Anda di halaman 1dari 20

HALAMAN PENGESAHAN

MEMFORMULASIKAN HUBUNGAN ANTARA KONSEP TORSI,


MOMENTUM SUDUT DAN MOMEN INERSIA BERDASARKAN DENGAN
HUKUM II NEWTON SERTA PENERAPANNYA DALAM MASALAH
BENDA TEGAR DAN MENGANALISIS PRINSIP KESEIMBANGAN
BENDA TEGAR MELALUI PERCOBAAN.
Laporan hasil praktikum fisika ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Mengetahui;
Guru Pembimbing

SUPARMI S.pD

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan izin dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca dan
melengkapi materi yang tak di bahas secara mendetail di buku.Makalah ini dibuat
sebagai referensi sekaligus menjadi salah satu penilaian dari dosen.diharapkan
makalah ini dapat memberikan sekaligus menambah pengetahuan pembaca.
Makalah ini berisi informasi tentang Kesetimbangan Benda Tegar. Yang saya
harapkan pembaca dapat mengertahui berbagai aspek yang berhubungan dengan
keseimbangan benda tegar dan kejadian hidup yang masih mengandung unsur dari
bahan yang saya bahas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Sidoarjo, 11 Februari 2015

(penyusun)

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.1
KATA PENGANTAR......2
DAFTAR ISI.....3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................4
1.2 Manfaat Penelitian......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Menganalisis Keseimbangan Benda Tegar...............................................5

Tujuan.........................................................................................
..........5

2.2 Dasar Teori................................................................................................5


2.3 Alat dan Bahan .........................................................................................7
2.4 Langkah Kerja...........................................................................................7
2.5 Data Percobaan.......................................................................................11
2.6 Analisis Data............................................................................................12
2.7 Pertanyaan dan Jawaban.........................................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................16
CATATAN .................................................................................................................17
LAMPIRAN................................................................................................................19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sebagai seorang pelajar, tentunya kita harus berusaha menuntut ilmu
sebanyak-banyaknya.Oleh karena itu, untuk memudahkan kita dalam mengerti
pelajaran yang diajarkan, sehingga siswa mampu memahami mata pelajara fisika,
baik secara materi ataupun secara praktek.
Isi laporan praktikum fisika ini mencakup materi dan kegiatan belajar
berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi mata pelajaran fisika SMA. Materi
praktikum yang kami paparkan ini tidak hanya berguna bagi penyusun, namun juga
berguna bagi siswa yang akan melaksanakan kegiatan praktikum pada mata
pelajaran fisika. Dan juga dapat diaplikasikan di masyarakat dan lingkungan.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Parmi Selaku guru
pembimbing mata pelajaran fisika. Oleh karena itu, kita diharapkan dapat berpikir
kreatif dan memanfaatkan media yang ada untuk mencari segala informasi yang
dibutuhkan sehingga kita dapat belajar secara optimal.

1.2

Manfaat Penulisan

Menumbuhkan minat belajar siswa tentang mata pelajaran fisika.

Menjadikan siswa efektif dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat saat


proses pembelajaran fisika.
Siswa menjadi lebih termotifasi dalam belajar secara kelompok.
Meningkatkan hasil belajar siswa

BAB II
4

PEMBAHASAN

2.1 MENGANALISIS KESEIMBANGAN BENDA TEGAR


Tujuan:
Memformulasikan prinsip keseimbangan pada benda tegar

2.2 DASAR TEORI KESETIMBANGAN BENDA TEGAR


Sebuah benda tegar berada dalam keadaan seimbang mekanis bila, relative
terhadap suatu kerangka acuan inersial .
1. Percepatan linier pusat massanya nol.
2. Percepatan sudutnya mengelilingi sembarang sumbu tetap dalam kerangka acuan
ini juga nol.
Persyaratan di atas tidak mengharuskan benda tersebut dalam keadaan diam,
karena persyaratan pertama membolehkan benda bergerak dengan kecepatan
pusat massanya konstan, sedangkan persyaratan kedua membolehkan benda
berotasi

dengan

kecepatan

sudut

rotasi

yang

konstan

juga.

Bila benda benarbenar diam (relatif terhadap suatu kerangka acuan), yaitu ketika
kecepatan linier pusat massanya dan kecepatan sudut rotasinya terhadap
sembarang sumbu tetap, bernilai nol keduanya, maka benda tegar tersebut
dikatakan berada dalam keseimbangan statik. Bila suatu benda tegar berada dalam
keadaan seimbang statik, maka kedua persyaratan di atas untuk keseimbangan
mekanik akan menjamin benda tetap dalam keadaan seimbang statik. Persyaratan
pertama ekuivalen dengan persyaratan bahwa total gaya eksternal yang bekerja
pada benda tegar sama dengan nol.
Sedangkan persyaratan kedua ekuivalen dengan persyaratan bahwa total torka

eksternal

yang

bekerja

pada

benda

tegar

sama

dengan

nol

Dalam kasus ini yang akan ditinjau hanyalah keseimbangan benda tegar di dalam
pengaruh gaya eksternal yang konservatif. Karena gayanya adalah gaya konservatif,
maka terdapat hubungan antara gaya yang bekerja dengan energi potensialnya,

Keadaan seimbang terjadi ketika nilai Fx = 0, kondisi ini tidak lain adalah syarat titik
ekstrem untuk fungsi energi potensial U(x). Andaikan saja titik seimbang ini kita pilih
sebagai

posisi

0.

Fungsi

energi

potensial

dapat

diekspansikan

Bila a2 > 0 maka pergeseran kecil dari titik seimbang, memunculkan gaya yang
mengarahkan kembali ke titik seimbang. Keseimbangan ini disebut keseimbangan
stabil.
Bila a2 > 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang, memunculkan gaya yang
menjauhkan dari titik seimbangnya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan labil.
Bila a2 = 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang tidak memunculkan gaya.
Keseimbangan ini disebut keseimbangan netral.
Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak
rotasi.Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan
pada bendatepat mengenai suatu titik yang disebut titik berat. Benda akan seimbang
jika pasdiletakkan dititik beratnya.Titik berat merupakan titik dimana benda akan
berada dalam keseimbangan rotasi(tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar
mengalami gerak translasi dan rotasisekaligus, maka pada saat itu titik berat akan
bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasangerak dari titik berat ini menggambarkan
lintasan gerak translasinya.Untuk benda yang berbentuk garis (satu dimensi), letak
titik beratnya berada ditengah-tengah garis. Misalkan sebuah kawat dengan
panjang6m, maka titik beratnya berada pada jarak 3m dari ujungnya.Letak atau

posisi titik berat yaitu terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda
homogen berbentuk teratur,dan terletak pada perpotongan garis kedua garis vertikal
untuk benda sembarang.

2.3 ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Beban 10 g, 20 g, 50 g
2 katrol
Busur derajat
Neraca
Kertas milimeter block besar (6 lembar)
Penggaris besi 30 cm
Pensil

8. 2.4 LANGKAH KERJA


PERCOBAAN 1
1. Siapkan terlebih dahulu beberapa alat yang sudah disiapkan
dan digunakan dalam percobaan.
2. ukurlah panjang dan massa batang penggaris kemudian
letakkan beban tepat ditengah-tengahnya.
3. Susunlah alat-alat sebagai berikut
9.
10.
11.
12.
4.

Aturlah beban W1= 50


g,

W2=60 g, W3= 50 g
hingga mencapai

keseimbangan. Catat massa tiap beban.


5. Ukurlah besar sudut , , dan w batang ( F = W = mg )
6. Hitunglah nilai komponen vektor pada sumbu FAY dan FCY.
7. Masukkan data pengukuran maupun perhitungan kedalam
tabel.
7

8. Ukurlah panjang lengan gaya terhadap pusat yang ditetapkan,


kemudian hitung momen gaya melalui analisis data.
13. Informasi:
Lengan gaya adalah jarak terdekat atau jarak tegak
lurus gaya terhadap poros rotasi. Dalah hal ini dapat
digunakan jarak horizontal karena gaya yang digunakan
adalah gaya vertikal.
14. FAY = FA cos
15. FCY = FA cos
Momen gaya adalah hasil kali gaya dan lengan gaya.
Nilai ositif bila searah putaran jarum jam, sebaliknya
nilainya negatif bila momen gaya berlawanan jarum
jam.
9. Lakukan percobaan selanjutnya sampai tiga kali percobaan
dengan mengubah beban A, B, C hingga mencapai
keseimbangan baru.
PERCOBAAN 2
16.
1. Siapkan terlebih dahulu beberapa alat yang sudah disiapkan dan
digunakan dalam percobaan.
2. ukurlah panjang dan massa batang penggaris kemudian letakkan
beban

tepat ditengahtengahnya.
Susunlah alat-alat

3.
sebagai
17.

berikut

18.
19.
20.
4. Aturlah beban W1= 70g, W2=60 g, W3= 50 g hingga mencapai
keseimbangan. Catat massa tiap beban.
8

5.
6.
7.
8.

Ukurlah besar sudut , , dan w batang ( F = W = mg )


Hitunglah nilai komponen vektor pada sumbu FAY dan FCY.
Masukkan data pengukuran maupun perhitungan kedalam tabel.
Ukurlah panjang lengan gaya terhadap pusat yang ditetapkan,
kemudian hitung momen gaya melalui analisis data.
21. Informasi:
Lengan gaya adalah jarak terdekat atau jarak tegak
lurus gaya terhadap poros rotasi. Dalah hal ini dapat
digunakan jarak horizontal karena gaya yang digunakan
adalah gaya vertikal.
22. FAY = FA cos
23. FCY = FA cos
Momen gaya adalah hasil kali gaya dan lengan gaya.
Nilai ositif bila searah putaran jarum jam, sebaliknya
nilainya negatif bila momen gaya berlawanan jarum

jam.
9. Lakukan sekali lagi percobaan dengan mengubah beban A, B, C
hingga mencapai keseimbangan baru.
24.
25.
26.
PERCOBAAN 3
1. Siapkan terlebih dahulu beberapa alat yang sudah disiapkan dan
digunakan dalam percobaan.
2. ukurlah panjang dan massa batang penggaris kemudian letakkan
beban tepat ditengah-tengahnya.
3. Susunlah alat-alat sebagai berikut
27.
28.
29.
30.
31.

32.
4. Aturlah beban W1= 50 g, W2=70 g, W3= 50 g hingga mencapai
5.
6.
7.
8.

keseimbangan. Catat massa tiap beban.


Ukurlah besar sudut , , dan w batang ( F = W = mg )
Hitunglah nilai komponen vektor pada sumbu FAY dan FCY.
Masukkan data pengukuran maupun perhitungan kedalam tabel.
Ukurlah panjang lengan gaya terhadap pusat yang ditetapkan,
kemudian hitung momen gaya melalui analisis data.
33. Informasi:
Lengan gaya adalah jarak terdekat atau jarak tegak
lurus gaya terhadap poros rotasi. Dalah hal ini dapat
digunakan jarak horizontal karena gaya yang digunakan
adalah gaya vertikal.
34. FAY = FA cos
35. FCY = FA cos
Momen gaya adalah hasil kali gaya dan lengan gaya.
Nilai ositif bila searah putaran jarum jam, sebaliknya
nilainya negatif bila momen gaya berlawanan jarum
jam.
36.

37.

2.5 DATA PERCOBAAN

38.
39.

HASI

40.

PER

41.

PER

42.

PER

COBAAN

COBAAN

COBAAN

PENGUKU

RAN
43.

Mass

44.

a beban A
47.

Mass

Mass

45.

gram
48.

a beban B
51.

50

60

50

46.

gram
49.

gram
52.

70

60

gram
50.

gram
53.

50

50

70
gram

54.

50

a beban C
55.

gram
56.

Sudu

76o

gram
77 o

57.

gram
80 o

58.

t
59.

60.

Sudu

110o

61.

106 o

62.

100 o

t
63.

64.

Sudu

90o

65.

90 o

66.

90 o

69.

0,13

70.

0,18

t
67.

Lengan FA

68.

0,14
m

71.

Leng

72.

an FB
75.

0,09

5m
73.

m
Leng

76.

an FC

0,15
m

0,09

m
74.

m
77.

0,14
m

0,09
m

78.

0,19
5m

79.
80.
81.
82.
83.
84.

2.6 ANALISIS DATA

85.

Pada percobaan diatas dapat kita lihat, bahwa:

86.

Keseimbangan penggaris akan terjaga bila resultan gaya dan

momen gaya sama dengan nol.


87.

F = 0

Fy = 0

Fx = 0

88.

Agar penggaris tidak berputar maka harus dipenuhi syarat

keseimbangan rotasi yaitu resultan momen gaya yang bekerja pada


benda harus sama dengan nol.
89.

90.

Maka

91.

Percobaan 1

92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.

Percobaan 2

=0

110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.

Percobaan 3

121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.

2.7 PERTANYAAN DAN JAWABAN

133.
Pertanyaan

1. Bagaimana kecenderungan gaya-gaya bekerja pada penggaris?


2. Bagaimana kecenderungan momen gaya yang bekerja pada
penggaris?
3. Tuliskan dua prinsip yang berlaku pada keseimbangan penggaris?
134.
Jawaban
135.
1. Hukum II Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang
bekerja pada sebuah benda (benda dianggap sebagai partikel) tidak
sama dengan nol maka benda akan bergerak dengan percepatan
konstan di mana arah gerakan benda sama dengan arah resultan
gaya.
136. Seperti pada percobaan di atas resultan gaya bernilai nol
maka penggaris dalam keadaan setimbang atau diam. Dapat
dinyatakan dengan
137.
138.
2. Resultan momen gaya yang bekerja pada penggaris adalah sama
dengan nol. Agar penggaris tidak berputar atau berotasi maka harus
dipenuhi syarat

139.

=0

3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada penggaris terjadi


keseimbangan apabila terpenuhi dua prinsip, yaitu
140. Fx = 0
141.
F = 0
F = 0
dan = 0
y

142.
143.
144.
145.
146.

BAB III
PENUTUP

147.
KESIMPULAN
148.
Kesimpulan yang didapat dari kelompok kami adalah, bahwa:
Resultan gaya yang bekerja pada keseimbangan benda tegar atau

penggaris adalah sama dengan nol (F = 0)


Resultan momen gaya yang bekerja pada keseimbangan benda
tegar atau penggaris adalah sama dengan nol (

= 0)

Pada keseimbangan benda tegar berlaku dua prinsip yaitu


149.
F = 0 dan = 0
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.

164.

DAFTAR PUSTAKA
165.

1. https://www.google.com/search?q=
%E2%80%A2%09Resultan+momen+gaya+yang+bekerja+pa
da+keseimbangan+benda+tegar&ie=utf-8&oe=utf-8
2. http://excellentbp.blogspot.com/2014/04/laporan-praktikumkesetimbangan-benda.html
3. Buku pintar belajar fisika XI

166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.

CATATAN:

188.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..

189.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
190.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
191.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
192.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
193.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
194.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................

...........................................................................................
..
195.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
196.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
197.

CATATAN:

198.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
199.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
200.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..

201.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
202.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
203.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
204.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
205.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
..
206.
...................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................
...........................................................................................

...........................................................................................
..
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.
216.
217.

218.

LAMPIRAN
219.

Anda mungkin juga menyukai