eddy, 1991. Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse.
McGraw-HillBook Company, New Delhi.
Nalco. 1988. The Nalco Water Handbook. 2nd Edition. McGraw-Hill Book Company.
New York.
Perry, Jhon H. (Ed). 1999. Perrys Chemical Engeneers Handbook. Edisi Ketujuh,
McGraw-Hill Book Company, New York.
Peters, M.S; Klaus D. Timmerhaus dan Ronald E.West. 1991. Plant Design and
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
= 24 jam
Basis
= 1 jam operasi
= 631,3131 kg/jam
Mol phenol tiap jam adalah :
=
631,3131 kg jam
94,113 g mol
= 6,7080 kmol/jam
Berat Molekul (Wikipedia, 2007; Perry, 1999; Mark 1998 dan US PATENT, 2007) :
= 94,113 g/mol
Phenol (C6H5OH)
Cumene Hidroperoksida (C6H5C(CH3)2OOH)
= 152,193 g/mol
Cumene
= 120,19 g/mol
= 132,141 g/mol
= 35,046 g/mol
Aseton (CH3COCH3)
= 58,08 g/mol
Air (H2O)
= 18 g/mol
= 98,079 g/mol
CHP
Cumene
Asam Sulfat
Air
R-101
Phenol
Aseton
CHP
Cumene
Asam Sulfat
Air
Reaksi :
C6H5C(CH3)2OOH
Cumene hidroperoksida
C6H5OH + (CH3)2CO
Phenol
Aseton
Mula-mula
Bereaksi
0,94
0,94
0,94
Sisa
0.06
0,94
0,94
4
phenol
4
Fphenol
Mrphenol
631,3131 kg/jam
= 6,7080 kmol/jam
94,113 kg/kmol
2
CHP
N 4phenol
(94100)
6,7080
94
= 7,1362 kmol/jam
100
2
2
FCHP
= N CHP
x Mr CHP = 7,1362 kmol/jam x 152,193 kg/kmol = 1086,0797 kg/jam
4
2
FCHP
= FCHP
x 0,06 = 1086,0797kg/jam x 0,06 = 65,1648 kg/jam
= 80%
Cumene
= 20%
2
FCumene
=
20
2
x FCHP
80
2
FCumene
=
20
x 1086,0797 kg/jam = 271,5199 kg/jam
80
1
1
N 4Aseton = x N 4phenol = x 6,7080 kmol/jam = 6,7080 kmol/jam
1
1
4
= N 4Aseton x Mr aseton
FAseton
4
= 6,7080 kmol/jam x 58,08 kg/mol = 389,6006 kmol/jam
FAseton
Katalis H2SO4 yang digunakan sebanyak 0,04 % berat dari feed CHP. (US
Patent,1996)
3
1
FAsam
sulfat = 0,04 % x FCHP
3
FAsam
sulfat = 0,04 % x 1086,0797 kg/jam = 0,4344 kg/jam
Asam sulfat
: 98%
Air
: 2%
3
FAir
=
2
3
x FAsam
sulfat
98
3
FAir
=
2
x 0,4344 kg/jam = 0,0089 kg/jam
98
1,5
4
x FAsam
sulfat
1
5
FAmonim
Hidroksida =
1,5
x 0,4344 kg/jam = 0,6516 kg/jam
1
5
N Amoni
um Hidroksida =
5
FAmoni
0,6516 kg/jam
um Hidroksida
=
= 0,0186 kmol/jam
Mr
35,046 kg/kmol
N 4Asam Sulfat =
N
4
Air
4
FAsam
0,4344 kg/jam
Sulfat
=
= 0,0044 kmol/jam
Mr
98,079 kg/kmol
4
FAir
0,0089 kg/jam
=
=
= 0,0005 kmol/jam
Mr
18 kg/kmol
Reaksi :
H2SO4 + NH4OH
NH4HSO4 + H2O
Asam
Amonium
Amonium
Sulfat
Hidroksida
Sulfat
Air
Mula-mula
0,0044
0,0186
0,0005
Bereaksi
0,0044
0,0044
0,0044
0,0044
Sisa
0,0142
0,0044
0,0049
6
N Amoni
um Hidroksida = 0,0142 kmol/jam
6
6
FAmonium
Hidroksida = N Amonium Hidroksida x Mr
6
FAmonium
Hidroksida = 0,0142 kmol/jam x 35,046 kg/kmol = 0,4977 kg/jam
6
4
FAseton
= FAseton
= 389,6006 kg/jam
6
4
= FCHP
= 65,1648 kg/jam
FCHP
6
4
= FCumene
= 271,5199 kg/jam
FCumene
A.4 Vaporizer
7
Phenol
Aseton
CHP
Cumene
Air
Amonium Hidroksida
Amonium Hidrogen Sulfat
Phenol
Aseton
CHP
Cumene
Air
VP-201
Phenol
Aseton
CHP
Cumene
Air
Amonium Hidroksida
Amonium Hidrogen Sulfat
F (kg/jam)
N (kmol/jam)
Fraksi mol
CHP
65,1648
0,4282
0,0266
Cumene
271,5199
2,2591
0,1401
Phenol
631,3131
6,7080
0,4160
Aseton
389,6006
6,7080
0,4160
Air
0,0882
0,0049
0,0003
NH4OH
0,4977
0,0142
0,0009
NH4HSO4
0,5065
0,0044
0,0003
Total
1358,6908
16,1268
1,0000
9
6
7
FAseton
= FAseton
- FAseton
9
FAseton
= 389,6006 kg/jam - 311,6805 kg/jam = 77,9201kg/jam
N 7CHP = N 7Aseton x
YCHP
0,0015
= 5,3664 kmol/jam x
= 0,0083 kmol/jam
YAseton
0,9731
7
= 0,0083 kmol/jam x 152,193 kg/mol = 1,2632 kg/jam
FCHP
9
6
7
FCHP
= FCHP
- FCHP
9
FCHP
= 65,1648 kg/jam - 1,2632 kg/jam = 63,9016 kg/jam
N 7Cumene = N 7Aseton x
YCumene
0,0154
= 5,3664 kmol/jam x
= 0,0849 kmol/jam
YAseton
0,9731
7
= 0,0849 kmol/jam x 120,19 kg/mol = 10,2041 kg/jam
FCumene
9
6
7
FCumene
= FCumene
- FCumene
9
FCumene
= 271,5199 kg/jam - 10,2041kg/jam = 261,3158 kg/jam
N 7Air = N 7Aseton x
YAir
0,0002
= 5,3664 kmol/jam x
= 0,0011 kmol/jam
YAseton
0,9731
7
= 0,0011 kmol/jam x 18 kg/mol = 0,0198 kg/jam
FAir
9
6
7
FAir
= FAir
- FAir
9
FAir
= 0,0882 kg/jam - 0,0198 kg/jam = 0,0684 kg/jam
N 7Phenol = N 7Aseton x
YPhenol
0,0100
= 5,3664 kmol/jam x
= 0,0551 kmol/jam
YAseton
0,9731
7
= 0,0551 kmol/jam x 94,113 kg/mol = 5,1856 kg/jam
FPhenol
9
6
7
FPhenol
= FPhenol
- FPhenol
9
FPhenol
= 631,3131kg/jam - 5,1856 kg/jam = 626,1275 kg/jam
A.4 Decanter
Diketahui :
Maka :
11
FAmoni
um Hidroksida = 0,4977 kg/jam
11
10
FAmonium
Hidrogen Sulfat = FAmonium Hidrogen Sulfat x 100%
11
FAmonium
Hidrogen Sulfat = 0,5065 kg/jam x 100% = 0,5065 kg/jam
12
10
FAir
= FAir
x 0,421%
12
FAir
= 0.0684 kg/jam x 0,421% = 0,0003 kg/jam
A.5 Destilasi
Kg
Kmol
XF
CHP
63,9016
0,4199
0,0397
Cumene
261,3158
2,1742
0,2053
Phenol
626,1275
6,6529
0,6283
Aseton
77,9201
1,3416
0,1267
Air
0,0003
0,0000
0,0000
Total
1029,2653
10,5886
1,0000
Diinginkan produk atas mengandung CHP sebanyak 99,9% dan phenol mengandung
produk bawah 99,9%
Key Point
- Light Key
- Heavy Key :
CHP
Phenol
157,55 oC
Tekanan
1 atm
Komponen
Xi
Pi
Ki = Pi/Pt
Yi = Xi.Ki
CHP
0,0397
341,5179
0,4494
0,0178
Cumene
0,2053
328,5536
0,4323
0,0888
Phenol
0,6283
108,5488
0,1428
0,0897
Asetone
0,1267
4820,8233
6,3432
0,8037
Air
0,0000
1616,1467
2,1265
0,0000
Total
1,0000
1,000
=
dimana :
K lk
K
= f
K hk K hk
Kf
Khk
Komponen
Ki = Pi/Pt
Log
CHP
0,4494
3,1462
0,4978
Cumene
0,4323
3,0268
0,4810
Phenol
0,1428
1,0000
0,0000
Asetone
6,3432
44,4116
1,6475
Air
2,1265
14,8887
1,1729
Light key
log
(CHP )D
(CHP )B
= log
0,999 0,0397
0,001 0,0397
= 2.9996
Maka
................... (1)
(CHP )D
(CHP )B
= 1000
Heavy key
log
(Phenol)D
(Phenol)B
= log
0,001 0,6283
0,999 0,6283 ............................ (2)
= 2,9996
Maka
(CHP )D
(CHP )B
= 0,0010
iD
= m log + b .................................. (3)
iB
12,0514
-2,9996
iD
= 12,9996 log - 2,9996
iB
iD
untuk komponen non key, yaitu :
iB
iD
iB
iD
iB
Komponen
Log
log
Cumene
0,4810
2,7971
626,7582
Acetone
1,6475
16,8551
7,1631x1016
Air
1,1729
11,1355
1,3662x1011
iD
=A
iB
................................... (4)
iD + iB = iF
................................... (5)
................................... (6)
iF
A +1
....................................... (7)
Kmol
Kg
XD
CHP
0,0007
0,1065
0,0001
Cumene
Phenol
6,6463
625,5032
0,9999
Acetone
Air
Total
6,6470
625,6098
1,0000
Xi
Pi
Ki = Pi/Pt
Yi = Xi.Ki
CHP
0,0001
3246,0690
4,2711
0,0004
Cumene
1537,7875
2,0234
Phenol
0,9999
760,5182
1,0007
1,0006
Acetone
15252,5198 20,0691
Air
7822,0348
10,1922
Total
1,0000
1,0010
Komposisi Destilat
Komponen
Kmol
Kg
XD
CHP
0,4192
63,7993
0,1064
Cumene
2,1742
261,3171
0,5516
Phenol
0,0066
0,6211
0,0017
Acetone
1,3416
77,9201
0,3404
Air
0,0000
0,0000
0,0000
Total
3,9416
403,6516
1,0000
Xi
Pv
Ki = Pv/Pt
Yi /Ki
CHP
0,1064
646,2285
0,8503
0,1251
Cumene
0,5516
505,6274
0,6653
0,8291
Phenol
0,0017
188,2367
0,2477
0,0069
Acetone
0,3404
6631,5908
8,7258
0,0390
Air
0,0000
2503,8880
3,2946
0,0000
Total
1,0000
1,0001
Output
Aliran 14
Top
Bottom
CHP
63,9016
63,7933
0,1065
Cumene
261,3158
261,3171
Phenol
626,1275
0,6211
625,5032
Aseton
77,9201
77,9201
Air
0,0003
0,0000
Total
1029,2653
Komponen
1029,2613
CD 202
D
16
15
Neraca massa :
Dimana :
Aliran refluks
Aliran destilat
R=
L
= 0,0000 kmol/jam
D
V = (R + 1) D
= ((0,00002 + 1) 3,9416 ) kmol/jam
= 3,9417 kmol/jam
L = VD
Kmol
Kg
Xi
CHP
0,4194
63,8297
0,1064
Cumene
2,1742
261,3171
0,5515
Phenol
0,0067
0,6306
0,0017
Acetone
1,3418
77,9371
0,3404
Air
0,0000
0,0000
0,0000
Total
3,9421
403,7091
1,0000
Komponen
Kmol
Kg
Xi
CHP
0,00001
0,0015
0,1064
Cumene
0,00005
0,0059
0,5515
Phenol
0,00003
0,0000
0,0017
Acetone
0,00000
0,0018
0,3404
Air
0,00000
0,0000
0,0000
Total
0,00009
0,0092
1,0000
Kmol
Kg
Xi
CHP
0,4192
63,7933
0,1064
Cumene
2,1742
261,3171
0,5515
Phenol
0,0066
0,6211
0,0017
Acetone
1,3416
77,9201
0,3404
Air
0,0000
0,0000
0,0000
Total
3,9416
403,6576
1,0000
Output
Feed (V)
Destilat (D)
Refluks (L)
CHP
63,8297
63,7993
0,0015
Cumene
261,3171
261,3171
0,0059
Phenol
0,6306
0,6211
0,0000
Aseton
77,9317
77,9201
0,0018
Air
0,0000
0,0000
0,0000
Komponen
Total
403,7091
403,6668
Neraca Massa :
(L L)
Q=
*
L*
L*
trap out
Maka :
L* = (10,5886 + 0,0001) kmol/jam
= 10,5887kmol/jam
V* = F (q 1) + V
= (10,5886 (1 1) + 3,9417 ) kmol/jam
= 3,9417 kmol/jam
B* = L* V*
= (10,5887 3,9417 ) kmol/jam
= 6,6470 kmol/jam
Kmol
Kg
Xi
CHP
0,0011
0,1674
0,0001
Cumene
Phenol
10,5876
996,4308
0,9999
Acetone
Air
Total
10,5887
996,5982
1,0000
Kmol
Kg
Xi
CHP
0,0004
0,0609
0,0001
Cumene
Phenol
3,9413
370,9276
0,9999
Acetone
Air
Total
3,9417
370,9885
1,0000
Kmol
Kg
Xi
CHP
0,0007
0,1012
0,0001
Cumene
Phenol
6,6463
625,5066
0,9999
Acetone
Air
Total
6,6470
625,6078
1,0000
Output
Feed (L*)
Destilat (V*)
Refluks (B*)
CHP
0,1674
0,0609
0,1012
Cumene
Phenol
996,4308
370,9276
625,45066
Aseton
Air
Total
996,5982
Komponen
996,5963
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA PANAS
Basis perhitungan
: 1 jam operasi
Satuan operasi
: kJ/jam
Temperatur acuan
: 25 oC = 298,15 K
Perhitungan beban panas pada alur masuk dan keluar dihitung dengan rumus:
Q=n
.......................................................................................................................... (Smith,2001)
Dimana:
Q = kJ/jam
n = kmol/jam
Cp = kJ/kmol K
Air
3,40471E+01
-9,65604E-03
3,29883E-05
-2,04467E-08
4,30228E-12
Aseton
-2,31317E+01
1,62824E-01
8,0154E-05
-1,60497E-07
5,81406-11
Phenol
-3,61498+01
5,66519E-01
-4,11357E-04
9,39030E-08
1,808687E-11
(Reklaitis, 1983)
Perhitungan kapasitas panas gas dihitung dengan rumus:
Cpg = A + BT + CT2 + DT3 + ET4 ......................................... (Reklaitis, 1983)
Dimana Cpg = kJ/kmol.K
Tabel B.2 Nilai konstanta a, b, c, d dan e untuk perhitungan Cp cair
Komponen
Air
1,82964E+01
4,72118E-01
-1,33878E-03
1,31424E-06
Phenol
-3,61614E+01 1,15354E+00
-2,12291E-03
1,74183E-06
Aseton
1,68022E+01
8,48409E-01
-2,64114E-03
3,39139E-06
H2SO4
5,9830E+04
3,9520E+02
-5,2067E-01
-1,60497E-07
5,81406E-11
Cp (kJ/kmol.K)
36,82
CH3
30,38
CH2
15,90
24,69
CH2OH
73,22
CH
24,69
CH
21,34
35,15
(Perry, 1999)
Perhitungan kapasitas panas dihitung dengan rumus:
Cp = i=1 Ni Cp................................................................(Perry, 1999)
Dimana:
Cp
Ni
Cp
1. Cumene
Cpcumene = 1 (
CH ) + 1 (
) + 2 ( CH
)+3(
CH3
)+2(
2. CumeneHidroperoksida
CH ) + 1(
CpCHP = 1(
+ 2(
) + 1(
CH
) + 2(
O
)+1(
) + 2(
CH3
) + 1(
CH2 )
CH2OH )
b x 102
c x 104
d x 106
0.3945
2.1363
-0.1197
0.002596
0.4736
3.5183
-0.3150
0.009205
2.8443
1.0172
-0.0690
0.001866
OH
6.5128 -0.1347
0.0414
-0.001623
Group
CH2
A = i=1 Ni . Ai
B = i=1 Ni . Bi
C = i=1 Ni . Ci
D = i=1 Ni . Di
Subtitusi ke persamaan :
Cpg = A + BT + CT2 + DT3
Dimana:
Cp
Ni
Cumene
C
b x 102
c x 104
d x 106
-0.699
0.0203
CHP
b x 102
c x 104
d x 106
0.4736
3.5183
-0.3150
0.009205
2.8443
1.0172
-0.0690
0.001866
0.3945
2.1363
-0.1197
0.002596
6.5128
-0.1347
0.0414
10.6988
10.0554
-0.7773
1
1
CH2
OH
Hvl (kJ/kmol)
Air
40.656,2
Aseton
29.087,2
Phenol
45.693
CHP
27.781,76
Cumene
37.530,48
(Chemcad database)
0.001623
0.0212
Hf (kJ/kmol)
Phenol
-158,1552
Aseton
-250,1195
CHP
-174,3054
Air
241.820
NH4HSO4
-1.019,850
H2SO4
-813,9972
NH4OH
-361,2047
(Reklaitis, 1983)
B.6 Heater 1
saturated steam 190 oC
Cumene
CHP
30 oC
50 oC
Cumene
CHP
Qin (kJ/jam)
N (kmol/jam)
CHP
7,1362
648,5500
4.628,1825
Cumene
2,2591
282,4500
638,0828
Jumlah
52.66,2653
N (kmol/jam)
323,15
298 ,15
Qout (kJ/jam)
Cp dT
CHP
7,1362
3242,7500
23.140,9126
Cumene
2,2591
1412,2500
3.190,4140
Jumlah
26.331,3266
F=
Qout Qin
(190 o C )
=
21.065,0613 kJ / jam
1978,7800 kJ / kg
= 10,6455 kg/jam
CHP
Cumene
Asam Sulfat
Air
R-201
Phenol
Aseton
CHP
Cumene
Asam Sulfat
Air
N (kmol/jam)
303,15
298 ,15
Cp dT
Qin (kJ/jam)
H2SO4
0,0044
700.335,5527
3.081,4764
Air
0,0241
374,7055
9,0304
Jumlah
3.090,5068
N (kmol/jam)
323,15
298 ,15
Cp dT
Qout (kJ/jam)
H2SO4
0,0044
3542496,4087
15.586,9842
Air
0,0005
1878,9098
0,9395
Cumene
2,2591
1412,2500
3190,4140
CHP
0,4282
3242,7500
1388,5456
Phenol
6,7080
4237,7413
28.426,7686
Aseton
6,7080
3179,4556
21.327,7882
Jumlah
69.921,4401
Reaksi:
C6H5C(CH3)2OOH
Cumene hidroperoksida
r = 13,4161 kmol/jam
Panas reaksi pada keadaan standard:
C6H5OH + (CH3)2CO
Phenol
Aseton
Hr298,15 = .Hf
= (1 x Hfphenol + 1 x Hfaseton) 1 x Hfcumene hidroperoksida
= (1 x -158,1552 + 1 x -250,1195) 1 x -174,3054
= -233,9693
Panas reaksi pada keadaan operasi (323,15 K):
323,15
323,15
298,15
298,15
Hr323,15 = Hr298,15 + (.
Cp pheno l dT + .
Cp aseton dT )
323,15
298,15
Cp cumenehidroperoksida dT
F=
Qout Qin
(190 o C )
93.365,4482 kJ / jam
1978,7800 kJ / kg
= 47,1833 kg/jam
R-201
Phenol
Aseton
CHP
Cumene
Asam Sulfat
Air
Amonium Hidroksida
Amonium Hidrogen Sulfat
N (kmol/jam)
0,0186
303,15
298 ,15
Cp dT
Qin (kJ/jam)
774,4584
Jumlah
14,4049
14,4049
N (kmol/jam)
323,15
298 ,15
Qout (kJ/jam)
Cp dT
Air
0,0049
1878,9098
9,2067
Cumene
2,2591
1412,2500
3.190,4140
CHP
0,4282
3242,7500
1.388,5456
Phenol
6,7080
4237,7413
28.426,7686
Aseton
6,7080
3179,4556
21.327,7882
NH4OH
0,0142
3872,2920
54,9865
NH4HSO4
0,0044
-94,1400
-0,4142
Jumlah
54397,2954
Reaksi:
H2SO4 + NH4OH
Asam
Sulfat
Amonium
Hidroksida
NH4HSO4 + H2O
Amonium
Sulfat
Air
r = 0,0089 kmol/jam
Panas reaksi pada keadaan standard:
Hr298,15 = .Hf
= (1 x Hfamonium sulfat + 1 x Hfair) (1 x Hfasam sulfat +
1 x Hfamonium hidroksida)
= (1 x -1019,8500 + 1 x -241820,0000) (1 x -813,9972 + 1 x -361,2047)
= -241664,6481
Panas reaksi pada keadaan operasi (323,15 K):
323,15
323,15
298,15
298,15
Hr323,15 = Hr298,15 + (.
Cp amonium sulfat dT + .
Cp air dT )
(.
323,15
298,15
Cp asamsulfat dT
323,15
298,15
Cp amonium hidroksida dT )
Tanda Q negatif, berarti sistem melepas panas sebesar 49236,1620 kJ/jam. Maka
untuk menyerap panas ini digunakan air pendingin.
Data air pendingin yang digunakan:
T masuk
= 30 oC
T keluar
= 45 oC
318 ,15
303,15
Cp dT
= 1127,4029 kJ/kmol
49236,1620 kJ / jam
x 18 kg / kmol
1127,4029 kJ / kmol
= 786,0996 kg/jam
7
Phenol
Aseton
CHP
Cumene
Air
Amonium Hidroksida
Amonium Hidrogen Sulfat
Phenol
Aseton
CHP
Cumene
Air
VP-201
Phenol
Aseton
CHP
Cumene
Air
Amonium Hidroksida
Amonium Hidrogen Sulfat
298,15
N
(kmol/jam)
BP
298,15
Cpl dT
356 , 7
298,15
Cpg dT
Qout
Hvl
(kJ/jam)
Air
0,0011
4.418,8884
4,8608
Cumene
0,0849
3.307,4895
280,8059
CHP
0,0083
7.594,5205
63,0345
Phenol
0,0551
-24.362,4004
-1.342,3683
Aseton
5,3664
3.960,8053
Jumlah
181.626,2236
N
(kmol/jam)
BP
298,15
Cpl dT
356 , 7
BP
Cpg dT
Qout
Hvl
(kJ/jam)
Air
0,0038
4.418,8884
16,7918
Cumene
2,1742
3.307,4895
7.191,1437
CHP
0,4199
7.594,5205
3.188,9392
Phenol
6,6529
-10.244,4871
68.155,5482
Aseton
1,3416
3.960,8053
NH4OH
0,0142
9.068,9090
128,7785
NH4HSO4
0,0044
-220,4759
-0,9701
982,2367 29087,2000
Jumlah
Maka panas total keluar Vaporizer
45.654,9727
124.335,2040
= (181.626,2236 + 124.335,2040) kJ/jam
= 305.961,4276 kJ/jam
CHP 7
Panas penguapan cumene pada alur 7, Hvap cumene 7 = Hvap Cumene x n Cumene
= 37.531,470 x 0,0849
= 3.186,4218
Panas penguapan total alur 7 = 159.819,9936
Q
= (Q7 + Q9 + Hvap7) Q6
= 411.384,1258 kJ/jam
F=
Qout Qin
(190 o C )
=
411.384,1258 kJ / jam
1978,7800 kJ / kg
= 207,8979 kg/jam
N (kmol/jam)
Qout (kJ/jam)
Air
0,0011
374,7055
0,4122
Cumene
0,0849
282,4500
23,9800
CHP
0,0083
648,5500
5,3830
Phenol
0,0551
1.789,9472
98,6261
Aseton
5,3664
3.523,9481
18.910,9125
Jumlah
19.039,3164
Q = Qo Qi = - 322.406,9008 kJ/jam
Data air pendingin yang digunakan:
T masuk = 30 oC
T keluar
318 ,15
303,15
Cp dT
= 45 oC
= 1127,4029 kJ/kmol
= 5.147,5160 kg/jam
10
Phenol
Aseton
CHP
Cumene
Air
NH4OH
NH4OHSO4
N (kmol/jam)
303,15
298 ,15
Cp dT
Qout (kJ/jam)
Air
0,0038
374,7055
1,4239
Cumene
2,1742
282,4500
614,1028
CHP
0,4199
648,5500
272,3261
Phenol
6,6529
830,4714
5525,0432
Aseton
1,3416
3.960,8053
5313,8164
NH4OH
0,0142
774,4585
10,9973
NH4HSO4
0,0044
-18,8280
-0,0828
Jumlah
11.737,6269
= 30 oC
T keluar
= 45 oC
318 ,15
303,15
Cp dT
= 1127,4029 kJ/kmol
112.597,5771 kJ / jam
x 18 kg / kmol
1127,4029 kJ / kmol
= 1.797,7215 kg/jam
B.12 Heater 2
saturated steam 190 oC
CHP
Cumene
Aseton
Phenol
Air
30 C
CHP
Cumene
157,55 C Aseton
Phenol
Air
Panas masuk =
Tabel B.19 Neraca panas masuk Heater (E-202)
Komponen
Qin (kJ/jam)
N (kmol/jam)
Air
0,0000
374,7055
0,0000
Cumene
2,1742
282,4500
614,1028
CHP
0,4199
648,5500
272,3261
Phenol
6,6529
830,4714
5.525,0432
Aseton
1,3416
3.960,8053
5.313,8164
Jumlah
11.725,2885
N
(kmol/jam)
BP
298,15
Cpl dT
430 , 7
BP
Cpg dT
Qout
Hvl
Air
0,0000
5.671,8679 846.383,6594
Cumene
2,1742
7.487,7495
16.279,8650
CHP
0,4199
17.193,0605
7.219,3661
Phenol
6,6529
24.698.2356
164.314,8916
Aseton
1,3416
3.960,8053
4.205,0816
Jumlah
Q = Qo Qi = (237.792,8641 - 11.725,2885) kJ/jam
= 226.067,5756 kJ/jam
Steam yang diperlukan adalah
F=
=
Qout Qin
(190 o C )
226.067,5756 kJ / jam
1978,7800 kJ / kg
40.656,2
(kJ/jam)
29.087,2
0,0000
49.978,7414
237.792,8641
= 114,2459 kg/jam
B.13 Destilasi
B.13.1 Kondensor
157,55 oC
Tekanan
1 atm
Temperatur
157,55 oC
Tekanan
1 atm
Komponen
Xi
Pi
Ki = Pi/Pt
Yi = Xi.Ki
CHP
0,0397
341,5179
0,4494
0,0178
Cumene
0,2053
328,5488
0,4323
0,0888
Phenol
0,6283
108,5488
0,1428
0,0897
Asetone
0,1267
4820,8233
6,3432
0,8037
Air
2 x10-6
1616,1467
2,1265
4 x10-6
Total
1,0000
1,000
Komponen
Yi
Pv
Ki = Pv/Pt
Yi /Ki
CHP
0,1064
646,2285
0,8503
0,1251
Cumene
0,5515
505,6399
0,6653
0,8290
Phenol
0,0017
188,2296
0,2477
0,0068
Acetone
0,3404
6631,3399
8,7254
0,0390
Air
2 x 10-5
2503,9731
3,2947
3 x 10-6
Total
1,0000
1,0000
Panas kondenser merupakan panas pada titik embun bagian atas kolom
destilasi
Alur 14 (T =137,34 oC = 410,49 K) P = 1 atm
Tabel B.23 Panas kondensor
Komponen
CHP
Vd
(kmol/jam)
0,4195
BP
298,15
Cpl dT
14.571,6214
430 , 7
BP
Cpg dT
Hvl
Qin (kJ/jam)
6.111,3380
Cumene
2,1742
6.346,0866
13.797,6615
Phenol
0,0067
20.585,2084
137,9209
Aseton
1,3418
3.960,8053
3.243,3920 29.087,2000
48.695,7969
Air
0,0000
5.671,8679
859,1305 40.656,2000
0,0000
Jumlah
68.742,7173
= qc = -68.742,7173 kJ/mol
L
(kmol/jam)
BP
298,15
Cpl dT
Qout
(kJ/jam)
CHP
0,0001
648,5500
0,0342
Cumene
0,0003
282,4500
0,0771
Phenol
1 x 10-6
830,4714
0,0007
Aseton
0,0002
626,5374
0,1056
2 x 10-9
374,7055
1 x 10-6
Air
0,2175
D
(kmol/jam)
BP
298,15
Cpl dT
Qout
(kJ/jam)
CHP
0,4192
648,5500
271,8722
Cumene
2,1742
282,4500
614,1028
Phenol
0,0066
830,4714
5,4811
Aseton
1,3416
626,5374
840,5626
2 x 10-5
374,7055
0,0075
Air
1.732,0262
= 30 oC
T keluar
= 45 oC
318 ,15
303,15
Cp dT
= 1127,4029 kJ/kmol
67.010,4736 kJ / jam
x 18 kg / kmol
1127,4029 kJ / kmol
= 1.069,8824 kg/jam
B.13.2 Reboiler
Komponen
Xi
Pi
Ki = Pi/Pt
Yi = Xi.Ki
CHP
0,0001
3.246,0690
4,2711
0,0004
Cumene
0,0000
1.537,7875
2,0234
0.0000
Phenol
0,9999
760,5182
1,0007
1,0006
Acetone
0,0000
15.252,5198
20,0691
0,0000
Air
0,0000
7.822,0348
10,2922
0,0000
Total
1,0000
1,0010
L*
BP
298,15
(kmol/jam)
Cpl dT
454 , 93
BP
0,0011
20.335,9338
10,5876
29.815,3442
Cpg dT
Hvl
1.200,5891 27.781,7600
-46,8670
799.010,1865
Panas Keluar
CHP
0,0004
Phenol
3,9413
BP
298,15
Cpl dT
Qout
(kJ/jam)
648,5500
0,2594
29.815,3442 117.511,2161
117.511,2161
54,2501
45.693,000 798.955,9363
Jumlah
Komponen
Qin (kJ/jam)
B*
(kmol/jam)
CHP
0,0004
Phenol
3,9413
BP
298,15
Cpl dT
648,5500
Qout
(kJ/jam)
0,4540
29.815,3442 198.161,7222
198.162,1761
F HF + qr
D HD + B HB + qc
Keterangan:
F HF
qr
= Panas reboiler
= Panas kondenser
sehingga
qr = D HD + B HB + qc - F HF
qr = D CpdT + B CpdT + qc N13 CpdT
qr = 1.732,0262 + 198.162,1761 + 68.742,7173 237.792,8641
qr = 30.844,0555 kJ/jam
Steam yang diperlukan adalah
F=
Qout Qin
(190 o C )
=
30.844,0555 kJ / jam
1978,7800 kJ / kg
= 15,5874 kg/jam
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN
C.1 Tangki Penyimpanan Cumene (TK-101)
Fungsi : Untuk menyimpan larutan Cumene untuk kebutuhan 10 hari
Bentuk : silinder vertikal dengan tutup dan alas datar
Bahan : Stainless steel, SA 240 Tipe 304, 18 Cr 8 Ni
Jumlah : 1 unit
Lama Penyimpanan : 10 hari
Kondisi Operasi
A.
Temperatur (T) = 25 oC
Tekanan ( P)
= 1 atm
Volume Tangki
Total volume bahan dalam tangki
Faktor kelonggaran = 20 %
= 1.064.417,1236 liter
= 569,7227 m3
B.
Spesifikasi Tangki
Silinder (Shell)
Volume silinder
V
1
D2 Hs (Hs : D = 3 : 2)
4
Vs
3
D3
8
1
D2 Hs (Hh = 1/6)
4
Vh
1
D3
24
Vt = Vs + Vh
10
D3
24
Vt =
D=
24
Vt
10
D = 7,5803 m = 24,8694 ft
Tebal Silinder dan Tutup Tangki
Tinggi cairan dalam tangki,
Hc =
4Vl
D 2
Hc =
4 x 474,7689
= 10,5255 m
7,5803 2
Tebal shell, t =
PD
+ Cc
SE 0,6P
Pdesain = Poperasi + Ph =
(Peters, 2004)
( H c 1)
144
, psi
Pdesain = 24,6724
P =24,6724 1,2 = 29,6090 psi
(faktor kelonggaran 20%)
= 0,85
= 12.650 psi
(Peters, 2004)
(Brownell,1959)
(Perry, 1999)
= 12,4347 ft
t=
(Brownell)
A.
Temperatur (T) = 25 oC
Tekanan ( P)
= 1 atm
Volume Tangki
Total volume bahan dalam tangki
Faktor kelonggaran = 20 %
= 0,4291 m3
B.
Spesifikasi Tangki
Silinder (Shell)
V
1
D2 Hs (Hs : D = 3 : 2)
4
Vs
3
D3
8
1
D2 Hs (Hh = 1/6)
4
Vh
1
D3
24
Vt = Vs + Vh
Vt =
D=
10
D3
24
3
24
Vt
10
D = 0,6897 m = 2,2628 ft
Hc=
4Vl
D 2
4 x 0,3576
= 0,9577 m
0,6897 2
Tebal shell, t =
PD
+ Cc
SE 0,6P
Pdesain = Poperasi +
(Peters, 2004)
( H c 1)
144
, psi
Pdesain = 16,3536
P = 16,3536 1,2 = 19,6243 psi
(faktor kelonggaran 20%)
Joint efficiency (E)
= 0,85
= 12.650 psi
(Peters, 2004)
(Brownell,1959)
(Perry, 1999)
= 1,1314 ft
t=
(Brownell,1959)
Temperatur (T) = 25 oC
A.
Tekanan ( P)
= 1 atm
Volume Tangki
Total volume bahan dalam tangki
Faktor kelonggaran = 20 %
= 0,5495 m3
B.
Spesifikasi Tangki
Silinder (Shell)
V
1
D2 Hs (Hs : D = 3 : 2)
4
Vs
3
D3
8
1
D2 Hs (Hh = 1/6)
4
Vh
1
D3
24
Vt = Vs + Vh
Vt =
D=
10
D3
24
3
24
Vt
10
D = 0,7489 m = 2,4571 ft
Tebal Silinder dan Tutup Tangki
Tinggi cairan dalam tangki,
Hc =
4Vl
D 2
Hc =
4 x 0,4579
= 1,0399 m
0,7489 2
Tebal shell, t =
PD
+ Cc
SE 0,6P
(Peters, 2004)
Pdesain = Poperasi +
( H c 1)
144
, psi
Pdesain = 15,7673
P = 15,7673 1,2 = 18,9207 psi
(faktor kelonggaran 20%)
Joint efficiency (E)
= 0,85
= 12.650 psi
(Peters, 2004)
(Brownell,1959)
(Perry, 1999)
= 1,2286 ft
t=
(Brownell,1959)
A.
Temperatur (T) = 25 oC
Tekanan ( P)
= 1 atm
Volume Tangki
Total volume bahan dalam tangki
Faktor kelonggaran = 20 %
Volume tangki, VT = (1 + 0,2) x 297,5191 m3
= 1,2 x 297,5191 m3
= 357,0229 m3
B.
Spesifikasi Tangki
Silinder (Shell)
V
1
D2 Hs (Hs : D = 3 : 2)
4
Vs
3
D3
8
1
D2 Hs (Hh = 1/6)
4
Vh
1
D3
24
Vt = Vs + Vh
Vt =
D=
10
D3
24
3
24
Vt
10
D = 6,4868 m = 21,2818 ft
Tebal Silinder dan Tutup Tangki
Tinggi cairan dalam tangki,
Hc =
4Vl
D 2
Hc =
4 x 297,5191
= 9,0071 m
6,4868 2
Tebal shell, t =
PD
+ Cc
SE 0,6P
Pdesain = Poperasi +
( H c 1)
144
(Peters, 2004)
, psi
Pdesain = 24,5313
P = 24,5313 1,2
= 29,4376 psi
(faktor kelonggaran 20%)
= 0,85
= 12.650 psi
= 0,042 in/thn
= 0,42 in (untuk 10 tahun)
(Peters, 2004)
(Brownell,1959)
(Perry, 1999)
= 10,6409 ft
t=
(Brownell,1959)
A.
Temperatur (T) = 25 oC
Tekanan ( P)
= 1 atm
Volume Tangki
Total volume bahan dalam tangki
Faktor kelonggaran = 20 %
Volume tangki, VT = (1 + 0,2) x 360,0463 m3
= 1,2 x 360,0463 m3
= 432,0555 m3
B.
Spesifikasi Tangki
Silinder (Shell)
V
1
D2 Hs (Hs : D = 3 : 2)
4
Vs
3
D3
8
1
D2 Hs (Hh = 1/6)
4
Vh
1
D3
24
Vt = Vs + Vh
Vt =
D=
10
D3
24
3
24
Vt
10
D = 6,9126 m = 22,679 ft
Tebal Silinder dan Tutup Tangki
Tinggi cairan dalam tangki,
Hc =
4Vl
D 2
Hc =
4 x 360,0463
= 9,5984 m
6,9126 2
Tebal shell, t =
PD
+ Cc
SE 0,6P
Pdesain = Poperasi +
(Peters, 2004)
( H c 1)
144
, psi
= 0,85
= 12.650 psi
(Peters, 2004)
(Brownell,1959)
(Perry, 1999)
= 11,3395 ft
t=
(Brownell,1959)
A.
Temperatur (T) = 25 oC
Tekanan ( P)
= 1 atm
Volume Tangki
Total volume bahan dalam tangki
Faktor kelonggaran = 20 %
Volume tangki, VT = (1 + 0,2) x 425,3837 m3
= 1,2 x 425,3837 m3
= 510,4665 m3
B.
Spesifikasi Tangki
Silinder (Shell)
V
1
D2 Hs (Hs : D = 3 : 2)
4
Vs
3
D3
8
1
D2 Hs (Hh = 1/6)
4
Vh
1
D3
24
Vt = Vs + Vh
Vt =
D=
10
D3
24
3
24
Vt
10
D = 7,3078 m = 23,9754 ft
4Vl
D 2
Hc =
4 x 425,3837
= 10,1471 m
7,3078 2
Tebal shell, t =
PD
+ Cc
SE 0,6P
Pdesain = Poperasi +
(Peters, 2004)
( H c 1)
144
, psi
= 0,85
= 12.650 psi
(Peters, 2004)
(Brownell,1959)
(Perry, 1999)
= 11,9877 ft
t=
(Brownell,1959)
Jenis
: Pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P
= 1 bar
= 30 oC
Densitas ()
= 694,8000 kg/m3
= 43,3748 lbm/ft3
Viskositas ()
= 0,1271 cP
= 0,0001 lbm/ft.s
0,8314 lbm/s
43,3748 lbm/ft 3
gal/mnt
Perencanaan Diameter Pipa pompa :
Untuk aliran turbulen (Nre >2100),
De = 3,9 Q0,45 0,13
(Walas, 1988)
(Walas, 1988)
= densitas (lbm/ft3)
= viskositas (cP)
: 1,25 in
Schedule number
: 40
: 1,38 in
= 0,115 ft = 0,0351 m
: 1,66 in
= 0,1383 ft
: 0,0104 ft2
0,0192 ft 3 /s
Kecepatan linear, v = Q/A =
= 1,8430 ft/s
0,0104 ft 2
v D
= 1,07618.105 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 4,6.10-5
(Geankoplis,1997)
4,6.10 5 m
Pada NRe = 1,07618.10 dan /D =
= 0,0013
0,0351 m
5
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2 .g c
= 0,5 (1 0)
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
v2
2.g c
1,8430 2
2(1)(32,174 )
= 2(0,75)
1,8430 2
2(32,174)
v2
1,8430 2
= 1(2,0)
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 40 ft = Ff = 4f
= 0,0264 ft.lbf/lbm
= 0,0792 ft.lbf/lbm
= 0,1056 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,0055)
(40)(. 1,8430)2
(0,1150).2.(32,174)
= 0,4039 ft.lbf/lbm
A1
v2
= 1
A2 2. .g c
1,8430 2
= (1 0)
2(1)(32,174 )
= 0,0528 ft.lbf/lbm
= 0,6679 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
dimana : v1 = v2
P1 P2 = 100 kPa = 2.088,5547 lbf/ft
(Geankoplis,1997)
= 0 ft.lbf/lbm
Z = 50 ft
Maka :
32,174 ft/s 2
(50 ft ) + 0 ft.lbf/lbm + 0,6679 ft.lbf/lbm + Ws = 0
0+
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -50,6679 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 75 %
Ws
= - x Wp
-50,6679
= -0,75 x Wp
Wp
= 67,5572 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.357,5996
lbm/s 67,5572 ft.lbf/lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,1021 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 0,4433 kg/jam
= 0,0003 lbm/s
Densitas ()
= 1.798,0295 kg/m3
= 112,2471 lbm/ft3
Viskositas ()
= 0,1030 cP
= 0,0001 lbm/ft.s
0,0003 lbm/s
112,2471 lbm/ft 3
= 0,000002 ft3/s
= 1,0855 gal/mnt
(Walas, 1988)
(Walas, 1988)
= densitas (lbm/ft3)
= viskositas (cP)
: 0,125 in
Schedule number
: 40
: 0,269 in
= 0,0224 ft = 0,0068 m
: 0,405 in
= 0,0338 ft
: 0,0004 ft2
0,000002 ft 3 /s
= 0,0060 ft/s
0,0004 ft 2
v D
= 219,8244 (Laminar)
Pada NRe = 219,8244
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A2 v 2
0,0060 2
= 0,5 (1 0 )
2(1)(32,174 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
v2
2.g c
= 3.10-7 ft.lbf/lbm
0,0060 2
2(32,174)
= 10-6 ft.lbf/lbm
0,0060 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 10-6 ft.lbf/lbm
= 2(0,75)
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,08)
(70)(. 0,0060)2
(0,0224).2.(32,174)
= 0,0006 ft.lbf/lbm
A1
v2
= 1
A2 2. .g c
0,0060 2
= (1 0 )
2(1)(32,174 )
= 10-6 ft.lbf/lbm
= 0,0006 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2 = 100 kPa = 2.088,5547 lbf/ft
P
= 0 ft.lbf/lbm
Z = 50 ft
Maka :
0+
32,174 ft/s 2
(50 ft ) + 0 + 0,0006 ft.lbf/lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -50,0006 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 75 %
Ws
= - x Wp
-50,0006
= -0,75 x Wp
Wp
= 66,6674 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
0,4433
lbm/s 66,6674 ft.lbf/lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 3.10-5 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 50 oC
Laju alir massa (F)
Densitas ()
= 923,2006 kg/m3
= 57,6334 lbm/ft3
Viskositas ()
= 0,4005 cP
= 0,0003 lbm/ft.s
0,8317 lbm/s
57,6334 lbm/ft 3
= 0,0144 ft3/s
= 6.476,7035 gal/mnt
(Walas, 1988)
(Walas, 1988)
= densitas (lbm/ft3)
= viskositas (cP)
: 1 in
Schedule number
: 40
: 1,0490 in
= 0,0874 ft = 0,0266 m
: 1,3150 in
= 0,1096 ft
: 0,0060 ft2
0,0144 ft 3 /s
= 2,4050 ft/s
0,060 ft 2
v D
= 4,5025.104 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 4,6.10-5
Pada NRe = 4,5025.104 dan /D =
(Geankoplis,1997)
4,6.10 5 m
= 0,0017
0,0266 m
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2 .g c
= 0,5 (1 0)
2,4050 2
2(1)(32,174 )
= 0,0449 ft.lbf/lbm
3 elbow 90 = hf = n.Kf.
v2
2.g c
v2
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
Pipa lurus 60 ft = Ff = 4f
2,4050 2
2(32,174)
= 0,2023 ft.lbf/lbm
2,4050 2
= 1(2,0)
2(32,174)
= 0,1798 ft.lbf/lbm
(60)(. 2,4050)2
(0.0874).2.(32,174)
= 1,8509 ft.lbf/lbm
= 3(0,75)
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,0075)
A1
v2
= 1
A2 2. .g c
2,4050 2
= (1 0)
2(1)(32,174 )
= 0,0899 ft.lbf/lbm
= 2,3678 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2 = 100 kPa = 2.088,5547 lbf/ft
P
= 0 ft.lbf/lbm
Z = 60 ft
Maka :
0+
32,174 ft/s 2
(60 ft ) 0 ft.lbf/lbm + 2,3678 ft.lbf/lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -62,3678 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 75 %
Ws
= - x Wp
-62,3678
= -0,75 x Wp
Wp
= 83,1570 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.358,0417
lbm/s 83,15701 ft.lbf/lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0.1257 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1/4 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 0,6516 kg/jam
= 0,0004 lbm/s
Densitas ()
= 1.024,6000 kg/m3
= 63,9635 lbm/ft3
Viskositas ()
= 0,1010 cP
= 0,0001 lbm/ft.s
0,0004 lbm/s
63,9635 lbm/ft 3
= 0,00001 ft3/s
= 2,8000 gal/mnt
(Walas, 1988)
(Walas, 1988)
= densitas (lbm/ft3)
= viskositas (cP)
= 0,0266 in
Dari Appendiks A.5 Geankoplis,1997, dipilih pipa commercial steel :
Ukuran nominal
: 0,125 in
Schedule number
: 40
: 0,2690 in
: 0,4050 in
= 0,0224 ft = 0,0068 m
= 0,0338 ft
2
: 0,0004 ft
0,00001 ft 3 /s
= 0,0156 ft/s
0,0004 ft 2
v D
= 329,4849 (Laminar)
Pada NRe = 329,4849
maka harga f = 0,0580
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2 .g c
= 0,5 (1 0)
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
v2
2.g c
0,0156 2
2(1)(32,174 )
= 2.10-6 ft.lbf/lbm
0,0156 2
2(32,174)
= 6.10-6 ft.lbf/lbm
0,0156 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 8.10-6 ft.lbf/lbm
= 2(0,75)
L.v 2
D.2.g c
2
(
40)(
. 0,0156)
= 4(0,0580)
(0,0224 ).2.(32,174)
= 0,0016 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
0,0156 2
= (1 0 )
2(1)(32,174 )
= 4.10-6 ft.lbf/lbm
= 0,0016 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2 = 100 kPa = 2.088,5547 lbf/ft
P
= 0 ft.lbf/lbm
Z = 60 ft
Maka :
0+
32,174 ft/s 2
(60 ft ) 0 ft.lbf/lbm + 0,0016 ft.lbf/lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -60,0016 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 75 %
Ws
= - x Wp
-60,0016
= -0,75 x Wp
Wp
= 80,0021 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
0,6516
lbm/s 80,0021 ft.lbf/lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0001 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 50 oC
Laju alir massa (F)
Densitas ()
= 923,3781 kg/m3
= 57,6445 lbm/ft3
Viskositas ()
= 0,4002 cP
= 0,0003 lbm/ft.s
0,8321 lbm/s
57,6445 lbm/ft 3
= 0,0144 ft3/s
= 6.478,5533 gal/mnt
(Walas, 1988)
(Walas, 1988)
= densitas (lbm/ft3)
= viskositas (cP)
: 1 in
Schedule number
: 40
: 1,0490 in
: 1,3150 in
= 0,0874 ft = 0,0266 m
= 0,1096 ft
2
: 0,0060 ft
0,0144 ft 3 /s
= 2,4057 ft/s
0,006 ft 2
v D
= 4,5074.104 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 4,6.10-5
Pada NRe = 4,5074.104 dan /D =
(Geankoplis,1997)
4,6.10 5 m
= 0,0017
0,0266 m
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2 .g c
= 0,5 (1 0)
1 elbow 90 = hf = n.Kf.
v2
2.g c
v2
2.g c
2,4057 2
2(1)(32,174 )
2,4057 2
2(32,174)
= 0,0675 ft.lbf/lbm
2,4057 2
2(32,174)
= 0,1799 ft.lbf/lbm
= 1(0,75)
= 1(2,0)
L.v 2
D.2.g c
2
(
30)(
. 2,4057 )
= 4(0,0073)
(0,0874 ).2.(32,174)
2
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
2,4057 2
2(1)(32,174 )
= 0,0899 ft.lbf/lbm
= 1,2835 ft.lbf/lbm
= (1 0)
= 0,0450 ft.lbf/lbm
= 0,9013 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2 = 100 kPa = 2.088,5547 lbf/ft
P
= 0 ft.lbf/lbm
Z = 25 ft
Maka :
0+
32,174 ft/s 2
(25 ft ) 0 ft.lbf/lbm + 1,2835 ft.lbf/lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -26,2835 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 75 %
Ws
= - x Wp
-26,2835
= -0,75 x Wp
Wp
= 35,0447 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.358,6908
lbm/s 35,0447 ft.lbf/lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0530 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 83,55 oC
Laju alir massa (F)
= 328,3532 kg/jam
= 0,2011 lbm/s
Densitas ()
= 795,9713 kg/m3
= 49,6907 lbm/ft3
Viskositas ()
= 0,1756 cP
= 0,0001 lbm/ft.s
0,2011 lbm/s
49,6907 lbm/ft 3
= 0,0040 ft3/s
= 1.816,2718 gal/mnt
(Walas, 1988)
(Walas, 1988)
= densitas (lbm/ft3)
= viskositas (cP)
: 0,75 in
Schedule number
: 40
: 0,8240 in
: 1,0500 in
= 0,0687 ft = 0,0209 m
= 0,0875 ft
2
: 0,0037 ft
0,0040 ft 3 /s
= 1,0937 ft/s
0,0037 ft 2
v D
= 3,1632.104 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 4,6.10-5
Pada NRe = 3,1632.104 dan /D =
(Geankoplis,1997)
4,6.10 5 m
= 0,0022
0,0209 m
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2 .g c
= 0,5 (1 0)
1 elbow 90 = hf = n.Kf.
v2
2.g c
1,0937 2
2(1)(32,174 )
= 1(0,75)
1,0937 2
2(32,174)
1,0937 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
1,0937 2
2(1)(32,174 )
= 0,0186 ft.lbf/lbm
= 0,4255 ft.lbf/lbm
= (1 0)
= 0,0139 ft.lbf/lbm
= 0,0372 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
2
(
40 )(
. 1,0937 )
= 4(0,0080)
(0,687 ).2.(32,174)
= 0,0093 ft.lbf/lbm
= 0,3465 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2 = 100 kPa = 2.088,5547 lbf/ft
P
= 0 ft.lbf/lbm
Z = 25 ft
Maka :
32,174 ft/s 2
(25 ft ) 0 ft.lbf/lbm + 0,4255 ft.lbf/lbm + Ws = 0
0+
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -25,4255 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 75 %
Ws
= - x Wp
-25,4255
= -0,75 x Wp
Wp
= 33,9007 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
328,3532
lbm/s 33,9007 ft.lbf/lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0124 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 83,55 oC
Laju alir massa (F)
Densitas ()
= 962,4769 kg/m3
= 60,0853 lbm/ft3
Viskositas ()
= 0,5204 cP
= 0,0003 lbm/ft.s
0,6310 lbm/s
60,0853 lbm/ft 3
= 0,0105 ft3/s
= 4.713,3122 gal/mnt
(Walas, 1988)
(Walas, 1988)
= densitas (lbm/ft3)
= viskositas (cP)
: 1 in
Schedule number
: 40
: 1,0490 in
= 0,0874 ft = 0,0266 m
: 1,3150 in
= 0,1096 ft
: 0,0060 ft2
0,0105 ft 3 /s
= 1,7502 ft/s
0,006 ft 2
v D
= 2,6286.104 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 4,6.10-5
(Geankoplis,1997)
4,6.10 5 m
= 0,0017
Pada NRe = 2,6286.10 dan /D =
0,0266 m
4
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2 .g c
= 0,5 (1 0)
1 elbow 90 = hf = n.Kf.
v2
2.g c
1,7502 2
2(1)(32,174 )
= 1(0,75)
1,7502 2
2(32,174)
1,7502 2
v2
= 1(2,0)
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 40 ft = Ff = 4f
= 0,0238 ft.lbf/lbm
= 0,0357 ft.lbf/lbm
= 0,0952 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,0078)
(40)(. 1,7502)2
(0,0874).2.(32,174)
= 0,6796 ft.lbf/lbm
A1
v2
= 1
A2 2. .g c
1,7502 2
= (1 0)
2(1)(32,174 )
= 0,0476 ft.lbf/lbm
= 0,8820 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2 = 100 kPa = 2.088,5547 lbf/ft
P
= 0 ft.lbf/lbm
Z = 30 ft
Maka :
0+
32,174 ft/s 2
(30 ft ) 0 ft.lbf/lbm + 0,8820 ft.lbf/lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -30,8820 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 75 %
Ws
= - x Wp
-30,8820
= -0,75 x Wp
Wp
= 41,1759 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.030,3376
lbm/s 41,1759 ft.lbf/lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0472 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
Densitas ()
= 963,4136 kg/m3
= 60,1438 lbm/ft3
Viskositas ()
= 0,5213 cP
= 0,0004 lbm/ft.s
0,6303 lbm/s
60,1438 lbm/ft 3
= 0,0105 ft3/s
= 4.703,8292 gal/mnt
(Walas, 1988)
(Walas, 1988)
= densitas (lbm/ft3)
= viskositas (cP)
: 1 in
Schedule number
: 40
: 1,0490 in
= 0,0874 ft = 0,0266 m
: 1,3150 in
= 0,1096 ft
: 0,0060 ft2
0,0105 ft 3 /s
= 1,7467 ft/s
0,006 ft 2
v D
= 2,6216.104 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 4,6.10-5
(Geankoplis,1997)
4,6.10 5 m
= 0,0017
0,0266 m
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2 .g c
= 0,5 (1 0)
1 elbow 90 = hf = n.Kf.
v2
2.g c
1,7467 2
2(1)(32,174 )
= 1(0,75)
1,7467 2
2(32,174)
1,7467 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0237 ft.lbf/lbm
= 0,0356 ft.lbf/lbm
= 0,0948 ft.lbf/lbm
L.v 2
Pipa lurus 40 ft = Ff = 4f
D.2.g c
2
(
40)(
. 1,7467 )
= 4(0,0075)
(0,0874).2.(32,174)
= 0,6509 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
1,7467 2
2(1)(32,174 )
= 0,0474 ft.lbf/lbm
= 0,8524 ft.lbf/lbm
= (1 0)
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
dimana : v1 = v2
P1 P2 = 100 kPa = 2.088,5547 lbf/ft
P
= 0 ft.lbf/lbm
(Geankoplis,1997)
Z = 30 ft
Maka :
32,174 ft/s 2
(30 ft ) 0 ft.lbf/lbm + 0,8524 ft.lbf/lbm + Ws = 0
0+
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -30,8524 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 75 %
Ws
= - x Wp
-30,8524
= -0,75 x Wp
Wp
= 41,1365 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.029,2653
lbm/s 41,1365 ft.lbf/lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0471 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 137,34 oC
Laju alir massa (F)
= 403,6516 kg/jam
= 0,2472 lbm/s
Densitas ()
= 815,3739 kg/m3
= 50,9020 lbm/ft3
Viskositas ()
= 0,2354 cP
= 2.10-4 lbm/ft.s
0,2472 lbm/s
50,9020 lbm/ft 3
= 0,0049 ft3/s
= 2.179,6504 gal/mnt
(Walas, 1988)
(Walas, 1988)
= densitas (lbm/ft3)
= viskositas (cP)
: 0,75 in
Schedule number
: 40
: 0,8240 in
: 1,0500 in
= 0,0687 ft = 0,0209 m
= 0,0875 ft
2
: 0,0037 ft
0,0049 ft 3 /s
= 1,3125 ft/s
0,0037 ft 2
v D
= 2,9003.104 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 4,6.10-5
Pada NRe = 2,9003.104 dan /D =
maka harga f = 0,0070
(Geankoplis,1997)
4,6.10 5 m
= 0,0022
0,0209 m
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A2 v 2
1,3125 2
= 0,5 (1 0)
2(1)(32,174 )
1 elbow 90 = hf = n.Kf.
v2
2.g c
= 1(0,75)
1,3125 2
2(32,174)
1,3125 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0134 ft.lbf/lbm
= 0,0201 ft.lbf/lbm
= 0,0535 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,0070)
(40)(. 1,3125)2
(0,0687 ).2.(32,174)
= 0,4367 ft.lbf/lbm
A1
v2
= 1
A2 2. .g c
1,3125 2
= (1 0)
2(1)(32,174 )
= 0,0268 ft.lbf/lbm
= 0,5504 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2 = 100 kPa = 2.088,5547 lbf/ft
P
= 0 ft.lbf/lbm
Z = 40 ft
Maka :
0+
32,174 ft/s 2
(40 ft ) 0 ft.lbf/lbm + 0,5504 ft.lbf/lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -40,5504 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 75 %
Ws
= - x Wp
-40,5504
= -0,75 x Wp
Wp
= 54,0673 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
403,6516
lbm/s 54,0673 ft.lbf/lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0243 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1/8 hp
Jenis
: Pompa Sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 bar
T = 181,8 oC
Laju alir massa (F)
= 625,6097 kg/jam
= 0,3831 lbm/s
Densitas ()
= 1.058,9309 kg/m3
= 66,1067 lbm/ft3
Viskositas ()
= 0,8707 cP
= 6.10-4 lbm/ft.s
0,3831 lbm/s
66,1067 lbm/ft 3
= 0,0058 ft3/s
= 2.601,1945 gal/mnt
(Walas, 1988)
(Walas, 1988)
= densitas (lbm/ft3)
= viskositas (cP)
: 0,75 in
Schedule number
: 40
: 0,8240 in
= 0,0687 ft = 0,0209 m
: 1,0500 in
= 0,0875 ft
: 0,0037 ft2
0,0058 ft 3 /s
= 1,5664 ft/s
0,0037 ft 2
v D
= 1,2152.104 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 4,6.10-5
Pada NRe = 1,2152.104 dan /D =
(Geankoplis,1997)
4,6.10 5 m
= 0,0022
0,0209 m
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2 .g c
(Geankoplis,1997)
= 0,5 (1 0)
1 elbow 90 = hf = n.Kf.
v2
2.g c
1,5664 2
2(1)(32,174 )
= 1(0,75)
1,5664 2
2(32,174)
1,5664 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0191 ft.lbf/lbm
= 0,0286 ft.lbf/lbm
= 0,0763 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
2
(
40)(
. 1,5664)
= 4(0,0063)
(0,0687 ).2.(32,174)
= 4,5898 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
1,5664 2
2(1)(32,174 )
= 0,0381 ft.lbf/lbm
= 4,7518 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2 = 100 kPa = 2.088,5547 lbf/ft
P
= 0 ft.lbf/lbm
Z = 40 ft
Maka :
0+
32,174 ft/s 2
(40 ft ) 0 ft.lbf/lbm + 4,7518 ft.lbf/lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -44,7518 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 75 %
Ws
= - x Wp
-44,7518
= -0,75 x Wp
Wp
= 59,6691 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
625,6097
lbm/s 59,6691 ft.lbf/lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0416 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1/8 hp
Jenis
Dipakai
Jumlah
: 1 unit
Fluida panas
Laju alir umpan masuk = 1358,6908 kg/jam = 2995,3996 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 83,55 oC = 182,39 F
Temperatur akhir (T2) = 31 C = 87,8 F
Fluida dingin
Laju alir air pendingin = 1797,7215 kg/jam = 3963,2928 lbm/jam
Temperatur awal (t1)
= 30 C = 86 F
= 45 C = 113 F
Fluida Panas
T1 = 182,39 F
T2 = 87,8 F
Fluida dingin
Temperatur yang
lebih tinggi
Temperatur yang
lebih rendah
Selisih
t2 = 113 F
t1 = 63,39 F
t1 = 86 F
t2 = 1,8F
T1 T2 = 94,95 F
LMTD =
Selisih
t2 t1 = 27 F
t2 t1 = -61,59 F
t 2 t 1
- 61,59
=
= 18,5079 F
t 2
1,8
ln
ln
t
63,39
1
R=
T1 T2 94,95
=
= 3,5033
t 2 t1
27
S=
t 2 t1
54
=
= 0,2801
T1 t 1 182,39 87,8
Tc dan tc
Tc =
T1 + T2 182,39 + 87,8
=
= 135,095 F
2
2
tc =
t 1 + t 2 86 + 113
=
= 99,5 F
2
2
a. Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, UD = 40 Btu/h ft2 oF, faktor pengotor (Rd)
= 0,003.
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
A=
Q
=
U D t
106721,9089 Btu/jam
= 150,1639 ft 2
Btu
40
18,5079 o F
2 o
jam ft F
Jumlah tube, N t =
150,1639 ft 2
A
=
= 50,9981 buah
L a " 15 ft 0,1963 ft 2 /ft
b. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 52 tube dengan
ID shell 10 in.
c. Koreksi UD
A = L Nt a"
= 15 ft 52 0,19631 ft 2 /ft
= 153,114 ft 2
Q
106721,9089 Btu/jam
Btu
=
= 39,2293
2
A t 153,114 ft 18,5079 F
jam ft 2 F
UD =
(4)
(5)
at =
N t a 't
144 n
at =
52 0,182
= 0,0329 ft 2
144 2
Kecepatan massa
Gt =
w
at
Gt =
lb m
2995,3969
= 91.153,2450
0,0329
jam ft 2
Bilangan Reynold
Pada tc = 99,5 F
= 0,65 cP = 1,5724 lbm/ft2jam
ID G t
Re t =
0,732/12 91.153,2450
= 114,4016
48,6038
L
= 245,9016
D
(6)
(Gbr 3, Kern)
(Tabel 5, Kern)
1
1
c 3 0,3908 48,6038 3
= 68,3739
=
0,2778
k
1
hi
k c 3
= jH
s
D k
io = h i x ID
t
t OD
= 32,7171
h
h io = io t
t
hio = 32,7171 1,7014 = 55,6659
Ds C' B 2
ft
144 PT
Ds
= Baffle spacing = 2 in
PT
= Tube pitch = 1 in
= Clearance = PT OD
= 1 3/4 = in
as =
(4)
(5)
10 0,25 2
= 0,0347 ft 2
144 1
Kecepatan massa
Gs =
W
as
Gs =
lb m
3963,2928
= 114.142,8339
0,0347
jam ft 2
Bilangan Reynold
Pada Tc = 135,095 F
= 0,8940 cP = 2,1653lbm/ft2jam
Dari Gbr. 28, Kern, untuk 3/4 in dan 1 square pitch, diperoleh de = 0,91 in.
De =0,91/12 = 0,0790 ft
Res =
De G s
Re s =
0,0790 x 114.142,8339
= 4170,2124
2,1653
(6)
(7)
k
ho
= jH
s
De
1
c 3
ho
= 374,0016
s
(8)
(9)
h io h o
= 48,4540 Btu/jam ft 2 F
h io + h o
U C U D 48,4540 39,2293
= 0,0049
=
U C U D 48,4540 39,2293
Pressure drop
Fluida dingin : air, tube
(1)
s = 0,7788
(Gbr. 6, Kern)
t = 1,7189
Pt =
Pt =
2
f Gt Ln
5,22 1010 ID s t
(0,0045)(91153,2450)2 (15)(2)
5,22 1010 (0,7320/12 )(0,7788)(1,7014)
= 0,2627 psi
(2)
2g'
= 0,0025
4n V 2
.
s 2g'
(4).(2)
.0,0012
=
0,7788
= 0,0122 psi
Pr =
PT
= Pt + Pr
= 0,0122 psi + 0,2627 psi
= 0,2749 psi
(2)
N + 1 = 12
L
B
N + 1 = 90
Ds = 35/12 = 2,9167 ft
(3)
Ps =
f G s 2 Ds (N + 1)
5,22 1010 De s s
Ps =
(0,0028)(114.142,8339)2 (10/12)(90)
5,22 1010 (0.079)(1)(1)
= 0,6631 psi
Ps yang diperbolehkan = 10 psi
Jenis
Dipakai
Jumlah
: 1 unit
Fluida panas
Laju alir umpan masuk = 328,3523 kg/jam = 723,8940 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 83,55 oC = 182,39 F
Temperatur akhir (T2) = 35 C = 95 F
Fluida dingin
Laju alir air pendingin = 5.141,5160 kg/jam = 11.384,3167 lbm/jam
Temperatur awal (t1)
= 30 C = 86 F
= 40 C = 113 F
Fluida Panas
T1 = 182,39 F
Temperatur yang
lebih tinggi
Fluida dingin
Selisih
t2 = 113 F
t1 = 63,39 F
Temperatur yang
T2 = 95 F
lebih rendah
T1 T2 = 87,39 F
LMTD =
t1 = 86 F
t2 t1 =
Selisih
27 F
t2 = 9 F
t2 t1 =
-54,39 F
t 2 t 1
54,39
=
= 29,5664 F
9
t 2
ln
ln
63,39
t
R=
T1 T2 87,39
=
= 3,2367
t 2 t1
27
S=
t 2 t1
27
=
= 0,2801
T1 t 1 182,39 86
(2)
Tc =
T1 + T2 182,39 + 95
=
= 138,695 F
2
2
tc =
t 1 + t 2 86 + 113
=
= 99,5 F
2
2
a. Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, diperoleh UD = 125 Btu/jamft2F, faktor
pengotor (Rd) = 0,003.
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
A=
Q
=
U D t
305.582,7737 Btu/jam
= 86,1288 ft 2
Btu
125
28,3838 o F
2 o
jam ft F
86,1288 ft 2
A
=
= 39,4363 buah
L a " 12 ft 0,1820 ft 2 /ft
b. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 56 tube dengan
ID shell 10 in.
c. Koreksi UD
A = L Nt a"
= 12 ft 56 0,1820 ft 2 /ft
= 122,3040 ft 2
UD =
Btu
Q
305.582,7737 Btu/jam
=
= 88,0274
2
A t 122,3040 ft 28,3838 F
jam ft 2 F
(4)
(5)
N t a 't
144 n
at =
56 0,1820
= 0,0354 ft 2
144 2
Kecepatan massa
Gt =
w
at
Gt =
lb m
723,8940
= 20.455,4044
0,0354
jam ft 2
Bilangan Reynold
Pada tc = 99,5 F
Dari Tabel 10, Kern, untuk 3/4 in OD, 10 BWG, diperoleh
ID = 0,4820 in
Re t =
ID G t
Re t =
12
L
=
= 298,7552
D (0,4820/12)
(6)
(7)
Pada tc = 99,5 F
1
hi
k c 3
= jH
s
D k
i = 270,2441
s
h
h io = io t
t
hio = 300,75
as =
Ds
PT
= Clearance = PT OD
10 0,5625 1,6
= 0,0595 ft 2
144 1 ,3125
Kecepatan massa
Gs =
W
as
Gs =
(5)
lb m
11.348,3167
= 190.651,7203
0,0595
jam ft 2
Bilangan Reynold
Pada Tc = 108,695 F
Dari Gbr. 28, Kern, untuk 3/4 in dan 1 5/16 triangular pitch, diperoleh de =
0,1813 ft
Res =
De G s
Re s =
0,1813 190.651,7203
= 15.979,2573
2,1635
(6)
(7)
Pada Tc = 108,695 F
1
ho
k c 3
= jH
s
De k
ho
= 235,4876
s
(8)
(9)
h io h o 300,75 235,4876
=
= 132,0730 Btu/jam ft 2 F
h io + h o 300,75 + 235,4876
U C U D 132,0730 88,0274
=
= 0,0038
U C U D 132,0730 88,0274
Pressure drop
Fluida dingin : air, tube
(1)
s = 0,778
(Gbr. 6, Kern)
t = 1,688
(2)
Pt =
Pt
2
f Gt Ln
5,22 1010 ID s t
2
(
0,0100)(20.455,4044) (12)(2)
=
5,22 1010 (0,4820/12)(0,778)(1,7369)
= 0,0351 psi
(3)
2g'
= 0,0800
4n V 2
.
s 2g'
(4).(2)
=
.0,0800
0,778
= 8,1218 psi
Pr =
PT
= Pt + Pr
= 0,0351 psi + 8,1218 psi
= 8,1569 psi
Pt yang diperbolehkan = 10 psi
s =1
s=1
(2)
(3)
N + 1 = 72
2
1 f G s D s (N + 1)
Ps =
2 5,22 1010 D s
e
s
2
1 (0,0026)(190.651,7203) (10 / 12) (72)
Ps =
2
5,22 1010 (0,1813)(1)(1)
= 0,4378 psi
Ps yang diperbolehkan = 2 psi
Jenis
Dipakai
Jumlah
: 1 unit
Fluida panas
Laju alir umpan masuk = 403,6668 kg/jam = 403,6668 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 157,55 oC = 315,59 F
Temperatur akhir (T2) = 35 C = 95 F
Fluida dingin
Laju alir air pendingin = 1097,5393 kg/jam = 2419,657 lbm/jam
Temperatur awal (t1)
= 30 C = 86 F
= 45 C = 113 F
Fluida Panas
T1 = 315,59 F
T2 = 95 F
Temperatur yang
lebih tinggi
Temperatur yang
lebih rendah
Fluida dingin
Selisih
t2 = 113 F
t1 = 202,59 F
t1 = 86 F
t2 = 9 F
T1 T2 = 220,59 F
LMTD =
t2 t1 =
t2 t1 =
Selisih
-193,59 F
27 F
t 2 t 1
193,59
=
= 62,1684 F
9
t 2
ln
ln
205,59
t 1
R=
T1 T2 220,59
=
= 8,17
t 2 t1
27
S=
t 2 t1
27
=
= 0,1176
T1 t 1 315,59 86
(2)
Tc =
T1 + T2 315,59 + 95
=
= 205,295 F
2
2
tc =
t 1 + t 2 86 + 113
=
= 99,5 F
2
2
Q
=
U D t
63.315,6728 Btu/jam
= 26,0622 ft 2
Btu
40
60,9251 o F
jam ft 2 o F
Jumlah tube, N t =
26,0622 ft 2
A
=
= 11,0639 buah
L a " 15 ft 0,1963 ft 2 /ft
b. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 26 tube dengan
ID shell 8 in.
c. Koreksi UD
A = L Nt a"
= 12 ft 26 0,1963 ft 2 /ft
= 61,2456 ft 2
Q
63.315,6728 Btu/jam
Btu
= 17,0214
=
2
A t 61,2456 ft 60,925 F
jam ft 2 F
UD =
26 0,1820
= 0,0164 ft 2
144 2
w
at
Gt =
lb m
889,9319
= 54.163,2264
0,0164
jam ft 2
ID G t
Re t =
L
12
=
= 298,7552
D (0,4820/12)
s
D k
i = 31,7051
s
h
h io = io t
t
hio = 20,86
Ds C' B 2
ft
144 PT
Ds
= Baffle spacing = 2 in
PT
= Tube pitch = 1 in
= Clearance = PT OD
= 1 3/4 = 1/4 in
as =
8 0,25 2
= 0,0222 ft 2
144 1
W
as
Gs =
lb m
2.419,6570
= 108.884,5666
0,0222
jam ft 2
De G s
(0,079/12) 108.884,5666
= 3.978,1014
2,1635
Re s =
Pada Tc = 205,295 F
k
ho
= jH
s
De
1
c 3
ho
= 166,2229
s
(7)
(8)
h io h o 20,86 290,8901
= 19,2583 Btu/jam ft 2 F
=
h io + h o 20,86 + 290,8901
Faktor pengotor, Rd
Rd =
U C U D 19,2583 17,0214
= 0,0068
=
U C U D 19,2583 17,0214
Pressure drop
Fluida dingin : air, tube
(1) Untuk Ret = 460,4549
f = 0,0011 ft2/in2
(Gbr. 6, Kern)
s = 0,778
Pt =
Pt
2
f Gt Ln
5,22 1010 ID s t
2
(
0,0011)(54.163,2264) (12)(2)
=
5,22 1010 (0,4820/12)(0,778)(1,0236)
= 0,0463 psi
2g'
= 0,0025
4n V 2
.
s 2g'
(4).(2)
=
.0,0025
0,778
= 0,0254 psi
Pr =
PT
= Pt + Pr
= 0,0025 psi + 0,0463 psi
= 0,0717 psi
s =1
s=1
(2)
N + 1 = 90
(3)
2
1 f G s D s (N + 1)
Ps =
2 5,22 1010 D s
e
s
Ps =
2
1 (0,0028)(108.884,5666) (10 / 12) (90)
2
5,22 1010 (0,079)(1)(1)
= 0,4310 psi
Ps yang diperbolehkan = 2 psi
Menaikkan
Dipakai
Fluida panas
Laju alir steam masuk = 15,5874 kg/jam = 34,3643 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 190 C = 374 F
Temperatur akhir (T2) = 190 C = 374 F
Fluida dingin
Laju alir cairan masuk = 996,5982 kg/jam = 2197,1203 lbm/jam
Temperatur awal (t1)
= 157,55C = 315,59 F
= 181,78 C = 359,2040 F
Fluida Panas
T1 = 374 F
T2 = 374 F
T1 T2 = 0 F
LMTD =
Selisih
Fluida dingin
Selisih
t2 = 315,59 F
t1 = 14,7960 F
t1 = 359,2040 F
t2 = 58,41 F
t2 t1 = 43,614 F
t 2 t 1
43,614
=
= 31,7625 F
58,41
t 2
ln
ln
49,796
t
T T2
0
=
=0
R= 1
t 2 t1 43,614
S=
t 2 t1
43,614
=
= 0,7467
T1 t 1 374 359,2040
Tc dan tc
T + T2 374 + 374
Tc = 1
=
= 374 F
2
2
t2 t1 =
43,614 F
t +t
359,2040 + 315,59
tc = 1 2 =
= 337,397 F
2
2
Dalam perancangan ini digunakan reboiler dengan spesifikasi:
Diameter luar tube (OD) = 1 in
Jenis tube = 10 BWG
Pitch (PT) = 1 1/4 in square pitch
Panjang tube (L) = 20 ft
a. Dari Tabel 8, hal. 840, Kern, 1965, diperoleh UD = 40 Btu/jamft2F, faktor
pengotor (Rd) = 0,003.
Luas permukaan untuk perpindahan panas,
A=
Q
=
U D t
29.234,5232 Btu/jam
= 25,5670 ft 2
Btu
o
40
28,5862 F
jam ft 2 o F
25,5670 ft 2
A
=
= 4,8829 buah
L a " 20 ft 0,2618ft 2 /ft
b. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 14 tube dengan
ID shell 8 in.
c. Koreksi UD
A = L Nt a"
= 20 ft 14 0,2618 ft 2 /ft
= 73,3040 ft 2
UD =
Btu
Q
29.234,5232 Btu/jam
=
= 13,9512
2
A t 209,4400 ft x 28,5862 F
jam ft 2 F
N t a 't
144 n
at =
14 0,421
= 0,0102 ft 2
144 2
W
at
Gt =
lb m
34,3643
= 3.358,3044
0,0102
jam ft 2
ID G t
L
= 327,8689
D
(6) Taksir jH dari Gbr 24, Kern, diperoleh jH = 5,5
1
hi
k c 3
= jH
s
D k
i = 22,8768
s
h
h io = io t
t
hio = 16,75
Ds C ' B 2
ft
144 PT
= Diameter dalam shell = 8 in
= Baffle spacing = 2 in
PT
= Clearance = PT OD
= 1,25 1 = 0,25 in
as =
8 0,25 2
= 0,0222 ft 2
144 1,25
w
as
Gs =
lb m
2197,1203
= 98.870,4146
0,0222
jam ft 2
De G s
Re s =
0,0825 x 98.870,4146
= 26.551,9709
0,3073
Pada tc = 337,397 F
1
k c 3
ho
= jH
s
De k
ho
= 365,7486
s
U C U D 16,0127 13,9512
=
= 0,0092
U C U D 16,0127 13,9512
Pressure drop
Fluida panas : Steam, tube
(1)
s = 1,0538
(Gbr. 6, Kern)
t = 1
(2)
Pt =
Pt
2
f Gt L n
5,22 1010 ID s t
2
(
0,0007 )(3.358,3044) (20)(4 )
=
5,22 1010 (0,7320/12 )(1,0538)(1)
= 0,0002 psi
(3)
Pr =
PT
= Pt + Pr
= 0,0002 psi + 0,0152 psi
= 0,0154 psi
2g'
= 0,001
s = 1,1845
(2)
N + 1 = 12
L
B
N + 1 = 120
(3)
2
f G s D s (N + 1)
Ps =
5,22 1010 D e s s
Ps =
(0,0035)(98.870,4146)2 (8/12)(120)
5,22 1010 (0,0825)(1,1845)(1)
= 0,2758 psi
Ps yang diperbolehkan = 10 psi
Jenis
: DPHE
Dipakai
Jumlah
: 1 unit
Fluida panas
Laju alir steam masuk
= 190 C = 374 F
= 190 oC = 374 F
Fluida dingin
Laju alir cairan masuk
= 30 C = 86 F
= 50 C = 122 F
(1)
Fluida Panas
Fluida dingin
Selisih
T1 = 374 F
t2 = 122 F
t1 = 252 F
T2 =374 F
t1 = 86F
t2 = 288F
Selisih
t2 t1 = 36F
T1 T2 = 0F
LMTD =
t2 t1 =
36F
t 2 t 1
36
= 269,5995 F
=
288
t 2
ln
ln
452
t 1
(2) Tc dan tc
Tc =
T1 + T2 374 + 374
=
= 374 F
2
2
tc =
t 1 + t 2 86 + 122
=
= 104 F
2
2
0,622
= 0,0518 ft
12
D1 =
0,54
= 0,045 ft
12
aa =
D 2 2 D1 2
4
) = (0,0518
Equivalen diam = D a
(D
2
2
D1
D1
0,045 2
) = 0,0005 ft
) = (0,0518
0,045 2
= 0,0147
0,045
2
W
aa
Ga =
23,4692
lbm
= 45141,5867
0,0005
jam . ft 2
Da G a
0,0147 45141,5867
= 16463,8512
0,0403
(6) JH = 65
(Gbr.24, kern)
(Gbr.3, kern)
0,765 . 0,0403
=
0,0244
k c.
De k
ho = JH
= 65
= 1,0812
0 ,14
0,0244
1,0812 1
0,0147
= 116,6216 Btu/(jam)(ft 2 )( 0 F)
D=
0,3640
= 0,0303 ft
12
ap =
D 2
4
= 0,0007 ft 2
Gp =
W
ap
Gp =
2992,9912
lbm
= 4140001,7016
0,0007
jam . ft 2
Dp G p
0,0303 4140001,7016
= 569412,1410
2,6465
(Gbr.24, kern)
(Gbr.3, kern)
(7) h i = J
1,0210 . 2,6465
=
0,0940
k c.
De k
= 800
= 3,0633
0 ,14
2,6465
3,0633 1
0,0303
= 7594,3171 Btu/(jam)(ft 2 )( 0 F)
(8) h io = h i
0.3640
ID
= 7594,3171
= 4444,2627 Btu/(jam)(ft 2 )( 0 F )
0,6220
OD
(pers.6.5,kern)
h io h o 4444,2627 116,6216
=
= 113,6396 Btu/(jam)(ft 2 )( 0 F )
h io + h o 4444,2627 + 116,6216
(10) UD
Rd ketentuan = 0,003
1
1
1
=
+ RD =
+ 0,002
UD UC
113,6396
U D = 84,7475 btu/jam ft2 F
(11) Luas permukaan yang diperlukan
Q = UD x A x t
A=
Q
19965,8253
=
= 0,8739 ft 2
U D t 84,7475 + 269,5995
0,8739
= 6,1976 ft
0,1410
Q
19965,8253
=
= 21,8846 btu/jam ft2 F
3,3840 + 269,5995
A t
U U D 113,6396 - 21,8846
RD = C
=
= 0,0369 jam ft2 F/Btu
U C U D 113,6396 21,8846
UD =
Pressure drop
Fluida panas : anulus, steam
(1) De = (D2 D1) = (0,0518 - 0,0450) = 0,0068 ft
Rea =
De' Ga
F = 0,0035 +
0,0068 45141,5867
= 7651,0152
0,0403
0,264
= 0,0097
7651,0152 0,42
(pers.(3.47b),kern)
s = 1, = 1 x 62,4295 = 62,4295
2
4 fGa L
4 0,0097x 7651,0152 2 12
(2) Fa =
=
= 0,0425 ft
2 g 2 De 2 4.18 10 8 62,4295 2 0,0068
(3) V =
Ga
45141,5867
=
= 0,2009 ft/s
3600 3600 62,4295
V 2
0,2009 2
= 3
= 0,0019 ft
Fi = 3
2
g
'
2
32
,
2
Pa =
4 0,0097 x 414001,7016 2 12
4 fGp 2 L
= 0,7589 ft
=
2 g 2 D
2 4.18.10 8 42,84279 2 0,0068
(3) Pp =
0,7589 42,84279
= 0,2258 psi
144
Jenis
: DPHE
Dipakai
Jumlah
: 1 unit
Fluida panas
Laju alir steam masuk
= 190 C = 374 F
= 190 oC = 374 F
Fluida dingin
(2)
= 30 C = 86 F
= 50 C = 122 F
Fluida Panas
Fluida dingin
Selisih
T1 = 374 F
t2 = 315,59 F
t1 = 58,41 F
T2 =374 F
t1 = 86F
t2 = 288F
Selisih
t2 t1 = 229,59F
T1 T2 = 0F
LMTD =
t 2 t 1
36
=
= 143,9009 F
t 2
288
ln
ln
58,41
t 1
Tc dan tc
Tc =
T1 + T2 374 + 374
=
= 374 F
2
2
tc =
t 1 + t 2 86 + 315,59
=
= 200,795 F
2
2
t2 t1 = 229,59
F
1,0490
= 0,0874 ft
12
D1 =
0,84
= 0,0700 ft
12
aa =
D 2 2 D1 2
4
) = (0,0874
Equivalen diam = D a
(D
2
2
) = (0,0874
D1
D1
0,0700 2
= 0,0022 ft 2
4
0,0700 2
= 0,0392
0,0700
2
W
aa
Ga =
251,8689
lbm
= 116921,4267
0,0022
jam . ft 2
Da G a
0,0392 116921,4267
= 665199,918
0,0403
(6) JH = 850
(Gbr.24, kern)
0
(Gbr.3, kern)
k = 0,0244 Btu/(jam)(ft2)(0F/ft)
c.
k
(8) h i = J
0,765 . 0,0403
=
0,0244
k c.
De k
= 850
= 1,0812
0 ,14
0,0244
1,0812 1
0,0147
= 572,5477 Btu/(jam)(ft 2 )( 0 F)
0,6220
= 0,0518 ft
12
D=
ap =
D 2
4
= 0,0021 ft 2
W
ap
Gp =
2269,1389
lbm
= 1074924,9606
0,0021
jam . ft 2
Dp Gp
0,6220 1074924,9606
= 122792,1626
5,4450
(6) JH = 300
(Gbr.24, kern)
(Gbr.3, kern)
k = 0,0915 Btu/(jam)(ft2)(0F/ft)
c.
(8) h i = J
1,25 . 5,4450
=
0,0915
k c.
De k
= 300
= 4,2056
0 ,14
5,4450
4,2056 1
0,0518
= 2227,2150 Btu/(jam)(ft 2 )( 0 F)
(9) h io = h i
0,622
ID
= 2227,2150
= 1320,6175 Btu/(jam)(ft 2 )( 0 F )
1,0490
OD
(pers.6.5,kern)
UC =
h io h o 1320,6175 572,5477
=
= 399,3928 Btu/(jam)(ft 2 )( 0 F )
h io + h o 1320,6175 + 572,5477
(11) UD
Rd ketentuan = 0,003
1
1
1
=
+ RD =
+ 0,003
UD UC
399,3928
U D = 181,6926 btu/jam ft2 F
(12) luas permukaan yang diperlukan
Q = UD x A x t
A=
Q
214270,7139
=
= 8,1952 ft 2
U D t 181,6926 + 143,9009
8,1925
= 37,2511 ft
0,2200
Pressure drop
Fluida panas : anulus, steam
(1) De = (D2 D1) = (0,0874 - 0,07) = 0,0174ft
Rea =
De' Ga
F = 0,0035 +
0,0174 116921,4267
= 50509,0015
0,0403
0,264
= 0,0063
50509,0015 0,42
(pers.(3.47b),kern)
s = 1, = 1 x 62,4295 = 62,4295
2
(2) Fa =
(3) V =
4 fG a L
4 0,0063 x 116921,4267 2 12
=
= 0,0728 ft
2 g 2 De 2 4.18 10 8 62,4295 2 0,0174
Ga
116921,4267
=
= 0,5202 ft/s
3600 3600 62,4295
V 2
0,5202 2
= 0,0126 ft
= 3
Fi = 3
2g'
2 32,2
Pa =
4 0,0063 x 1074924,9606 2 12
4 fGp 2 L
=
= 0,0131 ft
2 4.18.10 8 42,84279 2 0,0174
2 g 2 D
(3) Pp =
0,0131 42,84279
= 0,0039 psi
144
C.23 Vaporizer
Fungsi
Jenis
Dipakai
Fluida panas
Laju alir steam masuk = 207,8979 kg/jam = 458,3358 lbm/jam
Temperatur awal (T1) = 190 C = 374 F
Temperatur akhir (T2) = 190 C = 374 F
Fluida dingin
Laju alir cairan masuk = 1358,6908 kg/jam = 2995,3969 lbm/jam
Temperatur awal (t1)
= 50 C = 122 F
= 83,55 C = 182,39 F
Fluida Panas
Fluida dingin
Selisih
T1 = 374 F
T2 = 374 F
t1 = 191,61 F
t1 = 122 F
t2 = 252 F
T1 T2 = 0 F
LMTD =
t2 = 182,39F
Selisih
T2 t1 = 60,39 F
t2 t1 =
60,39 F
t 2 t 1
60,39
=
= 220,4820 F
t 2
252
ln
ln
191,61
t
T T2
0
R= 1
=
=0
t 2 t1 43,614
S=
t 2 t1
60,39
=
= 0,2396
T1 t 1 374 122
Q
=
U D t
389.916,9091 Btu/jam
= 49,1363 ft 2
Btu
198,3852 o F
40
2 o
jam ft F
49,1363 ft 2
A
Jumlah tube, N t =
=
= 15,6405 buah
L a " 12 ft 0,2618ft 2 /ft
b. Dari Tabel 9, hal 842, Kern, 1965, nilai yang terdekat adalah 26 tube dengan
ID shell 10 in.
c. Koreksi UD
A = L Nt a"
= 12 ft 26 0,2618 ft 2 /ft
= 81,6816 ft 2
Q
389.916,9091 Btu/jam
Btu
=
= 24,0462
2
A t 81,6816 ft x 198,3852 F
jam ft 2 F
UD =
N t a 't
144 n
at =
26 0,479
= 0,0216 ft 2
144 4
W
at
Gt =
lb m
458,3358
= 21198,1218
0,0216
jam ft 2
ID G t
1
hi
k c 3
= jH
s
D k
i = 76,2560
s
h
h io = io t
t
hio = 55,82
Ds C ' B 2
ft
144 PT
Ds
PT
= Clearance = PT OD
= 1,25 1 = 0,25 in
as =
(4)
(5)
10 0,25 2,5
= 0,0347 ft 2
144 1,25
Kecepatan massa
Gs =
w
as
Gs =
lb m
2995,3969
= 86267,4311
0,0347
jam ft 2
Bilangan Reynold
Pada tc = 152,19 F
Untuk 1 in dan 1 1/4 Square pitch, diperoleh de = 0,0825 in.
Res =
De G s
Re s =
0,0825 x 86267,4133
= 1196,0985
5,9529
(6)
(7)
Pada tc = 152,19 F
1
ho
k c 3
= jH
s
De k
ho
= 92,4465
s
Faktor pengotor, Rd
Rd =
U C U D 34,8044 24,0462
=
= 0,0128
U C U D 34,8044 24,0462
Pressure drop
Fluida panas : Steam, tube
(1)
t = 1
(2)
Pt =
2
f Gt Ln
5,22 1010 ID s t
Pt =
(0,0023)(21198,1218) 2 (20)(4)
5,22 1010 (0,7320/12 )(1,0538)(1)
= 0,0246 psi
(3)
2g'
= 0,001
4n V 2
.
s 2g'
(4).(4)
.0,001
=
1,0538
= 0,0152 psi
Pr =
PT
= Pt + Pr
= 0,0246 psi + 0,0152 psi
= 0,0398 psi
s = 1,1845
(2)
N + 1 = 96
(3)
2
f G s D s (N + 1)
Ps =
5,22 1010 D e s s
2
(
0,0035)(86267,4311) (10/12 )(96)
Ps =
5,22 1010 (0,0825)(1,1845)(1)
= 0,4083 psi
Ps yang diperbolehkan = 10 psi
Fungsi
Bentuk
: horizontal silinder
Bahan
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi
- Temperatur(T) : 30 oC
- Tekanan (P)
1 lbm
= 2271,4674 lb/jam
0,4536 kg
Laju alir
Densitas
Viskositas
Volume
Komponen
(kg/jam)
% Berat
(kg/m3)
(cp)
m3
ln
CHP
63,9016
0,0620
653,0000
0,1010
0,0979
-2,2926
Cumene
261,3158
0,2536
862,0000
0,3190
0,3032
-1,1426
Phenol
626,1275
0,6077
1059,0000
0,8710
0,5912
-0,1381
Aseton
77,9201
0,0756
790,0000
0,1680
0,0986
-1,7838
Air
0,0684
0,0001
998,0000
0,2670
0,0001
-1,3205
NH4OH
0,4977
0,0005
1024,6000
0,1010
0,0005
-2,2926
Total
1030,3376
campuran
1,0917
62,43 lbm/ft 3
= 963,9808 kg/m x
= 60,1813 lbm/ft3
3
1000 kg/m
3
:
62,43 lbm/ft 3
= 94,1693 lbm/ft3
3
1000 kg/m
campuran
campuran = 0,5204 cp
Perhitungan waktu pemisahan :
t=
6,24
A B
(McCabe, 1994)
Dimana :
t
Maka :
t=
6,24 x 0,5204
= 0,0954 jam
94,1693 60,1459
1030,3376
Volume larutan, Vl
= 0,1020 m3
Dekanter 98% penuh, maka volume dekanter yang diperlukan :
=
0,1020
= 0,1041 m3
0,98
1
D2 Hs (Hs : D = 5 : 1)
4
Vs
5
D3
4
1
D3
24
(Brownell,1959)
= Vs + 2Ve
0,1041
16
D3
12
= 0,2919 m = 11,4910 in
Hs
= 5 x D = 5 x 0,2919 = 1,4594 m
Vc
0,1020
xD=
x 0,2919 = 0,2860 m
V
0,1041
Tekanan hidrostatik :
P=xgxh
= = 963,9808 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,2860 m
= 2702,1714 Pa = 0,3919 psi
Faktor kelongaran = 5 %
Poperasi
= Po + Phidrostatik
Pdesign
= 13.750 psi
= 0,85
= 0,04 in/tahun
= 10 tahun
Izin korosi,Cc
Tebal shell tangki,
(Timmerhaus, 2003)
(Perry, 1984)
Pd D
+ Cc
2 S E 1,2 Pd
ts
= 0,4074 in.
Maka dipilih tebal plat tangki = 5/8 in
d. Diameter, tinggi dan tebal tutup tangki
Diameter tutup = diameter tangki = 0,2919 m
Rasio axis = 2 : 1
Tinggi tutup =
1 0,2919
= 0,0730 m
2 2
1,0732
x 0,2860 = 0,0003 m
1030,3376
0,0003 =
ZA2
Z A2 Z T ( B / A )
1 B / A
Z A2 0,2860 (963,4136 / 1508,3978 )
1 (963,4136 / 1508,3978 )
= 0,1828 m
Jenis
Bentuk
Bahan
= 1 atm
Tabel data-data sifat fisika
Komponen
V (liter/jam)
(kg/jam)
(kg/liter)
CHP
1086,0797
0,653
1.663,2155
Cumene
271,5199
0,862
314,9883
Air
0,0089
0,998
0,0089
Asam Sulfat
0,4344
1,8144
0,2394
Total
1358,0429
1978,4521
Perhitungan :
a. Volume tangki
V = vo x
= 0,25 jam (US Patent No. 5.530.166)
V = 1978,4521 liter/jam x 0,25 jam = 494,6130 liter = 0,4946 m3
= (1 + 0,2) x 0,4946 m3
= 0,5935 m3
Banyak tangki
= 1 Buah
1
D2 Hs (Hs : D = 3 : 2)
4
Vs
3
D3
8
1
D2 Hs (Hh = 1/6)
4
Vh
1
D3
24
1
D2 Hs (Ha = D)
4
Va
1
D3
4
Vt = Vs + Vh + Va
Vt =
1
1
3
D3 +
D3 + D3
8
24
4
Vt =
2
D3
3
D=
3
Vt
2
D = 0,6570 m = 2,1555 ft
Tinggi cairan dalam tangki,
Hc = 1,0731 m
Hc sebenarnya = HC + Ha
Hc sebenarnya = 1,0731 + 0,6570 = 1,7301 m
PD
+ Cc
SE 0,6P
( H c 1)
144
(Peters, 2004)
, psi
Pdesain = 16,0875
P =24,6724 1,2
= 19,3050 psi
= 0,85
(Peters, 2004)
= 12.650 psi
(Brownell,1959)
= 0,042 in/thn
(Perry, 1999)
= 1,0777 ft
t=
(US Patent)
Efisiensi motor = 80 %
Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut : (McCabe, 1994, Hal.235)
Da : Dt = 1 : 3
J : Dt = 1 : 12
W : Da = 1: 8
L : Da = 1 : 4
E : Da = 1 : 1
Jadi:
1. Diameter impeller (Da) = 1/3 Dt = 1/3 2,1555 = 0,7185 ft
2. Lebar baffle (J) = 1/12 x Dt = 1/12 x 2,1555 = 0,1796 ft
3. Lebar daun impeller (W) = 1/8 Da = 1/8 0,7185 = 0,0898 ft
4. Panjang daun impeller (L) = 1/4 x Da = 1/4 x 0,7185 =0,1796 ft
5. Tinggi pengaduk dari dasar (E) = Da = 0,7185 ft
Viskositas campuran (campuran)
= 7,0617 lb/ft.s
NRe =
P=
= 0,5
= H = Hs
= 0,9855
Pdesain = Poperasi + Ph =
( H c 1)
144
, psi
Pdesain = 16,0875
Tebal Jaket ,
(16,0875 psi) x 12,4347
+ 0,42
(12.650 psi)(0,85) 0,6(16,0875 psi)
= 0,2204 in
t=
Jenis
Bentuk
Bahan
= 1 atm
Komponen
(kg/liter)
V (liter/jam)
(kg/jam)
Laju Alir
(mol jam)
Cumene
65,1648
0,8620
75.5972
2,2591
CHP
272
0,6530
415.8041
0,4882
Phenol
631,3131
1,0700
590.0122
6,7080
Aseton
389,6026
0,7900
493.1678
6,7080
Asam Sulfat
0,4344
0,9990
0.4348
0,0044
Air
0,0089
0,9900
0.0090
0,0005
1,2046
0.5409
Ammonium
Hidroksida
0,6516
Total
1.358,6955
0,0186
1,575.5662
Perhitungan :
c. Volume tangki
V =
Banyak tangki
= 1 Buah
1
D2 Hs (Hs /D = 0,25)
4
Vs
1
D3
16
1
D2 Hs (D : Hh = 3/4)
4
Vh
4
D3
12
Vt = Vs + Vh
16,1268
Vt =
1
4
D3 +
D3
16
12
D = 2,1773 m = 7,1432 ft
Tinggi cairan dalam tangki,
Hc = 2,4192 m
Tebal dinding tangki, t =
Pdesain = Poperasi + Ph =
PD
+ Cc
SE 0,6P
( H c 1)
144
(Peters, 2004)
, psi
= 0,85
(Peters, 2004)
= 12.650 psi
(Brownell,1959)
= 0,042 in/thn
(Perry, 1999)
= 3,5716 ft
t=
= 0,5
= H = Hs
= 0,5443
Pdesain = Poperasi + Ph =
( H c 1)
144
, psi
t=
: memisahkan Phenol
Jenis
: sieve tray
Bentuk
: 1 unit
L ,av = LD . LW
Nm =
(Geankoplis,1997)
log[(X LD D / X HD D)( X HW W / X LW W )]
log( L , av )
(Geankoplis,1997)
= 9,943
Dari Fig 11.7-3, Geankoplis, hal:688 diperoleh
N=
Nm
= 0,64 maka:
N
Nm
9,943
= 15,5366
=
0,64 0,64
log
W X LW
D X HD
Ns
0,00397 3,9416 0,0017
Ne
= 0,6121
Ns
(Geankoplis,1997)
Ne = 11,7853 =12
Ne = 7
Jadi, umpan masuk pada piring yang ke 7
Rancangan kolom
Direncanakan :
Tray spacing (t)
= 0,4 m
= 4,5 mm
(Treybal, 1984)
(Treybal, 1984)
= 5 cm
Pitch
= triangular in
Data :
Tabel Komposisi bahan pada alur Vd destilasi 1 (D-201)
%mol x
Komponen
Vd
%mol
Mr
CHP
0,4194
0,1064
152,1930
16,1917
Cumene
2,1742
0,5515
120,1900
66,2889
Phenol
0,0067
0,0017
94,1130
0,1600
Aseton
1,3418
0,3404
58,0800
19,7691
Air
0,0000
0,0000
18,0000
0,0000
total
3,9421
1,0000
Mr
102,4096
410,49
= 0,0369 m3/s
273,15
BJ
%mol x
Komponen
Lb
%mol
kmol
(kg/m3)
BJ
CHP
0.1674
0.0002
0.0011
653.0000
0.1097
Phenol
996.4308
0.9998
total
996.5982
1.0000
10.5887
1058.9318
(Lyman, 1982)
Ao
0,0045
= 0,907
= 0,1275
Aa
0,0120
q L
Q' V
1/ 2
= 1,0731
1
CF = log
+
0,5
(q/Q)( L / V )
0,02
0, 2
1
0,04
+ 0,0272
= 0,0415 log
1,0731
0,02
0, 2
= 0,0175
V
VF = C F L
V
0,5
1058,9318 48,8819
= 0,0175
48,8819
0,5
= 0,1352 m/s
Asumsi 80 % kecepatan flooding
An =
(Treybal, 1984)
0,0369
= 0,3412 m2
0,8 0,1325
Untuk W = 0,7T dari tabel 6.1 Treybal, diketahui bahwa luas downspout
sebesar 8,8%.
At =
0,3412
= 0,3741 m2
1 0,088
= 0,7(0,6903) = 0,4832 m
Weff
h 1 T
T T
=
+
2
1
W W
W
T W
Weff
= 0,8821
W
q
h 1 = 0,666
W
2/3
Weff
2/3
h 1 = 0,041 m
Q 0,0369
=
= 0,9383
A o 0,0393
uo2
h d = 51,0 2
Co
h d = 4,7596 mm = 0,0048 m
Hydraulic head
Va =
z=
Q 0,0369
=
= 0,1197 m/s
A a 0,3083
T + W 0,6903 + 0,4832
=
= 0,5868 m
2
2
6 gc
Ld og
0,5
q
+ 1,225
z
hR =
6 (0,04) (1)
= 0,0051 m
1058,9318 (0,0045)(9,8)
h2 =
2g A da
h2 =
3 0,0003
= 0,0001 m
2g 0,0121
Backup in downspout
h3 = hG + h2
h3 = 0,016 + 0,0001
h3 = 0,016 m
Check on flooding
hw + h1 + h3 = 0,05 + 0,0044 + 0,016
hw + h1 + h3 = 0,0704 m
t/2 = 0,4/2 = 0,2 m
karena nilai hw + h1 + h3 lebih kecil dari t/2, maka spesifikasi ini dapat
diterima, artinya dengan rancangan plate seperti ini diharapkan tidak terjadi
flooding.
Spesifikasi kolom destilasi
Tinggi kolom
= 19 x 0,4 m = 7,6 m
Tinggi tutup
Tinggi total
1
(0,6903) = 0,1726 m
4
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
m g
F
=
A
A
6493,1729 kg 9,8 m/s 2
=
0,3083 m 2
= 206.409,45 33 N/m 2 = 206,4095 kPa
PD
2SE - 1,2P
t=
(323,1317)(0,6903)
= 0,0016 m = 0,0631 in
2(87217,9550)(0,8) - 1,2(323,1317 )
= 1/2 in
(Brownell,1959)
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT UTILITAS
1. Screening (SC)
Fungsi
Jenis
: bar screen
Jumlah
: 1
- Densitas air ()
Laju alir massa (F)
(Geankoplis, 1997)
= 1.429,7818 kg/jam
1.429,7818 kg / jam 1 jam / 3600s
=
= 0,0004 m3/s
3
996,24 kg / m
= 2m
Lebar screen
= 2m
20x + 20 (x + 1) = 2000
40x = 1980
x = 49,5 50 buah
Q2
2 g Cd A 2
(0,0004) 2
2 (9,8) (0,6) 2 (2,04) 2
2000
2000
20
Gambar LD-1: Sketsa sebagian bar screen , satuan mm (dilihat dari atas)
Jumlah
:1
Jenis
Data :
: Temperatur = 28 oC
Kondisi penyimpanan
Tekanan
= 1 atm
Densitas air
996,24 kg/m3
= 62,1936 lbm/ft3
F
0,8756 lbm/s
=
= 0,0141 ft 3 /s
62,1936 lbm/ft 3
Q
0,8756 ft 3 /min
=
= 0,0704 ft/min
At
12 ft x 1 ft
h
L = K
0
(Kawamura, 1991)
Uji desain :
Waktu retensi (t) : t =
Va
Q
Surface loading :
Q
laju alir volumetrik
=
A luas permukaan masukan air
0,8447 ft3/min (7,481 gal/ft3)
=
1 ft x 1 ft
= 6,3191 gpm/ft2
Desain diterima, dimana surface loading diizinkan diantara 4 10 gpm/ft2
(Kawamura, 1991).
Headloss (h); bak menggunakan gate valve, full open (16 in) :
h = K v2
2g
= 0,12 [0,0704 ft/min. (1min/60s) . (1m/3,2808ft) ]/ 2 (9,8 m/s2)
= 1,5411E-07 m dari air.
Bentuk
: 1
Data:
Kondisi pelarutan: Temperatur = 28C
Tekanan
Al2(SO4)3 yang digunakan
= 1 atm
= 50 ppm
= 0,0715 kg/jam
= 1 hari
Faktor keamanan
= 20 %
(Perry, 1999)
Perhitungan:
Ukuran Tangki
Volume larutan, Vl =
= 0,1259 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 0,1259 m3
= 0,1511 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 2 : 3
1
D 2 H
4
1
3
0,1511 m 3 = D 2 D
4
2
3
0,1511 m 3 = D 3
8
V=
Maka:
D = 0,5043 m ; H = 0,7565 m
volume cairan x tinggi silinder
Tinggi cairan dalam tangki =
volume silinder
=
(0,1259)(0,7565)
= 0,6304 m = 2,0683 ft
(0,1511)
Joint efficiency
= 0,8
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
t=
Faktor korosi
= 1/8 in
Jumlah baffle
: 4 buah
E/Da = 1
; E = 0,1681 m
L/Da =
; L = x 0,1681 m = 0,0420 m
W/Da = 1/5
J/Dt
= 1/12
dengan :
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J
= lebar baffle
( Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
N Re
N (D a )2
=
(Geankoplis, 1997)
N Re =
(85,0889)(1)(0,1681 x 3,2808)2
6,72 10 4
= 38.518,6407
P=
K T .n 3 .D a
gc
(McCabe,1999)
KT = 6,3
(McCabe,1999)
P=
Untuk P < kW, efisiensi motor 60% (Geankoplis, 2007). Maka daya motor
yang digunakan:
Daya motor penggerak =
0,0015
= 0,0026 hp
0,6
Bentuk
: 1
Data :
Kondisi pelarutan : Temperatur = 28C
Tekanan
Na2CO3 yang digunakan
= 1 atm
= 27 ppm
= 0,0386 kg/jam
Densitas Na2CO3 30 %
Kebutuhan perancangan
= 30 hari
Faktor keamanan
= 20 %
(Perry, 1999)
= 0,0698 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 0,0698 m = 0,0838 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 2 : 3
1
D 2 H
4
1
3
0,0838 m 3 = D 2 D
4
2
3
0,0838 m 3 = D 3
8
V=
(0,0698)(0,6216)
= 0,5180 m =1,6994 ft
(0,0838)
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
PD
2SE 1,2P
(113,4641 kPa) (0,4144 m)
=
2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(113,4641 kPa)
= 0,0003 m = 0,0133 in
t=
Faktor korosi
= 1/8 in
Daya Pengaduk
Jenis pengaduk
Jumlah baffle
: 4 buah
E/Da = 1 ; E
= 0,1382 m
L/Da =
; L
= x 0,1381 m = 0,0345 m
W/Da = 1/5
; W
J/Dt
; J
= 1/12
dengan :
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J
= lebar baffle
(Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
N Re
N Re
N (D a )2
=
2
(
82,845)(1)(0,1381 x3,2808)
=
3,69 10 4
(Geankoplis, 1997)
= 46.105,5331
P=
K T .n 3 .D a
gc
( McCabe,1999)
KT = 6,3
(McCabe,1999)
P=
Untuk P < kW, efisiensi motor 60% (Geankoplis, 2007). Maka daya motor
yang digunakan:
Daya motor penggerak =
0,0006
= 0,0009 hp
0,6
5. Clarifier (CL)
Fungsi
Tipe
Bentuk
: Circular desain
Jumlah
: 1 unit
= 1.429,7818 kg/jam
= 0,0716 kg/jam
= 0,0386 kg/jam
Densitas Al2(SO4)3
= 2.710 kg/m3
(Perry, 1999)
Densitas Na2CO3
= 2.533 kg/m
(Perry, 1999)
Densitas air
= 996,2 kg/m3
(Perry, 1999)
Reaksi koagulasi:
Al2(SO4)3 + 3 Na2CO3 + 3 H2O 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3CO2
Perhitungan:
Dari Metcalf & Eddy, 1984, diperoleh :
(1.448,0704
+ 0,0724 + 0,0391 )
1.448,0704
0,0724 0,0391
+
+
996,2
2.710
2.533
V = 1/4 D2H
4V 1 / 2 4 1,4353
) =
D= (
H
3,14 3
1/ 2
= 0,7807 m
= 1,5 D = 1,1710 m
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
PD
2SE 1,2P
(137,1454 kPa) (0,7807 m)
=
2(87.218,714 kPa)(0,8) 1,2(137,1454 kPa)
= 0,0008 m = 0,0302 in
t=
Faktor korosi
= 1/8 in
(Azad, 1976)
T, ft-lb = 0,25 D2 LF
Faktor beban (Load Factor) : 30 lb/ft arm (untuk reaksi koagulasi sedimentasi )
Sehingga :
Daya Clarifier
P = 0,006 D2
(Ulrich, 1984)
Bentuk
: 1
Data :
Kondisi penyaringan : Temperatur = 28C
Tekanan
= 1 atm
= 1.429,7818 kg/jam
Densitas air
= 0,3588 m3
3 .Di 3
4
Di = 0,7703 m;
H = 2,3109 m
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
PD
2SE 1,2P
(124,1585 kPa) (0,7703 m)
=
(87.218,714 kPa)(0,8) 0,6.(124,1585 kPa)
= 0,0007 m = 0,0270 in
t=
Faktor korosi
= 1/8 in
Bentuk
Bahan konstruksi
Kondisi penyimpanan
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
Temperatur
= 28 oC
Densitas air
(Geankoplis, 1997)
Volume air, Va =
D = 1,7633 m ;
Tinggi cairan dalam tangki
H = 2,1159 m
=
(4,3036 )(2,1159 )
= 1,7633 m = 5,7850 ft
(5,1644 )
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
PD
2SE 1,2P
t=
Bentuk
= 30C
Tekanan
= 1 atm
= 1.056,0000 kg/jam
Densitas air
= 996,2400 kg/m3
= 20 %
Perhitungan:
a. Volume tangki
Volume air, Va =
(Perry, 1997)
b. Diameter tangki
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H =2 : 3
1
D 2 H
4
1
3
30,5276 m 3 = D 2 D
4
2
3
30,5276 m 3 = D 3
8
V=
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
t=
(Brownell,1959)
Bentuk
= 0,0613 kg/jam
Densitas H2SO4
Kebutuhan perancangan
= 30 hari
Faktor keamanan
= 20 %
(Perry, 1999)
Ukuran Tangki
Volume larutan, Vl =
Maka:
D = 0,9839 m ; H = 1,3119 m
Tinggi larutan H2SO4 dalam tangki =
=
= 1,0933 m = 3,5868 ft
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik
Phid = x g x l
= 1061,7 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,0933 m
= 11.374,9688 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
(Brownell, 1959)
(Brownell, 1959)
t=
Faktor korosi
= 1/8 in
DayaPengaduk
Jenis pengaduk
Jumlah baffle
: 4 buah
E/Da = 1
; E = 0,3280 m
L/Da =
; L = x 0,3280 = 0,0820 m
W/Da = 1/5
J/Dt = 1/12
(Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
N (D a )
N Re =
(Geankoplis, 1983)
N Re =
(66,2801)(1) (1,0760) 2
0,012
= 6.395,1201
K .n 3 .D a
P= T
gc
(McCabe, 1999)
KT = 6,3
(McCabe, 1999)
Bentuk
Bahan konstruksi
= 1 atm
Data :
Laju massa air
Densitas air
= 20 %
= 3 ft = 0,9144 m
= 9,62 ft2
(Geankoplis,1997)
= 3,0 ft
Diameter tutup = diameter tangki = 1 ft
Rasio axis = 2 : 1
Tinggi tutup =
11
0,9144 m = 0,2286 m
22
(Brownell,1959)
(Brownell, 1959)
(Brownell, 1959)
t=
Faktor korosi
= 1/8 in
Bentuk
:1
Data :
Laju alir massa NaOH
= 0,0340 kg/jam
Waktu regenerasi
= 24 jam
= 0,323 m3
Volume tangki
Di 2 Hs
4
(Brownell,1959)
Di 2 Hs
=
4
Di = 0,3204 m
Hs = 3/2 x Di = 0,4806 m
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
t=
Faktor korosi
= 1/8 in
Jumlah baffle
: 4 buah
E/Da = 1
; E = 0,1068 m
L/Da =
; L = x 0,1068 m = 0,0267 m
W/Da = 1/5
J/Dt = 1/12
dengan :
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade pada turbin
W = lebar blade pada turbin
J
= lebar baffle
(Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
N Re =
N Re
N (D a )2
2
(
94,7662 )(1)(0,3504)
=
4,302 10 4
(Geankoplis, 1997)
= 27.040,1448
P=
K T .n 3 .D a
gc
( McCabe,1999)
KT = 6,3
(McCabe,1999)
P=
Untuk P < kW, efisiensi motor 60% (Geankoplis, 2007). Maka daya motor
yang digunakan:
Daya motor penggerak =
0,0002
= 0,0003 hp
0,6
Bentuk
:1
Kondisi operasi
: Temperatur = 280C
Tekanan
= 1 atm
Data :
Laju massa air
= 159,9339 kg/jam
Densitas air
= 20 %
= 3 ft = 0,9144 m
= 9,62 ft2
(Geankoplis,1997)
Rasio axis = 2 : 1
Tinggi tutup =
11
0,9144 = 0,2286 ft
22
(Brownell,1959)
(Brownell, 1959)
(Brownell, 1959)
t=
Faktor korosi
= 1/8 in
Bentuk
:1
Kondisi operasi
: Temperatur = 90 0C
Tekanan
= 1 atm
= 996,24 kg/m3
= 62,1936 lbm/ft3
(Perry, 1999)
Faktor keamanan = 20 %
a. Perhitungan Ukuran Tangki :
Volume air, Va =
2,4776
x 2,0462 = 1,7021 m
2,9731
1
x 1,3617 m = 0,3404 m
4
(Brownell,1959)
= 5%
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
t=
(Brownell,1959)
Tutup terbuat dari bahan yang sama dengan dinding tangki dan ditetapkan
tebal tutup 1/4 in.
Jenis
Jumlah
: 1
Perhitungan:
Menghitung Daya Ketel Uap
W =
34 ,5 P 970,3
H
226,7369 x 850,7357
= 5,7622 hp
34,5 970,3
(Kern, 1965)
57,622
A
= 8,1560 9 buah
=
'
L a 18 0,3925
Bentuk
= 28 C
Tekanan
= 1 atm
= 2 ppm
= 0,0030 kg/jam
Densitas Ca(ClO)2 70 %
Kebutuhan perancangan
= 90 hari
Faktor keamanan
= 20 %
(Perry, 1997)
Perhitungan
a. Ukuran Tangki
Volume larutan, Vl =
(0,0073)(0,2931)
= 0,2442 m
(0,0088)
b. Tebal tangki
Tekanan hidrostatik
P = xgxl
= 1272 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 0,2442 m
= 3,0445 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
P = 3,445 kPa + 101,325 kPa = 104,3695 kPa
Faktor kelonggaran = 5 %
Maka, Pdesign = (1,05) (104,3695 kPa) = 109,5880 kPa
Joint efficiency = 0,8
Allowable stress = 87218,714 kPa
t=
Jumlah baffle
: 4 buah
; E = 0,0651
L/Da =
= diameter tangki
Da
= diameter impeller
= lebar baffle
= 6,719710-4 lbm/ftdetik
(Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
N Re =
N Re =
N ( D a )2
(79,4088)(1)(0,2137 )2
6,7194 10 4
= 5.395,4239
P=
K T .n 3 .D a
N Re g c
KT
= 6,3
P=
= 2,3339.10 -9 hp
Efisiensi motor penggerak = 75 %
Daya motor penggerak =
2,3339.10 -9
= 3,1119.10-9 hp
0,75
Jenis
: 6 unit
Kondisi operasi :
Suhu air masuk menara (TL2)
= 45 C = 113 F
= 30 C = 86 F
= 28 C = 82,4F
Dari Gambar 12-14, Perry, 1999, diperoleh suhu bola basah, Tw = 75F.
Dari kurva kelembaban, diperoleh H = 0,020 kg uap air/kg udara kering
Dari Gambar 12-14, Perry, 1999, diperoleh konsentrasi air = 2,5 gal/ft2menit
Densitas air (45C)
= 990,16 kg/m3
= 8.828,8764 kg/jam
(Perry, 1999)
= 1,4008 kg/s.m2
Perbandingan L : G direncanakan = 5 : 6
Sehingga laju alir gas tiap satuan luas (G) = 1,1674 kg/s.m2
Perhitungan tinggi menara :
Dari Pers. 9.3-8, Geankoplis, 1997 :
Hy1 = (1,005 + 1,88 x 0,020).103 (28 0) + 2,501.106 (0,020)
= 79,2128.103 J/kg
500
Enthalpi 10^-3
450
400
350
300
250
Garis Kesetimabangan
Garis Operasi
200
150
100
50
0
0
20
40
60
80
Suhu
Gambar LD.2 Grafik Entalpi dan Temperatur Cairan pada Cooling Tower (CT)
Ketinggian menara, z =
Hy 2
M.kG.a.P
Hy1
dHy
Hy * Hy
(Geankoplis, 1997)
hy*
1/(hy*-hy)
79,2128
90
0,0927
100
113
0,0769
140
163,65
0,0423
154,5788
189,55
0,0286
1/(hy*-hy)
0.1000
0.0900
0.0800
0.0700
0.0600
0.0500
0.0400
0.0300
0.0200
0.0100
0.0000
0
50
100
150
200
hy
Hy 2
Hy1
dHy
Hy * Hy
= 2,4155
1,1674 x 2,4155
29 (1,207 x 10 7 ) (1,013 x 10 5 )
= 7,9524 m
Diambil
Bentuk
:1
Kondisi operasi
= 72,4771 L/jam
Densitas air
(Bab VII)
(Perry, 1997)
= 12.176,1455 L = 12,1761 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 12,1761 m3 = 14,6114 m3
Direncanakan perbandingan diameter dengan tinggi silinder, D : H = 1 : 2
1
D 2 H
4
1
14,6114 m 3 = D 2 (2D )
4
3
14,6114 m = 1,5708 D 3
V=
D = 2,1031 m ;
H = 4,2062 m = 13,7996 ft
(12,1761)(4,2062)
= 3,5051 m
(14,6114)
(Brownell,1959)
(Brownell,1959)
PD
2SE 1,2P
t=
Fungsi
Jumlah
:2
Jenis
Data :
: temperatur = 28 oC
Kondisi penyimpanan
tekanan
= 1 atm
: F
Densitas air
= 995,68 kg/m3
= 62,1586 lbm/ft3
F
0,8756 lbm/s
=
= 0,0141 ft 3 /s
3
62,1586 lbm/ft
= 1,4352 m3/jam
= 5 hari
Volume air
= 1,4352 x 5 x 24 = 172,2214 m3
172,2214
= 191,3571 m 3
0,9
= pxlxt
= 1,5 l x l x l
l = 3,9955 m
= 5,9933 m
Lebar bak
= 3,9967 m
Tinggi bak
= 3,9955 m
Luas bak
= 23,9464 m2
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 1.429,7818 kg/jam
= 0,8756 lbm/s
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
= 62,1936 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,8756 lbm / s
= 0,0141 ft3/s
3
62,1936 lbm / ft
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 1 in
Schedule number
: 40
: 1,0490 in = 0,0874 ft
: 1,3150 in = 0,1096 ft
: 0,0060 ft2
0,0141 ft 3 / s
= 2,3464 ft/s
0,0060 ft 2
v D
= 23.709,7544 (Turbulen)
0,00015 ft
= 0,0017
0,0874 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
= 0,5 (1 0 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2,3464 2
= 0,0428 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )
2,3464 2
v2
= 2(0,75)
= 0,1283 ft.lbf/lbm
2. g c
2(32,174)
2,3464 2
v2
= 1(2,0)
= 0,1711 ft.lbf/lbm
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 25 ft = Ff = 4f
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,0050)
(25)(. 2,3464 )2
(0,0874 ).2.(32,174)
= 0,4894 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0 )
2,3464 2
2(1)(32,174 )
= 0,0856 ft.lbf/lbm
= 0,9172 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
dimana : v1 = v2
P1 P2
Z = 50 ft
(Geankoplis,1997)
maka :
0+
32,174 ft / s 2
(50 ft ) + 0 + 0,9172 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 50,9172 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
= - x Wp
- 50,9172 = - 0,8 x Wp
Wp
= 63,6465 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.429,7818
lbm / s 63,6465 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,1013 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/8 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 1.429,7818 kg/jam
= 0,8756 lbm/s
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
= 62,1936 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,8756 lbm / s
= 0,0141 ft3/s
3
62,1936 lbm / ft
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 1 in
Schedule number
: 40
: 1,0490 in = 0,0874 ft
: 1,3150 in = 0,1096 ft
: 0,0060 ft2
0,0141 ft 3 / s
= 2,3464 ft/s
Kecepatan linear, v = Q/A =
0,0060 ft 2
Bilangan Reynold : NRe =
=
v D
= 23.709,7544 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 71.438,7819 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0017
0,0266 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
= 0,5 (1 0 )
2,3464 2
= 0,0428 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )
2,3464 2
v2
= 2(0,75)
= 0,1283 ft.lbf/lbm
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2(32,174)
2. g c
2,3464 2
v2
= 1(2,0)
= 0,1711 ft.lbf/lbm
2(32,174)
2.g c
Pipa lurus 20 ft = Ff = 4f
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,0050)
(20)(. 2,3464 )2
(0,0874 ).2.(32,174)
= 0,3915 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0 )
2,3464 2
2(1)(32,174 )
= 0,0856 ft.lbf/lbm
= 0,8193 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2
Z = 20 ft
maka :
0+
32,174 ft / s 2
(20 ft ) + 0 + 0,8193 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 20,8193 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
= - x Wp
- 20,8193 = - 0,8 x Wp
Wp
= 26,0242 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.429,7818
lbm / s 26,0242 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0414 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/20 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 1.429,7818 kg/jam
= 0,8756 lbm/s
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
= 62,1936 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,8756 lbm / s
= 0,0141 ft3/s
3
62,1936 lbm / ft
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 1 in
Schedule number
: 40
: 1,0490 in = 0,0874 ft
: 1,3150 in = 0,1096 ft
: 0,0060 ft2
0,0141 ft 3 / s
= 2,3464 ft/s
0,0060 ft 2
v D
= 23.709,7544 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 71.438,7819 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0017
0,0266 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A2 v 2
2,3464 2
= 0,5 (1 0 )
= 0,0428 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2,3464 2
v2
= 2(0,75)
= 0,1283 ft.lbf/lbm
2. g c
2(32,174)
2,3464 2
v2
= 1(2,0)
= 0,1711 ft.lbf/lbm
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 20 ft = Ff = 4f
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,0050)
(20)(. 2,3464 )2
(0,0874 ).2.(32,174)
= 0,3915 ft.lbf/lbm
A1
v2
= 1
A2 2. .g c
2,3464 2
= (1 0 )
2(1)(32,174 )
= 0,0856 ft.lbf/lbm
= 0,8193 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
dimana : v1 = v2
P1 P2
Z = 20 ft
(Geankoplis,1997)
maka :
0+
32,174 ft / s 2
(20 ft ) + 0 + 0,8193 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 20,8193 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
= - x Wp
- 20,8193 = - 0,8 x Wp
Wp
= 26,0242 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.429,7818
lbm / s 26,0242 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0414 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/20 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
Densitas alum ()
= 1363 kg/m3
= 85,0898 lbm/ft3
Viskositas alum ()
= 6,72 10-4 cP
4.10 -5 lbm / s
Laju alir volumetrik (Q) =
85,0898 lbm / ft 3
(Othmer, 1967)
= 10-6 ft3/s
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
-6
= 3,9 (10 ft /s )
0,45
(Timmerhaus,1991)
3 0,13
(85,0898 lbm/ft )
= 0,0103 in
: 0,125 in
Schedule number
: 40
: 0,2690 in = 0,0224 ft
: 0,4050 in = 0,0338 ft
: 0,0004 ft2
10 6 ft 3 / s
= 0,0013 ft/s
0,0004 ft 2
v D
= 5.433,3248 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 5.433,3248 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0067
0,0224 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A2 v 2
0,0013 2
= 0,5 (1 0)
2(1)(32,174 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,0013 2
v2
= 2(0,75)
2. g c
2(32,174)
0,0013 2
v2
= 1(2,0)
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 70 ft = Ff = 4f
= 1,2856.10-8 ft.lbf/lbm
= 3,8568.10-8 ft.lbf/lbm
= 5,1424.10-8 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,0062)
(70)(. 0,0013)2
(0,0224).2.(32,174)
= 2.10-6 ft.lbf/lbm
A1
v2
= 1
A2 2. .g c
0,0013 2
= (1 0)
2(1)(32,174 )
= 2,5712.10-8 ft.lbf/lbm
= 2.10-6 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
dimana : v1 = v2
P1 = 2.292,8493 lbf/ft
P2 = 2.727,9592 lbf/ft ;
= 5,1223 ft.lbf/lbm
(Geankoplis,1997)
Z = 20 ft
maka
32,174 ft / s 2
(20 ft ) + 5,1223 ft.lbf/lbm + 2.10 -6 ft.lbf / lbm + Ws = 0
0+
2
32,174 ft.lbm / lbf .s
Ws = - 25,1223 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
= - x Wp
Ws
- 25,1223 = -0,8 x Wp
Wp
= 31,4029 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
0,0715
lbm / s 31,4029 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 2.10-6 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/60 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 82,8423 lbm/ft3
(Othmer, 1967)
= 2,4797.10-7 lbm/ft.s
(Othmer, 1967)
2.10 -5 lbm / s
= 2,8537.10-7 ft3/s
3
82,8423 lbm / ft
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 1/8 in
Schedule number
: 40
: 0,2690 in = 0,0224 ft
: 0,4050 in = 0,0338 ft
: 0,0004 ft2
2,8537.10 -7 ft 3 / s
= 0,0007 ft/s
0,0004 ft 2
v D
= 5.343,2111 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 5.343,2111 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0067
0,0224 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
0,0007 2
2(1)(32,174 )
= 3,9550.10-9 ft.lbf/lbm
0,0007 2
v2
= 2(0,75)
2. g c
2(32,174)
= 1,1865.10-8 ft.lbf/lbm
=0,5 (1 0)
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,0007 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 1,5820.10-8 ft.lbf/lbm
L.v 2
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c
2
(
30)(
. 0,0007 )
= 4(0,0062)
(0,0224).2.(32,174)
= 2,6253.10-7 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0)
0,0007 2
2(1)(32,174 )
= 7,9100.10-9 ft.lbf/lbm
= 3,0208.10-7 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = 2.257,5114 lbf/ft
P2 = 2.727,9592 lbf/ft ;
= 5,6860 ft.lbf/lbm
Z = 20 ft
0+
32,174 ft / s 2
(20 ft ) + 5,6860 ft.lbf / lbm + 3,0208.10 -7 ft.lbf / lbm + Ws = 0
2
32,174 ft.lbm / lbf .s
Ws = - 25,6860 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
- 25,6860
Wp
= - x Wp
= -0,8 x Wp
= 32,1076 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
1 hp
0,0386
lbm / s 32,1076 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 1,3801.10-6 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/60 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 1.429,7818 kg/jam
= 0,8756 lbm/s
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
= 62,1936 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,8756 lbm / s
= 0,0141 ft3/s
3
62,1936 lbm / ft
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 1 in
Schedule number
: 40
: 1,0490 in = 0,0874 ft
: 1,3150 in = 0,1096 ft
: 0,0060 ft2
0,0141 ft 3 / s
= 2,3464 ft/s
0,0060 ft 2
v D
= 23.709,7544 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 71.438,7819 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0017
0,0266 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
2,3464 2
= 0,5 (1 0 )
= 0,0428 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2,3464 2
v2
= 2(0,75)
= 0,1283 ft.lbf/lbm
2. g c
2(32,174)
2,3464 2
v2
= 1(2,0)
= 0,1711 ft.lbf/lbm
2.g c
2(32,174)
L.v 2
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c
2
(
30 )(
. 2,3464 )
= 4(0,0050)
(0,0874 ).2.(32,174)
= 0,5873 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0 )
Total friction loss : F
2,3464 2
2(1)(32,174 )
= 0,0856 ft.lbf/lbm
= 1,0151 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = 2.727,9592lbf/ft
P2 = 2.469,6367 lbf/ft ;
= 4,1535 ft.lbf/lbm
Z = 50 ft
0+
32,174 ft / s 2
(50 ft ) + 4,1535 ft.lbf / lbm + 1,0151 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 46,8616 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
= - x Wp
- 46,8616 = - 0,8 x Wp
Wp
= 58,5769 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.429,7818
lbm / s 58,5769 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0933 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/8 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 1.429,7818 kg/jam
= 0,8756 lbm/s
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
= 62,1936 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,8756 lbm / s
= 0,0141 ft3/s
3
62,1936 lbm / ft
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 1 in
Schedule number
: 40
: 1,0490 in = 0,0874 ft
: 1,3150 in = 0,1096 ft
: 0,0060 ft2
0,0141 ft 3 / s
= 2,3464 ft/s
0,0060 ft 2
v D
= 23.709,7544 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 71.438,7819 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0017
0,0266 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A2 v 2
2,3464 2
= 0,5 (1 0 )
= 0,0428 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2,3464 2
v2
= 2(0,75)
= 0,1283 ft.lbf/lbm
2. g c
2(32,174)
2,3464 2
v2
= 1(2,0)
= 0,1711 ft.lbf/lbm
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,0050)
(30)(. 2,3464 )2
(0,0874 ).2.(32,174)
= 0,5873 ft.lbf/lbm
A1
v2
= 1
A2 2. .g c
2,3464 2
= (1 0 )
2(1)(32,174 )
= 0,0856 ft.lbf/lbm
= 1,0151 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
dimana : v1 = v2
P1 = 2.469,6367 lbf/ft
(Geankoplis,1997)
P2 = 2.475,9356 lbf/ft ;
= 0,1013 ft.lbf/lbm
Z = 30 ft
0+
32,174 ft / s 2
(30 ft ) + 0,1013 ft.lbf / lbm + 1,0151 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 31,1164 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
= - x Wp
- 31,1164 = - 0,8 x Wp
Wp
= 38,8954 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.429,7818
lbm / s 38,8954 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0619 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/8 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 102,8456 kg/jam
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
= 0,0630 lbm/s
= 62,1936 lbm/ft3
= 0,0005 lbm/ft.s
0,0630 lbm / s
= 0,0010 ft3/s
3
62,1936 lbm / ft
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 0,3750 in
Schedule number
: 40
: 0,4930 in = 0,0411 ft
: 0,6750 in = 0,0563 ft
: 0,0013 ft2
0,001 ft 3 / s
= 0,7790 ft/s
0,0013 ft 2
v D
= 3.699,1589 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 5.752,5154 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0037
0,0411 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
= 0,5 (1 0)
0,7790 2
2(1)(32,174 )
0,7790 2
v2
= 2(0,75)
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2(32,174)
2. g c
= 0,0047 ft.lbf/lbm
= 0,0141 ft.lbf/lbm
0,7790 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0189 ft.lbf/lbm
L.v 2
Pipa lurus 20 ft = Ff = 4f
D.2.g c
= 4(0,0060)
(20)(. 0,7790 )2
(0,0411 ).2.(32,174)
= 0,1102 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0)
0,7790 2
2(1)(32,174 )
= 0,0094 ft.lbf/lbm
= 0,1573 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = 2.475,9356 lbf/ft
P2 = 2.271,6084 lbf/ft ;
= 3,2853 ft.lbf/lbm
Z = 20 ft
Maka
0+
32,174 ft / s 2
(20 ft ) + (3,2853 ft.lbf/lbm) + 0,1573 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -16,8720 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
= - x Wp
-16,8720 = -0,8 x Wp
Wp
= 21,0900 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
1 hp
102,8456
lbm / s 21,0900 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0024 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/60 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 102,8456 kg/jam
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
= 0,0630 lbm/s
= 62,1936 lbm/ft3
= 0,0005 lbm/ft.s
0,0630 lbm / s
= 0,0010 ft3/s
3
62,1936 lbm / ft
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 0,3750 in
Schedule number
: 40
: 0,4930 in = 0,0411 ft
: 0,6750 in = 0,0563 ft
: 0,0013 ft2
0,001 ft 3 / s
= 0,7790 ft/s
0,0013 ft 2
v D
= 3.699,1589 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 5.752,5154 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0037
0,0411 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
0,7790 2
= 0,5 (1 0)
2(1)(32,174 )
1 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,7790 2
v2
= 1(0,75)
2. g c
2(32,174)
0,7790 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0047 ft.lbf/lbm
= 0,0071 ft.lbf/lbm
= 0,0189 ft.lbf/lbm
L.v 2
Pipa lurus 20 ft = Ff = 4f
D.2.g c
= 4(0,0060)
(20)(. 0,7790 )2
(0,0411 ).2.(32,174)
= 0,1102 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0)
0,7790 2
2(1)(32,174 )
= 0,0094 ft.lbf/lbm
= 0,1503 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2
Z = 20 ft
Maka
0+
32,174 ft / s 2
(20 ft ) + 0 + 0,1503 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 20,1503 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
= - x Wp
- 20,1503 = -0,8 x Wp
Wp
= 25,1878 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
102,8456
lbm / s 25,1878 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0029 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/60 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
= 996,24 kg/m3
= 62,1936 lbm/ft3
= 0,0630 lbm/s
= 0,0005 lbm/ft.s
0,0630 lbm / s
= 0,0010 ft3/s
3
62,1936 lbm / ft
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 0,3750 in
Schedule number
: 40
: 0,4930 in = 0,0411 ft
: 0,6750 in = 0,0563 ft
: 0,0013 ft2
0,001 ft 3 / s
= 0,7790 ft/s
Kecepatan linear, v = Q/A =
0,0013 ft 2
Bilangan Reynold : NRe =
=
v D
= 3.699,1589 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 5.752,5154 dan /D =
maka harga f = 0,0060
Friction loss :
0,00015 ft
= 0,0037
0,0411 ft
(Geankoplis,1997)
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
= 0,5 (1 0)
0,7790 2
2(1)(32,174 )
0,7790 2
v2
= 2(0,75)
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2. g c
2(32,174)
0,7790 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0047 ft.lbf/lbm
= 0,0141 ft.lbf/lbm
= 0,0189 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,0060)
(30)(. 0,7790 )2
(0,0411 ).2.(32,174)
= 0,1653 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0)
0,7790 2
2(1)(32,174 )
= 0,0094 ft.lbf/lbm
= 0,2124 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = 2.271,6084 lbf/ft
P2 = 2.463,3087 lbf/ft ;
= 3,0823 ft.lbf/lbm
Z = 30 ft
Maka
0+
32,174 ft / s 2
(30 ft ) + 3,0823 ft.lbf/lbm + 0,2124 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 33,2947 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
= - x Wp
- 33,2947 = -0,8 x Wp
Wp
= 41,6184 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
102,8456
lbm / s 41,6184 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0048 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/60 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
Densitas H2SO4 ()
= 1061,7 kg/m3
= 66,2801 lbm/ft3
(Othmer, 1967)
Viskositas H2SO4 ()
= 5,2 cP
= 0,0035 lbm/ft.s
(Othmer, 1967)
4.10 -5 lbm / s
= 5,6599.10-7 ft3/s
Laju alir volumetrik (Q) =
3
66,2801lbm / ft
Desain pompa :
Asumsi aliran laminar
Di,opt
= 3 (Q)0,36()0,18
(Timmerhaus,1991)
: 1/8 in
Schedule number
: 40
: 0,2690 in = 0,0224 ft
: 0,4050 in = 0,0338 ft
: 0,0004 ft2
5,6599.10 -7 ft 3 / s
= 0,0014 ft/s
0,0004 ft 2
v D
= 0,6017 (laminar)
maka harga f = 0,0800
(Timmerhaus,1991)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
0,0014 2
2(1)(32,174 )
= 1,5557.10-8 ft.lbf/lbm
0,0014 2
v2
= 2(0,75)
2. g c
2(32,174)
= 4,6672.10-8 ft.lbf/lbm
=0,5 (1 0)
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,0014 2
v2
= 1(2,0)
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
= 6,2230.10-8 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,08)
(30)(. 0,0014 )2
(0,0224).2.(32,174)
= 1,3325.10-5 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0)
0,0014 2
2(1)(32,174 )
= 3,1115.10-8 ft.lbf/lbm
= 1,3481.10-5 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
dimana : v1 = v2
P1 = 2.353,8005 lbf/ft
(Geankoplis,1997)
P2 = 2.271,6084 lbf/ft ;
= 1,2401 ft.lbf/lbm
Z = 20 ft
maka
32,174 ft / s 2
(20 ft ) + 1,2401 ft.lbf / lbm + 1,3481.10 -5 ft.lbf / lbm + Ws = 0
0+
2
32,174 ft.lbm / lbf .s
Ws = - 21,2401 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
= - x Wp
Ws
- 21,2401 = -0,8 x Wp
Wp
= 26,5501 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
0,0613
lbm / s 26,5501 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 1,8109.10-6 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/60 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
Densitas NaOH ()
= 1518 kg/m3
Viskositas NaOH ()
= 94,7662 lbm/ft3
0,00002 lbm / s
= 2,1980.10-7 ft3/s
3
94,7662 lbm / ft
(Othmer, 1967)
(Othmer, 1967)
Desain pompa :
Asumsi aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 1/8 in
Schedule number
: 40
: 0,2690 in = 0,0224 ft
: 0,4050 in = 0,0338 ft
: 0,0004 ft2
2,1980.10 -7 ft 3 / s
= 0,0005 ft/s
Kecepatan linear, v = Q/A =
0,0004 ft 2
Bilangan Reynold : NRe =
=
v D
= 4.037,9237 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 4.037,9237 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0067
0,0224 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A2 v 2
=0,5 (1 0)
0,0005 2
2(1)(32,174 )
= 2,3463.10-9 ft.lbf/lbm
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,0005 2
v2
= 2(0,75)
2. g c
2(32,174)
0,0005 2
v2
= 1(2,0)
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
= 4(0,0088)
= 7,0389.10-9 ft.lbf/lbm
= 9,3852.10-9 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
(30)(. 0,0005)2
(0,0224).2.(32,174)
= 2,2106.10-7 ft.lbf/lbm
A1
v2
= 1
A2 2. .g c
0,0005 2
= (1 0)
= 4,6926.10-9 ft.lbf/lbm
2(1)(32,174 )
= 2,4452.10-7 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = 2.240,6533 lbf/ft
P2 = 2.271,6084 lbf/ft ;
= 0,3266 ft.lbf/lbm
Z = 20 ft
maka
32,174 ft / s 2
(20 ft ) + (0,3266 ft.lbf / lbm) + 2,4452.10 -7 ft.lbf / lbm + Ws = 0
0+
2
32,174 ft.lbm / lbf .s
Ws = - 20,3266 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
= - x Wp
- 20,3266 = -0,8 x Wp
Wp
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
0,0340
lbm / s 25,4083 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 9,6228.10-7 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/60 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F) = 102,8456 kg/jam
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
= 0,0630 lbm/s
= 62,1936 lbm/ft3
= 0,0005 lbm/ft.s
0,0630 lbm / s
= 0,0010 ft3/s
3
62,1936 lbm / ft
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 0,3750 in
Schedule number
: 40
: 0,4930 in = 0,0411 ft
: 0,6750 in = 0,0563 ft
: 0,0013 ft2
0,001 ft 3 / s
= 0,7790 ft/s
0,0013 ft 2
v D
= 3.699,1589 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 5.752,5154 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0037
0,0411 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
0,7790 2
= 0,5 (1 0)
2(1)(32,174 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,7790 2
v2
= 2(0,75)
2. g c
2(32,174)
0,7790 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0047 ft.lbf/lbm
= 0,0141 ft.lbf/lbm
= 0,0189 ft.lbf/lbm
L.v 2
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
D.2.g c
= 4(0,0060)
(30)(. 0,7790 )2
(0,0411 ).2.(32,174)
= 0,1653 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0)
0,7790 2
2(1)(32,174 )
= 0,0094 ft.lbf/lbm
= 0,2124 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 =
2.463,3087 lbf/ft
P2 = 83.074,3525 lbf/ft ;
= 1.296,1316 ft.lbf/lbm
Z = 40 ft
Maka
0+
32,174 ft / s 2
(40 ft ) + 1.296,1316 ft.lbf/lbm + 0,2124 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 1.255,9192 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
= - x Wp
Ws
- 1.255,9192 = -0,8 x Wp
Wp
= 1.569,8990 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
102,8456
lbm / s 1.569,8990 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,1798 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/4 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 270,9361 kg/jam
= 0,1659 lbm/s
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
= 62,1936 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,1659 lbm / s
62,1936 lbm / ft 3
= 0,0027 ft3/s
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 1/2 in
Schedule number
: 40
: 0,6220 in = 0,0518 ft
: 0,8400 in = 0,0700 ft
: 0,0021 ft2
0,0027 ft 3 / s
= 1,2704 ft/s
0,0021 ft 2
v D
= 7.611,1751 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 7.611,1751 dan /D =
maka harga f = 0,0062
0,00015 ft
= 0,0029
0,0518 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A2 v 2
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
1,2704 2
= 0,5 (1 0)
2(1)(32,174 )
= 0,0125 ft.lbf/lbm
1,2704 2
v2
= 2(0,75)
2. g c
2(32,174)
= 0,0376 ft.lbf/lbm
1,2704 2
v2
= 2(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,1003 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
= 4(0,0062)
(50)(. 1,2704 )2
(0,0518 )2.(32,174)
= 0,6000 ft.lbf/lbm
A1
v2
= 1
A2 2. .g c
1,2704 2
= (1 0)
2(1)(32,174 )
= 0,0251 ft.lbf/lbm
= 0,7756 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = 2.685,2548 lbf/ft
P2 = 2.116,5414 lbf/ft ;
= -9,1442 ft.lbf/lbm
Z = 50 ft
maka
32,174 ft / s 2
(50 ft ) - 9,1442 ft.lbf / lbm + 0,5693 ft.lbf / lbm + Ws = 0
0+
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 41,6313 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
= - x Wp
Ws
- 41,6313 = -0,8 x Wp
Wp
= 52,0391 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
270,9361
lbm / s 52,0391 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0157 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/20 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 6 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 8.828,8764 kg/jam
= 5,4068 lbm/s
Densitas air ()
= 995,68 kg/m3
= 62,1586 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
5,4068 lbm / s
62,1586 lbm / ft 3
= 0,0870 ft3/s
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
= 3,9 (0,0870 ft3/s )0,45 ( 62,1586 lbm/ft3)0,13
= 2,2231 in
(Timmerhaus,1991)
: 2,5 in
Schedule number
: 40
: 2,4690 in = 0,2058 ft
: 2,8750 in = 0,2396 ft
: 0,0332 ft2
0,0870 ft 3 / s
= 2,6200 ft/s
Kecepatan linear, v = Q/A =
0,0332 ft 2
Bilangan Reynold : NRe =
=
v D
= 62.273,3346 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 62.273,3346 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0088
0,2058 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
2,6200 2
2(1)(32,174 )
= 0,0533 ft.lbf/lbm
2,6200 2
v2
= 2(0,75)
2. g c
2(32,174)
= 0,1600 ft.lbf/lbm
= 0,5 (1 0)
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2,6200 2
v2
= 1(2,0)
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
L.v 2
D.2.g c
= 0,2134 ft.lbf/lbm
= 4(0,009)
(30)(. 2,6200 )2
(0,2058).2.(32,174)
= 0,5599 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
= (1 0)
2,6200 2
2(1)(32,174 )
= 0,1067 ft.lbf/lbm
= 1,0933 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2
Z = 30 ft
32,174 ft / s 2
(30 ft ) + 0 + 1,0933 ft.lbf / lbm + Ws = 0
0+
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 31,0933 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
= - x Wp
- 31,0933 = -0,8 x Wp
Wp
= 38,8667 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
8.828,8764
lbm / s 38,8667 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,3821 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/2 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
= 62,1936 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,6467 lbm / s
= 0,0104 ft3/s
3
62,1936 lbm / ft
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 1 in
Schedule number
: 40
: 1,0490 in = 0,0874 ft
: 1,3150 in = 0,1096 ft
: 0,0060 ft2
0,0104 ft 3 / s
= 1,7330 ft/s
0,0060 ft 2
v D
= 17.510,6326 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
0,00015 ft
= 0,0018
0,0874 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
=0,5 (1 0)
1,7330 2
2(1)(32,174 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
= 0,0233 ft.lbf/lbm
1,7330 2
v2
= 2(0,75)
2. g c
2(32,174)
1,7330 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0700 ft.lbf/lbm
= 0,0933 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
2
(
30 )(
. 1,7330 )
= 4(0,005)
(0,0874).2.(32,174)
= 0,3203 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
1,7330 2
2(1)(32,174 )
= 0,0467 ft.lbf/lbm
= 0,5537 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
dimana : v1 = v2
P1 = 2.475,9356 lbf/ft
P2 = 2.870,6074 lbf/ft ;
Z = 30 ft
= -6,3459 ft.lbf/lbm
(Geankoplis,1997)
maka
0+
32,174 ft / s 2
(30 ft ) 6,3459 ft.lbf / lbm + 0,5537 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 24,2079 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
= - x Wp
Ws
- 24.2079
= -0,8 x Wp
Wp
= 30,2598 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.056
lbm / s 30,2598 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0356 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/20 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1 unit
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 0,0030 kg/jam
= 1,8477.10-6 lbm/s
Densitas kaporit ()
= 1272 kg/m3
= 79,4088 lbm/ft3
Viskositas kaporit ()
= 6,7197.10-4 cP
= 4,5156.10-7 lbm/ft.s
Desain pompa :
1,8477.10 6 lbm / s
= 2,3268.10-8 ft3/s
3
79,4088 lbm / ft
= 3 (Q)0,36()0,18
(Timmerhaus,1991)
: 1/8 in
Schedule number
: 40
: 0,2690 in = 0,0224 ft
: 0,4050 in = 0,0338 ft
: 0,0004 ft2
2,3268.10 -8 ft 3 / s
= 0,0001 ft/s
0,0004 ft 2
v D
= 229,3094 (Laminar)
maka harga f = 0,08
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
(0,0001) 2
2(1)(32,174 )
= 2,6293.10-11 ft.lbf/lbm
(0,0001) 2
v2
= 2(0,75)
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
2(32,174)
2. g c
= 7,8879.10-11 ft.lbf/lbm
=0,5 (1 0 )
(0,0001) 2
v2
= 1(2,0)
2(32,174)
2.g c
L.v 2
D.2.g c
= 1,0517.10-10 ft.lbf/lbm
= 4(0,08)
(30)(. 0,0001)2
(0,0224).2.(32,174)
= 2,2520.10-8 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
(0,0001) 2
2(1)(32,174 )
= 5,2586.10-11 ft.lbf/lbm
= 2,2783.10-8 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 = 2.179,8144 lbf/ft
P2 = 2.870,6074 lbf/ft ;
= 8,6992 ft.lbf/lbm
Z = 20 ft
32,174 ft / s 2
(20 ft ) + 8,6992 + 2,2783.10 -8 ft.lbf / lbm + Ws = 0
0+
2
32,174 ft.lbm / lbf .s
Ws = - 28,6992 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
= - x Wp
- 28,6992 = -0,8 x Wp
Wp = 35,8740 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
0,0030
lbm / s 35,8740 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 1,2052.10-7 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/60 Hp
36.
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1
Kondisi operasi :
P = 1 atm
T = 30 oC
Laju alir massa (F)
= 1.056 kg/jam
= 0,6467 lbm/s
Densitas air ()
= 996,24 kg/m3
= 62,1936 lbm/ft3
Viskositas air ()
= 0,8007cP
= 0,0005 lbm/ft.s
0,6467 lbm / s
= 0,0104 ft3/s
3
62,1936 lbm / ft
Desain pompa :
Asumsi : aliran turbulen
Di,opt
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 1 in
Schedule number
: 40
: 1,0490 in = 0,0874 ft
: 1,3150 in = 0,1096 ft
: 0,0060 ft2
0,0104 ft 3 / s
= 1,7330 ft/s
0,0060 ft 2
v D
= 17.510,6326 (Turbulen)
0,00015 ft
= 0,0018
0,0874 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A v2
1 Sharp edge entrance= hc = 0,5 1 2
A1 2
=0,5 (1 0)
1,7330 2
2(1)(32,174 )
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
= 0,0233 ft.lbf/lbm
1,7330 2
v2
= 2(0,75)
2. g c
2(32,174)
1,7330 2
v2
= 1(2,0)
1 check valve = hf = n.Kf.
2.g c
2(32,174)
Pipa lurus 30 ft = Ff = 4f
= 4(0,005)
= 0,0700 ft.lbf/lbm
= 0,0933 ft.lbf/lbm
L.v 2
D.2.g c
(30)(. 1,7330 )2
(0,0874).2.(32,174)
= 0,3203 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
1,7330 2
2(1)(32,174 )
= 0,0467 ft.lbf/lbm
= 0,5537 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
dimana : v1 = v2
P1 = 15,6642 lbf/ft
P2 = 1.044,2774 lbf/ft ;
= -16,5389 ft.lbf/lbm
(Geankoplis,1997)
Z = 30 ft
maka
32,174 ft / s 2
(30 ft ) 16,5389 ft.lbf / lbm + 0,5537 ft.lbf / lbm + Ws = 0
0+
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = -14,0148 ft.lbf/lbm
Effisiensi pompa , = 80 %
Ws
- 14.0148
= - x Wp
= -0,8 x Wp
Wp
= 17,5185 ft.lbf/lbm
Daya pompa : P = m x Wp
=
1 hp
1.056
lbm / s 17,5185 ft.lbf / lbm x
(0,45359)(3600)
550 ft.lbf / s
= 0,0206 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor 1/20 Hp
Jenis
: pompa sentrifugal
Jumlah
: 1
Kondisi operasi :
-
Temperatur
= 30C
Densitas solar ()
(Perry, 1997)
Viskositas solar ()
(Perry, 1997)
= 2,0533.10-07 lbm/fts
Laju volume (Q)
= 72,4771 L/jam
= 2,0133.10-5 m3/detik
= 0,0007 ft3/s
Desain pompa :
= 3,9 (Q)0,45()0,13
(Timmerhaus,1991)
: 3/8 in
Schedule number
: 40
: 0,4930 in = 0,0411 ft
: 0,6750 in = 0,0562 ft
: 0,0013 ft2
0,0007 ft 3 / s
= 0,5469 ft/s
Kecepatan linear, v = Q/A =
0,0013 ft 2
Bilangan Reynold : NRe =
=
v D
= 6.090.238,6946 (Turbulen)
Untuk pipa commercial steel diperoleh harga = 0,00015
Pada NRe = 6.090.238,6946 dan /D =
0,00015 ft
= 0,0037
0,0411 ft
(Geankoplis,1997)
Friction loss :
A2 v 2
2 elbow 90 = hf = n.Kf.
0,5469 2
=0,5 (1 0 )
2(1)(32,174 )
= 0,0023 ft.lbf/lbm
0,5469 2
v2
= 2(0,75)
2. g c
2(32,174)
= 0,0070 ft.lbf/lbm
0,5469 2
v2
= 1(2,0)
2.g c
2(32,174)
= 0,0093 ft.lbf/lbm
L.v 2
Pipa lurus 20 ft = Ff = 4f
D.2.g c
2
(
20)(
. 0,5469)
= 4(0,0062)
(0,0411 ).2.(32,174)
= 0,0561 ft.lbf/lbm
A
v2
= 1 1
A2 2. .g c
0,5469 2
2(1)(32,174 )
= 0,0046 ft.lbf/lbm
= 0,0794 ft.lbf/lbm
P P1
2
1
2
v 2 v1 + g ( z 2 z1 ) + 2
+ F + Ws = 0
2
(Geankoplis,1997)
dimana : v1 = v2
P1 P2
Z = 12 ft
maka :
0+
32,174 ft / s 2
(12 ft ) + 0 + 0,0794 ft.lbf / lbm + Ws = 0
32,174 ft.lbm / lbf .s 2
Ws = - 12,0794 ft.lbf/lbm
Tenaga pompa, P =
Ws Q (12,0794)(0,0007 ) (55,56 )
=
= 0,0009 hp
550
550
0,0009
= 0,0011 Hp
0,8
LAMPIRAN E
PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI
Dalam rencana pra rancangan pabrik pembuatan phenol ini digunakan asumsi
sebagai berikut:
2. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
2. Kapasitas maksimum adalah 5.000 ton/tahun.
2. Perhitungan didasarkan pada harga alat terpasang (HAT)
2. Harga alat disesuaikan dengan nilai tukar dolar terhadap rupiah, yaitu:
US$ 1 = Rp 11.320,(Keputusan Menteri Keuangan RI No.: 110/KM.1/2009)
1. Modal Investasi Tetap (Fixed Capital Investment)
1.1. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)
Biaya Tanah Lokasi Pabrik
Luas tanah seluruhnya = 10.824 m2
Biaya tanah pada lokasi pabrik berkisar Rp 100.000/m2.
Harga tanah seluruhnya =10.824 m2 Rp 100.000/m2 = Rp 1.082.400.000,Biaya perataan tanah diperkirakan 5%
Biaya perataan tanah = 0,05 x Rp 1.082.400.000,- = Rp 54.120.000,Maka total biaya tanah (A) adalah Rp 1.136.520.000,Harga Bangunan dan Sarana
Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya
Harga
No
Nama Bangunan
Luas (m2)
(Rp/m2)
1
2
3
4
5
6
Areal proses
Areal produk
Bengkel
Areal bahan baku
Pengolahan limbah
Laboratorium
2.000
100
200
200
500
200
2.000.000
400.000
500.000
400.000
1.200.000
1.200.000
Jumlah (Rp)
4.000.000.000
40.000.000
100.000.000
80.000.000
600.000.000
240.000.000
Tabel LE.1 Perincian Harga Bangunan, dan Sarana Lainnya ................. (lanjutan)
Jumlah (Rp)
Harga
No
Nama Bangunan
Luas (m2)
2
(Rp/m )
7
8
9
10
11
Stasiun operator
Pengolahan air
Ruang boiler
Pembangkit listrik
Unit pemadam kebakaran
200
800
200
300
200
1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
500.000
200.000.000
800.000.000
200.000.000
300.000.000
100.000.000
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Perpustakaan
Kantin
Parkir
Perkantoran
Daerah perluasan
Pos keamanan
Aula
Tempat ibadah
Poliklinik
Perumahan karyawan
Taman
Jalan
TOTAL
100
200
200
800
1.000
24
200
100
300
2.000
200
800
10.824
200.000
100.000
100.000
650.000
50.000
300.000
400.000
500.000
500.000
500.000
100.000
100.000
-
20.000.000
20.000.000
20.000.000
520.000.000
50.000.000
7.200.000
80.000.000
50.000.000
150.000.000
1.000.000.000
20.000.000
80.000.000
8.667.200.000
PerincianHargaPeralatan
Harga peralatan yang di impor dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan berikut (Timmerhaus et al, 2004) :
m
X2 Ix
Cx = Cy
X 1 I y
dimana: Cx = harga alat pada tahun 2009
Cy = harga alat pada tahun dan kapasitas yang tersedia
X1 = kapasitas alat yang tersedia
X2 = kapasitas alat yang diinginkan
Ix = indeks harga pada tahun 2009
Iy = indeks harga pada tahun yang tersedia
m = faktor eksponensial untuk kapasitas (tergantung jenis alat)
Untuk menentukan indeks harga pada tahun 2007 digunakan metode regresi
koefisien korelasi:
r=
[n X i Yi X i Yi ]
(n X i 2 (X i )2 ) (n Yi 2 (Yi )2 )
(Montgomery, 1992)
Tahun
(Xi)
Indeks
(Yi)
Xi.Yi
Xi
Yi
1989
895
1780155
3956121
801025
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
915
931
943
967
993
1028
1039
1057
1062
1068
1089
1094
1103
1820850
1853621
1878456
1927231
1980042
2050860
2073844
2110829
2121876
2134932
2178000
2189094
2208206
3960100
3964081
3968064
3972049
3976036
3980025
3984016
3988009
3992004
3996001
4000000
4004001
4008004
837225
866761
889249
935089
986049
1056784
1079521
1117249
1127844
1140624
1185921
1196836
1216609
Total
27937
14184
28307996
55748511
14436786
a=
Maka :
b =
a =
Gambar LE.1
Indeks harga tahun 2009 (Ix) adalah 1240,0165. Maka estimasi harga tangki untuk
(X2) 569,7227 m3 adalah :
569,7227
Cx = US$ 6700 x
1
Cx = US$ 168.740
Cx = Rp 1.910.135.051.,-/unit
0,49
1240,0165
1103
Gambar LE.2 Harga Peralatan untuk Kolom Distilasi. Harga Tidak Termasuk Trays,
Packing, atau Sambungan (Timmerhaus et al, 2004).
Sedangkan dari Gambar LE.3 didapat harga tiap sieve tray adalah US$ 350,untuk kolom berdiameter 0,7 m. Maka untuk tray sebanyak 19 piring diperoleh :
0 ,86
0,864
1240,0165
Cx,tray = 19 x US$ 350
x
x (Rp 11.320)/(US$ 1)
1
1103
Cx,tray = Rp 61.536.683,Jadi total harga keseluruhan unit distilasi (T-101) adalah
= Rp 222.716.401,- + Rp 61.536.683,- = Rp. 284.253.085,-
Gambar LE.3
dilihat pada Tabel LE 3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE 4 untuk
perkiraan peralatan utilitas.
Tabel L. E. 3. Estimasi Harga Peralatan Proses Impor
Kode
No.
Unit
Harga/unit
Alat
Harga Total
TK-101
Rp 1,910,135,051
Rp
1,910,135,051
TK-102
Rp
56,331,936
Rp
56,331,936
TK-201
Rp
63,585,748
Rp
63,585,748
TK-202
Rp 1,519,182,828
Rp
1,519,182,828
TK-203
Rp 1,772,387,749
Rp
1,772,387,749
TK-204
Rp 1,926,515,755
Rp
1,926,515,755
D-201
Rp
284,253,085
Rp
284,253,085
R-101
Rp
142,168,724
Rp
142,168,724
R-201
Rp 2,790,297,561
Rp
2,790,297,561
10
E-101
Rp
3,973,468
Rp
3,973,468
11
E-201
Rp
38,249,386
Rp
38,249,386
12
E-202
Rp
10,639,054
Rp
10,639,054
13
CD-201
Rp
29,950,289
Rp
29,950,289
14
CD-202
Rp
17,700,299
Rp
17,700,299
15
DC-201
Rp
35,701,082
Rp
35,701,082
16
VP-201
Rp
23,396,609
Rp
23,396,609
17
RB-201
Rp
17,551,513
Rp
17,551,513
Jumlah
Rp 10,642,020,137
J-101
Rp
483,146,476
Rp
483,146,476
J-102
Rp
32,687,035
Rp
32,687,035
J-103
Rp
443,700,952
Rp
443,700,952
J-201
Rp
43,434,344
Rp
43,434,344
J-202
Rp
443,738,966
Rp
443,738,966
J-203
Rp
302,997,056
Rp
302,997,056
J-204
Rp
403,349,961
Rp
403,349,961
J-205
Rp
403,106,331
Rp
403,106,331
J-206
Rp
320,037,085
Rp
320,037,085
10
J-207
Rp
337,470,648
Rp
337,470,648
Rp
3,213,668,853
Jumlah
Tabel LE.5 Estimasi Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah Impor
No.
Kode
Alat
Unit
Harga/unit
Harga Total
1 SC
Rp
67,576,031
Rp
67,576,031
2 CL
Rp
1,053,454,301
Rp
1,053,454,301
3 TF
Rp
294,850,852
Rp
294,850,852
4 CE
Rp
146,628,951
Rp
146,628,951
5 AE
Rp
146,628,951
Rp
146,628,951
6 CT
Rp
61,529,331
Rp
61,529,331
7 DE
Rp
244,704,923
Rp
244,704,923
8 KU
Rp
159,727,246
Rp
159,727,246
9 TU-01
Rp
190,703,952
Rp
190,703,952
10 TU-02
Rp
455,290,141
Rp
455,290,141
11 TP-01
Rp
33,787,685
Rp
33,787,685
12 TP-02
Rp
25,312,066
Rp
25,312,066
13 TP-03
Rp
85,143,867
Rp
85,143,867
14 TP-04
Rp
17,332,933
Rp
17,332,933
15 TP-05
Rp
8,378,675
Rp
8,378,675
16 TB-01
Activated
17
sludge
Rp
317,312,793
Rp
317,312,793
Rp
1,127,856,296
Jumlah
Rp
1,127,856,296
Rp
4,436,218,992
Tabel LE.6 Estimasi Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah Non Impor
No.
Kode Alat
Unit
Harga/unit
Harga Total
1 WR
Rp
6,000,000
Rp
12,000,000
2 BS
Rp
6,500,000
Rp
6,500,000
3 PU-201
Rp
2,249,122
Rp
2,249,122
4 PU-202
Rp
2,249,122
Rp
2,249,122
5 PU-203
Rp
2,249,122
Rp
2,249,122
6 PU-204
Rp
77,224
Rp
77,224
7 PU-205
Rp
63,573
Rp
63,573
8 PU-206
Rp
2,249,122
Rp
2,249,122
9 PU-207
Rp
2,249,122
Rp
2,249,122
10 PU-208
Rp
943,334
Rp
943,334
11 PU-209
Rp
943,334
Rp
943,334
12 PU-210
Rp
943,334
Rp
943,334
13 PU-211
Rp
79,669
Rp
79,669
14 PU-212
Rp
58,308
Rp
58,308
15 PU-213
Rp
943,334
Rp
943,334
16 PU-214
Rp
1,300,690
Rp
1,300,690
17 PU-215
Rp
4,107,305
Rp
4,107,305
18 PU-216
Rp
2,034,479
Rp
2,034,479
19 PU-217
Rp
27,790
Rp
27,790
20 PU-218
Rp
2,034,479
Rp
2,034,479
21 PU-219
Rp
839,403
Rp
839,403
22 T.Penampung
Rp
15,000,000
Rp
30,000,000
23 T.Aerasi
Rp
39,000,000
Rp
39,000,000
24 T.Sedimentasi
Rp
472,348,419
Rp
944,696,837
25 Generator
Rp
75,000,000
Rp
150,000,000
Rp
1,207,838,703
Jumlah
Total
InstrumentasidanAlatKontrol
Diperkirakan biaya instrumentasi dan alat kontrol 30 % dari total harga
peralatan (Timmerhaus et al, 2004).
Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D) = 0,30 Rp 26.911.906.098,= Rp 8.073.571.829,-
BiayaPerpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 32 % dari total harga peralatan
(Timmerhaus et al, 2004).
Biaya perpipaan (E) = 0,32 Rp 26.911.906.098,= Rp 8.611.809.951,-
BiayaInstalasiListrik
Diperkirakan biaya instalasi listrik 20% dari total harga peralatan
(Timmerhaus et al, 2004).
BiayaInsulasi
Diperkirakan biaya insulasi 25 % dari total harga peralatan
(Timmerhaus et al, 2004).
Biaya insulasi (G)
BiayaInventarisKantor
Diperkirakan biaya inventaris kantor 5 % dari total harga peralatan
(Timmerhaus et al, 2004).
Biaya inventaris kantor (H)
BiayaPerlengkapanKebakarandanKeamanan
Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 2 % dari total
harga peralatan (Timmerhaus et al, 2004).
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan ( I )
= 0,02 Rp 26.911.906.098,= Rp 538.238.122,-
SaranaTransportasi
Untuk mempermudah pekerjaan, perusahaan memberi fasilitas sarana
transportasi ( J ) seperti pada tabel berikut .
No.
harga/unit
harga total
Direktur
Rp
112,100,000
Rp
112,100,000
Manajer
Daihatsu - Xenia
Rp
91,800,000
Rp
459,000,000
VVT-I 1.0 Mi
3
Bus karyawan
Truk pengangkut
Mobil pemasaran
Mobil pemadam
kebakaran
Mitsubishi Chassis
L-300
Dyna 110 ST
Daihatsu - Grand
Max Blind Van 1.3
Truk Tangki
Rp
108,500,000
Rp
325,500,000
Rp
128,600,000
Rp
257,200,000
Rp
80,000,000
Rp
320,000,000
Rp
203,000,000
Rp
406,000,000
Jumlah
Rp 1,879,800,000
Total MITL = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J
= Rp 71.806.189.660,-
1.2.ModalInvestasiTetapTakLangsung(MITTL)
PraInvestasi
Diperkirakan 10 % dari total harga peralatan (Timmerhaus et al, 2004).
Pra Investasi (K)
= 0,1 x Rp 26.911.906.098,= Rp 2.691.190.610,-
BiayaEngineeringdanSupervisi
Diperkirakan 5% dari total harga peralatan (Timmerhaus et al, 2004).
Biaya Engineering dan Supervisi (L) = 0,05 Rp 26.911.906.098,= Rp 1.345.595.305,-
BiayaLegalitas
Diperkirakan 1% dari total harga peralatan (Timmerhaus et al, 2004).
Biaya Legalitas (M)
BiayaKontraktor
Diperkirakan 5% dari total harga peralatan (Timmerhaus et al, 2004).
Biaya Kontraktor (N)
BiayaTakTerduga
Diperkirakan 15% dari total harga peralatan (Timmerhaus et al, 2004) .
Biaya Tak Terduga (O)
Total MITTL = K + L + M + N + O
= Rp 9.688.286.195,-
Total MIT
= MITL + MITTL
= Rp 71.806.189.660,- + Rp 9.688.286.195,= Rp 81.494.475.855,-
2.ModalKerja
Modal kerja dihitung untuk pengoperasian pabrik selama 3 bulan (= 90 hari).
2.1.PersediaanBahanBaku
= 0.43 kg/jam
= Rp. 3.500,-/kg
(http://indonetwork.co.id/, 2009)
= 0,43 kg x Rp. 3.500,-/kg
= Rp 3.284.064,= 0.6516 kg
= Rp. 4.000,-/kg
(http://indonetwork.co.id/, 2009)
= 0,6516 kg x Rp. 4.000,-/kg
= Rp 5.629.824,-
=
=
=
=
0,0716 kg/jam
Rp 3.500 ,-/kg
(PT. Bratachem 2009)
90 hari 24 jam/hari 0,0716 kg/jam Rp 3.500,- /kg
Rp 540.947,-
Harga
= Rp 3.500,-/kg
(PT. Bratachem 2009)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 0,0386 kg/jam Rp 3500,-/kg
= Rp 292.111,3. Kaporit
Kebutuhan = 0,0030 kg/jam
Harga
= Rp 7.000,-/kg
(PT. Bratachem 2009)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 0,0030 kg/jam Rp 3.000,-/kg
= Rp 45.619,4. Asam Sulfat
Kebutuhan = 0,0613 kg/jam
Harga
= Rp 3.500,-/kg
(PT. Bratachem 2009)
Harga total = 90 hari 24 jam x 0,0613 kg/hari Rp 3.500,-/kg
= Rp 251.689,5. NaOH
Kebutuhan = 0,0340 kg/jam
Harga
= Rp 3500,-/kg
(PT. Bratachem 2009)
Harga total = 90 hari 24 jam 0,0340 kg/jam Rp 3500,-/kg
= Rp 257.143,6. Solar
Kebutuhan = 72,4771 ltr/jam
Harga solar untuk industri = Rp. 5000,-/liter
(PT.Pertamina, 2009)
Harga total = 90 hari 24 jam/hari 72,4771 ltr/jam Rp. 5000,-/liter
= Rp 782.752.211,Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 3 bulan (90 hari)
adalah = Rp 24.956.154.775,-
2.2.Kas
Gaji/bulan
Jumlah gaji/bulan
Dewan Komisaris
Rp 25,000,000
Rp
75,000,000
Direktur
Rp 15,000,000
Rp
15,000,000
Staf Ahli
Rp 10,000,000
Rp
20,000,000
Sekretaris
Rp
2,500,000
Rp
2,500,000
Rp
7,000,000
Rp
7,000,000
Rp
7,000,000
Rp
7,000,000
Manajer Teknik
Rp
7,000,000
Rp
7,000,000
Manajer Produksi
Rp
7,000,000
Rp
7,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Rp
5,000,000
Kepala Seksi
15
Rp
4,000,000
Rp
60,000,000
15
Rp
2,500,000
Rp
37,500,000
12
Rp
2,500,000
Rp
30,000,000
Karyawan Teknik
15
Rp
2,500,000
Rp
37,500,000
Karyawan Produksi
55
Rp
2,500,000
Rp
137,500,000
Dokter
Rp
3,000,000
Rp
6,000,000
Perawat
Rp
1,500,000
Rp
7,500,000
Petugas Keamanan
10
Rp
1,000,000
Rp
10,000,000
Petugas Kebersihan
10
Rp
800,000
Rp
8,000,000
Supir
Rp
1,000,000
Rp
5,000,000
Total
164
Rp
Total gaji pegawai selama 1 bulan = Rp 524.500.000,Total gaji pegawai selama 3 bulan = Rp 1.573.500.000,-
524,500,000
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan
(Pasal 2 ayat 1 UU No.20/00).
Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak (Pasal 6 ayat 1 UU
No.20/00).
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
30.000.000,- (Pasal 7 ayat 1 UU No.21/97).
Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak
dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak (Pasal 8 ayat 2 UU No.21/97).
Bangunan
Rp
1.136.520.000,8.507.200.000,-
Total NJOP
Rp
9.643.720.000,Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak
(Rp.
30.000.000,- )
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak
Rp
9.613.720.000,Pajak yang Terutang (5% x NPOPKP)
Rp.
480.686.000,Tabel LE.9 Perincian Biaya Kas
No.
Jenis Biaya
Jumlah (Rp)
1.573.500.000
1.
Gaji Pegawai
78.675.000
2.
Administrasi Umum
78.675.000
3.
Pemasaran
4.
480.686.000
2.211.536.000
2.3.BiayaStartUp
Diperkirakan 12 % dari Modal Investasi Tetap (Timmerhaus et al, 2004).
= 0,12 Rp 81.494.475.855,= Rp 9.779.337.103,-
2.4.PiutangDagang
IP
HPT
12
dimana: PD
= piutang dagang
IP
= jangka waktu kredit yang diberikan (3 bulan)
HPT
= hasil penjualan tahunan
Penjualan :
1. Harga jual Phenol = US$ 2.03/liter
(ICIS, 2009)
Produksi phenol = 5.106 kg/tahun
Hasil penjualan phenol tahunan
= (5.106 kg/1.059 kg/ltr) x US$ 2.03/ltr x Rp. 11.320,-/US$
= Rp 113.859.638.647,(ICIS, 2009)
2. Harga jual Aseton = US$ 1.63/kg
PD =
3.BiayaProduksiTotal
3.1.BiayaTetap(FixedCost=FC)
25
2. Kelompok 2
12,5
3. Kelompok 3
16
6,25
20
II. Bangunan
Permanen
P
L
n
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
= Rp 3.533.483.483,-
3.1.10.
Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap
langsung (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2007).
= 0,0031 Rp 71.806.189.660,= Rp 222.599.188,2. Biaya asuransi karyawan.
Premi asuransi = Rp. 351.000,-/tenaga kerja (PT. Prudential Life
Assurance, 2007)
Maka biaya asuransi karyawan = 164 orang x Rp. 351.000,-/orang
= Rp. 57.564.000,Total biaya asuransi (Y)
= Rp 280.163.188,-
3.1.11.
Rp 480.686.000,-
3.2.Variabel
3.2.1. Biaya Variabel Bahan Baku Proses dan Utilitas per tahun
Biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 90 hari adalah
Rp 24.956.154.775,Total biaya persediaan bahan baku proses dan utilitas selama 1 tahun
= Rp 24.956.154.775,- x (330/90)
= Rp 91.505.900.840,-
Total biaya variabel = Rp 96.639.381.877,Total biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp 31.691.818.630,- + Rp 96.639.381.877,= Rp. 128.331.200.507,-
4.PerkiraanLaba/RugiPerusahaan
4.1.
4.2.
Pajak Penghasilan
Berdasarkan UURI Nomor 17 ayat 1 Tahun 2000, Tentang Perubahan
Ketiga atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan
adalah (Rusjdi, 2004):
Penghasilan sampai dengan Rp 50.000.000,- dikenakan pajak sebesar 10 %.
Penghasilan Rp 50.000.000,- sampai dengan Rp 100.000.000,- dikenakan
pajak sebesar 15 %.
Penghasilan di atas Rp 100.000.000,- dikenakan pajak sebesar 30 %.
= Rp
5.000.000,-
- 15 % (Rp100.000.000- Rp 50.000.000)
= Rp
7.500.000,-
= Rp
Total PPh
4.3.
= Rp 9.986.095.285,-
5.AnalisaAspekEkonomi
5.1.
9.973.595.285,-
5.2.
Biaya Tetap
100 %
Total Penjualan Biaya Variabel
x 100%
Rp 31.691.818.630,Rp 161.844.082.536,- - 96.639.381.877,= 48,60 %
Kapasitas produksi pada titik BEP = 48,60 % x 5.000 ton/tahun
= 2.430,1790 ton/tahun
BEP =
5.3.
5.4
5.5.
= 0,1771 x 1 tahun
POT
= 5,65 tahun
5.6.
Biaya Variabel
(Rp)
Rp
-
Rp
31,691,818,630
Rp
10
Rp 31,691,818,630
Rp
9,663,938,188
Rp
41,355,756,818
Rp
16,184,408,254
20
Rp 31,691,818,630
Rp 19,327,876,375
Rp
51,019,695,006
Rp
32,368,816,507
30
Rp 31,691,818,630
Rp 28,991,814,563
Rp
60,683,633,193
Rp
48,553,224,761
40
Rp 31,691,818,630
Rp 38,655,752,751
Rp
70,347,571,381
Rp
64,737,633,014
50
Rp 31,691,818,630
Rp 48,319,690,939
Rp
80,011,509,569
Rp
80,922,041,268
60
Rp 31,691,818,630
Rp 57,983,629,126
Rp
89,675,447,756
Rp
97,106,449,521
70
Rp 31,691,818,630
Rp 67,647,567,314
Rp
99,339,385,944
Rp 113,290,857,775
80
Rp 31,691,818,630
Rp 77,311,505,502
Rp
109,003,324,132
Rp 129,475,266,028
90
Rp 31,691,818,630
Rp 86,975,443,689
Rp
118,667,262,320
Rp 145,659,674,282
100
Rp 31,691,818,630
Rp 96,639,381,877
Rp
128,331,200,507
Rp 161,844,082,536
Laba sebelum
pajak
P/F
pada i
=
20%
PV pada i =
20%
P/F
pada i
=
21%
Pajak
Laba Sesudah
pajak
Depresiasi
131,928,510,610
131,928,510,610
131,928,510,610
33,512,882,028
10,036,364,608
23,476,517,420
10,471,070,368
33,947,587,788
0.8333
28,289,656,490
0.8264
28,055,857,676
36,864,170,231
11,041,751,069
25,822,419,162
10,471,070,368
36,293,489,530
0.6944
25,203,812,173
0.6830
24,788,941,691
40,550,587,254
12,147,676,176
28,402,911,078
10,471,070,368
38,873,981,446
0.5787
22,496,517,040
0.5645
21,943,349,084
44,605,645,980
13,364,193,794
31,241,452,186
10,471,070,368
41,712,522,554
0.4823
20,115,992,744
0.4665
19,459,199,618
49,066,210,577
14,702,363,173
34,363,847,404
10,471,070,368
44,834,917,772
0.4019
18,018,147,896
0.3855
17,285,801,679
53,972,831,635
16,174,349,491
37,798,482,145
10,471,070,368
48,269,552,513
0.3349
16,165,375,472
0.3186
15,380,166,988
59,370,114,799
17,793,534,440
41,576,580,359
10,471,070,368
52,047,650,727
0.2791
14,525,544,100
0.2633
13,705,773,150
65,307,126,279
19,574,637,884
45,732,488,395
10,471,070,368
56,203,558,763
0.2326
13,071,151,467
0.2176
12,231,531,922
71,837,838,907
21,533,851,672
50,303,987,235
10,471,070,368
60,775,057,603
0.1938
11,778,613,324
0.1799
10,930,928,317
10
79,021,622,797
23,688,986,839
55,332,635,958
10,471,070,368
65,803,706,326
0.1615
10,627,665,947
0.1486
9,781,301,646
48,363,966,042
IRR = 20 +
48,363,966,042
48,363,966,042 41,634,341,160
PV pada i =
21%
41,634,341,160